• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma Di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma Di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Chairunnisya Arief, S.Farm
  • Pengajar:
    • Drs. Yudo Cahyanta, Apt.
    • Bapak Hendra Farma Johar, M.Si., Apt.
    • Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra., Apt.
    • Bapak Drs. Wiryanto, MS., Apt.
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Farmasi
  • Topik: Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma Di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar
  • Tipe: laporan
  • Tahun: 2008
  • Kota: Pematang Siantar

I. PENDAHULUAN

Laporan ini membahas pelaksanaan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar. Tujuan utama dari PKP ini adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada calon apoteker dalam manajemen apotek dan pelayanan kefarmasian. Melalui laporan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengelolaan apotek serta peran apoteker dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

1.1 Latar Belakang

PT. Kimia Farma Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berfokus pada pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, apotek ini dikelola oleh apoteker profesional. PKP di Apotek Kimia Farma 29 bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang manajemen apotek dan pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada masyarakat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah untuk memahami manajemen yang diterapkan di PT. Kimia Farma Apotek serta pelaksanaan pelayanan kefarmasian, termasuk konseling dan konsultasi yang dilakukan oleh apoteker di Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar.

II. TINJAUAN UMUM APOTEK

Tinjauan ini mencakup aspek administrasi dan perundang-undangan yang mengatur pendirian apotek serta aspek manajerial yang diperlukan untuk pengelolaan apotek yang efektif. Pengetahuan mengenai aspek-aspek ini penting untuk memastikan bahwa apotek beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

2.1 Aspek Administrasi dan Perundang-undangan Pendirian Apotek

Sebelum mendirikan apotek, perlu dilakukan studi kelayakan yang mencakup analisis manajemen, pasar, teknis, dan keuangan. Hal ini penting untuk menilai potensi keberhasilan apotek dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta mematuhi regulasi yang ada.

2.2 Aspek Manajerial

Pengelolaan apotek mencakup berbagai aspek manajerial yang harus diperhatikan, termasuk administrasi, pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan perbekalan farmasi. Manajemen yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan kepada pelanggan.

2.3 Aspek Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan kefarmasian di apotek mencakup berbagai layanan seperti pelayanan resep, promosi, dan edukasi. Apoteker harus mampu memberikan informasi yang tepat kepada pasien serta melakukan konseling untuk meningkatkan pemahaman pasien mengenai penggunaan obat.

III. TINJAUAN KHUSUS APOTEK KIMIA FARMA

Apotek Kimia Farma memiliki sejarah yang panjang dalam industri farmasi Indonesia. Sebagai salah satu anak perusahaan Kimia Farma, apotek ini berkomitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

3.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma didirikan pada tahun 1917 dan telah berkembang menjadi perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini berkomitmen untuk menyediakan produk dan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi.

3.2 Bisnis Kimia Farma

Kimia Farma bergerak dalam berbagai bidang pelayanan kesehatan, termasuk distribusi obat, ritel, dan layanan klinik. Dengan lebih dari 260 produk, perusahaan ini memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.

3.4 Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar

Apotek Kimia Farma 29 terletak di lokasi strategis dan dikelola oleh apoteker serta staf yang terlatih. Apotek ini menawarkan berbagai layanan termasuk penjualan obat resep dan OTC serta pelayanan informasi obat.

IV. KONSULTASI DAN KONSELING

Konseling merupakan bagian penting dari pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker. Melalui konseling, apoteker dapat membantu pasien memahami penggunaan obat dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

4.1 Tipe-tipe Konseling

Konseling dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, termasuk konseling krisis, fasilitatif, preventif, dan developmental. Setiap tipe memiliki pendekatan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan klien.

4.2 Proses Konseling

Proses konseling terdiri dari tiga tahap: tahap awal untuk membangun hubungan, tahap kerja untuk mengeksplorasi masalah, dan tahap akhir untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Setiap tahap memerlukan keterlibatan aktif dari klien.

V. PEMBAHASAN

Manajemen Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar menunjukkan kinerja yang baik dalam hal operasional dan pelayanan. Pelayanan yang diberikan telah memenuhi standar yang ditetapkan, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal konseling.

5.1 Kualitas Pelayanan

Pelayanan di apotek ini telah dilakukan dengan baik, dengan fokus pada kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi kepada pasien. Namun, fasilitas untuk konseling perlu ditingkatkan agar pelayanan lebih optimal.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan ini menyimpulkan bahwa manajemen Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar sudah baik, namun ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal konseling yang belum maksimal.

6.1 Kesimpulan

Manajemen apotek telah berjalan dengan baik, namun konseling dan pelayanan informasi obat perlu ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.

6.2 Saran

Diharapkan apotek dapat menyediakan ruangan khusus untuk konseling agar pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih baik dan nyaman.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi yang diberikan.. baik kepada dokter, tenaga kesehatan lainnya maupun

Kegunaan: untuk mengatasi infeksi (antibiotik), bentuk sediaan: tablet, cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet, hal-hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur dan

Hal-hal yang perlu diinformasikan: jika pengurangan gejala tidak terlihat dalam 2 minggu, pasien diharapkan berkonsultasi dengan dokter, dapat mempengaruhi obat-obat lain, oleh

Kimia Farma sampai pada tahun 1995, memiliki 34 Pedagang Besar Farmasi dan 137 Apotek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya

1) Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau

Kegunaan : untuk mengatasi alergi, bentuk sediaan : tablet, cara pakai : 1 kali sehari 1 tablet diminum pada malam hari, hal yang perlu diinformasikan : gunakan obat secara

Obat golongan narkotika dan psikotropika hanya dapat diserahkan oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dan dokter. Penyerahan psikotropika oleh

Psikotropika golongan IV, yaitu psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi, dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai