• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA INOVATIF UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA INOVATIF UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA INOVATIF UNTUK

SMA/ MA KELAS X SEMESTER II

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

NOVA IRAWATI SIMATUPANG

NIM: 8116142016

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)

iii

(4)

i

ABSTRAK

Nova Irawati Simatupang: Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk

SMA/ MA Kelas X Semester II. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh buku ajar kimia inovatif untuk SMA/ MA kelas X semester II yang dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa Populasi penelitian adalah (1)Semua dosen kimia yang dikategorikan dosen ahli.(2)Semua guru kimia di sekolah tempat penelitian. (3)Seluruh siswa Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 dari 3 SMA di Kota Padangsidimpuan. Sampel yang ditetapkan pada penelitian ini adalah (1)Dosen kimia UNIMED yang dipilih dengan kriteria pendidikan minimal S2, memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun, aktif mengajar dan menguasai materi Kimia Dasar yang relevan dengan materi kimia SMA, (2)Guru kimia dengan kriteria memiliki pendidikan formal minimal S1 dan pengalaman mengajar minimal 3 tahun di 3 sekolah tempat penelitian, (3)Dua kelas X dari masing-masing sekolah tempat penelitian yang dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan pengajaran menggunakan buku ajar kimia inovatif sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan buku ajar kimia inovatif. Seluruh sampel dipilih dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Analisis data untuk urutan materi kimia yang diusulkan penulis berada pada angka 3,81. (2) Analisis standar dari dosen dan guru kimia untuk analisis standar kelayakan isi 3,76, analisis standar kelayakan bahasa 3,84, analisis standar kelayakan penyajian 3,86, dan analisis standar kelayakan kegrafikaan 3,79. Ini menunjukkan bahwa hasil analisis untuk buku ajar kimia yang diajukan sudah valid dan tidak perlu dilakukan revisi kembali. (3) Hasil penelitian eksperimen menunjukkan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel untuk masing-masing sampel, yaitu: (1)SMA Negeri 1 Padangsidimpuan thitung (2,884) > ttabel (1,672). (2)SMA Negeri 4 Padangsidimpuan thitung (2,656) > ttabel (1,684). (3)SMA Negeri 6 Padangsidimpuan thitung (1,756) > ttabel (1,670). (4)Analisis pengukuran motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan buku ajar kimia pada pengajaran materi hidrokarbon tergolong tinggi dengan rata-rata 89,71, dan terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa (r2= 0,9501) pada pengajaran hidrokarbon. Dengan adanya peningkatan motivasi hasil belajar yang diketahui dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan buku ajar kimia inovatif lebih baik dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan tanpa menggunakan buku ajar kimia inovatif.

(5)

ii

ABSTRACT

Nova Irawati Simatupang:The Development of Innovative Chemistry Textbook

for SMA/MA Class X Semester II. Thesis. Medan: Chemistry Education Studies

Graduate Program, State University of Medan. 2013.

The research aims to acquire innovative chemistry textbook for SMA/MA class X semester II to improve learning outcomes and students learning motivation. The population in the research consisted of (1)All lecturers are categorized chemistry expert lecturers. (2)All chemistry teacher at the school where the research. (3)All students from three high schools in Padangsidimpuan city will be the place research on the class X semester II academic year 2012/2013. The sample of the research are (1)Chemistry lecturer UNIMED selected with criteria minimum formal education S2, have a minimum teaching experience of 5 years, active teaching and mastering the basic chemicals material relevant to the chemical SMA materials, (2)Chemistry teacher with criteria: having a minimum formal education S1 and at least 3 years teaching experience in 3 schools will be the place, (3)Two class X at 3 schools where research are used as the control class and the experimental class. Treatment in the experimental class taught using innovative chemistry and control class without using innovative chemistry textbook. The entire sample was selected by purposive sampling. The results showed that (1)The analysis of data for the chemical composition of the material order of authors proposed stands at 3.81. (2)Analysis of the standard from lectures and high school chemistry teachers of class X to obtain the average standard analysis content eligibility 3.76, standard analysis language eligibility 3.84, standard analysis presentation eligibility 3.86, and standard analysis graph eligibility 3.79. It showed that the results of analysis for the proposed textbooks are valid and do not need to be revised again. (3)Results of experimental studies also showed an increase chemistry student learning outcomes as evidenced by the value of thitung > ttable for each sample, namely: (1)SMA Negeri 1 Padangsidimpuan thitung(2,884) > ttable(1.672). (2)SMA Negeri 4 Padangsidimpuan thitung (2.656)> ttable(1.684). (3) SMA Negeri 6 Padangsidimpuan thitung (1.756)> ttable (1.670). (4) Analysis for learning motivation showed that students learning motivation for hidrokarboun material wasso high with the average 89,71 and there was positif correlation between learning motivation with students learning outcomes (r2= 0,9501) on hidrokarbon material. With the improvement of learning outcomes that are known from the results of the research indicate that the learning outcomes chemistry of students taught using innovative chemistry textbooks better than learning outcomes chemistry of students taught without using innovative chemistry textbook.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala kasih karunia-Nya yang telah memampukan penulis agar dapat

menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini dari awal sampai selesai dengan

baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Master Pendidikan di Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan. Adapun judul tesis ini adalah “Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk SMA/ MA Kelas X Semester II”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari

peran serta berbagai pihak. Selama penyusunan tesis, penulis banyak mendapat

bimbingan, motivasi dan saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, melalui

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs.

