• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2015-2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2015-2016."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap SiswaKelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2015-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra 1106143

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Bratasena Yudhaprawira T. P.

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Bratasena Yudhaprawira T. P. Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2015-2016)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd. NIP 196109101986031004

Pembimbing II

Andika Dutha Bachari, S.Pd., M.Hum. NIP 198001292005011004

Diketahui oleh

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

iv Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

(Penelitian Eksperimen pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Lembang Kelas XI Tahun Ajaran 2015/ 2016)

Bratasena Yudhaprawira T. P. 1106143

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terdapat dalam pembelajaran menulis cerpen, yakni siswa kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan dan teknik pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga minat peserta didik dalam pembelajaran menulis cerpen menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis cerpen di kelas eksperimen melalui transformasi film dokumenter. 2) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis cerpen di kelas pembanding tanpa melalui transformasi film dokumenter. 3) Membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis cerpen kelas eksperimen dan kelas pembanding. Metode dalam penelitian ini eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control grup design. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Lembang dengan subjek penelitian kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas pembanding yang masing-masing berjumlah 30 siswa. Berdasarkan pengolahan data hasil dari penelitian ini adalah: 1) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen di kelas eksperimen setelah diterapkan model teknik transformasi film dokumenter; 2) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen di kelas pembanding; 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas pembanding. Simpulan dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran menulis cerpendi kelas eksperimen sebelum melalui teknik transformasi film dokumenter memiliki rata-rata 64 sedangkan setelah diberi perlakuan melalui teknik transformasi film dokumenter memiliki nilai rata-rata 84. Selanjutnya, hasil pembelajaran menulis cerpen di kelas pembanding sebelum diberi perlakuan memiliki rata-rata 63 sedangkan setelah diberi perlakuan sebesar 70. Hal tersebut menunjukkan pembelajaran menulis cerpen yang telah dilakukan mampu memberikan perubahan yang signifikan. Hal tersebut membuktikan transformasi film dokumenter efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen.

(5)

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

(Penelitian Eksperimen pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Lembang Kelas XI Tahun Ajaran 2015/ 2016)

Bratasena Yudhaprawira T. P. 1106143

ABSTRACT

This research is motivated by problems found in learning to write short stories, the students' are having difficulties in finding and developing the idea into a writing and learning techniques are used less variable so learners that interest in learning to write short stories become low. The purpose of this study is: 1) to obtain an overview of the learning outcomes in the experimental class to write a short story using song documentary film transformation techniques. 2) obtain an overview of the results of learning to write short stories in control class without using transformation technique song documentary film. 3) Proving the existence of significant differences between the results of the experimental class learning to write short stories and classroom control. The method in this research is quasi-experimental research design with nonequivalent control group. The research was conducted in the SMA Negeri 1 Lembang with research subjects class XI MIA 1 as an experimental class and class XI MIA 2 as the control classes, each of which amounted to 30 students. Based on the data processing results from this study are: 1) a significant increase in the ability to write short stories in class experiments after application of the model transformation technique song documentary film; 2) a significant increase in the ability to write short stories in control class; 3) there are significant differences between the ability to write short stories in the experimental class and the control class. Thectonclusions this research is the result of learning to write short stories in the experimental class before using the documentary film transformation techniques have average 64point, whereas after treated using the documentary film transformation techniques have an average value 84 point. Furthermore, the results of learning to write short stories in control classes before have treated an average of 63 point, while after the treatment was given for 70 point. It shows that learning to write short stories have been made capable of providing a significant change. This proves the documentary film transformation technique are very effective if used in learning to write short stories.

(6)

ix

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Idetifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK DAN TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER A. Kedudukan Keterampilan Menulis dalam Kurikulum 2013 ... 8

B. Materi Pembelajaran ... 11

1. Pembelajaran Menulis ... 11

2. Cerita Pendek ... 12

a. Pengertian ... 12

b. Unsur-Unsur ... 13

1) Intrinsik ... 13

(7)

3. Kiat Menulis Cerpen ... 16

4. Teknik Transformasi ... 20

5. Film ... 21

6. Film Dokumenter ... 22

C. Anggapan Dasar ... 24

D. Kerangka Pikir ... 25

E. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A Metode Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 31

1 Populasi ... 31

2 Sampel... 32

C. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1 Instrumen Penelitian ... 32

a. Instrumen Perlakuan ... 32

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 33

b. Intrumen Tes ... 41

1) Lembar Soal ... 42

2) Lembar Penilaian ... 42

c. Instrumen Observasi ... 45

1 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 45

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 46

D. Prosedur Penelitian ... 47

E. Analisis Data... 48

1 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 48

a. Teknik Pengumpulan Data ... 48

b. Pengolahan Data... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Penelitian ... 52

B. Deskripsi Data Hasil Observasi ... 53

C Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian ... 54

(8)

xi

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

2 Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 58

3 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 61

4 Nilai Posttes Kelas Kontol ... 64

D Deskripsi Pengolahan Data ... 67

1 Analisis Data Penilaian Pretest Dan Posttest Di Kelas Eksperimen ... 67

2 Analisis Data Penilaian Pretest Dan Posttest Di Kelas Kontrol ... 69

3 Analisis Data Statistik Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 71

A. Kemampuan Menulis Cerpen Peserta Didik Di Kelas Eksperimen ... 71

1) Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 71

2) Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 78

3) Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 84

4) Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen... 86

B. Kemampuan Menulis Cerpen Peserta Didik Di Kelas Kontrol... 90

1) Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 90

2) Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol... 97

3) Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 102

4) Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 104

C. Signifikansi Antara Kemampuan Menulis Cerpen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 108

1) Analisis Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 108

A) Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 108

B) Uji Hipotesis Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... ... 111

2) Analisis Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 114

A) Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 114

B) Uji Hipotesis Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... ... 117

E. Analisis Cerpen sebagai Contoh Penilaian ... 121

1 Deskripsi Analisis Data Kelas Eksperimen ... 121

A. Analisis Data Pretest Kelas Eksperimen ... 121

(9)

