• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

DI

APOTEK KIMIA FARMA 39

DISUSUN OLEH :

Riyanti, S. Farm.

063202127

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Lembar Pengesahan Laporan Praktek Kerja Profesi

Apotek BUMN di

Apotek Kimia Farma 39 Medan

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker di Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Disusun oleh:

Riyanti, S. Farm. 063202127

Apotek Kimia Farma 39 Medan

Pembimbing,

Muhardiman, S.Si., Apt. (Manajer Apotek Pelayanan)

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Medan dan menyusun laporan ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si., Apt. selaku Bisnis Manager daerah Medan PT. Kimia Farma Apotek, Bapak Muhardiman, S.Si., Apt. selaku Manager Apotek Pelayanan Kimia Farma 39 Medan dan seluruh staf pegawai Apotek Kimia Farma 39 Medan yang telah meluangkan waktu dan tempatnya untuk membantu dan memberi petunjuk yang sangat berguna dalam Praktek Kerja Profesi dan penyusunan laporan ini.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi USU Medan dan Bapak Drs. Wiryanto, M.Si., Apt. selaku Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan.

3. Ayahanda Samsuri dan Ibunda Roliana yang telah memberikan bantuan material dan spiritual kepada penulis selama ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis berharap semoga Praktek Kerja Profesi ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.

Medan, Januari 2008

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ………....…………. ii

KATA PENGANTAR ………..……….………….. iii

DAFTAR ISI ……….…….…………. iv

DAFTAR TABEL... ……….………..…. v

BAB KIMIA FARMA ……….. 1

I 1.1 Sejarah Kimia Farma ………. 1

1.2 Bisnis Kimia Farma ………... 1

1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan …………...……. 2

1.4 Apotek Kimia Farma No. 39 Medan……….. 3

II SMART STRATEGY OF MARKETING PERSAINGAN PASAR GLOBAL……….………. 6

2.1 Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas..… 6

2.2 Strategi Pemasaran yang Bermuara Tiga Komponen…………...….. 8

2.3 Persaingan Desain Produk, Desain Promosi dan Desain Kualitas... 12

2.4Persaingan Global Dalam Pelayanan……….. 13

2.5 Persaingan Global Terhadap Modal Raksasa………. 14

2.6 Persaingan Pemasaran Jasa………. 14

III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI ……….... 18

3.1 Kasus Resep ……….……….. 18

3.2 Kasus Swamedikasi ……….……….. 34

IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 40

4.1 Hasil……….... 40

4.2 Pembahasan……… 42

V KESIMPULAN DAN SARAN... 44

5.1 Kesimpulan ……….... 44

5.2 Saran ……….. 44

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1.1 Spesialite Obat untuk Pasien Rahma dari Drg. Tetty...……... 19

3.1.2 Spesialite Obat untuk Pasien Zahara dari Dr. Khainir Akbar, Sp.A……….. 22

3.1.3 Spesialite Obat untuk Pasien Drs. P. L. Tobing dari RSU Sari Mutiara……….… 26

3.1.4 Spesialite Obat untuk Pasien Zahara Aurelia dari Dr. H. Helmi M. Lubis, Sp.A(K) ……… 29

3.1.5 Spesialite Obat untuk Pasien Agus Salim dari Dr. Dasril Effendi, Sp.PD……… 32

3.2.1 Spesialite Obat untuk Kasus Maag……….. 34

3.2.2 Spesialite Obat untuk Kasus Demam……….….. 34

3.2.3 Spesialite Obat untuk Kasus Batuk dan Pilek……….. 35

3.2.4 Spesialite Obat untuk Kasus Batuk Berdahak………. 36

3.2.5 Spesialite Obat untuk Kasus Flu……….. 36

3.2.6 Spesialite Obat untuk Kasus Iritasi Mata………. 37

3.2.7 Spesialite Obat untuk Kasus Sakit Kepala dan Demam……….. 37

3.2.8 Spesialite Obat untuk Kasus Luka Bakar……… 38

3.2.9 Spesialite Obat untuk Kasus Diare……….. 39

3.2.10 Spesialite Obat untuk Kasus Sembelit………... 39

4.1.1 Praktek Dokter………. 40

4.1.2 Rumah Sakit………....……. 42

(6)

BAB I KIMIA FARMA 1.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma (Persero).

Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 90 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

1.2 Bisnis Kimia Farma

PT. Kimia Farma Tbk. merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu: industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

(7)

beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan.

Anak perusahaan PT. Kimia Farma adalah:

1. PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Dibentuk pada tanggal 4 Januari 2003 dengan jalur usaha adalah Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.

PT. Kimia Farma Trading and Distribution, yang memiliki 40 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya. Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

2. PT. Kimia Farma Apotek. Dibentuk tanggal 4 Januari 2003 dengan jalur usaha adalah Farmasi.

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 apotek yang tersebar di seluruh tanah air, yang memimpin pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia. Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pelayanan informasi obat. Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

(8)

PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan dipimpin oleh Drs. Hendra Farma Johar M.Si., Apt. Apotek Kimia Farma Apotek Medan memiliki 23 store yang tersebar di kota-kota besar di Sumatera Utara, yaitu: Kimia Farma Pel. 2 R.S. Inalum, Kimia Farma Pel. 14 R.S. Pirngadi, Kimia Farma 27 Medan, Kimia Farma 28 Belawan, Kimia Farma 29 Pematang Siantar, Kimia Farma 30 Tebing Tinggi, Kimia Farma 39 Medan, Kimia Farma 41 Kaban Jahe, Kimia Farma Pel. 41 R.S. Tebing Tinggi, Kimia Farma Pel. 54 R.S. Rantau Prapat, Kimia Farma 84 Tanjung Balai, Kimia Farma 85 Pematang Siantar, Kimia Farma 90 Kisaran, Kimia Farma 106 Medan, Kimia Farma 107 Medan, Kimia Farma 160 Medan, Kimia Farma 162 Pematang Siantar, Kimia Farma 255 Medan, Kimia Farma 312 Rantau Prapat, Kimia Farma 313 Padang Sidempuan, Kimia Farma 314 Binjai, Kimia Farma Basri dan Kimia Farma Namso.

1.4 Apotek Kimia Farma No. 39 Medan

Apotek Kimia Farma No. 39 merupakan salah satu dari sekian banyak apotek pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang berada di jalan Jendral Gatot Subroto Medan ini mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk dan di sekitar apotek juga terdapat praktek dokter. Secara umum pelanggan Apotek Kimia Farma No. 39 ini adalah masyarakat kawasan tersebut, juga pelanggan yang berasal dari instansi yang memiliki ikatan kerja sama dengan Kimia Farma. Apotek Kimia Farma No. 39 dikepalalai oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek, dan mempunyai 9 orang karyawan yang terdiri dari 3 orang Asisten Apoteker dan 6 orang Non-Asisten Apoteker yaitu 2 orang kasir dan 4 orang juru resep.