Manihar Situmorang, M.Sc.Ph.D sebagai dosen pembimbing I dan Bapak Prof.

Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal perencanaan

penelitian sampai selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si,

dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dan koreksi dalam penyempurnaan penulisan tesis ini. Pada

kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan

sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, para Asisten

Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia, dan para

staf administrasi Program Pascasarjana yang telah memberikan bantuan

kepada penulis untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesisi ini.

2. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberi

(7)

v

3. Para Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Padangsidimpuan, SMA Negeri 4

Padangsidimpuan dan SMA Negeri 6 Padangsidimpuan yang telah

memberi ijin penelitian kepada penulis.

4. Secara khusus, kepada Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Bapak Dr.

Marham Sitorus, M.Si, Bapak Drs. P.M.Silitonga, M.S, Ibu Syufriani,

S.Pd, Ibu Ashlah Rosyidah Rkt, S.Pd, dan Ibu Yusraini Nst, S.Pd sebagai

validator ahli yang sudah meluangkan waktunya membantu penyelesaian

penelitian penulis.

5. Orang-orang teristimewa bagi penulis, my beloved Dad’ JC. Simatupang

and my Mom’ NE. Simanjuntak yang telah banyak memberikan dukungan

doa dan kasih sayang serta semangat baik moril maupun materil. To my

lovely sister Nonni Lestari Simatupang, SE, my all brothers Charly

Apriadi Simatupang, ST, Richo Parsaulian Simatupang, ST, Rizki

Hamonangan Simatupang, Amd and my young sista Nita Putri Simatupang

thanks for everything, love u all.

6. Seluruh rekan mahasiswa angkatan XX Kelas B Prodi Kimia

(Gen_Chem20) buat kebersamaan indah yang kita miliki.

7. Teman-teman terdekat penulis yang tidak dapat dituliskan namanya satu

persatu yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan maksimal dalam menyelesaikan tesis ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata

bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun dalam

penyempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(8)

v

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Pembatasan Masalah 6

2.2. Buku Sebagai Sumber Pembelajaran 10

2.3. Buku Sebagai Media Pembelajaran 13

2.4. Standar Buku Ajar Kimia Menurut BNSP 15 2.4.1. Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia 16 2.4.2. Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran Kimia 18 2.4.3. Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran Kimia 18 2.4.4. Standar Kelayakan Kegrafikaan Buku Pelajaran Kimia 19

2.5. Teknik Membuat Buku 20

2.6. Inovasi Pembelajaran 21

2.6.1. Metode Pembelajaran 23

2.6.2. Media Pembelajaran 25

2.7. Pengembangan Materi Ajar Kimia 32

2.8. Integrasi Pendidikan Karakter 35

2.9. Motivasi Belajar 37

2.10. Kerangka Konseptual 38

2.11. Hipotesis 42

BAB III : METODE PENELITIAN 43

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 43

3.2. Populasi dan Sampel 43

3.3. Jenis Penelitian 43

3.4. Prosedur Penelitian 44

(9)

vi

3.6. Standarisasi Instrumen Test 47

3.6.1.Instrumen Tes Angket 47

3.6.2.Instrumen Tes Soal 48

3.6.2.1. Uji Validitas 48

3.6.2.2. Reliabilitas Tes 49

3.6.2.3. Tingkat Kesukaran Tes 49

3.6.2.4. Daya Pembeda Soal 50

3.7. Teknik Analisis Data 50

3.7.1.Analisis Data Kualitatif 51

3.7.2.Analisis Data Kuantitatif 52

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian 54

4.2. Materi Ajar Buku Ajar Kimia SMA/ MA Kelas X Semester II 55 4.2.1.Urutan Buku Ajar Kimia SMA Kelas X Semester II 58

4.2.2.Pembahasan 59

4.3. Buku Ajar Kimia Inovatif 59

4.3.1. Inovasi Buku Ajar Kimia SMA Kelas X Semester II 60 4.3.2. Standarisasi Buku Ajar Kimia Inovatif 62

4.3.3. Pembahasan 67

4.4. Peranan Buku Ajar Kimia Inovatif Terhadap Hasil Belajar Siswa 68

4.4.1.Standarisasi Instrumen Tes Soal 68

4.4.1.1. Validitas Instrumen Tes 68

4.4.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes 69

4.4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Test 69

4.4.1.4. Daya Beda Instrumen Test 69

4.4.2.Analisis Data Hasil Belajar Siswa 70

4.4.2.1. Uji Normalitas Data 71

4.4.2.2. Uji Homogenitas Data 74

4.4.2.3. Uji t-test Hasil Belajar Siswa 76

4.4.3. Pembahasan 77

4.5. Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Kimia Inovatif 80 4.6. Pengaruh Penggunaan Buku Ajar Kimia Inovatif Terhadap 80

