• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Akreditasi SDLB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Juknis Akreditasi SDLB"

Copied!
248
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR ISI

Melaksanakan KTSP dibuktikan dengan dokumen kurikulum sekolah yang memuat:

mata pelajaran;

muatan lokal;

kegiatan pengembangan diri;

pengaturan beban belajar;

ketuntasan belajar;

kenaikan kelas dan kelulusan;

pendidikan kecakapan hidup berupa pengembangan keterampilan vokasional sesuai kondisi sekolah dan jenis ketunaan; dan

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

Keterlibatan pengembangan kurikulum dibuktikan dengan berita acara rapat dan tanda tangan dari berbagai pihak yang terlibat. Bagi sekolah yang belum

memiliki komite sekolah, dapat digantikan oleh yayasan atau penyelenggara pendidikan atau sejenisnya.

(2)

berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya;

beragam dan terpadu;

tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

relevan dengan kebutuhan kehidupan;

menyeluruh dan berkesinambungan;

belajar sepanjang hayat; dan

seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.

Jawaban dibuktikan dengan referensi yang terdapat dalam dokumen tertulis pengembangan kurikulum.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen remedial untuk prinsip perbaikan dan dokumen tambahan jam pembelajaran untuk prinsip pengayaan layanan pembelajaran individual.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pembelajaran di alam untuk prinsip mendayagunakan kondisi alam.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen kegiatan sosial dan budaya untuk prinsip mendayagunakan kondisi sosial budaya.

(3)

Jawaban dibuktikan dengan adanya mata pelajaran muatan lokal, dan bukti tertulis keterlibatan dari pihak-pihak yang menyusunnya.

hal. 1/43

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Jawaban dibuktikan dengan adanya jadwal pelaksanaan program khusus sesuai jenis ketunaan siswa dengan alokasi waktu minimal 2 jam/minggu.

Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran, seperti: kepramukaan, sanggar seni (misalnya: musik, tari, drama, puisi, dll), olah raga, atau keterampilan yang dipilih sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.

Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri berupa kegiatan layanan konseling sesuai dengan kemampuan siswa tingkat SDLB, yang meliputi:

konseling karir (seperti operator telpon, pemijat, penyanyi, pemusik, dsb);

konseling belajar;

konseling pribadi; dan

konseling sosial.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang menunjukkan kesesuaian antara SK, KD dan indikator untuk setiap mata pelajaran di setiap kelas.

Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi secara langsung antara siswa dengan guru.

(24)

Tugas terstruktur adalah tugas pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya ditentukan oleh guru.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah tugas pendalaman materi

pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya ditentukan oleh siswa.

Kegiatan ini hanya diberikan kepada siswa A, B, D, dan E.

Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur ini

maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pemberian tugas dari guru kepada siswa, hasil pekerjaan siswa, nilai tugas dan sejenisnya.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen KTSP yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.

Jawaban dibuktikan dengan adanya minimal empat kegiatan pada kalender akademik yaitu menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif,

pembelajaran efektif, dan hari libur.

hal. 2/43

(25)

STANDAR PROSES

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus yang dikembangkan oleh sekolah dan pihak-pihak yang mengembangkannya.

RPP yang dikembangkan guru (merujuk pada permendiknas nomor 1 tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus), memuat:

identitas mata pelajaran;

standar kompetensi (SK);

kompetensi dasar (KD) dari silabus yang akan dicapai;

indikator pencapaian kompetensi;

tujuan pembelajaran;

materi ajar;

alokasi waktu yang diperlukan;

metode pembelajaran;

kegiatan pembelajaran;

penilaian hasil belajar; dan

(26)

Jawaban dibuktikan dengan adanya RPP yang dijabarkan dari silabus untuk sejumlah mata pelajaran.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek RPP yang memperhatikan prinsip-prinsip:

perbedaan individu siswa;

mendorong partisipasi aktif siswa;

mengembangkan budaya membaca dan menulis;

memberikan umpan balik dan tindak lanjut;

keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi dan pengembangannya, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian; dan

sumber belajar menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Empat persyaratan pelaksanaan pembelajaran meliputi:

rombongan belajar SDLB maksimal 5 siswa;

beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka dan melaksanakan tugas tambahan;

tersedia 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan pelajaran untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, dalam akreditasi ini setidaknya 60% memenuhi

persyaratan ketersediaan buku teks/kumpulan bahan pelajaran; dan

(27)

Yang dimaksud dengan tatap muka adalah interaksi langsung antara guru dengan siswa. Jawaban dibuktikan dengan surat keputusan tentang pembagian tugas mengajar guru.

hal. 3/43

(28)

Langkah-langkah pembelajaran meliputi:

kegiatan pendahuluan (seperti kesiapan fisik dan psikis dan peralatan khusus yang diperlukan);

kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi); dan

kegiatan penutup (seperti rangkuman, reviu, dan penilaian, serta merencanakan tindak lanjut).

Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak saat visitasi, melihat hasil supervisi kepala sekolah, melihat kesesuaian RPP dengan

pelaksanaan pembelajaran, atau mengamati hasil penilaian berbasis kekhususan siswa yang dilakukan oleh guru.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pemantauan untuk setiap tahap, disertai catatan kepala sekolah dan tanda tangan guru yang dipantau.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan tindak lanjut supervisi pembelajaran yang mencakup 4 cara tersebut.

Jawaban dibuktikan dengan adanya catatan hasil evaluasi pembelajaran dan kinerja guru oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen laporan pengawasan pembelajaran yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, terutama pengawas, guru yang bersangkutan, dan dewan guru.

Bukti tindak lanjut meliputi:

pemberian penghargaan terhadap guru yang telah memenuhi standar;

(29)

pemberian kesempatan pada guru untuk mengikuti pelatihan/ penataran.

Dokumen bukti tindak lanjut secara individu maupun kelompok sesuai dengan hasil pengawasan.