1.4.1 Pengadaan Perbekalan Farmasi 1.4.1.1 Perencanaan Pembelian

Perencanaan pembelian dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab lemari sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemesanan barang dilakukan dua kali seminggu, kecuali barang-barang yang dibeli secara mendesak karena adanya permintaan pasien. Perencanaan pembelian dilakukan sebagai berikut:

(9)

2. Bagian perencanaan pembelian menetapkan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan defekta dan daftar pareto penjualan, dengan memperhatikan jumlah kebutuhan pertumbuhan perbulan.

3. Menentukan pemasok untuk barang-barang yang akan dibeli dengan mempertimbangkan legalitas pemasok, kecepatan pelayanan atau pengiriman barang, harga/potongan harga yang diberikan dan kondisi pembayaran yang ditawarkan.

1.4.1.2 Prosedur Pembelian

Prosedur pembelian di Apotek Kimia Farma No. 39 dilakukan sebagai berikut:

1. Masing-masing penanggung jawab lemari membuat defekta untuk kebutuhan tiap lemari dan memberikannya kepada Bagian pengadaan di Apotek Kimia Farma No. 39 Medan.

2. Bagian pengadaan di Apotek Kimia Farma No. 39 merekapitulasi defekta dari masing-masing penanggung jawab lemari dan membuatnya dalam bentuk Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) dan dikirim kepada Bagian pengadaan di BM Medan jalan Palang Merah.

3. Bagian pengadaan di BM Medan jalan Palang Merah mengirim Surat Pemesanan atau SP kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).

4. PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia Farma 1.4.1.3 Prosedur Penerimaan Barang

Penerimaan barang dilakukan oleh penanggung jawab menurut prosedur sebagai berikut:

1. Penanggung jawab menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat Pengantar Barang/Faktur (SPB/F).

2. Penanggung jawab memeriksa kualitas dan kuantitas barang sesuai dengan SP dan SPB/F. Perlu diperhatikan agar batas kadaluarsa obat masih cukup lama dan bila barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan, maka harus segera disesuikan dengan pemasok yang bersangkutan.

(10)

1.4.2 Penyimpanan

Penyimpanan dapat dilakukan di etalase, maupun di ruang peracikan. Cara penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek Kimia Farma No. 39 dilakukan berdasarkan abjad, bentuk sediaan, golongan obat, serta efek farmakologi obat dengan menggunkan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out).

dikeluarkan lebih dahulu.

Obat golongan narkotika disimpan dalam lemari khusus dan obat golongan psikotropika disimpan di dalam rak tersendiri. Sediaan biologis seperti serum, vaksin, suppositoria yang penyimpanannya harus dibawah suhu kamar, di simpan dalam lemari pendingin. Penyimpanan bahan baku dipisahkan dengan obat-obat lain dalam wadah tertutup rapat dan diberi etiket atau label yang jelas.

1.4.3 Penjualan/Pelayanan

(11)

BAB II

SMART STRATEGY OF MARKETING PERSAINGAN PASAR GLOBAL

2.1 Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas 2.1.1 Pergeseran Pemasaran Abad 21

Trend pemasaran Internasional pada abad 21 menurut beberapa pakar pemasaran akan ada pergeseran dalam pendekatan terhadap konsumen, yaitu dari pendekatan transaksional ke pendekatan relasional dengan berfokus kepada pemenuhan kebutuhan, kepuasan, dan kesenangan pelanggan.

Pendekatan relasional (Relationship Approach) saat ini sudah diterapkan di negara-negara maju, dimana kepentingan sosial individu sangat tinggi, ketimbang dalam kebersamaan (Cooperation). Pendekatan relasional pada intinya adalah bagaimana sikap produsen untuk mencari cara-cara mempertahankan pelanggan (Customer) dalam jangka panjang atas dasar kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.

Pada abad 21 nanti, permintaan pelanggan tidak hanya tersedianya produk yang berkualitas saja, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan, memuaskan pelanggan, dan yang paling terpenting adalah kemudahan dalam mendapatkan dan memakainya (user friendly). Kondisi seperti harga terhadap suatu produk barang atau jasa tidak menjadi suatu masalah, tetapi yang terpenting cara mendapat pelayanan sampai pasca penggunaan produk tersebut.

2.1.2 Pengertian Strategi

Strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu (Alfred Chandler, 1962).

Strategi adalah pola, metode, maksud atau tujuan dan kebijaksanaan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini (Kenneth Andrew, 1971).

(12)

keluar dari keadaan tersebut, solusi ataupun cara yang diambil berdasarkan kebutuhan dan mampu memberikan jalan terbaik dari keadaan yang terjadi.

2.1.3 Pengertian Pemasaran

Herman Kertajaya 2002, mendefenisikan pemasaran adalah suatu disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan Values dari suatu inisator kepada stake holders-nya. Keputusan marketing bukan lagi keputusan fungsional, tapi sudah merupakan keputusan strategis yang menyangkut sampai berapa jauh sebuah perusahaan ingin mempertahankan dan membangun Brand yang digunakan. Kemudian karena pemasaran sebagai suatu konsep yang adaptif di masa depan akan berlandaskan pada filosofi sebagai berikut :

Ultimate Philosopy of Marketing Visi

Pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan berkelanjutan bukan kepuasaan sesaat untuk tiga stake holder utama di setiap perusahaan yaitu pelanggan, karyawan, dan pemilik perusahaan. Misi

Pemasaran akan menjadi jiwa bukan sekedar ”salah satu anggota tubuh” suatu perusahaan, karena itu setiap orang di dalam perusahaan akan menjadi pemasar.

Nilai

Nilai utama yang dianut perusahaan seperti pertama, merek lebih berharga dari pada produk bagi pelanggan, kedua apa pun bisnis yang dijalankan, pemilik perusahaan harus menganggapnya sebagai bisnis jasa. Ketiga, setiap orang di dalam perusahaan harus merasa terlibat dalam proses pemuasan pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bukan hanya sebagai pelaksana dari suatu fungsi tertentu.

(13)

kelompok konsumen, sampai dengan kondisi-kondisi lain yang kerap mempengaruhi pemasaran suatu barang dan jasa.

