2.1. Kajian Teori
Kajian teori adalah penegasan landasan teori yang dipilih peneliti dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan lebih lengkap pada sub-sub pokok bahasan berikut.
2.1.1. Konsep Dasar Web
Secara teknis web terdiri dari dua bagian yaitu web server dan web client akan tetapi jika ditelusuri lebih dalam maka akan didapatkan banyak komponen-komponen pendukung dari kedua bagian tersebut.
a. Pengertian Website
Menurut Suwanto Raharjo S.Si, M.Kom, website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suatu yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dan link. Pada dasarnya web adalah database jaringan komputer diseluruh dunia yang menggunakan arsitektur pengambilan informasi yang umum.
Pada tahun 1989 Tim Berners Lee seorang programmer komputer berkebangsaan Inggris yang bekerja pada European Physics Laboratory (CERN) di Genewa (Swiss) mengkombinasikan hypermedia dengan sumber – sumber informasi internet yang sangat luas. Solusi Berners adalah teknologi hypertext untuk membentuk sebuah dokumen web. Dokumen web harus ditulis dalam suatu format khusus yang memungkinkan hypertext saling terjalin untuk bekerja, Hypertext Markup Language (HTML) yang merupakan bagian dari Strandard Generalized Language (SGML). SGML merupakan standard dari International Standard Organitation (ISO), untuk mendapatkan format pada dokumen teks.
b. Elemen – elemen web
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:1) agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka web harus dibangun dari beberapa elemen – elemen yang saling terhubung. Adapun elemen – elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Client dan server
Web server adalah komputer yang terhubung ke internet dan mengeksekusi sebuah program serta bertanggung jawab untuk menyimpan, mengolah dan meneruskan sebuah file.
Web client atau web browser adalah sebuah komputer yang meminta file dari web, ketika komputer ingin mengakses suatu file pada suatu jaringan secara langsung meminta kepada web server yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
2. Bahasa web dan protocol
Banyak komputer yang membuat web yang menyediakan kombinasi antara perangkat keras dan lunak. Ketika client meminta sebuah file dari web, ini bisa dianggap bahwa server menyimpan / memiliki file tersebut dan ditransmisikan dari server ke client.
3. URL dan transfer protocol
Paket data yang akan dikirim melalui jaringan dialamatkan dengan menggunakan suatu protocol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang merupakan protocol kedua setelah TCP/IP. Protocol ini memberikan alamat suatu data sehingga TCP/IP dapat mengerti tujuan data tersebut. HTTP adalah protocol yang digunakan web untuk memindahkan suatu informasi dari suatu komputer ke komputer lainnya menggunakan HTTP di internet dapat diketahui ketika URL menggunakan suatu awalan http://.
Pesan yang dikirim dari browser ke web disebut sebagai http request, ketika web server menerima permintaan tersebut kemudian memeriksa penyimpanan untuk menemukan halaman yang diinginkan, setelah ditemukan pesan tersebut dikirimkan server ke browser dengan menggunakan http response.
a. Request line, bagian ini memiliki tiga bagian informasi yaitu metode, path dari server ke sumber yang meminta dan versi HTTP.
b. Http – Header, bagian ini berisi detail-detail tentang type dokumen dari client akan diterima dari server seperti mengenali type browser yang meminta halaman web, tanggal dan informasi konfigurasi umum.
c. HTML, Hypertext markup language (HTML) adalah bahasa universal yang dikenali web. Bahasa ini membuat kita bisa menata tata letak tampilan informasi pada web.
d. Format gambar, suara dan video
Website tak hanya menampilkan tulisan tetapi juga menampilkan gambar yang akan membuat tampilan lebih menarik. Disamping itu juga mendukung format suara seperti mp3 dan format lain, serta format video untuk memanpilkan gambar hidup seperti realtime.
e. Desain web
Desain web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs yang sangat berpengaruh pada penilaian pengunjung mengenai baik tidaknya sebuah website. Dengan kata lain kualitas sebuah situs sangat ditentukan oleh kualitas desainnya.
f. Scripting berbasis server dan client side
Dalam dunia pemrograman internet, terdapat dua jenis pemrograman internet, yaitu client side scripting dan server side scripting. Di sini dikatan scripting, karena berbeda dengan bahasa pemrograman pada umumnya seperti bahasa C, Pascal, Basic dan lain-lain. Berbeda dengan skrip pemrograman yang memerlukan proses kompilasi, tetapi Scripting cukup langsung menjalankannya disuatu mesin penterjemah skrip dalam hal ini browser web.
Client
Client Web
Browser ServerWeb
Gambar 1. Cara kerja client side scripting Sumber : Prasetyo, (2002)
Server Side Scripting yaitu proses pengerjaan informasi akan dikirimkan dan diproses di server dari website tersebut. Contoh Server Side Scripting adalah: PHP, ASP, Perl/CGI , dan lain-lain. Cara kerja server side scripting dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Cara kerja server side scripting Sumber : Prasetyo, (2002)
c. PHP
Menurut Bunafit Nugroho (2008), PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. PHP merupakan software yang Open Source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan web server manapun. PHP dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI.
PHP memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 1. PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan.
2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda seperti: Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS dan sebagainya dan juga dapat berjalan dalam sistem operasi yang berbeda pula seperti: UNIX, Windows 98, Windows NT dan Macintosh.
3. PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users.
4. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro,
Velocis, dBase, Unix dbm dan terkecuali semua database ber-interface ODBC.
5. PHP dapat berinteraksi dengan beberapa library eksternal yang membuat anda dapat melakukan segalanya mulai dari membuat dokumen PDF hingga mem-parse XML.
6. PHP mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP.
PHP adalah bahasa yang sangat populer. Sebagian besar sintaks PHP mirip dengan sintaks dalam bahasa C dan perl.
d. MySQL
Menurut Antonius Nugraha Widhi Pratama (2010), MySQL adalah aplikasi basis data yang berasal dari komunitas open source yang memiliki level enterprise, multithreaded, dan relational database management system.
MySQL dikembangkan oleh firma konsultan di Swedia bernama TCX, sejarahnya pada saat itu mereka membutuhkan suatu sistem basis data yang cepat dan fleksibel untuk keperluan bisnis mereka, tapi pada saat itu mereka tidak mendapatkan yang sesuai dengan keinginan mereka. Dan akhirnya mereka menciptakan suatu sistem basis data yang diberi nama MySQL, yang dibuat berdasarkan pada DBMS lain yaitu MSQL, dan akhirnya produk tersebut sangat cepat, relibel, dan benar – benar fleksibel.
Saat ini MySQL banyak digunakan hampir di seluruh dunia karena kemampuannya yang realiable, open source, dan merupakan database yang sangat cepat. MySQL adalah multithreaded server. Multithreaded bahwa setiap waktu seseorang berhasil melakukan koneksi dengan server, maka program di server membuat suatu thread atau proses untuk menangani request dari client. Hal ini membuat server menjadi lebih cepat. Pada efeknya setiap client yang melakukan koneksi dengan MySQL akan mendapatkan thread-nya masing – masing. MySQL juga merupakan aplikasi yang ANSI SQL 92 – compliant, yang berarti selaras dengan semua standar dari American Standard Institute. 1. Beberapa karakteristik utama dari MySQL :
a. Fully multy – threaded dengan kernel threads. Artinya adalah bisa dengan mudah mempergunakan multiple CPU bila ada.
c. Dukungan penuh untuk LEFT OUTER JOIN dengan sintaks ANSI, SQL, ADBC
d. Tabel hash di memori yang dipergunakan sebagai tabel temporer.
e. Sistem priviledge dan password yang fleksibel dan aman, serta memungkinkan host – based verification. Password dikatakan aman karena lalu lintas password saat berhubungan dienkripsi.
f. Mampu menangani database berukuran besar. MySQL bisa memuat 50,000,000 record dan 60,000 tabel.
