• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Dalam Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Dalam Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2014)."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, LEVERAGE, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP VOLATILITAS

HARGA SAHAM

( Studi Kasus pada Perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 - 2014 )

SKRIPSI

Oleh :

NI MADE AYU KRISNA DEWI NIM : 1215351045

PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

(2)

i

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, LEVERAGE, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP VOLATILITAS

HARGA SAHAM

( Studi Kasus pada Perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 - 2014 )

SKRIPSI

Oleh :

NI MADE AYU KRISNA DEWI NIM : 1215351045

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

pada tanggal : 01 Maret 2016

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si, Ak. ………

2. Sekretaris : Dr. I Gst Ngr Agung Suaryana, SE., M.Si, Ak. ………

3. Anggota : Naniek Noviari, SE., M.Si, Ak. ………

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plaginasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Maret 2016 Mahasiswa

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “ Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan dan Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si, Ak., selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4. Drs. I Ketut Suardika Natha, M.Si., selaku Ketua Program Ekstensi

5. Drs. I Made Jember, M.Si., selaku Sekretaris Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Ni Gusti Putu Wirawati, SE., M.Si., selaku Koordinator Jurusan Akuntansi Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 7. Ketut Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE., MM, Ak.,CPA selaku Pembimbing

Akademik yang membimbing dan selalu memberi dukungan untuk kemajuan penulis.

8. Dr. I Gst Ngr Agung Suaryana, SE., M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.

9. Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si, Ak, selaku Dosen Pembahas dan Penguji atas bimbingan dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. 10.Keluarga tercinta Bapak, Ibu, Kakak, Adik yakni Ni Putu Linda Silvia

(6)

v

hentinya selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

11.Teman-teman lainnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, yang selama ini telah banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan motivasi dan perhatian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Maret 2016

(7)

vi

Judul: Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 - 2014)

Nama : Ni Made Ayu Krisna Dewi NIM : 1215351045

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham, leverage, dan tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan memilih sampel perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 pada tahun 2010 sampai 2014. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 18 perusahaan dipilih dengan melewati tahap purposive sampling, sehingga jumlah sampel pengamatan selama 5 tahun menjadi 90 sampel. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham karena informasi yang diterima oleh pelaku pasar berasal dari volume pergadangan saham. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi volume perdagangan saham maka semakin tinggi volatilitas harga saham sedangkan leverage dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINILITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 10

2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) ... 10

2.1.2 Pengertian Pasar Modal... 11

2.1.3 Saham ... 11

2.1.4 Harga Saham ... 12

2.1.5 Volatilitas Harga Saham ... 13

2.1.6 Volume Perdagangan Saham ... 14

2.1.7 Leverage ... 15

2.1.8 Tingkat Suku Bunga ... 16

2.1.9 Indeks LQ 45 ... 17

2.2 Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 20

3.2 Lokasi Penelitian ... 21

3.3 Objek Penelitian ... 21

3.4 Identifikasi Variabel ... 21

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 25

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.9 Teknik Analisis Data ... 27

3.9.1 Statistik Deskriptif ... 27

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 27

3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 29

3.9.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 30

3.9.5 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 31

(9)

viii

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Statistik Deskriptif ... 32

4.2 Uji Asumsi Klasik ... 34

4.2.1 Uji Normalitas ... 34

4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 35

4.2.3 Uji Autokolerasi ... 35

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 36

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 37

4.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 38

4.5 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 38

4.6 Uji Hipotesis (Uji t) ... 39

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 40

4.7.1 Pengaruh Volume Perdagangan Saham Terhadap Volatilitas Harga Saham ... 40

4.7.2 Pengaruh Leverage Terhadap Volatilitas Harga Saham ... 41

4.7.3 Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Volatilitas Harga saham ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR RUJUKAN ... 45

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Sampel Penelitian ... 26

4.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 32

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 34

4.3 Hasil Uji Multikolonearitas ... 35

4.4 Hasil Uji Autokolerasi ... 36

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 36

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Perusahaaan Sampel dalam Indeks LQ 45 Tahun 2010-2014 ... 53

