• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

FARMASI KOMUNITAS

FARMASI KOMUNITAS

FARMASI KOMUNITAS

FARMASI KOMUNITAS

di

Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar

Disusun oleh:

Ratna Aurora, S.Farm 073202075

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

Lembar Pengesahan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

APOTEK SWASTA

di

Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan

Disusun oleh:

Ratna Aurora, S.Farm 073202075

Apotek Keshia Farma Medan

Pembimbing,

Yudo Cahyanta, S.Si., Apt

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Kimia Farma Tbk. adalah perusahaan publik sekaligus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk. merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu: industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh PT. Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada. Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

(4)

Kimia Farma 29 Pematang Siantar. PKP ini memberikan pengalaman kepada calon apoteker untuk mengetahui pengelolaan suatu apotek BUMN yaitu apotek Kimia Farma dan pelaksanaan pengabdian profesi apoteker khususnya di apotek tersebut.

1.2 Tujuan

Memahami manajemen PT. Kimia Farma Apotek.

• Mengetahui pelaksanaan pelayanan kefarmasian khususnya konsultasi dan konseling di Apotek Kimia Farma.

(5)

BAB II

TINJAUAN UMUM APOTEK

2.1 Aspek Administrasi dan Perundang-undangan Pendirian Apotek

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/Menkes/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Sebelum suatu apotek didirikan harus terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan. Studi kelayakan adalah suatu kajian yang dilakukan secara menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan keputusan yang mengandung resiko yang belum jelas. Studi kelayakan suatu apotek hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat berdasarkan data-data dari berbagai sumber yang dianalisis dari banyak aspek.

Tingkat keberhasilan pendirian sebuah apotek dapat dipengaruhi oleh: 1. Kemampuan sumber daya internal (kecakapan manajemen, kualitas pelayanan,

produk yang dijual, dan kualitas karyawan).

(6)

Aspek-aspek yang menjadi bahan penilaian studi kelayakan terdiri dari analisis manajemen, analisis pasar, analisis teknis dan analisis keuangan.

Analisis Manajemen

Penilaian terhadap aspek manajemen meliputi:

- Strategi manajemen mengenai visi, misi, program kerja dan standar prosedur operasional suatu kegiatan.

- Bentuk dan tata letak bangunan. - Jenis produk yang akan dijual.

Analisis Pasar

Dalam menilai aspek pasar hal yang harus diperhatikan adalah potensi pasar yaitu sejumlah pembeli yang memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakannya. Kemudian adalah target pasar yaitu jenis konsumen tertentu yang akan dilayani atau yang akan menjadi sasaran pemasaran.

Dalam suatu studi kelayakan, pemilihan target pasar akan mempengaruhi penyiapan pemilihan produk, pemilihan lokasi apotek, desain interior dan exterior gedung, penampilan karyawan dan kualitas pelayanan (Umar, 2004)

(7)

utama dan target pasar sekunder. Apotek yang telah memutuskan segmen tertentu yang akan dilayani, perlu menindaklanjuti dengan menetapkan bagaimana seharusnya apotek tersebut dipersepsikan di benak pelanggannya. Penentuan posisi (positioning) adalah membentuk citra apotek tersebut (Utami, 2006).

Analisis Teknis

Hal penting yang menjadi pertimbangan pada penilaian aspek teknis antara lain adalah mengenai lokasi dan lingkungan sekitarnya yang meliputi jarak lokasi dengan supplier harus relatif dekat dan mudah dicapai, jarak lokasi dengan domisili konsumennya harus relatif dekat dan mudah dicapai dengan berbagai macam jenis alat transportasi, bentuk dan luas lahan (bangunan), kenyamanan dan keamanan daerah tersebut, serta prospek pertumbuhan pasarnya harus relatif cepat dan besar.

Analisis Keuangan

Pertimbangan dalam menilai aspek keuangan meliputi: a. Modal minimal

Modal minimal adalah modal minimum yang diperlukan untuk pengadaan sarana dan prasarana sebagai syarat untuk diperolehnya izin apotek. Modal minimal digunakan untuk tujuan pengadaan aktiva tetap, aktiva lancar, biaya awal yang dibutuhkan untuk pendirian dan kas yang berupa uang kontan baik di tangan maupun di bank dalam bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan. b. Sumber modal, dapat diperoleh dari:

(8)

2. Modal kredit yaitu modal yang diperoleh dari pembeli kredit (kreditur) kepada penerima kreditur (debitur). Dalam hal ini ada hubungan kepercayaan antara kedua pihak bahwa dimasa mendatang debitur akan sanggup memenuhi segala sesuatu sesuai perjanjian. Sumber-sumber modal kredit ini antara lain adalah bank, teman sejawat, PBF yang umumnya berupa sediaan farmasi bersifat fast moving.

Berdasarkan pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:

1. Modal tetap (aktiva tetap), yaitu modal yang keadaannya relatif tetap misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan.

2. Modal lancar (aktiva lancar) yaitu modal yang sewaktu-waktu dapat berubah misalnya uang tunai (kas/bank), piutang, barang dagangan, uang muka (Umar, 2004).

Perubahan tata cara dalam mengurus Surat Izin Apotek ditetapkan oleh Kepmenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1992 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Dengan demikian, maka tata cara mengurus izin apotek saat ini adalah:

• Yang berwenang memberi izin SIA adalah Kadinkes Kabupaten/ Kota.

• Yang berhak memperoleh izin adalah Apoteker.

2.2 Aspek Manajerial

2.2.1 Administrasi

2.2.1.1 Administrasi pembukuan

(9)

Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Administrasi pelayanan

Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat (Kepmenkes RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004).

2.2.1.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu proses pencatatan, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibuat dalam berbagai bentuk antara lain berupa laporan laba rugi, aliran kas (cash flow) dan neraca.

