• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABA BERSIH ANTAM TERCATAT RP90 MILIAR PADA KUARTAL PERTAMA TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LABA BERSIH ANTAM TERCATAT RP90 MILIAR PADA KUARTAL PERTAMA TAHUN 2009"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Penjualan

Hasil penjualan dalam triwulan

pertama tahun 2009 mencapai

Rp2,642 triliun atau naik sebesar

26% dibandingkan periode yang

sama tahun 2008. Kenaikan hasil

penjualan disebabkan tingginya

hasil penjualan emas dan perak

yang diperoleh dari kegiatan

trading. Hal ini juga menjadikan

untuk pertama kali dalam sejarah

Antam, komoditas emas menjadi

kontributor terbesar total

penjualan dengan nilai Rp2,110

triliun atau 80% dari total

penjualan Antam. Kontribusi

ter-besar kedua terhadap penjualan

adalah bijih nikel dengan nilai

penjualan Rp259 miliar atau 10%

dari hasil penjualan total,

sementara komoditas feronikel

menyumbang mencapai Rp137

miliar atau 5% dari hasil

penjua-lan total.

Dengan semakin intensifnya

kegiatan perdagangan yang

dilakukan unit Logam Mulia,

volume penjualan emas naik

211% pada 1Q09 menjadi 6.005

kg. Peningkatan volume

penjualan yang didukung

kenaikan 1% harga emas ke level

US$925,58 per t.oz., menjadikan

pendapatan dari emas naik 300%

m e n j a d i R p 2 , 1 1 0 t r i l i u n

dibandingkan Rp528 miliar pada

1Q08. Meski demikian, biaya

material juga meningkat

signifikan seiring dengan

meningkatnya pembelian bahan

emas untuk diolah dan

diperdagangkan dalam bentuk

emas batangan. Pada 1Q09, 88%

dari volume penjualan Logam

Mulia berasal dari pihak ketiga

yang memiliki marjin lebih kecil

dibandingkan penjualan emas

LABA BERSIH ANTAM

TERCATAT RP90 MILIAR

PADA KUARTAL PERTAMA

TAHUN 2009

Untuk Segera Disebarluaskan

Jakarta, 30 April 2009 – PT

Antam Tbk (ASX - ATM; IDX -

ANTM) mengumumkan laba

bersih konsolidasian sebesar

Rp90 miliar (tidak diaudit) dan

laba bersih per saham (EPS)

se-besar Rp9,43 pada triwulan

per-tama tahun buku 2009, turun

sebesar 87% dibandingkan

den-gan periode yang sama tahun

2008. Penurunan ini terutama

disebabkan oleh menurunnya

harga dan volume penjualan

komoditas nikel dan bauksit.

Peningkatan hasil penjualan

s e b e s a r 2 6 % t e r u t a m a

disebabkan adanya trading

emas dan perak untuk

m e m a n f a a t k a n f l u k t u a s i

tingginya harga emas dan

perak. Peningkatan trading emas

ini diikuti dengan meningkatnya

harga pokok penjualan karena

meningkatnya pembelian bahan

emas untuk diperdagangkan.

Meski harga bahan bakar

intern asion al mengalami

penurunan pada kuartal I 2009

dibandingkan periode yang

sama tahun 2008, namun

dengan melemahnya kurs

Rupiah terhadap Dolar Amerika,

harga rata-rata bahan bakar

untuk industri tercatat relatif

stabil. Pada saat yang

bersamaan, harga komoditas

nikel Antam turun tajam

mengikuti anjloknya harga nikel

internasional akibat krisis global,

sehingga segmen nikel

mencatat kerugian. Marjin laba

bersih Antam turun menjadi 3%

dibandingkan periode yang

sama tahun lalu sebesar 32%.

UNTUK INFORMASI LEBIH

LANJUT SILAHKAN

MENGHUBUNGI:

Bimo Budi Satriyo

(Sekretaris Perusahaan)

Tel: (6221) 780 5119

Fax: (6221) 781 2822

Email: [email protected]

Website: www.antam.com

(2)

yang berasal dari bullion dari

tambang emas Pongkor.

Dengan adanya penurunan

permintaan komoditas nikel,

maka volume penjualan bijih

nikel turun 60% menjadi 801.939

wmt dibandingkan 1Q08. Volume

penjualan bijih nikel kadar tinggi

tercatat 554.774 wmt pada 1Q09,

turun 42%, sementara volume

penjualan bijih nikel kadar rendah

turun 76% menjadi 247.165 wmt.

Dengan penurunan volume

penjualan serta harga jual yang

turun 56% menjadi US$27,89 per

wmt, nilai penjualan bijih nikel

turun 78% jika dibandingkan

1Q08 menjadi Rp259 miliar.

Penurunan permintaan dan harga

jual juga berdampak pada

komoditas feronikel. Dengan

adanya penurunan permintaan,

volume penjualan feronikel turun

8% pada 1Q09 menjadi 1.161 TNi.

Penurunan volume penjualan ini

d i s e b a b k a n p e n u r u n a n

permintaan dari konsumen

menyusul memburuknya kondisi

perekenomian dunia. Dengan

adanya penurunan harga sebesar

63% dibandingkan 1Q08 menjadi

US$4,72 per lb., maka nilai

penjualan feronikel tercatat turun

58% menjadi Rp137 miliar. Harga

jual rata-rata feronikel pada 1Q08

adalah US$12,69 per lb.