2. Data Volatilitas Harga Saham Tahun 2010 - 2014 ... 54

3. Data Volume Perdagangan Saham Tahun 2010 - 2014 ... 57

4. Data Leverage Tahun 2010 - 2014 ... 60

5. Data Tingkat Suku Bunga SBI Tahun 2010 - 2014 ... 63

6. Statistik Deskriptif Data Uji ... 66

7. Uji Normalitas ...66

8. Uji Multikolinearitas... 67

9. Uji Autokolerasi ... 67

10.Uji Heterokedastisitas ... 67

(13)
(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahaan yang go public menambahkan dananya dalam pengembangan bisnisnya dapat diperoleh melalui penerbitan sekuritas di pasar modal (Ang, 2007:

324). Pasar modal (capital market) merupakan tempat bertemunya penawaran dengan permintaan surat berharga (Sunariyah, 2006:5). Tujuan pasar modal di Indonesia adalah untuk mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat disalurkan ke

sektor-sektor yang lebih produktif, serta ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui kepemilikan saham-saham perusahaan (Suad, 2006:46).

Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perusahaan. Harga saham sangat dipertimbangkan oleh investor karena merupakan

standar pengukuran kinerja perusahaan, sehingga emiten berusaha menjaga prestasinya serta terus-menerus berusaha memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return saham (Anggana, 2013). Para investor dalam berinvestasi

membutuhkan informasi yang tersedia seperti kinerja perusahaan, resiko yang dihadapi investor dan faktor yang mempengaruhi harga saham yang akan digunakan

(15)

2

Pihak pembeli saham menghendaki kenaikan harga saham setelah pembelian

saham dan pihak penjual saham menghendaki penurunan harga saham setelah penjualan saham. Hal tersebut dapat menyebabkan fluktuasi harga saham. Fluktuasi

atau naik turunnya harga saham dapat dilihat dengan volatilitas (Firmansyah, 2006). Volatilitas harga saham adalah naik turunnya harga saham yang dipengaruhi oleh informasi di pasar modal.

Meningkatnya volatilitas harga saham berarti kemungkinan naik atau turunnya harga saham juga semakin besar (Sova, 2013). Terjadinya volatilitas harga saham

karena masuknya informasi baru ke dalam pasar atau bursa. Pada pasar yang efisien, tingkat harga akan melakukan penyesuaian dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi baru (Anton, 2006). Volatilitas saham menjadi

perhatian pelaku pasar untuk menentukan strategi yang tepat dalam berinvestasi.

Teori sinyal atau signalling theory menekankan bahwa informasi dari

perusahaan dapat direspon berbeda oleh investor, yang dapat mempengaruhi volatilitas harga saham. Harga akan naik apabila terjadi kelebihan permintaan dan akan turun apabila terjadi kelebihan penawaran (Madhavan dan Richardson, 1997).

Informasi yang lengkap, akurat, relevan, dan tepat waktu sangat dibutuhkan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.

Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor terkait keputusan investasi. Teori sinyal dikembangkan dalam literatur

(16)

3

umumnya mempunyai informasi yang lebih baik daripada investor tentang kondisi

perusahaan saat ini dan prospeknya di masa mendatang.

Menurut Brigham dan Huston (2001:439) Sinyal merupakan suatu tindakan

yang diambil manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Signalling theory mengungkapkan bahwa bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal

kepada pengguna laporan keuangan. Teori ini juga didukung oleh Herlina (2013) menyatakan bahwa informasi dari perusahaan dapat direspon positif atau negatif oleh

investor, yang dapat mempengaruhi volatilitas harga saham.

Informasi yang mengandung nilai positif diharapkan agar pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan oleh

perubahan volume perdagangan saham. Volume perdagangan saham adalah banyaknya lembaran saham suatu emiten yang diperjualbelikan dipasar modal dengan

tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham (Wiyani, 2005).

Pelaku pasar menginterpretasikan dan menganalisis informasi sebagai sinyal baik dan sinyal buruk pada saat informasi diumumkan dan pelaku pasar sudah

menerima informasi tersebut. Jika informasi tersebut dianggap sinyal baik, maka terjadi perubahan pada volume perdagangan saham berupa peningkatan volume,

(17)

4

dimasa mendatang sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham,

maka pasar akan bereaksi melalui perubahan volume perdagangan saham. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi sinyal bagi

pihak diluar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.

Menurut penelitian Jones et al. (1994) menunjukkan bahwa volume

perdagangan saham berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini juga didukung oleh Chan dan Fong (2000), Huang (2002), Mamoon (2007) dan Hugida

(2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa volume perdagangan berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Sedangkan penelitian Wiyani (2005) dan Cheng et al. (2001) menunjukkan bahwa volume perdagangan saham tidak berpengaruh

terhadap volatilitas harga saham.

Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi

akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan (Sudana, 2011:7). Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan

mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar (Fahmi, 2011:28). Salah satu informasi

yang terdapat dalam laporan keuangan tahunan dapat berupa leverage rasio yang dapat menjadi pertimbangan investor dalam menginvestasikan dananya. Leverage

(18)

5

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa

bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Riyanto, 1995:331). Penelitian yang dilakukan oleh Suroto (2012), Devi (2012) dan Sova (2013)

menunjukkan bahwa volatilitas harga saham dipengaruhi oleh leverage. Penelitian yang dilakukan Ferdianto (2014), Riya (2013), dan Lilik (2013) menunjukkan hasil yang berbeda, bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

Tingkat suku bunga SBI salah satu indikator yang dapat memberikan sinyal baik atau buruk bagi investor. Semakin besar beban bunga yang harus dibayar

perusahaan yang pada akhirnya akan memepengaruhi besar kecilnya laba bersih yang diterima. Tingkat suku bunga merupakan faktor penting dalam mengambil suatu keputusan untuk berinvestasi atau tidak berinvestasi di masa depan, tingkat suku

bunga mempunyai pengaruh terhadap pasar modal (Erawati, 2002). Menurut Anna (2012), tingkat bunga adalah tingkat yang dibebankan atau dibayar untuk penggunaan

uang atau biaya pinjaman. Terjadinya peningkatan suku bunga mengakibatkan investasi akan mengalami suatu penurunan dan begitu sebaliknya, apabila suku bunga turun sehingga investasi akan mengalami suatu peningkatan hal ini dikarenakan biaya

dari investasi mengalami penurunan (Ernita, 2013).

Suku bunga SBI merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia (BI) untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat dengan menggunakan acuan suku bunga BI (Rismawati, 2013). Perubahan tingkat suku bunga akan

(19)

6

umum perubahan suku bunga SBI dapat mempengaruhi suku bunga deposito dan

suku bunga kredit di masyarakat (Amin, 2012). Pendapat ini didukung oleh Dritsaki (2003), Venkates (2012) dan Mulyono (2000) dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa suku bunga berpengaruh terhadap volatilitas harga saham, pada saat suku bunga naik investor cenderung lebih banyak menjual saham, sehingga hal ini akan meningkatkan volatilitas harga sahamnya. Sedangkan, penelitian Thobarry (2009),

Mayasari (2011) dan Nurfadillah (2011) menunjukkan bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

Informasi - informasi yang diperlukan oleh para investor tersebut terdapat pada BEI (Bursa Efek Indonesia) atau IDX (Indonesian Stock Exchange). Informasi menjadi kebutuhan dasar bagi investor terkait dalam pengambilan keputusan

investasi, perusahaan akan mengeluarkan informasi kinerja keuangannya untuk memudahkan para investor dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam BEI

terdapat 45 perusahaan yang disebut dengan indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah gabungan saham-saham yang dikategorikan sebagai saham unggulan yang terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas tertinggi, yang dipilih berdasarkan kriteria pemilihan.

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat persamaan dan perbedaan beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas menunjukkan hasil yang tidak

konsisten. Terdapat perbedaan hasil penelitian antara beberapa peneliti dengan variabel yang sama, hal ini menyebabkan ketertarikan penulis untuk meneliti lebih

(20)

7

pengaruhnya terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini akan menggunakan

saham-saham yang aktif sebagai sampel penelitian yaitu mengambil sampel dari perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Sehingga penelitian ini berjudul “pengaruh volume perdagangan saham, leverage, dan tingkat

suku bunga terhadap volatilitas harga saham”.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah:

1) Apakah volume perdagangan saham berpengaruh terhadap volatilitas harga saham?

2) Apakah leverage berpengaruh terhadap volatilitas harga saham?

3) Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap volatilitas harga saham?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dinyatakan, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham terhadap volatilitas harga saham.

2) Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap volatilitas harga saham.

3) Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga

(21)

8 1.4. Kegunaan Penelitian

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa teori sinyal dapat memberikan

sinyal atau informasi kepada investor mengenai pengaruh volume perdagangan saham, leverage, dan tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga saham.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi investor sebagai

bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal serta dapat berguna sebagai bahan referensi atau perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar, isi dari masing - masing bab dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan

(22)

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan

penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan skripsi ini, hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yang meliputi lokasi penelitian atau ruang lingkup

wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang

digunakan.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai karakteristik sampel, deskripsi variabel

penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis data yang digunakan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(23)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1Teori Sinyal (Signalling Theory)

Menurut Wolk, et al. (2004:5) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan

menyajikan informasi atas laporan keuangan untuk pasar modal. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan. Sinyal yang diungkapkan oleh perusahaan dalam

laporan keuangan akan dapat mempengaruhi investor terkait dalam pengambilan keputusan investasi. Teori sinyal menyebutkan bahwa informasi dari perusahaan dapat direspon positif atau negatif oleh investor, yang dapat mempengaruhi volatilitas

harga saham (Herlina, 2013). Informasi volatilitas harga saham merupakan sinyal mengenai harga saham di masa yang akan datang, jika informasi tersebut

menguntungkan bagi investor, maka informasi tersebut digunakan oleh investor sebagai acuan untuk mengambil keputusan saat berinvestasi.

Reaksi pasar ditunjukkan dengan perubahan volume perdagangan saham. Pada saat informasi diumumkan, serta semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, maka pelaku pasar terlebih dahulu menganalisis dan menginterpretasikan

(24)

11

perusahaan, investor maupun calon investor, yang dimana perusahaan diuntungkan

karena perusahaan akan dinilai oleh investor dan calon investor dengan adil, sesuai dengan kinerja perusahaan tersebut. Investor diuntungkan dengan adanya

pengurangan atas asimetri informasi, dan investor dapat memutuskan ke mana investor akan menyalurkan dananya.

2.1.2Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pada dasarnya, pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk hutang, ekuitas (saham), maupun instrumen lainnya (Darmadji, 2008:33). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan (Suad, 2006:4). Pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana dalam melaksanakan fungsi ekonominya.

2.1.3Saham

Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu

perusahaan. Saham merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Harga saham sangat dipertimbangkan oleh investor karena merupakan standar pengukuran kinerja perusahaan, sehingga emiten berusaha menjaga prestasi baik serta

(25)

12

saham (Anggana, 2013). Pemegang saham mempunyai hak dan tanggung jawab

seperti seorang pemilik perusahaan.

Menurut Darmadji (2008:30) saham merupakan surat berharga yang

menunjukkan kepemilikan investor dalam suatu perusahaan, yang dimana jika seseorang membeli saham suatu perusahaan berarti telah menyertakan modal ke dalam suatu perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. Kepemilikan

tersebut memeberikan kontribusi kepada pemegangnya berupa return yang dapat diperolehnya, yaitu keuntungan modal atas saham yang memiliki harga jual lebih

tinggi dari pada harga belinya.

2.1.4Harga Saham

Harga saham merupakan pencerminan besarnya pengorbanan yang harus dilakukan oleh investor untuk penyertaan dalam perusahaannya (Nasseh, 2000).

Tinggi rendahnya harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan penjual dan pembeli yang bertransaksi di bursa (Mcmillan, 2005). Menurut Harjito (2009:85), terdapat dua faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham, yaitu :

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan dan

tidak berkaitan langsung dengan kondisi perusahaan, seperti tingkat suku bunga, hukum permintaan dan penawaran.

(26)

13

Faktor internal adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja atau

kondisi suatu perusahaan. Kondisi atau kinerja suatu perusahaan dilihat dari data-data laporan keuangan selama perusahaan melakukan operasi perusahaan.

2.1.5Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham adalah pengukuran statistik untuk naik turunnya harga selama periode tertentu (Firmansyah, 2006). Ukuran tersebut menunjukkan

penurunan dan peningkatan harga dalam periode tertentu. Volatilitas yang tinggi mencerminkan karakteristik penawaran dan permintaan yang tidak biasa

(Bessembinder, 1993). Volatilitas pasar terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar atau bursa. Akibatnya para pelaku pasar melakukan penilaian kembali

terhadap asset yang mereka perdagangkan. Pada pasar yang efisien, tingkat harga akan melakukan penyesuaian dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi baru tersebut (Anton, 2006).

