EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS)
(Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika
Oleh : Eva Apriyani NIM. 0902304
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii
ABSTRAK
Eva Apriyani (0902304). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs) untuk Meningkatkan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP.
Kemampuan abstraksi dalam matematika sangat penting karena merupakan suatu
kemampuan untuk menggambarkan konsep matematis dalam sebuah
permasalahan matematis atau dengan kata lain abstraksi dapat membangun model situasi masalah (Yuliati, 2013). Salah satu cara untuk membantu siswa menumbuh kembangkan kemampuan abstraksi matematis adalah dengan menerapkan Model
Eliciting Activities (MEAs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan abstraksi matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan MEAs dibandingkan dengan model ekspositori, dan mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan MEAs. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung dengan sampel dua kelas dari keseluruhan kelas VIII yang tersedia. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan abstraksi matematis, angket, lembar observasi, dan jurnal harian siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan abstraksi matematis dengan MEAs lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model ekspositori. Selain itu, siswa memberikan respons yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan MEAs.
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI, DAN HIPOTESIS 2.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika ... 6
2.2 Teori Perkembangan Berpikir Anak ... 7
2.3 Model Eliciting Activities (MEAs) ... 9
2.4 Kemampuan Abstraksi... 12
2.5 Metode Ekspositori ... 14
2.6 Penelitian yang Relevan ...16
2.7 Kerangka Berpikir ... 17
2.8 Hipotesis penelitian... 19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 20
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21
3.3.1 Variabel Penelitian ... 21
3.3.2 Definisi Operasional ... 22
3.4 Instrumen Penelitian ... 23
3.4.1 Instrumen Tes ... 23
3.4.2 Angket Skala Sikap ... 31
3.4.3 Lembar Observasi ... 36
3.4.4 Jurnal Harian ... 36
3.5 Bahan Ajar ... 36
3.5.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 36
3.5.2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ... 37
3.6 Prosedur Penelitian ... 37
3.6.1 Tahap Persiapan ... 37
3.6.2 Tahap Pelaksanaan ... 38
3.6.3 Tahap Analisis Data ... 38
3.6.4 Tahap Penyusunan Kesimpulan ... 38
3.7 Analisis Data ... 38
3.7.1 Deskripsi Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa ... 39
3.7.2 Kemampuan Abstraksi Matematis Awal Siswa ... 39
3.7.2 Kemampuan Abstraksi Matematis Akhir Siswa ... 42
3.7.4 Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa... 44
3.7.5 Uji Data Angket ... 47
3.7.6 Jurnal Harian Siswa... 49
3.7.7 Lembar Observasi... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Deskripsi Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa ... 50
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
4.1.3 Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa ... 56
4.1.4 Analisis Data Angket ... 61
4.1.5 Analisis Data Jurnal Harian Siswa... 68
4.1.6 Analisis Data Lembar Observasi... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
LAMPIRAN ... 77
1
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perubahan zaman menuntut perubahan sumber daya manusia agar
mampu bersaing pada era globalisasi. Pemerintah Indonesia berusaha
untuk mempersiapkan sumber daya manusianya dengan segala daya dan
upaya,. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan
perubahan kurikulum agar sistem pendidikan nasional mampu
menciptakan manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing.
Menggunakan kurikulum 2013 diharapkan siswa diharapkan dapat
memenuhi standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
peraturan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun
2013 Standar kompetensi lulusan pada tingkat SMP adalah sebagai
berikut:
1. Standart kompetensi lulusan SMP dalam skala sikap diharapkan
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, percaya diri, bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
2. Standart kompetensi lulusan SMP dalam skala keterampilan diharapkan
memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah.
3. Standart kompetensi lulusan SMP dalam skala pengetahuan diharapkan
memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
yang tampak mata.
Berdasarkan uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa
diharapkan siswa dapat menguasai ranah abstrak dan konkret. Itu berarti
2
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditingkatkan. “Kemampuan abstraksi dalam matematika sangat penting
karena merupakan suatu kemampuan untuk menggambarkan konsep
matematis dengan kata lain abstraksi dapat membangun model situasi
masalah” (Yuliati, 2013). Berdasarkan teori perkembangan berpikir anak
oleh Piaget yang menjelaskan bahwa pada tahap umur anak SMP ini
seharusnya anak sudah menguasai kemampuan abstraksi dengan baik.
Namun, pada kenyataannya kemampuan abstraksi yang dimiliki siswa
rendah. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang kurang baik.
Di samping itu, hasil survey PISA ( programme for International student
asessment) 2012 menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 64
dari 65 negara yang di survey, dengan skor rata-rata Indonesia yaitu 375
masih di bawah skor rata-rata yaitu 494.
