STANDAR ISI
Melaksanakan KTSP dibuktikan dengan dokumen kurikulum sekolah yang memuat:
mata pelajaran;
muatan lokal;
kegiatan pengembangan diri;
pengaturan beban belajar;
ketuntasan belajar;
kenaikan kelas dan kelulusan;
pendidikan kecakapan hidup berupa pengembangan keterampilan vokasional sesuai kondisi sekolah dan jenis ketunaan; dan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Keterlibatan pengembangan kurikulum dibuktikan dengan berita acara rapat dan tanda tangan dari berbagai pihak yang terlibat. Bagi sekolah yang belum
memiliki komite sekolah, dapat digantikan oleh yayasan atau penyelenggara pendidikan atau sejenisnya.
berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya;
beragam dan terpadu;
tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
relevan dengan kebutuhan kehidupan;
menyeluruh dan berkesinambungan;
belajar sepanjang hayat; dan
seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Jawaban dibuktikan dengan referensi yang terdapat dalam dokumen tertulis pengembangan kurikulum.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen remedial untuk prinsip perbaikan dan dokumen tambahan jam pembelajaran untuk prinsip pengayaan layanan pembelajaran individual.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen pembelajaran di alam untuk prinsip mendayagunakan kondisi alam.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen kegiatan sosial dan budaya untuk prinsip mendayagunakan kondisi sosial budaya.
Jawaban dibuktikan dengan adanya mata pelajaran muatan lokal, dan bukti tertulis keterlibatan dari pihak-pihak yang menyusunnya.
hal. 1/43
Jawaban dibuktikan dengan adanya jadwal pelaksanaan program khusus sesuai jenis ketunaan siswa dengan alokasi waktu minimal 2 jam/minggu.
Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran, seperti: kepramukaan, sanggar seni (misalnya: musik, tari, drama, puisi, dll), olah raga, atau keterampilan yang dipilih sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.
Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri berupa kegiatan layanan konseling sesuai dengan kemampuan siswa tingkat SDLB, yang meliputi:
konseling karir (seperti operator telpon, pemijat, penyanyi, pemusik, dsb);
konseling belajar;
konseling pribadi; dan
konseling sosial.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang menunjukkan kesesuaian antara SK, KD dan indikator untuk setiap mata pelajaran di setiap kelas.
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi secara langsung antara siswa dengan guru.
Tugas terstruktur adalah tugas pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya ditentukan oleh guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah tugas pendalaman materi
pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya ditentukan oleh siswa.
Kegiatan ini hanya diberikan kepada siswa A, B, D, dan E.
Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur ini
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen pemberian tugas dari guru kepada siswa, hasil pekerjaan siswa, nilai tugas dan sejenisnya.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen KTSP yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.
Jawaban dibuktikan dengan adanya minimal empat kegiatan pada kalender akademik yaitu menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif,
pembelajaran efektif, dan hari libur.
hal. 2/43
STANDAR PROSES
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus yang dikembangkan oleh sekolah dan pihak-pihak yang mengembangkannya.
RPP yang dikembangkan guru (merujuk pada permendiknas nomor 1 tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus), memuat:
identitas mata pelajaran;
standar kompetensi (SK);
kompetensi dasar (KD) dari silabus yang akan dicapai;
indikator pencapaian kompetensi;
tujuan pembelajaran;
materi ajar;
alokasi waktu yang diperlukan;
metode pembelajaran;
kegiatan pembelajaran;
penilaian hasil belajar; dan
Jawaban dibuktikan dengan adanya RPP yang dijabarkan dari silabus untuk sejumlah mata pelajaran.
Jawaban dibuktikan dengan mengecek RPP yang memperhatikan prinsip-prinsip:
perbedaan individu siswa;
mendorong partisipasi aktif siswa;
mengembangkan budaya membaca dan menulis;
memberikan umpan balik dan tindak lanjut;
keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi dan pengembangannya, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian; dan
sumber belajar menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Empat persyaratan pelaksanaan pembelajaran meliputi:
rombongan belajar SDLB maksimal 5 siswa;
beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka dan melaksanakan tugas tambahan;
tersedia 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan pelajaran untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, dalam akreditasi ini setidaknya 60% memenuhi
persyaratan ketersediaan buku teks/kumpulan bahan pelajaran; dan
Yang dimaksud dengan tatap muka adalah interaksi langsung antara guru dengan siswa. Jawaban dibuktikan dengan surat keputusan tentang pembagian tugas mengajar guru.
hal. 3/43
Langkah-langkah pembelajaran meliputi:
kegiatan pendahuluan (seperti kesiapan fisik dan psikis dan peralatan khusus yang diperlukan);
kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi); dan
kegiatan penutup (seperti rangkuman, reviu, dan penilaian, serta merencanakan tindak lanjut).
Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak saat visitasi, melihat hasil supervisi kepala sekolah, melihat kesesuaian RPP dengan
pelaksanaan pembelajaran, atau mengamati hasil penilaian berbasis kekhususan siswa yang dilakukan oleh guru.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pemantauan untuk setiap tahap, disertai catatan kepala sekolah dan tanda tangan guru yang dipantau.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan tindak lanjut supervisi pembelajaran yang mencakup 4 cara tersebut.
Jawaban dibuktikan dengan adanya catatan hasil evaluasi pembelajaran dan kinerja guru oleh kepala sekolah.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen laporan pengawasan pembelajaran yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, terutama pengawas, guru yang bersangkutan, dan dewan guru.