Laporan laba rugi adalah laporan akuntansi keuangan yang menggambarkan tentang jumlah penjualan, biaya variabel, biaya tetap, dan laba.

Laporan aliran kas dibuat untuk menggambarkan tentang perkiraan rencana jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran uang kas apotek selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas adalah saldo awal, penerimaan kas dari hasil operasi dan investasi, pengeluaran kas dari kegiatan operasi dan investasi, dan saldo akhir.

Neraca adalah laporan akuntansi keuangan yang menggambarkan tentang kondisi harta (aktiva), hutang (pasiva) dan modal sendiri (ekuity) yang dimiliki apotek pada tanggal tertentu.

(10)

Apotek wajib menyimpan resep minimal selama 3 tahun dan dapat memberikan informasi kembali tentang resep tersebut apabila konsumen atau dokter penulis resep tersebut memerlukannya (Umar, 2004).

2.2.2 Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

2.2.2.1 Perencanaan pengadaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu diperhatikan:

a. Pola penyakit.

b. Kemampuan masyarakat.

c. Budaya masyarakat (Kepmenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004). Perencanaan pengadaan memberi gambaran pada bagian pembelian dan perencana mengenai berapa banyak uang yang harus dihabiskan pada beberapa bagian dari kategori barang dagangan dalam setiap bulannya sehingga prediksi penjualan dan prediksi objek keuangan lain dapat terpenuhi.

Bagian perencanaan pengadaan membagi seluruh rencana keuangan ke dalam berapa banyak item yang dibeli dan bagaimana sistem yang digunakan untuk perencanaan barang dagangan dan keberagamannya (Utami, 2006).

(11)

Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar hutang, memberikan peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar.

b. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan.

Dalam menentukan jenis sediaan farmasi yang akan dibeli apotek, harus berdasarkan data yang dibutuhkan oleh konsumen. Data ethical dapat diperoleh dari resep-resep yang masuk ke apotek, sedangkan data OTC dapat didasarkan pada kondisi pemukiman di sekitar lokasi apotek dan obat-obat bebas yang sering diiklankan di media elektronik.

c. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, ditentukan berdasarkan data historis jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan, kebutuhan apotek setiap bulan, kondisi diskon, dan ukuran gudang.

d. Jarak apotek dengan pemasok.

Jarak apotek yang jauh dari supplier, lamanya waktu pengiriman dan resiko kehabisan barang dapat dijadikan dasar dalam menentukan jumlah pembelian.

e. Kondisi sosial politik

Kondisi sosial politik yang tidak stabil dapat menyebabkan turunnya nilai uang, oleh karena itu membeli dalam jumlah besar dapat dipertimbangkan.

f. Kondisi gudang

Pembelian barang harus disesuaikan dengan kapasitas gudang dan sarana tempat penyimpanan obat seperti lemari pendingin.

(12)

Batas tanggal daluarsa yang pendek memiliki resiko kerugian barang rusak yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada garansi dari supplier tentang batas maksimal daluarsa (paling lambat) daluarsa, misalnya paling lambat 6 bulan sebelum batas tanggal daluarsa, dapat ditukar dengan obat yang baru (Umar, 2004).

2.2.2.2 Cara Pemesanan/pengadaan

Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi harus melalui jalur resmi (Kepmenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004).

Pada saat menerima barang, petugas memeriksa dan menerima fisik barang dari supplier sesuai dengan Surat Pesanan dan faktur barang. Kemudian membuat tanda terima barang di faktur (stempel dan tanda tangan) berdasarkan fisik barang yang diterima. Petugas pembelian memeriksa jumlah, jenis, harga dan diskon serta masa pembayaran hasil negosiasi dengan supplier. Lalu mengirimkan seluruh faktur pembelian barang yang telah diperiksa ke fungsi Tata Usaha (Umar,2004).

2.2.2.3 Penyimpanan/pergudangan

(13)

Semua obat dan bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan obat/bahan obat tersebut.

2.2.2.4 Penjualan

Penjualan atau pengeluaran obat memakai sistem FIFO (First In First

Out) dan FEFO (First Expire First Out) (Kepmenkes No.

1027/MENKES/SK/IX/2004).

Desain apotek yang baik akan menarik keinginan konsumen untuk mengetahui lebih dalam segala sesuatu yang ditawarkan oleh apotek tersebut. Suasana apotek dapat dibangun melalui sistem pencahayaan, pengaturan tata letak, dan penataan atau pengaturan barang dagangan yang baik yang akan menarik pelanggan (Utami, 2006).

Tata cara penataan perbekalan farmasi (obat) di apotek dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Di ruang peracikan atau penyiapan obat (ethical counter)

Dalam menata perbekalan farmasi di ethical counter perlu diperhatikan peraturan yang berlaku yaitu obat-obat golongan narkotika dan psikotropika harus dipisahkan dan disimpan pada lemari tersendiri, sedangkan untuk obat ethical lainnya disimpan dalam lemari yang didesain khusus sehingga dapat memberikan kemudahan dan kecepatan kepada petugas dalam menyiapkan obat yang dibutuhkan konsumen.

b. Di ruang penjualan obat bebas (OTC counter)

(14)

atau lemari obat bebas, bebas terbatas (OTC) agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan membeli bagi setiap konsumen yang datang ke apotek. Lay out juga harus diperhatikan yaitu tata letak, susunan barang yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam memperoleh obat yang dibutuhkan (Umar, 2004).

2.2.2.5 Laporan Pemakaian Narkotika / Psikotropika

Apotek membuat laporan pemakaian narkotik dan psikotropik berdasarkan dokumen penerimaan dan pengeluarannya setiap bulan. Untuk obat-obat golongan narkotika, pelaporan dilakukan sekali dalam sebulan, selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya. Sedangkan untuk obat-obat psikotropika, pelaporannya dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu tiap 6 bulan. Laporan-laporan ini ditandatangani oleh APA lalu diberi stempel apotek, difoto kopi rangkap 4, 1 lembar untuk pertinggal. Laporan ini ditujukan kepada:

a. Kepala Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan. b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. c. Kepala Balai Besar POM Medan.