2.1.4 Strategi Pemasaran Pada Tahap Siklus Kehidupan Produk a. Tahap Perkenalan

Pertumbuhan penjualan ditandai hasil yang lambat dalam mencapai target pemasaran dan keuntungan. Pada tahap ini perusahaan cenderung menjual barangnya lebih tinggi dan membatasi produk, alasannya ongkos produksi yang masih tinggi, masalah teknologi yang belum sepenuhnya dapat diatasi, dan biaya promosi tinggi.

b. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan setelah adanya perkenalan produk konsumen mulai merasakaan kepuasan atas produk yang ditawarkan, kemudian ia datang lagi untuk membelinya. Maka secara otomatis penjualan meningkat. Langkah strategi yang diambil adalah bagaimana terus mempertahankan pertumbuhan selama mungkin.

c. Tahap Kedewasaan

Perusahaan tidak lagi mengadakan perbaikan pada produknya atau usaha untuk meningkatkan penjualan, maka volume penjualan kadang cenderung tetap atau bisa juga turun. Strategi yang dapat diambil antara lain dengan memodifikasi pasar, memodifikasi produk dan memodifikasi marketing mix. d. Tahap Kemunduran

Tahap kemunduran apabila terjadi perubahan selera konsumen, perubahan kegiatan pesaing dan kebijaksanaan untuk meninggalkan produk oleh perusahaan. Sehingga perlu dilakukan beberapa strategi untuk mengembalikan citra perusahaan pada konsumen.

2.2 Strategi Pemasaran Yang Bermuara Tiga Komponen 2.2.1 Strategi Pemasaran

(14)

mengidentifikasikan dan menggambarkan dengan tepat kesempatan yang berkembang di pasar. Segmentasi adalah strategi pemasaran yang pertama dan merupakan langkah awal yang menentukan hidup perusahaan.

Dasar-dasar untuk membuat segmentasi pasar konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

a. Segmentasi berdasarkan Geografik

Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan kondisi geografik (daerah), sehingga dalam mengambil keputusan untuk pemasaran betul-betul melihat wilayah yang akan menjadi target utama pemasaran kita.

b. Segmentasi berdasarkan Demografik

Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, ras dan lain-lain. Variabel demografik membagi pasar atas faktor Who To Buy.

c. Segmentasi berdasarkan Phisikografik

Segmentasi ini membagi pembeli kelompok yang berbeda-beda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Variabel psikografik membagi pasar atas faktor Why They Buy. Karena kebutuhan atas kondisi yang menuntut seseorang akan membeli produk tersebut.

d. Segmentasi tingkah laku

Segmentasi ini berdasarkan selera masyarakat terhadap jenis produk yang ditawarkan. Variabel perilaku membagi pasar atas faktor How They Buy dan mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara konkrit.

Elemen kedua dalam strategi pemasaran adalah targeting yaitu proses menyeleksi target market yang tepat untuk memproduksi barang dan juga service dari perusahaan. Targeting juga dapat dikatakan sebagai strategi untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, atau dengan kata lain targeting dalam strategi pemasaran sebagai Fitting Strategy dari sebuah perusahaan.

(15)

Ukuran pasar yaitu perusahaan harus mampu membaca kekuatan pasar untuk menjadi penyebar dan penyalur informasi dan hasil produksi yang akan diterjunkan, semakin besar ukuran pasar maka semakin besar posisi yang menguntungkan perusahaan. Pertumbuhan pasar adalah kepercayaan akan kemampuan pasar untuk terus berjalan dan berkembang sebagai mediator perusahaan dengan konsumen, semakin besar potensi pertumbuhannya, maka semakin menjanjikan bagi perusahaan. Kriteria keunggulan komparatif adalah cara mengukur apakah suatu perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian untuk menguasai segmen pasar yang dipilih. Dan untuk situasi persaingan maka perusahaan harus mempertimbangkan intensitas persaingan dalam industri termasuk jumlah pemain, pemasok dan entry barriers.

Elemen ketiga dari strategi pemasaran adalah positioning, yang dapat didefenisikan strategi untuk menguak, mempelajari, memahami, pada akhirnya menilai kondisi emosional konsumen dengan apa yang ditawarkan perusahaan. Positioning adalah tentang bagaimana membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk pelanggan. Resiko dari positioning harus mampu menepatkan diri dalam meraih kepercayaan akibat daya beli menurun maka harus adanya pengemasan (packing) ulang agar kekuatan membeli masyarakat tumbuh bersama kepercayaan yang telah terbina sebelumnya.

2.2.2 Taktik Pemasaran a. Differentiation

Differensiasi ini mengubah kondisi perusahaan sehingga tercipta pembeda tersendiri dengan perusahaan lain walau sama dalam hasil produk. Dalam menciptakan perbedaan kepada konsumen produk dapat didifferensiasikan melalui differensiasi produk, pelayanan, personil dan memilih keunggulan bersaing yang tepat.

b. Marketing Mix

(16)

keuntungan finansial juga keuntungan menepati pilihan konsumen sebagai aset panjang meraih pemasaran emas.

c. Selling

Diartikan sebagai taktik membangun image pelanggan dalam menjualbelikan produk yang kita tawarkan, dan berusaha sebagai aset hidup dan akan terus berkembang dalam jangka panjang. Dalam selling, perusahaan harus mampu menghasilkan finansial yang mengembalikan modal dan laba.

d. Marketing Approach Personal

Pemasaran model ini yaitu bagaimana kita membaca untuk berusaha mengetahui keinginan konsumen, tanpa kita harus mengaktualisasikan diri atas produk yang akan ditawarkan.

2.2.3 Value (Nilai) Pemasaran a. Brand

Prinsip dari penciptaan value terhadap produk yaitu dengan memberikan merek atau logo sebagai aktualisasi citra produk suatu merek saat ini yang paling dibicarakan sebagai ukuran nilai gengsi, merek sebagai simbol kepercayaan atas produk yang memiliki merek terkenal dan merek sebagai aset untuk terus melambung dalam meraih pilihan konsumen.

b. Service

Service merupakan jiwa dari perusahaan untuk menaikkan nilai dan memenangkan persaingan dimasa depan.

c. Process

Proses penciptaan nilai di masyarakat adalah rangkaian setelah mampu memberikan perbedaan, pelayanan yang memuaskan akan mempermudah proses penciptaan kepada pelanggan. Proses dapat dilakukan melalui iklan, penawaran-penawaran produk di masyarakat. Karena proses yang telah bertahan sekian waktu akhirnya membentuk sebuah jati diri perusahaan yang mampu membuat citra perusahaan dikenal masyarakat luas.

(17)

banyak perubahan dari perdagangan retail sampai jasa rumah sakit dan berupaya terus menjadi pilihan masyarakat.

2.3 Persaingan Desain Produk, Desain Promosi, Dan Desain Kualitas

Ukuran suatu perusahaan sulit memasuki persaingan pasar ada tiga halangan yang harus dilalui (Barriers To Entry) yang terdiri dari mengurangi kesempatan, kemudahan, kemungkinan dan tingkat kecepatan perusahaan baru calon pesaing untuk berpartisipasi ini juga termasuk halangan untuk memasuki pasar. Persaingan yang utama adalah perusahaan yang lebih dahulu memasuki pasar sehingga perusahaan ini lebih mapan dan mampu untuk menaikkan harga. 2.3.1 Persaingan Desain Produk

Perusahaan yang seluruhnya berorientasi pada Profit Oriented dalam mencapai puncak keuntungan pada saat pemasarannya, maka desain produk adalah hal pertama yang akan menjadi pertimbangan pokok sebelum produk tersebut dilempar atau ditawarkan pada konsumen.

