• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Pendirian Apotek PDF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Pendirian Apotek PDF"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENDIRIAN

PROPOSAL PENDIRIAN

APOTEK D5

APOTEK D5

Oleh Oleh

Dila Apselima Riani, S. Farm Dila Apselima Riani, S. Farm

Program studi profesi apoteker

Program studi profesi apoteker

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2017/2018

2017/2018

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB BAB I I ... .... 33 PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 33 A.

A. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG ... ... 33 B.

B. TUJUAN UMUM TUJUAN UMUM PENDIRIAN APOPENDIRIAN APOTEK ....TEK ... ... 33 A.

A. PROFIL APOTEK PROFIL APOTEK ... ... 44 B.

B. TUJUAN KHUSUS TUJUAN KHUSUS PENDIRIAN APOTPENDIRIAN APOTEK .EK ... ... 44 C.

C. VISI DAN MIVISI DAN MISI ...SI ... ... 55 D.

D. LOGO APOTEK LOGO APOTEK ... .... 55 E.

E. SARANA DAN PRASARANA DAN PRASARANA SARANA ... ... 66 F.

F. PENGELOLA PENGELOLA SUMBER DAYA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MANUSIA (SDM) ... ... 66 G.

G. PENCATATAN DPENCATATAN DAN PELAPORAN AN PELAPORAN ... ... 88 H.

H. PERPAJAKAN PERPAJAKAN ... .... 99 I.

I. ANALISA SWOT ANALISA SWOT (Strenngth, (Strenngth, Weakness, Weakness, Opurtunity, Opurtunity, Threat) Threat) ... ... 1010 BAB

BAB III III ... 12... 12 ANALISIS

ANALISIS KEUANGAN ...KEUANGAN ... 12... 12 A.

A. Jumlah Modal/Investasi Jumlah Modal/Investasi ... ... 1212 B.

B. Rencana anggaran biaya Rencana anggaran biaya pendapatan dan belanja tahupendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun ke-1 (RAPB tahun ke 1) n ke 1) ... ... 1414 BAB BAB IV IV ... 18... 18 PENUTUP... PENUTUP... ... 1818 BAB BAB V V ... 19.. 19 DAFTAR

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB BAB I I ... .... 33 PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 33 A.

A. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG ... ... 33 B.

B. TUJUAN UMUM TUJUAN UMUM PENDIRIAN APOPENDIRIAN APOTEK ....TEK ... ... 33 A.

A. PROFIL APOTEK PROFIL APOTEK ... ... 44 B.

B. TUJUAN KHUSUS TUJUAN KHUSUS PENDIRIAN APOTPENDIRIAN APOTEK .EK ... ... 44 C.

C. VISI DAN MIVISI DAN MISI ...SI ... ... 55 D.

D. LOGO APOTEK LOGO APOTEK ... .... 55 E.

E. SARANA DAN PRASARANA DAN PRASARANA SARANA ... ... 66 F.

F. PENGELOLA PENGELOLA SUMBER DAYA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MANUSIA (SDM) ... ... 66 G.

G. PENCATATAN DPENCATATAN DAN PELAPORAN AN PELAPORAN ... ... 88 H.

H. PERPAJAKAN PERPAJAKAN ... .... 99 I.

I. ANALISA SWOT ANALISA SWOT (Strenngth, (Strenngth, Weakness, Weakness, Opurtunity, Opurtunity, Threat) Threat) ... ... 1010 BAB

BAB III III ... 12... 12 ANALISIS

ANALISIS KEUANGAN ...KEUANGAN ... 12... 12 A.

A. Jumlah Modal/Investasi Jumlah Modal/Investasi ... ... 1212 B.

B. Rencana anggaran biaya Rencana anggaran biaya pendapatan dan belanja tahupendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun ke-1 (RAPB tahun ke 1) n ke 1) ... ... 1414 BAB BAB IV IV ... 18... 18 PENUTUP... PENUTUP... ... 1818 BAB BAB V V ... 19.. 19 DAFTAR

(4)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satuSalah satu realisasi

realisasi pembangunan pembangunan dibidang dibidang farmasi oleh farmasi oleh pemerintah pemerintah dan dan swasta adalahswasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009, Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009, dinyatakan bahwa apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan dinyatakan bahwa apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan  praktek

 praktek kefarmasian kefarmasian oleh oleh apoteker. apoteker. Hal Hal ini ini semakin semakin menegaskan menegaskan berubahnyaberubahnya  paradigma farmasi

 paradigma farmasi dari yang berdari yang berorientasi obat orientasi obat ((drug oriented drug oriented ) menjadi berorientasi) menjadi berorientasi  pasien

 pasien (( patient  patient oriented oriented ) sehingga diperlukan perubahan dalam praktek pelayanan) sehingga diperlukan perubahan dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. kefarmasian di apotek saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan 1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnnya kepada kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas  pengelolaan

 pengelolaan apotek, apotek, sehingga sehingga pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan kepada kepada masyarakat masyarakat akan akan lebihlebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.

terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Apotek D5 didirikan dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan obat Apotek D5 didirikan dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan obat masyarakat sekitar apotek khususnya daerah Ngampilan. Apotek D5 terletak di Jl. masyarakat sekitar apotek khususnya daerah Ngampilan. Apotek D5 terletak di Jl. K.H Wahid Hasyim No. 7 Notoprajan, Kec. Ngampilan, Kota Yogyakarta, dimana K.H Wahid Hasyim No. 7 Notoprajan, Kec. Ngampilan, Kota Yogyakarta, dimana terletak di depan jalan raya, dekat dengan terminal Ngabean, dan RSKIA Rachmi terletak di depan jalan raya, dekat dengan terminal Ngabean, dan RSKIA Rachmi yang ramai akan pengunjung, sehingga memiliki potensi yang bagus untuk yang ramai akan pengunjung, sehingga memiliki potensi yang bagus untuk  perkembangan apotek.

 perkembangan apotek.

B.

B. TUJUAN UMUM PENDIRIAN APOTEKTUJUAN UMUM PENDIRIAN APOTEK

Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut : Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut : 1.

1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah profesi.Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah profesi. 2.

2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuranSarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.

dan penyerahan obat dan bahan obat. 3.

3. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnyaMelayani kebutuhan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta pembekalan sesuai dengan kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta pembekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorentasi farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorentasi kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompentensi kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompentensi  profesi farmasi.

 profesi farmasi. 4.

