• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARKIMIA SISWA PADA POKOK BAHASANSISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARKIMIA SISWA PADA POKOK BAHASANSISTEM KOLOID."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iii

Pengaruh Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid

Ika Putri Indras Swari (NIM 409331023) Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menggunakan metode demonstrasi dan dengan model pembelajaran konvensional menggunakan metode demonstrasi pada materi pokok Sistem Koloid di MAN 2 Model Medan pada kelas XI IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang reguler. Dari populasi diambil Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menggunakan metode demonstrasi dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional menggunakan metode demonstrasi. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat iman islam, serta nikmat kesehatan dan kelapangan waktu yang diberikan kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul ” Pengaruh Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Negeri medan (UNIMED).

(4)

v

paman, ibu, sepupu dan semua anggota keluarga lainnya dan kepada teman-teman di perkuliahan dan terkhusus kepada sahabat-sahabat karib saya (Nisa Rizki Utami, Novita Lestari, Rida Epilia, Afifah Fauziah, Risa Afrianti Sembiring dan Wita Mardiah) yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat penulis hanturkan kepada Bapak, Ibu dan teman-teman sekalian atas semua bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, motivasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis, kiranya Allah SWT yang akan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih memiliki kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Belajar 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Makna Belajar dan Mengajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 8

2.2. Pembelajaran Konvensional 9

2.3. Pembelajaran Kontekstual 10

2.3.1. Konsep Dasar dan Karakteristik kontekstual 11

2.3.2. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 12

2.3.3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual 13 2.3.4. Komponen-komponen pembelajaran Kontekstual 15

2.3.5. Pola Pembelajaran CTL 18

2.4. Metode Demonstrasi 19

2.4.1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi 19 2.4.2. Langkah-Langkah Menggunakan Demonstrasi 20

2.5. Sistem Koloid 21

2.5.1. Dispersi 21

2.5.2. Pengertian Koloid 23

(6)

vii

2.5.4. Sifat-Sifat Koloid 26

2.5.5. Pembuatan Sistem Koloid 30

2.5.6. Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari 31

2.6. Kerangka Konseptual 32

2.7. Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.1.1. Lokasi Penelitian 34

3.1.2. Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan sampel Penelitian 34

3.2.1. Populasi Penelitian 34

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 34

3.3.1. Variabel Penelitian 34

3.3.2. Instrumen Penelitian 35

3.4. Rancangan / Desain Penelitian 41

3.4.1. Rancangan penelitian 41

3.4.2. Prosedur Kegiatan Penelitian 42

3.5. Teknik Analisis Data 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48

4.1. Hasil Penelitian 48

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 48

4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa 49

4.1.3. Uji Analisis data 49

4.1.3.1. Uji Normalitas 49

4.1.3.2. Uji Homogenitas 50

4.1.3.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 51

4.1.3.4. Uji Korelasi 51

4.1.3.5. Pengujian Hipotesis 52

4.2. Pembahasan 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Larutan kanji menghamburkan cahaya, sedangkan larutan K2CrO4 tidak menghamburkan cahaya. 26 Gambar 2.2. a. Gerakan acak (Brown) suatu partikel koloid.

b.Partikel koloid bergerak acak karena tumbukan medium 27

Gambar 2.3. Proses Adsorbsi 27

Gambar 2.4. Proses Elektroforesis 28

Gambar 2.5. Proses Dialisis 29

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual Dengan Konvensional 14 Tabel 2.2. Perbandingan Sifat Sistem Suspensi, Koloid, Dan Larutan 23 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Tes Berdasarkan Indikator 35

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Tes 37

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes 41

Tabel 3.4. Rancangan Penelitian 42

Tabel 3.5 Koefisien Korelasi 47

Tabel 4.1 Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Data Pre-Test 49

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre Test 49

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Post-Test 50

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pre-Test 50 Tabel 4.5. Uji Persen Peningkatan Hasil Belajar 51 Tabel 4.6. Uji Korelasi Aktifitas Belajar dengan Hasil Belajar 51

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 62 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Test Toksonomi Bloom 77