(30)
(31)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Jawaban dibuktikan dengan tugas mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang berisi tentang masalah kehidupan sehari-hari, misalnya: transportasi, belanja, menyeberang jalan, dan masalah sosial lainnya.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang

memperkenalkan gejala alam dan sosial secara sederhana di lingkungan sekitar.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan siswa mencari informasi tentang lingkungan sekitar secara sederhana seperti: mengunjungi perpustakaan, sumber-sumber belajar lapangan (misalnya:

mengunjungi taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya, industri, dll).

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan siswa yang menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, seperti: berkebun, pertanian, peternakan, kebersihan lingkungan, membuat lubang biopori, kunjungan ke taman bunga, kebun binatang, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan seni dan budaya yang diikuti oleh siswa seperti: mengadakan pameran, seni drama, seni musik, seni suara, baca puisi, pertunjukan musik, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri yang diikuti oleh siswa, antara lain: cerdas cermat, diskusi, pagelaran, pentas seni dan budaya, perlombaan, keterampilan, olah raga, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial yang diikuti oleh semua siswa, dan/atau peraturan-peraturan yang di dalamnya mengatur ketertiban siswa seperti: datang tepat waktu,

(32)

dokumen tentang tatakrama dan tata tertib sekolah dan ada catatan tentang pelanggaran siswa.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, dan bugar, yang diikuti oleh siswa seperti: program

kebersihan, kesehatan, keindahan, keamanan, kenyamanan, pembiasaan cuci tangan, praktek gosok gigi yang benar, lomba kebersihan antar kelas, lomba sekolah sehat, pekan olahraga, dll.

hal. 5/43

(33)

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang diikuti oleh siswa seperti: membaca pantun, puisi, prosa, esai, diskusi dan pidato, naskah drama sederhana, naskah cerpen sederhana dan lain-lain.

Jawaban dibuktikan dengan adanya RPP mata pelajaran yang memuat metode pembelajaran secara berkelompok.

Jawaban dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama seperti: aktivitas ibadah bersama, peringatan hari-hari besar agama, membantu warga sekolah yang memerlukan, dan menolong warga masyarakat kurang mampu.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan

sekitarnya, yang diikuti oleh siswa seperti: peringatan hari-hari besar

keagamaan, pentas seni budaya, bulan bahasa, kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, membantu fakir miskin, memberikan sumbangan pada masyarakat yang terkena musibah, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia, yang diikuti oleh siswa seperti: peringatan hari besar kenegaraan, bulan bahasa, pentas seni budaya, diskusi keberagaman budaya, pramuka, hipenca (hari internasional penyandang cacat), dll.

Jawaban dibuktikan dengan laporan kegiatan pembelajaran siswa yang memanfaatkan sumber-sumber belajar seperti: bahan ajar, buku teks, perpustakaan, sumber belajar lapangan (misalnya: taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya dan lain-lain), dan internet.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan yang diikuti oleh siswa seperti: kunjungan ke perpustakaan, hasil latihan menulis, hasil portofolio, buletin sekolah, majalah dinding, hasil karya yang memperoleh

penghargaan/pujian, latihan menulis cerpen sederhana, laporan studi kunjungan ke industri ke museum dan lain-lain.

(34)

nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika dihitung pada satu tahun terakhir.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kegiatan pengembangan diri yang diikuti oleh siswa di bidang seni, keterampilan, pengembangan diri,

kepramukaan, dll.

hal. 6/43

(35)

IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Jawaban dibuktikan dengan memperlihatkan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah guru berkualifikasi minimum S1 atau D-IV dengan jumlah seluruh guru.

Jawaban dibuktikan dengan melihat jumlah guru mata pelajaran yang memiliki latar belakang pendidikan S1 atau D-IV program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

Jawaban dibuktikan dengan rata-rata kehadiran seluruh guru dalam satu semester terakhir.

Guru memiliki kompetensi pedagogik, jika:

menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual;

menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu;

menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran;

memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;

(36)

menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; dan

melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Jawaban dibuktikan di dalam RPP dengan melihat kesesuaian antara

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dengan prinsip-prinsip pembelajaran, dokumen hasil supervisi kepala sekolah dan catatan penilaian guru.

Guru memiliki integritas kepribadian, jika:

bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional indonesia;

menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat;

menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;

menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; dan

menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

menghargai/menghormati siswa berkebutuhan khusus.

(37)

hal. 7/43

(38)

guru tidak tersangkut perkara kriminal dan tidak ada pengaduan dari masyarakat;

jika ada guru yang melakukan pelanggaran, telah ditindak oleh sekolah seperti dibebastugaskan atau dikeluarkan;

melihat peraturan sekolah (kode etik guru) dan tindakan yang diambil; dan

jejak rekam perilaku dan kinerja guru selama satu tahun terakhir.

Guru memiliki kompetensi sosial, jika:

bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena

pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi;

berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat;

beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah republik indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya; dan

berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati guru berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua siswa maupun masyarakat.

Guru memiliki kompetensi profesional, jika:

(39)

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu;

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;

mengembangkan sikap profesional secara berkelanjutan dengan melakukan tindakah reflektif; dan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Jawaban dibuktikan dengan jumlah guru yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, memiliki sertifikat pendidik, karya ilmiah yang dihasilkan, dan keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen keputusan dari yayasan/

penyelenggara pendidikan atau pemerintah, sertifikat pendidik (untuk kepala sekolah yang belum disertifikasi dapat diganti Akta IV/S1 kependidikan), dan jadwal mengajar.

Jawaban dibuktikan dengan ijazah kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen yang menunjukkan pengalaman mengajar kepala sekolah.

hal. 8/43

(40)

Pengelolaan sekolah meliputi: (1) kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan dengan masyarakat.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pengelolaan yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang menunjukkan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan yang menumbuhkan jiwa

kewirausahaan.