4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagaiMeningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai tempat pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman tempat pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan

(5)

BAB II BAB II A.

A. PROFIL APOTEKPROFIL APOTEK

 Nama apotek yang akan dibuka adalah Apotek D5 y

 Nama apotek yang akan dibuka adalah Apotek D5 yang terletak di Jalan K.H Wahidang terletak di Jalan K.H Wahid Hasyim No. 07, Notoprajan, Kec. Ngampilan

Hasyim No. 07, Notoprajan, Kec. Ngampilan

 – 

 – 

 kota Yogyakarta, Yogyakarta. kota Yogyakarta, Yogyakarta.

1.

1. Deskripsi ApotekDeskripsi Apotek  Nama Apotek

 Nama Apotek : Apotek D5: Apotek D5 Alamat

Alamat : : Jalan Jalan K.H K.H Wahid Wahid Hasyim Hasyim No. No. 07, 07, Notoprajan, Notoprajan, Kec.Kec.  Ngampilan

 Ngampilan

 – 

 – 

 Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta Apoteker Pengelola Apotek (APA) Apoteker Pengelola Apotek (APA)  Nama

 Nama : Dila Apselima Riani S. Farm., Apt: Dila Apselima Riani S. Farm., Apt Alamat

Alamat : : Jl. Jl. Bumijo Bumijo lor lor No. No. 0909 Apoteker Pendamping (Aping)

Apoteker Pendamping (Aping)  Nama

 Nama : Risella Fenitta Aprillia S. Farm., Apt: Risella Fenitta Aprillia S. Farm., Apt Alamat

Alamat : : Jl. Jl. Kaliurang Kaliurang KM.5KM.5 Apoteker Pendamping (Aping)

Apoteker Pendamping (Aping)  Nama

 Nama : Diella Alfaraka: Diella Alfaraka Alamat

Alamat : : Jl. Jl. A.M A.M Sangaji Sangaji No. No. 2525 Jam

Jam buka buka Apotek Apotek : : 08.00 08.00 - - 22.0022.00 Shift Jam Kerja

Shift Jam Kerja Shift

Shift I I : : 08.00 08.00 - - 15.3015.30 Shift

Shift II II : : 15.30 15.30 - - 22.0022.00

2.

2. Sarana Peayanan Kesehatan Lain disekitar ApotekSarana Peayanan Kesehatan Lain disekitar Apotek

Sarana pelayanan keehatan disekitar apotek yang diharapkan dapat Sarana pelayanan keehatan disekitar apotek yang diharapkan dapat mendukung keberadaan apotek adalah :

mendukung keberadaan apotek adalah : a)

a) Praktek dokter umumPraktek dokter umum  b)

 b) Praktek dokter gigiPraktek dokter gigi c)

c) RS Khusus ibu dan anakRS Khusus ibu dan anak

B.

B. TUJUAN KHUSUS PENDIRIAN APOTEKTUJUAN KHUSUS PENDIRIAN APOTEK 1.

1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker untuk melakukan pelayananSebagai tempat pengabdian profesi apoteker untuk melakukan pelayanan kefarmasian

kefarmasian 2.

2. Sebagai tempat kerja apoteker dalam melakukan kegiatan kefarmasian sepertiSebagai tempat kerja apoteker dalam melakukan kegiatan kefarmasian seperti  peracikan, pengubah bentuk, p

 peracikan, pengubah bentuk, pencampuran dan penyerahan oencampuran dan penyerahan obat dan bahan obatbat dan bahan obat 3.

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya daerahMeningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya daerah ...  dan  dan masyarakat pada umumnya

masyarakat pada umumnya 4.

4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasionalMeningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamdikasi)

dalam praktek pengobatan sendiri (swamdikasi) 5.

5. Menyediakan dan memberikan informasi, edukasi dan konsultasi obat bagiMenyediakan dan memberikan informasi, edukasi dan konsultasi obat bagi  pasien

(6)

C. VISI DAN MISI

 Visi

Menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, islamik, terpercaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen dengan mengutamakan  pada patient oriented dan menerapakan pharmaceutical care, serta

menguntungkan bagi apotek itu sendiri.

 Misi

a) Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,

 b) Melakukan pelayanan kesehatan terpadu (health care provider).

c) Menyediakan pelayanan konseling terutama pada pasien yang mengkonsumsi obat keras dan antibiotik agar tercapai efek terapi yang diinginkan serta pasien terhindar dari kesalahan penggunaan obat..

d) Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan perbaikan.

e) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.  Strategi

a) Memberikan pelayanan yang ramah dan berkesan  b) Memberikan pilihan terapi obat yang rasional

c) Melakukan swamedikasi

d) Memberikan konseling informasi obat yang akurat dan terpercaya e) Melakukan homecarre pada pasien khusus

f) Memberikan layanan delivery g) Menyediakan herbal corner h) Membuka praktek dokter i) Melakukan promosi kesehatan

 j) Menyediakan obat bermutu dan halal

(7)

E. SARANA DAN PRASARANA  Bangunan

Untuk bangunan di Apotek D5 terdiri dari : a) Ruang tunggu pasien

 b) Ruang pelayanan c) Ruang peracikan d) Ruang konsultasi

Untuk kelengkapan bangunan dilengkapi dengan a) Penerangan apotek

 b) Sumber air bersih c) Tempat sampah

 Peralatan dan perlengkapan a) Peralatan

- Alat pembuatan : pengolahan dan peracikan, terdiri dari : timbangan dan anak timbangan, mortir dan stamper, sudip, batang pengaduk, gelas ukur dll

- Alat perbekalan farmasi : pot plastik berbagai ukuran, lemari pendingin, kertas puyer dan rak penyimpanan obat.