Bukti tindak lanjut meliputi:
pemberian penghargaan terhadap guru yang telah memenuhi standar;
pemberian kesempatan pada guru untuk mengikuti pelatihan/ penataran.
Dokumen bukti tindak lanjut secara individu maupun kelompok sesuai dengan hasil pengawasan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Jawaban dibuktikan dengan tugas mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang berisi tentang masalah kehidupan sehari-hari, misalnya: transportasi, belanja, menyeberang jalan, dan masalah sosial lainnya.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang
memperkenalkan gejala alam dan sosial secara sederhana di lingkungan sekitar.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan siswa mencari informasi tentang lingkungan sekitar secara sederhana seperti: mengunjungi perpustakaan, sumber-sumber belajar lapangan (misalnya:
mengunjungi taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya, industri, dll).
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan siswa yang menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, seperti: berkebun, pertanian, peternakan, kebersihan lingkungan, membuat lubang biopori, kunjungan ke taman bunga, kebun binatang, dll.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan seni dan budaya yang diikuti oleh siswa seperti: mengadakan pameran, seni drama, seni musik, seni suara, baca puisi, pertunjukan musik, dll.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri yang diikuti oleh siswa, antara lain: cerdas cermat, diskusi, pagelaran, pentas seni dan budaya, perlombaan, keterampilan, olah raga, dll.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial yang diikuti oleh semua siswa, dan/atau peraturan-peraturan yang di dalamnya mengatur ketertiban siswa seperti: datang tepat waktu,
dokumen tentang tatakrama dan tata tertib sekolah dan ada catatan tentang pelanggaran siswa.
Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, dan bugar, yang diikuti oleh siswa seperti: program
kebersihan, kesehatan, keindahan, keamanan, kenyamanan, pembiasaan cuci tangan, praktek gosok gigi yang benar, lomba kebersihan antar kelas, lomba sekolah sehat, pekan olahraga, dll.
hal. 5/43
Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang diikuti oleh siswa seperti: membaca pantun, puisi, prosa, esai, diskusi dan pidato, naskah drama sederhana, naskah cerpen sederhana dan lain-lain.
Jawaban dibuktikan dengan adanya RPP mata pelajaran yang memuat metode pembelajaran secara berkelompok.
Jawaban dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama seperti: aktivitas ibadah bersama, peringatan hari-hari besar agama, membantu warga sekolah yang memerlukan, dan menolong warga masyarakat kurang mampu.
Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya, yang diikuti oleh siswa seperti: peringatan hari-hari besar
keagamaan, pentas seni budaya, bulan bahasa, kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, membantu fakir miskin, memberikan sumbangan pada masyarakat yang terkena musibah, dll.
Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia, yang diikuti oleh siswa seperti: peringatan hari besar kenegaraan, bulan bahasa, pentas seni budaya, diskusi keberagaman budaya, pramuka, hipenca (hari internasional penyandang cacat), dll.
Jawaban dibuktikan dengan laporan kegiatan pembelajaran siswa yang memanfaatkan sumber-sumber belajar seperti: bahan ajar, buku teks, perpustakaan, sumber belajar lapangan (misalnya: taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya dan lain-lain), dan internet.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan yang diikuti oleh siswa seperti: kunjungan ke perpustakaan, hasil latihan menulis, hasil portofolio, buletin sekolah, majalah dinding, hasil karya yang memperoleh
penghargaan/pujian, latihan menulis cerpen sederhana, laporan studi kunjungan ke industri ke museum dan lain-lain.
nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika dihitung pada satu tahun terakhir.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kegiatan pengembangan diri yang diikuti oleh siswa di bidang seni, keterampilan, pengembangan diri,
kepramukaan, dll.
hal. 6/43
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jawaban dibuktikan dengan memperlihatkan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah guru berkualifikasi minimum S1 atau D-IV dengan jumlah seluruh guru.
Jawaban dibuktikan dengan melihat jumlah guru mata pelajaran yang memiliki latar belakang pendidikan S1 atau D-IV program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
Jawaban dibuktikan dengan rata-rata kehadiran seluruh guru dalam satu semester terakhir.
Guru memiliki kompetensi pedagogik, jika:
menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual;
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;
mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu;
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran;
memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; dan
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Jawaban dibuktikan di dalam RPP dengan melihat kesesuaian antara
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dengan prinsip-prinsip pembelajaran, dokumen hasil supervisi kepala sekolah dan catatan penilaian guru.
Guru memiliki integritas kepribadian, jika:
bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional indonesia;
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat;
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; dan
menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
menghargai/menghormati siswa berkebutuhan khusus.
hal. 7/43
guru tidak tersangkut perkara kriminal dan tidak ada pengaduan dari masyarakat;
jika ada guru yang melakukan pelanggaran, telah ditindak oleh sekolah seperti dibebastugaskan atau dikeluarkan;
melihat peraturan sekolah (kode etik guru) dan tindakan yang diambil; dan
jejak rekam perilaku dan kinerja guru selama satu tahun terakhir.
Guru memiliki kompetensi sosial, jika:
bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi;
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat;
beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah republik indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya; dan
berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati guru berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua siswa maupun masyarakat.