2.2.2.6 Pengelolaan Obat Rusak dan Kadaluarsa

(15)

Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

2.3 Aspek Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care)

2.3.1 Pelayanan resep

Skrining resep

Apoteker melakukan skrining resep yang meliputi persyaratan administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

Penyiapan obat

Penyiapan obat meliputi peracikan, etiket, kemasan obat yang diserahkan, penyerahan obat, informasi obat, konseling, dan monitoring penggunaan obat.

(16)

Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, etis dan bijaksana kepada pasien. Informasi obat kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.

Apoteker juga harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan yang salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya.

Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan (monitoring) penggunaan obat terutama untuk pasien tertentu seperti TBC, diabetes, kardiovaskular dan penyakit kronis lainnya.

2.3.2 Promosi dan Edukasi

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu memberikan informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.

2.3.3 Pelayanan residensial (Home Care)

(17)

(Kepmenkes RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004).

BAB III

KIMIA FARMA

3.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan.

Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi Bhinneka Kimia Farma (PNF). Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), menjadi PT. Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001, Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

(18)

3.2 Bisnis Kimia Farma

3.2.1 Holding

PT. Kimia Farma Tbk

Dibentuk : 16 Agustus 1971 Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan

Visi : Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang berdaya saing global.

Misi : 1. Menyediakan produk dan jasa pelayanan kesehatan yang unggul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan.

2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang baik. 3. Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya

(19)

PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri (Llyod's, SGS, TUV).

Hasil produksi yang dibuat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.

Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan.

(20)

Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.

2. Integritas

Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.

3. Kerja Sama

Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh untuk mencapai sukses.

3.2.2 Anak Perusahaan

3.2.2.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution

Dibentuk : 4 Januari 2003

Jalur usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan

(21)

maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya.

Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

3.2.2.2 P.T. Kimia Farma Apotek

Dibentuk : 4 Januari 2003 Jalur Usaha : Farmasi

P.T. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.

(22)

Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

3.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

PT. Kimia Farma Apotek bergerak di bidang ritel farmasi dan jasa layanan kesehatan. Fokus utama layanan PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan meliputi:

• Apotek.

• Klinik umum/gigi, spesialis.

• Laboratorium klinik.

• Optik.

• Praktek dokter bersama.

Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh Sumatera Utara yaitu :

1. Kimia Farma Pelengkap No. 2 Rumah Sakit Inalum

2. Kimia Farma Pelengkap No. 14 Rumah Sakit Pirngadi Medan 3. Kimia Farma 27 Palang Merah (Pusat)

4. Kimia Farma 28 Belawan

5. Kimia Farma 29 Pematang Siantar 1 6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

(23)

10. Kimia Farma 84 Tanjung Balai 11. Kimia Farma 85 Pematang Siantar 2 12. Kimia Farma 90 Kisaran

13. Kimia Farma 106 Aksara Medan

14. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan 15. Kimia Farma 160 Setia Budi Medan

16. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3 17. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan 18. Kimia Farma Basri Medan

19. Kimia Farma Pelengkap No. 41 Rumah Sakit Tebing Tinggi. 20. Kimia Farma Namso Pematang Siantar 4.

21. Kimia Farma 312 Rantau Prapat. 22. Kimia Farma 313 Padang Sidimpuan. 23. Kimia Farma 314 Binjai.

3.4Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar

3.4.1 Lokasi Apotek

Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar bertempat di Jalan Sutomo No. 63 Pematang Siantar. Lokasi apotek ini sangat strategis karena berada di dalam lingkungan yang dekat dengan praktek-praktek dokter dan berada diantara pemukiman penduduk dan pusat perbelanjaan.

(24)

3.4.2 Pengadaan Perbekalan Farmasi dan Kelengkapan Produk

3.4.2.1 Pembuatan Buku Defekta Barang

Pembuatan buku defekta barang dilakukan sebagai berikut: setiap hari petugas memeriksa barang yang kosong atau hampir habis, lalu melakukan pencatatan dalam buku defekta meliputi nama barang, dosis, satuan, dan jumlah yang dibutuhkan, kemudian menyerahkan buku defekta ke petugas pembelian.

3.4.2.2Perencanaan Pembelian

Perencanaan pembelian dilakukan seminggu dua kali, kecuali barang-barang yang dibeli secara mendesak karena adanya permintaan pasien. Perencanaan pembelian dilakukan sebagai berikut: petugas pengadaan menerima informasi mengenai kebutuhan perbekalan farmasi melalui defekta barang, kemudian petugas menetapkan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan defekta dengan memperhatikan jumlah kebutuhan per bulan.

3.4.2.3Prosedur Pembelian

(25)

3.4.2.4Prosedur Penerimaan Barang

Penerimaan barang di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar dilakukan sebagai berikut: petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat Pengantar Barang/Faktur (SPB/F), petugas memeriksa kesesuaian permintaan barang yang ada di SP dan SPB/F, petugas menandatangani dan membubuhkan stempel Kimia Farma pada faktur asli. Faktur asli diserahkan kepada pemasok dan fotokopi faktur sebagai pertinggal, kemudian petugas memberikan nomor urut barang, lalu petugas mencatat barang masuk pada kartu stok masing-masing barang.

3.4.2.5 Penyimpanan

Penyimpanan dapat dilakukan di etalase atau ruang peracikan. Penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan efek farmokologinya yang disusun menurut abjad dengan menggunakan prinsip FIFO (first in first out), yaitu obat yang lebih awal masuk dikeluarkan lebih dahulu.

Untuk obat generik penyimpanannya disusun berdasarkan abjad. Untuk obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus. Obat-obat yang penyimpanannya harus dibawah suhu kamar, disimpan dalam lemari pendingin.