Jawaban dibuktikan dengan laporan/catatan pelaksanaan supervisi dan monitoring yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya ijazah kepala tenaga administrasi sekolah yang sesuai.

Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan pengalaman kerja kepala tenaga administrasi sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan ijazah yang dimiliki tenaga perpustakaan.

Jawaban dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat yang dimiliki tenaga perpustakaan.

Jawaban dibuktikan dengan adanya petugas layanan khusus di sekolah:

penjaga sekolah;

tukang kebun;

(41)

pengemudi; dan

(42)

hal. 9/43

(43)

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah yang meliputi bangunan sekolah, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan sekolah suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat. Ketentuan luas minimum lahan SDLB sebagaimana tercantum pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Luas Lahan Minimum SDLB

No

Banyak

Jenis

Luas lahan minimum (m2)

rombel

ketunaan

Bangunan 1 lantai

(44)

1

6

1

1170

640

2

12

1

– 2

1700

(45)

3

18

1

– 3

2200

1150

4

24

1

– 4

2670

(46)

Rombongan belajar (rombel) adalah kelompok siswa yang terdaftar pada satu satuan kelas. Ketunaan adalah jenis kelainan fisik, emosional dan/ atau mental yang berhubungan dengan kesulitan dalam mengikuti proses belajar. Jenis

ketunaan ini adalah tunanetra (A), tunarungu (B), tunagrahita (C), tunadaksa (D), dan tunalaras (E).

Jika SDLB bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB, ketentuan luas lahan minimum sebagaimana tercantum pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Luas Lahan Minimum SDLB yang Bergabung dengan

SMPLB dan/atau SMALB

No

Jenjang

Banyak

Luas minimum lahan (m2)

pendidikan

rombel

Bangunan 1 lantai

(47)

1

SDLB dan SMPLB

9

1600

850

2

SDLB, SMPLB,

12

1800

950

(48)

Luas lahan yang dimaksud dalam Tabel 1 dan 2 adalah luas lahan efektif yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan tempat bermain/ berolahraga.

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta prasarana yang tersedia.

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta prasarana yang tersedia.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen yang menerangkan tentang peruntukan bangunan.

hal. 10/43

(49)

Ketentuan luas minimum lantai bangunan SDLB sebagaimana tercantum pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Luas Lantai Bangunan Minimum SDLB

No

Banyak

Jenis

Luas minimum lantai bangunan (m2)

rombel

ketunaan

Bangunan 1 lantai

Bangunan 2 lantai

(50)

6

1

350

380

2

12

1 - 2

510

540

3

18

1 - 3

660

(51)

4

24

1 - 4

800

830

Jika SDLB bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB, maka ketentuan luas minimum lantai bangunan sebagaimana tercantum pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Luas Lantai Bangunan Minimum SDLB yang Bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB

No

Jenjang

Banyak

(52)

pendidikan

rombel

Bangunan 1 lantai

Bangunan 2 lantai

1

SDLB dan SMPLB

9

480

510

(53)

SDLB, SMPLB,

12

540

570

dan SMALB

(54)

Pencahayaan yang memadai artinya cahaya dalam ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis. Ventilasi udara memadai jika terjadi sirkulasi udara dan ruangan tidak lembab.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah dan prasarana yang ada.

Empat jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan sekolah meliputi:

sanitasi di dalam dan di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih;

saluran air kotor dan/atau air limbah;

tempat sampah dengan jumlah yang cukup; dan

saluran air hujan.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah disediakan akses yang mudah, aman, dan nyaman serta dilengkapi fasilitas pengarah jalan bagi siswa berkebutuhan khusus.

hal. 11/43

(55)

Jawaban dibuktikan dengan mengamati lokasi bangunan terhadap gangguan sekitarnya dan mengamati kondisi di setiap ruangan di sekolah tersebut.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah

terdapat tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

Jawaban dibuktikan dengan melihat surat bukti yang menunjukkan daya listrik di sekolah tersebut.

Ketentuan pemeliharaan bangunan sekolah meliputi:

Pemeliharan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.

Pemeliharan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sekolah.

Yang dimaksud prasarana sekolah adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi sekolah. Ketentuan persyaratan prasarana SDLB tercantum pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Prasarana SDLB

(56)

SDLB

A B

(57)

1

(58)

1.1

Ruang kelas

1.2

Ruang perpustakaan*

(59)

2

Ruang Pembelajaran Khusus

2.1

Ruang OM**

(60)

2.2

(61)

2.2.1

Ruang Bina Wicara**

2.2.2

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan

(62)

2.3

Ruang Bina Diri**

(63)

2.4

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak**

2.5

Ruang Bina Pribadi dan Sosial**

(64)

hal. 12/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB 3

Ruang Penunjang

3.1

(65)

3.2

Ruang guru*

3.3

Ruang tata usaha*

(66)

3.4

Tempat beribadah*

3.5

Ruang UKS*

(67)

3.6

Ruang konseling/asesmen*

3.7

Jamban*

(68)

3.8

Gudang*

3.9

Ruang sirkulasi*

(69)

3.10

Tempat bermain/berolahraga*

Keterangan:

Satu ruang dapat digunakan bersama untuk lebih dari satu jenis ketunaan dan lebih dari satu jenjang pendidikan.

(70)

Ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori dan praktik dengan alat sederhana yang mudah dihadirkan.

Ketentuan mengenai ruang kelas SDLB adalah sebagai berikut:

Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 5 siswa.

Rasio minimum luas ruang kelas adalah 3 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 5 orang, luas minimum ruang kelas adalah 15 m2. Lebar minimum ruang kelas adalah 3 m.

Memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.

Memiliki pintu yang memadai agar siswa dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

Salah satu dinding ruang kelas dapat berupa dinding semi permanen agar pada suatu saat dua ruang kelas yang bersebelahan dapat digabung menjadi satu ruangan.

