MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING
KELAS VI SD NEGERI 106162 MEDAN ESTATE T
AHUN PELAJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
SOYBATUL ASLAMIAH RITONGA NIM. 108313337
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Soybatul Aslamiah Ritonga, NIM 108313337. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Kelas VI SD Negeri 106162 Medan Estate Tahun Pelajaran 2011/2012”, FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunaka metode Cooperative Learning tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada materi tata surya di kelas VI SD Negeri 106162 Medan Estate Tahun Pelajaran 2011/2012.
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang berguna untuk mengungkapkan kelemahan-kelemahan siswa dalam penguasaan materi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, dimana dalam setiap siklus terdiri dari 5 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 106162 Medan Estate sebanyak 40 orang siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah penilaian tes dan penghitungan hasil observasi.
Dari hasil tes ini maka,hasil penelitian diperoleh pada saat pre test rata-rata nilai belajar siswa 43,50 dengan ketuntasan belajar 15,00% atau hanya 6 siswa yang tuntas belajar dengan kriteria dikatakan sangat kurang dan belum tuntas secara klasikal. Kemudian pada post test I siklus I rata-rata nilai siswa sebesar 56,25 dengan ketuntasan belajar 42,50% atau hanya 17 siswa yang tuntas belajar dengan kriteria dikatakan cukup dan belum tuntas belajar secara klasikal. Sedangkan pada siklus II post test II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 84,75 dengan ketuntasan belajar 95,00% atau 38 orang siswa yang tuntas belajar dengan kriteria dikatakan sangat baik atau tuntas belajar secara klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
Cooperative Learning tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Dengan Konvensional ... 9
Tabel 2 Tabel Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 13
Tabel 3 Jadwal Penelitian ... 28
Tabel 4 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal (Pre Test) ... 42
Tabel 5 Persentase Nilai Pre Test Siswa ... 44
Tabel 6 Lembar Pengamatan Untuk Guru Siklus I ... 47
Tabel 7 Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus I ... 48
Tabel 8 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus I ... 50
Tabel 9 Persentase Nilai Post Test I Siswa ... 52
Tabel 10 Lembar Pengamatan Untuk Guru Siklus II ... 57
Tabel 11 Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus II ... 57
Tabel 12 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ... 59
Tabel 13 Persentase Nilai Post Test II Siswa... 61
Tabel 14 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Post Test I, dan Post Test II ... 63
Tabel 15 Persentase Hasil Belajar Siswa ... 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Desain Penelitian Kemmis dan Mc. Taggart... 30
Gambar 2 Alur Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc. Taggart .... 31
Gambar 3 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Saat Pre Test ... 45
Gambar 4 Diagram Hasil Belajar Siswa Post Test I ... 53
Gambar 5 Diagram Hasil Belajar Siswa Post Test I ... 62
Gambar 6 Diagram Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ...64
Gambar 7 Diagram Persentase Peningkatan Ketuntasan Klasikal Siswa ..64
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Siklus I ... 71
Lampiran 2 RPP Siklus II ... 75
Lampiran 3 Pretest Siklus I ... 80
Lampiran 4 Post Test I ... 82
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I... 84
Lampiran 6 Post Test II ... 85
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 87
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Untuk Guru Siklus I ... 89
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Untuk Guru Siklus II... 90
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus I ... 91
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus II ... 92
Lampiran 12 Nilai Hasil Kelompok ... 93
Lampiran 13 Nilai Kelompok Siswa Siklus I dan Siklus II ... 94
Lampiran 14 Tabulasi Item Soal Nilai Pre Test ... 96
Lampiran 15 Tabulasi Item Soal Nilai... 97
Lampiran 16 Tabulasi Item Soal Nilai... 98
Lampiran 17 Nama-Nama Siswa ... 99
Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian ... 100
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu yang menentukan ketangguhan dan
kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut
untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin
sehingga dapat mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil dan
bermoral tinggi. Proses pembelajaran membantu siswa untuk mengembangkan
potensi intelektual yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran
merupakan usaha yang dilakukan agar intelek setiap pelajar dapat berkembang.
Guru di dalam dunia pendidikan berperan sebagai pembelajar, mediator,
fasilitator dan pembimbing kearah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan
yang dipelajari, karena guru secara langsung berhadapan dengan siswa. Proses
pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa kreatif belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan guru
merancang pembelajaran dan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai .
Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru pengajar di SD
Negeri 106162 Medan Estate mengatakan bahwa :
Hasil belajar IPA siswa masih rendah, hasil yang diperoleh siswa masih
banyak di bawah standar ketuntasan belajar yaitu 65. Rendahnya hasil belajar
2
karena guru dalam menyampaikan pelajaran IPA cenderung menggunakan metode
konvensional. Pada proses pembelajaran dalam penyampaian pelajaran IPA masih
menggunakan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru.
Guru jarang menggunakan alat peraga. Hal ini mengakibatkan
pembelajaran jadi kurang menarik perhatian siswa dan siswa menjadi kurang
kreatif dalam mengikuti materi pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru.
Selanjutnya pada saat memberikan materi pelajaran guru kurang
menguasai konsepnya sehingga pembelajaran tampak kurang berjalan dengan
baik.