(26)

Pelayanan di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar sudah cukup baik karena melayani konsumen dengan ramah, sopan, santun, dan siap membantu selama konsumen berada di apotek. Pelayanan di Apotek ini telah memakai sistem komputerisasi sehingga memudahkan dalam pelayanan dan pengadaan barang. Sistem komputerisasi yang digunakan sekaligus berperan sebagai mesin kasir.

BAB IV

PETA PASAR

Judul : Launching for Marketer and Entrepreneur

Pengarang : Simon Jonatan

STUDI KELAYAKAN, MENGAPA PENTING?

A. Study Kelayakan, Meluncurkan produk baru

(27)

Kegagalan suatu bisnis dapat terjadi. Pertama, akibat kegagalan pasar, tidak terdapat pembeda produk yang jelas, positioning yang lemah, ketidak pahaman terhadap kebutuhan konsumen minimnya dukungan serta reaksi agresif dari pesaing. Kedua, akibat finansial yakni berupa rendahnya tingkat pengembalian investasi atau ROI. Ketiga, merupakan kegagalan dalam hal waktu. Terlambat memasuki pasar atau terlalu dini masuk pasar sementara pasar belum dikembangkan untuk siap menerima produk baru tersebut. Keempat, kegagalan teknis yang meliputi produk tidak bekerja dengan baik dan rancangan produk buruk. Kelima, kegagalan organisasi yang disebabkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan organisasi serta tidak adanya dukungan organisasi. Keenam, kegagalan lingkungan berupa peraturan pemerintah dan faktor makro ekonomi.

B. Teori Tinggal Landas dan Big Bang

Ada dua teori untuk meluncurkan suatu usaha baru, teori tinggal landas dan Big Bang. Disebut”Teori Tinggal Landas” karena mengikuti proses pesawat lepas landas. Mula-mula melaju pelan dan dilandasan kemudian dipercepat hingga melaju dilandasan pacu hingga ribuan meter untuk selanjutnya dengan dorongan tenaga mesin jet membuat pesawat terangkat keatas. Setelah mencapai tahap kestabilan diudara, pesawat baru diarahkan untuk mencapai ketinggian yang dikehendaki.

(28)

Teori kedua, yang meluncur bagai roket langsung menembus ruang angkasa umumnya cepat kandas pula. Muncul hari ini, menghilang esok hari.

MarkeInsight (Studi Kelayakan)

MarkeInsight (Studi Kelayakan dan Riset Pemasaran)

Menurut Kenichi Ohmae ada tiga pemain utama dalam strategis bisnis yaitu perusahaan itu sendiri (Company), pelanggan(Costumer), dan pesaing(Competitor). Ketiga pemain tersebut disebut strategic triangle.

Strategi bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu costumer based strategies, cooperate based strategies, competitor based strategies. Dalam

perkembangan muncul yang keempat yaitu change (perubahan) yang menyangkut teknologi, peraturan pemerintah dan politik.

Ada dua kekuatan yang memotivikasi organisasi dalam mengembangkan produk baru yaitu kekuatan internal yang terdiri dari meningkatnya penjualan atau laba, rasa optimisme dalam melakukan riset dan pengembangan untuk mengembangkan keunggulan biaya, menjaga kepemimpinan pasar serta untuk menciptakan citra sebagai perusahaan yang inovatif. Sedangkan yang kedua adalah kekuatan eksternal terdiri dari munculnya peraturan baru, daur hidup produk telah mencapai kematangan, perubahan teknologi yang cepat, berubahnya kebutuhan konsumen serta meningkatnya kompetisi lokal dan global.

(29)

Seberapa baik produk sesuai untuk memenuhi kebutuhan pasar? Kebutuhan pasar dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu kebutuhan yang sudah ada dan kebutuhan laten. Kebutuhan yang sudah ada lebih mudah diekspresikan. Sedangkan kebutuhan laten adalah kebutuhan yang belum ada sampai saat ini sehingga tak mampu diekspresikan konsumen.

Tujuan Riset Awal Produk Baru

Riset awal produk baru dimaksudkan untuk menyediakan informasi bagi manajemen tentang kondisi actual perusahaan atau pasar aktualnya, informasi tentang penggunaan produk saat ini dan pengguna potensial yang diproduksi perusahaan. Riset mengenai berbagai riset awal produk baru.

Riset pemasaran:

1. Ukuran dan kondisi demografis pasar seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan dan status sosial dari konsumen.

2. Konsumen distribusi dan kebutuhan industri, komersial, pemerintah dan pemerintah lokal pengguna produk peralatan dan jasa yang dipasarkan perusahaan.

3. Lokasi geografis dari konsumen actual dan potensial. 4. Pangsa pasar yang dikuasai para pesaing utama. 5. Kondisi saluran distribusi yang dilayani pasar

6. Kondisi ekonomi dan trend lingkungan lainnya yang berpengaruh dipasar. Riset produk:

(30)

2. Teknik produk

3. Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan persaingan dibandingkan dengan para pesaing

4. Investigasi tentang penggunaan alternatif dari produk yang sudah ada 5. Gap analysis yang mengidentifikasi area yang ada dipasar yang dapat

digarap oleh perusahaan. Riset motivasi:

1. Sikap dan reaksi terhadap stribut produk

2. Nilai-nilai yang dipegang pelanggan yang berpengaruh dan memotivasi mereka.

Fase Marketing

Konsep yang Tepat Dalam Pemasaran

Langkah-langkah yang strategis untuk membuat konsep pemasaran adalah:

1. Perubahan

Menyangkut perubahan yaitu teknologi, peraturan pemerintah dan politik.