Guru memiliki kompetensi profesional, jika:
menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu;
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
mengembangkan sikap profesional secara berkelanjutan dengan melakukan tindakah reflektif; dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Jawaban dibuktikan dengan jumlah guru yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, memiliki sertifikat pendidik, karya ilmiah yang dihasilkan, dan keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen keputusan dari yayasan/
penyelenggara pendidikan atau pemerintah, sertifikat pendidik (untuk kepala sekolah yang belum disertifikasi dapat diganti Akta IV/S1 kependidikan), dan jadwal mengajar.
Jawaban dibuktikan dengan ijazah kepala sekolah.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen yang menunjukkan pengalaman mengajar kepala sekolah.
hal. 8/43
Pengelolaan sekolah meliputi: (1) kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan dengan masyarakat.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pengelolaan yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang menunjukkan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.
Jawaban dibuktikan dengan laporan/catatan pelaksanaan supervisi dan monitoring yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Jawaban dibuktikan dengan adanya ijazah kepala tenaga administrasi sekolah yang sesuai.
Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan pengalaman kerja kepala tenaga administrasi sekolah.
Jawaban dibuktikan dengan ijazah yang dimiliki tenaga perpustakaan.
Jawaban dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat yang dimiliki tenaga perpustakaan.
Jawaban dibuktikan dengan adanya petugas layanan khusus di sekolah:
penjaga sekolah;
tukang kebun;
pengemudi; dan
hal. 9/43
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah yang meliputi bangunan sekolah, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan sekolah suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat. Ketentuan luas minimum lahan SDLB sebagaimana tercantum pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Luas Lahan Minimum SDLB
No
Banyak
Jenis
Luas lahan minimum (m2)
rombel
ketunaan
Bangunan 1 lantai
1
6
1
1170
640
2
12
1
– 2
1700
3
18
1
– 3
2200
1150
4
24
1
– 4
2670
Rombongan belajar (rombel) adalah kelompok siswa yang terdaftar pada satu satuan kelas. Ketunaan adalah jenis kelainan fisik, emosional dan/ atau mental yang berhubungan dengan kesulitan dalam mengikuti proses belajar. Jenis
ketunaan ini adalah tunanetra (A), tunarungu (B), tunagrahita (C), tunadaksa (D), dan tunalaras (E).
Jika SDLB bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB, ketentuan luas lahan minimum sebagaimana tercantum pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Luas Lahan Minimum SDLB yang Bergabung dengan
SMPLB dan/atau SMALB
No
Jenjang
Banyak
Luas minimum lahan (m2)
pendidikan
rombel
Bangunan 1 lantai
1
SDLB dan SMPLB
9
1600
850
2
SDLB, SMPLB,
12
1800
950
Luas lahan yang dimaksud dalam Tabel 1 dan 2 adalah luas lahan efektif yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan tempat bermain/ berolahraga.
Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta prasarana yang tersedia.
Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta prasarana yang tersedia.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen yang menerangkan tentang peruntukan bangunan.
hal. 10/43
Ketentuan luas minimum lantai bangunan SDLB sebagaimana tercantum pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Luas Lantai Bangunan Minimum SDLB
No
Banyak
Jenis
Luas minimum lantai bangunan (m2)
rombel
ketunaan
Bangunan 1 lantai
Bangunan 2 lantai
6
1
350
380
2
12
1 - 2
510
540
3
18
1 - 3
660
4
24
1 - 4
800
830
Jika SDLB bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB, maka ketentuan luas minimum lantai bangunan sebagaimana tercantum pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Luas Lantai Bangunan Minimum SDLB yang Bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB
No
Jenjang
Banyak
pendidikan
rombel
Bangunan 1 lantai
Bangunan 2 lantai
1
SDLB dan SMPLB
9
480
510
SDLB, SMPLB,
12
540
570
dan SMALB
Pencahayaan yang memadai artinya cahaya dalam ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis. Ventilasi udara memadai jika terjadi sirkulasi udara dan ruangan tidak lembab.
Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah dan prasarana yang ada.
Empat jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan sekolah meliputi:
sanitasi di dalam dan di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih;
saluran air kotor dan/atau air limbah;
tempat sampah dengan jumlah yang cukup; dan
saluran air hujan.
Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah disediakan akses yang mudah, aman, dan nyaman serta dilengkapi fasilitas pengarah jalan bagi siswa berkebutuhan khusus.
hal. 11/43
Jawaban dibuktikan dengan mengamati lokasi bangunan terhadap gangguan sekitarnya dan mengamati kondisi di setiap ruangan di sekolah tersebut.
Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah
terdapat tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
Jawaban dibuktikan dengan melihat surat bukti yang menunjukkan daya listrik di sekolah tersebut.
Ketentuan pemeliharaan bangunan sekolah meliputi:
Pemeliharan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.
Pemeliharan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sekolah.
Yang dimaksud prasarana sekolah adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi sekolah. Ketentuan persyaratan prasarana SDLB tercantum pada Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Prasarana SDLB
SDLB
A B
1
1.1
Ruang kelas
1.2
Ruang perpustakaan*
2
Ruang Pembelajaran Khusus
2.1
Ruang OM**
2.2
2.2.1
Ruang Bina Wicara**
2.2.2
Ruang Bina Persepsi Bunyi dan
2.3
Ruang Bina Diri**
2.4
Ruang Bina Diri dan Bina Gerak**
2.5
Ruang Bina Pribadi dan Sosial**
hal. 12/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB 3
Ruang Penunjang
3.1
3.2
Ruang guru*
3.3
Ruang tata usaha*
3.4
Tempat beribadah*
3.5
Ruang UKS*
3.6
Ruang konseling/asesmen*
3.7
Jamban*
3.8
Gudang*
3.9
Ruang sirkulasi*
3.10
Tempat bermain/berolahraga*
Keterangan:
Satu ruang dapat digunakan bersama untuk lebih dari satu jenis ketunaan dan lebih dari satu jenjang pendidikan.
Ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori dan praktik dengan alat sederhana yang mudah dihadirkan.
Ketentuan mengenai ruang kelas SDLB adalah sebagai berikut:
Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 5 siswa.
Rasio minimum luas ruang kelas adalah 3 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 5 orang, luas minimum ruang kelas adalah 15 m2. Lebar minimum ruang kelas adalah 3 m.
Memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
Memiliki pintu yang memadai agar siswa dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.
Salah satu dinding ruang kelas dapat berupa dinding semi permanen agar pada suatu saat dua ruang kelas yang bersebelahan dapat digabung menjadi satu ruangan.
hal. 13/43
Tabel 6. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Perabot
1.1
Kursi siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan
oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok
postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan
sandaran membuat siswa nyaman belajar.
1.2
Meja siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan
oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok
usia siswa dan mendukung pembentukan
memungkinkan kaki siswa masuk dengan
leluasa ke bawah meja.
1.3
Kursi guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.
Ukuran memadai untuk duduk dengan
nyaman.
1.4
Meja guru
1 buah/guru
Ukuran memadai untuk bekerja dengan
nyaman.
1.5
Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk menyimpan perlengkapan yang
diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci.
2
2.1
Papan tulis
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90
cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh siswa melihatnya
dengan jelas.
2.2
Papan
1 buah/ruang
pajang
cm x 120 cm. Ditempatkan pada posisi yang
mudah diraih siswa. Dapat berupa papan
flanel.
3
Perlengkapan Lain
3.1
Tempat
1 buah/ruang
tangan
3.2
Jam
1 buah/ruang
dinding
3.3
Kotak konta
1 buah/ruang
3.4
1 buah/ruang
sampah
hal. 14/43
Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan siswa, guru dan orangtua siswa memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati dan mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola.
Ketentuan mengenai ruang perpustakaan adalah sebagai berikut:
Luas minimum ruang perpustakaan adalah 30 m2. Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m.
Dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.
Terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.
Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7.
Tabel 7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan
No Jenis Rasio Deskripsi
Perabot
1.1
Rak buku
1 set/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Dapat
menampung seluruh koleksi dengan
koleksi buku dengan mudah.
1.2
Rak majalah
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Dapat
menampung seluruh koleksi majalah.
Memungkinkan siswa menjangkau
1.3
Rak surat
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Dapat
kabar
menampung seluruh koleksi suratkabar.
Memungkinkan siswa menjangkau
1.4
Meja baca
10 buah/sekolah
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh siswa. Desain
memungkinkan kaki siswa masuk
1.5
Kursi baca
10 buah/sekolah
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan
dan sandaran membuat siswa nyaman
1.6
Kursi kerja
1 buah/petugas
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk bekerja dengan nyaman.
1.7
Meja kerja/
1 buah/petugas
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
sirkulasi
1.8
Lemari katalog
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk
menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari
katalog dapat diganti dengan meja untuk
1.9
Lemari
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk menampung seluruh peralatan
pengelolaan perpustakaan. Ada kunci.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB
No Jenis Rasio Deskripsi
1.10
Papan
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
pengumuman
minimum 1 m2.
1.11
Meja
1 buah/sekolah
multimedia
untuk menampung seluruh peralatan
multimedia.
2
Media Pendidikan
2.1
Peralatan
1 set/sekolah
Sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set
multimedia
inci, printer), TV, radio, dan pemutar
VCD/DVD. Khusus untuk SDLB-A,
komputer dilengkapi dengan perangkat
lunak screen reader, screen review, atau
text-to-speech, serta printer braille.
3
Peralatan Pendidikan
3.1
6 buat/sekolah
3.2
Braille kit
2 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra
3.3
Reglet dan
10 set/sekolah
Terbuat dari besi stainles atau plastik
pena
dengan sel 4-6 baris dan 27-30 kolom.
3.4
Peta timbul
1 buah/sekolah
3.5
Abacus
6 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra
3.6
Magnifier lens
2 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra
set
3.7
Sistem Simbol
2 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra
Indonesia
3.8
Papan
6 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra
geometri
3.9
Globe timbul
1 buah/sekolah
4
Perlengkapan Lain
4.1
Buku
1 buah/sekolah
inventaris
4.2
Kotak kontak
1 buah/ruang
4.3
Jam dinding
4.4
Tempat
1 buah/ruang
hal. 16/43
Jenis dan rasio buku memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Jenis dan Rasio Buku dalam Perpustakaan SDLB
No Jenis Rasio Deskripsi 1 Buku teks 1 eksemplar/mata
Termasuk dalam daftar buku teks
pelajaran
pelajaran/siswa,
pelajaran yang ditetapkan oleh
ditambah 2
Mendiknas dan daftar buku teks muatan
eksemplar/mata
pelajaran/sekolah
atau Bupati/Walikota.