- Wadah pengemas dan pembungkus : plastik, etiket, tas plastik, steples. - Alat administrasi : surat pesanan obat (OTC, OWA, prekursor,

 psikotropik, narkotik), nota penjualan, buku pembelian obat, buku  pengeluaran obat, buku resep, kuitansi, alat tulis, blanko salinan resep,

stempel apotek.  b) Perlengkapan

- Rak / etalase obat

- Lemari khusus narkotika dan psikotropika

- Obat (obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras) - Kosmetik

- Alat kesehatan

- Produk makanan dan minuman : susu, madu, air mineral dll c) Buku buku standar

- Farmakope Indonesia Edisi III dan IV - ISO Edisi Terbaru

- MIMS Edisi Terbaru

- Peraturan perundang-undangan terkait Apotek - Dan buku standar yang lain

F. PENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai dibidangnya, oleh karena itu diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien sehingga tujuan apotek dapat tercapai. Apotek akan merekrut karyawan sebagai  berikut :

 Apoteker pengelola apotek : 1 orang  Apoteker pendamping : 1 orang

(8)

 Asisten apoteker : 2 orang  Administrasi keuangan : 1 orang

Perekrutan karyawan dilakukan sesuai kebutuhan dan perkembangan apotek ke depan, untuk tahun pertama jumlah karyawan sebanyak 6 orang yaitu : Apoteker  pengelola apotek 1orang, Apoteker pendamping 2 orang, Asisten apoteker 3 orang. 1. Struktur Organisasi

2. Klasifikasi tugas :

a) Apoteker pengelola apotek

 Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, bertanggung jawab serta mengawasi seluruh kegiatan di apotek.

 Mengatur job diskripsi karyawan serta mengevaluasi karyawan.

 Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek.

 Membina hubungan baik dengan karyawan, PBF, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

 Melakukan penyusunan protap standar operasional apotek.

 Melakukan pengadaan dan penatalaksanaan obat dan alat kesehatan.

 Memberikan pelayanan tentang KIE (Konseling-Edukasi-Informasi) dan konsultasi obat dan alat kesehatan.

 Membuat laporan rutin penggunaan obat narkotik dan psi kotropika.  Membuat laporan keuangan apotek dan laporan pajak.

 b) Apoteker Pendamping

 Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA jika APA berhalangan hadir selama jam kerja apotek.

 Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep, konseling pasien).

 Membantu APA dalam penyusunan standar operasional dan strategi apotek.

 Mengawasi ketersediaan perbekalan farmasi serta melakukan  pengontrolan harga obat dan tanggal kadaluarsanya

PSA (Pemilik Sarana Apotek) APA (Apoteker Pengelola Apotek) APING (Apoteker Pendamping) AA (Asisten Apoteker) AA (Asisten Apoteker) (AA) Asisten Apoteker

(9)

c) Asisten Apoteker

 Melakukan pelayanan kefarmasian.  Melakukan pembelian ke PBF.  Melakukan administrasi pembelian.

 Melakukan pemantauan barang-barang menjelang ED dan proses retur  barang tersebut.

 Membuat laporan ke instansi pemerintah.  Melakukan pengarsipan resep.

 Melakukan pengarsipan copy faktur.  Melakukan pengarsipan OWA.

 Melakukan pengarsipan obat narkotika dan psikotropika.  Melakukan penataan barang.

 Membeli label harga dan memeriksa supaya selalu up to date. G. PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pencatatan

Hal - hal yang perlu dicatat dalam manajemen apotek yaitu : a) Perencanaan

 b) Pengadaan dan penerimaan c) Penyimpanan

d) Distribusi

- Khusus untuk narkotika dan psikotropika disendirikan

- Distribusi keuangan meliputi catatan keluar masuk uang, catatan  perpajakan dan catatan laporan keuangan akhir tahun (neraca laba dan

rugi) 2. Pelaporan

Laporan barang meliputi : a) Laporan Pengelolaan Resep

Resep yang terlayani kemudian dikumpulkan dan disimpan menurut tanggal dan nomor resep. Resep yang mengandung narkotika dan psikotropika dipisahkan dan ditandai garis merah (narkotika) garis biru (psikotropika) serta tidak boleh diulang (harus resep asli). Resep yang telah disimpan lebih dari 5 tahun bisa dimusnahkan. Cara pemusnahan dapat dilakukan dengan dibakar atau ditimbun dan dibuat berita acara yang meliputi jumlah resep,  jumlah lembar dan beratnya, serta saksi dari pihak apotek. Untuk  pemusnahan resep narkotik dan psikotroika harus ada saksi dari Dinas Kesehatan kab/kota. Alasan penyimpanan selama 3 tahun adalah untuk mengantisipasi jka terjadi masalah terkait resep tersebut, dimana batas waktu resep dapat diperkirakan secara hukum adalah 3 tahun.

(10)

 b) Laporan Pengeloaan Narkotika dan Psikotropika

Untuk SP narkotika (format N.9) dibuat rangkap 4 dengan satu lembar untuk administrasi apotek dan 3 lembar diserahkan ke PBF Kimia Farma yang selanjutnya akan didistribusikan ke Departemen Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten dan penanggung jawab narkotika di DEPO Kimia Farma pusat. Untuk SP psikotropika menggunakan SP khusus bernomor urut dimana setiap lembarnya dapat berisi beberapa jenis psikotropika.

 Narkotika wajib disimpian secara khusus dengan persyaratan : dalam lemari yang terbuat dari kayu atau bahan lain yang berat dengan ukuran 140x80x100 cm (jika ukuran kurang harus ditempelkan pada dinding atau alasnya ditanam pada lantai) dan memiliki dua ruang dengan kunci tersendiri (ruang satu untuk menyimpan morfin, petidine dan garamnya sedangkan ruangan dua untuk menyimpan narkotika lain dan pemakaian sehari-hari).

Laporan narkotika dan psiotropika melalui sistem online di situs www.sinap.binfar.depkes.go.id  pelaporan tersebut dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan apotek wajib mebuat pelaporan narkotika dan psikotropika walaupun tidak ada pengeluaran pada bulan tersebut dan menyimpan arsip laporannya.

Pemusnahan narkotika dan psikotropika dapat dilakukan karena kadaluarsa dan atau karena tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam  pelayanan kesehatan harus disertai dengan berita acara yang memuat :

-  Nama jelas, sifat dan jumlah

- Keterangan tempat, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun

- Tanda tangan dan identitas pelaksana serta pejabat yang ditunjuk. c) Laporan Pengelolaan Cairan Infus, Prekursor dan Pelayanan Kefarmasian

Laporan pengelolaan cairan infus, prekursor dan pelayanan kefarmasian dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten yogyakarta bagian Seksi Pelayanan Kesehatan dan Kefarmasian dalam bentuk file elektronik.