Desain produk adalah kemampuan untuk me-make up atau mengemas suatu produk dimana produk tersebut baik barang atau jasa yang tujuan utamanya untuk didistribusikan langsung pada konsumen.

2.3.2 Persaingan Desain Promosi

Persaingan di bidang promosi memang sebagai alat untuk menyentuh konsumen dan pasar dalam menjual dan menawarkan produk. Tetapi sebelum melakukan pilihan promosi terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen, alangkah baiknya menyusun, membaca jenis komunikasi apa, model promosi yang bagaimana yang akan diambil dalam menawarkan produk.

2.3.3 Persaingan Kualitas yang Up To Date

(18)

2.4 Persaingan Global Dalam Pelayanan

Pada pasar persaingan sempurna seorang penjual bebas menawarkan barang dan jasanya kepada pihak pembeli dengan berbagai cara. Begitu pula pada pasar global ini tidak menutup seseorang produsen pun akan tampil sebagai pelayan dalam menawarkan produknya kepada konsumen dan distributor.

2.4.1 Pelayanan Door to Door

Pelayanan Door To Door (dari pintu ke pintu) saat ini sudah mulai dilakukan oleh beberapa perusahaan asing yang ada di Indonesia. Sebenarnya kegiatan tersebut akan menjadi ujung dari pemasaran yang langsung menyentuh konsumen.

Kepuasan konsumen adalah target yang utama, bila kepuasan itu tercapai diharapkan ia akan mengulangi untuk menggunakan atau mengkonsumsi lagi. Minimal ia akan bercerita kepada konsumen lain atas keunggulan pelayanan produk tersebut dan yang terakhir kita berharap konsumen tersebut datang kembali kemudian menjadi konsumen abadi.

2.4.2 Pelayanan Sistem Kurir

Konsepnya hampir sama dengan pelayanan model Door To Door, tetapi di bisnis kita melalui orang yang kita utus menerima pesanan sampai kita antar ke konsumen. Untuk sistem kurir ini, kita harus gencar dalam melakukan penawaran minimal melalui iklan media massa sampai penawaran melalui pamflet edaran. 2.4.3 Pelayanan Melalui Cyber Net

Pelayanan pasar melalui Cyber Net ini sudah terlaksana di negara-negara maju untuk kawasan Amerika dan kawasan Eropa. Terpenting dari pelayanan melalui Cyber Net ada dua syarat kecil yang harus terpenuhi dahulu oleh kemampuan masyarakat setempat. Syarat tersebut adalah tingkat penididkan (Operator) sudah berpengalaman dalam mengoperasikan media komputer, kemampuan dan pendapatan masyarakat yang sudah mengenal bank sebagai sahabat kedua dalam pembayaran.

2.4.4 Pelayanan Dalam Kemudahan Transaksi

(19)

disini bisa dari faktor keamanan bila membawa sejumlah uang tunai yang riskan dari bahaya keamanan.

2.5 Persaingan Global Terhadap Modal Raksasa

Arena persaingan harga dan kualitas barang (Cost Quality Advantage) setidaknya dikenal ada tujuh macam anak tangga, yaitu: perang harga, perubahan posisi relatif, posisi di jalur tengah, pengisisan seluruh ceruk pasar, mengepung pada posisi ekstrim dan mengisi sisa ceruk, keunggulan harga dan kualitas, dan pengulangan siklus persaingan. Persaingan ini bermula dari kekuatan perusahaan mampu bersaing dalam modal.

2.5.1 Penyatuan Modal Usaha Kecil

Penyatuan modal disini yaitu melalui cara dengan membantu usaha-usaha yang berskala lokal, skala lokal disini dipandang dari usaha tradisional jenis usaha, sistem manajemen, dan sistem pengemasan produk ke pasar. Dan lokal dalam memasarkan produk buatannya di masyarakat.

2.5.2 Penyatuan Misi Pemasaran Melalui Penyetaraan Pendidikan

Memang seorang pengusaha tidak mengharuskan lahir dari dunia pendidikan tinggi, karena banyak pelaku ekonomi saat ini di negara kita yang masih mengenyam pendidikan setingkat sekolah lanjutan. Tetapi kenyataan di lapangan bahwa pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan daya nalar menghadapi permasalahan dan persoalan. Kemudian pola pendidikan juga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap nilai dan kualitas suatu lembaga serta organisasi. Dari kesimpulan tersebut penyetaraan pendidikan sebaiknya tidak hanya berlaku pada usaha yang bergerak dalam jasa pendidikan. Namun disemua sektor sudah saatnya memandang dan mempertimbangkan kemampuan dalam pendidikan.

2.5.3 Pemilahan Tugas Pemasaran Berdasarkan Kemampuan Dalam Spesialisasi

Spesialisasi disini dalam bentuk kelompok produsen, distributor sampai dengan desainer produk. Untuk kegiatan usaha pada masa sekarang sudah ada tugas masing-masing dalam peranan roda perekonomian.

2.6 Persaingan Pemasaran Jasa

(20)

2.6.1 Konsep Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produksi fisik non-fisik.

Sebenarnya perbedaan yang jelas antara barang dan jasa sering kali sulit untuk dibedakan. Kadang pembelian suatu barang diikuti dengan jasa dan untuk membeli jasa juga melibatkan barang-barang yang melengkapi sebagai pelengkap dari pelayanan.

2.6.2 Masalah-masalah Bisnis Jasa dan Cara Penanganannya

Bisnis jasa sesuai dengan karakteristik yang terdiri dari intangible, inseparability, variability dan perishability. Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry, (1985) ternyata keempat karakteristik sifat jasa membawa dampak berupa munculnya beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik intangibility

Antara lain: jasa tidak dapat disimpan, jasa tidak dapat dilindungi dengan hak paten, perusahaan tidak dapat dengan mudah dan cepat mempertunjukkan atau mengkomunikasikan suatu jasa, harga sukar ditetapkan.

Strategi penanganan terhadap masalah yang timbul dengan menekankan petunjuk-petunjuk yang tampak (tangible cues) yaitu tempat, sumber daya manusia, peralatan, bahan komunikasi, simbol perusahaan, menggunakan sumber daya personal lebih banyak dari sumber lainnya, mensimulasikan atau mendorong komunikasi dari mulut ke mulut bila kualitas telah teruji dan terpercaya oleh masyarakat, menciptakan citra (image) organisasi yang kuat, misalnya lewat iklan, logo/simbol, perilaku manajemen dan karyawan yang positif, melakukan komunikasi purnabeli kepada konsumen.

2. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik inseparability

Antara lain: konsumen yang terlibat dalam aktivitas produksi jasa, kegiatan pemasaran dan produksi yang sangat interaktif, produksi massa yang terpusat sangat sukar dilakukan dalam jasa.