Menurut Schwert dan Smith (1992) terdapat lima jenis volatilitas dalam pasar keuangan, yaitu future volatility, historical volatility, forecast volatility, implied volatility, dan seasonal volatility :

1. Future Volatility

Future volatility adalah apa yang hendak diketahui oleh para pemain dalam

pasar keuangan. Volatilitas yang baik adalah volatilitas yang mampu

(27)

14 2. Historical Volatility

Terdapat bermacam-macam pilihan dalam menghitung historical volatility,

namun sebagian besar metode bergantung pada pemilihan dua paremeter, yaitu periode historis dimana volatilitas akan dihitung, dan interval waktu antara

perubahan harga. 3. Forecast Volatility

Terdapat jasa yang berusaha meramalkan pergerakan arah masa depan harga

suatu kontrak demikian juga terdapat jasa yang berusaha meramalkan volatilitas masa depan suatu kontrak. Peramalan bisa jadi untuk suatu periode, tetapi biasanya mencakup periode yang identik dengan sisa masa pilihan dari suatu

kontrak.

4. Implied Volatility

Future, historical, dan forecast volatility berhubungan dengan underlying contract. Implied volatility merupakan volatilitas yang harus kita masukkan ke

dalam model teoritis pricing untuk menghasilkan nilai teoritis yang identik dengan harga pilihan di pasar.

5. Seasonal Volatility

Komoditas pertanian tertentu seperti jagung, kacang, kedelai, dan gandum sangat sensitif terhadap faktor-faktor volatilitas yang muncul dari kondisi cuaca

(28)

15 2.1.6Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan adalah jumlah lembar saham suatu perusahaan yang diperdagangkan dalam waktu tertentu. Kim dan Verrechia (1991) menyatakan bahwa volume perdagangan saham merupakan suatu fungsi peningkatan dari perubahan

harga absolut, dimana harga merefleksikan tingkat perubahan informasi. Volume perdagangan saham dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas saham.

Likuiditas saham merupakan kemampuan untuk bertransaksi dalam jumlah besar, dengan waktu yang singkat dan biaya yang rendah (Ramantha, 2006). Volume perdagangan juga dapat mengukur kinerja suatu saham, semakin sering saham

diperdagangkan menunjukkan saham tersebut aktif dan diminati oleh para investor. Volume perdagangan sering dijadikan tolok ukur untuk mempelajari informasi dan

dampak dari berbagai kejadian (Chordia, 2001).

Aktivitas volume perdagangan digunakan investor untuk melihat penilaian suatu informasi saham dalam membuat suatu keputusan perdagangan. Hal ini

berkaitan dengan motivasi investor dalam melakukan transaksi jual beli saham dengan tujuan mendapatkan capital gain. Volume perdagangan yang kecil

menunjukkan investor yang sedikit atau kurang tertarik dalam melakukan investasi di pasar sekunder, sedangkan volume yang besar menunjukkan banyaknya investor dan banyaknya minat untuk melakukan transaksi jual dan beli saham (Swaminathan,

(29)

16 2.1.7Leverage

Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan

oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Riyanto, 1995:375). Menurut Raharjaputra (2009:200) rasio leverage mengukur sejauh mana

perusahaan mendanai usahanya dengan membandingkan antara dana sendiri (shareholders equity) yang telah disetorkan dengan jumlah pinjaman dari para kreditur (creditors). Apabila pemilik perusahaan hanya memiliki dana sendiri dengan

jumlah yang kecil dari jumlah dana yang dibutuhkan, maka kreditur memiliki beban atau resiko besar. Pemilik perusahaan memiliki keuntungan, hak mengendalikan

perusahaan dengan jumlah investasi terbatas dengan adanya dana pinjaman dari kreditur (Harryo, 2009). Jika perusahaan memiliki kelebihan atau keuntungan dari selisih keuntungan operasional dengan bunga atau biaya modal, maka pemilik

perusahaan akan memperoleh keuntungan tersebut. Setiap penggunaan utang oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap rasio dan pengembalian (Prasetyo, 2013).

2.1.8Tingkat Suku Bunga

(30)

17

melakukan suatu investasi. Bila tingkat bunga naik, maka harga dari surat-surat

berharga akan turun dan begitu juga sebaliknya, sehingga kemungkinan besar para pemegang surat-surat berharga akan mendapat kerugian ataupun mendapat

keuntungan (Hugida, 2011).