(71)

hal. 13/43

(72)

Tabel 6. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas

No Jenis Rasio Deskripsi

1

Perabot

1.1

Kursi siswa

1 buah/siswa

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan

oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok

(73)

postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan

sandaran membuat siswa nyaman belajar.

1.2

Meja siswa

1 buah/siswa

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan

oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok

usia siswa dan mendukung pembentukan

(74)

memungkinkan kaki siswa masuk dengan

leluasa ke bawah meja.

1.3

Kursi guru

1 buah/guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

Ukuran memadai untuk duduk dengan

nyaman.

1.4

Meja guru

1 buah/guru

(75)

Ukuran memadai untuk bekerja dengan

nyaman.

1.5

Lemari

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk menyimpan perlengkapan yang

diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci.

2

(76)

2.1

Papan tulis

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90

cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh siswa melihatnya

dengan jelas.

2.2

Papan

1 buah/ruang

(77)

pajang

cm x 120 cm. Ditempatkan pada posisi yang

mudah diraih siswa. Dapat berupa papan

flanel.

3

Perlengkapan Lain

3.1

Tempat

1 buah/ruang

(78)

tangan

3.2

Jam

1 buah/ruang

dinding

3.3

Kotak konta

1 buah/ruang

3.4

(79)

1 buah/ruang

sampah

hal. 14/43

(80)

Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan siswa, guru dan orangtua siswa memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati dan mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola.

Ketentuan mengenai ruang perpustakaan adalah sebagai berikut:

Luas minimum ruang perpustakaan adalah 30 m2. Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m.

Dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.

Terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan

No Jenis Rasio Deskripsi

(81)

Perabot

1.1

Rak buku

1 set/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat

menampung seluruh koleksi dengan

(82)

koleksi buku dengan mudah.

1.2

Rak majalah

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat

menampung seluruh koleksi majalah.

Memungkinkan siswa menjangkau

(83)

1.3

Rak surat

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat

kabar

menampung seluruh koleksi suratkabar.

Memungkinkan siswa menjangkau

(84)

1.4

Meja baca

10 buah/sekolah

Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan oleh siswa. Desain

memungkinkan kaki siswa masuk

(85)

1.5

Kursi baca

10 buah/sekolah

Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan

dan sandaran membuat siswa nyaman

(86)

1.6

Kursi kerja

1 buah/petugas

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk bekerja dengan nyaman.

1.7

Meja kerja/

1 buah/petugas

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

sirkulasi

(87)

1.8

Lemari katalog

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk

menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari

katalog dapat diganti dengan meja untuk

(88)

1.9

Lemari

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk menampung seluruh peralatan

pengelolaan perpustakaan. Ada kunci.

(89)

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No Jenis Rasio Deskripsi

1.10

Papan

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

pengumuman

minimum 1 m2.

1.11

Meja

1 buah/sekolah

(90)

multimedia

untuk menampung seluruh peralatan

multimedia.

2

Media Pendidikan

2.1

Peralatan

1 set/sekolah

Sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set

multimedia

(91)

inci, printer), TV, radio, dan pemutar

VCD/DVD. Khusus untuk SDLB-A,

komputer dilengkapi dengan perangkat

lunak screen reader, screen review, atau

text-to-speech, serta printer braille.

3

Peralatan Pendidikan

3.1

(92)

6 buat/sekolah

3.2

Braille kit

2 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra

3.3

Reglet dan

10 set/sekolah

Terbuat dari besi stainles atau plastik

pena

dengan sel 4-6 baris dan 27-30 kolom.

3.4

Peta timbul

1 buah/sekolah

(93)

3.5

Abacus

6 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra

3.6

Magnifier lens

2 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra

set

3.7

Sistem Simbol

2 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra

(94)

Indonesia

3.8

Papan

6 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra

geometri

3.9

Globe timbul

1 buah/sekolah

(95)

4

Perlengkapan Lain

4.1

Buku

1 buah/sekolah

inventaris

4.2

Kotak kontak

1 buah/ruang

4.3

Jam dinding

(96)

4.4

Tempat

1 buah/ruang

(97)

hal. 16/43

(98)

Jenis dan rasio buku memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada Tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Jenis dan Rasio Buku dalam Perpustakaan SDLB

No Jenis Rasio Deskripsi 1 Buku teks 1 eksemplar/mata

Termasuk dalam daftar buku teks

pelajaran

pelajaran/siswa,

pelajaran yang ditetapkan oleh

ditambah 2

Mendiknas dan daftar buku teks muatan

eksemplar/mata

(99)

pelajaran/sekolah

atau Bupati/Walikota.

Jenis terbitan disesuaikan dengan

kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra

disediakan buku Braille, cetak awas

diperbesar dan audiobook.

2

Buku

1 eksemplar/mata

(100)

pelajaran/guru

pendidik

mata pelajaran

bersangkutan,

ditambah 1

eksemplar/mata

pelajaran/sekolah

3

Buku

840 judul/sekolah.

(101)

pengayaan

Terdiri dari 60%

kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra

non-fiksi dan 40%

disediakan buku braille, cetak awas

fiksi.

diperbesar dan audiobook

4

Buku

10 judul/sekolah.

Sekurang-kurangnya meliputi Kamus

referensi

Besar Bahasa Indonesia, kamus bahasa

(102)

daerah, buku telepon, kitab

undang-undang dan peraturan, dan kitab suci.

Untuk tunarungu meliputi Kamus Sistem

Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Jenis

terbitan disesuaikan dengan kondisi

ketunaan siswa. Untuk tunanetra

disediakan buku braille, cetak awas

(103)

5

Sumber

10 judul/sekolah

Sekurang-kurangnya meliputi majalah,

belajar

surat kabar, globe, peta, gambar

lain

pahlawan nasional, CD pembelajaran,

dan alat peraga matematika.