2. Trend

a. Community Trend

(31)

terjadi dan creating the wave artinya menemukan dan menciptakan sesuatu sehingga para konsumen bergantung pada penemuan dan ciptaan kita.

b. Competitive Analysis

Di zaman hiper kompetitif ini, setiap usaha selalu ada competitor baik langsung maupun tidak langsung.

c. Customer Potential Analysis

Bagian yang paling besar dari studi kelayakan adalah mencari jumlah konsumen, memilah-milah, menganalisa dan menentukan target yang akan dilayani.

3. Pembeli

Tiga kategori dalam community trend adalah: a. Creating Wave

Pada saat ide yang didapat adalah produk/jasa yang relatif baru, maka pengetahuan tentang keinginan pembeli akan menjadi lebih sulit. Karena tidak memiliki pesaing langsung maka pebisnis harus mencari pesaing tidak langsungnya, mempelajari ciri-cirinya (demografi) dan gaya hidupnya (psikografi).

b. Reading the Wave

(32)

c. Under the Wave

Begitu banyak usaha yang beredar, maka pebisnis harus mencari segmen yang belum dilayani atau dimasuki oleh yang lain sebagai target mereka.

4. Segmentasi

Segmentasi adalah mengindentifikasi keinginan dasar dari konsumen dan memasukkannya kedalam sekumpulan kelompok dimana masing-masing kelompok menunjukkan reaksi dan perilakuk berbeda terhadap bauran pemasaran (marketing mix) dari sebuah usaha.

Tujuan Segmentasi

Pebisnis membagi pasar dengan 3 tujuan utama:

1. Pengelompokan konsumen dengan kebutuhan yang sama dan menganalisa karakteristik dan perilaku pembelian dari kelompok tersebut.

2. Membantu merancang bauran pemasaran (marketing mix) yang sesuai dengan sifat dan kehendak dari satu segmen atau lebih.

3. Memuaskan keingginan dan kebutuhan konsumen ketika bertemu dengan tujuan organisasi.

Potensi pasar biasanya dibagi atas beberapa segmen besar, yaitu:

a. Bila ide yang kita masuki bersifat impuls(short cycle consumtion) maka tingkat kesulitan menjadi ringan karena konsumennya anak-anak yang pembosan, mudah berubah dan tidak loyal.

(33)

b. Demografis(umur, lokasi, jenis kelamin, pengeluaran ,SES)

Masyarakat dengan pengeluaran (SES/Status Ekonomi Sosial) yang lebih tinggi relative lebih sulit dipengaruhi begitu pula dengan umur. Wanita lebih konsumtif dan anak lebih mudah dipengaruhi.

c. Psikografis

Masyarakat inovator lebih mudah dipengaruhi dibanding masyarakat yang non believer.

Potensi pasar dapat juga dianalisis dari aspek trend segmen :

a. Wanita cenderung lebih inovator/early adaptor (cari yang baru) dibanding pria.

b. Segmen A, terlebih pria, untuk produk durable, berumur 35 tahun, cenderung akan melakukan keputusan pembelian yang penuh perhitungan dan loyal, terutama laggard, mereka enggan mengganti merek.

c. Produk Impulse cenderung murah dan banyak persaingan karena mudah ditiru secara teknis, apalagi umur konsumen pada kategori ini biasanya anak-anak yang tidak loyal dan sangat mudah dipengaruhi.

5. Target(Sasaran)

Pembagian pasar merupakan salah satu pengambilan keputusan untuk mempertimbangkan memulai suatu usaha. Lalu memilih sasaran pasar, yang dapat saling memenuhi kebutuhan usaha dan pasar.

(34)

Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya untuk menghemat biaya produksi dari pemasaran. Karena hanya satu jenis saja yang diproduksi dan harus mampu meraih kentungan pada produksi massal. Demikian pula, biaya pemasaran menjadi lebih rendah karena hanya satu produk yang dipromosikan dengan menggunakan saluran distribusi tunggal. Sayangnya strategi tersebut rawan terhadap persaingan. 2. Concentrated Targeting

Dengan strategi ini, perusaan memiliki pasar niche (satu segmen yang ada di pasar) sebagai sasaran pasarnya. Karena perusaan hanya berkonsentrasi ke segmen tunggal saja maka perusahaan dapat berkonsentrasi memahami kebutuhan, motif dan kepuasan dari anggota segmen tersebut dan dalam mengembangkan dan menjaga bauran pemasaran khusus.

Tetapi bila segmen pasar yang dipilih terlalu kecil dan mengalami penyusutan akibat perubahan lingkungan maka dapat berdampak negatif pada perusahaan.

3. Multi segmen marketing

Perusahaan memilih untuk melayani dua atau lebih segmen pasar dan mengembangkan bauran pemasaran yang berbeda disebut menerapkan strategi multi segmen marketing.

(35)

6. Know Your Competitor & Finf Your Attractive (Unique Selling)

Kenalilah kompetitor anda. Mengapa konsumen memilih produk kompetitor dan selanjutnya cari suatu “winning edge” (strategi untuk menang pada pasar) atau “unique selling” yang membuat konsumen menoleh pada usaha kita.

Untuk kategori created the wave, pebisnis harus mencari inovasi dengan menemukan trend baru yang belum ada di pasaran. tetapi harus ada situasi dimana konsumen membutuhkan waktu untuk mengerti, menerima dan membeli.

Untuk kategori reading the wave, pebisnis cukup mencari kategori yang trendnya sedang naik, melakukan inovasi untuk mendapatkan winning edge.

Untuk kategori Under the Wave, pebisnis membuat produk yang nyaris sama, inovasi tidak ada dan the winning edge biasanya hanya marketing gimmick.

Langkah 1. mengetahui kelebihan pesaing

Faktor yang harus diperhatikan saat memulai suatu usaha adalah mengapa produk kompetitor dibeli oleh konsumen? faktor apa saja yang mendorong konsumen memutuskan konsumen membeli produk tersebut.

Langkah 2 Melakukan inovasi agar terjadi perbedaan dengan pesaing.