Jenis terbitan disesuaikan dengan
kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra
disediakan buku Braille, cetak awas
diperbesar dan audiobook.
2
Buku
1 eksemplar/mata
pelajaran/guru
pendidik
mata pelajaran
bersangkutan,
ditambah 1
eksemplar/mata
pelajaran/sekolah
3
Buku
840 judul/sekolah.
pengayaan
Terdiri dari 60%
kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra
non-fiksi dan 40%
disediakan buku braille, cetak awas
fiksi.
diperbesar dan audiobook
4
Buku
10 judul/sekolah.
Sekurang-kurangnya meliputi Kamus
referensi
Besar Bahasa Indonesia, kamus bahasa
daerah, buku telepon, kitab
undang-undang dan peraturan, dan kitab suci.
Untuk tunarungu meliputi Kamus Sistem
Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Jenis
terbitan disesuaikan dengan kondisi
ketunaan siswa. Untuk tunanetra
disediakan buku braille, cetak awas
5
Sumber
10 judul/sekolah
Sekurang-kurangnya meliputi majalah,
belajar
surat kabar, globe, peta, gambar
lain
pahlawan nasional, CD pembelajaran,
dan alat peraga matematika.
Jenis terbitan disesuaikan dengan
disediakan buku braille, cetak awas
diperbesar dan audiobook.
hal. 17/43
Keterangan:
Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan siswa dan guru untuk setiap mata pelajaran.
Buku pengayaan adalah buku pelajaran yang melengkapi buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan siswa dan guru.
Buku referensi adalah rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu seperti kamus, ensiklopedi, dan buku alamat.
Sumber belajar lainnya, khususnya untuk guru, adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku seperti jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs
(web site), dan compact disc.
Buku teks dan buku pendukung pembelajaran dapat berupa kumpulan bahan ajar yang dijilid dan disusun oleh guru dan sumber lain yang relevan termasuk buku teks yang ditetapkan oleh Kemdikbud atau Gubernur.
Jawaban dibuktikan dengan adanya buku yang telah ditetapkan oleh Mendikbud benar-benar dimanfaatkan, dengan mengecek bukti/dokumen peminjaman buku tersebut baik oleh guru maupun siswa. Buku pelajaran dimaksud adalah buku yang telah ditetapkan untuk SD, sebelum buku khusus untuk SDLB diterbitkan.
Ketentuan mengenai ruang pembelajaran khusus adalah sebagai berikut:
Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) untuk Tunanetra (A)
Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) merupakan tempat latihan keterampilan gerak, pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga, serta dapat berfungsi sebagai ruang serbaguna.
Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunanetra memiliki minimum satu
Ruang OM dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 9.
Tabel 9. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM)
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Perabot
1.1
Lemari
1 buah/sekolah
Ukuran memadai untuk menyimpan
2
Peralatan Pendidikan
2.1
Peralatan
OM:
2.1.1
Tongkat
10
Terbuat dari alumunium, panjang 110
-panjang
buah/sekolah
ukuran
ujung tongkat terbuat dari plastik, dan
dewasa
mempunyai cruck untuk melindungi
perut.
2.1.2
Tongkat
10
Terbuat dari alumunium, panjang 80-90
panjang
buah/sekolah
cm, pegangan terbuat dari karet, ujung
ukuran
anak-tongkat terbuat dari plastik, dan
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB No
Jenis Rasio Deskripsi
anak
mempunyai cruck untuk melindungi
perut.
2.1.3
Tongkat lipat
10
Terbuat dari aluminum, panjang 110 cm,
buah/sekolah
plastik.
2.1.4
Blind fold
10
Terbuat dari kain berwarna hitam dan
buah/sekolah
tidak tembus pandang.
2.1.5
Kompas
5 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra.
2.1.6
Stopwatch
5 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra.
2.1.7
Denah ruang
1 buah/sekolah
timbul
2.2
Geralatan Motorik Kasar:
2.2.1
keseim-1 set/sekolah
bangan
badan
2.2.2
Matras
1 buah/sekolah
2.3
Alat Bantu Auditif:
Tape
1 set/sekolah
Dapat memutar kaset atau CD. Memiliki
recorder
double deck.
2.3.2
Alat musik
1 set/sekolah
pukul
2.3.3
Alat musik
6 buah/sekolah
2.3.4
Alat musik
2 buah/sekolah
petik
2.3.5
Alat musik
2 buah/sekolah
gesek
Perlengkapan Lain
3.1
Kotak kontak
1 buah/ruang
3.2
Tempat
1 buah/ruang
sampah
Ruang Bina Wicara untuk Tunarungu (B)
Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum satu buah ruang Bina Wicara dengan luas minimum 4 m2.
Ruang Bina Wicara dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 10.
hal. 19/43
Tabel 10. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Wicara
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Perabot
1.1
Kursi siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, dan aman.
1.2
Meja siswa
1 buah/siswa
1.3
Kursi guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman.
1.4
Meja guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman.
1.5
Lemari
1 buah/ruang
Ukuran memadai untuk menyimpan
dikunci.
2
Peralatan Pendidikan
2.1
Speech
1 unit/ruang
Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi
trainer
untuk umpan balik pendengaran.
Dilengkapi dengan lampu indikator dan
vibrator), serta mikrofon guru dan siswa
2.2
Alat perekam
1 unit/ruang
Tape recorder atau alat perekam lain yang
setara untuk merekam hasil latihan bicara
siswa.