Dengan adanya peningkatan

tajam penerimaan dari komoditas

emas, maka segmen emas dan

pemurnian yang mencakup

pendapatan dari komoditas emas,

perak dan jasa pemurnian logam

mulia menjadi kontributor

terbesar total pendapatan pada

1Q09 dengan kontribusi 84%

atau senilai Rp2,225 triliun.

Segmen nikel yang mencakup

pendapatan dari komoditas

feronikel dan bijih nikel

menyumbang 15% atau Rp396

miliar dari total pendapatan

Antam.

Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan melonjak

143% dibandingkan 1Q08

menjadi Rp2,479 triliun karena

peningkatan tajam biaya

pemakaian bahan terutama

disebabkan tingginya kegiatan

trading unit bisnis Logam Mulia.

Biaya pemakaian bahan yang

merupakan komponen biaya

produksi terbesar mengalami

k e n a i k a n s e b e s a r 2 5 4 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp2,020 triliun. Turunnya

produksi bijih nikel dan feronikel

menyebabkan biaya jasa

penambangan bijih turun 43%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp200 miliar. Sementara itu biaya

gaji, upah, bonus dan

kesejahteraan karyawan turun

28% dibandingkan 1Q08 menjadi

R p 8 8 m i l i a r m e n y u s u l

pengurangan jam kerja lembur

karyawan di bagian operasional

disamping adanya penurunan

premi dan estimasi tunjangan

kinerja sebagai akibat turunnya

produksi dan laba perusahaan

sebagai bagian dari upaya

penghematan biaya. Biaya bahan

bakar turun 22% dibandingkan

1Q08 menjadi Rp163 miliar

disebabkan penurunan volume

produksi feronikel di Pomalaa.

Pemakaian Bahan

Komponen terbesar harga pokok

penjualan adalah pemakaian

ba-h a n , y a n g n a i k 2 5 4 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp2,020 triliun. Pemakaian bahan

merupakan 81% dari harga pokok

penjualan dan 93% dari

pe-makaian bahan tersebut adalah

pembelian bahan emas dan perak

untuk keperluan trading unit

bisnis Logam Mulia. Biaya

pemakaian bahan di unit Logam

Mulia naik 510% dibandingkan

1Q08 menjadi Rp1,879 triliun.

Sementara biaya pemakaian

ba-h a n d i P o m a l a a y a n g

berkontribusi 5% dari total biaya

pemakaian bahan pada 1Q09,

mencatat penurunan 58%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp99 miliar. Pemakaian bahan di

Pomalaa sebagian besar terdiri

dari bahan baku, termasuk bijih

nikel, yang digunakan sebagai

bahan baku untuk produksi

feronikel dan bahan-bahan

ter-pakai lainnya seperti batu kapur

dan antrasit.

Jasa Penambangan Bijih

Komponen biaya terbesar kedua

adalah jasa penambangan bijih

yang merupakan 8% dari total

harga pokok penjualan. Biaya jasa

penambangan bijih, yang

se-bagian besar digunakan untuk

penambangan bijih nikel, turun

43% dibandingkan kuartal

pertama tahun 2008 menjadi

Rp200 miliar. Dari jumlah biaya

tersebut, biaya jasa

penamban-gan bijih nikel berkontribusi 85%

atau Rp170 miliar. Penurunan

biaya jasa penambangan ini

dise-babkan oleh penurunan volume

produksi bijih nikel yang

disebabkan penurunan volume

penjualan serta upaya renegosiasi

dengan kontraktor pihak ketiga

dan pemasok menyusul adanya

krisis perekonomian global.

Pemakaian Bahan Bakar

Pemakaian Bahan Bakar,

kompo-nen biaya ketiga terbesar, turun

22% dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp163 miliar, sebagian besar

se-jalan dengan penurunan volume

produksi feronikel sebesar 27%.

Di kuartal pertama 2009, bahan

bakar merupakan 7% dari harga

pokok penjualan. Meski pada

kuartal pertama 2009 terjadi

penurunan biaya pemakaian

bahan bakar, namun harga bahan

bakar rata-rata relatif stabil

dibandingkan kuartal pertama

tahun 2008. Pada kuartal pertama

tahun 2009, harga rata-rata

Ma-rine Fuel Oil (MFO) tercatat

Rp4.260 per liter, turun 8%

dibandingkan harga pada 1Q08.

Sementara harga rata-rata

Indus-trial Diesel Oil (IDO) adalah

(3)

dibandingkan harga pada 1Q08.

Dalam kuartal pertama tahun

2009, Antam menggunakan

hampir 32 juta liter bahan bakar,

dengan 94% diantaranya

merupakan MFO.

Penyusutan

Komponen biaya keempat

terbe-sar Antam adalah penyusutan

yang naik 6% dibandingkan 1Q08

menjadi Rp136 miliar, terutama

disebabkan oleh penyusutan dari

pabrik FeNi III. Fasilitas feronikel

Antam di Pomalaa berkontribusi

77% atas penyusutan sementara

fasilitas tambang dan pabrik

emas Pongkor berkontribusi 22%

terhadap penyusutan.

