LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 90 KISARAN
ULFAYANI, S.Farm 063202132
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 90 KISARAN
DISUSUN OLEH:
ULFAYANI, S. Farm 063202132
Disetujui Oleh:
Alan Zico, S.Si., Apt. Manajer Apotek Pelayanan Kimia Farma No. 90 Kisaran
Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Farmasi,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan shalawat
beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan karunia
yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Latihan Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 90 Kisaran dan penyusunan laporan
ini.
Latihan Kerja Profesi ini merupakan salah satu program pendidikan di
tingkat Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan sebagai syarat untuk
menyelesaikan studi. Terlaksananya Latihan Kerja Profesi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Hendra Farma Johar,M.Si, Apt. sebagai Manager Bisnis P.T. Kimia
Farma Apotek Medan, Bapak Alan Zico, S.Si., Apt. selaku Apoteker
Pengelola Apotek Kimia Farma 90 Kisaran dan seluruh staf pegawai yang
telah banyak membantu penulis selama melaksanakan Latihan Kerja
Profesi di Apotek Kimia Farma 90 Kisaran.
2. Bapak Prof. Dr.Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas
Farmasi USU Medan.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik Bapak Ibu serta
harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Kisaran, Januari 2008
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... . i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I KIMIA FARMA... 1
1.1 Sejarah Kimia Farma...1
1.2 Visi dan Misi ... 1
1.3 Bisnis Kimia Farma... 2
1.4 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan... 3
1.5 Tinjauan Apotek Kimia Farma No.90 Kisaran ... 3
1.6 Pengadaan Perbekalan Farmasi...4
1.7 Penyimpanan ... 5
1.8 Penjualan ... 5
II PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN...6
2.1 Pendahuluan ...7
2.2 Menentukan Kebutuhan pelanggan...8
2.3 Menilai Persepsi dan Sikap Pelanggan ...9
2.4 Cara Pembentukan Kuesioner Kepuasan Pelanggan...11
2.5 Survey Kepuasan Pelanggan ... 13
III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI...14
3.1 Kasus Resep ...14
3.2 Kasus Swamedikasi...29
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...39
4.1 Hasil ...39
4.2 Pembahasan ...46
KESIMPULAN DAN SARAN ...49
5.1 Kesimpulan ...49
5.2 Saran...49
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Contoh Format Jawaban Tipe Likert... 12
3.1.1 Spesialite Obat Untuk Pasien Hj. Ruslinda dari Dr. Idwar Dalil, SpDD ... 15
3.1.2 Spesialite Obat Untuk Pasien Yatman dari Drg. H. Habinsaran Nasution... 18
3.1.3 Spesialite Obat Untuk Pasien Mariono dari Dr. alinafiah Pane, SpKK... 21
3.1.4 Spesialite Obat Untuk Pasien Tio Dr. Julius Dariar, Sp.THT... 24
3.1.5 Spesialite Obat Untuk Pasien Elvi S dari Dr. Wakidi... 27
3.2.1 Spesialite Obat Dari Kasus alergi... 29
3.2.2 Spesialite Obat Dari Kasus Kurang Nafsu Makan Pada Pada Anak-Anak ... 30
3.2.3 Spesialite Obat Dari Kasus Luka Bakar ... 31
3.2.4 Spesialite Obat Dari Kasus Batuk Berdahak ... 32
3.2.5 Spesialite Obat Dari Kasus Sakit Kepala Sebelah... 33
3.2.6 Spesialite Obat Dari Kasus Maag... 34
3.2.7 Spesialite Obat Dari Kasus Wasir ... 35
3.2.8 Spesialite Obat Dari Kasus Kutu Air ... 36
3.2.9 Spesialite Obat Dari Kasus Luka Memar ... 37
3.2.10 Spesialite Obat Dari Kasus Diare ... 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Model Umum untuk Mengembangkan dan Menggunakan
Kuesioner Kepuasan Pelanggan ... 8
2. Diagram Kartesius Hasil Survey Kepuasan Pelanggan
BAB I
KIMIA FARMA
1.1Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal
bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917., ketika NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan.
Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada
tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF
Bhineka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi Kimia Farma (Persero).
Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di
Bursa Efek Jakarta dan ursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan
nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi
sebuah perusahaan pelayanan kesehatan umum di Indonesia yang kian memainkan
peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
1.2Visi dan Misi
Visi
- Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang berdaya
saing global.
Misi
- Menyediakan produk dan jasa pelayanan kesehatan yang unggul untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan.
- Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan nilai
perusahaan bagi pemegang saham, karyawan, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip pengelolaan usaha
yang baik.
- Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia untuk
guna pengembangan perusahaan serta dapat berperan aktif dalam
1.3Bisnis Kimia Farma
Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitmen
penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu
kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang
No.19/2003 tentang BUMN.
PT. Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan
kesehatan yang terintegrasi bergerak dari hulu ke hilir, yaitu: industri, marketing,
distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat
Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini
memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina, dan produk-produk
turunannya, serta minyak nabati.
Hasil produksi yang dibuat oleh pabrik Kimia Farma perusahaan baik
produk obat-obat kimia, formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi
yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi, dan bahan baku. Hampir
semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri dari 260 item
produk dan dipasarkan keseluruh indonesia serta diekspor ke beberapa negara
melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan
perseroan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma bekomitmen
untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai
dengan misi perusahaan.
Anak perusahaan PT. Kimia Farma adalah:
1. PT. Kimia Farma trading and Distribution. Dibentuk pada tanggal 4
Januari 2003. Jalur usaha adalah Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yang memiliki 40 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi
sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada
prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya. Dalam
operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan
perlatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan
sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke
2. PT. Kimia Farma Apotek. Dibentuk tanggal 4 Januari 2003 dengan jalur
Usaha Farmasi.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh
Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada,
dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar
penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
1.4PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh
Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep
dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan
pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia
Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat
melayani informasi obat dengan baik (www.kimiafarma.co.id)
PT. Kimia Farma Apotek Medan dipimpin oleh Drs. Hendra Farma Johar,
M.Si., Apt. Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar
diseluruh sumatera yaitu: Kimia Farma Pel. 2 R.S. Inalum, Kimia Farma Pel. 14
R.S. Pirngadi, Kimia Farma 27 Palang merah, Kimia Farma 28 Belawan, Kimia
Farma 29 Pematang Siantar , Kimia Farma 30 Tebing Tinggi, Kimia Farma 39 Sei
Sikambing, Kimia Farma 41 Kaban Jahe, Kimia Farma Pel. 41 R. S. Tebing
Tinggi, Kimia Farma Pel. 54 R.S. Rantau Prapat, Kimia Farma 84 Tanjung Balai,
Kimia Farma 85 P. Siantar, Kimia Farma 90 Kisaran, Kimia Farma 106 Aksara,
Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C, Kimia Farma 160 Setia Budi, Kimia Farma
162 Pematang Siantar, Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan, Kimia Farma
312 Rantau Prapat, Kimia Farma 313 Padang Sidempuan, Kimia Farma 314
Binjai, Kimia Farma Basri, dan Kimia Farma Namso
1.5 Tinjauan Apotek Kimia Farma No. 90 Kisaran
Apotek Kimia Farma N0. 90 Kisaran terletak di jalan Imam
apotek Kimia Farma 90 Kisaran terdapat tempat-tempat pelayanan kesehatan
seperti praktek dokter, klinik, dan rumah sakit.
Apotek Kimia Farma no. 90 Kisaran dalam pengelolaannya dipimpin oleh
seorang apoteker yaitu Alan Zico, S.Si., Apt. Apoteker sebagai pimpinan apotek
dibantu oleh beberapa bagian yang kedudukannya dibawah apoteker pengelola
apotek.