2 Deskripsi Analisis Data Kelas Kontrol ... 137

A. Analisis Data Pretest Kelas Kontrol ... 138

B. Analisis Data Posttest Kelas Kontrol ... 145

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 186

1 Analisis Hasil Menulis Cerpen Peserta Didik Di Kelas Eksperimen ... 186

2 Analisis Data Statistik Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 187

A. Kemampuan Peserta Didik Dalam Menulis Cerpen Di Kelas Eksperimen ... 188

B. Kemampuan Peserta Didik Dalam Menulius Cerpen Di Kelas Kontrol ... 189

C Perbandingan Kemampuan Menulis Cerpen Di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 190

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan ... 192

(10)

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design ... 29

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 31

Tabel 3.3 Lembar Soal ... 32

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek ... 43

Tabel 3.5 Kategori Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek ... 44

Tabel 3.6 Format Observasi Guru ... 45

Tabel 3.7 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 46

Tabel 3.8 Format ANAVA ... 50

Tabel 3.9 Tabel Guilford ... 50

Tabel 4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 58

Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 59

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata posttest Kelas Eksperimen... 61

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 62

Tabel 4.5 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 64

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Pretest kelas Kontrol ... 65

Tabel 4.7 Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 67

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 68

Tabel 4.9 Data Penilaian Pretest dan Posttest Kemampuan Menulis Cerpen Di Kelas Eksperimen ... 70

Tabel 4.10 Data Penilaian Pretest dan Posttest Kemampuan Menulis Cerpen Di Kelas Kontrol ... 72

Tabel 4.11 Uji Realibilitas Pretest Kelas Eksperimen ... 76

Tabel 4.12 Uji Realibilitas Posttest Kelas Eksperimen ... 78

Tabel 4.13 Uji Realibilitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 81

Tabel 4.14 Deskripsi Uji Normalitas Pretest dan posttest Kelas Eksperimen ... 84

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 86

Tabel 4.16 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest eksperimen ... 89

Tabel 4.17 Paired Samples Statistics Kelas Eksperimen ... 91

Tabel 4.18 Paired Samples Correlations Kelas Eksperimen ... 92

(11)

Tabel 4.20 Uji Realibilitas Pretest Kelas Kontrol ... 95

Tabel 4.21 Uji Realibilitas Posttest Kelas Kontrol ... 97

Tabel 4.22 Uji Realibilitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 99

Tabel 4.23 Deskripsi Uji Normalitas Pretest dan posttest Kelas Kontrol... 102

Tabel 4.24 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 104

Tabel 4.25 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest eksperimen ... 107

Tabel 4.26 Paired Samples Statistics Kelas Kontrol ... 109

Tabel 4.27 Paired Samples Correlations Kelas Eksperimen ... 110

Tabel 4.28 Hasil Uji t Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 110

Tabel 4.29 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 113

Tabel 4.30 Paired Samples Statistics Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 116

Tabel 4.31 Paired Samples Correlations Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. 116 Tabel 4.32 Hasil Uji t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 117

Tabel 4.33 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 120

Tabel 4.34 Paired Samples Statistics ... 122

Tabel 4.35 Paired Samples Correlations ... 123

(12)

15 Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK

Bagan 2.1 Bagankerangka Berpikir ... 26

Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian ... 30

Grafik 4.1 Grafik Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 60

Grafik 4.2 Grafik Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 63

Grafik 4.3 Grafik Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 66

Grafik 4.4 Grafik Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 69

Grafik 4.5 Plot Normality Experiment Class ... 86

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Pretest Kelas Eksperimen

Menggunakan SPSS 22.0 ... 76 Gambar 4.2 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Posttest Kelas Eksperimen

Menggunakan SPSS 22.0 ... 78 Gambar 4.3 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Menggunakan SPSS 22.0 ... 80 Gambar 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Menggunakan SPSS 22.0 ... 83 Gambar 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen Menggunakan SPSS 22.0 ... 88 Gambar 4.6 Hasil Analisis Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Menggunakan SPSS 22.0 ... 91 Gambar 4.7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Pretest Kelas Kontrol Menggunakan

SPSS 22.0 ... 95 Gambar 4.8 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Posttest Kelas Kontrol Menggunakan

SPSS 22.0 ... 97 Gambar 4.9 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Menggunakan SPSS 22.0 ... 99 Gambar 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Menggunakan SPSS 22.0 ... 102 Gambar 4.11 Hasil Analisis Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Menggunakan SPSS 22.0 ... 107 Gambar 4.2 Hasil Analisis Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

(14)

17 Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Skripsi

Lampiran2 SuratIzinPenelitian

Lampiran3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 4 Lembar Soal Menulis Teks Cerita Pendek Lampiran 5 Kriteria Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek Lampiran 6 Lembar Penilaian Tes Menulis Teks Cerita Pendek Lampiran7 Lembar Observasi Aktivitas Guru

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Bekalang Penelitian

Manusia merupakan makhluk sosial yang akan senantiasa memerlukan interaksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan media untuk berinteraksi. Dengan dibekali akal pikiran yang mampu mengingat, menyimpulkan, menganalisis, sampai menghasilkan ide atau gagasan, maka lahirlah bahasa sebagai salah satu kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi. Dengan bahasa manusia mampu menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, ataupun gagasan kepada manusia lainnya.

Untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, bahasa tidak bisa berperan sendiri, diperlukannya penguasaan keterampilan berbahasa oleh pengguna bahasa itu sendiri. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa tersebut juga tidak lahir dengan sendirinya. Keterampilan berbahasa diperoleh melalui suatu proses yang panjang dan membutuhkan latihan ataupun pembiasaan agar terampil menggunakan keterampilan-keterampilan berbahasa untuk bisa berinteraksi dengan baik di masyarakat. Keterampilan menyimak dan berbicara lazimnya dikuasai secara nonformal sebelum memasuki pendidikan formal. Sementara itu, keterampilan membaca dan menulis lazimnya dikuasai melalui jalur pendidikan formal.

(16)

2

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

(43,22%), yang diikuti oleh keterampilan berbicara (28,64%), menyimak (21,11%), dan membaca (7,04%). Hal itu didasarkan pada alasan menulis bukan sekadar menyalin kata-kata atau kalimat-kalimat, melainkan mengembangkan dan menuangkan gagasan atau pikiran dalam suatu struktur yang teratur. Tidak seperti keterampilan berbicara dan menyimak yang bisa diperoleh melalui interaksi alamiah, keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikembangkan dengan menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai dengan latihan-latihan yang sudah pasti “jatuh-bangun” dalam mencapai penguasaan keterampilan tersebut (Tarigan, 2008, hlm. 2). Oleh karena itu, keterampilan menulis akan diperoleh saat seseorang telah terampil menggunakan bahasa dalam aspek yang lainnya.

Menulis adalah proses mengekspresikan perasaan atau gagasan menjadi sebuah tulisan. Mendokumentasikan ekspresi, perasaan dan gagasan tersebut ke dalam tulisan yang dapat memuaskan hati penulisnya, atau bahkan tulisannya dapat berguna bagi orang lain. Karena itulah peserta didik dilatih untuk dapat mengekspresikan perasaannya dalam pembelajaran di kelas dengan cara menulis. Kebiasaan menulis kelak akan bermanfaat untuk masa depan peserta didik. Oleh karena itu, Tarigan (2008, hlm. 3) menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Produktif dalam hal ini adalah mampu menghasilkan karya berbentuk tulisan. Ekspresif adalah mampu mengungkapkan perasaan, maksud atau gagasan penulis.

Kemampuan menulis bukanlah sebuah bakat, karena kemampuan menulis tidak lahir dengan sendirinya, melainkan dengan adanya pembiasaan. Seperti yang diungkapkan Djuharie (2005, hlm. 150) menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatihkan. Dengan pembinaan dan pelatihan kemampuan menulis pun akan berkembang dengan sendirinya.

(17)

3

Perkembangan keterampilan menulis peserta didik tersebut butuh proses dan jenjang-jenjang yang harus dilewati, sesuai dengan tingkat pendidikan. Berbeda tingkat pendidikan berbeda pula target pembelajaran menulisnya. Menurut Iskandarwassid (2008, hlm. 293) tujuan pembelajaran keterampilan menulis di tingkat menengah adalah: (1) menulis pernyataan dan pertanyaan; (2) menulis paragraf; (3) menulis surat; (4) menulis karangan pendek; dan (5) menulis laporan.

Namun, pada kenyataannya di lapangan keterampilan menulis merupakan keterampilan yang tingkat kesulitannya cukup tinggi bagi peserta didik. Menurut Iskandarwassid (2008, hlm. 248) karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi tulisan Hal itu berpengaruh pada keterampilan menulis peserta didik yang masih kurang baik dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa lainnya. Selain itu, menurut Tarigan (2008 hlm. 4) dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil dalam penggunaan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata.

(18)

4

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

kesulitan menulis cerpen dan 74,63% siswa tidak mengunakan strategi tertentu dalam menulis cerpen.

Selain itu, menulis termasuk kegiatan produktif dan ekspresif (Tarigan, 2008, hlm 4). Menulis dikatakan produktif karena dalam keterampilan menulis, seorang penulis harus mampu menuangkan gagasan, ide, atau pemikirannya ke dalam sebuah tulisan yang dilanjutkan dengan kemampuan berfikir kritis dan analitis. Selain itu, menulis dikatakan ekspresif karena dalam keterampilan menulis, seorang penulis harus mampu menuangkan gagasannya melalui penggunaan kosakata, kalimat, dan unsur kebahasaan yang padu untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Permasalahan yang terjadi dilapangan, kebanyakan peserta didik berkendala dalam mencari ide atau gagasan untuk selanjutnya mereka tuangkan menjadi bentuk tulisan. Oleh karena itu perlunya suatu metode pembelajaran yang mampu memberikan stimulus peserta didik dalam menemukan gagasan untuk cerita yang akan mereka buat. Namun kenyataannya di lapangan terlihat bahwa di beberapa sekolah model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional khususnya untuk pembelajaran menulis. Kebanyakan menggunakan metode ceramah yang dirasakan kurang cocok dengan pembelajaran menulis yang lebih bersifat aplikatif, ataupun hanya dengan pemberian tugas pada peserta didik tanpa diberi rangsangsangan terlebih dahulu. Hal tersebut menjadikan proses pembelajaran menulis cerpen masih kurang kreatif dan inovatif terlihat dari proses pembelajaran yang kurang memanfaatkan media-media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Kurangnya rangsangan yang diberikan membuat peserta didik kurang bisa membangkitkan kreativitas menulis dalam menunjang terlahirnya ide atau gagasan dalam menulis cerpen.

