• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULAN JUNI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,29 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BULAN JUNI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,29 PERSEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Juni 2010 Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 1,29 persen, hal yang sama juga terjadi di Kota Dumai dengan inflasi sebesar 1,87 persen.

Inflasi Kota Pekanbaru dan Dumai masing-masing menduduki peringkat ke 12 dan 6 se- Sumatera dari 16 kota yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), serta pada peringkat ke 19 dan 7 dari 66 kota di Indonesia. Semua kota di Sumatera mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 3,23 persen, dan terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,30 persen.

Inflasi Kota Pekanbaru disebabkan oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,39 persen, kelompok sandang 1,09 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,46 persen, dan kelompok kesehatan 0,05 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar antara lain: cabe merah sebesar 0,65 persen, bahan bakar rumahtangga 0,32 persen, bawang merah 0,09 persen, beras 0,08 persen, emas perhiasan 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, cabe rawit 0,03 persen, telur ayam ras, cabe hijau, jengkol dan buku pelajaran akademi/universitas masing-masing 0,02 persen.

Beberapa komoditas yang meredam inflasi antara lain: serai sebesar 0,08 persen, pertamax 0,02 persen, dan gula pasir, pepaya, salak, batu bata, ikan tongkol, jeruk, ikan patin, ikan baung, ikan selais asap, serta apel masing-masing sebesar 0,01 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2010 (Juni 2010 terhadap Desember 2009) di Kota Pekanbaru sebesar 2,53 persen, dan inflasi “year on year” (Juni 2010 terhadap Juni 2009) sebesar 4,58 persen.

No. 24/07/14/Th. XI, 1 Juli 2010

BULAN JUNI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR

1,29 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau, BPS Kota Pekanbaru dan BPS Kota Dumai di beberapa pasar tradisional (Pasar Pusat dan Pasar Cikpuan di Pekanbaru, Pasar Pulau Payung dan Pasar Senggol di Dumai) serta pasar swalayan (Lucky Dept. Store dan Hypermart di Pekanbaru), perkembangan harga eceran beberapa komoditas pada bulan Juni 2010 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Dengan menggunakan penghitungan tahun dasar 2007=100, di Kota Pekanbaru pada bulan Juni 2010 terjadi inflasi sebesar 1,29 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116.45 pada bulan Mei 2010 menjadi 117,95 pada bulan Juni 2010. Laju inflasi tahun kalender 2010 (Juni 2010 terhadap Desember 2009) di Kota Pekanbaru sebesar 2,53 persen, dan inflasi “year on year” (Juni 2010 terhadap Juni 2009) sebesar 4,58 persen. Sedangkan di Kota Dumai pada bulan Juni 2010 terjadi inflasi sebesar 1,87 persen, dengan laju inflasi

(2)

tahun kalender 2010 (Juni 2010 terhadap Desember 2009) sebesar 2,87 persen, dan inflasi “year on year” Kota Dumai 5,27 persen.

Inflasi Kota Pekanbaru terjadi karena peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,39 persen, kelompok sandang 1,09 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,46, kelompok kesehatan 0,05 perseb. Sedangkan kelompok yang meredam inflasi atau yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen.

Tabel 1

Laju Inflasi/Deflasi Kota Pekanbaru, Tahun Kalender 2010 dan Juni 2010 Terhadap Juni 2009 menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Inflasi Desember 2009 Juni 2009 Mei 2010 Juni 2010 Juni 2010 1) Tahun Kalender 2010 2) Tahun ke Tahun 3) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 115,04 112,78 116,45 117,95 1,29 2,53 4,58 Bahan Makanan 124,33 120,05 125,85 130,44 3,65 4,91 8,65 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau

124,38 121,44 126,93 126,89 -0,03 2,02 4,49

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

110,47 109,42 112,45 114,01 1,39 3,20 4,19

Sandang 124,06 119,29 124,40 125,75 1,09 1,36 5,42 Kesehatan 109,46 108,58 109,30 109,36 0,05 -0,09 0,72 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 113,03 110,53 113,21 113,73 0,46 0,62 2,90 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