Motivasi Belajar Siswa

4.6.1.Hasil Pengukuran Motivasi Belajar Siswa 81

4.6.2.Pembahasan 82

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 83

5.1. Kesimpulan 83

5.2. Saran 84

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.Jenis-jenis perangsang dan alat belajar yang dapat digunakan 29

untuk penyajiannya dalam belajar

Tabel 2.2.Standar kompetensi dan kompetensi dasar kimia untuk 34

SMA/MA kelas X semester II berdasarkan KTSP

Tabel 3.1.Kriteria validitas untuk analisis hasil perhitungan rata-rata 52

skor yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada validator

ahli dan siswa

Tabel 4.1.Usulan urutan materi ajar sebagai rujukan dalam menentukan 56

urutan materi kimia SMA yang dianggap layak untuk diajarkan

pada kelas X semester II

Tabel 4.2.Hasil penilaian responden (guru kimia SMA kelas X) terhadap 57

ususlan urutan materi ajar kimia kelas X semester II. Angka

adalah rata-rata penilaian responden (total 3 responden)

Tabel 4.3.Hasil standarisasi kelayakan isi buku kimia kelas X semester II 63

berdasarkan penilaian dosen (A) dan guru kimia SMA kelas X

(B). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden (total 6

responden)

Tabel 4.4.Hasil standarisasi kelayakan bahasa buku kimia kelas X 64

semester II berdasarkan penilaian dosen (A) dan guru kimia SMA

kelas X (B). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden

(total 6 responden)

Tabel 4.5.Hasil standarisasi kelayakan penyajian buku kimia kelas X 65

semester II berdasarkan penilaian dosen (A) dan guru kimia SMA

kelas X (B). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden

(11)

ix

Tabel 4.6.Hasil standarisasi kelayakan kegrafikaan buku kimia kelas X 66

semester II berdasarkan penilaian dosen (A) dan guru kimia SMA

kelas X (B). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden

(total 6 responden)

Tabel 4.7.Hasil uji normalitas data hasil belajar kimia siswa kelas 71

eksperimen dan kelas kontrol SMA Negeri 1 Padangsidimpuan

Tabel 4.8. Hasil uji normalitas data hasil belajar kimia siswa kelas 72

eksperimen dan kelas kontrol SMA Negeri 4 Padangsidimpuan

Tabel 4.9. Hasil uji normalitas data hasil belajar kimia siswa kelas 73

eksperimen dan kelas kontrol SMA Negeri 6 Padangsidimpuan

Tabel 4.10.Uji homogenitas data hasil belajar kimia siswa SMA 74

Negeri 1 Padangsidimpuan

Tabel 4.11.Uji homogenitas data hasil belajar kimia siswa SMA 75

Negeri 4 Padangsidimpuan

Tabel 4.12.Uji homogenitas data hasil belajar kimia siswa SMA 76

Negeri 6 Padangsidimpuan

Tabel 4.13.Hasil pengukuran motivasi belajar siswa pada kelas yang 81

diajarkan dengan buku ajar kimia inovatif (kelas eksperimen) dan

kelas yang diajarkan tanpa menggunakan buku ajar kimia inovatif

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale digunakan untuk 26

menentukan alat atau media yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.