Banyak yang beranggapan bahwa matematika merupakan suatu
mata pelajaran yang rumit dan abstrak. Menurut Nurhasanah (2010)
Penelitian kemampuan abstraksi masih sedikit, padahal kemampuan
abstraksi merupakan kemampuan pokok yang harus dimiliki siswa dalam
pembelajaran matematika. Seperti yang diungkapkan oleh Leron
(Nurhasanah, 2010), kata abstraksi bahkan tidak ditemukan di bagian
indeks dari buku-buku teks matematika.
Sejalan dengan pernyataan dari Nurhasanah (2010) yang
menyatakan bahwa matematika adalah suatu kajian ilmu yang bersifat
abstrak. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (2008) kata abstraksi
memiliki padanan arti generalisasi, dalam konteks bahasa inggris terdapat
dua istilah yang berkaitan dengan kata abstraksi yaitu abstracting dan
abstraction yang keduanya berasal dari kata abstract.
Contoh sederhana yang mengilustrasikan keabstrakan objek kajian
matematika salah satunya dapat ditemukan pada konsep bilangan pada
aljabar. Misalnya bilangan 3 pada hakikatnya adalah konsep abstrak. Konsep „tiga‟ sebagai bilangan akan bermakna jika dikaitkan dengan objek seperti tiga buah jeruk, tiga buah buku, dan lain-lain. Adapun
3
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan ilustrasi di atas, tidak berlebihan apabila matematika
sering disebut sebagai mata pelajaran yang abstrak. Hal ini berbeda
dengan pemikiran siswa yang terbiasa dengan berpikir tentang objek-objek
yang konkret. Tidak heran banyak sekali siswa yang mengalami kesulitan
dalam upaya memahami matematika. Padahal seharusnya berdasarkan
teori taraf berpikir siswa SMP harus sudah menguasai kemampuan
abstraksi. Dengan demikian, dibutuhkan suatu proses pembelajaran yang
jelas, agar siswa dapat memahami objek-objek kajian yang abstrak dalam
matematika. Menurut Nurhasanah (2010) proses pembelajaran tersebut
hendaknya merupakan proses yang mengantarkan siswa melakukan dan
mengalami kegiatan-kegiatan ke arah pembentukan konsep yang abstrak.
Secara sederhana, proses ini disebut sebagai proses abstraksi.
Melihat kondisi pembelajaran matematika yang seperti ini, maka
perlu adanya inisiatif dari guru dalam memilih pendekatan yang tepat
dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. Hal ini bertujuan
agar pembelajaran matematika dapat lebih berkualitas dan terasa
menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan di
perkirakan mampu meningkatkan kemampuan abstraksi siswa.
Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan abstraksi siswa adalah dengan Model eliciting activities
(MEAs). Pendekatan MEAs adalah pendekatan pembelajaran untuk
memahami, menjelaskan, dan mengomunikasikan konsep-konsep yang
terkandung dalam suatu sajian masalah melalui proses pemodelan
matematika.
Menurut Nurhafsari (2013) kegiatan pembelajaran MEAs ini
diawali dengan penyajian situasi masalah yang memunculkan aktivitas
untuk menghasilkan model matematis yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah matematika. Jadi kemampuan abstraksi inilah
yang menjadi jalan untuk dapat menyelesaikan permasalahan matematika.
Berdasarkan uraian yang telah di paparkan di atas maka penulis
4
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
abstraksi matematis siswa dengan menggunakan MEAs. Oleh karena itu,
penulis melakukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Model eliciting activities (MEAs)
Untuk Meningkatkan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa yang
mendapat pembelajaran matematika dengan model eliciting activities
(MEAs) lebih baik dari pada peningkatan pembelajaran matematika
dengan pendekatan ekspositori?
2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan Model eliciting activities (MEAs)?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Apakah peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa yang
mendapat pembelajaran matematika dengan model eliciting
activities (MEAs) lebih baik dari pada pembelajaran matematika
dengan pendekatan ekspositori?
2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan Model eliciting activities (MEAs)?
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan
manfaat untuk beberapa pihak yang diantaranya adalah bagi:
5
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagai suatu pembelajaran karena pada penelitian ini peneliti dapat
mengaplikasikan segala pengetahuan yang didapatkan selama
perkuliahan maupun di luar perkuliahan
b. Siswa
Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan Model
eliciting activities (MEAs) diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan abstraksi matematis siswa.
c. Guru
Para guru dapat mengimplementasikan model pembelajaran MEAs
sebagai alternatif pilihan model belajar mengajar sehingga kegiatan
pembelajaran matematika lebih bervariatif dan merangsang minat
siswa untuk belajar matematika.
d. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini akan memberikan sumbangan
pemikiran pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
73
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut.
1. Peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa yang mendapatkan
pembelajaran matematika dengan model Eliciting activities (MEAs) lebih
tinggi daripada peningkatan kemampuan Abstraksi matematis siswa yang
menggunakan metode ekspositori.