Keuangan

98,14 98,26 98,73 98,65 -0,08 0,52 0,40

Kelompok Pengeluaran

[1]

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran dan Persentase terhadap

Total Inflasi Kota Pekanbaru Juni 2010

Andil Inflasi (%)

[1] [2]

U M U M 1,29 100,00

1. Bahan Makanan 0,89 69,08

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau -0,01 -0,47

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,31 23,92

4. Sandang 0,08 6,17

5. Kesehatan 0,00 0,21

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,03 2,06

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,01 -0,96

Kelompok Pengeluaran terhadap totalPersentase

[3] 1) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2010 terhadap IHK bulan Mei 2010

2) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009 3) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2010 terhadap IHK bulan Juni 2009

(3)

-0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 PERSEN

* Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan

4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

Gambar 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Pekanbaru Mei 2009 – Mei 2010 (%) -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4

Jun-09 Jul-09 Agust-09 Sep-09 Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 Mei-10 Jun-10

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pekanbaru Juni 2010

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan

Makanan

Pada bulan Juni 2010, Kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 3,65 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 125,85 pada bulan Mei 2010 menjadi 130,44 pada bulan Juni 2010. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, enam subkelompok mengalami inflasi, tiga subkelompok mengalami deflasi, dan dua subkelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan, sebesar 33,84 persen, dan terendah pada subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 1,15

(4)

persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 2,53 persen dan terendah pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,96 persen.

Kelompok ini pada Juni 2010 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,89 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah cabe merah sebesar 0,65 persen, bawang merah sebesar 0,09 persen, beras sebesar 0,08 persen, daging ayam ras sebesar 0,04 persen, cabe rawit sebesar 0,03 persen, telur ayam ras, cabe hijau, dan jengkol masing-masing sebesar 0,02 persen, wortel, bumbu masak jadi, kentang, kacang hijau, bawang putih, bayam, dan sawi hijau, masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang meredam inflasi adalah serai sebesar 0,08 persen, pepaya, salak, ikan tongkol, jeruk, ikan patin, ikan baung, ikan selais asap, dan apel masing-masing sebesar 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Juni 2010 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi penurunan indeks dari 126,93 pada Mei 2010 menjadi 126,89 persen pada Juni 2010.

Dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,24 persen, dan dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,02 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,01 persen.

Pada Juni 2010 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang meredam deflasi adalah minuman ringan sebesar 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Juni 2010 mengalami inflasi sebesar 1,39 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 112,45 pada Mei 2010 menjadi 114,01 pada Juni 2010.

Dari empat subkelompok dalam kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar ini, dua subkelompok mengalami inflasi, satu subkelompok mengalami deflasi, dan satu subkelompok lainnya stabil. Inflasi terjadi pada subelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 7,13 persen serta subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,03 persen. Deflasi terjadi pada subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,06 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu subkelompok perlengkapan rumah tangga.

Pada Juni 2010 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,31 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bahan bakar rumahtangga sebesar 0,32 persen, dan besi beton sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang meredam inflasi adalah batu bata sebesar 0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada Juni 2010 mengalami inflasi sebesar 1,09 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 124,40 pada Mei 2010 menjadi 125,75 pada Juni 2010.

Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang ini, semuanya mengalami inflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,47 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,88 persen, subkelompok sandang wanita sebesar 0,56 persen, dan subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,10 persen.

Pada Juni 2010 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,06 persen, dan baju kaos/t-shirt sebesar 0,01 persen.

(5)

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada bulan Juni 2010 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 109,30 pada Mei 2010 menjadi 109,36 pada Juni 2010.

Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan ini, hanya satu subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,17 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada Juni 2010 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi kurang dari 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada Juni 2010 mengalami inflasi sebesar 0,46 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari 113,21 pada Mei 2010 menjadi 113,73 pada Juni 2010.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 3,07 persen. Sedangkan empat subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada Juni 2010 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah buku pelajaran akademi/universitas sebesar 0,02 persen dan tas sekolah sebesar 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada Juni 2010 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari 98,73 pada Mei 2010 menjadi 98,65 pada Juni 2010.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,12 persen dan satu subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,02 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada Juni 2010 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bensin (pertamax) sebesar 0,01 persen.

(6)

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi Kota Pekanbaru bulan Juni 2010 sebesar 1,29 persen, dan besarnya laju inflasi ”year on year” bulan Juni 2010 sebesar 4,58 persen, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Kota Pekanbaru Tahun 2006 – 2010

(%)

Inflasi 2006 2007 2008 2009 2010

1. Juni 0,73 0,35 2,46 -0,04 1,29

2. Inflasi Tahun Kalender (Januari s/d Juni 2010) 1,63 2,61 5,09 -0,06 2,53

3. Juni 2010 terhadap Juni 2009 (year on year) 15,67 6,83 9,89 3,68 4,58

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Kota Pekanbaru (Januari-Desember) 2008-2010

-2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 INFLASI (%) 2008 2009 2010

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Year On Year Kota Pekanbaru, 2008-2010

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 INFLASI (%) 2008 thd 2007 2009 thd 2008 2010 thd 2009

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera dan Indonesia

Pada bulan Juni 2010, dari 16 kota yang menghitung IHK di wilayah Sumatera, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 3,23 persen dan inflasi terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,30 persen. Inflasi Kota Pekanbaru menduduki peringkat keduabelas, dan Kota Dumai pada peringkat keenam. (lihat Tabel 4).

Bila dicermati dari 66 kota yang menghitung IHK di Indonesia pada bulan Juni 2010, Kota Pekanbaru berada pada posisi ke 19 dan Kota Dumai pada posisi ke 7. Inflasi tertinggi di Indonesia terjadi di Kota Jambi sebesar 3,23 persen dan terendah di Kota Sorong sebesar 0,14 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Kota Manado sebesar 1,07 persen dan deflasi terendah di Kota Kendari sebesar 0,06 persen. (lihat Tabel 7)

Tabel 4

Perbandingan IHK dan Inflasi Juni 2010 Kota-Kota di Pulau Sumatera (Tahun 2007=100,00)

IHK Inflasi (%) [2] [3] 1 JAMBI 123,18 3,23 2 BENGKULU 124,24 2,31 3 PEMATANG SIANTAR 120,79 2,29 4 LHOKSEUMAWE 121,12 1,91 5 MEDAN 120,55 1,91 6 DUMAI 122,60 1,87 7 PADANG 122,50 1,58 8 TANJUNG PINANG 121,87 1,58 9 SIBOLGA 121,90 1,50 10 BATAM 116,27 1,42 11 BANDAR LAMPUNG 126,55 1,41 12 PEKAN BARU 117,95 1,29 13 PADANG SIDEMPUAN 120,68 1,27 14 PALEMBANG 120,15 0,95 15 PANGKAL PINANG 123,82 0,73 16 BANDA ACEH 117,71 0,30 K O T A Juni 2010 [1]

(9)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya Juni 2010 (Tahun 2007 = 100,00)

Kelompok/Sub kelompok IHK. Juni

2010 Persen Perub. Juni thd Mei 2010 ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) UMUM 117,95 1,29 1. BAHAN MAKANAN 130,44 3,65