Gambar 3.1. Prosedur dan tahapan penelitian pengembangan dan uji 45

coba buku ajar kimia inovatif untuk kelas X SMA/MA

semester 2

Gambar 4.1. Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar 82

pada pengajaran hidrokarbon: (Δ) adalah plot korelasi

menggunakan buku ajar kimia inovatif dan (0) adalah

plot korelasi tanpa menggunakan buku ajar kimia

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 88

Lampiran 2. Usulan Urutan Materi SMA Kelas X Semester II 89

Lampiran 3. Instrumen Test Penilaian Buku Teks Pelajaran Kimia 91

Sekolah Menengah Atas Kelas X Semester 2

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 102

Lampiran 5. Instrumen Test Soal-Soal Hidrokarbon 107

Lampiran 6. Soal-soal Pretest dan Posttest 114

Lampiran 7. Angket Motivasi Siswa dengan Penggunaan Buku Ajar 116

Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon

Lampiran 8. Rata-rata Penilaian Guru Kimia SMA Kelas X Semester II 118

Terhadap Usulan Urutan Materi yang Didistribusikan Pada

Tabel Analisis

Lampiran 9. Hasil Standarisasi Kelayakan Isi Buku Kimia Kelas X 119

Semester II Berdasarkan Penilaian Dosen

Lampiran 10. Hasil Standarisasi Kelayakan Isi Buku Kimia Kelas X 120

Semester II Berdasarkan Penilaian Guru

Lampiran 11. Hasil Standarisasi Kelayakan Bahasa Buku Kimia Kelas 121

X Semester II Berdasarkan Penilaian Dosen

Lampiran 12. Hasil Standarisasi Kelayakan Bahasa Buku Kimia Kelas 122

X Semester II Berdasarkan Penilaian Guru

Lampiran 13.Hasil Standarisasi Kelayakan Penyajian Buku Kimia Kelas 123

X Semester II Berdasarkan Penilaian Dosen

Lampiran 14.Hasil Standarisasi Kelayakan Penyajian Buku Kimia Kelas 124

X Semester II Berdasarkan Penilaian Guru

Lampiran 15.Hasil Standarisasi Kelayakan Kegrafikaan Buku Kimia 125

Kelas X Semester II Berdasarkan Penilaian Dosen

Lampiran 16.Hasil Standarisasi Kelayakan Kegrafikaan Buku Kimia 126

(14)

xi

Lampiran 17. Perhitungan Validitas Tes 127

Lampiran 18. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 128

Lampiran 19. Perhitungan Reliabilitas Tes 129

Lampiran 20.Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian 130

Lampiran 21.Table of r-Product Moment 131

Lampiran 22.Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 132

Lampiran 23.Perhitungan Daya Beda Tes 133

Lampiran 24.Tabel Daya Pembeda Soal 134

Lampiran 25.Uji Normalitas Data SMA Negeri 1 Padangsidimpuan 135

Lampiran 26.Uji Homogenitas Data SMA Negeri 1 Padangsidimpuan 139

Lampiran 27.Uji Hipotesis SMA Negeri 1 Padangsidimpuan 144

Lampiran 28.Uji Normalitas Data SMA Negeri 4 Padangsidimpuan 146

Lampiran 29.Uji Homogenitas Data SMA Negeri 4 Padangsidimpuan 149

Lampiran 30.Uji Hipotesis SMA Negeri 4 Padangsidimpuan 153

Lampiran 31. Uji Normalitas Data SMA Negeri 6 Padangsidimpuan 155

Lampiran 32. Uji Homogenitas Data SMA Negeri 6 Padangsidimpuan 159

Lampiran 33.Uji Hipotesis SMA Negeri 6 Padangsidimpuan 164

Lampiran 34.Tabel of Critical Value to Test Lilliefors 166

Lampiran 35.Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t 167

Lampiran 36. Efektivitas Hasil Belajar 168

Lampiran 37. Buku Teks Kimia SMA Kelas X Semester II 170

Lampiran 38. Format Buku Elektronik 171

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor yang sangat strategi dalam upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa adalah pendidikan. Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat (Wikipedia, 2012).

Herdian (2009) menyatakan bahwa proses pendidikan dan pengajaran yang

ideal pada hakikatnya merupakan suatu ajakan seorang pendidik untuk

menghantarkan seorang peserta didik ke tujuan belajarnya dengan cara

menyediakan situasi dan kondisi serta fasilitas yang kondusif sehingga lahirlah

suatu interaksi edukatif yang harmonis. Terkait dengan fasilitas belajar, buku

pelajaran merupakan salah satu akses pendidikan yang penting dalam

menyelenggarakan pendidikan nasional. Lee, dkk (2010) menyatakan bahwa salah

satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan

materi pelajaran yang bermutu.

Buku ajar sebagai salah satu variable penting untuk menentukan mutu

pendidikan tentu saja harus benar-benar diperhatikan. Buku pelajaran merupakan

buku yang menjadi pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media

pembelajaran (instruksional) yang berkaitan dengan bidang studi tertentu dan

buku pegangan guru disusun berdasarkan buku pelajaran dan keperluan

pembelajaran. Sebab tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam kurikulum

diimplementasikan didalamnya yang kemudian dijadikan panduan bagi guru dan

siswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

Dalam penyusunannya, buku pelajaran harus didasarkan pada kurikulum

yang sedang berlaku. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional

(16)

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan.

Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/

madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan dan kantor

Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk pendidikan dasar dan Propinsi untuk

pendidikan menengah.

Sitepu (2005) menuliskan bahwa buku pelajaran yang baik mengandung

bahan ajar yang seharusnya disusun secara tepat dan benar dilihat dari disiplin

ilmu, metode belajar dan pembelajaran, bahasa, ilustrasi dan grafikanya

memberikan kontribusi yang cukup berarti pada daerahnya.