H. PERPAJAKAN

Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pengusaha dalam hal ini pemerintah  berdasarkan norma-norma hukumn yang berlaku. Ada beberapa jenis pajak yang

dibayarkan, yaitu :

1. Pajak langsung adalah pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang  bersangkutan

2. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dilimpahkan kepada  pihak lain, misalnya pajak pertambahan nilai (PPN) dan materai.

Macam pajak yang harus dibayar yaitu : 1. Pajak Penghasilan

(11)

2. Pajak Reklame

Dikenakan terhadap pemasangan papan nama apotek, pajak ini dibayarkan satu tahun sekali,

3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PBB adalah pajak atas tanah dan bangunan apotek, besarnya pajak ditentukan oleh luas tanah dan bangunan apotek.

4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN apotek dibayarkan melalui PBF, karena apotek membayar PPN saat  pelunasan faktur kepada PBF. PPN dibebankan dalam harga jual obat. Jadi harga jual obat diperoleh dari netto obat PBF, ditambah PPN 10% kemudian dikalikan dengan rasio keuntungan apotek.

I. ANALISA SWOT (Strenngth, Weakness, Opurtunity, Threat) 1. Kekuatan/Strength

a) Pelayanan yang cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 25 menit

 b) Obat-obatan lebih lengkap

c) Sistem manajemen apotek dan komputerisasi yang baik untuk menunjang pelayanan pharmaceutical care

d) Apoteker yang selalu  stand-by di apotek untuk pelayanan  pharmaceutical care dan siap memberikan pelayanan

kefarmasian/konseling pada pasien (konsumen). 2. Kelemahan/Weakness

a) Merupakan apotek baru, sehingga belum dikenal masyarakat. 3. Peluang/oportunity

a) Apotek terletak dipinggir jalan. Dekat dengan sekolah dan tempat- tempat makan.

 b) Terdapat lab diagnostik klinik dan optik.

c) Terdapat praktek dokter kandungan, dokter anak dan dokter gigi sehingga dapat melakukan kerjasama dengan dokter.

d) Terdapat RS Khusus Ibu dan Anak sehingga apabila terjadi ketidak tersediaan obat di RS dapat menebus resep di apotek terdekat. e) Potensi di wilayah apotek

-

Latar belakang sosial dari warga yang beragam, memungkinkan untuk

menjadi kostumer / pelanggan.

-

Tingkat pendidikan yang cukup tinggi, golongan masyarakat yang

lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan lebih peduli dengan  pola hidup sehat. Maka dapat menarik mereka dengan adanya rutinitas

(12)

4. Ancaman/Threats

Ancaman datang dari kompetitor/pesaing, seperti Kimia Farma yang letaknya tidak begitu jauh dari apotek. Apotek Kimia Farma telah lama berdiri dan lebih dikenal.

(13)

BAB III

ANALISIS KEUANGAN

A. Jumlah Modal/Investasi

Total modal awal yang dimiliki adalah sebesar Rp. 198.828.000,00 Sumber Modal berasal dari milik pribadi. Adapun rincian modal tetap sebagai berikut :

a) Perlengkapan dan perlatan apotek

- Etalase penyimpanan obat Rp. 7.000.000,00

- Lemari es Rp. 1.000.000,00

- Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 500.000,00

- Lemari arsip Rp. 500.000,00

- Papan nama apotek Rp. 2.000.000,00

- Papan nama APA, APING dan SIA Rp. 500.000,00

- Meja kursi apoteker Rp. 600.000,00

- Kursi karyawan Rp. 400.000,00

- Meja peracikan obat Rp. 1.200.000,00

- Kursi tunggu pasien Rp. 600.000,00

- Meja kasir Rp. 375.000,00

- Wastafel Rp. 500.000,00

- Dispenser dan peralatan makan Rp. 250.000,00

- Komputer Rp. 4.000.000,00

- Software Apotek Rp. 1.000.000,00

Total Rp. 20.425.000,00

 b) Alat-alat perlengkapan administrasi

- Buku surat pesanan obat Rp. 100.000,00

- Buku faktur penjualan Rp. 10.000,00

- Buku penjualan Rp. 10.000,00

- Buku nota obat Rp. 50.000,00

- Buku kwitansi Rp. 10.000,00

- Buku pemesanan obat psikotropika Rp. 50.000,00 - Buku pemesanan obat narkotika Rp. 50.000,00

- Buku salinan copy resep Rp. 100.000,00

- Buku catatan pembelian Rp. 20.000,00

- Buku catatan penjualan Rp. 20.000,00

- Buku catatan keuangan Rp. 20.000,00

(14)

- Buku catatan psikotropika Rp. 20.000,00

- Kartu stok obat Rp. 100.000,00

- Stempel dan tinta Rp. 750.000,00

- Alat tulis kantor Rp. 150.000,00

- Kalkulator Rp. 50.000,00 Total Rp. 1.530.000,00 c) Buku-buku standar - Farmakope indonesia Rp. 1.000.000,00 - ISO Rp. 150.000,00 - MIMS Rp. 70.000,00 - IONI Rp. 400.000,00

- Kumpulan undang-undang apotek Rp. 100.000,00

Total  Rp. 1.720.000,00

d) Perlengkapan lain-lain

- Timbangan obat gram dan miligram Rp. 1.550.000,00 - Set alat racik (blender, kertas puyer, sudip, Rp. 1.000.000,00

mesin pres obat)

- Telepone + faximile Rp. 500.000,00

- Pengemas obat Rp. 500.000,00

- Alat kebersihan Rp. 250.000,00

- Pot salep, cangkang kapsul Rp. 950.000,00 - Plastik klip, kresek, etiket, label Rp. 250.000,00

- Erlenmeyer Rp. 350.000,00

- Cawan porselen Rp. 60.000,00

- Meja peracikan obat Rp. 900.000,00

- Gelas ukur Rp. 350.000,00

- Batang pengaduk Rp. 50.000,00

- Pipet Rp. 200.000,00

- Corong glass Rp. 120.000,00

- Timbangan dan tinggi badan Rp. 500.000,00

- AC 1/2 PK (1) Rp. 2.300.000,00

- Alat Pemadam Kebakaran Rp. 250.000,00

(15)

e) Biaya pengadaan obat awal dan alkes

- Pengadaan obat generik Rp. 14.000.000,00

- Pengadaan obat OWA, non generik Rp. 13.750.000,00

- Obat bebas Rp. 8.500.000,00

- Peralatan kosmetik, peralatan bayi Rp. 7.000.000,00

- Alat kesehatan Rp. 7.000.000,00

Total Rp. 50.250.000,00

f) Biaya proses izin apotek

- Keanggotaan IAI selama 1 tahun APA Rp. 240.000,00 - Keanggotaan IAI selama 1 tahun 1 APING Rp. 240.000,00 - Berkas (Print, Foto copy, materai) Rp. 210.000,00 - Administrasi rekomendasi dari Puskesmas Rp. 25.000,00

