42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, Jalan setiaki no 15,
Telepon 0298-322272, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota
Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek peneliti adalah siswa kelas
VIII SMP Negeri 7 Salatiga, yang berjumlah 66 siswa dan 66 orang tua siswa.
Tabel 4.1
Deskripsi Responden Siswa berdasarkan Jenis Kelamin (N=66)
Jeniskelamin Frekuensi Prosentase (%)
Laki – laki 34 51,5%
Perempuan 32 48,5%
Jumlah 66 100 %
Berdasarkan tabel 4.1 jumlah responden dari siswa SMP Negeri 7 Salatiga
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (51.5%)
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Siswa berdasarkan Usia Siswa (N=66)
Umur Frekuensi Prosentase (%)
13 21 31,8%
14 35 53,1%
15 9 13,6%
16 1 1,5%
17 0 0%
43
Berdasarkan tabel 4.2 jumlah responden dari SMP Negeri 7 Salatiga sebagian
besar berumur 14 tahun (53,1%).
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Siswa berdasarkan Urutan Anak (N=66)
Urutan anak Frekuensi Prosentase (%)
Anak ke 1 23 35%
Anak ke 2 27 40,9%
Anak ke 3 9 13,6%
Anak ke 4 5 7,5%
Anak ke 5 1 1,5%
Anak ke 6 0 0%
Anak ke 7 1 1,5%
Jumlah 66 100%
Berdasarkan tabel 4.3 jumlah responden dari orang tua siswa SMP Negeri
7 Salatiga sebagian besar anak ke 2 (40,9%)
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Orang Tua Siswa berdasarkan Jenis Kelamin (N=66)
Jeniskelamin Frekuensi Prosentase (%)
Bapak 39 59,1%
Ibu 27 40,9%
Jumlah 66 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 jumlah responden dari Orang tua siswa SMP Negeri
44 Tabel 4.5
Deskripsi Responden Orang Tua berdasarkan dari Jenis Pekerjaan (N=66)
Jenis pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
Wiraswasta 5 7,5%
PNS 3 4,5%
Karyawan Swasta 56 84,9%
Petani 2 3,1%
Jumlah 66 100%
Berdasarkan tabel 4.5 jumlah responden dari orang tua siswa SMP Negeri 7
Salatiga sebagian besar pekerjaannya adalah Karyawan Swasta (84,9%).
4.2. Pengumpulan Data
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta surat
ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW melalui TU FKIP untuk dibawa dan
diserahkan kepada Kepala Sekolah SMP N 7 Salatiga, surat ijin tersebut
dikeluarkan pada hari selasa tanggal 26 Maret 2013 dan penulis pada hari yang
sama juga mengantarkan surat ijin tersebut kepada Kepala SMP N 7 Salatiga.
Kepala SMP N 7 Salatiga memberi jawaban secara lisan dan mengijinkan untuk
mengadakan penelitian di SMP Negeri 7 Salatiga. Pengumpulan data dilakukan
pada tanggal 26 Maret 2013- 29 April 2013 dengan sampel yang digunakan yaitu
siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga. Jadwal dan pengumpulan data sesuai
dengan jadwal di kelas VIII SMP N 7 Salatiga. Jadwal tersebut dapat dilihat
45 Tabel 4.6
Jadwal Pengisian Skala Kreativitas Siswa SMP N 7 Salatiga
NO Kelas Hari, tanggal Jam ke-
anak-anak disini. Maaf apabila kedatangan saya mengganggu kegiatan proses
belajar anak-anak”. Kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa
mengenai identitas diri. ”Terimakasih atas waktu yang diberikan. Sebelum
mengawali kegiatan ini saya akan memperkenalkan diri, nama saya Titik Heru
Riyanti, saya adalah mahasiswa UKSW FKIP Program Studi Bimbingan dan
Konseling, umur saya adalah 22 tahun”. Setelah selesai memperkenalkan diri
kemudian peneliti menjelaskan maksud kedatangan di SMP N 7 Salatiga.