Lampiran 4. Instrument Test 82

Lampiran 5. Kunci Jawaban Test 95

Lampiran 6. Tugas Kontruktivisme 96

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa (LKS) 99

Lampiran 8. Kunci Jawaban LKS 105

Lampiran 9. Soal Latihan Pertemuan 1 108

Lampiran 10.Tugas Aplikasi Koloid 110

Lampiran 11.Lembar Observasi Aktivitas Siswa 111

Lampiran 12.Pedoman Penskoran Lembar Aktivitas 117

Lampiran 13.Perhitungan Validitas Test 118

Lampiran 14.Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 125

Lampiran 15.Perhitungan Daya Pembeda Soal 126

Lampiran 16.Perhitungan Reliabilitas Soal 129

Lampiran 17.Nama – Nama Kelompok Eksperimen 1 132

Lampiran 18.Daftar Nilai Siswa 133

Lampiran 19.Perhitungan Pretest Dan Postest 135

Lampiran 20.Uji Normalitas Data 137

Lampiran 21.Uji Homogenitas Data 141

Lampiran 22.Simpangan Rata-Rata, Varians 142

Lampiran 23.Perhitungan Gain 145

Lampiran 25.Lembar Aktifitas Siswa 149

(10)

xi

Lampiran 26.Perhitungan Korelasi 154

Lampiran 27.F Tabel Skripsi 157

Lampiran 28.Chi Kuadrat 160

Lampiran 29.Tabel Distribusi t 161

Lampiran 30.r Product Moment 162

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Meningkatkan taraf mutu pendidikan di Indonesia, merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap pendidik. Karena pendidikan merupakan faktor yang paling penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh dan berfikiran maju. Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada pembukaan UUD I945 adalah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan upaya sebagai langkah mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia terhadap dunia Internasional. (Tim Pengajar, 2011).

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti kedokteran, farmasi, geologi dan lain-lain. Mempelajari ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat kimia pembentuk suatu bahan, mengetahui sifat serta perubahannya, akan tetapi ilmu kimia harus dapat pula mengakomodasikan keinginan seseorang untuk memahami berbagai peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan dalam mengajukan gagasan-gagasan dan memupuk ketekunan serta ketelitian bekerja (Permanasari, 2010).

(12)

2

Selain itu, minat dan kemauan siswa saat mempelajari kimia juga cukup rendah, terutama saat guru menjelaskan pelajaran dengan cara konvensional misalnya dengan metode ceramah, siswa sering merasa bosan dan kurang menikmati proses pembelajaran karena sifatnya hanya mendengarkan guru menjelaskan tanpa memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan pengetahuannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Lumbanraja (2012) yang diperoleh hasil belajar dengan metode ceramah sebesar 44 %. Sedangkan pembelajaran kontekstual dengan demonstrasi sebesar 67 % dan terjadi perbedaan hasil belajar siswa sebesar 23%. Padahal prinsip kegiatan belajar mengajar menurut kurikulum KTSP adalah suatu proses pengembangan potensi yang dimiliki oleh peserta didik, oleh karena itu pembelajaran hendaknya dirancang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki tersebut (Muslich, 2009).

Kegiatan belajar mengajar juga perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu yang dipelajari. Oleh karena itu semua siswa diharapkan memperoleh pengalaman langsung melalui pengalaman indrawi yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dari melihat, mendengar dan meraba. Dalam hal beberapa topik tidak mungkin disediakan pengalaman nyata, maka guru dapat menggantikannya dengan penyediaan model atau situasi buatan ( Muslich, 2009)

(13)

3

Berdasarkan argumentasi yang disebutkan diatas, kita sebagai calon pendidik perlu mengadakan evaluasi atas apa yang sudah kita kerjakan, salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu suatu proses pembelajaran kontekstual yang mendorong agar siswa

dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat. Hal ini akan memperkuat dugaan bahwa materi yang dipelajari akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. (Sa’ud, 2009)

Penelitian yang berkaitan dengan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ini telah dilakukan oleh Suprapto (2012) diperoleh peningkatan

hasil belajar siswa pada pokok bahasan koloid sebesar 55,3% pada kelas eksperimen dan 52,9% pada kelas kontrol sedangkan karakter siswa dikelas eksperimen sebesar 82,59%, sedangkan kontrol 67,13%. Kemudian, hasil penelitian oleh Simangunsong (2012) Berdasarkan pengamatan peneliti ketika melaksanakan penelitian diperoleh, siswa yang diajar dengan model pembelajaran CTL memiliki nilai rata-rata gain kelas sampel sebesar 72%, dengan nilai akhir tinggi diperoleh 75 ke atas sebesar 72,22% dari seluruh siswa pada kelas sampel, dan aktivitas siswa berdasarkan penilaian lembar aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sebesar 74,7%.