(21)

berhubungan langsung dengan orang banyak, mengelola konsumen agar ia terus percaya dan berharap ia kembali dan menjadi pelanggan abadi, menggunakan berbagai macam lokasi jasa.

3. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik variability

Yaitu sangat sulit melakukan standarisasi dan pengendalian kualitas jasa.

Strategi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan yaitu dengan mengindustrialisasikan jasa, dengan cara menambah dan memanfaatkan peralatan canggih, serta melakukan standarisasi produksi, melakukan service curomization, artinya meningkatkan interaksi antara perusahaan dan pelanggan, sehingga produk bisa didesain sesuai dengan keinginan pelanggan. 4. Masalah yang ditimbulkan oleh karakteristik perishability

Yaitu jasa tidak dapat disimpan.

Strategi yang dapat dilakukan terhadap masalah tersebut dengan cara menggunakan pendekatan terhadap permintaan yang fluktuatif, mengadakan penyesuaian terhadap permintaan.

2.6.3 Unsur-unsur Dalam Jasa

Ada sebelas unsur-unsur pokok yang perlu dipertimbangkan sebelum mendesain jasa, yaitu: kontak dengan pelanggan, bauran jasa (service mix), lokasi konsumsi jasa, desain fasilitas dan aksesori jasa, teknologi, karyawan, struktur organisasi, informasi, manajemen permintaan dan penawaran, prosedur dan pengendalian.

2.6.4 Strategi Pemasaran Barang (Produk)

Ada empat strategi pemasaran yang bisa dilakukan dengan melihat kondisi suatu perekonomian untuk melempar produk ke pasaran, antara lain:

1. Strategi Profil Tinggi

Yaitu strategi yang menetapkan harga tinggi dan promosi tinggi. Dimaksudkan dengan harga tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, sedangkan promosi tinggi bertujuan untuk memperbesar penetrasi pasar.

2. Strategi Penetrasi Preetif

(22)

3. Strategi Penetrasi Selektif

Yaitu strategi dimana harga ditetapkan tinggi dengan mengurangi biaya promosi.

4. Strategi Profil Rendah

(23)

BAB III

KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI 3.1 Kasus Resep

(24)

Resep I

Resep dari Drg. Tetty R/ Prolic 300 mg No. XV

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien menderita sakit gigi .

B. Spesialite Obat pada Resep

Tabel 3.1.1 Spesialite Obat untuk pasien Rahma dari Drg. Tetty No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk lain (Pabrik)

K Antiinflamasi dan analgetik

C. Pelayanan Informasi Obat - Prolic®

(25)

- Flamar®

Kegunaan: antiinflamasi dan analgetik. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum sesudah makan, bila keluhan bengkak telah hilang segera hentikan pemakaian obat, obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

(26)
(27)

Resep II

Resep dari Dr. Khainir Akbar, Sp.A R/ TB Vit 6 syr fls I

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien menderita tuberkulosis.

B. Spesialite Obat pada Resep

Tabel 3.1.2 Spesialite Obat untuk pasien Zahara dari Dr. Khainir Akbar, Sp.A No. Nama Obat

(Pabrik)

(28)

4. Vitacur® (Lapi)

Tiap 5 ml mengandung:

Kurkuminoid -karoten,

Dekspantenol, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit D, Ca-pidolat,

Fruktooligosakar ida

Curcuma plus® (Soho)

B Suplemen peningkat

nafsu makan dan stamina

C. Pelayanan Informasi Obat - TB Vit 6®

Kegunaan: terapi tuberkulosis dalam kombinasi dengan rifampisin, etambutol atau antituberkulosis lainnya. Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 1 kali sehari 7 ml. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat harus diminum secara teratur sampai habis sesuai dengan petunjuk dokter dan diupayakan agar tidak lupa, bila lupa satu hari, jangan meminum dua kali pada hari berikutnya, minum sesuai jadwal yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain, sampaikan kepada dokter jika mengalami kulit gatal, merasakan panas, sakit kepala yang tidak tertahankan atau kesulitan melihat cahaya dan kurang nafsu makan.

- Rimactane®

Kegunaan: terapi tuberkulosis dalam kombinasi dengan isoniazid, etambutol atau antituberkulosis lainnya, juga digunakan dalam terapi lepra. Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 1 kali sehari 11 ml. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat harus diminum secara teratur sampai habis sesuai dengan petunjuk dokter dan diupayakan agar tidak lupa, bila lupa satu hari, jangan meminum dua kali pada hari berikutnya, minum sesuai jadwal yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain, pemakaian obat ini menyebabkan urin, tinja, air ludah, keringat dan air mata menjadi agak kemerahan.

- TB Zet®

(29)

tidak lupa, bila lupa satu hari, jangan meminum dua kali pada hari berikutnya, minum sesuai jadwal yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain, misalnya pada pagi hari, beritahukan kepada dokter atau petugas kesehatan lainnya jika merasakan sakit pada sendi, kehilangan nafsu makan atau mata menjadi kuning.

- Vitacur®

(30)
(31)

Resep III

Resep dari RSU Sari Mutiara Medan R/ Vitazym tab X

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien menderita tukak lambung.

B. Spesialite Obat pada Resep

Tabel 3.1.3 Spesialite Obat untuk pasien Drs. P. L. Tobing dari RSU Sari Mutiara No

.

Nama Obat (Pabrik)

Komposisi Produk lain (Pabrik) Empedu sapi 50mg, Kunyit 35mg, Ekstrak hati 50mg, Fe, Mg, Ca, Cu, Zn, usia lanjut dan mengatasi

(32)

Farma) trisilikat 325 mg, Al-hidroksida

koloidal 325 mg, Dimetikon 25 mg

Ranacid® (Rama Farma) Polyanta® (Dankos)

C. Pelayanan Informasi Obat - Vitazym®

Kegunaan: mengatasi ketidak lancaran pencernaan pada usia lanjut dan mengatasi gangguan pencernaan dan gejala-gejalanya. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet.

- Ranitidine®

Kegunaan: pengobatan tukak lambung, tukak usus 12 jari, refluks esofagitis, hipersekresi patologis gastrointestinal. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: jika pengurangan gejala tidak terlihat dalam 2 minggu, pasien diharapkan berkonsultasi dengan dokter, jika terjadi reaksi muntah, perdarahan atau nyeri abdominal segera laporkan ke dokter, jika terlupa satu dosis, minum secepatnya, jika sudah mendekati dosis berikutnya, hilangkan saja dosis yang terlupa dan kembali pada jadwal semula, jangan minum obat 2 dosis sekaligus, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

- Sanmag®

(33)
(34)

Resep IV

Resep dari Dr. H. Helmi M. Lubis, Sp.A(K) R/ Lasal exp syr fls I

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien mengalami asma.