Jenis terbitan disesuaikan dengan

(104)

disediakan buku braille, cetak awas

diperbesar dan audiobook.

hal. 17/43

(105)

Keterangan:

Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan siswa dan guru untuk setiap mata pelajaran.

Buku pengayaan adalah buku pelajaran yang melengkapi buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan siswa dan guru.

Buku referensi adalah rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu seperti kamus, ensiklopedi, dan buku alamat.

Sumber belajar lainnya, khususnya untuk guru, adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku seperti jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs

(web site), dan compact disc.

Buku teks dan buku pendukung pembelajaran dapat berupa kumpulan bahan ajar yang dijilid dan disusun oleh guru dan sumber lain yang relevan termasuk buku teks yang ditetapkan oleh Kemdikbud atau Gubernur.

Jawaban dibuktikan dengan adanya buku yang telah ditetapkan oleh Mendikbud benar-benar dimanfaatkan, dengan mengecek bukti/dokumen peminjaman buku tersebut baik oleh guru maupun siswa. Buku pelajaran dimaksud adalah buku yang telah ditetapkan untuk SD, sebelum buku khusus untuk SDLB diterbitkan.

Ketentuan mengenai ruang pembelajaran khusus adalah sebagai berikut:

Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) untuk Tunanetra (A)

Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) merupakan tempat latihan keterampilan gerak, pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga, serta dapat berfungsi sebagai ruang serbaguna.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunanetra memiliki minimum satu

(106)

Ruang OM dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 9.

Tabel 9. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM)

No Jenis Rasio Deskripsi

1

Perabot

1.1

Lemari

1 buah/sekolah

Ukuran memadai untuk menyimpan

(107)

2

Peralatan Pendidikan

2.1

Peralatan

OM:

2.1.1

Tongkat

10

Terbuat dari alumunium, panjang 110

-panjang

buah/sekolah

(108)

ukuran

ujung tongkat terbuat dari plastik, dan

dewasa

mempunyai cruck untuk melindungi

perut.

2.1.2

Tongkat

10

Terbuat dari alumunium, panjang 80-90

panjang

buah/sekolah

cm, pegangan terbuat dari karet, ujung

ukuran

anak-tongkat terbuat dari plastik, dan

(109)

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB No

Jenis Rasio Deskripsi

anak

mempunyai cruck untuk melindungi

perut.

2.1.3

Tongkat lipat

10

Terbuat dari aluminum, panjang 110 cm,

buah/sekolah

(110)

plastik.

2.1.4

Blind fold

10

Terbuat dari kain berwarna hitam dan

buah/sekolah

tidak tembus pandang.

2.1.5

Kompas

5 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra.

(111)

2.1.6

Stopwatch

5 buah/sekolah

Khusus untuk tunanetra.

2.1.7

Denah ruang

1 buah/sekolah

timbul

2.2

Geralatan Motorik Kasar:

2.2.1

(112)

keseim-1 set/sekolah

bangan

badan

2.2.2

Matras

1 buah/sekolah

2.3

Alat Bantu Auditif:

(113)

Tape

1 set/sekolah

Dapat memutar kaset atau CD. Memiliki

recorder

double deck.

2.3.2

Alat musik

1 set/sekolah

pukul

2.3.3

Alat musik

6 buah/sekolah

(114)

2.3.4

Alat musik

2 buah/sekolah

petik

2.3.5

Alat musik

2 buah/sekolah

gesek

(115)

Perlengkapan Lain

3.1

Kotak kontak

1 buah/ruang

3.2

Tempat

1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Wicara untuk Tunarungu (B)

(116)

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum satu buah ruang Bina Wicara dengan luas minimum 4 m2.

Ruang Bina Wicara dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 10.

hal. 19/43

(117)

Tabel 10. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Wicara

No Jenis Rasio Deskripsi

1

Perabot

1.1

Kursi siswa

1 buah/siswa

Kuat, stabil, dan aman.

1.2

Meja siswa

1 buah/siswa

(118)

1.3

Kursi guru

1 buah/guru

Kuat, stabil, dan aman.

1.4

Meja guru

1 buah/guru

Kuat, stabil, dan aman.

1.5

Lemari

1 buah/ruang

Ukuran memadai untuk menyimpan

(119)

dikunci.

2

Peralatan Pendidikan

2.1

Speech

1 unit/ruang

Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi

trainer

untuk umpan balik pendengaran.

Dilengkapi dengan lampu indikator dan

(120)

vibrator), serta mikrofon guru dan siswa

2.2

Alat perekam

1 unit/ruang

Tape recorder atau alat perekam lain yang

setara untuk merekam hasil latihan bicara

siswa.

2.3

Cermin

1 buah/ruang

(121)

bersebelahan, dipasang di dinding sebagai

umpan balik visual dan membaca ujaran.

2.4

Nasalisator

1 buah/ruang

Alat bantu pembentuk fonem-fonem

nasal/sengau.

2.5

Sikat getar

5 buah/ruang

Alat bantu pembentukan fonem-fonem

(122)

2.6

Alat latihan

1 set/ruang

Dapat berupa bola pingpong dengan media

pernafasan

pipa PVC dibelah, kapas, bulu-bulu, lilin,

kertas tipis, pembuluh, parfum/aroma.

2.7

Alat latihan

1 set/ruang

Terdiri dari berbagai makanan lunak, cair

organ bicara

(123)

seperti madu, permen, sirup.

2.8

Spatel

3 buah/ruang

Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah

saat pengucapan fonem tertentu. Dapat

diganti dengan sendok es krim untuk

penggunaan sekali pakai.

2.9

Garpu tala

(124)

2.10

Gambar

1 buah/ruang

Digunakan untuk membantu menyadari

organ

posisi organ artikulasi sesuai dengan

artikulasi

fonem yang akan dibentuk.

2.11

Bagan

1 buah/ruang

Digunakan untuk membantu menyadarkan

konsonan

dan membentuk fonem sesuai dengan

(125)

posisi alat ucap.