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 130,31 1,62

b. Daging dan Hasil-hasilnya 125,55 1,52

c. Ikan Segar 137,11 -2,53

d. Ikan Diawetkan 120,15 -0,96

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 127,87 1,15

f. Sayur-sayuran 124,81 4,63

g. Kacang-kacangan 164,00 2,02

h. Buah-buahan 130,56 -2,17

i. Bumbu-bumbuan 147,95 33,84

j. Lemak dan Minyak 111,16 0,00

k. Bahan Makanan Lainnya 113,88 0,00

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 126,89 -0,03

a. Makanan Jadi 123,97 0,02

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 124,93 -0,24

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 135,63 0,01

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 114,01 1,39

a. Biaya Tempat Tinggal 113,15 -0,06

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 114,37 7,13

c. Perlengkapan Rumah Tangga 116,31 0,00

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 116,69 0,03

4. SANDANG 125,75 1,09

a. Sandang Laki-laki 119,05 0,10

b. Sandang Wanita 109,54 0,56

c. Sandang Anak-anak 122,77 0,88

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 151,23 2,37

5. KESEHATAN 109,36 0,05

a. Jasa Kesehatan 109,40 0,00

b. Obat-obatan 102,05 0,00

c. Jasa Perawatan Jasmani 126,41 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 109,49 0,17

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 113,73 0,46

a. Jasa Pendidikan 115,70 0,00

b. Kursus-kursus/Pelatihan 126,46 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 111,76 3,07

d. Rekreasi 106,20 0,00

e. Olahraga 112,49 0,00

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 98,65 -0,08

a. Transpor 105,29 -0,12

b. Komunikasi & Pengiriman 80,82 0,00

c. Sarana dan Penunjang Transpor 109,67 0,02

d. Jasa Keuangan 110,91 0,00

(10)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Juni 2010 (Tahun 2007 = 100,00)

Kelompok/Sub kelompok IHK. Juni

2010 Persen Perub. Juni thd Mei 2010 ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) UMUM 122,60 1,87 1. BAHAN MAKANAN 142,79 6,19

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 123,06 0,09

b. Daging dan Hasil-hasilnya 122,26 4,99

c. Ikan Segar 121,36 0,98

d. Ikan Diawetkan 134,99 -0,05

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121,36 0,49

f. Sayur-sayuran 205,61 9,13

g. Kacang-kacangan 268,20 0,03

h. Buah-buahan 152,53 0,98

i. Bumbu-bumbuan 204,16 43,14

j. Lemak dan Minyak 125,54 0,00

k. Bahan Makanan Lainnya 122,32 0,00

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 126,20 0,13

a. Makanan Jadi 127,08 0,01

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 118,12 0,17

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 129,51 0,32

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 110,06 0,46

a. Biaya Tempat Tinggal 111,17 0,86

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 104,23 0,00

c. Perlengkapan Rumah Tangga 125,99 0,02

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 107,21 -0,03

4. SANDANG 116,41 0,65

a. Sandang Laki-laki 106,29 0,01

b. Sandang Wanita 110,89 0,00

c. Sandang Anak-anak 106,63 0,00

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 144,21 2,30

5. KESEHATAN 108,99 0,07

a. Jasa Kesehatan 105,17 0,00

b. Obat-obatan 102,56 0,13

c. Jasa Perawatan Jasmani 107,81 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 113,89 0,10

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 114,12 -0,05

a. Jasa Pendidikan 114,88 0,00

b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 119,68 0,16

d. Rekreasi 113,93 -0,25

e. Olahraga 104,53 0,00

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 114,10 -0,01

a. Transpor 125,49 0,00

b. Komunikasi & Pengiriman 92,61 -0,05

c. Sarana dan Penunjang Transpor 104,81 0,00

(11)

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 66 Kota dan Perubahannya, Juni 2010 (tahun 2007 = 100,00)

