• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Perceived Supervisor Support (Dukungan Supervisor) dan Work Life Balance dengan Job Satisfaction (Kepuasan Kerja) - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Perceived Supervisor Support (Dukungan Supervisor) dan Work Life Balance dengan Job Satisfaction (Kepuasan Kerja) - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Feliana Ikrisdiyanto (5120249). Hubungan Perceived Supervisor Support (Dukungan Supervisor) dan Work Life Balance dengan Job Satisfaction (Kepuasan Kerja). Skripsi. Sarjana Strata 1, Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Laboratorium Psikologi Industri dan Organisasi (2016).

INTISARI

Peneliti dalam penelitian ini akan mengambil judul “Hubungan Perceived Supervisor Support (Dukungan Supervisor) dan Work Life Balance dengan Job Satisfaction (Kepuasan Kerja)”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara Perceived Supervisor Support (Dukungan Supervisor) dan Work Life Balance dengan Job Satisfaction (Kepuasan Kerja). Kebanyakan pekerja dari Indonesia lebih mengutamakan adanya work life balance dalam perusahaannya. Adanya work life balance dalam suatu perusahaan ditentukan dari ada atau tidak adanya dukungan dari organisasi yang semua ini berasal dari supervisor. Karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan tidak mendapatkan dukungan supervisor dan Work Life Balance, kebanyakan dari mereka akan merasa tidak puas dengan pekerjaannya. Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya akan mengakibatkan adanya ketidakhadiran dan meninggalkan pekerjaan mereka.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik survey dengan membagikan angket kuisioner kepada subjek. Subjek penelitian diambil berjumlah 120 atau lebih dari 100 subjek untuk menghindari hasil data yang tidak normal. Karakteristik subjek merupakan pekerja yang berada di bawah supervisor. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data yang diperoleh di uji menggunakan uji instrument yang berupa uji validitas dan reliabilitas, dan uji asumsi yang berupa uji normalitas, linieritas, dan hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 94,4% subjek mengakui bahwa supervisor mereka sangat menghargai dan membantu para pekerja dan sebanyak 82,4% para pekerja memiliki tingkat Work Life Balance yang tinggi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara Perceived Supervisor Support dengan kepuasan kerja (r=0,512 dan sig. 0,000, nilai sig <0,05). Selain itu Work Life Balance juga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja (r=0,153 dan sig.0,023, nilai sig<0,05). Perceived Supervisor Support lebih berpengaruh terhadap kepuasan kerja daripada Work Life Balance, karena supervisor memiliki peranan penting untuk dapat memberi kenyamanan dan peningkatan kualitas fasilitas yang ada di dalam organisasi.

Keyword: Kepuasan Kerja, Job Satisfaction, Perceived Supervisor Support, Dukungan Supervisor, Work Life Balance.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tambahan penelitian diperoleh bahwa aspek keadilan, dukungan yang diterima dari atasan, dan penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara psychological empowerment dan work life balance, dimana dapat disimpulkan bahwa pegawai yang merasa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Locus of Control Eksternal berpengaruh dan sebaliknya Work-Life Balance tidak berpengaruh terhadap Job Burnout Anggota Polri

Dukungan untuk para karyawan tentunya tidak hanya tentang pelatihan tetapi yang terpenting adalah membuat para pekerja merasa puas terhadap timbal balik dari organisasi tersebut

dalam pekerjaan dan keluarga akan memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi,.. dimana hal ini ditandai dengan penurunan tingkat absensi karyawan

tuntutan pekerjaan di organisasi dengan baik akan mencapai kepuasan kerja yang. dapat meningkatkan loyalitas karyawan

Penelitian dari Saina, Pio, dan Rumawas (2016) mendapatkan hasil bahwa work-life balance berpengaruh terhadap kinerja karyawan hal ini dikarenakan adanya

Hal lain yang dapat mempegaruhi tingkat kepuasan kerja adalah work life balance serta pengembangan karir dimana karyawan merasa telah lumayan baik, namun masih terdapat karyawan yang