Differensiasi adalah suatu kegiatan pebisnis untuk memenuhi hal-hal apa saja yang belum dilayani oleh kompetitor.

Langkah 3. Apakah membawa keuntungan bagi pelanggan?

(36)

Langkah 4. Mengembangkan nilai tambah bagi usaha

Setiap differensiasi memberikan benefide harus menjadi attractive value.

Konsep pemasaran suatu usaha

1. Trend yang sedang terjadi saat ini 2. Katergori produk yang hendak dimasuki

3. Pesaing (Competitor) : langsung, tidak langsung 4. Target

5. Alasan mengapa pesaing (market leader competitor) dibeli 6. layanan yang belum disediakan oleh pesaing (competitor)

7. Layanan yang paling menimbulkan keuntungan pada konsumen (attractive) 8. Unique selling propotition

9. Sasaran positioning : - kepada target :…….. - untuk kategori :……

(37)

BAB V

PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

(38)

Resep I

Dr. Dame Maria Pangaribuan, SpKK

R/ Nosedin tab No. X S 1 d d 1 (Malam) R/ Kloderma cr tube I

Sue Pro : Bernad Umur : 62 tahun

A. Kasus

(39)

• Penjelasan Dokter tentang obat : Obat ini untuk alergi pada kulit

• Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada

• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum/memakai obat : Tidak ada

C. Spesialite Obat pada Resep.

No. Nama Obat Produk lain Generik Gol Khasiat

Loratadina K Antialergi

2. Kloderma® d. Hal yang harus diinformasikan:

(40)

d. Hal yang harus diinformasikan:

- Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

- Bila terjadi reaksi iritasi, hentikan pemakaiannya.

(41)

Resep II

Dr. Edison Sitanggang, Sp.P

R/ Sohopect forte fls 1 S 3 d d cth 1 pc R/ Sporetic 100 mg No. XV

S 2 d d tab I pc Pro : Acai

Umur : Dewasa

A. Kasus

(42)

B. Three Prime Questions

• Penjelasan Dokter tentang obat : Obat ini untuk penyakit saluran pernafasan yang disertai alergi

• Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada

• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum/memakai obat : Tidak ada

C. Spesialite Obat pada Resep.

No. Nama Obat Produk lain Generik Gol Khasiat d. Hal yang harus diinformasikan

• Kocok dahulu sebelum di minum.

• Obat ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

(43)

b.Bentuk Obat : Tablet

c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 kaplet d. Hal yang harus diinformasikan:

• Minumlah antibiotik dengan teratur sampai habis, sesuai dengan aturan pakai yang diresepkan dokter.

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

(44)

Resep III

Dr. Dame Maria Pangaribuan, SpKK

R/ Nosedin tab X

S 1 d d 1 (Malam) R/ Intidrol 4 mg tab No XV

S 3 dd I R/ Mofacont cr tube I Sue

Pro : Andre Sinaga Umur : 33 tahun

A. Kasus

(45)

• Penjelasan Dokter tentang obat : Obat ini untuk alergi pada kulit yang disertai dengan peradangan.

• Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada

• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum/memakai obat : Tidak ada

C. Spesialite Obat pada Resep

No Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat

Loratadina K Antialergi

2 Intidrol®

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya.

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

2. Intidrol®

(46)

b. Bentuk Obat : Tablet

c Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 Tablet d. Hal yang harus diinformasikan:

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya.

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

3. Mofacort®

a. Indikasi : Inflamasi dan pruritusis dari dermatosis yang responsif. b. Bentuk Obat : Cream

c Cara Pemakaian : Oleskan tipis pada daerah yang sakit. d. Hal yang harus diinformasikan:

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

(47)

Resep IV

Drg. Editha E. Siregar

R/ Amoxan mg 500 tb No X S 3 dd 1

R/ Ponsamic mg 500 tb No X S 3 dd 1

R/ Becom C tb No VI S 1 dd 1

Pro : Lerdo Umur : Dewasa

A. Kasus

Berdasarkan komposisi obat pada resep maka diperkirakan pasien pasca cabut gigi.

(48)

• Penjelasan Dokter tentang obat : Tidak ada

• Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada

• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum/memakai obat : Tidak ada

C. Spesialite Obat pada Resep

No Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya

• Obat harus diminum sampai habis sesuai dengan resep dokter

• Simpan obat pada tempat yang kering dan sejuk serta jauhkan dari jangkauan anak-anak

(49)

a. Indikasi : Pengobatan dari bentuk ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri sehabis melahirkan dan nyeri otot.

b. Bentuk Obat : Tablet

c Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet d. Hal yang harus diinformasikan:

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya

• Hentikan penggunaan obat bila rasa sakit telah hilang

• Simpan obat pada tempat yang kering dan sejuk serta jauhkan dari jangkauan anak-anak

3. Becom C®

a. Indikasi : Mencegah kekurangan vitamin B komplek dan vitamin c b. Bentuk Obat : Tablet

c Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet d. Hal yang harus diinformasikan:

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya.

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

(50)

Resep V

dr. Fitriani.SpOG

R/ Folamil Genio cap no XXX S1 dd cap 1

R/ Cavid D3 cap XV S1 dd cap 1 Pro : Ny. Ruth Umur : 33 tahun

(51)

B. Three Prime Questions

• Penjelasan Dokter tentang obat : Obat ini diberikan sebagai suplement bagi ibu hamil.

• Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada

• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum/memakai obat : Tidak ada

C. Spesialite Obat pada Resep.

No. Nama Obat Produk menyusui yang mengandung DHA untuk nutrisi otak. b. Bentuk Obat : Capsul

c. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet d. Hal yang harus diinformasikan :

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya.

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

(52)

b. Bentuk Obat : Capsul

c. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 Capsul d. Hal yang harus diinformasikan :

• Minumlah obat sesuai dengan aturan pakainya.