2. Siswa bersikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan model Eliciting activities (MEAs).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran
yang diajukan penulis adalah sebagai berikut.
1. Guru juga harus dipertimbangkan durasi waktu untuk membimbing siswa
yang merasa kesulitan dalam memahami materi sehingga kebutuhan siswa
untuk mendapatkan bimbingan bisa dipenuhi secara merata. Alternatif lain
yang dapat dipilih yakni dengan menambah jumlah personil guru di dalam
kelas untuk membantu siswa yang membutuhkan bimbingan saat banyak
siswa yang mengajukan pertanyaan.
2. Penyusunan bahan ajar yang sesuai dengan model pembelajaran MEAs
hendaknya lebih divariasikan, tidak hanya terbatas pada LKS. Hal ini untuk
mengantisipasi minat siswa yang kurang tertarik untuk belajar matematika
jika dalam pembelajaran hanya disediakan satu jenis bahan ajar.
3. Kebiasaan belajar siswa yang ternyata dapat mempengaruhi hasil penelitian
dapat diantisipasi oleh peneliti selanjutnya, dengan memberikan perlakuan
terlebih dahulu di luar penelitian melalui cara membiasakan siswa untuk
74
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak kaget jika dihadapkan pada tipe soal matematika yang
74
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Chamberlin & Moon (2005). Model-Eliciting Activities as a Tool to Develop and Identify Creatively Gifted Mathematicians. Vol. XVII, No. 1, Fall 2005,
pp. 37–47. University of Wyoming.]
Dzulfikar, A (2012). Keefektifan Problem Based Learning dan Model Eliciting
Activities Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Unnes Journal of
Mathematics Education. [0nline]. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme [25 januari 2013]
Ferdi (2011). Pengertian Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://www.bloggermajalengka.com/sitemap.xml .[27 maret 2012]
Hamalik, O (2008). Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung: Rosda
Istianah, E (2011). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif
Matematika dengan Pendekatan Model Eliciting Activities pada Siswa SMA. TESIS SPS UPI: Tidak diterbitkan.
KBBI (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat bahasa departemen pendidikan nasional
Kementrian pendidikan dan kebudayaan (2013). Skor PISA: Posisi Indonesia
Nyaris Jadi Juru Kunci. [Online]. Tersedia:
http://www.kopertis12.or.id/2013/12/05/skor-pisa-posisi-indonesia-nyaris-jadi-juru-kunci.html. [11 Mei 2014]
Mahmudi, A (2009). Pengembangan Pembelajaran Matematika Jurusan
Pendidikan Matematika UNY. [Online]. Tersedia :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Pengembangan%20Pemb%20 Matematika_1.pdf [5 September 2013]
Mitchelmore, M & White (2007). Abstractoin in mathematics Learning.
Mathematics Education Journal. Vol 19 No.2 hal 1-9. Deakin University
Nurhafsari, A(2013). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan
Pendekatan Model Eliciting Activities untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa SMP. Skripsi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan
Nurhasanah, F (2010). Abstraksi Siswa SMP dalam Belajar Geometri Melalui
75
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
school student’ abstraction in learning geometry through van hiele’s model and geometers’ sketchpad). Tesis SPS UPI: tidak diterbitkan
Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/05.B.SalinanLampiran PermendikbudNo.54tahun2013ttgSKL.pdf
Permana, Y (2010). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman, Komunikasi dan
Disposisi Matematis Siswa SMA Melalui Model Eliciting Activities.
Disertasi SPS UPI: tidak diterbitkan
Rohayati, H(2012). Penerapan Pendekatan Model Eliciting Activities untuk
Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa SMP. Skripsi FPMIPA UPI:
tidak diterbitkan
Rumaisa (2011). Strategi Pembelajaran Ekspositori. [Online]. Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/47585803/strategi-pembelajaran-ekspositori. [11 November 2013]
Septiani. N I (2013). Penerapan Model Jigsaw Berbantuan Media untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. Skripsi
FPMIPA UPI: tidak diterbitkan
Siregar, I (2012). Menerapkan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Model Eliciting Activities untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Confidence Siswa SMP. Tesis SPS UPI: tidak
diterbitkan
Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suherman, E (2008). Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Suherman, E. dkk. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematik.Bandung:JICA-UPI.
Widiastuti (2010). Pengaruh Pembelajaran MEAs Terhadap Kemampuan
Representasi Matematis dan Self Efficacy Siswa. TESIS SPS UPI:tidak
diterbitkan
Widodo, S (2013). Jean Piaget. [Online]. Tersedia :
76
EVA APRIYANI, 2014
Peningkatan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Model Eliciting Activities (Meas)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wulan (2012). Penerapan pendekatan model eliciting Activities (MEAs) untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP.
Skripsi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan
Yuliati, A (2013). Penerapan Pendekatan Concrete-Representational-Abstract
(CRA) untuk Meningkatkan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dalam Belajar Geometri. Skripsi