• Tidak ada hasil yang ditemukan

Limbah Cair Rumah Tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Limbah Cair Rumah Tangga"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Air limbah

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan- bahan

 bahan atau atau zat-zat zat-zat yang yang dapat dapat membahayakan membahayakan bagi bagi kesehatan kesehatan manusia manusia serta serta menggangumenggangu lingkungan hidup. Sumber lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan lingkungan hidup. Sumber lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, yang bercampur dengan air tanah, air permukaan dan air hujan. Berdasrkan pengertian diatas yang bercampur dengan air tanah, air permukaan dan air hujan. Berdasrkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik dapat disimpulkan bahwa air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya. kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya.

Diantara dampak kegiatan yang sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan adalah Diantara dampak kegiatan yang sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan adalah dihasilkannya limbah pada berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air limbah menurut dihasilkannya limbah pada berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air limbah menurut  beberapa pendapat antara lain:

 beberapa pendapat antara lain: 1.

1. Menurut Menurut Azwar (198Azwar (1989), air 9), air limbah adlimbah adalah air alah air yang yang tidak tidak bersih dbersih dan menganan mengandung dung berbagaiberbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga.

kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga. 2.

2. Sedangkan Sedangkan menurut menurut Notoatmodjo Notoatmodjo (2003), (2003), air limbah air limbah atau air atau air buangan buangan adalah adalah sisa air sisa air yangyang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum lainnya, dan dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum lainnya, dan  pada

 pada umumnya umumnya mengandung mengandung bahan-bahan bahan-bahan atau atau zat-zat zat-zat yang yang dapat dapat membahayakan membahayakan bagibagi kesehatan manusia serta

kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.mengganggu lingkungan hidup. 3.

3. Pengertian Pengertian lain menylain menyebutkan bebutkan bahwa ahwa air limbah air limbah adalah adalah kombinasi kombinasi dari cairan dari cairan dan dan sampahsampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan

sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.yang mungkin ada. 4.

4. Menurut Menurut Sugiharto Sugiharto (1987), (1987), air air limbah limbah (wastewater) ad(wastewater) adalah kalah kotoran otoran dari dari manusia dan manusia dan rumahrumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya. Dengan tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.

demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.

Lingkungan hidup dapat dilindungi dari pencemaran dengan pengolahan air limbah Lingkungan hidup dapat dilindungi dari pencemaran dengan pengolahan air limbah yang baik. Secara ilmiah lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap yang baik. Secara ilmiah lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah  perlu diolah sebelum dibuang. B

 perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:eberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain: 1.

(2)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu  banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat

dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi atau Oxidation Ponds

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae),  bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan al amiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam  besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya untuk kolam oksidasi atau Oxidation Ponds adalah sebagai berikut:

a) Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.  b) Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl

dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 atau oksigen. Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan disamping itu terjadi pengendapan.

c) Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman  bila akan dibuang ke dalam badan-badan air seperti kali, danau, sungai.

3. Irigasi

Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air  buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus  berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah

(3)

tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

Sebagai patokan dapat dipergunakan acuan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan menjadi air limbah apabila industri tersebut tidak menggunakan kembali air limbah tersebut (Sugiharto,1987). Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor atau tercemar. Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air limbah ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air limbah ini berasal dari  berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

1. Air limbah yang bersumber dari rumah tangga atau domestic wastes water , yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta yaitu tinja dan air seni, air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari  bahan-bahan organik.

2. Air limbah industri yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat  pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis

air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.

3. Air limbah kotapraja atau municipal wastes water yaitu air buangan yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

(4)

Gambar 2.1. Air Limbah yang Berasal dari Industri

Karakteristik air limbah perlu diketahui karena hal ini akan menentukan cara  pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Pengolahan air limbah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pengolahan secara fisika, kimia, biologi. Ketiga proses tersebut tidak selalu berjalan sendirisendiri tetapi kadang-kadang harus dilaksanakan secara kombinasi antara satu dengan yang lainnya. Ketiga proses tersebut yaitu (Dar yanto, 1995): 1. Karakteristik fisik

Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air limbah yang tidak larut (bersifat tersuspensi), atau dengan kata lain buangan cair yang mengandung padatan, sehingga menggunakan metode ini untuk pimisahan. Pada umumnya sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau bahan-bahan yang mengapung mudah disisihkan terlebih dahulu. Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahanbahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya (Tjokrokusumo, 1995).