Untuk memilih disain buku teks IPA untuk sekolah menengah atas ada 2

hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah apakah pemilihan buku tersebut

sesuai dengan akal sehat dan sesuai dengan penelitian yang sedang berkembang

saat ini, dan yang kedua adalah apakah ada pengaruh besar yang diberikan

penerbit terhadap buku dan bagaimana mereka memperkenalkan perubahan

dengan menggunakan teknologi (Chambliss, 2001).

Beberapa penelitian yang terkait buku teks atau buku pelajaran yang telah

banyak dilakukan beberapa peneliti diantaranya oleh Munte (2011) dalam

penelitian yang dilakukan di Kota Medan yang menyatakan bahwa dari 5 buku

ajar kimia kelas X semester 1 yang menjadi objek penelitian seluruhnya belum

sepenuhnya memenuhi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

sesuai dengan standar isi dan urutan materi kimia yang terdapat pada buku yang

dianalisis belum sepenuhnya disusun secara terpadu untuk mencapai kompetensi

dasar.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Dartin (2011) bahwa dari 5 buku ajar

kimia kelas X semester 2 yang beredar di Kota Medan belum sepenuhnya

memenuhi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai standar isi.

Urutan materi kimia yang terdapat pada kelima buku tersebut juga belum diusun

(17)

3

Penelitian oleh Endang (2011) juga menunjukkan bahwa berdasarkan

pengembangan bahan ajar yang dilakukannya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dimana sebesar 94,7% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM).

Menurut Nasution (2005), suatu hal yang sangat menyulitkan pengajaran

adalah perbedaan individual diantara anak-anak yang kira-kira sama dalam satu

kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu menunjukkan keahlian dalam

merencanakan pengajaran yang baik dengan tujuan agar siswa dapat menguasai

materi pengajaran yang diberikan melalui inovasi pembelajaran.

Beberapa inovasi pembelajaran yang telah berhasil dipergunakan dalam

pembelajaran sains diantaranya adalah model pembelajaran menggunakan media

dan model pembelajaran berbasis teknologi informasi. Inovasi pembelajaran

sangat diperlukan terutama untuk menghasilkan pembelajaran baru yang dapat

memberikan hasil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran menuju pembaharuan. Agar pembelajaran optimal maka

pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang

diajarkan didalam meningkatkan prestasi belajar siswa (Situmorang, dkk 2005).

Dewasa ini pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang

sangat pesat. Manusia dengan segala persoalan dan kegiatannya secara dinamis

dituntut untuk mampu beradaptasi dan memecahkan segala persoalan yang

dihadapi saat ini. Tentunya dalam memecahkan segala persoalan dibutuhkan

kecerdasan, kreativitas, dan kearifan agar dalam menyelesaikan masalah, tidak

menimbulkan masalah yang lebih sulit. Dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi pengembangan buku ajar dapat lebih dimaksimalkan dengan

penambahan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan

melalui kata-kata atau kalimat tertentu (Djamarah; 2000). Selain itu, penggunaan

media juga dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam mempelajari materi

yang akan diajarkan.

Rudzitis (2003) melalui penelitiannya mengemukakan 11 prinsip menulis

(18)

bahwa sebuah buku teks modern adalah kaitannya dengan penggunaan internet

dan komputerisasi dalam proses pengajaran.

Persoalan penting lainnya yang berkaitan dengan mempersiapkan SDM

yang siap berkompetensi dalam era global adalah krisis nilai karakter bangsa,

sehingga banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan

pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut menjadi

wajar mengingat fenomena sosial yang berkembang seperti kenakalan remaja

dalam masyarakat, tawuran antar pelajar dan berbagai kasus dekadensi moral

lainnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi

pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam

pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan

kualitas pendidikan karakter.

Integrasi karakter bangsa dapat dilakukan pada semua mata pelajaran

termasuk kimia untuk menyiapkan lulusan yang menguasai kompetensi sekaligus

mampu mengaplikasikan nilai-nilai karakter bangsa. Dalam konteks KTSP, cara

ini relevan dilakukan guru jika ingin memiliki generasi yang kompeten

dibidangnya dan memiliki karakter bangsa (Ghufron, 2010)

Undang – Undang sistem pendidikan RI Nomor 20 tahun 2003 bertujuan

bahwa semua peserta didik diharapkan menjadi manusia beriman dan bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu, disekolah perlu dilaksanakan

pembelajaran yang komprehensif, mulai pendidikan agama, pendidikan moral,

pendidikan estetika, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Buku ajar yang baik tentu saja harus mampu memotivasi siswa untuk

belajar. Inovasi yang dilakukan pada buku ajar dapat menjadi daya tarik tersendiri

bagi siswa dengan adanya ilustrasi gambar, contoh soal dan pengembangannya

yang memanfaatkan teknologi komputer. Dalam kegiatan belajar, motivasi

merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

(19)

5

dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Motivasi dan hasil belajar

merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Pengembangan buku ajar kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasyah

Aliyah (SMA/MA) melalui inovasi-inovasi pembalajaran baik berupa media, dan

atau metode pembelajaran dengan mengintegrasikan pendidikan karakter menjadi

mendesak dilakukan untuk memenuhi buku ajar berkualitas dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia yang berkarakter. Berdasarkan uraian latar

belakang di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif untuk SMA/ MA Kelas X Semester II”.