Metode yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ialah metode demonstrasi. Metode mengajar

(14)

4

Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Anisyah (2012) pada pembelajaran inkuiri menggunakan metode demonstrasi diperoleh presentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 50,54 %. Hasil penelitian dari Lumbanraja (2012) menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 76,80%.

Melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi sistem koloid, materi yang diajarkan akan dikaitkan dengan objek nyata sehingga selain dididik, siswa dapat mengingat pelajaran lebih lama dengan demikian, pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dengan Metode Demonstrasi

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”

1.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini berhubungan dengan masalah: 1. Siswa tidak mampu menggunakan pengetahuan kimia untuk

mendefenisikan pertanyaan dan mengaitkannya dalam kehidupan

2. Minat dan kemauan siswa saat mempelajari kimia juga cukup rendah, merasa bosan dan kurang menikmati proses pembelajaran yang sifatnya hanya mendengarkan guru menjelaskan

(15)

5

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan sistem koloid?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Metode Demonstrasi pada pokok bahasan sistem koloid?

1.4. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode demonstrasi

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester II Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan T.P 2012/2013

3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan sistem koloid. 1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh dari Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil

belajar kimia siswa pada pokok bahasan sistem koloid

2. Mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan sistem koloid.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar dalam mengekspresikan agar termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar kimia nya

2. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan mengenai strategi-strategi pembelajaran baru dalam berbagai materi pembelajaran kimia

(16)

6

1.7. Definisi Operasional

Defenisi operasional yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar tersebut berorientasikan pada proses pengalaman secara langsung (Sa’ud, 2009)

2. Proses belajar dalam konteks kontekstual tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Selain itu, mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat (Sa’ud, 2008)

3. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang dilakukan guru dengan cara mendemonstrasikan atau menunjukkan cara atau proses suatu ilmu pengetahuan (Tambunan, 2009)

4. Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkrit. Dalam strategi pembelajaran demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. (Sanjaya, 2011)

(17)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa Ada pengaruh pembelajaran Contextual Teching and Learning (CTL) dengan metode demonstrasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada pada pokok Bahasan sistem koloid di kelas XI IPA MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013

2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran Contextual Teching and Learning (CTL) dengan metode demonstrasi tidak

sama dengan pembelajaran konvensional menggunakan metode demonstrasi yakni 83 % untuk kelas eksperimen I dan 60% untuk kelas eksperimen II

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, menggunakan pembelajaran Contextual Teching and Learning (CTL) dengan metode Demonstrasi sehingga

mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa, khususnya mata pelajaran kimia.

(18)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anisyah, N. (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Suka Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Budianingsih, A., (2006). Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Kunandar, (2007), Guru Profesional, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.

Lumbanraja, W, (2012) Pengaruh Pendekatan Kontekstual Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Pada Siswa Kelas X SMA, Skripsi, FMIPA, unimed, Medan.

Muslich, M., (2009), KTSP Dasar Pemahaman Dan Pengembangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Muslich, M., (2009), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Oxtoby, David. W. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Permanasari, A., (2010), Naskah Akademik Kimia SMA/ MA, Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Jakarta.

Permana, I., (2009), Memahami Kimia 2. Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Partana, F., (2009), Mari Belajar Kimia, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

(19)

59

Sa’ud, S., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Silitonga, P.,M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Simangunsong., N, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam Ta. 2011/2012 Skripsi, FMIPA, unimed, Medan.

Situmorang, Manihar., (2011), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Suprapto, A, (2012), Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) terintegrasi dengan pendidikan karakter terhadap peningkatan

hasil belajar kimia dan karakter siswa” Skripsi, FMIPA, unimed,

Medan.

Suprijono, A., (2010), Cooperatif Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Jakarta.

Tambunan, M., (2008), Strategi Belajar Mengajar Kimia, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Tarigan, S., (2011), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1. Larutan kanji menghamburkan cahaya, sedangkan           larutan KCrO  tidak menghamburkan cahaya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pengujian yang dilakukan dapat digunakan untuk menyeleksi pustaka metagenomik dari DNA mikrob

[r]

Pendidikan adalah usaha sabar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Freight bill factoring accelerates payment for your freight bills and provides you the money you need to pay fuel, expenses and drivers.. It gives you the cash flow you need to take

[r]

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan pembelajaran ini, karena pada pembelajaran satu ini guru meminta siswa

atau muatan listrik yang terjadi di antara kutub positif dan kutub negatif sumber listrik “, misalnya : Accumulator atau AKI. “ Arus listrik adalah besarnya muatan listrik