Tingkat suku bunga merupakan rasio pengembalian sejumlah investasi sebagai bentuk imbalan yang diberikan kepada investor. Besarnya tingkat suku bunga

bervariatif sesuai dengan kemampuan debitur dalam memberikan tingkat pengembalian kepada kreditur. Tingkat suku bunga tersebut dapat menjadi salah satu

pedoman investor dalam pengambilan keputusan investasi pada pasar modal (Fuadi, 2009). Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berdasarkan surat edaran Bank Indonesia

No.8/13/DPM tentang Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia melalui lelang. SBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Tujuan dari penerbitan SBI

adalah untuk menjaga stabilitas moneter, yaitu BI berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah (Suad, 2006:3).

2.1.9Indeks LQ 45

Indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan

(31)

18 2.2 Hipotesis Penelitian

2.2.1Pengaruh Volume Perdagangan terhadap Volatilitas Harga Saham

Menurut Chan dan Fong (2000), Huang (2002), Hugida (2011) menyatakan bahwa volume berpengaruh terhadap volatilitas harga saham karena volume

mencerminkan informasi yang diterima oleh pelaku pasar, informasi tersebut menyebabkan terjadinya hubungan positif antara volume dan volatilitas.

Volume perdagangan saham merupakan hal yang penting bagi seorang investor,

karena bagi investor volume perdagangan saham menggambarkan kondisi saham yang diperjualbelikan di pasar modal yang mampu berdampak pada harga saham

(Fauziah, 2013). Apabila tidak ada informasi mengenai saham, maka investor lebih cenderung untuk tetap memegang saham mereka, sehingga volume perdagangan

menurun karena tidak banyak saham yang dijual, maka hal tersebut akan mengakibatkan volatilitasnya rendah. Begitu pula sebaliknya, apabila investor menerima informasi yang banyak mengenai suatu saham, maka investor akan banyak

menjual saham mereka, hal ini akan berakibat meningkatnya volume perdagangan saham. Akibat dari peningkatan volume perdagangan tersebut, maka volatilitasnya

juga akan naik.

(32)

19

2.2.2Pengaruh Leverage terhadap Volatilitas Harga Saham

Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan mendanai kegiatan usahanya dengan hutang. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur leverage dengan menggunakan debt to equity ratio. DER mencerminkan

seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutangnya dengan modal yang dimiliki (Suad, 2006:70). DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat

bergantung pada pinjaman pihak luar dalam mendanai kegiatan sehingga beban perusahaan juga akan meningkat dan akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan (Sudana, 2011:20). Penelitian yang dilakukan oleh Suroto (2012), Sova

(2013) dan Devi (2012) menyatakan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi DER maka

cenderung menyebabkan menurunnya harga saham.

H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham.

2.2.3Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Volatilitas Harga Saham

Tingkat suku bunga yang mengalami kenaikan dapat menyebabkan para investor menginvestasikannya ke tempat yang mempunyai resiko relatif kecil seperti

deposito. Banyaknya investor yang mengalihkan dananya dari deposito ke pasar modal maka akan menyebabkan harga saham naik, pada saat suku bunga naik investor cenderung lebih banyak menjual sahamnya sehingga hal ini dapat

(33)

20

(2003), Venkates (2012), dan Mulyono (2000) menunjukkan bahwa suku bunga

berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh upaya sanitasi toilet di pasar Kota Bojonegoro pada variabel dinding toilet, lantai toilet,

KESATU : Menunjuk Pengelola Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surakarta Tahun Anggaran 2015

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

Hasil penelitian menunjukkan nanoemulsi Astaxanthin yang dikembangkan memiliki ukuran globul 10-20 nm (dengan kurva distribusi ukuran globul normal), nilai

Menurut international Standart Organization (ISO), rekod adalah informasi yang disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk data dalam computer, dibuat atau diterima serta dikelola

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa (Depdiknas, 2007:1). Salah satu mata pelajaran yang

 Bahasa  Bahasa Indonesia Indonesia sebagai sebagai ata ata !uliah !uliah  "engembangan !epriba.  "engembangan

Individu tidak bergantung pada pengalamannya sendiri tentang kegagalan dan kesuksesan sebagai sumber efikasi dirinya. Efikasi diri juga dipengaruhi oleh pengalaman individu