Gaji, upah, bonus dan

kesejahteraan karyawan

Komponen biaya terbesar kelima

dan merupakan 5% dari harga

pokok penjualan adalah gaji,

upah, bonus dan kesejahteraan

karyawan, yang turun 28%

dibandingkan 1Q08menjadi Rp88

miliar, sebagian besar disebabkan

oleh penurunan jumlah upah

lembur karena penurunan

produksi disamping adanya

penurunan premi dan estimasi

tunjangan kinerja sebagai akibat

turunnya produksi dan estimasi

laba perusahaan. Komponen

ter-besar biaya pegawai adalah biaya

-biaya yang berhubungan

dengan biaya pasca kerja

karyawan sebesar Rp 26,5 miliar

yang dihiting berdasarkan

estimasi perhitungan aktuaria

tahun 2009. 59% dari gaji, upah,

bonus dan kesejahteraan

karyawan kerja berasal dari UBP

Nikel sementara 26% berasal dari

UBP Emas.

Laba Kotor

Dengan peningkatan harga

pokok penjualan yang tajam, laba

kotor Antam turun sebesar 85%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp162 miliar serta menghasilkan

marjin kotor yang lebih kecil yaitu

6% dibandingkan 51% di kuartal

pertama 2008.

Beban Usaha

Beban usaha Antam turun 20%

menjadi Rp107 miliar. Penyebab

utama dari penurunan tersebut

adalah penurunan biaya

e k s p l o r a s i s e b e s a r 6 6 %

dibandingkan 1Q08 menjadi Rp6

miliar seiring dengan berhentinya

kegiatan eksplorasi Antam pada

beberapa wilayah kuasa

pertambangan yang memiliki

p e r m a s a l a h a n p e r i j i n a n .

Sementara itu, penurunan

permintaan komoditas nikel

menyebabkan biaya penjualan

dan pemasaran turun 23%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp20 miliar. Biaya umum dan

ad-ministrasi tercatat turun 9%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp80 miliar.

Laba Usaha

Laba usaha Antam turun tajam

94% menjadi Rp55 miliar,

menghasilkan marjin usaha yang

lebih kecil yaitu 2% dibandingkan

45% dibandingkan 1Q08.

Meski pendapatan segmen emas

dan pemurnian Antam tercatat

naik 287% menjadi Rp2,225

triliun, namun laba usaha segmen

tersebut hanya tercatat naik 8%

menjadi Rp200 miliar karena

sebagian besar pendapatan

segmen berasal dari kegiatan

trading dengan pihak ketiga yang

memiliki marjin lebih kecil. Untuk

pendapatan dari emas yang

berasal dari tambang emas milik

Antam di Pongkor, marjin yang

diperoleh lebih besar. Pada

kuartal pertama tahun 2009,

marjin yang diperoleh dari

kegiatan trading dengan pihak

ketiga (marjin laba usaha UBPP

Logam Mulia) berjumlah 3%

sementara marjin yang berasal

dari penjualan emas Pongkor

(marjin laba usaha UBP Emas

Pongkor) adalah 47%.

Dengan turunnya harga jual nikel,

maka segmen nikel Antam

mencatat penurunan 74%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp396 miliar. Penurunan harga

jual yang tidak diikuti dengan

penurunan biaya karena relatif

stabilnya harga bahan bakar

menjadikan segmen nikel

mencatat rugi usaha sebesar

Rp74 miliar.

Pendapatan Lain-lain, Pajak

dan Laba Bersih

Pendapatan lain-lain Antam

men-i n g k a t s e b e s a r 3 9 7 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp52 miliar sehubungan dengan

adanya laba selisih kurs sebesar

Rp11 miliar karena melemahnya

nilai Rupah terhadap mata uang

dolar Amerika pada kuartal

pertama tahun 2009. Pada kuartal

pertama tahun 2008, Antam

mencatat rugi selisih kurs sebesar

Rp108 miliar. Penghasilan bunga

naik 2% menjadi Rp50 miliar. Pos

Lain-lain tercatat turun 92%

dibandingkan 1Q08 menjadi Rp6

miliar karena dalam tahun 2008

terdapat dividen interim PT NHM

sebesar Rp 55 miliar.

Laba sebelum pajak penghasilan

turun 89% dibandingkan 1Q08

menjadi Rp107 miliar dan setelah

dikurangi pajak penghasilan

se-besar Rp18 miliar serta hak

minor-itas atas laba bersih anak

perusa-haan yang dikonsolidasikan yang

berasal dari laba dan rugi

beberapa anak perusahaan yang

kepemilikannya diatas 50%

sebesar Rp1 miliar, laba bersih

Antam turun sebesar 87%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp90 miliar. Marjin laba bersih

Antam tercatat sebesar 3%, turun

tajam dibandingkan 32% di

kuar-tal pertama 2008.

Neraca Konsolidasi

Total Aktiva Konsolidasi

Pada kuartal pertama tahun 2009,

total aktiva konsolidasi Antam

tercatat turun sebesar 14%

(4)

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp10,317 triliun yang sebagian

b e s a r d i s e b a b k a n o l e h

penurunan aktiva lancar.

Aktiva Lancar

Aktiva lancar Antam turun 23%

dibandingkan 1Q08 atau sebesar

Rp 1,710 triliun menjadi Rp5,882

triliun atau berkontribusi 57%

dari total aktiva seiring dengan

penurunan kas dan setara kas

sebesar 28% menjadi Rp3,291

triliun serta adanya penurunan

piutang usaha sebesar 43%

menjadi Rp473 miliar. Selain itu

nilai persediaan bersih juga

mengalami penurunan sebesar

13% menjadi Rp1,598 triliun.

Penurunan pada piutang usaha

didorong oleh adanya penurunan

piutang usaha pada beberapa

pelanggan besar Antam

diantaranya Raznoimport Nickel,

pelanggan-pelanggan via Avarus

AG, Mitsubishi Corp dan Mitsui &

Co, ltd. Untuk penurunan nilai

persediaan dipicu oleh adanya

penyisihan penurunan nilai

persediaan sebesar Rp144 miliar

sebagai akibat dari kondisi pasar

global yang menyebabkan

penurunan harga jual nikel.