2.3
Cermin
1 buah/ruang
bersebelahan, dipasang di dinding sebagai
umpan balik visual dan membaca ujaran.
2.4
Nasalisator
1 buah/ruang
Alat bantu pembentuk fonem-fonem
nasal/sengau.
2.5
Sikat getar
5 buah/ruang
Alat bantu pembentukan fonem-fonem
2.6
Alat latihan
1 set/ruang
Dapat berupa bola pingpong dengan media
pernafasan
pipa PVC dibelah, kapas, bulu-bulu, lilin,
kertas tipis, pembuluh, parfum/aroma.
2.7
Alat latihan
1 set/ruang
Terdiri dari berbagai makanan lunak, cair
organ bicara
seperti madu, permen, sirup.
2.8
Spatel
3 buah/ruang
Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah
saat pengucapan fonem tertentu. Dapat
diganti dengan sendok es krim untuk
penggunaan sekali pakai.
2.9
Garpu tala
2.10
Gambar
1 buah/ruang
Digunakan untuk membantu menyadari
organ
posisi organ artikulasi sesuai dengan
artikulasi
fonem yang akan dibentuk.
2.11
Bagan
1 buah/ruang
Digunakan untuk membantu menyadarkan
konsonan
dan membentuk fonem sesuai dengan
posisi alat ucap.
2.12
Kartu
1 set/ruang
Kartu kata berjumlah minimal 15 kartu per
hal. 20/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB No
Jenis Rasio Deskripsi
identifikasi
sesuai dengan posisi awal, tengah
dan/atau akhir.
2.13
Buku
1 buah/siswa
Merekam perkembangan latihan siswa.
program
latihan
3
3.1
Jam dinding
1 buah/ruang
3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang
3.3
Tempat
1 buah/ruang
Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B)
Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama berfungsi sebagai tempat mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran dan/atau perasaan vibrasi untuk menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa hususnya bahasa irama.
Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum satu buah ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama
yang dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m2.
Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 11.
Tabel 11. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama
1.1
Kursi siswa
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
1.2
Meja siswa
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
Kursi guru
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
1.4
Meja guru
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
1.5
Lemari
1 buah/ruang
Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh
Dapat dikunci.
2
Peralatan Pendidikan
2.1
Cermin
1
Ukuran minimum 4 m x 2 m, dipasang di
buah/sekolah
dilengkapi dengan kain penutup cermin.
2.2
Sound
1 set/sekolah
Dapat mengeluarkan suara dan vibrasi yang
system
dapat ditangkap oleh siswa. Dapat memutar
kaset, CD dan media lain untuk mengiringi
hal. 21/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB
2.3
Sound level
1
Dapat mengukur tingkat kekerasan suara
meter
buah/sekolah
yang dihasilkan sound system agar dapat
ditangkap siswa.
2.4
Keyboard
1
Terdiri dari 3 oktaf.
buah/sekolah
2.5
1 set/sekolah
Dapat meliputi tambur, drum, gendang,
pukul
tamburin, rebana, gong, bende, kempul,
kenong, angklung, kentongan, garputala,
triangle.
2.6
Alat musik
6
Dapat meliputi seruling, peluit, harmonika,
tiup
buah/sekolah
2.7
Panggung
1
Panggung berukuran 4 m2 dengan tinggi 30
getar
buah/sekolah
cm, kuat dan mendukung gerak siswa
2.8
Alat bantu
10
Jenis pocket, super power, dan bina oral.
dengar
buah/sekolah
3
3.1.
Papan tulis
2 buah/ruang
Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh siswa melihat
dengan jelas.
4
Perlengkapan Lain
4.1
1 buah/ruang
4.2
Kotak kontak
1 buah/ruang
4.3
Tempat
1 buah/ruang
sampah
Ruang Bina Diri berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran Bina Diri yang meliputi :
Merawat diri: Makan, minum, menjaga kebersihan badan, buang air
Mengurus diri: Berpakaian dan berhias diri
Okupasi: Melakukan kegiatan sehari-hari yang meliputi mencuci dan menyeterika baju, menyemir sepatu, membuat minuman, memasang sprei, dan
membersihkan lantai.
Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunagrahita
memiliki minimum satu buah ruang Bina Diri dengan luas minimum 24 m2.
Ruang Bina Diri dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.
Ruang Bina Diri dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 12.
hal. 22/43
Tabel 12. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Diri
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Perabot
1.1
Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Memiliki rak dan
pakaian
1.2
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Dilengkapi dengan
kursi rias
cermin.
1.3
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Minimum untuk 6
kursi makan
orang.
1.4
Meja setrika
1 set/ruang
1.5
Tempat tidur
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
1.6
Meja dapur
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
1.7
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman.
2.
Peralatan Pendidikan
2.1
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari bedak, minyak rambut dan sisir.
rias
2.2
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari piring, sendok, garpu dan gelas.
makan dan
Terbuat dari bahan tidak mudah pecah.
2.3
Taplak meja
1 buah/ruang
Warna kain menarik dan tidak mudah kotor.
2.4
Perlengkapan
1 set/siswa
Terdiri dari sikat gigi, pasta gigi, gelas dan
menggosok
handuk kecil.
gigi
Perlengkapan
2 set/ruang
Terdiri dari berbagai perlengkapan memasak
memasak.
dan persiapan memasak yang terbuat dari
bahan yang tidak berkarat dan tidak mudah
pecah.