2. Karakteristik kimiawi

Pengolahan secara kimia adalah proses pengolahan yang menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air limbah. Proses ini menggunakan reaksi kimia

(5)

untuk mengubah air limbah yang berbahaya menjadi kurang berbahaya. Proses yang termasuk dalam pengolahan secara kimia adalah netralisasi, presipitasi, khlorinasi, koagulasi dan flokulasi. Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan  partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa  phospor dan zat organik beracun, dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Pengolahan secara kimia dapat memperoleh efisiensi yang tinggi akan tetapi  biaya menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia (Tjokrokusumo, 1995).

3. Karakteristik bakteriologis

Semua polutan air yang biodegradable dapat diolah secara biologis, sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologis dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah dikembangkan berbagai metoda pengolahan biologis dengan segala modifikasinya (Tjokrokusumo, 1995).

Pengolahan air limbah secara biologis, antra lain bertujuan untuk menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan bantuan mikroorganisme. Penggunaan saringan atau filter telah dikenal luas guna menangani air untuk keperluan industri dan rumah tangga, cara ini juga dapat diterapkan untuk pengolahan air limbah yaitu dengan memakai  berbagai jenis media filter seperti pasir dan antrasit. Pada penggunaan sistem saringan

anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu bak atau tangki dan air limbah yang akan disaring dilalukan dari arah bawah ke atas (Laksmi dan Rahayu, 1993).

Selain melakukan pencegahan perlu adapun cara atau teknik pengolahan air limbah. Tujuan utama pengolahan air limbah ini ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 tahap, berikut ini adalah tahap-tahapannya:

1. Pengolahan Awal ( Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang  berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal , equalization and storage, serta oil  separation.

(6)

Pada dasarnya pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan  pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialahneutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.

3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment )

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking  filter , aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor , serta anaerobic

contactor and filter .

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment )

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and  sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation,

serta thickening gravity or flotation.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment )

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum  filtration, centrifugation, lagooning or drying bed ,incineration, atau landfill .

(7)

DAFTAR PUSTAKA

 Azwar , S, 1989. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-l. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto 1995. Ekologi dan Sumber Daya alam. Bandung: Tarsito

Laksmi, J. dan Rahayu,W., 1993.Penanganan Limbah Industri Pangan, Kanisius, Jakarta.

 Notoatmodjo, S, (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sugiharto (1987), Dasar- dasar Pengelolaan Air Limbah, Cetakan Pertama. Jakarta: UI Press

Tjokrokusumo, KRT. 1995. Pengantar Teknologi Bersih, Khusus Pengelolaan dan Pengolahan Air. Yogyakarta: STTL-YLH

(8)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari  berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan meningkatnya jumlah  penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerima ata u menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.

Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang  banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena penanganan dan  pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya,

keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan industri. Namun,  penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan industri kecil dan menengah.

Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang  berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas,

teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Untuk  bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang prinsip kerja, tentang  penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan beban cemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri (konsep produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan.

Penentuan suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat dengan informasi komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu. Karena itu, macam-macam industri dan karakteristik limbah menjadi penting untuk dipaparkan dalam kaitan dengan teknologi pengolahan air limbah dari industri, prinsip dasar pemilihan teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan limbah pada beberapa jenis industri.

B. Tujuan

1. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.

(9)

2. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa dalam  batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam Paguyuban

Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen. BAB II

PEMBAHASAN A. PENGERTIAN

limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah ( waste water ) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air  permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.

Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam  pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga  pembuangan limbah produksi (disposal).

B. JENIS-JENIS AIR LIMBAH

Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya  bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat  berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan

senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage  plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.

Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.

C. EFEK BURUK AIR LIMBAH

Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu  bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak  berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.

a. Gangguan Terhadap Kesehatan 1. Virus

(10)

Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih  belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.

2. Vibrio Cholera Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.

3. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b

Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.

4. Salmonella Spp

Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil  pengolahan.

5. Shigella Spp

Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara  penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan

makanan, lalat dan tanah. 6. Basillus Antraksis

Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap  pengolahan.

7 . Brusella Spp

Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi)  pada domba.

8. Mycobacterium Tuberculosa

Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.

9. Leptospira

dalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan . 10. Entamuba Histolitika

Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.

11. Schistosoma Spp

Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati  pengolahan air limbah.

12. Taenia Spp

Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca. 13. Ascaris Spp. Enterobius Spp Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.

b. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik 

Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.

c. Gangguan Terhadap Keindahan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi  bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa  bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini

(11)

 perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.

Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :

1. Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang

melewati bangunan pengolahan.