A n t a m m e y a k i n i b a h w a

penyisihan penurunan nilai

persediaan tersebut telah

memadai untuk menutup

kemungkinan kerugian atas

penurunan nilai persediaan.

Pada kuartal pertama tahun 2009,

Antam menempatkan Rp2,605

triliun atau 79% dari total kas dan

setara kas dalam bentuk deposito

berjangka pada beberapa bank

domestik dan asing. 69% dari

deposito berjangka tersebut

berdenominasi Rupiah, 17%

dalam mata uang US Dollar dan

14% dalam mata uang Australian

Dollar. Suku bunga yang kenakan

untuk deposito berjangka

tersebut berkisar antara 11,5% -

12,5% (Rupiah), 5% (US Dollar)

dan 4% - 5,25% (Australian

D o l l a r ) . A n t a m j u g a

menempatkan Rp686 miliar

dalam giro berjangka dimana

64% dari total tersebut

berdenominasi US Dollar, 28%

dalam mata uang Rupiah dan

sisanya menggunakan Australian

Dollar dan Japanese Yen.

Walaupun nilai persediaan bersih

mengalami penurunan namun

demikian untuk persediaan

produk (kotor) mengalami

k e n a i k a n s e b e s a r 5 3 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp1,005 triliun yang dipicu oleh

kenaikan persediaan feronikel

( k o t o r ) s e b e s a r 2 1 5 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp497 miliar serta adanya

kenaikan persediaan emas dan

perak sebesar 6% dibandingkan

1Q08 menjadi Rp252 miliar.

Aktiva Tidak Lancar

Aktiva tidak lancar Antam tercatat

r e l a t i f t i d a k m e n g a l a m i

perubahan sebesar Rp4,434

triliun. Aktiva tetap perusahaan

mengalami penurunan menjadi

Rp2,791 miliar seiring dengan

adanya penyusutan setelah

selesainya pengeluaran yang

signifikan untuk proyek ekspansi

FeNi III dan Antam telah

melakukan operasi komersial

pada awal tahun 2007.

Antam mencatat investasi dalam

saham sebesar Rp92 miliar pada

kuartal pertama tahun 2009, atau

turun 81% dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu

karena adanya penjualan

kepemilikan saham Herald

Resources Limited pada tanggal

16 Juli 2008, dan adanya

peningkatan kepemilikan saham

pada PT Indonesia Chemical

Alumina (PT ICA) dari 49%

menjadi 65% sehingga laporan

k e u a n g a n P T I C A

dikonsolidasikan. Antam juga

mencatat peningkatan 25% pada

b i a y a e k s p l o r a s i d a n

pengembangan tangguhan

menjadi Rp658 miliar serta

adanya pencatatan taksiran

tagihan pajak penghasilan

sebesar Rp270 miliar pada kuartal

pertama tahun 2009 yang

disebabkan karena adanya

kelebihan pembayaran pajak

tahun 2008 sebagai akibat

adanya penurunan laba dari

jumlah yang dianggarkan.

Total Kewajiban Konsolidasi

Antam membukukan penurunan

total kewajiban konsolidasi

sebesar 17% dibandingkan 1Q08

menjadi Rp2,118 triliun seiring

dengan penurunan kewajiban

lancar sebesar 39% menjadi

Rp670 miliar. Selain kewajiban

tidak lancar juga mengalami

p e n u r u n a n s e b e s a r 2 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp1,448 triliun.

Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar Antam

mengalami penurunan 39%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp670 miliar yang dipicu oleh

penurunan hutang pajak sebesar

81% dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp29 miliar yang diakibatkan dari

penurunan laba perusahaan.

Biaya masih harus dibayar juga

mengalami penurunan sebesar

64% dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp177 miliar yang disebabkan

oleh turunnya biaya jasa

p e n a m b a n g a n d a n

pengangkutan sebesar 41%

menjadi Rp84 miliar serta adanya

penurunan pada iuran eksploitasi

sebesar 55% menjadi 32 miliar.

Selain itu Antam tidak

membukukan pembelian bahan

baku nikel untuk pabrik feronikel

pada kuartal pertama 2009,

berbeda dengan periode yang

sama tahun lalu yang mencapai

Rp168 miliar.

Kewajiban Tidak Lancar

Pada kuartal pertama tahun 2009

Antam mencatat posisi kewajiban

tidak lancar sebesar Rp1,448

t r i l i u n a t a u t u r u n 2 %

dibandingkan dengan periode

(5)

yang sama tahun lalu. Posisi

pinjaman investasi jangka

panjang (lancar dan tidak lancar)

dalam US Dollar mengalami

penurunan sebesar 24% yaitu dari

US$ 97,67 juta pada kuartal

pertama 2008 menjadi US$ 74,33

juta.

Total Ekuitas Konsolidasi

Antam mencatat penurunan pada

ekuitas konsolidasi sebesar 14%

menjadi Rp8,151 triliun, hal ini

terutama disebabkan adanya

pembayaran dividen atas laba

tahun 2007 sebesar Rp 2.052,98

miliar sehingga berdampak pada

penurunan saldo laba sebesar

16% menjadi Rp7,145 triliun.