1.2.Identifikasi Masalah

Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah

buku ajar kimia SMA/ MA kelas X semester II yang dikembangkan dengan

inovasi pembelajaran dan integrasi pendidikan karakter yang digunakan untuk

menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta

membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk

keakuratan penelitian yang akan dilakukan, maka berdasarkan latar belakang di

atas dapat dilakukan diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Buku ajar merupakan salah satu akses pendidikan yang penting dalam

menyelenggarakan pendidikan nasional.

2. Buku ajar harus didasarkan pada kurikulum dan harus memenuhi standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai standar isi.

3. Buku ajar harus disusun secara tepat dan benar dilihat dari disiplin ilmu,

metode belajar dan pembelajaran, bahasa, ilustrasi dan grafikanya.

4. Buku ajar yang digunakan harus dapat memberi pengaruh dan

memperkenalkan perubahan dengan menggunakan teknologi sehingga

perlu dilakukan upaya menginovasi buku ajar yang digunakan siswa

5. Buku ajar yang digunakan harus dapat memotivasi siswa untuk lebih giat

(20)

6. Adanya realitas permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini perlu

pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam buku ajar yang

digunakan siswa.

1.3.Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka perlu

dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Urutan materi yang akan dikembangkan pada buku ajar inovatif adalah

materi yang terdapat dalam buku ajar kimia SMA/MA kelas X semester

II, yang mengacu pada standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP).

2. Buku ajar sebagai media utama dalam belajar diinovasi dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi komputer.

3. Penulisan buku ajar diintegrasikan dengan pendidikan karakter.

4. Uji coba buku ajar kimia inovatif ini dilakukan di SMA Negeri 1

Padangsidimpuan, SMA Negeri 4 Padangsidimpuan dan SMA Negeri 6

Padangsidimpuan.

5. Pokok bahasan yang diajarkan adalah salah satu dari 2 pokok bahasan

yang ada dalam buku ajar kimia SMA/MA kelas X semester II sesuai

dengan pokok bahasan yang sedang berjalan.

1.4.Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Apakah sususan urutan materi yang disarankan penulis untuk buku ajar

Kimia SMA/ MA kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan

kurikulum?

2. Apakah buku ajar kimia inovatif yang dikembangkan untuk SMA/ MA

kelas X semester II telah layak dan sesuai dengan kurikulum?

3. Apakah pengaruh dari penggunaan buku ajar kimia inovatif memberikan

(21)

7

dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan buku ajar

kimia inovatif?

4. Berapa besar efektifitas penggunaan buku ajar kimia inovatif untuk

SMA/MA kelas X semester II terhadap hasil belajar kimia siswa?

5. Bagaimana pengaruh penggunaan buku ajar kimia inovatif terhadap

motivasi belajar siswa?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku ajar

kimia SMA/ MA kelas X semester II melalui inovasi pembelajaran dan integrasi

pendidikan karakter yang digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang

kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta membantu peserta didik memperoleh

hasil belajar yang optimal.

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Memperoleh susunan urutan materi untuk buku ajar Kimia SMA/ MA

kelas X semester II yang layak dan sesuai dengan kurikulum.

2. Memperoleh buku ajar kimia inovatif yang dikembangkan untuk SMA/

MA kelas X semester II yang telah layak dan sesuai dengan kurikulum.

3. Mengetahui apakah pengaruh penggunaan buku ajar kimia inovatif

memberikan hasil belajar yang lebih baik pada siswa SMA/MA kelas X

semester II.

4. Mengetahui seberapa besar efektifitas penggunaan buku ajar kimia

inovatif untuk SMA/MA kelas X semester II terhadap hasil belajar kimia

siswa.

5. Mengetahui pengaruh penggunaan buku ajar kimia inovatif terhadap

(22)

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan

untuk mengembangkan buku ajar kimia yang inovatif yang dilengkapi

dengan media dan/ atau metode yang dapat digunakan untuk

mengajarkan kimia di SMA/MA kelas X semester II.

2. Bagi guru, merupakan bahan masukan untuk dapat buku ajar kimia yang

inovatif yang dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suatu

pembelejaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan yang berujung pada

peningkatan prestasi peserta didik.

3. Bagi para peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian

lebih lanjut terkait dengan pengembangan buku ajar yang dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan proses

pembelajaran kimia pada khususnya.