(19)

5

cerita pendek. Akhirnya peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar baru dan terdorong dalam hal menulis, karena peserta didik dapat dengan leluasa mengembangkan karangan sesuai dengan daya apresiasinya.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang terdapat pada pembelajaran menulis cerpen sebagai berikut.

1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional. 2. Proses pembelajaran menulis cerpen masih kurang kreatif dan inovatif.

3. Peserta didik menghadapi hambatan dalam menulis karena berkendala pada pencarian dan pengembangan ide untuk menulis cerpen.

4. Media pembelajaran kurang membangkitkan kreativitas peserta didik dalam proses belajar.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana kemampuan menulis cerpen peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan teknik transformasi film dokumenter dalam pembelajaran menulis cerpen?

b. Bagaimana kemampuan menulis cerpen peserta didik yang tidak diberi perlakuan menggunakan teknik transformasi film dokumenter dalam pembelajaran menulis cerpen?

c. Apakah teknik transformasi film dokumenter efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen?

D. Tujuan Penelitian

(20)

6

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

a. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan teknik transformasi film dokumenter dalam pembelajaran menulis cerpen.

b. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen peserta didik yang tidak diberi perlakuan menggunakan teknik transformasi film dokumenter dalam pembelajaran menulis cerpen

c. Membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas pembanding.

E. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan khazanah dan referensi terhadap pembelajaran menulis cerita pendek dan penggunaan teknik transformasi film dokumenter.

b. Manfaat praktis

Secara umum penelitian ini bermanfaat untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan pembelajaran menulis di sekolah-sekolah. Bagi guru penelitian ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis di kelas. Dengan pembelajaran yang lebih kreatif peserta akan lebih termotivasi untuk menulis. Bagi peserta didik hasil penelitian ini bermanfaat dalam proses pembelajaran menulis agar lebih menyenangkan dan meningkatkan keterampilan menulis peserta didik. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang pengajaran dan pendidikan.

F. Definisi Operasional

Judul penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu pembelajaran menulis cerpen dan teknik transformasi film dokumenter. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari judul penelitian ini, maka penulis menjelaskan definisi operasional dari kedua variabel tersebut sebagai berikut.

(21)

7

2. Cerpen adalah karya sastra berbentuk prosa yang berisi kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) dan berpusat pada satu tokoh dalam satu situasi.

3. Teknik transformasi dalam penelitian ini adalah teknik alih wahana dari film dokumenter menjadi cerpen. Teknik transformasi yang digunakan berupa ekspansi, yaitu perluasan atau pengembangan dari teks hipogram atau teks asal. Dalam penelitian ini film dokumenter merupakan teks hipogram dan cerpen teks hasil transformasi. Peserta didik dibebaskan dalam pemilihan film dokumenter, disesuaikan dengan kegemaran siswa.

G. Struktur Organisasi Penelitian

a. Bab pertama adalah bab pendahuluan. Bab pendahuluan berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

b. Bab kedua berisi penjelasan landasan teori atau kajian pustaka yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Bab kedua ini di dalamnya terdapat penjelasan mengenai mengenai membaca, teks puisi, dan pendekatan keaktoran.

c. Bab ketiga adalah bab yang membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti. Dalam bab tiga, dijelaskan mengenai pola dari pengginaan metode yang peneliti gunakan secara rinci.

d. Bab keempat adalah bab yang berisi pembahasan hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam bab ini akan ditemukannya hasil penelitian.

(22)

28 Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Salah satu tujuan ilmu ialah melakukan prediksi. Cara yang terbaik untuk menemukan prediksi ialah dengan sebuah eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2003,hlm. 33).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Namun, desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen murni. Desain penelitian ekperimen murni digunakan agar ada kelompok kontrol sebagai pembanding dengan kelompok ekperimen. Perbandingan tersebut sebagai tolok ukur atau pedoman berhasil atau tidaknya penelitian ini secara lebih akurat.

Metode penelitian eksperimen semu dipilih karena penelitian ini digunakan untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai setelah perlakuan pembelajaran, tetapi tidak ada pengontrolan yang menyeluruh dari variabel-variabel penelitian. Pengontrolan hanya dilakukan pada variabel-variabel dependent dan independent. Dalam penelitian ini prediksi keadaan siswa sesudah menerima perlakuan berupa pembelajaran menggunakan teknik transformasi film dokumenter dalam pembelajaran menulis cerpen. Variabel yang dikontrol adalah teknik transformasi film dokumenter dan pembelajaran menulis cerpen.

(23)

29

Tabel 3.1

Design Pretest-Postest Control Group

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

E O1 X O2

K O3 Y O4

(Sugiyono, 2012, hlm. 76) Keterangan:

E : Kelas eksperimen K : Kelas kontrol

O1 : Uji awal pada kelompok eksperimen O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa penerapan teknik transformasi film dokumenter

Y : Perlakuan pada kelompok kontrol berupa penerapan yang berbeda dari kelas eksperimen tanpa menggunakan teknik transformasi film dokumenter

O3 : Uji awal pada kelompok kontrol O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol

Hadi (2004, hlm. 468-469) disebutkan bahawa terdapat tiga tahapan dalam penelitian eksperimen Nonequivalent Control Group Design yakni, (1) pengukuran sebelum perlakuan, (2) perlakuan atau tindakan pelaksanaan eksperimen, dan (3) pengukuran sesudah eksperimen berlangsung.