Antam juga membukukan saham

diperoleh kembali sebesar Rp13,4

miliar seiring dengan aktivitas

buyback

(pembelian kembali)

saham perusahaan di bursa

sebesar 15.426.000 juta lembar

saham.

Arus Kas

Dengan penurunan tajam harga

jual dan volume penjualan nikel,

arus kas Antam turun tajam di

kuartal pertama 2009 sehingga

posisi kas dan setara kas Antam

turun 28% menjadi Rp3,291

tril-iun dari Rp4,568 triltril-iun pada

kuartal pertama tahun 2008.

Arus Kas dari Aktifitas Operasi

Sehubungan dengan penurunan

volume penjualan feronikel dan

bijih nikel serta harga nikel yang

lebih rendah, namun tertutupi

hasil dari pendapatan segmen

emas dan pemurnian,

peneri-maan Antam dari pelanggan

turun 7% menjadi Rp2,734 triliun.

Sementara itu, Antam mencatat

kenaikan pembayaran ke

pe-m a s o k s e b e s a r 7 1 %

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp2,522 triliun karena adanya

peningkatan pembelian bahan

emas untuk trading. Meski terjadi

penurunan pada pos pembayaran

kepada komisaris, direksi dan

karyawan sebesar 6% menjadi

Rp131 miliar, penurunan

pembayaran pajak sebesar 93%

menjadi Rp77 miliar, dan

penerimaan restitusi pajak

sebesar Rp71 miliar, kas bersih

yang diperoleh dari kegiatan

op-erasi turun tajam sebesar 80%

dibandingkan 1Q08 menjadi

Rp83 miliar.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi turun 82%

menjadi Rp93 miliar. Faktor

utama hal ini adalah tidak adanya

investasi dalam saham pada

kuar-tal pertama 2009 yang berbeda

dengan kuartal yang sama pada

tahun lalu sebesar Rp434 miliar.

Arus Kas dari Aktivitas

Pen-danaan

Antam tidak membukukan arus

kas dari aktivitas pendanaan

karena pembayaran kewajiban

atas kredit investasi dilakukan

secara semesteran.

###

(6)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Maret 2009 (tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit)

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEET March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except share data)

Catatan/ 2009 Notes 2008 AKTIVA ASSETS

AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 3.291.336.321 2a,3 4.568.271.187 Cash and cash equivalents

Kas yang dibatasi penggunaannya 204.850.533 2a,4 - Restricted cash

Piutang usaha - pihak ketiga

(setelah dikurangi penyisihan Trade receivables - third parties

piutang ragu-ragu sebesar (net of allowance for doubtful

Rp2.656.201 pada tahun 2009 dan accounts of Rp2,656,201 in 2009

Rp1.352.734 pada tahun 2008) 473.263.920 2f,5 830.998.478 and Rp1,352,734 in 2008)

Piutang lain-lain (setelah

dikurangi penyisihan piutang Other receivables

ragu-ragu sebesar (net of allowance for doubtful

Rp13.176.981 pada tahun 2009 dan accounts of Rp13,176,981 in 2009

Rp11.827.061 pada tahun 2008) 97.006.792 94.097.470 and Rp11,827,061 in 2008)

Persediaan (setelah dikurangi

penyisihan penurunan nilai Inventories (net of allowance

sebesar 143.579.136 pada for decline in value of

tahun 2009 dan penyisihan Rp143,579,136 in 2009 and

persediaan usang sebesar allowance for obsolescence of

Rp5.071.183 pada tahun 2009 Rp5,071,183 in 2009 and

dan Rp4.981.241 pada tahun 2008) 1.597.837.343 2g,6 1.845.544.646 Rp4,981,241 in 2008)

Pajak dibayar di muka 70.823.720 2o,14a 110.304.160 Prepaid taxes

Biaya dibayar di muka 51.330.106 36.836.445 Prepaid expenses

Aktiva lancar lain-lain 96.348.806 106.989.685 Other current assets

Jumlah Aktiva Lancar 5.882.797.541 7.593.042.071 Total Current Assets

AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Investasi dalam saham 92.449.485 2d,7 484.674.074 Investments in shares of stock

Aset tetap (setelah dikurangi Property, plant and equipment

akumulasi penyusutan sebesar (net of accumulated

Rp2.507.591.787 pada tahun 2009 depreciation of

dan Rp2.020.200.851 Rp2,507,591,787 in 2009 and

pada tahun 2008) 2.791.258.535 2h,8 2.934.874.987 Rp2,020,200,851 in 2008)

Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration

tangguhan (setelah dikurangi and development expenditure

akumulasi amortisasi sebesar (net of accumulated amortization

Rp98.614.170 pada tahun 2009 of Rp98,614,170 in 2009 and

dan Rp80.004.078 pada tahun 2008) 657.633.858 2k,9 526.668.482 Rp80,004,078 in 2008)

Biaya tangguhan (setelah dikurangi Deferred charges (net of

akumulasi amortisasi sebesar accumulated amortization of

Rp51.466.573 pada tahun 2009 Rp51,466,573 in 2009 and

dan Rp39.573.719 pada tahun 2008) 45.469.056 2j,11 28.320.169 Rp39,573,719 in 2008)

Taksiran tagihan pajak penghasilan 269.945.984 2o,14c - Estimated claims for tax refund

Goodwill - bersih 84.261.221 2t,10 37.424.099 Goodwill - net

Aktiva pajak tangguhan - bersih 397.199.896 2o,14d 329.642.975 Deferred tax assets - net