g. Server bisa memberikan pesan kesalahan ke client dalam banyak bahasa. 2. Tipe data pada MySQL
[image:6.595.133.502.317.593.2]Tipe data yang didukung pada MySQL dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1 Data pendukung MySQL
Tipe Data Deskripsi
Bigint ( length ) Integer 8 byte
TEXT | BlOB TEXT | BlOB dengan maksimum 64 kb CHAR ( NUM ) FIXED string panjang antara 1 – 255
DATE YYYY – MM – DD
DATE TIME YYYY – MM – DD HH : MM : SS DECIMAL ( length,dec ) Desimal
Double Bilangan double precission floating point Double Prescision Bilangan double prescision floating point` FLOAT Bilangan floating point
Integer Integer 4 byte
Enum Enumerasi
Longtext / Long Blob Maksimum 2 23 Medium text | Medium Blob Maksimum 16777216 Medium Int Integer 3 byte
Numeric Sama dengan tipe data decimal
Real Sama dengan Double
Set Objek string dengan beberapa nilai Smallint Integer 2 byte
Tabel 1 Data pendukung MySQL
Tipe Data Deskripsi
Varchar ( NUM ) Variable length string 1 <= NUM <= 255
Time HH : MM : SS
TimeStamp YYYYMMDDHHMMSS
Sumber : Antonius Nugraha Widhi Pratama (2010)
2.1.2. Konsep Dasar Sistem
Menurut Raymond McLeod, Jr, (2000), sistem dapat abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung, misalnya sebuah sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisik adalah unsur yang bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Ada dua pendapat defenisi sistem, yaitu pendapat yang menekankan pada elemen atau komponen dan yang menekankan pada cara atau prosedurnya. Pendapat yang lebih menekankan pada elemen/komponenya mendevenisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pendapat yang lebih menekankan kepada cara/prosedur medefinisikan sistem sabagai berikut :
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yangsaling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu. Kemudian prosedur itu sendiri mengandung arti suatu urutan operasi kalerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjaminpenanganan seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.
Kedua pendapat ini benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatanya. Jika ingin mempelajari suatu sistem, lebih tepat bila terlebih dahulu memahami tentang sistem.pengertian sistem bisa diperoleh dari defenisinya, karena defenisi tersebut memberikan peranan yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.
buku, subsistem data peminjam dan lain-lainnya, kemudia sistem pengolahan dat pustaka tersebut juga harus bisa berinteraksi dengan sub-sub sistem lainya sehingga dapat menghasilkan sistem informasi pengolaha data pustaka.
Kemudian suatu sistem dibuat untuk maksud tertentu, pengertiandari maksud tertentu disini adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran, pengertian tujuan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas bila dibandingkan dengan sasaran. Contohnya, untuk sisitem bisnis maka istilah tujuan lebih tepat, sedang bagian dari sistem bisnis tersebut yang dikenal dengan istilah subsistem bisnis lebih tepat menggunakan istilah sasaran, tetapi seringkali tujuan dan sasaran tersebut digunakan secara bergantian.
Suatu sistem dalam mencapai tujuannya tentu memerlukan suatu proses yang terdiri atas bermacam-macam tipe proses misalnya proses secara konsep, proses secara fisik, proses secara prosedur, proses secara sosial dan lain-lainnya.
Sub-sub sistem yang menyusun suatu sistem antar lain adalah tujuan, tujuan bisa berupa tujuan dari organisasi tersebut kebutuhan organisasi tersebut, masalh organisasi tersebut secara prosedur atau aturan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut tentu perlu adanya suatu batasan yang jelas, dimana batasan tersebut bisa berupa biaya, personil yang terlibat, peralatan yang digunakan dan peraturan-peraturan.
INPUT
PROSES : TUJUAN/ SASARAN BATASAN SISTEM PENGAWASAN SISTE
OUT PUT
[image:9.595.158.461.106.248.2]UMPAN BALIK
Gambar 3. Komponen-komponen sistem Sumber : Andi Kristanto, (2003:10)
Dari gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen sistem tersebut merupakan suatu krakteristik dari sistem yang terdiri atas komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan, keluaran pengolah, sasaran atau tujuan.
2.1.3. Unified Modeling Language (UML) 1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Nugroho (2010:6), UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Nugroho (2009:4), UML (Unified Modeling Language) adalah metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP).
yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).
2. Model UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo (2011:10), Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:
1. Diagram kelas.
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2. Diagram paket (Package diagram).
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
3. Diagram use-case.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Diagram interaksi dan sequence (urutan).
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram komunikasi (communication diagram).
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
6. Diagram statechart (statechart diagram).
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
8. Diagram komponen (component diagram).
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
9. Diagram deployment (deployment diagram).
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.
Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.