2.6
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari setrika dan meja setrika.
2.7
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari sprei, kasur, bantal guling dan
tempat tidur
sarungnya, selimut.
2.8
Perlengkapan
1 buah/ruang
Terdiri dari sapu, alat pel, ember, kemoceng,
kebersihan
kain lap, dan bahan pembersih.
2.9
Pakaian
1 set/siswa
pakaian santai dan pakaian pesta.
2.10
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari gayung dan ember. Dilengkapi
mandi dan
dengan handuk, sabun dan shampo untuk
buang air
setiap siswa.
2.11
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari ember, papan cuci, sikat dan
sabun cuci pakaian
3
Perlengkapan Lain
3.1
Jam dinding
1 buah/ruang
hal. 23/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB No
3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang
3.3
Tempat
1 buah/ruang
sampah
Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D)
Ruang Bina Diri dan Bina Gerak berfungsi sebagai tempat latihan koordinasi, layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional, serta sekaligus berfungsi sebagai ruang asesmen.
dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m2.
Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.
Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 13.
Tabel 13. Jenis, Rasio, dan Deskrispsi Sarana Ruang Bina Diri dan Bina Gerak
No Jenis Rasio Deskripsi
1
1.1
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman
kursi guru
1.2
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman
2
Peralatan Pendidikan
2.1
Staal bars
1 buah/sekolah
Ukuran standar untuk anak yang dapat
terbuat dari kayu atau kayu dan logam.
alat untuk memperkenalkan posisi
berdiri.
2.2
Restorator
1 set/sekolah
Digunakan untuk latihan tangan dan
hand dan
latihan kaki.
2.3
Exercise mat
2 set/sekolah
Digunakan sebagai alas lantai saat
R 70
latihan.
2.4
Papan
1 set/sekolah
Terbuat dari balok ukuran panjang 3 m,
keseimbangan
dari lantai. Digunakan untuk latihan
keseimbangan pada posisi berdiri dan
berjalan.
2.5
Sand bag
3 unit/sekolah
Kantong berisi pasir sebagai pemberat
hal. 24/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB
2.6
Stand-in table
1 set/sekolah
Dapat digunakan oleh dua siswa.
Digunakan untuk memperbaiki postur
tubuh dan melatih otot kaki.
2.7
Vestibular
1 set/sekolah
Berupa papan keseimbangan setengah
lingkaran yang digunakan untuk latihan
keseimbangan dalam posisi duduk dan
tengkurap.
2.8
Balance beam
1 set/sekolah
Digunakan untuk mengembangkan
set
melangkah.
2.9
Physio ball
1 set/sekolah
Terdiri dari beberapa ukuran. Digunakan
mirror
sebagai tumpuan untuk melatih otot
perut dan punggung.
2.10
Wheelchair
Kursi roda sebagai alat bantu bergerak.
2.11
Walker
2 buah/sekolah
Digunakan sebagai alat bantu berjalan.
2.12
Crawler
1 buah/sekolah
Digunakan sebagai alat bantu bergerak
tidak berfungsi.
2.13
Stick
2 pasang/
sekolah
2.14
Kruk
2 pasang/
sekolah untuk
siku dan kruk dengan tumpuan di ketiak
setiap jenis
2.15
Tripod
1 set/sekolah
Terbuat dari logam. Digunakan sebagai
2.16
Brace
1 set/sekolah
Digunakan untuk menyangga kaki yang
layu.
2.17
Walking
1 set/sekolah
Digunakan untuk latihan berjalan serta
parallel bars
2.18
Wall bars
1 buah/sekolah
Berupa tangga yang menempel pada
dinding tembok. Berfungsi untuk melatih
kekuatan otot tangan, otot kaki dan
memperbaiki postur tubuh terutama
2.19
Dynamic body
1 set/sekolah
Digunakan untuk latihan keseimbangan
and balance
dalam berbagai posisi.
2.20
Kolam
1 buah/sekolah
Berupa kolam berukuran 2 m2 dengan
hydrotherapy
kedalaman antara 20-120 cm. Terbuat
yang setara. Dapat berupa kolam
permanen atau portabel.
2.21
Tempat tidur
1 buah/sekolah
Digunakan sebagai tempat untuk
2.22
Dressing
6 set/sekolah
Sebagai sarana latihan binadiri.
frame set
hal. 25/43
No Jenis Rasio Deskripsi
2.23
Swivel utensil
1 set/sekolah
Sebagai sarana latihan binadiri.
2.24
Lacing shoes
1 set/sekolah
Sebagai sarana latihan binadiri. Terdiri
sepatu dan kaos kaki.
2.25
Peralatan
1 set/sekolah
Terdiri dari berbagai bentuk kloset untuk
toilet training
latihan buang air serta latihan bagi
orangtua/pengasuh untuk memindahkan
siswa dari kursi roda ke kloset.
2.26
Cermin
1 buah/sekolah
dilengkapi dengan kain penutup cermin.
2.27
Speech
1 set/sekolah
Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi
trainer
untuk umpan balik pendengaran.
Dilengkapi dengan lampu indikator dan
vibrator, headphone anak (suara dan
2.28
Garpu tala
1 buah/sekolah
2.29
Spatel
1 buah/sekolah
Digunakan untuk memperbaiki posisi
lidah saat pengucapan fonem tertentu.