Biaya pengelolaan dan reklamasi Deferred environmental

lingkungan hidup tangguhan 2.339.035 2.746.502 and reclamation expenditure

Aktiva tidak lancar lainnya 93.461.561 66.972.255 Other non-current assets

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 4.434.018.631 4.411.323.543 Total Non-Current Assets

JUMLAH AKTIVA 10.316.816.172 12.004.365.614 TOTAL ASSETS

(7)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

2 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 Maret 2009 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008

(tidak diaudit)

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued)

March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except share data)

Catatan/

2009 Notes 2008

LIABILITIES AND

KEWAJIBAN DAN EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha Trade payables

Pihak ketiga 111.363.852 12 93.355.954 Third parties

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 688.952 2i,12, 24 2.411.312 Related parties

Hutang lain-lain 55.084.295 114.660.841 Other payables

Biaya masih harus dibayar 176.524.409 13 493.958.113 Accrued expenses

Hutang pajak 29.075.930 2o,14b 145.943.516 Taxes payable

Uang muka pelanggan 15.105.375 12.028.185 Advances from customer

Bagian pinjaman investasi jangka

panjang yang akan jatuh tempo Current maturities

dalam waktu satu tahun 270.083.333 15 215.063.333 of long-term investment loans

Bagian penyisihan untuk pengelolaan

dan reklamasi lingkungan hidup Current maturities of provision

yang akan jatuh tempo for environmental

dalam waktu satu tahun 11.822.262 2l,16 12.818.270 and reclamation costs

Jumlah Kewajiban Lancar 669.748.408 1.090.239.524 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Kewajiban jangka panjang – setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net

dalam satu tahun of current maturities

Pinjaman investasi 590.325.000 15 685.130.334 Investment loans

Penyisihan kewajiban pengelolaan Provision for environmental

dan reklamasi lingkungan hidup 144.141.607 2l,16 98.943.632 and reclamation costs

Kewajiban pensiun dan imbalan Pension and other

pasca-kerja lainnya 653.341.375 2p,2q,2r,23 654.733.017 post-retirement obligations

Hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 31.252.270 - Due to related parties

Uang muka pelanggan 28.966.498 32.497.943 Advances from customer

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.448.026.750 1.471.304.926 Total Non-Current Liabilities

HAK MINORITAS 47.593.058 2b 1.221.560 MINORITY INTERESTS

(8)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

3 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 Maret 2009 (tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit)

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued)

March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except share data)

Catatan/

2009 Notes 2008

EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY

Modal saham - Share capital

Modal dasar - Authorized capital -

1 saham preferen seri A Dwiwarna 1 preferred series A Dwiwarna share

dan 37.999.999.999 saham biasa and 37,999,999,999 ordinary shares

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid capital

penuh - 1 saham preferen seri A 1 preferred series A Dwiwarna share

Dwiwarna dan 9.538.459.749 and 9,538,459,749 ordinary

saham biasa dengan nilai nominal 953.845.975 17 953.845.975 shares with par value of

Tambahan modal disetor - bersih 2.526.309 2s,18 2.526.309 Additional paid-in capital - net

Selisih kurs karena penjabaran Difference in foreign currency

laporan keuangan 42.502.068 3.316.732 translation

Difference arising from

Selisih transaksi restrukturisasi restructuring transactions of

entitas sepengendali 21.334.633 1b,2n 21.334.633 entities under common control

Saldo laba Retained earnings

Yang telah ditentukan

penggunaannya 5.686.654.306 2.652.728.627 Appropriated

Yang belum ditentukan

penggunaannya 1.458.019.808 5.807.847.328 Unappropriated

Saham diperoleh kembali (13.435.143) 2v,17 - Treasury stock

Jumlah Ekuitas 8.151.447.956 9.441.599.604 Total Stockholders’ Equity

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND

DAN EKUITAS 10.316.816.172 12.004.365.614 STOCKHOLDERS’ EQUITY

(9)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

4 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANEKA TAMBANG DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit)

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG AND SUBISIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME Three Months Ended March 31, 2009 (unaudited)

With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except earnings per share)

Catatan/

2009 Notes 2008

PENJUALAN BERSIH 2.641.606.738 2m,19 2.091.781.638 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (2.479.536.641) 20 (1.020.983.040) COST OF SALES

LABA KOTOR 162.070.097 1.070.798.598 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 21 OPERATING EXPENSES

Umum dan administrasi (80.416.571) (88.301.710) General and administrative

Penjualan dan pemasaran (20.563.239) (26.866.682) Selling and marketing

Eksplorasi (6.380.833) (18.765.153) Exploration

Jumlah Beban Usaha 107.360.643 (133.933.545) Total Operating Expenses

LABA USAHA 54.709.454 936.865.053 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER INCOME

LAIN-LAIN (EXPENSES)

Penghasilan bunga 50.323.302 49.299.415 Interest income

Interest expenses and

Beban bunga dan keuangan (15.711.013) (14.592.829) finance charges

Laba (rugi) selisih kurs 11.135.040 (108.071.704) Foreign exchange gain (loss)

Lain-lain - bersih 6.422.179 83.851.483 Others - net

Penghasilan (beban) Other income

lain-lain - bersih 52.169.508 10.486.365 (expenses) - net

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE INCOME

PENGHASILAN 106.878.962 947.351.418 TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK 14c INCOME TAX EXPENSE

PENGHASILAN (BENEFIT)