- HO Rp. 118.000,00

Total Rp. 1.073.000,00

g) Biaya kontrak bangunan Rp. 47.000.000,00

h) Biaya cadangan modal Rp. 30.000.000,00

Total Modal Rp. 160.828.000,00

B. Rencana anggaran biaya pendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun

ke 1)

a) Biaya rutin perbulan tahun pertama

- 1 orang APA Rp. 2.500.000,00

- 1 orang APING Rp. 2.000.000,00

- 3 orang AA (3xRp. 1.500.000,00) Rp. 4.500.000,00

Total Rp. 9.000.000,00

b) Biaya lain-lain

- Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp. 375.000,00 Total biaya rutin perbulan RP. 9.375.000,00 c) Total biaya rutin pertahun

- Biaya rutin bulanan (Rp.9.375.000x12) Rp. 112.500.000,00 - Uang transport (Rp.300.000x12) Rp. 3.600.000,00

- THR 1 kali gaji Rp. 9.000.000,00

- Sewa Gedung (Rp.47.000.000/tahun) Rp. 47.000.000,00

(16)

d) Proyeksi pendapatan tahun 1 1) Pendapatan tahun pertama

 No Jenis Pendapatan Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. Resep

Asumsi : resep yang masuk 6 resep/hari (keuntungan 25%) @ Rp. 77.000 x 30 hari x 12 bulan

Penjualan obat bebas (keuntungan 10%) Rp. 1.500.000 x 30 hari x 12 bulan

Penjualan OWA (Keuntungan 20%) Rp. 1.000.000 x 30 hari x 12 bulan

Penjualan Alkes (Keuntungan 10%) Rp. 250.000 x 30 hari x 12 bulan

Penjualan susu, perlengkapan bayi dll

(Keuntungan 10%) Rp. 750.000x 30 hari x 12  bulan

Penjualan produk konsinyasi (12 bulanx Rp.1.000.000) Rp. 166.320.000 Rp. 540.000.000 Rp. 360.000.000 Rp. 90.000.000 Rp. 126.000.000 Rp. 12.000.000

Total pendapatan tahun 1 Rp. 1.294.320.000

2) Biaya variabel

 No Jenis Pembelian Jumlah

1. 2. 3. 4. 5.

Pembelian obat resep 75 % x Rp. 166.320.000 Pembelian obat bebas 90 % x Rp.540.000.000 Pembelian OWA 80 % x Rp. 360.000.000 Pembelian alkes 75 % x Rp. 90.000.000 Pembelian susu, perlengkapan bayi dll 85% x Rp. 126.000.000 Rp. 124.740.000 Rp. 486.000.000 Rp. 288.000.000 Rp. 72.000.000 Rp. 107.100.000

(17)

e) Proyeksi pendapatan tahun I-V dengan Asumsi Kenaikan 15%

Kegiatan Tahun I II III IV V

Penjualan Resep 166.320.000 191.268.000 219.958.200 252.951.930 290.894.720 Penjualan Obat bbs/tbs 540.000.000 621.000.000 714.150.000 821.272.500 944.463.375 Penjualan OWA 360.000.000 414.000.000 476.100.000 547.515.000 629.642.250 Penjualan Alkes 90.000.000 103.500.000 119.025.000 136.878.750 157.410.563 Penjualan susu,  perlngkapan  bayi, dll 126.000.000 144.900.000 166.635.000 191.630.250 220.374.788 Penjualan Produk Konsinyasi 12.000.000 13.800.000 15.870.000 18.250.500 20.988.075 Jumlah pendapatan 1.294.320.000 1.488.468.000 1.711.738.200 1.968.498.930 2.263.773.770

f) Proyeksi pengeluaran Tahun I-V dengan Asumsi Kenaikan 15 %

Kegiatan Tahun I II III IV V

Penjualan Resep 166.320.000 191.268.000 219.958.200 252.951.930 290.894.720 Penjualan Obat bbs/tbs 540.000.000 621.000.000 714.150.000 821.272.500 944.463.375 Penjualan OWA 360.000.000 414.000.000 476.100.000 547.515.000 629.642.250 Penjualan Alkes 90.000.000 103.500.000 119.025.000 136.878.750 157.410.563 Penjualan susu,  perlngkapan  bayi, dll 126.000.000 144.900.000 166.635.000 191.630.250 220.374.788 Penjualan Produk Konsinyasi 12.000.000 13.800.000 15.870.000 18.250.500 20.988.075 Jumlah pendapatan 1.294.320.000 1.488.468.000 1.711.738.200 1.968.498.930 2.263.773.770

g) Perkiraan Laba Rugi I

 – 

 V

Kegiatan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Pendapatan 1.294.320.000 1.488.468.000 1.711.738.200 1.968.498.930 2.263.773.770 Pengeluaran 1.262.883.200 1.452.315.680 1.670.163.032 1.920.687.487 2.208.790.610 LABA/RUGI 31.436.800 36.152.320 41.575.168 47.811.443 54.983.160

(18)

h) PBP (Pay Back Periode)

PBP (Pay Back Periode) = 

   

= 

   

= 3,36379724 i) ROI (Return of Investment)

ROI =  

  

= 

 

= 29%  j) BEP (Break Event Point) = 

       =        =    = Rp. 1.173.916.073/tahun = Rp. 97.826.339/bulan = Rp. 3.206.878/hari k) Presentasi BEP =        =      = 92%

(19)

BAB IV PENUTUP

Demikian proposal pendirian Apotek D5 ini dengan harapan Apotek D5 dapat menjalankan visi misinya dan mencapai tujuannya menjadi tempat pengabdian profesi Apoteker yang dapat memberikan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

(20)

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1980. Perturan Pemerintah RI No. 25 tentang perubahan peraturan pemerintah  No. 26 Tahun 1965 tentang apotek. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Depkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332 tahun 2002 tentang Perubahan atas Per menkes Nomor 992 tahun 1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. 2014. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/MENKES/SK/IX/2004, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta : Depkes RI.

Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian Jakarta : Depkes RI.

(21)
(22)

DENAH LOKASI APOTEK D5 Site Plan dan Denah Tempat Usaha

Apotek D5

Alamat : Apotek D5

Jl. K.H Wahid Hasyim No. 7  Notoprajan

 – 

 Kec. Ngampilan

(23)
(24)

2 x 3 2 x 7 2 x 4 6 x 6 2 x 1 3 x 5 2 x 1

(25)

APOTEK STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAYANAN OTC

 Nomor A

 – 

 001

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin melakukan swamedikasi dengan obat bebas

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek 3. PROSEDUR

3.1 Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah kemudian menyanyakan obat yang dibutuhkan

3.2 Apoteker melakukan assessment penyakit, memberikan informasi dan pilihan obat kepada pasien yang melakukan swamedikasi

3.3 Setelah disepakati bersama, pasien dipersilakan melakukan pembayaran 3.4 Menyerahkan obat serta informasi yang diperlukan

3.5 Kemas obat dan serahkan kepada pasien disertai dengan ucapan terima kasih 3.6 Melakukan dokumentasi atau pencatatan obat yang terjual

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(26)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAYANAN OBAT WAJIB APOTEK (OWA)

 Nomor A

 – 

 002

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin melakukan swamedikasi dengan obat OWA (Obat Wajib Apotek)

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek 3. PROSEDUR

3.1 Pasien datang, Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah

3.2 Apoteker melakukan assessment penyakit terhadap keluhan pasienseprti gejalayang timbul, lama sakitnya, pengobatan yang telah dilakukan,alergi obat yang telah dialami, kondisi klinis pasien, serta informasi lainya.

3.3 Apoteker memberikan alternative pengobatan dan memutuskan perlu tidaknya diberikan OWA

3.4 Setelah disepakati maka Apoteker mencatat nama, alamat dan informasi pada form OWA

3.5 Pasien dipersilakan melakukan pembayaran

3.6 Apoteker menyerahkan obat kepada pasien disertai informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi, pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara  penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan dan ucapkan terima kasih kepada pasien

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(27)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAYANAN OBAT RESEP

 Nomor A

 – 

 003

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin membeli obat atas resep dokter

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek 3. PROSEDUR

3.1 Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah

3.2 Apoteker menerima resep dan melakukan screening administrative,  pharmaceutical, dan klinis

3.3 Apoteker melakukan kalkulasi harga resep, selanjutnya melakukan informasi kepada pasien

3.4 Pasien yang telah sepakat dengan harganya dipersilakan untuk menunggu obat di ruang tunggu

3.5 Asisten apoteker melakukan peracikan obat

3.6 Setelah obat selesai diracik, maka apoteker meneliti kembali obat sebelum diserahkan kepada pasien

3.7 Apoteker menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara  penggunaan obat, tempat penyimpanan obat, efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan

3.8 Apoteker nelepas pasien dengan mengucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh

3.9 Catat nama pasien, alamat, umur pasien, dan dokumentasikan

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(28)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1  NO Revisi

MERACIK OBAT

 Nomor A –  004

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien atas resep dokter yang beerbentuk racikan

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek 3. PROSEDUR

3.1 Bersihkan meja untuk meracik dan siapkan alat yang akan digunakan 3.2 Siapkan etiket dan wadah obat

3.3 Cucilah tangan dan bila perlu gunakan sarung tangan dan masker 3.4 Siapkan obat sesuai dengan resep dan lakukan kalkulasi dosis 3.5 Periksa atau control kembali racikan

3.6 Jika ada bahan yang ditimbang maka persiapkan terlebih dahulu 3.7 Buatah racikan sesuai resep

3.8 Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian diserahkan kepada pasien disertai informasi

Bersihkan perlatan dan meja racik, cuci tangan sampai bersih

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(29)

28 APOTEK

D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1  NO Revisi

KONSELING RESEP

 Nomor A –  005

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konsultasi obat kepada pasien atas obat dari dokter

2. PENANGGUNG JAWAB

Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR

3.1 Obat diserahkan kepada pasien sekaligus dicocokan dengan data pasien

3.2 Mencocokan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien tentang yang dikeluhkan dan dialaminya

3.3 Memberitahukan kepda pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut

3.4 Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaannya)

3.5 Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat

3.6 Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganannya yang mungkin bisa dilakukan pasien terhadap efek samping obat yang terjadi

3.7 Menanyakan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu

3.8 Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan

Catat nama, umur, alamat pasien dan buat catatan khusus tentang pasien sebagai dokumentasi

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(30)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN BARANG  Nomor A

 – 

 006

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan penerimaan dan penyimpanan barang ke Apotek.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR

3.1 Barang datang dari PBF.

3.2 Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, No.Batch dan tanggal ED).

3.3 Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak).

3.4 Faktur ditanda tangani oleh apoteker atau asisten apoteker (untuk faktur sel ain  psikotropika dan narkotika) dilengkapi dengan NO SIA serta dibubuhi stempel

apotek.

3.5 Faktur diambilsatu lembar untuk arsip apotek.

3.6 Cek harga faktur baru dengan harga sebelumnya apakah ada kenaikan atau tidak.

3.7 Simpan barang yang datang ditempat yang telah ditentukan. 3.8 Gabungkan faktur dengan surat pesanannya.

3.9 Arsipkan faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

(31)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SIRUP KERING  Nomor A

 – 

 007

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan terhadap penyiapan dan penyerahan sirup kering.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR

3.1 Menyiapkan sirupkering sesuai dengan permintaan.

3.2 Mengambil dan mencatat pengeluaran obat padakartu stock.

3.3 Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan pengenceran sendiri atau dibantu apoteker.

3.4 Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh apoteker. 3.5 Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran. 3.6 Menyiapkan etiket warna putih.