Sebagian siswa tampak kurang berminat belajar IPA, hal itu tampak dari
aktivitas yang mereka lakukan malas belajar dan jarang menyelesaikan PR
(pekerjaan rumah).
Motivasi belajar siswa masih rendah. Hal ini terlihat saat di awal pelajaran
ketika dilakukan appersepsi dengan melakukan tanya jawab masih banyak siswa
yang tidak dapat menjawab. Dan di akhir pelajaran mereka kurang menunjukkan
untuk melakukan refleksi ulang terhadap pelajaran yang baru dipelajari, mereka
langsung menutup buku pelajarannya.
Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya meningkatan hasil belajar
siswa pada pelajaran IPA di SD Negeri 106162 Medan Estate merupakan masalah
yang perlu ditanggulangi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Teams-Achievement Divisions). Melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD,
3
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam penelitian ini dibatasi pada
materi tata surya mata pelajaran IPA kelas VI Semester II. Berdasarkan uraian di
atas peneliti tertarik membuat proposal yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode
Cooperative Learning Kelas VI SD Negeri 106162 Medan Estate Tahun Pelajaran 2011/2012“.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Metode pengajaran yang digunakan guru masih konvensional
2. Guru kurang menggunakan alat peraga
3. Pada materi tertentu guru kurang menguasai konsep materi ajar
4. Motivasi belajar siswa masih rendah
5. Siswa kurang berminat belajar IPA
6. Hasil belajar siswa masih rendah
1.3 Pembatasan Masalah
Dengan mempertimbangkan keterbatasan peneliti dari segi kemampuan
dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada “ Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA
materi tata surya dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe STAD
(Student Teams-Achievement Divisions) kelas VI SD Negeri 106162 Medan
4 1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas,maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan metode
Cooperative Learning Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi tata surya kelas VI
SD Negeri 106162 Medan Estate Tahun Pelajaran 2011/2012?”
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makayang menjadi tujuan penelitian ini
adalah : “ Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi tata surya
dengan menggunakan metode Cooperative Learning kelas VI SD Negeri 106162
Medan Estate Tahun Pelajaran 2011/2012”.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian
ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar IPA
menggunakan metode Cooperative Learning Tipe STAD.
2. Bagi guru, bermanfaat sebagai bahan masukan untuk menggunakan model
pembelajaran IPA di sekolah.
3. Bagi kepala sekolah, diharapkan mampu menghimbau guru agar
5
4. Bagi peneliti, bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan dan
pengalaman dalam melaksanakan penelitian. Kemudian untuk peneliti
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan penelitian maka diperoleh
kesimpulan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 106162 Medan Estate pada materi Tata Surya
Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dari:
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada saat dilakukannya pre test adalah sebesar
43,50 dan mengalami peningkatan setelah dilakukannya pelaksanaan
pembelajaran melalui siklus I menjadi sebesar dengan ketuntasan klasikalnya
42,50% dan rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 85,75 dengan ketuntasan
klasikal 95,00% pada pelaksanaan siklus II.
2. Sebelum diberikannya perlakuan pengetahuan awal siswa masih tergolong
belum berhasil, setelah dilakukannya tindakan pada siklus I diperoleh tingkat
keberhasilan belajar siswa masih di bawah 80% dan setelah dilakukannya
tindakan pada siklus II diperoleh tingkat keberhasilan belajar siswa di atas
80%. Dengan dilakukannya tindakan pembelajaran pada siklus II siswa secara
klasikal sudah mencapai keberhasilan belajar.
68 5.2Saran-Saran
dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan
saran sebagai berikut:
1. Bagi guru khususnya dalam mengajar IPA kelas VI SD dalam mengajar
materi tata surya hendaknya menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Karena
penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
membangkitkan motivasi belajar anak dan suasana pembelajaran akan
menyenangkan.
2. Bagi siswa, agar dapat membiasakan belajar kelompok untuk menambah
pemahaman materi, lebih berani mengungkapkan pendapat dan dapat
bekerja serta saling menghormati sehingga proses pembelajaran meningkat
dan hasil belajar tercapai.
3. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian yang sama dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions) ini, diharapkan agar dapat melakukan penelitian yang lebih baik
sehingga diperoleh data yang signifikan dengan materi dan subyek
69
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 1997. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Aqib, Zainal.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.
Arikunto. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
BSNP. 2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi.
Depdiknas, 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Departemen Pendidikan Nasional.
Hadi, 1996. Alam Sekitar 6 Depdikbud. Jakarta : Bumi Aksara.
Harahap, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Pustaka Belajar.
Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta.
Johnson, David & Roger Johnson. 1994. Leading the Cooperatif School. Edina, MN: Interaction Book Company.
Kemmis, S. & Taggart, Rp. 1998. The Action Researche Planner. Burwood: Deakin University, Mc Namara T.P.
Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia.
Muslichah, asyari. 2006. Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam
Pembelajaran Sainis di SD. Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat
Ketenagaan.
Oemar, Hamalik, et al. 2003. Proses belajar mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Rustaman, N. 2010. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Samatowa, U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Slameto, 2008. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
70
Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning . Jakarta : Pustaka Belajar.
Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.