“Kedatangan saya berada di SMP N 7 Salatiga adalah untuk meminta bantuan
anak-anak yaitu untuk kerjasamanya dalam penyelesaian tugas akhir kuliah
penulisan skripsi dengan meminta data dari anak-anak melalui pengisian skala
kreativitas yang nantinya akan saya bagikan”.
Setelah memperkenalkan diri kemudian peneliti membagikan skala
46
pemberian skala kreativitas kepada siswa. “Anak-anak tujuan dari anak-anak
mengerjakan skala kreativitas ini yaitu saya meminta data mengenai kreativias
sesuai dengan keadaan diri anak-anak di SMP N 7 Salatiga. Perlu diketahui skala
kreativitas ini tidak mempegaruhi pada nilai akademik anak-anak”. Setelah siswa
diberikan penjelasan tersebut siswa menjadi paham. Kemudian peneliti baru
membagikan skala kreativitas kepada anak-anak. “Anak-anak saya akan
membagikan skala kreativitasnya. Setiap anak akan mendapatkan 1 skala
kreativitas yang terdiri dari 2 lembar”.
Sebelum dikerjakan oleh siswa peneliti memandu siswa untuk mengisi
terlebih dahulu data diri.” Baiklah apakah ada yang belum mendapatkan skala
kreativitas bisa acungkan tangan?”. Ternyata setiap siswa sudah mendapatkan
skala kreativitas, sebelum anak-anak mengerjakan mari saya memandu anak-anak
terlebih dahulu mengisi data diri yang dituliskan nama anak-anak, kelas, jenis
kelamin dan alamat rumah”. Setelah selesai mengisi data diri siswa langkah
selanjutnya adalah peneliti mengingatkan untuk membaca petunjuk pengisian
skala kreativitas. “Sebelum anak-anak mengerjakan saya akan membacakan
petunjuk pengisian dalam pengisian skala kreativitas”.
Peneliti memberikan penjelasan mengenai cara memberikan jawaban
terhadap pernyataan pada skala kreativitas. ”Anak-anak dapat memilih salah satu
pilihan jawaban antara sangat setuju (ST), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju
(TS) dan sangat tidak setuju (STS) gunakan pilihan skala kreativitas dengan
mencentang satu pernyataan yang dianggap paling sesuai dengan diri anak-anak”.
47
kepada siswa untuk bertanya apabila kurang jelas. Kemudian peneliti bertanya
kepada siswa.” Apakah semua sudah paham”. Kemudian peneliti mengintruksikan
kepada siswa agar langsung dikerjakan. ”Silahkan untuk dikerjakan”. Semua
siswa mengerjakan dengan tertip.
Peneliti mengingatkan kepada siswa bahwa waktu pengisian sudah selesai.
“Kelihantannya anak-anak sudah selesai mengerjakan dan waktupun hampir
selesai. Silahkan koreksi kembali apakah anak-anak sudah menjawab setiap
pernyataan dan tidak ada yang terlewati. Jika ada satu atau beberapa pernyataan
yang tidak diisi maka masih diberikan kesempatan untuk mengerjakan?”. Sesuai
intruksi dari peneliti semua siswa mengoreksi kembali. Ternyata semua sudah
lengkap. Setelah selesai skala kreativitas dikerjakan oleh siswa maka peneliti
mengintruksi untuk mengumpulkan skala kreativitas. ”Baiklah anak-anak setelah
selesai dikerjakan skala kreativitas dapat dikumpulkan sekarang tapi harus sesuai
dengan no urut, saya akan memanggil no urut yang dari yang terkecil”. Semua
siswa tertip mengumpulkan intrumen dan peneliti mengecek satu persatu apakah
sudah sesuai dengan no urut atau tidak serta peneliti mengecek jawaban yang
terkumpul semua lengkap dan kembali 207 lembar.
Kemudian peneliti menutup kegiatan, “anak-anak saya mengucapkan
trimakasih atas kerjasamanya dan dukungannya dalam pemberian data ini.
Semoga data ini berguna dengan baik dalam penulisan skripsi saya. Sekali lagi
trimakasih. Baiklah kita tutup kegiatan pada kali ini silahkan dipersiapkan”.