2. Tempat pengumpulan buangna limbah industri. 3. Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.

d.Gangguan terhadap Kerusakan Benda

Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain : 1. Secara Fisik 

Dengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu yang bervariasi antara 650-7500c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan melewatkan udara ke dalam hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi, begitu juga halnya dengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair adalah salah satu cara yang  bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara (tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui  proses pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung

kedaerah pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah. 2. Secara Kimiawi

Untuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan cara melewatkan gas  pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untuk menghilangkan bau. Apabila

kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya pengolahannya juga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah satu penghambat yang besar. Dengan melakukan oksidasi  pada pengolahan air limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan ozon dapat dihindari. Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator adalah hydrogen  peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya endapan dari sulfida

dengan gram metal khususnya besi. 3. Secara Biologis

Air limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter) atau dimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan media plastik yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.

CARA PENANGANAN LMBAH CAIR  1. PENYARINGAN

Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air  2. FLOTASI

Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan  partikel yang mengapung diatas permukaan air 

3. ABSORBSI/ PENYERAPAN

Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air 

(12)

4. PENGENDAPAN

Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit

5. PENYISIHAN

Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun  bisa terpisah dari air 

6. MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIK 

Pada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material organik dalam air hancur atau hilang

7. MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT

Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin 8. PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAK 

Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak  9. PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASI

Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi 10. PENGURANGAN LIMBAH CAIR 

Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga  jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir

BAB III KESIMPULAN Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :

1. yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang

 berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah ( waste water ) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah  berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga

(permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.

2. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk

menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam  pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga  pembuangan limbah produksi (disposal).

3. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat

limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.

4. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari

upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa dalam  batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam Paguyuban

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A dan Underwood, A.L. 1989.  Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Ensiklopedia Bebas, 2007, Besi, (online). (http://www.besi.com)

Iswari, S.R. 1997. Potensi Cemaran Pb sebagai Racun Syaraf perlu Diwaspadai (Media  Pendidikan MIPA). Semarang: IKIP Semarang Press.

Izmare. 1987. Teknik Penyehatan Analisa Lab. (http://www.kandunganbesi.com) ipta Science Series.

Khopkar, S.M. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik . Bombay: Institut Teknologi India.

Rohmatun, 2006, Studi Penurunan Kandungan Besi Organik dalam Air Tanah dengan Oksidasi H2O2

 – 

 UV, (diakses 25 Juli 2006.

Vogel, 1979, Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis, Longman Group Limited, London.

Vogel, A.I. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, edisi kelima. Penerjemah: Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, Jakarta: Kalman Media Pusaka. Williams, M.C dan Cokal, E.J. 1986. Masking, Chelation, and Solvent Extractionfor The Determination of Sub-Parts-per-Million Levelsof Trace Elements in High Iron and Salt Matrices. Analitycal Chemistry. New Mexico: University of New Mexico.

Winarno.F.G., 1986, Air untuk Industri Pangan, PT. Gramedia, Jakarta.

Yulianto Teguh, 2005, “Penetapan Kadar Besi (Fe) dalam Air Sumur di Dusun Waringinrejo  secara Spektrofotometri UV-Vis, KTI,” Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian konsentrasi sodium siklamat berpengaruh terhadap frekuensi NDJ karena siklamat di dalam tubuh akan mengalami metabolisme dengan bantuan flora bakteri

Pengembangan Model Intuition Based Learning (IBL) dengan Scientific Approach Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menemukan konstruksi Islamisasi pengetahuan tentang filsafat dari Ismail Raji’ Al-Faruqi, (2) Menemukan konstruksi

User dapat mengetahui nama anggota beserta alamat anggota yang belum mengembalikan buku beserta tanggal buku tersebut harus di kembalikan Sistem harus dapat melakukan

Prototipe pengaman pintu otomatis menggunakan mikrokontroller AT89S52 merupakan ide yang timbul untuk mememenuhi sistem keamanan yang diaplikasikan pada pintu rumah,

Pengujian data relay proteksi ini dilakukan untuk menguji fungsi relay proteksi yang ada pada website sehingga sudah dapat berfungsi, prosesnya dimana Smart Plug

5) Anjar Permana (2012) Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Kredit Yang Diberikan Terhadap Rentabilitas. Dari hasil Uji Hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa Dana pihak

a. Lembaga dan Pusat Pengembangan PPL UNNES yang memberikan layanan akademik PPL kepada mahasiswa semester VII tahun akademik 2012/2013 dengan optimal. Layanan bimbingan