B. Spesialite Obat pada Resep

Tabel 3.1.4 Spesialite Obat untuk pasien Zahara Aurelia dari Dr. H. Helmi M. Lubis, Sp.A(K)

No. Nama Obat (Pabrik)

Komposisi Produk lain (Pabrik) paru lain dengan komplikasi

C. Pelayanan Informasi obat - Lasal®

(35)

- Ozen®

(36)
(37)

Resep V

Resep dari Dr. Dasril Efendi, Sp.PD R/ Amaryl 3 mg XV

S 1 dd I

R/ Glucophage XR XV S 1 dd I

Pro : Agus Salim Umur : -

A. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien menderita diabetes mellitus tipe II.

B. Spesialite Obat pada Resep

Tabel 3.1.5 Spesialite Obat untuk pasien Agus Salim dari Dr. Dasril Effendi, Sp.PD

No .

Nama Obat (Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat 1. Amaryl®

(Aventis)

Glimepiride 3 mg - K Terapi

diabetes

mellitus tipe II

2. Glucophage XR®

(Merck)

Metformin HCl extended release tablet

- K Terapi

diabetes

mellitus tipe II

C. Pelayanan Informasi Obat - Amaryl®

(38)

tidak teratur, atur pola makan, gaya hidup dan lakukan olah raga, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

- Glucophage XR®

(39)

3.2 Kasus Swamedikasi Kasus I

Seorang wanita mengalami rasa perih di lambung, khususnya pada saat perut kosong. Lambung terasa penuh, mual, dan kembung, maka diberikan Magasida®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.1 Spesialite Obat Swamedikasi I Nama Obat

(Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Magasida® Simetikon 50 mg

B Antasida

B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari. Bentuk sediaan: tablet kunyah. Cara pakai: 3-4 kali sehari 1-2 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan, obat diminum 1 jam sebelum makan atau 1-2 jam sesudah makan dan sebelum tidur, penggunaan bersama obat lain harus diberikan dengan interval 1-2 jam sebelum atau sesudah antasida.

Kasus II

Seorang ibu datang ke apotek dan bertanya obat apa yang cocok untuk anaknya yang berusia 2 tahun mengalami demam, obat yang diberikan Tempra Sirup®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.2 Spesialite Obat Swamedikasi II Nama Obat

(Pabrik)

Produk lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Tempra

(40)

B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: menurunkan panas, meredakan sakit pada gigi, kepala dan demam setelah imunisasi. Bentuk Sediaan: sirup. Cara Pemakaian: 3-4 kali sehari, 1 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum setelah makan, jangan menggunakan selimut jika bayi demam, hentikan penggunaan obat jika panas telah turun, bila keluhan tidak berkurang segera konsultasikan ke dokter, obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

Kasus III

Seorang pria datang dan mengeluh mengalami batuk kering dan pilek. Obat yang diberikan Actifed DM®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.3 Spesialite Obat Swamedikasi III Nama Obat

(Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Actifed DM® (Glaxo Smith Kline)

Lapifed® (Lapi)

Triprolidine HCl 1,25 mg Pseudoefedrine HCl 30 mg Dextrometrophane HBr 10 mg

K Meringan kan gejala pilek dan bersin disertai batuk kering B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: meringankan gejala pilek dan bersin disertai batuk kering. Bentuk Sediaan: sirup. Cara Pemakaian: 3 kali sehari 1 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum secara teratur, bila keluhan tidak berkurang segera konsultasikan ke dokter, jangan menjalankan kendaraan saat menggunakan obat ini, obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus IV

(41)

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.4 Spesialite Obat Swamedikasi IV Nama Obat

(Pabrik)

Produk lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Bisolvon®

Tiap 5 ml mengandung: Bromhexin HCl 4 mg,

T Mukolitik

B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: meringankan batuk, mengencerkan dahak sehingga dahak menjadi mudah dikeluarkan. Bentuk Sediaan: sirup. Cara Pemakaian: 3 kali sehari 1 sendok makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum secara teratur, bila batuk tidak juga hilang segera konsultasikan ke dokter, obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus V

Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan hidung tersumbat, bersin-bersin, dan demam, maka diberikan Neozep Forte®.

A. Spesialite Obat

Tabel 3.2.5 Spesialite Obat Swamedikasi V Nama Obat

(Pabrik)

Produk lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Neozep

Asetaminofen 250 mg Fenil propanolamin HCl 15 mg, Klorfeniramina maleat 2 mg

T Meringankan demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin bersin.

B. Pelayanan Informasi

(42)

Kasus VI

Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan mata merah dan perih setelah mengendarai sepeda motor, maka pria itu diberikan Rohto®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.6 Spesialite Obat Swamedikasi VI Nama Obat

(Pabrik)

Produk lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat Rohto®

B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: mengurangi iritasi ringan pada mata. Bentuk Sediaan: tetes mata. Cara Pemakaian: 2-3 kali sehari 1-2 tetes pada mata yang sakit. Hal-hal yang perlu diinformasikan: hanya untuk pemakaian luar, cara meneteskan obat yang benar yaitu cuci tangan terlebih dahulu, kepala menengadah ke atas, tarik kelopak mata bawah, teteskan obat 1 tetes, tutup mata secara perlahan, diamkan 1-2 menit, kemudian ulangi untuk tetesan yang kedua, bila tidak ada perubahan segera periksakan ke dokter, jangan digunakan lebih dari 1 bulan setelah tutup terbuka, simpan di tempat sejuk dan kering.

Kasus VII

Seorang remaja putri datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala, dan demam, maka obat yang dianjurkan adalah Sanmol®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.7 Spesialite Obat Swamedikasi VII Nama Obat

(Pabrik)

Produk lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Sanmol®

(43)

B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: meringankan sakit kepala, demam dan nyeri. Bentuk Sediaan: tablet. Cara Pemakaian: 3-4 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum sesudah makan, bila keluhan sakit telah berkurang segera hentikan pemakaian obat, bila keluhan sakit tidak berkurang segera konsultasikan ke dokter, simpan di tempat sejuk dan kering, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus VIII

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan, luka bakar (terkena minyak panas) oleh sebab itu diberi obat Bioplacenton®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.8 Spesialite Obat Swamedikasi VIII Nama Obat

(Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Bioplacenton® (Kalbe Farma)

Bismeon® (Mecosin) Biosenta® (First Medifarma)

Tiap gr mengandung: Neomycin Sulphat 0,5% Ekstrak plasenta 10%

T Luka bakar, tukak

kronik, ekzem, pioderma B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: untuk mengobati luka bakar. Bentuk Sediaan: salep. Cara Pemakaian: 4-6 kali sehari dioleskan tipis pada kulit. Hal-hal yang perlu diinformasikan: bersihkan luka sebelum diberi obat, obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus IX

(44)

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.9 Spesialite Obat Swamedikasi IX Nama Obat

(Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

New Diatabs®

B. Pelayanan Informasi

Kegunaan: untuk pengobatan diare non spesifik. Bentuk sediaan: tablet. Cara Pemakaian: 2 tablet setiap setelah buang air besar. Hal-hal yang diinformasikan: jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi dokter, pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktu 2-3 jam, obat disimpan ditempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus X

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan susah buang air besar, maka obat yang dianjurkan adalah Microlax ®.