48
Pada proses pengumpulan data pola asuh, peneliti langsung membagikan
skala pola asuh orang tua siswa kepada orang tua siswa SMP N 7 Salatiga. Secara
garis besar pada awalnya peneliti mengucapkan salam kepada orang tua siswa.
”Selamat pagi bapak/ibu, sebelumnya saya minta maaf atas kedatangan saya yang
mungkin mengganggu kegiatan ibu/bapak sekarang ini”. Kemudian peneliti
memperkenalkan diri kepada orang tua siswa mengenai identitas diri.
”Sebelumnya saya mengucapkan trimakasih atas waktu yang diberikan, nama
saya Tiitik Heru Riyanti saya mahasiswa dari UKSW FKIP Bimbingan dan
Konseling, umur berumur 22 tahun”. Setelah memperkenalkan diri peneliti
menjelaskan tujuan kedatangan peneliti yaitu untuk meminta bantuan ibu/bapak
dalam penyelesaian tugas akhir kuliah penulisan skripsi dengan meminta data dari
bapak/ibu dalam pengisian skala pola asuh orang tua siswa yang nanti akan
diberikan.
Peneliti membagikan skala pola asuh orang tua siswa kepada orang tua dan
dilanjutkan dengan penjelasan tujuan dari pemberian skala pola asuh orang tua
siswa. ”Bapak/ibu tujuan dari pemberian skala pola asuh orang tua siswa adalah
untuk memperoleh data pola asuh yang diterapkan oleh bapak/ibu dirumah
terhadap anak bapak/ibu yang sekolah di SMP N 7 Salatiga”. Kemudian peneliti
memberikan skala pola asuhnya. Sebelum dikerjakan oleh orang tua siswa,
peneliti memandu orang tua siswa untuk mengisi data diri. ”Sebelum mengerjakan
ibu/bapak mengisi dulu data diri bapak/ibu yang terdiri dari nama bapak/ibu,
Nama anak yang bersekolah di SMP N 7 Salatiga, Pekerjaan bapak/ibu, alamat
49
Setelah mengisi data diri peneliti menjelaskan cara pengisian skala pola
asuh orang tua siswa,” Bapak/ibu dalam pengisian skala pola asuh orang tua
bapak/ibu dapat memilih salah satu jawaban antara Sangat Setuju (ST) , Setuju
(S), Ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan Sangat tidak Setuju (STS), gunakan
pilihan tersebut dengan mencentang satu jawaban yang paling sesuai dengan diri
ibu/bapak pada kolom yang disediakan”. Setelah orang tua paham akan penjelasan
dari peneliti, peneliti mepersilahkan orang tua siswa untuk mengerjakan skala
pola asuh yang telah diberikan. “Silahkan bapak/ibu untuk mengerjakan skala ini
samapai selesai”. Setelah selesai dikerjakan dan semua sudah diisi peneliti
meminta skala pola asuh orang dari orang tua siswa. “Terimakasih bapak/ibu
sudah mau mengerjakan skala ini dan tidak ada yang terlewati, skala ini saya
bawa untuk data saya dalam penyusunan skripsi saya”. Orang tua memberikan
skala kepada peneliti. Peneliti mengecek jawaban yang sudah terkumpul, semua
kembali dan satu-persatu pada akhirnya terkumpul 207 lembar.
Kemudian peneliti mengucapkan trimakasih atas kerjasama dan bantuan
yang diberikan oleh orang tua kepada peneliti. “Semoga data ini dapat berguna
dengan baik dalam penyelesaian skripsi saya sekali lagi saya mengucapkan
trimakasih”. Dan kegiatan ditutup dengan berpamitan kepada orang tua siswa.
4.3 Analisis Deskriptif
Pada pengkategorian kreativitas, pengkatogarisasi menjadi 5 kategori
yaitu Sangat Rendah dengan skor (< 80), Rendah dengan skor (80-89), Sedang
50
(>130). Dari data diperoleh kategorisasi kreativitas siswa diperoleh sebagai
berikut
Tabel 4.7
Kategori kreativitas siswa
Kategori Range Frekuensi Prosentase (%)
Sangat Tinggi >130 7 10,6%
memiliki kreativitas dalam kategori sedang sebesar (48,4%).