4. Bagi dinas pendidikan daerah dapat merekomendasikan buku ajar kimia

yang standar untuk digunakan pada tingkat SMA/ MA sederajat,

khususnya untuk siswa SMA/MA kelas X semester II.

5. Bagi pengarang dan penerbit buku, merupakan masukan untuk

memperhatikan pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan

(23)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada

Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji coba terhadap usulan susunan materi kimia pada buku SMA/ MA

kelas X semester II kepada guru kimia berada pada angka 3,81 yang

menyatakan bahwa urutan materi yang diusulkan sudah valid dan tidak perlu

dilakukan revisi kembali.

2. Hasil rerata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada dosen dan guru

kimia untuk analisis standar kelayakan isi sebesar 3,76, untuk analisisi standar

kelayakan bahasa sebesar 3,84, untuk analisis standar kelayakan penyajian

sebesar 3,86, dan untuk analisis standar kelayakan kegrafikaan sebesar 3,79

yang menunjukkan bahwa dosen dan guru kimia setuju dengan buku ajar kimia

standar yang diajukan dan tidak perlu dilakukan revisi kembali.

3. Berdasarkan hasil analisis data masing-masing sekolah menunjukkan bahwa

pengaruh penggunaan buku ajar kimia inovatif memberikan hasil belajar kimia

yang lebih baik kepada siswa dengan keterangan sebagai berikut:

a. SMA Negeri 1 Padangsidimpuan, nilai rata-rata kelas eksperimen 82,24

dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 72,71% dan nilai

rata-rata kelas kontrol 77,42 dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar

61,93%.

b. SMA Negeri 4 Padangsidimpuan, nilai rata-rata kelas eksperimen 82,5

dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 72,77% dan nilai

rata-rata kelas kontrol adalah 74,77 dengan persen peningkatan hasil belajar

sebesar 61,12%.

c. SMA Negeri 6 Padangsidimpuan, nilai rata-rata kelas eksperimen 80,15

dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 70,06% dan nilai

rata-rata kelas kontrol 77,41 dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar

(24)

4. Berdasarkan uji peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan

penggolongan hidrokarbon yang diajarkan dengan menggunakan buku ajar

kimia inovatif diketahui efektifitas hasil belajar untuk siswa-siswi SMA Negeri

1 Padangsidimpuan adalah sebesar 17,39 %, untuk siswa-siswi SMA Negeri 4

Padangsidimpuan adalah sebesar 19,06 % dan untuk siswa-siswi SMA Negeri

6 Padangsidimpuan adalah sebesar 18,74 %.

5. Hasil analisis pengukuran motivasi belajar siswa dengan menggunakan angket

yang dibagikan kepada siswa menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada

pengajaran materi hidrokarbon tergolong tinggi dengan rata-rata 89,71.

Tingginya motivasi juga menunjukkan adanya hubungan positif antara

motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa (r2= 0,9501) pada pengajaran

hidrokarbon.

5.2. SARAN

Berdasarkan simpulan telah dikemukakan di atas, maka sesuai dengan

hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti dapat menyarankan:

1. Bagi para pengguna buku teks pada umumnya dan secara khusus bagi guru

kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar

kelayakan sehingga tidak tidak ada lagi penggunaan buku yang tidak

memenuhi standar kelayakan isi menurut BNSP.

2. Melihat penggunaan buku ajar kimia inovatif ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, hendaknya guru kimia berusaha untuk membelajarkan siswa

dengan memanfaatkan buku ajar kimia inovatif.

3. Bagi para peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam

mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan buku ajar yang

dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara

khusus pada proses pembelajaran kimia.

4. Bagi penulis dan penerbit buku, penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk

memperhatikan pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan

(25)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A., (2004), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Berkowitz, M.W., (2002), The Science of Character Education. In W. Damon

(Ed.) Stanford CA: Hoover Institution Press, (pg. 43-63)

Chambliss, M.J., (2001), Analyzing Science Textbook Materials to Determine

How “Persuasive” They Are, ProQuest Education Journals, 40 (4): 255 Chrisiana, W., (2005), Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa:

Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri UK Petra. Jurnal Teknik Industri,

Vol 7 No.1

Dartin, (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester II

Berdasarkan Standar Isi KTSP, Tesis Unimed, Medan

Davis, J., Chryssafidou, E., Zamora, J., Davies, D., Khan, K dan Coomarasamy,

A., (2007). Computer-Based Teaching is a Good As Face to Face

Lecture-Based Teaching of Evidence Lecture-Based Medicine: a randomised controlled trial,

BMC Medical Education 7 (23): 1-6

Djamarah, S.B., (2000), Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta

Endang, S. H., (2011), Pengembangan bahan ajar interaktif kimia berdasarkan

metode penemuan terbimbing dan model plomp untuk mata pelajaran

kosmetika pada kelas X SMK Program Keahlian Tata Kecantikan, Tesis

Universitas Negeri Malang, Malang

Ghufron, A., (2010), Integrasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa pada Kegiatan