2.12

Kartu

1 set/ruang

Kartu kata berjumlah minimal 15 kartu per

hal. 20/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB No

Jenis Rasio Deskripsi

identifikasi

(126)

sesuai dengan posisi awal, tengah

dan/atau akhir.

2.13

Buku

1 buah/siswa

Merekam perkembangan latihan siswa.

program

latihan

3

(127)

3.1

Jam dinding

1 buah/ruang

3.2

Kotak kontak

1 buah/ruang

3.3

Tempat

1 buah/ruang

(128)

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B)

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama berfungsi sebagai tempat mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran dan/atau perasaan vibrasi untuk menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa hususnya bahasa irama.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum satu buah ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama

yang dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m2.

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 11.

Tabel 11. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama

(129)

1.1

Kursi siswa

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

1.2

Meja siswa

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

(130)

Kursi guru

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

1.4

Meja guru

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

1.5

Lemari

1 buah/ruang

Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh

(131)

Dapat dikunci.

2

Peralatan Pendidikan

2.1

Cermin

1

Ukuran minimum 4 m x 2 m, dipasang di

buah/sekolah

(132)

dilengkapi dengan kain penutup cermin.

2.2

Sound

1 set/sekolah

Dapat mengeluarkan suara dan vibrasi yang

system

dapat ditangkap oleh siswa. Dapat memutar

kaset, CD dan media lain untuk mengiringi

(133)

hal. 21/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

(134)

2.3

Sound level

1

Dapat mengukur tingkat kekerasan suara

meter

buah/sekolah

yang dihasilkan sound system agar dapat

ditangkap siswa.

2.4

Keyboard

1

Terdiri dari 3 oktaf.

buah/sekolah

2.5

(135)

1 set/sekolah

Dapat meliputi tambur, drum, gendang,

pukul

tamburin, rebana, gong, bende, kempul,

kenong, angklung, kentongan, garputala,

triangle.

2.6

Alat musik

6

Dapat meliputi seruling, peluit, harmonika,

tiup

buah/sekolah

(136)

2.7

Panggung

1

Panggung berukuran 4 m2 dengan tinggi 30

getar

buah/sekolah

cm, kuat dan mendukung gerak siswa

2.8

Alat bantu

10

Jenis pocket, super power, dan bina oral.

dengar

buah/sekolah

3

(137)

3.1.

Papan tulis

2 buah/ruang

Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.

Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh siswa melihat

dengan jelas.

4

Perlengkapan Lain

4.1

(138)

1 buah/ruang

4.2

Kotak kontak

1 buah/ruang

4.3

Tempat

1 buah/ruang

sampah

(139)

Ruang Bina Diri berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran Bina Diri yang meliputi :

Merawat diri: Makan, minum, menjaga kebersihan badan, buang air

Mengurus diri: Berpakaian dan berhias diri

Okupasi: Melakukan kegiatan sehari-hari yang meliputi mencuci dan menyeterika baju, menyemir sepatu, membuat minuman, memasang sprei, dan

membersihkan lantai.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunagrahita

memiliki minimum satu buah ruang Bina Diri dengan luas minimum 24 m2.

Ruang Bina Diri dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.

Ruang Bina Diri dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 12.

hal. 22/43

(140)

Tabel 12. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Diri

No Jenis Rasio Deskripsi

1

Perabot

1.1

Lemari

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Memiliki rak dan

pakaian

(141)

1.2

Meja dan

1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Dilengkapi dengan

kursi rias

cermin.

1.3

Meja dan

1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Minimum untuk 6

kursi makan

orang.

1.4

Meja setrika

1 set/ruang

(142)

1.5

Tempat tidur

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

1.6

Meja dapur

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

1.7

Meja dan

1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman.

(143)

2.

Peralatan Pendidikan

2.1

Perlengkapan

1 set/ruang

Terdiri dari bedak, minyak rambut dan sisir.

rias

2.2

Perlengkapan

1 set/ruang

Terdiri dari piring, sendok, garpu dan gelas.

makan dan

Terbuat dari bahan tidak mudah pecah.

(144)

2.3

Taplak meja

1 buah/ruang

Warna kain menarik dan tidak mudah kotor.

2.4

Perlengkapan

1 set/siswa

Terdiri dari sikat gigi, pasta gigi, gelas dan

menggosok

handuk kecil.

gigi

(145)

Perlengkapan

2 set/ruang

Terdiri dari berbagai perlengkapan memasak

memasak.

dan persiapan memasak yang terbuat dari

bahan yang tidak berkarat dan tidak mudah

pecah.

2.6

Perlengkapan

1 set/ruang

Terdiri dari setrika dan meja setrika.

(146)

2.7

Perlengkapan

1 set/ruang

Terdiri dari sprei, kasur, bantal guling dan

tempat tidur

sarungnya, selimut.

2.8

Perlengkapan

1 buah/ruang

Terdiri dari sapu, alat pel, ember, kemoceng,

kebersihan

kain lap, dan bahan pembersih.

2.9

Pakaian

1 set/siswa

(147)

pakaian santai dan pakaian pesta.

2.10

Perlengkapan

1 set/ruang

Terdiri dari gayung dan ember. Dilengkapi

mandi dan

dengan handuk, sabun dan shampo untuk

buang air

setiap siswa.

2.11

Perlengkapan

1 set/ruang

Terdiri dari ember, papan cuci, sikat dan

(148)

sabun cuci pakaian

3

Perlengkapan Lain

3.1

Jam dinding

1 buah/ruang

hal. 23/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB No

(149)

3.2

Kotak kontak

1 buah/ruang

3.3

Tempat

1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D)

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak berfungsi sebagai tempat latihan koordinasi, layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional, serta sekaligus berfungsi sebagai ruang asesmen.

(150)

dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m2.

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 13.

