• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2010

TENTANG

PEDOMAN TATA CARA PEMBERITAHUAN KEBERADAAN, PAPAN NAMA DAN LEMBAGA ORGANISASI KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA

TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1986 tentang Ruang Lingkup, Tata Cara Pemberitahuan kepada Pemerintah serta Papan Nama dan Lambang Organisasi Kemasyarakatan, menyatakan bahwa organisasi kemasyarakatan wajib memberitahukan keberadaan secara tertulis kepada pemerintah sesuai dengan ruang lingkup organisasi kemasyarakatan;

b. bahwa dalam rangka penataan tertib administrasi dan peningkatan peran organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya perlu pembinaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

c. bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Tata Cara Pemberitahuan Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba lainya tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(2)

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik serta Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 3 Seri D);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan :

1.

Provinsi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2.

Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3.

Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

4.

Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

5.

Lembaga nirlaba lainnya adalah lembaga non pemerintah meliputi lembaga pendidikan, lembaga pelatihan, lembaga penelitian/pengkajian, badan eksekutif mahasiswa, dan pondok pesantren, termasuk lembaga swadaya masyarakat.

6. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi/lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak di bidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan masyarakat yang menitik beratkan kepada pengabdian secara swadaya.

7. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

8. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BAB II

RUANG LINGKUP ORGANISASI KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA

(3)

Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang mempunyai ruang lingkup Provinsi adalah:

a. Organisasi yang tujuan, program dan kegiatannya bersifat provinsi dalam rangka menunjang kepentingan nasional;

b. Organisasi yang strukturnya berjenjang dan keberadaannya sekurang-kurangnya setengah dari jumlah Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi;

c. Organisasi gabungan yang anggotanya terdiri dari organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang mempunyai ruang lingkup provinsi; atau

d. Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang oleh Gubernur digolongkan mempunyai potensi provinsi.

BAB III

TATA CARA PEMBERITAHUAN KEBERADAAN

Pasal 3

Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya wajib memberitahukan keberadaan kepada Pemerintah Provinsi melalui badan Kesatuan Bangka, Politik dan Perlindungan Masyarakat tentang keberadaanya sesuai dengan ruang lingkup organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 4

(1) Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang baru dibentuk dan ruang lingkupnya provinsi, pengurusnya memberitahukan secara tertulis untuk didaftar kepada Gubernur selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak tanggal pembentukannya melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

(2) Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang mempunyai jenjang kepengurusan di Kabupaten/Kota, pengurusnya harus memberitahukan secara tertulis untuk didaftar kepada Bupati/Walikota dimana kepengurusannya itu berada.

(3) Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang sudah ada sebelum berlakunya Peraturan Gubernur ini, wajib menyesuaikan dengan ketentuan ini paling lambat 3 (tiga) bulan.

Pasal 5

(1) Pemberitahuan keberadaan sebagaimana dimaksud Pasal 4 harus melampirkan persyaratan sebagai berikut:

a. Akte Notaris/Akte Pendirian;

(4)

d. Susunan kepengurusan tingkat provinsi ditandatangani ketua dan sekretaris atau dewan pengurus daerah (bagi cabang) ditandatangani ketua umum dan sekretaris;

e. Biodata pengurus harian yaitu: Ketua, Sekretaris dan Bendahara; f. Pas photo warna ukuran 4 x 6 cm bagi ketua, sekretaris dan

k. Surat keterangan sedang tidak terjadi konflik Internal (dualisme atau multi kepengurusan) ditandatangani ketua dan sekretaris; l. Surat keterangan tidak berafiliasi dengan partai politik

ditandatangani ketua dan sekretaris.

(2)

Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang telah memberitahukan keberadaannya, dicatat dalam buku inventarisasi oleh Pemerintah Provinsi dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

(3) Organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang sudah terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

(4) Penandatangan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) adalah kewenangan Gubernur dan dilimpahkan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

(5) Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku selama 1 (satu) periode kepengurusan paling lama 5 (lima) tahun.

(6) Bagi Organisasi Kemasyarkatan dan Lembaga Nirlaba lainnya yang telah mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT), wajib melaporkan kegiatannya setiap 6 (enam) bulan sekali guna pembinaan dan pemantauan.

(7) Contoh format surat keterangan terdaftar (SKT) sebagaimana dimaksud pada ayat (3), (4) dan (5) seperti tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini.

Pasal 6

Setiap perubahan anggaran dasar/anggaran rumah tangga, susunan pengurus, dan program organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya tingkat provinsi diberitahukan kepada Pemerintah Provinsi melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat untuk didaftar ulang.

BAB IV

PAPAN NAMA DAN LAMBANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA

(5)

Papan nama dan lambang organisasi kemasyarakatan dan lembaga lainnya merupakan tanda yang menunjukan keberadaan organisasi kemasyarakatan dan lembaga lainnya dalam wilayah provinsi

Pasal 8

(1) Papan nama harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Bentuk: empat persegi panjang, dengan panjang dan lebar empat berbanding tiga;

b. Ukuran maksimum: panjang 180 cm dan lebar 135 cm; c. Isi memuat:

1) Lambang organisai. 2) Nama organisasi. 3) Alamat organisasi.

d. Tulisan, ditulis dengan huruf cetak.

(2) Contoh papan nama organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya adalah seperti tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini.

Pasal 9

Pemasangan papan nama diatur sebagai berikut:

a. Ditempatkan pada alamat organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang bersangkutan;

b. Dapat menggunakan tiang yang dipancangkan, ditempelkan/digantungkan pada tempat yang mudah dilihat;

c. Harus memperhatikan ketentuan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dimana pemasangan papan nama dilakukan.

Pasal 10

Penggunaan lambang organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11

Bagi organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya yang tidak mempunyai lambang organisasi dapat memasang papan nama tanpa lambang.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 12

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(6)

EKO MAULANA ALI Diundangkan di Pangkalpinang

pada tanggal 29 April 2010

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan informasi keunggulan suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif lebih didasarkan pada

Toko Skate Element selalu menjaga kualitas produk yang dijual, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) - 5 (sangat setuju), sebesar 40,3% responden menyatakan kurang

[r]

[r]

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 9) dapat dilihat bahwa perbandingan ekstrak albedo kulit durian dengan sari buah markisa dan lama pemasakan memberikan pengaruh

The purpose of this research is to know the experiment modeling the way Learning Strategies on a fiberglass moulding skills in vocational high school, and to know the

bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah

Uji vitamin C dan organoleptik terhadap jelly dari buah apel hijau dengan penambahan gula pasir dan pektin dari albedo kulit durian..