1.6 Pengadaan Perbekalan Farmasi
1.6.1 Pembuatan Buku Defekta Barang
Pembuatan buku defekta barang dilakukan sebagai berikut:
1. Setiap Hari petugas memeriksa barang yang kosong atau hampir habis.
2. Pencatatan dalam buku defekta meliputi nama barang, dosis, satuan, dan
jumlah yang dibutuhkan
3. Menyerahkan buku defekta ke petugas pembelian.
1.6.2 Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian dilakukan seminggu dua kali, kecuali
barang-barang yamg dibeli secara mendesak karena adanya permintaan pasien.
Perencanaan pembelian dilakukan sebagai berikut:
1. Petugas pengadaan menerima informasi mengenai kebutuhan perbekalan
farmasi melalui defekta barang.
2. Petugas menetapkan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan defekta
dengan memperhatikan jumlah kebetuhan per bulan.
1.6.3 Prosedur Pembelian
Prosedur pembelian di apotek Kimia Farma No. 90 Kisaran dilakukan
sebagai berikut:
1. Petugas membuat defekta mengenai kebutuhan perbekalan farmasi dan
menyerahkannya ke bagian pengadaan di apotek Kimia Farma No. 90
Kisaran.
2. Bagian pengadaan Kimia Farma No. 90 Kisaran merekapitulasi defekta
dan membuatnya dalam bentuk Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA)
dan menggabungkannya dengan BPBA Kimia Farma 84 Tanjung Balai
3. Bagian pengadaan di BM Palang Merah mengirim Surat Pemesanan (SP)
kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).
4. PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia
Farma.
5. Kemudian barang diterima dan dicocokkan oleh petugas Kimia Farma.
1.6.4 Prosedur Penerimaan Barang
Penerimaan barang di apotek Kimia Farma No. 90 Kisaran dilakukan
sebgai berikut:
1. Petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat Pengantar
Barang/Faktur (SPB/F).
2. Petugas memeriksa kesesuaian permintaan barang yang ada di SP dan
SPB/F mengenai fisik, jumlah dan tanggal kadaluwarsa.
3. Petugas menandatangani dan membubuhkan stempel Kimia Farma No. 90
Kisaran pada faktur asli. Faktur asli diserahkan kepada pemasok dan foto
copy faktur sebagai pertinggal.
4. Petugas memberikan nomor urut barang.
5. Petugas mencatat barang masuk pada kartu stok masing-masing barang.
1.7 Penyimpanan
Penyimpanan dapat dilakukan di etalase atau ruang peracikan.
Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek Kimia Farma No.90 Kisaran
dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan efek farmokoliginya yang disusun
menurut abjad dengan menggunakan prinsip FIFO (first in first out), yaitu obat
yang lebih awal masuk dikeluarkan lebih dahulu.
Untuk obat generik penyimpanannya disusun berdasarkan abjad. Untuk
obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus.
Obat-obat yang penyimpanannya harus dibawah suhu kamar, disimpan dalam lemari
pendingin.
1.8 Penjualan
Penjualan/pelayanan di apotek Kimia Farma No. 90 Kisaran meliputi
penjualan obat bebas, resep tunai, resep kredit.
Tugas bagian penjualan/pelayanan meliputi menjaga persediaan barang,
BAB II
PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Pentingnya Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Untuk
memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang mutunya
lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat dan
pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Produk dengan mutu jelek,
harga yang mahal, penyerahan produk yang lambat bisa membuat pelanggan tidak
puas, walaupun dengan tingkatan yang berbeda. Pelanggan memang harus
dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan
menjadi pelanggan pesaing, hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan
pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian.
Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu suatu produk.
Suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhannya. Mutu produk dibedakan menjadi dua yaitu mutu desain
dan mutu kecocokann (quality of design and quality of comfomance). Mutu desain
mencerminkan apakah suatu produk/jasa memiliki suatu penampilan/penampakan
yang dimaksud. Mutu kecocokan mencerminkan seberapa jauh produk/jasa
benar-benar cocok atau sesuai dengan maksud desain.