Pembelajaran, Jurnal Ilmiah Pendidikan Edisi Khusus Dies Natalis, Edisi

Khusus Th.XXIX/ Mei, hal. 13

Hamalik, O., (1994), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Hasan, S. H., (2002), Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan SK

Mendiknas 232/U/2000 dan Alternatif Pemecahannya, Makalah Seminar

Nasional, tanggal 11 Mei 2002 UNY

Herdian, (2009), Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together),

(26)

Holliday, W. G., (2002), Selecting A science Textbook, Science Scope, 25(4): 16

Kosasih, A. R. (2007), Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo, Jakarta

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), how to Write a

Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a

Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1):

57-59

Li, J.; Klahr, D., Siler, S., (2006), What Lies Beneath the Science Achievement

Gap; The Challenges of Aligning Science Instruction with Standart and

Test, Science Educator, 15(1): 1

Lickona, T., (1992), Educating for character: How our schools can teach respect

and responsibility, New York, Bantam Books

Martono, K., (2005), Peranan Buku Dalam Mengajar,

http://ganeca.blogspirit.com/archive

Mastutiningsih, T., (2003), Keefektifan Kalimat pada Wacana Buku Pelajaran

Bahasa Indonesia untuk Kelas I SLTP Terbitan Swasta (Studi Kasus Buku

Pelajaran Bahasa Indonesia Terbitan Yudhistira dan Erlangga), Skripsi

UNNES, Semarang

Munte, S.D., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester I

Berdasarkan Standar Isi KTSP, Tesis Unimed, Medan

Nasution, S., (2005), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,

Bumi Aksara, Jakarta

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles of The Secondary School Science Text

Books Development, Journal of Science Education, 4(2): 89

Sadiman, A., Raharjo, R., Haryono, A., dan Rahardjto. (2007), Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Raja Grafindo

Persada, Jakarta

Sanjaya, W., (2006) Strategi Pembelajaran, Penerbit Prenada Media Group,

Jakarta

Silitonga, L.L., (2007), Efektivitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid, Tesis Unimed,

(27)

87

Silitonga, P.M., (2008), Statistik, FMIPA Unimed, Medan

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta

Sitepu, B.P., (2005), Memilih Buku Pelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur,

No.04/ Th.IV/ Juli, hal.120

Situmorang, M., Sinaga, M., dan Juniar, A., (2005), Inovasi Pembelajaran Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Sesuai Tuntutan Kurikulum

Berbasis Kompetensi Pada Mata Kuliah Kimia Analitik Kualitatif, Jurnal

Penelitian Bidang Pendidikan, 13(1): 1-13

Situmorang, M., Suyanti, R. D., Milfayetty, Sri., (2012), Pengembangan Buku

Ajar Kimia SMA/ MA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi

Pendidikan Karakter, FMIPA UNIMED, Medan

Smaldino, E.S., Lowther, L.D. dan Russel, D. J., (2011), Instructional Technology

and Media for Learning;Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar,

Kencana, Jakarta

Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung

Supriadi, D., (2001), Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Adi Cita, Yogyakarta

Suyanti, R.D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Pascasarjana UNIMED,

Medan

Tarigan, S., (2012), Pengantar Teori Kurikulum, Pascasarjana UNIMED, Medan

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wikipedia, 2012, Pendidikan, http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses

Gambar

Tabel 2.2.Standar kompetensi dan kompetensi dasar kimia untuk
Tabel 4.6.Hasil standarisasi kelayakan kegrafikaan buku kimia kelas X
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale digunakan untuk
Tabel Analisis

Referensi

Dokumen terkait

beberapa metode pengendalian alih fungsi lahan, diantaranya melalui Land Tenure System, yaitu salah satu cara pengendalian alih fungsi lahan pertanian yang

Produktivitas tembakau Na-Oogst setiap tahunnya mengalami fluktuatif, produktivitas tembakau ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya tanah sebagai media

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat Actinomycetes pasir Pantai Baron Gunung Kidul yang berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Metode yang digunakan

pasien kanker serviks stadium lanjut yang mendapat cognitive behavioral therapy dan variabel terikat kadar serotonin, skor depresi dan skor kualitas hidup.. Hasil : 15 subyek

Hasil penelitian dengan menggunakan rasio keuangan menunjukkan bahwa rasio kemandirian mengalami kenaikan, rasio efektivitas menunjukkan realisasi penerimaan PADnya telah

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan dan citra koperasi pada koperasi plasma sawit Bukit Sandiang Tigo Bawan secara simultan berpengaruh signifikan

[r]

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, putusan hakim terhadap putusan Nomor 43/Pid.Sus-LH/2016/PN.Tkn setelah hakim memeriksa semua bukti-bukti yang diajukan