Dapat diganti dengan sendok es krim
3
Perlengkapan lain
3.1
Jam dinding
1 buah/ruang
3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang
3.3
Tempat
1 buah/ruang
Ruang Bina Pribadi dan Sosial untuk Tunalaras (E)
Ruang Bina Pribadi dan Sosial berfungsi sebagai tempat penanganan dan
pemberian tindakan kepada siswa dalam usaha perubahan perilaku, pribadi dan sosial.
Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunalaras memiliki minimum satu ruang Bina Pribadi dan Sosial dengan luas minimum 9 m2.
Ruang Bina Pribadi dan Sosial dapat memberikan kenyamanan suasana bagi siswa.
Ruang Bina Pribadi dan Sosial dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 14.
Tabel 14. Jenis, Rasio dan Diskripsi sarana Ruang Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial
1
Perabot
1.1
Meja kerja
1 buah/ruang
Model setengah biro
hal. 26/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB
1.2
Kursi kerja
2 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman
Kursi tamu
1 set /ruang
Kuat, stabil, dan aman. Untuk 5
orang.
1.4
Lemari
1 buah/ruang
Ukuran memadai untuk menyimpan
peralatan Bina Pribadi dan Sosial.
2.
2.1
Buku catatan
1 set/ruang
Untuk mencatat perkembangan
pribadi siswa
perilaku siswa.
2.2
Media
1 set/ruang
Media simulasi peran keluarga,
pengembangan
media penyaluran agresifitas
kepribadian
(misalnya rolling boxer, sarung tinju
3
Perlengkapan lain
3.1
Jam dinding
1 buah/ruang
3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang
3.3
Tempat sampah
Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.
Ketentuan mengenai ruang pimpinan adalah sebagai berikut:
Luas minimum ruang pimpinan adalah 12 m2 dan lebar minimum adalah 3 m.
Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, serta dapat dikunci dengan baik.
Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 15.
Tabel 15. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan
1
Perabot
1.1
Kursi pimpinan
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
nyaman.
1.2
Meja pimpinan
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk bekerja dengan
1.3
Kursi dan meja
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
tamu
memadai untuk 5 orang duduk
dengan nyaman.
Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyimpan
perlengkapan pimpinan sekolah.
hal. 27/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB
No Jenis Rasio Deskripsi
1.5
Papan statistik
1 buah/ruang
tulis berukuran minimum 1 m2. 2
Perlengkapan lain
2.1
Simbol
1 set/ruang
Terdiri dari Bendera Merah Putih,
kenegaraan
Garuda Pancasila, Gambar Presiden
RI, dan Gambar Wakil Presiden RI.
2.2
Tempat
sampah
2.3
Jam dinding
1 buah/ruang
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik siswa maupun tamu lainnya.
Ketentuan mengenai ruang guru adalah sebagai berikut:
Rasio minimum luas ruang guru adalah 4 m2/guru dan luas minimum adalah 32 m2.
Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 16.
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Perabot
1.1
Kursi kerja
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk duduk dengan nyaman.
1.2
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman. Model meja
setengah biro. Ukuran memadai untuk
menulis, membaca, memeriksa pekerjaan,
dan memberikan konsultasi.
1.3
Lemari
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
atau 1 buah
untuk menyimpan perlengkapan guru
yang
digunakan
pembelajaran. Dapat dikunci.
bersama oleh
semua guru
1.4
Papan statistik
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan
tulis berukuran minimum 1 m2. 1.5
Papan
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan
tulis berukuran minimum 1 m2. 2
Perlengkapan Lain
2.1
Tempat cuci
1 buah/ruang
tangan
2.2
Jam dinding
1 buah/ruang
Tempat sampah
1 buah/ruang
hal. 28/43
Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolah.
Ketentuan mengenai ruang tata usaha adalah sebagai berikut:
Rasio minimum luas ruang tata usaha adalah 4 m2/petugas dan luas minimum adalah 16 m2.
Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 17.
Tabel 17. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Tata Usaha
No Jenis Rasio Deskripsi
1
1.1
Kursi kerja
1 buah/petugas
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk duduk dengan nyaman.
1.2
Meja kerja
1 buah/petugas
Kuat, stabil, dan aman. Model meja
setengah biro. Ukuran memadai untuk
melakukan pekerjaan administrasi.
Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk menyimpan arsip dan perlengkapan
pengelolaan administrasi sekolah. Dapat
dikunci.
1.4
Papan statistik
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis
berukuran minimum 1 m2. 2
2.1
Mesin ketik/
1 set/sekolah
komputer
2.2
Filing cabinet
1 buah/sekolah
2.3
Brankas
2.4
Telepon
1 buah/sekolah
2.5
Jam dinding
1 buah/ruang
2.6
Kotak kontak
1 buah/ruang
2.7
Penanda
waktu
2.8
Tempat
1 buah/ruang
sampah
Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
Ketentuan mengenai tempat beribadah adalah sebagai berikut:
Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap sekolah, dengan luas minimum adalah 12 m2.
hal. 29/43
Tabel 18. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Beribadah
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Perabot
1.1
Lemari/rak
1 buah/tempat
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
ibadah
memadai untuk menyimpan
2
Perlengkapan lain
2.1
Perlengkapan
Disesuaikan dengan
ibadah
kebutuhan.
2.2
Jam dinding
1 buah/tempat
Ruang UKS berfungsi sebagai temp