Tabel 13. Jenis, Rasio, dan Deskrispsi Sarana Ruang Bina Diri dan Bina Gerak

No Jenis Rasio Deskripsi

1

(151)

1.1

Meja dan

1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman

kursi guru

1.2

Meja dan

1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman

(152)

2

Peralatan Pendidikan

2.1

Staal bars

1 buah/sekolah

Ukuran standar untuk anak yang dapat

terbuat dari kayu atau kayu dan logam.

(153)

alat untuk memperkenalkan posisi

berdiri.

2.2

Restorator

1 set/sekolah

Digunakan untuk latihan tangan dan

hand dan

latihan kaki.

(154)

2.3

Exercise mat

2 set/sekolah

Digunakan sebagai alas lantai saat

R 70

latihan.

2.4

Papan

1 set/sekolah

Terbuat dari balok ukuran panjang 3 m,

keseimbangan

(155)

dari lantai. Digunakan untuk latihan

keseimbangan pada posisi berdiri dan

berjalan.

2.5

Sand bag

3 unit/sekolah

Kantong berisi pasir sebagai pemberat

(156)

hal. 24/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

(157)

2.6

Stand-in table

1 set/sekolah

Dapat digunakan oleh dua siswa.

Digunakan untuk memperbaiki postur

tubuh dan melatih otot kaki.

2.7

Vestibular

1 set/sekolah

Berupa papan keseimbangan setengah

(158)

lingkaran yang digunakan untuk latihan

keseimbangan dalam posisi duduk dan

tengkurap.

2.8

Balance beam

1 set/sekolah

Digunakan untuk mengembangkan

set

(159)

melangkah.

2.9

Physio ball

1 set/sekolah

Terdiri dari beberapa ukuran. Digunakan

mirror

sebagai tumpuan untuk melatih otot

perut dan punggung.

2.10

Wheelchair

(160)

Kursi roda sebagai alat bantu bergerak.

2.11

Walker

2 buah/sekolah

Digunakan sebagai alat bantu berjalan.

2.12

Crawler

1 buah/sekolah

Digunakan sebagai alat bantu bergerak

(161)

tidak berfungsi.

2.13

Stick

2 pasang/

sekolah

2.14

Kruk

2 pasang/

(162)

sekolah untuk

siku dan kruk dengan tumpuan di ketiak

setiap jenis

2.15

Tripod

1 set/sekolah

Terbuat dari logam. Digunakan sebagai

(163)

2.16

Brace

1 set/sekolah

Digunakan untuk menyangga kaki yang

layu.

2.17

Walking

1 set/sekolah

Digunakan untuk latihan berjalan serta

parallel bars

(164)

2.18

Wall bars

1 buah/sekolah

Berupa tangga yang menempel pada

dinding tembok. Berfungsi untuk melatih

kekuatan otot tangan, otot kaki dan

memperbaiki postur tubuh terutama

(165)

2.19

Dynamic body

1 set/sekolah

Digunakan untuk latihan keseimbangan

and balance

dalam berbagai posisi.

2.20

Kolam

1 buah/sekolah

Berupa kolam berukuran 2 m2 dengan

hydrotherapy

kedalaman antara 20-120 cm. Terbuat

(166)

yang setara. Dapat berupa kolam

permanen atau portabel.

2.21

Tempat tidur

1 buah/sekolah

Digunakan sebagai tempat untuk

(167)

2.22

Dressing

6 set/sekolah

Sebagai sarana latihan binadiri.

frame set

hal. 25/43

(168)

No Jenis Rasio Deskripsi

2.23

Swivel utensil

1 set/sekolah

Sebagai sarana latihan binadiri.

2.24

Lacing shoes

1 set/sekolah

Sebagai sarana latihan binadiri. Terdiri

(169)

sepatu dan kaos kaki.

2.25

Peralatan

1 set/sekolah

Terdiri dari berbagai bentuk kloset untuk

toilet training

latihan buang air serta latihan bagi

orangtua/pengasuh untuk memindahkan

siswa dari kursi roda ke kloset.

2.26

Cermin

1 buah/sekolah

(170)

dilengkapi dengan kain penutup cermin.

2.27

Speech

1 set/sekolah

Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi

trainer

untuk umpan balik pendengaran.

Dilengkapi dengan lampu indikator dan

vibrator, headphone anak (suara dan

(171)

2.28

Garpu tala

1 buah/sekolah

2.29

Spatel

1 buah/sekolah

Digunakan untuk memperbaiki posisi

lidah saat pengucapan fonem tertentu.

Dapat diganti dengan sendok es krim

(172)

3

Perlengkapan lain

3.1

Jam dinding

1 buah/ruang

3.2

Kotak kontak

1 buah/ruang

3.3

Tempat

1 buah/ruang

(173)

Ruang Bina Pribadi dan Sosial untuk Tunalaras (E)

Ruang Bina Pribadi dan Sosial berfungsi sebagai tempat penanganan dan

pemberian tindakan kepada siswa dalam usaha perubahan perilaku, pribadi dan sosial.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunalaras memiliki minimum satu ruang Bina Pribadi dan Sosial dengan luas minimum 9 m2.

Ruang Bina Pribadi dan Sosial dapat memberikan kenyamanan suasana bagi siswa.

Ruang Bina Pribadi dan Sosial dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 14.

Tabel 14. Jenis, Rasio dan Diskripsi sarana Ruang Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial

(174)

1

Perabot

1.1

Meja kerja

1 buah/ruang

Model setengah biro

hal. 26/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

1.2

Kursi kerja

2 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman

(175)

Kursi tamu

1 set /ruang

Kuat, stabil, dan aman. Untuk 5

orang.

1.4

Lemari

1 buah/ruang

Ukuran memadai untuk menyimpan

peralatan Bina Pribadi dan Sosial.

2.

(176)

2.1

Buku catatan

1 set/ruang

Untuk mencatat perkembangan

pribadi siswa

perilaku siswa.