1) Tahapan Pertama, Tes Awal

(24)

30

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

Tes awal Tes akhir

Kelompok kelas eksperimen dengan perlakuan menggunakan

teknik transformasi film dokumenter

Kelompok kelas kontrol menggunakan perlakuan yang berbeda dengan kelas eksperimen

tanpa teknik transformasi film dokumenter

2) Tahap Kedua, Perlakuan

Setelah kedua kelompok diberikan tes awal dan hasil tes karya siswa telah dianggap sepadan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan perlakuan. Perlakuan kelas eksperimen akan teknik transformasi film dokumenter, sedangkan dalam kelompok kelas kontrol diberi perlakuan yang berbeda dengan kelas eksperimen. Perlakukan ini dilakukan sebanyak 3 kali pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol dalam waktu 2x45 menit.

3) Tahap Ketiga, Tes Awal

Langkah ketiga atau langkah terakhir adalah tes akhir menulis cerpen pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Bentuk soal tes akhir sama seperti pada tes awal, yaitu menulis cerpen. Hasilnya berupa data kemampuan akhir siswa yang digunakan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat dari pemberian perlakuan.

Bagan 3.1

(25)

31

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sumber data dari penelitian ini adalah peserta didik SMAN 1 Lembang. Populasi terbatasnya yaitu siswa SMAN 1 Lembang kelas XI. Kelas XI dipilih karena dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 kelas XI terdapat pembelajaran memproduksi cerpen, yang tujuan pembelajarannya sesuai dengan judul penenlitian ini. Adapun rincian penyebaran kelas XI SMA Negeri 1 Lembang tahun ajaran 2015/2016 sebagai berikut.

Tabel 3.2

Daftar Populasi Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI MIA 1 30

2 XI MIA 2 30

3 XI MIA 3 28

4 XI MIA 4 28

5 XI MIA 5 31

6 XI MIA 6 31

7 XI MIA 7 30

8 XI MIA 8 30

9 XI IIS 1 28

10 XI IIS 2 29

11 XI IIS 3 28

12 XI IIS 4 28

13 XI IIS 5 30

14 XI IIS 6 31

15 XI IIS 7 31

(26)

32

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti mengambil sampel karena populasi yang akan diteliti terlalu besar. Keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan teknis lainnya membuat peneliti mengambil sampel dari populasi yang sudah ditentukan.

Penelitian ini tidak melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact

group), seperti kelompok peserta didik dalam satu kelas (Arifin, 2012: 86).

Sehingga pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel acak undian. Siswa SMAN 1 Lembang kelas XI terbagi menjadi beberapa kelas. Lalu diundi dari beberapa kelas tersebut menjadi dua kelas. Satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelasnya lagi sebagai kelompok kontrol. Kelas eksperimen dalam penelitian ini, yakni kelas XI MIA 1, sedangkan kelas kontrol dalam penelitian ini, yakni kelas XI MIA 2. Pemilihan kedua kelas ini didasarkan pada kemampuan siswayang sama rata atau homogen.

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006, hlm. 163). Data yang dikumpulkan dijadikan landasan untuk membuktikkan hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini digunakan tigainstrumen penelitian, yaitu instrumen perlakuan, instrumen tes, dan instrumen penilaian.Peneliti menggunakan instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen tes, dan intstrumen observasi. Adapun penjelasannya akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Instrumen Perlakuan

(27)

33

pembelajaran yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai prosespembelajaran yang akan berlangsung.

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Adapun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas/ Semester : XII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Imdonesia

Topik : Cerpen

Pertemuan : 1 pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

8. mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

B. Kompetensi Dasar

8.2. menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran peserta didik mampu menulis teks cerita pendek berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, perisiwa, latar)

D. Materi ajar

1. Pengertian cerpen 2. Unsur-unsur cerpen E. Metode Pembelajaran

a. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri b. Teknik transformasi film dokumenter

c. Metode produktif F. Media Pembelajaran

Power Point pembelajaran menulis cerpen menggunakan transformasi film

(28)

34

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan

pembelajaran

b. Mengecek kehadiran peserta didik c. Mengondisikan peserta didik agar siap

belajar

d. Guru melakukan apersepsi terhadap materi yang lalu

e. Guru memberikan kata-kata motivasi kepada peserta didik

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c enit

Inti Eksplorasi

a. Peserta didik dan guru mengulas kembali mengenai pengertian dan unsur-unsur cerpen.

b. Peserta didik diperlihatkan sebuah cerpen hasil transformasi film dokumenter.

c. Peserta didik mengamati dan bertanyajawab mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen tersebut. d. Peserta didik diberitahu bahwa cerpen

yang telah mereka baca adalah hasil dari teknik transformasi.

Elaborasi

a. Peserta didik diberikan tayangan film dokumenter.

b. Peserta didik mengamati dan menganalisis film dokumenter yang diberikan.

c. Peserta didik memaknai isi dari film dokumenter yang diberikan.

(29)

35

Penutup a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran

b. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

c. Peserta didik menyimak informasi mengenai tindak lanjut pembelajaran

10 menit

H. Alat dan Sumber Ajar 1. Alat dan bahan

Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis 2. Sumber belajar

Buku teks, film dokumenter, cerpen hasil transformasi film dokumenter, dan internet

I. Instrumen dan Penilaian a. instrumen

Instrumen ( Tes dan Nontes)

Peserta didik mampu menulis teks cerita pendek berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

Tes tertulis Portofolio Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Judul cerpen bebas bisa dari pengalaman pribadi atau oranglain,

2. Panjang karangan minimal terdiri atas 5 paragraf.

b. Penilaian

Aspek Kriteria Skor

(30)

36

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

Keterpaduan

c. Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Cerpen

(31)

37

1 2 3 4

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas/ Semester : XII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Imdonesia