A. Spesialite obat yang diberikan

Tabel 3.2.10 Spesialite Obat Swamedikasi X Nama Obat

(Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

Microlax®

sulfoasetat 45 mg, Na-sitrat 450 mg, Asam sorbat 5 mg, PEG 400 625 mg, Sorbitol 4,465 mg

B Laksatif

B. Pelayanan Informasi

(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Hasil pengamatan terhadap jumlah praktek dokter, rumah sakit/klinik dan apotek pesaing dalam jarak radius 2 km:

Tabel 4.1.1 Praktek dokter

No. Nama Dokter Alamat Jumlah

Dr. Adlan Lufty Sitompul

Drg. Andrew Richi Dr. Andrina Y. M. Dr. Aldy S. Rambe Dr. Alex M. Lumban Raja Dr. Ali Syahbana Srg Dr. Amalia Oeripto Dr. Amri Amir Dr. Anthonius Ginting Dr. Aslim D. Sihotang Prof. Dr. Atan Baas S. Dr. Be Sianipar Dr. Bilkes Harris Drg. Budi Hartono Dr. Bulan Simanungkalit Dr. Bumaria Situmorang Dr. Citra G. Tarigan Dr. Cun Tigor Dr. Dadan Hamdani Dr. Daniel Irawan Dr. Daulat Sibuea Dr. Dasril Effendi Dr. Dedy Khairul Ray Prof. Dr. D. Sibuea Dr. E. Putri Sinaga Drg. Eka Adhayani S. Dr. Fadjrir

Dr. Felix L. Tarigan Dr. G. Sembiring Dr. H. Djafar Siddik Dr. Heldy BZ Dr. Helmi M. Lubis Dr. Henry Jimmy Gultom Dr. Heri Hendri

Dr. Heriyanti Harahap Dr. Heriyanto Yusuf Dr. Herri Kurnia Drg. HF. Sinar Dr. Imat S. Depari Dr. Indra Gunasti Munthe Dr. Irwan F. Rangkuti Dr. Jefry

Jl. Kapt. Muslim Simpang Griya

Jl. Kapt. Muslim No. 71 Jl. Ayahanda No.8 Jl. Ayahanda No. 8 Jl. Kapt. Muslim No. 71 Jl. Gatot Subroto Jl. Iskandar Muda No. 39 Jl. Gatot Subroto Gg. Johar Jl. Iskandar Muda No. 85-87A Jl. Gatot Subroto

Jl. Iskandar Muda No. 55D Jl. Iskandar Muda No. 85-87A Jl. Iskandar Muda No. 135 Jl. Sunggal No. 56/70 B Jl. Gatot Subroto No. 83 Jl. Gatot Subroto No. 83 Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Gatot Subroto No. 188A Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Gatot Subroto Gg. Johar Jl. Gatot Subroto

Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C Jl. Ayahanda No. 12 B Jl. Ayahanda No. 2

Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C Jl. Darussalam

Jl. Gatot Subroto Jl. Binjai km 4,5 No. 96 Jl. Gatot Subroto No. 281 Jl. Gatot Subroto

Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C Jl. Gatot Subroto

(46)

43.

Dr. Jenius L. Tobing Dr. Joko S. Lukito Dr. Jerahim Tarigan Dr. Jhon Tarigan Dr. J. Minsen Dr. Junida S. Dr. Karo Malem S. Dr. Khainir Akbar Dr. Lukmanul Hakim Nst Dr. Letta Sari Lintang Dr. L. Sebayang Dr. Mabel Sihombing Dr. Mahmud Doli Dr. Maringin S. Dr. Masang K. Sitepu Dr. Medina Kusuma Dr. M. Diana Ibrahim Dr. M. Mazhir DJ Dr. M. Siddik Rauf Dr. Muhammad Rusda Dr. Muzakhir Zam Zam Dr. Naomi Herlina Dr. Nelly Rosdiana Dr. Novita Tiosidy Dr. Oeripto Soedjadi Dr. Palmarum LB. Toruan Dr. P. Panjaitan

Dr. Pengarepan Tarigan Dr. Raharjo

Drg. Rahma Dewi Drg. Rehulina Surbakti Dr. Rianti Sinurat Dr. Richard H. Dr. R. Pitojo Soeparto Dr. Risman F. Kaban Dr. Rita E. Rusli Dr. Rita Iramany, S. Dr. Sayuti Hasibuan Dr. Seri Ulina Drg. S.H. Dalimunthe Dr. Silvia E. Tarigan Dr. Simon Marpaung Dr. Sondang Lumban Batu Dr. Sonny Moeljono Dr. Sugito

Dr. Supredo Kembaren Dr. Syahril R. Lubis Dr. Sylvanita Marly Dr. T. Halomoan P. Dr. T. Sofia Hanum Dr. Yanuar Ritonga Dr. Yostoto Kaban Dr. Zahri A. Rani Dr. Zalfina Cora Dr. Zulbahri

Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Darussalam

Jl. Gatot Subroto No. 184C Jl. Gatot Subroto No. 184C Jl. Gatot Subroto No.400 Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Gatot Subroto No. 400 Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C Jl. Gatot Subroto No. 95 Jl. Gatot Subroto km 5,5 Jl. Gatot Subroto No. 39 Jl. Kapt. Muslim No. 184 Jl. Gatot subroto

Jl. Iskandar Muda No. 85-87A Jl. Gatot Subroto No. 184 Jl. Iskandar Muda No. 85-87A Jl. Iskandar Muda No. 29 Jl. Gatot Subroto No. 95 Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C Jl. Ayahanda No. 8

Jl. Gajah Mada No. 30 Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Kapt. Muslim No. 86 Jl. Kapt. Muslim No. 53B Jl. Iskandar Muda No. 39 Jl. Gatot Subroto No. 83 Jl. Gatot Subroto No. 347 Jl. Iskandar Muda Jl. Iskandar Muda No. 56 Jl. Gatot Subroto Gg. Johar Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Gatot Subroto No. 83 Jl. Iskandar Muda No. 148 Jl. Gajah Mada No. 24 Jl. Gatot Subroto No. 400 Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Kapt. Muslim No. 140 Jl. Kapt. Muslim No. 86 Jl. Iskandar Muda No. 148 Jl. Gatot subroto

Jl Gatot Subroto No. 96 Jl. Gatot Subroto No. 470/16 Jl. Ayahanda No. 55A Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C Jl. Kapt. Muslim No. 47 Jl. Gatot Subroto No. 400 Jl. Kapt. Muslim No. 86 Jl. Kapt. Muslim