Periode berjalan 35.261.198 292.711.254 Current

Tangguhan (16.873.221) (20.648.124) Deferred

BEBAN PAJAK INCOME TAX EXPENSE

PENGHASILAN - BERSIH 18.387.977 272.063.130 - NET

LABA SEBELUM HAK INCOME BEFORE

MINORITAS ATAS LABA/RUGI MINORITY INTEREST IN

BERSIH ANAK PERUSAHAAN NET INCOME/LOSS OF

YANG DIKONSOLIDASIKAN 88.490.985 675.288.288 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS LABA/RUGI MINORITY INTEREST IN

BERSIH ANAK PERUSAHAAN NET INCOME/LOSS OF

YANG DIKONSOLIDASIKAN 1.389.658 98.597 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 89.880.643 675.386.885 NET INCOME

LABA BERSIH BASIC EARNINGS

PER SAHAM DASAR 9,44 2t,25 70,81 PER SHARE

(10)

Th e o ri gi n a l c on sol id at ed fi na nci a l s ta te men ts incl u d ed he rei n ar e in In d o nesi a n la ngu ag e . C a tat a n at as l a po ra n k eua ng an k o n s ol idasi a n m e rup a k an ba gi an y a ng ti dak te rp is ah ka n da ri l a po ra n ke ua ng a n ko ns o lid as ia n s e ca ra ke s e lu ru h a n . The acco mpanyi n g notes fo rm an i n te gra l part of these cons ol id a te d fi n anci a l st at e m ents . 5 PERUSA HAA N PERSEROA N (PERSERO) P T AN E K A T A M B AN G T b k DAN AN AK P E R U S AH A A N LA PORA N PERUBA H A N EKUITA S KONSOL IDA S IA N Tig a B u la n y a ng Bera khi r p a da Ta ng ga l 31 M a re t 20 09 (t id ak di au dit ) Dengan A ngka Perb andin g a n untuk Tahun 200 8 (tid ak di audit) (Disajika n dal a m rib u an rup iah) PERUSAHAAN PERS E ROAN (PERSERO) PT ANE KA T A M BANG Tbk A ND SUBS IDIAR IES CONSOLIDA T ED STA T EM ENTS OF CHANGES IN STOC KH OLDERS’ EQUI TY Thre e M ont hs En de d M a rch 3 1 , 20 09 ( u n a ud it ed) With C o mp ar ative Figur e s fo r 2008 (u naudit ed) (Expr esse d in th ousa nds of r upiah) S e li s ih t ransaks i S e li s ih ku rs kar e n a rest ru kt u ri sasi penj aba ran ent it as M oda l d it e m p a tkan Ta m b ahan la por a n sepengenda li / dan d iset o r m oda l d ise to r -keuangan / Dif fe re n c e a ris in g Sal do l a ba /R e ta in ed ea rn ings p enuh/ ber s ih / D if fer enc e i n fr o m r e s tr u ct u ri ng Issu ed and A ddi ti o n al fo re ign tr ans act io ns o f Be lu m C a ta ta n / fu lly p a id p a id -i n c u rr e n c y e n ti ti e s u n d e r D it e n tukan penggun aanny a/ di te n tukan pengg unaanny a/ Saha m di p e ro le h ke m b a li / Ju m lah e k ui ta s ber s ih / N o tes cap it al cap it al ne t tr ans lat io n co m m o n co nt ro l A p p rop ri at ed U n app rop ri at ed Tr eas u ry s to c k S to ckho lder s ’ eq ui ty ne t S a ld o t a ngga l 1 Jan uar i 2008 953. 845 .975 2. 526 .309 682. 951 21. 334 .633 2. 652 .728 .627 5. 132 .460 .443 - 8. 763 .578 .938 B a lance, Janua ry 1 , 20 08 Laba be rs ih pada t a hun 2008 , N e t i n com e i n 2008, di sa jikan se be lu m n ya - - - - - 675. 386 .885 - 675. 386 .885 as p revi ousl y r epor ted P e nye s uai an ka re na ak rual A d ju s tm e n t i n re la ti o n to th e be ban t angg ung ja w a b so si a l accr ual of ex penses f o r dan l ingk ungan pe ru saha an - - - - - - - - cor p o rat e s o ci a l r e sponsi b ili ty _ Laba be rs ih pada 1 Janua ri 200 8, N e t i n com e i n 2008, d is a jik a n k e m b a li - - - - - 675. 386 .885 - 675. 386 .885 as r e st at ed C adangan u m u m - - - - - - - - A ppr op ri at ion f o r g ener al r e ser v e D iv id e n - - - - - - - - D iv idend A lokas i un tu k pr og ra m ke m it raan A llo cat ion f o r pa rt ne rs hi p dan b ina l ing kungan - - - - - - - - and com m uni ty de vel opm ent pr ogr am S e li s ih ku rs ka re na pe nj aba ra n D if fe rence i n f o re ign cu rr ency lapo ran ke uangan 2b - - 2. 633 .781 - - - - 2. 633 .781 tr an sl at ion S a ld o t a ngga l 31 M a re t 2008 , B a lance, M a rc h 31 , 2008 , di sa jikan se be lu m n ya 953. 845 .975 2. 526 .309 3. 316 .732 21. 334 .633 2. 652 .728 .627 5 .807 .847 .328 - 9. 441 .599 .604 as p revi ousl y r epor ted P e nye s uai an ka re na ak rual A d ju st m ent i n r e la ti on t o t h e be ban t angg ung ja w a b so si a l accr ual of ex penses f o r dan l in gkunga n pe ru s ahaan - - - - - - - - cor p o rat e s o ci a l r e sponsi b ili ty _ S a ldo t a ngg al 31 M a re t 20 08, B a la nce, M a rc h 31, 2008 , di sa ji kan ke m b a li 953. 845 .975 2. 526 .309 3. 316 .732 21. 334 .633 2. 652 .728 .627 5. 807 .847 .328 - 9. 441 .599 .6 0 4 as r e s tat ed S a ld o t a ngga l 1 Jan uar i 2009 953. 845 .975 2. 526 .309 44. 072 .576 21. 334 .633 5. 686 .654 .306 1. 368 .139 .165 (13. 435. 14 3) 8. 063 .137 .821 B a lance, Janua ry 1 , 20 09 Laba be rs ih pada t a hun 2009 - - - - - 89. 880 .643 - 89. 880 .643 N e t i n com e i n 2009 C adangan u m u m - - - - - - - - A ppr op ri at ion f o r g ener al r e ser v e D iv id e n - - - - - - - - D iv idend A lokas i un tu k pr og ra m ke m it raan A llo cat ion f o r pa rt ne rs hi p dan b ina l ing kungan - - - - - - - - and com m uni ty devel opm ent pr o g ra m S e li s ih ku rs ka re na pe nj aba ra n D if fe rence i n f o re ign cu rr ency lapo ran ke uangan 2b - - (1 .5 70. 5 08) - - - - (1 .5 70. 5 08) tr an sl at ion S a h a m d ip e ro le h k e m b a li 2 v ,1 7 - - - - - - - - Tr easu ry st ock S a ldo ta ngg al 31 M a re t 20 09 953. 845 .975 2. 526 .309 42. 502 .068 21. 334 .633 5. 686 .654 .306 1. 458 .019 .808 (13. 435. 143) 8. 151 .447 .956 B a la nce, M a rc h 31 , 20 09