3. Bangunan dasar metodologi UML
Menurut Nugroho (2009:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu: 1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c. Grouping things
penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
b. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 4. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)
Menurut Padeli (2008:5), berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML: a. Use case diagram
sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
b. Class diagram
Menurut Murad (2010:30), class diagram adalah class yang menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)”. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
c. Sequence diagram
d. State chart diagram
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
e. Activity diagram
Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
1. Use case diagram
Proses menggambarkan use case diagram menggunakan simbol-simbol khusus yang mewakili masing-masing komponen di dalam sistem yang akan digambarkan. Simbol use case diagram diuraikan dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2. Simbol use case diagram
No Gambar Nama Keterangan
1 Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3 Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
[image:14.595.145.516.428.691.2]Tabel 2. Simbol use case diagram
No Gambar Nama Keterangan
5 Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
7 System
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8 Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
9 Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10 Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan
mencerminkan suatu sumber daya komputasi
Sumber : Nugroho, (2010)
2. Simbol class diagram
Proses menggambarkan class diagram digunakan simbol-simbol khusus yang mewakili masing-masing komponen di dalam sistem yang akan digambarkan. Simbol class diagram diuraikan dalam tabel 3 berikut.
Tabel. 3. Simbol class diagram
No Gambar Nama Keterangan
1 Generalization
[image:15.595.153.509.100.469.2]Tabel. 3. Simbol class diagram
No Gambar Nama Keterangan
3 Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4 Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5 Realization Operasi yang benar-benar dilakukanoleh suatu objek.
6 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya Sumber : Nugroho, (2010)
3. Simbol sequence diagram
Proses menggambarkan sequence diagram digunakan simbol-simbol khusus yang mewakili masing-masing komponen di dalam sistem yang akan digambarkan. Simbol sequence diagram diuraikan dalam tabel 4 berikut.
Tabel 4. Simbol sequence diagram
No Gambar Nama Keterangan
1 LifeLine
Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.
2 Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
3 Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
Proses menggambarkan state chart diagram digunakan simbol-simbol khusus yang mewakili masing-masing komponen di dalam sistem yang akan digambarkan. Simbol state chart diagram diuraikan dalam tabel 5 berikut.
Tabel 5. Simbol state chart diagram
No Gambar Nama Keterangan
1 State
Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.
2 InitialPseudoState Bagaimana objek dibentuk atau diawali
3 FinalState Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
4 Transition
Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya
5 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
6 Node
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan
mencerminkan suatu sumber daya komputasi.
Sumber : Nugroho, (2010)
5. Simbol activity diagram
Proses menggambarkan activity diagram digunakan simbol-simbol khusus yang mewakili masing-masing komponen di dalam sistem yang akan digambarkan. Simbol activity diagram diuraikan dalam tabel 6 berikut.
Tabel 6. Simbol activity diagram
No Gambar Nama Keterangan
1 Actifity
[image:17.595.150.510.205.474.2]Tabel 6. Simbol activity diagram
No Gambar Nama Keterangan
2 Action
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
3 Initial Node
Bagaimana objek dibentuk atau diawali.
4 Actifity FinalNode
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
5 Fork Node
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran
Sumber : Nugroho, (2010)
2.1.4. Konsep Dasar Informasi
Menurut Harianto, (1999) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data merupakan bentuk data jamak dari bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan ketentuan nyata. Didalam suatu instansi kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan suatu nilai yang disebut dengan trsnsaksi.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh sebuah organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didala suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Keberakhiran sebua organisasi disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna sebagai system akan menghindari entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
2.1.5. Framework CodeIgnier
Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.
Ada beberapa alasan mengapa menggunakan Framework:
1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web. 2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola
tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada)
3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll
4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu
2.3. Kerangka Pikir
Gambar 4. Kerangka pikir penelitian
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang besar bagi manusia, termasuk untuk melaksanakan voting. Penggunaan teknologi komputer pada pelaksanaa voting ini dikenal
dengan istilah electronic voting atau lazim disebut e-voting.
Untuk mengatasi kelemahan dari pemilihan konvensional maka pada penilitian ini akan dilakukan Pengembangan Aplikasi E-Voting
Berbasis Web Pemilihan Presiden BEM.
Voting telah menjadi salah satu metode untuk mengambil keputusan penting dalam kehidupan manusia. Voting digunakan untuk menghimpun aspirasi dari seluruh elemen masyarakat, dan kemudian
menemukan jalan keluar yang dianggap paling baik untuk menyelesaikan permasalahan.
Sistem voting juga diterpakan di kampus-kampus yang biasanya dilakukan dalam pemilihan presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dengan melibatkan mahasiswa sebagia voter-nya dengan
cara konvensional atau dengan cara mendatangi tempat pemungutan suara yang disediakan oleh panitia pemilihan.
Beberapa kelemahan-kelemahan pada proses pemilihan konvensional yaitu diantaranya kelemahan penghitungan suara yang berpotensi terjadinya kecurangan serta logistic pemilihan yang membutuhkan