Dari data yang diperoleh sebanyak 207 orang siswa, terbagi dalam 4
kategori pola asuh yaitu authoritative, permisif, authoritarian, neglectful. Dalam
memilah pola asuh orang tua didasarkan pada penjumlahan skor setiap aspek pola
asuh authoritative, permisif, authoritarian, neglectful. Untuk menentukan jenis
pola asuh ditentukan berdasarkan jumlah skor terbanyak dari ke 4 jenis pola asuh.
Kategori pola asuh dapat dilihat dari tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Deskripsi responden orang tua berdasarkan dari pola asuh (N=207)
Pola asuh Orang tua Frekuensi Prosentase (%)
Pola asuh authoritative 96 46,3%
Pola asuh authoritarian 43 20,7%
Pola asuh permisif 66 32%
Pola asuh neglectful 2 0,96%
Jumlah 207 100%
Berdasarkan tabel 4.8 jumlah responden dari orang tua siswa SMP Negeri 7
51
menjadi responden penelitian yaitu pola asuh permisif orang tua siswa yang
berjumlah 66 orang tua siswa karena data yang diambil merupakan data primer
sehingga skala parenting ini di isi oleh orang tuasiswa.
Untuk mengukur membuat kategorisasi pola asuh permisif digunakan
rumus interval sebagai berikut :
Pada masing-masing item pola asuh permisif, skor tertinggi 5 dan skor
terendah 1. Untuk membuat kategorisasi pada kreativitas dibagi dalam lima
ketegori yaitu kategori Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat
Rendah. Jumlah item 8 sehingga skor maksimal diperoleh adalah 8x5 =40 dan
skor minimal 8x1 = 8, sehingga diperoleh interval sebagai berikut:
= 6,4 dibulatkan menjadi 7
Tabel 4.9
Kategori Pola Asuh Permisif Orang Tua Siswa
Kategori Range Frekuensi Prosentase (%)
Sangat Tinggi 36-42 2 3%
Tinggi 29-35 52 78,8%
Sedang 22-28 12 18,2%
Rendah 15-21 0 0 %
Sangat Rendah 8-14 0 0%
TOTAL 66 100%
Berdasarkan tabel 4.9 sebagian besar siswa kelas VIII SMP N 7 Salatiga
52 4.4 Analisis Korelasi
Analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi bivariate
menggunakan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0 dengan rumus
korelasi kendall’s tau_b. korelasional pola asuh permisif orang tua siswa dengan
kreativitas siswa SMP N 7 Salatiga dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut
Tabel 4.10
Korelasi Pola Asuh Orang Tua Siswa dengan Kreativitas Siswa
polaashprmsf kreativitas Kendall's tau_b Polaashprmsf Correlation Coefficient 1.000 .268*
Sig. (2-tailed) . .018
N 66 66
Kreativitas Correlation Coefficient .268* 1.000
Sig. (2-tailed) .018 .
N 66 66
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel 4.10 koefisien korelasi antara pola asuh permisif dengan
kreativitas siswa kelas VIII SMP N 7 Salatiga sebesar rxy = 0,268* dengan p =
0,018 (p<0,05) yang artinya semakin tinggi skor pola asuh permisif orang tua
siswa maka semakin tinggi pula skor kreativitas siswa SMP N 7 Salatiga dan
sebaliknya semakin rendah skor pola asuh permisif orang tua siswa maka semakin
rendah pula skor kreativitas siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orang tua siswa dengan
53 4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan penulis pada Bab 2 sebagai berikut:
Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif dengan
kreativitas siswa kelas VIII SMP N 7 Salatiga.