2.2

Media

1 set/ruang

Media simulasi peran keluarga,

pengembangan

media penyaluran agresifitas

kepribadian

(misalnya rolling boxer, sarung tinju

(177)

3

Perlengkapan lain

3.1

Jam dinding

1 buah/ruang

3.2

Kotak kontak

1 buah/ruang

3.3

Tempat sampah

(178)

Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.

Ketentuan mengenai ruang pimpinan adalah sebagai berikut:

Luas minimum ruang pimpinan adalah 12 m2 dan lebar minimum adalah 3 m.

Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, serta dapat dikunci dengan baik.

Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 15.

Tabel 15. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan

(179)

1

Perabot

1.1

Kursi pimpinan

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

(180)

nyaman.

1.2

Meja pimpinan

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

memadai untuk bekerja dengan

(181)

1.3

Kursi dan meja

1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

tamu

memadai untuk 5 orang duduk

dengan nyaman.

(182)

Lemari

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

memadai untuk menyimpan

perlengkapan pimpinan sekolah.

(183)

hal. 27/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No Jenis Rasio Deskripsi

1.5

Papan statistik

1 buah/ruang

(184)

tulis berukuran minimum 1 m2. 2

Perlengkapan lain

2.1

Simbol

1 set/ruang

Terdiri dari Bendera Merah Putih,

kenegaraan

Garuda Pancasila, Gambar Presiden

RI, dan Gambar Wakil Presiden RI.

2.2

Tempat

(185)

sampah

2.3

Jam dinding

1 buah/ruang

Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik siswa maupun tamu lainnya.

Ketentuan mengenai ruang guru adalah sebagai berikut:

Rasio minimum luas ruang guru adalah 4 m2/guru dan luas minimum adalah 32 m2.

Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 16.

(186)

No Jenis Rasio Deskripsi

1

Perabot

1.1

Kursi kerja

1 buah/guru

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk duduk dengan nyaman.

1.2

(187)

1 buah/guru

Kuat, stabil, dan aman. Model meja

setengah biro. Ukuran memadai untuk

menulis, membaca, memeriksa pekerjaan,

dan memberikan konsultasi.

1.3

Lemari

1 buah/guru

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

atau 1 buah

untuk menyimpan perlengkapan guru

yang

(188)

digunakan

pembelajaran. Dapat dikunci.

bersama oleh

semua guru

1.4

Papan statistik

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan

tulis berukuran minimum 1 m2. 1.5

Papan

1 buah/sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan

(189)

tulis berukuran minimum 1 m2. 2

Perlengkapan Lain

2.1

Tempat cuci

1 buah/ruang

tangan

2.2

Jam dinding

1 buah/ruang

(190)

Tempat sampah

1 buah/ruang

hal. 28/43

(191)

Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolah.

Ketentuan mengenai ruang tata usaha adalah sebagai berikut:

Rasio minimum luas ruang tata usaha adalah 4 m2/petugas dan luas minimum adalah 16 m2.

Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 17.

Tabel 17. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Tata Usaha

No Jenis Rasio Deskripsi

1

(192)

1.1

Kursi kerja

1 buah/petugas

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk duduk dengan nyaman.

1.2

Meja kerja

1 buah/petugas

Kuat, stabil, dan aman. Model meja

setengah biro. Ukuran memadai untuk

melakukan pekerjaan administrasi.

(193)

Lemari

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk menyimpan arsip dan perlengkapan

pengelolaan administrasi sekolah. Dapat

dikunci.

1.4

Papan statistik

1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis

berukuran minimum 1 m2. 2

(194)

2.1

Mesin ketik/

1 set/sekolah

komputer

2.2

Filing cabinet

1 buah/sekolah

2.3

Brankas

(195)

2.4

Telepon

1 buah/sekolah

2.5

Jam dinding

1 buah/ruang

2.6

Kotak kontak

1 buah/ruang

2.7

Penanda

(196)

waktu

2.8

Tempat

1 buah/ruang

sampah

Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.

Ketentuan mengenai tempat beribadah adalah sebagai berikut:

Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap sekolah, dengan luas minimum adalah 12 m2.

(197)

hal. 29/43

(198)

Tabel 18. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Beribadah

No Jenis Rasio Deskripsi

1

Perabot

1.1

Lemari/rak

1 buah/tempat

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

ibadah

memadai untuk menyimpan

(199)

2

Perlengkapan lain

2.1

Perlengkapan

Disesuaikan dengan

ibadah

kebutuhan.

2.2

Jam dinding

1 buah/tempat

(200)

Ruang UKS berfungsi sebagai temp

Referensi

Dokumen terkait

Trend Isu Terkait Implementasi M-Library Pada penghujung tahun 2012 di berbagai kota besar di Indonesia, menunjukkan bahwa pemustaka yang akses internet melalui perangkat mobile

Pada penelitian retrospektif ini didapatkan jumlah kunjungan pasien baru DKAK dalam kurun waktu 3 tahun (2010-2012) sebanyak 50 (5,4%) pasien dari keseluruhan pasien baru

Untuk siswa baca siswa yang tergolong dalam kategori rendah pada matapelajaran sejarah, dapat dilihat dari kunjungan ke perpustakaan yang hanya 1 kali dalam seminggu dan

The price of inkjet printers has dropped considerably over the past few years but the cost of replacement ink cartridges remains extremely high.. To reduce the printing cost,

[r]

In fact, if there is one thing that is sure in the computer repair industry it’s that change is going to happen.. Companies like Microsoft have gone out of their way

menyatakan bahwa karya Saya berupa desain yang saya ikut sertakan dalam Sayembara Desain Renovasi Masjid Agung Baitunnur Blora, merupakan karya asli saya dan belum pernah

 Kelompok secara bergantian saling menunjukkan gambar dan memberikan jawabannya.  Siapa yang banyak menjawab dengan benar, adalah yang mendapat poin. 5) Setelah selesai bermain