• Simpanlah obat di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

PELAYANAN SWAMEDIKASI KASUS I

1. Keluhan

Seorang pemuda datang ke apotek mengeluh bahwa pergelangan tangannya kaku, nyeri, pegal dan tidak bisa digerakkan karena olah raga. Dari keluhan di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien pergelangan tangannya terkilir. obat yang diberikan adalah Lafalos krim.

(53)

Lafalos®

Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Hanya untuk pemakaian luar jangan digunakan pada luka terbuka

• Jangan kena mata dan selaput lendir

• Hentikan bila ada iritasi

KASUS II

Seorang Bapak datang dengan keluhan mual dan muntah yang diderita anaknya yang berusia 15 tahun.

1. Obat yang diberikan : Vomitas

2. Spesialite obat

Nama obat (Pabrik)

Produk lain

(54)

1. Pelayanan Informasi obat

a. Kegunaan : antimual dan muntah. b. Bentuk sediaan obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 2 tablet sebelum makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Disarankan bayak minum air hangat.

• Disarankan meminum obat ini sebelum makan.

• Obat hendaknya disimpan pada tempat yang sejuk dan kering.

KASUS III

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan luka bakar pada tangannya.

1. Obat yang diberikan : Bioplacenton.

2. Spesialite Obat

Nama Obat (Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol. Khasiat Farmakologi

(55)

Farma) Neomisina-SO4 sembuh dan infeksi

kulit lain

3. Pelayanan Informasi.

a. Kegunaan : untuk menyembuhkan luka bakar, luka yang lama sembuh dan infeksi kulit lain.

b. Bentuk obat : gel.

c. Cara pemakaian: 4-6 kali sehari oleskan tipis pada kulit yang luka. d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Bersihkan luka sebelum dioleskan, dan kulit harus kering sebelum dioleskan.

• Hanya untuk pemakaian luar.

KASUS IV

Seorang Remaja (laki-laki) datan menanyakan obat untuk luka karena jatuh saat mengendarai sepeda motor.

1. Obat yang diberikan : Betadine solution.

2. Spesialite obat

(56)

solution (Mahakam)

-Asepta (Konimex) -Apadine (Medifarma)

iodida 10%

3. Pelayanan Informasi obat

a. Kegunaan : Antiseptik.

b. Bentuk sediaan obat : Larutan.

c. Cara pemakaian : Dioleskan pada kulit yang luka beberapa kali sehari. d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Jika terjadi iritasi hentikan pemakaian.

• Disarankan menjaga kebersihan untuk menghindari terjadinya infeksi.

• Hanya untuk digunakan pada bagian luar dari badan.

KASUS V

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan anaknya mengalami gatal-gatal karena biang keringat. Berdasarkan keluhannya maka pasien diberi Caladine®Lotion.

1. Spesialite obat yang diberikan

(57)

Lotion sebagai antiseptik kulit, astringensia dan anti alergi

b. Bentuk sediaan : Lotion

c .Cara Pemakaian : Oleskan 3-4 kali sehari d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• sebelum pemakaian bersihkan tubuh dengan sabun lalu keringkan

• jangan dioleskan pada kulit yang melepuh atau kasar

• kocok dahulu sebelum digunakan.

KASUS VI

Seorang pasien wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan sudah dua hari sering bersin-bersin, hidung tersumbat disertai batuk.

1. Obat yang diberikan : Decolsin

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk lain Komposisi Gol Khasiat

(58)

( Medifarma Laboratories)

Pseudoferin, klorfeniramini maleat,

Dekstrometorphan HBr, gliserin guaiakolat

flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin disertai batuk

3. Pelayanan Informasi

a. Kegunaan : Obat flu

b. Bentuk sediaan : Kapsul (tiap kapsul asetaminofen 400mg, pseudoferin30mg, ctm 1mg, dextrometorphan HBr 10 mg, gg 50 mg)

c. Cara pakai : 3 kali sehari 1 kapsul

d. Hal-hal yang perlu diinformasikan pada pasien :

• Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraaan bermotor atau menjalankan mesin.

• Tidak dianjurkan pada anak-anak di bawah 6 tahun, wanita hamil dan menyususi.

• Hati-hati penggunaan bila ada gangguan fungsi hati dan ginjal.

(59)

KASUS VII

Seorang wanita muda menanyakan obat untuk mengatasi batuk berdahak.

1. Obat yang diberikan : Zenirex sirup. 2. Spesialite obat

Nama obat (Pabrik)

Produk lain

(Pabrik) Komposisi Gol.

Khasiat Farmakologi

Zenirex sirup (Zenith)

Promedex (Interbat)

Tiap 5 ml

mengandung : Prometazine HCl 5 mg, ekstrak ipekak 4 mg, gliserin

W

(60)

guaiakolat 50 mg

3. Pelayanan Informasi obat

a. Kegunaan : Meringankan batuk berdahak atau batuk yang disertai alergi. b. Bentuk sediaan obat : sirup.

c. Cara pemakaian : 3 kali 1 sendok makan d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Diminum obat setelah makan.

• Diminum obat sesuai dengan dosis anjuran.

• Disimpan di tempat sejuk dan kering serta terhindar dari jangkauan anak – anak.

KASUS VIII

Seorang wanita datang dengan keluhan mulas, sakit perut dan diare, telah buang air besar 5 kali dari pagi.

1. Obat yang diberikan : Entrostop

2. Spesialite obat

Nama obat Nama produk lain Komposisi Gol. Khasiat Farmakologi

(61)

Farma) (Ponco) percernaan untuk mengatasi diare

3. Pelayanan Informasi obat

a. Kegunaan : Melindungi mukosa saluran percernaan untuk mengatasi diare. b. Bentuk sediaan obat : Tablet.

c. Cara pemakaian : 2 tablet setiap buang air besar, maksimum 12 tablet. d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Banyak minum air, juga minum oralit untuk mencegah dehidrasi

• Bila dalam 3 hari diare belum berkurang, segera ke dokter.