Jl. Iskandar Muda No. 148 Jl. Iskandar Muda No. 194 Jl. Iskandar Muda No.85-87A Jl Gatot Subroto No. 338C Jl. Gatot Subroto No. 400 Jl. Kapt. Muslim No. 86 Jl. Iskandar Muda No. 194

(47)

Tabel 4.1.2 Rumah Sakit RSU Sari Mutiara RS Ibu dan Anak Sri Ratu

Jl. Gatot Subroto Jl. Mistar No. 39-43 Jl. Kapten Muslim No. 79 Jl. Nibung Raya No. 204-212

Tabel 4.1.3 Apotek Pesaing

No. Nama Apotek Alamat

Apotek Almon Farma Apotek Medika Apotek Griya Farma Apotek Berkah Anugerah Apotek Tama

Apotek Tata Jaya Apotek Farah

Apotek Iskandar Muda Apotek Istana

Apotek Melati Apotek Medan Baru Apotek Terry Farma Apotek Pelangi Apotek Anugerah Jaya Apotek Medinova Jl. Kapten Muslim

Jl. Kapten Muslim No. 170

Jl. Kapten Muslim (Simpang Griya) Jl. Kapten Muslim No. 140

Jl. Kapten Muslim No. 86 Jl. Kapten Muslim No. 46 Jl. Iskandar Muda No. 135 E-D Jl. Iskandar Muda No. 85-87 A Jl. Iskandar Muda No. 58 B-C Jl. Iskandar Muda

Jl. Iskandar Muda No. 148 Jl. Iskandar Muda No. 24 L Jl. Iskandar Muda No. 38 B Jl. Iskandar Muda No. 19 A

Jl. Gatot Subroto (Simpang Ayahanda) Jl. Gatot Subroto No. 95

Jl. Gatot Subroto No. 184 C Jl. Gatot Subroto

Jl. Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto

4.2 Pembahasan

(48)

kerja sama dengan Kimia Farma. Di sekitar kawasan Apotek Kimia Farma No. 39 ini banyak terdapat apotek pesaing lainnya, sehingga banyak terjadi persaingan dalam merebut pelanggan.

Survei yang dilakukan terhadap 97 praktek dokter yang berada di sekitar Apotek Kimia Farma No. 39 persentase resep yang masuk ke apotek masih cukup kecil. Diperoleh data, dari 97 dokter tersebut hanya 40 dokter yang resepnya masuk ke Apotek Kimia Farma No. 39, dengan perincian 30 dokter 0-10% resepnya masuk ke apotek, 4 dokter 10-30% resepnya masuk ke apotek, 2 dokter 30-50% resepnya masuk ke apotek dan hanya 4 dokter lebih dari 50% resepnya masuk ke apotek. Dimana keempat dokter ini adalah dokter spesialis anak, spesialis kulit dan kelamin, spesialis THT dan dokter umum yang berpraktek pada ruangan-ruangan tersendiri di dalam bangunan apotek. Melalui pengamatan diperoleh hasil bahwa dari 100% resep yang dihasilkan oleh praktek dokter, masih 6,36% yang masuk ke Apotek Kimia Farma No. 39, selebihnya masih dikuasai oleh apotek pesaing yang berada di sekitar Apotek Kimia Farma No. 39. Dari fakta ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Apotek Kimia Farma No. 39 mempunyai peraihan pasar yang masih kecil.

Sedikitnya jumlah resep yang masuk ke Apotek Kimia Farma disebabkan antara lain karena kurang lengkapnya atau tidak tersedianya obat yang ditulis oleh dokter dalam resep, dan juga karena banyaknya apotek pesaing yang berada di sekitar Apotek Kimia Farma. Dimana apotek pesaing yang berada di sekitar Apotek Kimia Farma No. 39 lebih kurang sebanyak 27 apotek.

(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma No. 39 berada dikawasan yang strategis, dekat dengan rumah sakit dan banyak terdapat praktek dokter disekitarnya

2. Apotek Kimia Farma No. 39 telah melakukan pelayanan tambahan kepada konsumen berupa sistem pengantaran obat langsung ke rumah pasien

3. Dari survey yang dilakukan, Apotek Kimia Farma No. 39 Medan untuk saat ini mempunyai peraihan pasar yang belum optimal, dikarenakan banyaknya jumlah apotek pesaing yang berada di sekitarnya

4. Dari survey juga diketahui peraihan pasar Apotek Kimia Farma No. 39 yang terbesar berasal dari dokter spesialis anak, spesialis kulit dan kelamin, spesialis THT dan dokter umum yang berpraktek pada ruangan-ruangan tersendiri di dalam bangunan apotek

5. Apotek Kimia Farma No. 39 masih belum optimal dalam memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen

5.2 Saran

(50)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2005). ISO Indonesia. Volume 40. Jakarta. 2. Khotijah, S. (2004). Smart Strategy of Marketing Persaingan Pasar Global.

Cetakan pertama. Penerbit Alfabeta. Bandung.

3. Tjay dan Rahadja. (2002). Obat-Obat Penting. Cetakan II. Edisi ke V. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Gambar

Tabel 3.1.1 Spesialite Obat untuk pasien Rahma dari Drg. Tetty
Tabel 3.1.2 Spesialite Obat untuk pasien Zahara dari Dr. Khainir Akbar, Sp.A
Tabel 3.1.3 Spesialite Obat untuk pasien Drs. P. L. Tobing dari RSU Sari Mutiara
Tabel 3.1.4 Spesialite Obat untuk pasien Zahara Aurelia dari Dr. H. Helmi M.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tepat Indikasi : Obat yang diberikan sesuai indikasinya dengan penyakit. pasien yang mengalami nyeri

Perencanaan merchandise di Kimia Farma 39 khususnya di M3, aspek peramalan dilakukan dengan memperkirakan besar kecilnya penjualan tiap bulan dan melihat sisa produk yang masih

Perbekalan farmasi yang dimaksud antara lain adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional) dan kosmetika.

Kegunaan : tukak lambung, gastritis, hiperasiditas lambung, perut kembung, bentuk obat : tablet kunyah, cara pemakaian : 3 kali sehari 1-2 tablet 1 jam setelah makan, hal-hal

Di apotek kimia farma 39 sistim pembelian telah dimenejemen dengan baik dimana obat-obat yang dibeli disesuaikan dengan resep-resep yang masuk ke apotek yang dapat dilihat

Kegunaan : Mengatasi gangguan pencernaan, refluks esofagitis, lambung perih, meredakan gejala hiperasiditas yang berhubungan dengan ulkus peptik, gastritis, esofagitis peptik;

Frekuensi dari kegiatan konseling dan pelayanan informasi obat yang telah dilakukan di Apotek Kimia Farma 27 dapat ditingkatkan jika ada apoteker yang memberikan konseling

Pelayana obat ini dilakukan atas permintaan langsung dari pasien, biasanya terdiri dari obat-obat wajib apotek (OWA) yang dapat diberikan tanpa resep dokter. Apoteker atau TTK terlebih