3.7 Menempelkan label kocok dahulu.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(32)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAYANAN RESEP NARKOTIKA

 Nomor A

 – 

 008

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan pelayana terhadap permintaan tertulis dari dokter berupa obat narkotika

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR

3.1 Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah

3.2 Apoteker menerima resep dan melakukan screeningn administratif,  pharmaceutical dan klinis.

3.3 Apoteker melakukan kalkulasi dengan harga resep, selanjutnya melakukan informasi kepada pasien.

3.4 Pasien yang telah sepakat dengan harganya dipersilahkan untuk menunggu obat diruang tunggu.

3.5 Menyiapkan obat sesuai permintaan dari resep.

3.6 Untuk racikan, siapkan obat jadi yang mengandung narkotika atau menimbang  bahan baku narkotika.

3.7 Setelah menimbang bahan baku narkotika, segera ditutup dan dikembalikan wadah ketempatnya.

3.8 Catatlah pengeluaran obat ke kartu stok. 3.9 Siapkan etiket yang sesuai.

3.10 Tulislah dengan benar, nama pasien,umur pasien, alamat pasien, tanggal resep, aturan pakaidan informasi yang lainnya.

(33)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 2

 NO Revisi

PELAYANAN RESEP NARKOTIKA

 Nomor A

 – 

 008

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

Penyerahan Sediaan Farmasi (dilakukan oleh Apoteker)

3.12 Lakukan pemeriksaan terakhir sebelum diserahkan kepada pasien.

3.13 Memanggil nama pasien dengan jelas, serta memeriksa identitas pasien. 3.14 Menyerahkan obat disertai dengan informasi.

3.15 Mintalah kepada pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan.

3.16 Lakukan monitoring terhadap keberhasilan terapi.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(34)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAYANAN INFORMASI OABAT

 Nomor A

 – 

 009

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker dibuat untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak  bias, aktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek. 3. PROSEDUR

3.1 Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau kartu (medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis.

3.2 Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untukmemberikan informasi

3.3 Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, aktual, terkini,etis dan bijaksana baik lisan maupun tertulis.

3.4 Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien: - Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.

- Bagaimana cara pemakaian obat yang meliputi: bagaimana cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi obat.

- Penggunaan indikasi untuk tiap-tiap obat.

- Jelaskan kepada pasien bila menggunakan peralatan kesehatan. - Peringatan efek samping obat yang mungkin terjadi kepada pasien.

- Beritahukan kepada pasien tentang tata cara penyimpanan obat, suhu ruang maupun suhu sejuk.

- Yakinkan kepada pasien akan pentingnya kepatuhan penggunaan obat. 3.5 Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

(35)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PEMBELIAN BARANG KE PBF ATAU APOTEK

 Nomor A

 – 

 010

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

4. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan pengadaan atau pembelian barang ke apotek.

5. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

6. PROSEDUR

6.1 Melihat buku defecta.

6.2 Memeriksa kesesuaian jenis dan harga barang yang ditawarkan PBF/APOTEK. 6.3 Menulis No surat pesanan, nama PBF/APOTEK, jenis dan jumlah barang yang

akan dipesan disurat pesanan.

6.4 Memerksa kembali syarat pesanan yang telah ditulis. 6.5 Menandatangani kembali surat pesanan yang telah ditulis. 6.6 Menyerahkan surat pesanan kepada sales PBF.

6.7 Arsip copy surat pesanan ditinggal di Apotek.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(36)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAYANAN HOME CARE

 Nomor A

 – 

 011

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian yang

dilakukan di rumah untuk pasien yang menderita penyakit kronis dan yang keadaan fisiknya tidak memungkinkan untuk pasien datang ke apotek.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek. 3. CARA HOME CARE

a. Dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien.  b. Dengan melalui telpon.

4. RUANG LINGKUP

a. Informasi penggunaan obat.  b. Konseling pasien.

c. Memantau kondisi pasien pada saat menggunakan obat dan kondisi pasien setelah menggunakan obat serta kepatuhan pasien dalam minum obat. 5. PROSEDUR

5.1 Melakukan seleksi pasien melalui kartu/catatan pengobatan pasien ( Patien  Medication Record=PMR).

5.2 Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home care.

5.3 Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari catatan pengobatan pasien ( Patien  Medication Record=PMR).

5.4 Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan kerumah. 5.5 Melakukan kunjungan kerumah.

5.6 Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada atau kunjungan berikutnya secara berkesinambungan.

5.7 Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah kunjungan dan tindak lanjut yang telah dilakukan.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(37)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

SOP PENYULUHAN KESEHATAN

 Nomor A

 – 

 012

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan yang

dilakukan apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek. 3. PROSEDUR

3.1 Melakukan penelusuran literature dila diperlukan, secara sistematis untuk memberikan penyuluhan sesuai tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat.

3.2 Menyiapkan materi penyuluhan.

3.3 Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat dengan tema yang aktual atau berkaitan dengan masalah kesehatan yang sedang berkembang dimasyarakat.

3.4 Menjawab pertanyaan kelompok masyarakat dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana.

3.5 Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dll).

3.6 Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan.

3.7 Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan obat tetapi dapat berkembang menjadi masalah hidup bersih dan sehat, masalah keamanan pangan dan masalah yang berkaitan dengan kesehatan.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(38)

APOTEK

D5 STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

SOP PELAYANAN DELVERY

 Nomor A

 – 

 013

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan layanan delivery obat, atas permintaan  pasien baik dari resep maupun non resep.

2. PENANGGUNG JAWAB

Apoteker Pengelola Apotek, tenaga teknik kefarmasian, petugas pengiriman. 3. PROSEDUR

3.1 Apoteker atau tenaga teknis kefarmasiaan menyiapkan obat yang akan dikirim ke pasien dan mengakumulasikan harga.

3.2 Obat, copy resep (jika obat resep) maupun kuitansi dibungkus dengan rapi kedalam plastik, semua etiket diupayakan agar terlihat dan mudah dibaca dari luar.

3.3 Pemberian informasi tertulis untuk obat yang memerlukan penjelasan khusus  pada formulir yang telah disediakan.

3.4 Obat yang telah dibungkus rapi diserahkan kepada petugas pengiriman. 3.5 Pengiriman obat disertai dengan buku pengiriman obat yang berisi nama dan

alamat pasien serta keterangan jumlah uang yang masih harus dibayar serta tanda tangan penerima obat.