No Kota IHK. Juni

2010 Persen Perub. Juni thd Mei 2010 (1) (2) (3) (4) 1 BANDA ACEH 117,71 0,30 2 LHOKSEUMAWE 121,12 1,91 3 SIBOLGA 121,90 1,50 4 PEMATANG SIANTAR 120,79 2,29 5 MEDAN 120,55 1,91 6 PADANG SIDEMPUAN 120,68 1,27 7 PADANG 122,50 1,58 8 PEKAN BARU 117,95 1,29 9 DUMAI 122,60 1,87 10 JAMBI 123,18 3,23 11 PALEMBANG 120,15 0,95 12 BENGKULU 124,24 2,31 13 BANDAR LAMPUNG 126,55 1,41 14 PANGKAL PINANG 123,82 0,73 15 BATAM 116,27 1,42 16 TANJUNG PINANG 121,87 1,58 17 JAKARTA 118,21 0,73 18 BOGOR 121,53 0,75 19 SUKABUMI 120,24 0,49 20 BANDUNG 116,60 0,25 21 CIREBON 123,97 0,95 22 BEKASI 118,75 1,74 23 DEPOK 118,85 1,38 24 TASIKMALAYA 122,47 0,74 25 PURWOKERTO 119,50 0,92 26 SURAKARTA 113,82 1,23 27 SEMARANG 118,87 0,84 28 TEGAL 121,45 1,33 29 YOGYAKARTA 119,75 1,26 30 JEMBER 120,87 1,31 31 SUMENEP 116,44 0,70 32 KEDIRI 119,26 1,27 33 MALANG 119,63 0,74 34 PROBOLINGGO 122,97 0,98 35 MADIUN 123,49 0,64 36 SURABAYA 117,31 0,76 37 SERANG 124,97 1,46 38 TANGERANG 120,96 1,09 39 CILEGON 121,59 1,10 40 DENPASAR 119,47 0,74 41 MATARAM 125,59 2,17 42 BIMA 127,10 0,67 43 MAUMERE 131,91 0,89 44 KUPANG 127,33 0,45 45 PONTIANAK 123,60 0,21

(12)

Lanjutan Tabel 7.

No Kota IHK. Juni

2010 Persen Perub. Juni thd Mei 2010 (1) (2) (3) (4) 46 SINGKAWANG 122,22 0,73 47 SAMPIT 119,98 0,94 48 PALANGKA RAYA 122,00 1,28 49 BANJARMASIN 124,67 0,70 50 BALIKPAPAN 122,50 0,38 51 SAMARINDA 125,04 0,43 52 TARAKAN 132,80 0,67 53 MANADO 118,96 -1,07 54 PALU 122,19 0,83 55 WATAMPONE 131,89 0,23 56 MAKASSAR 119,33 0,46 57 PAREPARE 122,46 0,81 58 PALOPO 128,09 0,24 59 KENDARI 123,46 -0,06 60 GORONTALO 119,90 0,20 61 MAMUJU 123,13 1,36 62 AMBON 121,54 0,85 63 TERNATE 120,99 -0,19 64 MANOKWARI 133,43 1,18 65 SORONG 138,14 0,14 66 JAYAPURA 120,30 0,84

Referensi

Dokumen terkait

dan revaskularisasi jantung dengan depresi menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien PJK dibanding kedua faktor yang lain.. Lebih jauh hasil

 Pasal 6 : Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal

memiliki intense turnover selain berusaha mencari lowongan kerja dan merasa tidak betah bekerja diperusahaan juga memiliki gejala- gejala sering mengeluh, merasa

Politisi muslim di parlemen hanya mengisi kelompok minoritas (M. Keempat, pergolakan politik nasional lebih menekankan pada aspek demokrasi liberal. Sebuah model demokrasi

Metode muhawarah adalah metode yang melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab yang diwajibkan pesantren kepada para santri selama mereka tinggal di

Persoalan kebebasan beragama dalam Islam bahkan tidak sebatas membiarkan seorang manusia memilih terhadap suatu agama, namun lebih dari itu, memberi kebebasan kepada pemeluk

Untuk merealisasikan konsep NU Urban yang telah diputuskan sebelumnya, maka PCNU Surabaya perlu mengonseptualisasikannya dalam bentuk program atau kegiatan yang

Metode pengambilan data berupa penelitian perpustakaan dengan membaca literatur-literatur terkait tugas akhir seperti buku-buku maupun pencarian di internet,