Hasil analisis : Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orang tua
siswa dengan kreativitas siswa kelas VIII SMA N 7 Salatiga, sehingga hipotesis
diterima.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan dengan
arah positif antara Pola asuh permisif dengan kreativitas siswa kelas VIII SMP N
7 Salatiga dengan koefisien korelasi rxy = 0,268* dengan p = 0,018 (p<0,05),
artinya semakin tinggi skor pola asuh permisif orang tua siswa maka semakin
tinggi skor kreativitas siswa sebaliknya semakin rendah skor pola asuh permisif
orang tua siswa akan diikuti rendah pula skor pada kreativitas siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Setiawan (2010) tentang
Hubungan antara pola asuh pemisif orang tua siswa dengan berfikir divergen.
data dianalisis menggunakan Kendall”s tau_b yang menemukan hasil bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua siswa dengan berfikir
divergen siswa dengan koefisien korelasi sebesar rxy=0,240 dan p=0,020 (p<0,05)
dan sejalan dengan penelitian Tiga (2010) tetang hubungan antara pola asuh
permisif orang tua siswa dengan kreativitas siswa yang menemukan hasil bahwa
54
kreativitas siswa dengan koefisien korelasi sebesar rxy=-0,235 dan p=0,047
(p<0,05) yang artinya semakin tinggi skor pola asuh permisif orang tua siswa
maka semakin rendah skor kreativitas siswa sebaliknya semakin rendah skor pola
asuh permisif orang tua siswa maka semakin tinggi skor kreativitas siswa. Adanya
kesamaan hasil penelitian dengan yang dilakukan peneliti dikarenakan subjek
penelitiannya sama yaitu siswa SMP dan memiliki arah yang jelas dalam
mengembangkan kreativitas siswa sehingga ada hubungan antara pola asuh
permisif orang tua siswa dengan kreativitas.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wesberg dan Stinger (dalam
Munandar, 1988) menyatakan bahwa anak yang kreatif mempunyai orang tua
yang mampu mendorong anaknya untuk mandiri dan memberikan kebebasan
untuk menentukan tindakannya sendiri sehingga peran orang tua dalam mendidik
anak berhubungan dengan kreativitas anak. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pola asuh permisif mempunyai hubungan dengan kreativitas siswa SMP N
7 Salatiga. Besar atau tingginya pola asuh yang diterapkan oleh orang tua siswa
akan berhubungan dengan kreativitas yang dimiliki siswa. Jika pola asuh permisif
orang tua siswa tinggi maka kreativitas siswa akan tinggi juga dan sebaliknya jika
pola asuh orang tua rendah akan diikuti rendahnya kreativitas siswa. Seperti
halnya dalam teori Baumrind (1971) yang mengungkapkan bahwa pola asuh
permisif akan berhubungan dengan kreativitas anak, dengan tingkat kehangatan
yang tinggi dan kontrol yang rendah anak dapat melakukan kegiatan apapun yang
55
mengakibatkan hasil penelitian ini menemukan ada hubungan yang signifikan
dengan arah positif.
Seperti yang di ungkapkan oleh Dacey (dalam Munandar 1988) yang
menyatakan bahwa penerapan pola asuh permisif orang tua siswa akan
berhubungan dengan kreativitas siswa. terdapat hubungan yang signifikan karena
peran besar penerapan pola asuh didalam keluarga yang menghasilkan anak
kreatif merupakan anak yang tidak diberlakukan aturan sedangkan anak yang
remajanya biasa saja, orang tua selalu memberlakukan aturan untuk dipatuhi dan
apabila dilanggar akan mendapatkan hukuman. Hal ini diwujudkan dengan adanya
kontrol yang rendah dari orang tua siswa.
Dan hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian dari Rintih
(2010) yang menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola
asuh permisif orang tua dengan kreativitas siswa dengan koefisien korelasi
rxy=-0,192 dan p=0,127(p>0,05). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Rintih (2010) karena subjek penelitiannya berbeda yaitu siswa SD kelas V dan
sempelnya hanya sedikit yaitu 33 responden. Sesuai yang diungkapkan oleh
Diekhoff dan Hays (dalam Azwar,2001) hasil penelitian dengan hasil signifikan
atau tidak signifikan suatu statistik yang diuji tergantung antara lain pada ukuran
sampel (N) dan variabilitas data. Hasil ini juga bertentangan dengan hasil
penelitiannya Wulandari (2001) tentang hubungan antara pola asuh permisif orang
tua siswa dengan kreativitas siswa yang menemukan ada hubungan yang tidak
signifikan antara pola asuh permisif orang tua siswa dengan kreativitas siswa