• Makanlah makanan yang lunak.

KASUS IX

Seorang Ibu datang ke Apotek mencari obat untuk mengatasi demam pada anaknya. Maka obat yang diberikan adalah Bodrexin®.

1. Obat yang diberikan : Bodrexin

2. Spesialit obat Nama Obat (Pabrik)

Produk lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

(62)

3. Pelayanan Informasi

a. Kegunaan : Untuk menurunkan demam pada anak b. Bentuk sediaan : Tablet

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Jika demam tidak turun segera hubungi dokter

• Banyak minum air putih

KASUS X 1. Keluhan

Seorang pria dewasa dengan keluhan batuk dan berdahak selama 2 hari, obat yang diberikan Wood Peppermint Expectorant®.

1. Obat yang diberikan : Wood peppermint expectorant

2. Spesialite Obat yang diberikan

(63)

Wood d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Tidak dianjurkan pada anak usia 6 tahun ke bawah, wanita hamil, menyusui kecuali petunjuk dokter

• Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin

• Simpan di tempat sejuk dan kering.

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. HASIL

Omset apotek dapat diperoleh dari hasil penjualan resep dan berasal dari praktek dokter, rumah sakit dan klinik, praktek dokter intern dan penjualan OTC, alkes, UPDS dan resep kredit, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 2. Omset penjualan resep dari praktek dokter No Praktek Dokter Alamat Kunjungan

(64)

2. Dame Maria SpKK Sutomo 15 300 350 6,6% 10

Tabel 3. Omset penjualan resep dari Rumah Sakit

NO RUMAH SAKIT ALAMAT R/ TUNAI

(65)

Selain pemasukan dari hasil penjualan resep juga ada dari penjualan obat bebas (OTC), alkes, penjualan obat tanpa resep, dan juga resep kredit

Tabel 5. Pemasukan apotek lainnya.

No Pemasukan apotek lainnya Jumlah penjualan (Rp)

1 OTC dan alkes 10.000.000

2 Penjualan UPDS 8.000.000

3 Resep kredit 20.000.000

Total 38.000.000

6.2. PEMBAHASAN

Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar adalah Apotek yang berada di Jalan Sutomo No. 63 Pematang Siantar. Di dalam Apotek Kimia Farma ini ada 3 tempat praktek dokter spesialis yaitu spesialis penyakit syaraf, spesialis penyakit kulit & kelamin, dan spesialis penyakit paru. Apotek ini mempunyai citra yang baik karena item obatnya yang cukup lengkap dan juga menyediakan alat-alat kesehatan yang diperlukan oleh pasien. Kemampuan menyediakan produk yang lengkap merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan.

Sasaran utama dari apotek ini adalah pasien yang berobat dari dokter spesialis yang ada di apotek tersebut dan beberapa praktek dokter spesialis yang ada disekitarnya.

Manajemen Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar ini sudah baik. Dari segi manajemen operasional, apotek ini telah mampu menyediakan produk yang sesuai dengan target pasarnya, dan juga telah melaksanakan pelayanan kefarmasian. Dari segi manajemen keuangan semuanya telah berjalan rapi dan teratur.

(66)

yang dilakukan apotek ini terdiri dari pelayanan resep, obat bebas, obat wajib apotek dan alat-alat kesehatan.

Jumlah rata - rata resep yang masuk dari praktek dokter intern sebesar 75 %. Hasil ini lebih besar dari jumlah resep yang masuk dari praktek dokter diluar apotek dan rumah sakit. Dimana jumlah rata-rata resep yang masuk dari dokter yang praktek diluar apotek adalah sebesar 10 %, dan rumah sakit sekitar 5 %.

Jadi dilihat dari peta pasar yang ditinjau berdasarkan jumlah resep dokter

yang masuk ke apotek Kimia Farma 29 maka usaha Apotek ini layak untuk dilaksanakan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar memiliki lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan pusat perbelanjaan dan dekat dengan beberapa praktek dokter disekitarnya.

(67)

4. Pelayanan di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar sudah cukup baik.

5. Setelah dilakukan studi kelayakan usaha terhadap apotek Kimia Farma Pematang Siantar dapat disimpulkan bahwa usaha apotek masih layak untuk dilaksanakan.

5.2 Saran

1. Sebaiknya pengadaan barang yang sudah habis dan kadaluarsa segera dilengkapi.

DAFTAR PUSTAKA

Jonatan, S. (2007), Launching, for marketer and interpreneur, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tjay, T. H., Drs & Raharja, K., Drs. (2002). Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek sampingnya. Jakarta : Penerbit PT. Elex Media

Kompetindo Kelompok Gramedia.

(68)

Gambar

Tabel 2. Omset penjualan resep dari praktek dokter
Tabel 3. Omset penjualan resep dari Rumah Sakit
Tabel 5. Pemasukan apotek lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hal-hal yang perlu diinformasikan : obat diminum sesuai anjuran dokter, tidak. boleh melebihi dosis, obat harus diminum secara teratur dan

karena alergi, bentuk sediaan: sirup, cara pemakaian: 3 kali sehari 1 sendok makan, hal yang perlu diinformasikan: obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk, jika minum obat

Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas/ Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr.. Hal-hal yang

adalah pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan. untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan senantiasa

1) Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau

Persediaan merupakan investasi yang paling besar dalam sebuah apotek, sehingga pengendalian persediaan obat yang tepat sangat diperlukan, pengendalian yang efektif berakibat

Obat golongan narkotika dan psikotropika hanya dapat diserahkan oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dan dokter. Penyerahan psikotropika oleh

Obat-obat golongan psikotropika dapat diperoleh dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) dengan menggunakan Surat Pesanan (SP) Psikotropika dan ditandatangani oleh Apoteker