3.6 Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan dengan ramah, sopan dan  bersahabat.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(39)

APOTEK

D5 STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

SOP PELAYANAN OBAT TRADISIONAL (BATRA)

 Nomor A

 – 

 014

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Meningkatkan pelayanan pengobatan tradisional (BATRA) terhadap masyarakat lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek 3. RUANG LINGKUP

Pasien yang membutuhkan penanganan dengan pengobatan tradisional 4. PROSEDUR

a) Kegiatan pendataan, pemantuan, kunjungan dan pembinaan BATRA dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan pengobatan tradisional

 b) Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pengobatan tradisional dan cara  penggunaannya

Membuat laporan kegiatan sesuai dengan kebutuhan

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(40)

APOTEK

D5 STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 2

 NO Revisi

SOP PELAPORAN KAS HARIAN

 Nomor A

 – 

 015

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Untuk membuat laporan penerimaan dan penyetoran uang 2. PENANGGUNG JAWAB

Apoteker pengelola Apotek 3. PROSEDUR

Alat dan bahan

a. Rekapitulasi harian penerimaan kas  b. Balpoint c. Komputer d. Kertas HVS e. Printer f. Staples g. Stempel apotek

a) Menyalakan komputer dan printer

 b) Memasukkan jumlah rincian uang dari daftar rekapitulasi harian penerimaan kas

 – 

 pemegang kas setiap hari kerja

c) Menyimpan data yang telah diketik di komputer

d) Menotalkan jumlah uang retribusi perbulan , setelah tutup buku e) Mengeprint buku bantu kas harian

f) Mengarsip buku bantu kas harian

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(41)

APOTEK

D5 STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

SOP PELAYANAN REKAM MEDIS

 Nomor A

 – 

 016

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Memudahkan pencarian dan terjaga keamanan rekam medis 2. PENANGGUNG JAWAB

Apoteker Pengelola Apotek 3. RUANG LINGKUP

Loket pendaftaran, status rekam medis dan rak penyimpanan rekam medis 4. PROSEDUR

a) Menyiapkan formulir dan catatan serta nomor rekam medis yang diperlukan untuk pelayanan. Formulir dan catatan yang perlu disiapkan yaitu:

 Formulir-formulir dokumen rekam medis yang telah diberi nomer rekam medis, yaitu formulir rekam medis yang belum berisi catatan  pelayanan pasien yang lalu

 Buku registrasi pendaftaran pasien yaitu buku yang berisi catatan identitas pasien sebagai catatan pendaftaran

 Buku ekspedisi, yaitu buku yang digunakan untuk serah terima dokumen rekam medis agar jelas siapa yang menerimanya

 KIUP (kartu indeks utama pasien yaitu kartu indeks yang digunakan sebagai petunjuk pencarian kembali identitas pasien)

 KIB/KTPP (kartu identitas berobat /kartu tanda pengenal pasien) yaitu kartu identitas pasien yang diserahkan kepada pasien untuk digunakan kembali bila datang berobat lagi

 Tracer yaitu kartu yang digunakan untuk petunjuk digunakannya (keluarnya) dokumen rekam medis dari rak filing sehingga dapat digunakan untuk peminjaman dokumen rekam medis ke filing

 Buku catatan penggunaan nomor rekam medis yaitu buku yang  berisi catatan penggunaan nomor rekam medis

 Karcis pendaftaran pasien

 b) Menanyakan kepada pasien yang datang, apakah sudah pernah berobat? Bila  belum berarti pasien baru dan bila sudah berarti pasien lama

c) Pelayanan kepada pasien baru meliputi: menanyakan identitas pasien secara lengkap untuk dicatat pada formulir rekam medis pasien rawat jalan KIB dan KIUP

(42)

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(43)

APOTEK

D5 STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

SOP PENANGANAN JARUM SUNTIK BEKAS

 Nomor A

 – 

 017

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017 1. TUJUAN

Sebagai pedoman kerja bagi dokter/dokter gigi/perawat/perawat gigi/bidan menangani kejadian tidak diinginkan yaitu petugas tertusuk jarum suntik/suntik  bekas, infus/infus bekas

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek 3. PROSEDUR

a) Petugas yang termasuk (korban) segera menekan atau memijat daerah yang tertusuk jarum sampai darah keluar

 b) Korban mencuci daerah yang tertusuk dengan sabun antiseptik atau anti disinfektan

c) Korban membilas daerah yang tertusuk dengan air mengalir d) Korban segera melaporkan kejadian kepada atasan unit kerja

e) Korban dan pasien dirujuk ke laboraturium/rumah sakit untuk melakukan tes HIV/Hepatitis B, dan C

f) Atasan unit kerja membuat laporan kejadian dengan formulir laporan kejadian

g) Korban mendatangani formulir laporan kejadian

Atasan unit kerja menandatangani formulir laporan kejadian

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(44)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

OBAT TRADISIONAL

 Nomor A

 – 

 018

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

4. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan program penyetoran uang kas ke  bank.

5. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

6. PROSEDUR

6.1 Apoteker atau AA memeriksa obat tradisional yang masuk ke apotek label halal.

6.2 Menyimpan obat tradisional secara efek farmakologi obat dan alfabetis . 6.3 Menawarkan produk obat tradisional ke pasien.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(45)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi

PELAPORAN KAS BULANAN

 Nomor A

 – 

 019

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan pelaporan uang kas bulanan apotek.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR

3.1 Laporan kas bulanan berisi rincian uang keluar serta penerimaan uang diapotek yang berasal dari penjualan obat dan perbekalan kefarmasian lainnya baik melalui resep maupun non resep.

3.2 Laporan kas bulanan dibuat 2 rangkap, satu untuk arsip apotek.

3.3 Laporan kas bulanan diserahkan kepada bagian keuangan disertai rekap bukti transaksi selama satu bulan.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

(46)

APOTEK D5

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

 NO Revisi SOP KERUSAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Nomor A

 – 

 020

Tanggal Revisi Mulai Berlaku

2017

1. TUJUAN

Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan program penyetoran uang kas ke  bank.

2. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR

3.1 Apoteker segera melaporkan kepada tim management bagian operasional  perihal kerusakan peralatan dan perlengkapan.

3.2 Tim management segera menghubungi teknisi yang kompeten untuk memperbaiki kerusakan.

3.3 Tim management berkoordinasi dengan staf apotek perihal persiapan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi di apotek meliputi waktu perbaikan.

3.4 Setelah perbaikan kerusakan peralatan dan perlengkapan selesai, pembayaran dilakukan oleh tim management melalui staf apotek.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

...

Apoteker Pengelola Apotek

Referensi

Dokumen terkait