Topik : Cerpen

Pertemuan : 1 pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

8.1 mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

B. Kompetensi Dasar

8.2. menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran peserta didik mampu menulis teks cerita pendek berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, perisiwa, latar)

D. Materi ajar

1. Pengertian cerpen 2. Unsur-unsur cerpen 3. Metode Pembelajaran

a. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri b. Menulis cerpen melalui pengalaman pribadi c. Metode produktif

4. Media Pembelajaran

(32)

38

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 5. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran

b. Mengecek kehadiran peserta didik

c. Mengondisikan peserta didik agar siap belajar

d. Guru melakukan apersepsi terhadap materi yang lalu

e. Guru memberikan kata-kata motivasi kepada peserta didik

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti Eksplorasi

a. Peserta didik dan guru mengulas kembali mengenai pengertian dan unsur-unsur cerpen.

b. Peserta didik diperlihatkan sebuah cerpen hasil transformasi film dokumenter.

c. Peserta didik mengamati dan bertanyajawab mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen tersebut.

d. Peserta didik diberitahu bahwa cerpen yang telah mereka baca adalah hasil dari teknik transformasi.

Elaborasi

a. Peserta didik memikirkan pengalaman pribadi yang akan dijadikan cerpen

b. Peserta didik menentukan unsur instrinsik cerpen yang akan dibuat.

c. Peserta didik mengembangkan unsur menjadi sebuah kalimat-kalimat, paragraf yang tersusun menjadi sebuah cerpen secara langsung berhubungan dengan unsur-unsur cerpen.

d. Peserta didik memikirkan judul yang tepat untuk cerpen yang telah mereka buat. Konfirmasi

a. Peserta didik mebacakan cerpen yang telah dibuat

80 menit

Penutup a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran

b. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

c. Peserta didik menyimak informasi mengenai tindak lanjut pembelajaran

(33)

39

6. Alat dan Sumber Ajar 3. Alat dan bahan

Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis 4. Sumber belajar

Buku teks, cerpen, dan internet 7. Instrumen dan Penilaian

a. instrumen

Instrumen ( Tes dan Nontes)

Peserta didik mampu menulis teks cerita pendek berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

Tes tertulis Portofolio Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut.

3. Judul cerpen bebas bisa dari pengalaman pribadi atau oranglain,

4. Panjang karangan minimal terdiri atas 5 paragraf.

b. Penilaian

Aspek Kriteria Skor

(34)

40

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

(tempat, waktu,

c. Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Cerpen

(35)

41

b. Intrumen Tes

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.Instrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal dan lembar penilaian. Tes kemampuan menulis teks cerita pendek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yakni tes awal dan tes akhir. Tes ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek. Jenis tes yang diberikan pada kedua tahap tersebut adalah sama. Tahap tes awal diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuan awal siswa dalam menulis teks cerita pendek. Sementara itu, tahap tes akhir diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuansiswa dalam menulis teks cerita pendek setelah menerapkan teknik transformasi film dokumenter di kelas eksperimen dan penerapan yang berbeda tanpa menggunakan teknik transformasi film dokumenter di kelas kontrol.

Penelitian ini terdiri dari dua tahap tes, yakni tes awal dan tes akhir. Berikut instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Tes Awal

Tes awal adalah sebuah tes yang diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuanberupa penerapan teknik transformasi film dokumenter di kelas eksperimen dan penerapan yang berbeda tanpa menggunakan teknik transformasi film dokumenter di kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa sebelum diberi perlakuan. Bentuk tes awal yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah tes menulis cerpen di dalam kelas.

2. Tes Akhir

(36)

42

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

Kedua tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa sebelum dan sesudah di beri perlakuan dan untuk mengetahui perbandingan kemampuan menulis cerpen antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1. Lembar Soal

Tes yang akan diberikan kepada siswa berbentuk soal. Berikut ini adalah soal yang dijadikan instrumen tes kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Lembar Soal

2. Lembar Penilaian

Lembar penilaian berupa format kriteria penilaian menulis teks cerita pendek. Dalam format kriteria penilaian ini akan dijabarkan aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam menulis teks cerita pendek sehingga data hasil kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek akan dapat diketahui dengan jelas sebagai kebutuhan penelitian. Adapun kriteria penilaian menulis teks cerita

NAMA :

NO ABSEN :

KELAS :

Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut

1. Judul cerpen bebas, bisa dari pengalaman pribadi atau orang lain. 2. Panjang karangan minimal terdiri atas 5 paragraf.

………

(37)

43

pendek berdasarkan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang diadaptasi dari Sumiyadi (2010) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek

Aspek Bobot Kriteria Skor

20 15 10 5 simbolisme, dan ironi ) 3. pengembangan

(38)

44

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

cerpen 3. Ragam bahasa yang

disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar

namun tidak lengkap

subaspek subaspek

(Sumiyadi, 2010)

Skor maksimal : 100

Pada tahap selanjutnya, nilai yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan tabel kategori penilaian tes keterampilan menulis teks cerita pendek sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kategori Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek Berdasarkan Skala Nilai

No. Kategori Nilai

1. Sangat Baik 86-100

2. Baik 76-85

3. Cukup 61-75

4. Kurang 41-60

5. Sangat Kurang 0-40

(Diadaptasi dari Nilai Raport Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang) c. Instrumen Observasi

Instrumen observasi digunakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen observasi yang digunakan berupa lembar observasi dan catatan observasi. Lembar observasi dan catatan observasi ini berfungsi untuk mengetahui aktivitas siswa, kesesuaian penggunaan teknik transformasi film dokumenter dalam menulis cerita pendek, dan keahlian guru dalam memaparkan materi. Hasil observasi digunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian

Nilai =

(39)

45

terhadap penggunaan teknik transformasi film dokumenter dalam menulis cerita pendek. Berikut ini lembar observasi yang digunakan oleh peneliti

Tabel 3.6

Format Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang Dinilai Tindakan Guru

Ya Tidak

1 Membuka pelajaran

a. Guru membuka kegiatan pembelajaran b. Mengecek kehadiran peserta didik

c. Mengondisikan peserta didik agar siap belajar d. Guru melakukan apersepsi terhadap materi yang

lalu

e. Guru memberikan kata-kata motivasi kepada peserta didik

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Kegiatan inti

Eksplorasi

a. Guru mengulas kembali mengenai pengertian dan unsur-unsur cerpen.

b. Guru memutarkan film dokumenter.

c. Guru meminta siswa untuk saling berbagi pendapat tentang film dokumenter yang mereka lihat.

d. Guru memperlihatkan sebuah cerpen hasil transformasi film dokumenter.

e. Guru memberitahu bahwa cerpen yang telah mereka baca adalah hasil dari teknik transformasi. Elaborasi

f. Guru meminta siswa untuk menulis cerpen (sesuai dengan film dokumenter yang mereka lihat). Intruksi yang diberikan adalah sebagai berikut. Buatlah sebuah cerita pedek dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Judul cerpen bebas sesuai dengan film dokumenter yang kalian pilih.

2. Panjang karangan minimal terdiri dari 5 paragraf.

g. Guru membimbing siswa selama menulis cerpen Konfirmasi

h. Guru meminta siswa untuk membacakan hasil kerja siswa di depan kelas

(40)

46

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 a. Guru menyimpulkan pembelajaran

b. Guru meminta peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

c. Guru memberikan informasi mengenai tindak lanjut pembelajaran

Jumlah

Tabel 3.7

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang Dinilai Tindakan Siswa

Ya Tidak 1. Siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh.

2. Siswa emnunjukan sikap atau rasa senang 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

materi pembelajaran (menulis cerpen dengan

menggunakan teknik transformasi film dokumenter) 4. Siswa aktif dalam mengemukakan pendapat setelah

melihat film pendek yang ditayangkan

5. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran menulis cerpendengan menggunakan teknik transformasi film dokumenter dengan antusias

6. Siswa mengerjakan tugas berupa menulis cerpen yang diberikan guru

Jumlah

Keterangan

Sangat Baik = 4 Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1

(41)

47

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun uraian dari tahap-tahap tersebut sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, adapun rinciannya sebagai berikut.

a) Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian dengan cara melakukan studi literatur dari Kurikulum dan Silabus.

b) Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran, alat-alatyang berhubungan dengan pembelajaran dan lain lain.

c) Survei ke lokasi untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk penelitian.

d) Melakukan perizinan untuk penelitian dengan memberikan surat izin penelitian yang dikeluarkan fakultas ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

e) Menyusun instrumen untuk pengumpulan data penelitian.

f) Melakukan judgment instrumen oleh dosen dan guru mata pelajaran. g) Analisis dan revisi hasil judgment instrumen

h) Menentukan populasi dan sampel.

i) Menenetukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Lembang dengan tahap sebagai berikut.

(42)

48

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

b. Pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menerapkan teknik transformasi film dokumenter, sedangkan kelas pembanding dengan teknik parafrasa.

c. Melakukan posttest terhadap kelas eksperimen dan kelas pembanding dengan soal yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dalam menulis cerpen setelah diberikan perlakuan di kelas eksperimen dan kelas pembanding yang tidak diberi perlakuan.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis, untuk lebih jelasnya sebagai berikut.

a. Tahap analisis data, pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap nilai tes kelas eksperimen dan kelas pembanding. Analisis yang dilakukan meliputi uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji homogenitas. Jika data reliabel, berdistribusi normal, dan homogen, maka tahap uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, namun jika data tidak normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik dengan teknik Mann-Whitney.

b. Uji hipotesis, pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data. c. Tahap penarikan simpulan, pada tahap ini dilakukan penarikan simpulan

penelitian berdasarkan uji hipotesis. E. Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Teknik Pengumpulan Data

(43)

49

Hasil tes berupa data nilai kemampuan menulis cerita pendek peserta didik kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Kemudian nilai-nilai tersebut diolah dengan menggunakan staristik. Metode statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.

b. Pengolahan Data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan setelah semua data nilai peserta didik terkumpul. Pengolahan data bertujuan untuk menghitung data, menjawab rumusan masalah, dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitia adalah sebagai berikut.

a. Memeriksa dan menganalisis hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding, selanjutnya memberi penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Menentukan skor pretest dan posttest, kemudian diolah menjadi nilai dengan rumus:

c. Hasil pretest dan posttest tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai.

d. Mendeskripsikan beberapa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding.

e. Uji Reliabilitas Antarpenimbang

(44)

50

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 Tabel 3.8

Interval dan Tingkat Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Korelasi ˂ 0,20 tidak ada korelasi 0,20 – 0,40 korelasi rendah 0,40 – 0,60 korelasi sedang 0,60 – 0,80 korelasi tinggi 0,80 – 0,90 korelasi tinggi sekali

1,00 korelasi sempurna

(Subana, dkk, 2005 : 104)

f. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mencari tahu normalitas distribusi skor prates dan pascates. Penghitungan uji normalitas ini menggunakan aplikasi SPSS versi 20 dengan signifikasi 0,05. Data berdistribusi normal apabila signifikansi yang ditunjukkan oleh aplikasi SPSS Versi 20 lebih besar dari 0,05.

g. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas akan menunjukkan apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki sifat homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 20. Tingkat homogenitas akan ditunjukkan oleh signifikansi hasil dari penghitungan SPSS. Apabila signifikasi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 dapat diketahui bahwa data prates dan pascates bersifat homogen. h. Uji Hipotesis

(45)

51

(46)

192

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik transformasi film dokumenter berada dalam kategori cukup baik. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata pretest menulis cerpen di kelas eksperimen ialah 64. Rata-rata cerpen peserta didik pada saat pretest memiliki kekurangan dari tiga aspek penilaian yaitu kelengkapan aspek formal cerpen, keterpaduan unsur/ intrinsik cerpen dan kesesuaian penggunaan bahasa.Sementara itu, nilai rata-rata posttest menulis cerpen di kelas eksperimen ialah 84. Rata-rata cerpen peserta didik mengalami peningkatan pada seluruh aspek penilaian cerpen. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata posttest lebih baik dibandingkan kemampuan peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik transformasi film dokumenter. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan peserta didik dalam menulis cerpen di kelas eksperimen.

(47)

193

cerpen di kelas pembanding. Akan tetapi kenaikan tersebut tidak lebih besar dari peningkatan di kelas eksperimen.

3. Berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 sehingga H1 diterima sedangkan H0 ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan peserta didik dalam menulis cerpen di kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik transformasi film dokumenter dengan kemampuan peserta didik dalam menulis cerpen di kelas pembanding. Jadi, teknik transformasi film dokumenter efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti memiliki beberapa mimplikasi dan rekomendasi sebagai berikut.

1) Hasil pada penelitian ini memberikan gambaran bahwa penerapan teknik transformasi film dokumenter efektif meningkatkan kemampuan menulisteks cerita pendek siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa setelah diterapkannya teknik transformasi film dokumenter. Oleh karena itu, penerapan teknik transformasi film dokumenter ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.

(48)

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015

Daftar Pustaka

Sumber Buku

Alwasilah, A. C. (2005). Pokoknya menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama. Arifin, Z. (2012). Penelitian pendidikan: Metode dan paradigma baru. Bandung:

Rosda.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Buku Panduan Musyawarah Nasional II dan Pertemuan Ilmiah Nasional III HISKI (1990). Transformasi sastra kasus atas cerita mitologi sunda “lutung

kasarung”. Malang: HISKI.

Damono, D. S. (2012). Alih wahana. Jakarta: Editum.

Djuharie, O. S & Suherli. (2005). Panduan membuat karya tulis. Bandung: Yrama Widya.

Hastuti. (1982). Tulis menulis, Yogyakarta: Lukman

Iskandarwassid & Dadang. S. (2008). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Rosda.

Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya.

_________. (2008). Apresiasi sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia

Nurgiyantoro, B. (1995). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa: berbasis kompetensi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Nurhayati. (2000). “Pembelajaran menulis” Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Semi, M. A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa

Subana, R. M & Sudrajat. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

(49)

Sunaryo, K . (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah UPI. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Sutrisno, H. (2004). Metodologi reasearch. Yogyakarta : Andi

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa. Thahar, H. E. (2008). Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa. Tjahjono, Tengsoe. (1988). Apresiasi kesusastraan. Malang: Cor Lesu

Wellek, R & Warren, A. (1995). Teori kesusastraan (Penerjemah: Melani Budianta). Jakarta: Gramedia

Sumber Nonbuku

Halimah. (TT) . “Transformasi dan intelektual dalam sastra”. [Online]. Diakses

dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS_DAN_SASTRA_I

NDONESIA./1981044252005012-HALIMAH/INTEERTEKSTUAL_ks.pdf.

Komisi Penyiaran Indonesia. (TT). “Undang-Undang No.8 Tentang Perfilman”.

[Online]. Diakses dari

www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%208%20Tahun%201992% 20tentang%20Perfilman.pdf. Diakses 28 September 2015

KBBI Luring. Versi 1.5

Pelajar.com. (2009). “Definisi film dokumenter”. [online]. Diakses dari: http://filmpelajar.com/tutorial/definisi-film-dokumenter.

Pelajar.com. 2009. “Perihal film dokumenter”. [online]. Diakses dari: http://filmpelajar.com/tutorial/perihal-film-dokumenter.

Sumiyadi. (2010). “Kriteria penilaian menulis cerita pendek”. [online]. Diakses dari

(50)

Bratasena Yudhaprawira Trisudana Putra, 2015 Sumber Skripsi

Yolanda, Lucy.(2012). Penerapan teknik transformasi pada pembelajaran

menulis paragraf narasi peserta didik sekolah menengah atas.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Lembar Soal
Tabel 3.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MEDIA FILM PEDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung

Sampel penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dan keduanya ditentukan berdasarkan pertimbangan peneliti. Kelas ekperimen adalah kelas yang

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil tes kemampuan membaca intensif tajuk rencana di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan Metode Membaca

Penggunaan Media Tayangan Reportase Investigasi Trans TV dalam Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung

Penelitian ini diawali dengan permasalahan: 1) bagaimana kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentatif di kelas eksperimen yang menggunakan media film

Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas. Pertama adalah penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan penggunaan pendekatan ketrampilan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kemampuan siswa kelas XI SOSHUM 3 untuk kelas eksperimen dan kelas XI SOSHUM 2 untuk kelas kontrol

Di samping itu, hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sunyono (2003) menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan eksperimen menggunakan bahan sehari -hari