(11)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 6

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009

(tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit)

(Disajikan dalam ribuan rupiah)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Three Months Ended March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures for 2008 (unaudited)

(Expressed in thousands of rupiah)

2009 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 2.734.000.378 2.940.842.902 Cash receipts from customers

Penerimaan/(pembayaran) lain-lain - bersih 10.377.627 91.061.399 Other receipts/(payments) - net

Pembayaran kepada komisaris, Payments to commissioners,

direktur dan karyawan (130.667.042) (138.353.421) directors and employees

Pembayaran kepada pemasok (2.522.272.212) (1.471.338.788) Payments to suppliers

Kas Bersih dari Net Cash Receipts from

Aktivitas Operasi 91.438.751 1.422.212.092 Operating Activities

Penerimaan bunga 59.653.777 49.299.415 Cash receipts from interest income

Penerimaan dari restitusi pajak 70.870.227 - Cash receipts from tax restitution

Penurunan kas yang

dibatasi penggunaannya (46.300.568) - Decrease in restricted cash

Pembayaran bunga (15.453.927) (13.618.151) Payments of interest

Pembayaran pajak (76.664.122) (1.033.380.035) Payments for tax

Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Provided by

Aktivitas Operasi 83.544.138 424.513.321 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan dividen 31.403.919 42.367.704 Dividend income

Biaya ditangguhkan (20.073.863) (1.493.761) Deferred charges

Acquisitions of property, plant

Perolehan aktiva tetap (61.198.022) (49.413.848) and equipment

Biaya eksplorasi Exploration and development

dan pengembangan (430.100.060) (62.658.851) expenditure

Investasi dalam saham - (433.964.619) Investments in shares of stock

Kas Bersih yang Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Investasi (92.968.026) (505.163.375) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran hutang jangka panjang - - Repayment of long-term borrowings

Kas Bersih yang Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Pendanaan - - Financing Activities

KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN

KAS DAN SETARA KAS (9.423.888) (80.650.054 ) CASH AND CASH EQUIVALENTS

EFFECT OF FOREIGN

PENGARUH SELISIH KURS EXCHANGE RATE

KAS DAN FLUCTUATION IN CASH

SETARA KAS 16.541.677 (94.953.868 ) AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AWAL PERIODE 3.284.218.532 4.743.875.109 AT BEGINNING OF PERIOD

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

Referensi

Dokumen terkait

SITI CHOMSATUN (vide bukti T-4) dengan dikaitkan dengan Pasal 22 ayat (5) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis proteomik terhadap protein imunogenik 31 kDa dengan mass spectrometry (LC MS/MS), ditemukan 11 jenis protein yaitu : protein

Dalam menjaga kesinambungan bahan baku kayu untuk industri rumah Woloan di Sulawesi Utara, maka pemanfaatan jenis-jenis kayu lokal yang masih potensial perlu ditingkatkan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal pada kecelakaan sepeda motor yang masuk ke Instalasi

Pendidikan Lokasi Kelas 1 16110502010195 SUMARYANI Guru Kelas PAUD/TK TK NEGERI PEMBINA PAUD/TK/RA Triantama Hotel Kelas C 2 16110515610084 Yuli Saprianti Bahasa Indonesia SMP NEGERI

Apac Inti Corpora menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto dengan memasukkan username dan password kemudian mengelola data retur, data penjualan, rule Fuzzy Tsukamoto,

Menggambar membagi sudut atas dua bagian yang sama dan membagi sudut siku-siku atas tiga bagian yang sama dapat dilaksanakan dengan menggunakan penggaris segi

Dengan menggunakan media macromedia flash dapat dikatakan mampu memberikan tambahan bukti penguat bahwa apabila siswa menguasai konsep dalam pembelajaran disertai