Aspek mutu bisa diukur. Pengukuran tingkat kepuasan erat
hubungannya dengan mutu produk (barang atau jasa). Pengukuran aspek mutu
bermanfaat bagi pimpinan bisnis, yaitu:
(1) Mengetahui dengan baik bagaimana jalannya proses bisnis.
(2) Mengetahui di mana harus melakukan perubahan dalam upaya melakukan
perbaikan secara terus-menerus untuk memuaskan pelanggan.
(3) Menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah ke perbaikan.
Akhir-akhir ini terjadi kecenderungan untuk menggunakan suatu ukuran
(soft) sebab ukuran-ukuran ini berfokus pada persepsi dan sikap daripada hal-hal
yang konkret yang disebut kriteria objektif.
Pengetahuan persepsi dan sikap pelanggan tentang organisai bisnis akan
meningkatkan peluang untuk membuat keputusan bisnis menjadi lebih baik. Salah
satu cara untuk mengukur sikap pelanggan ialah dengan menggunakan kuesioner.
Organisasi bisnis/perusahaan harus mendesain kuesioner kepuasan pelanggan
yang secara akurat dapat memperkirakan persepsi pelanggan tentang mutu barang
atau jasa.
2.1.2 Model Pengembangan dan Penggunaan Kuesioner Kepuasan
Pelanggan
Langkah-langkah dalam menyusun kuesioner kepuasan pelanggan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
(1) Langkah Pertama
Di dalam proses mengidentifikasi kebutuhan pelanggan atau dimensi
mutu, kebutuhan pelanggan atau dimensi mutu akan menentukan mutu produk
anda. Pengetahuan tentang kebutuhan pelanggan sangat penting, ditinjau dari
alasan berikut:
Pertama : Pengetahuan ini akan memberikan suatu pemahaman yang lebih
baik mengenai cara pelanggan mengartikan mutu barang atau
jasa yang akan dijual.
Kedua : Pengetahuan ini akan memudahkan pengembangan kuesioner
kepuasan pelanggan.
(2) Langkah Kedua
Mengembangkan kuesioner yang memungkinkan untuk memulai
informasi khusus tentang persepsi pelanggan.
(3) Langkah Ketiga
Mewakili banyak penggunaan khusus dari kuesioner kepuasan. Setiap
penggunaan memungkinkan untuk memperoleh informasi khusus tentang persepsi
Model pengembangan dan penggunaan kuesioner kepuasan pelanggan
dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Menentukan
Gambar 1. Suatu Model Umum untuk Mengembangkan dan Menggunakan Kuesioner Kepuasan Pelanggan
2.2 Menentukan Kebutuhan Pelanggan
Kita biasa mengartikan kebutuhan pelanggan sebagai karakteristik/atribut
barang atau jasa yang mewakili dimensi yang oleh pelanggan dipergunakan
sebagai dasar pendapat mereka mengenai jenis barang atau jasa.
Maksud menentukan kebutuhan pelanggan adalah untuk membentuk suatu
daftar semua dimensi mutu yang penting dalam menguraikan barang atau jasa.
Dua metode yang dirancang untuk mengidentifikasi dimensi mutu yang penting
dari barang atau jasa yaitu pendekatan pengembangan dimensi mutu dan
pendekatan dimensi kritis.
2.2.1 Manfaat Pengukuran Mutu dan Kepuasan Pelanggan
Manfaat pengukuran mutu dan kepuasan pelanggan dapat diringkas dalam
lima butir sebagai berikut :
1. Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan
berprestasi, yang kemudian diterjemahkannya menjadi pelayanan yang
prima kepada pelanggan.
2. Pengukuran bisa dijadikan dasar menentukan standar kinerja dan
standar prestasi yang harus dicapai, yang akan mengarahkan mereka
menuju mutu yang semakin baik dan kepuasan pelanggan meningkat.
3. Pengukuran memberikan umpan balik segera kepada pelaksana,
terutama bila pelanggan sendiri yang mengukur kinerja pelaksana atau
4. Pengukuran memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk
memperbaiki mutu dan kepuasan pelanggan serta bagaimana harus
melakukannya. Informasi ini juga datang langsung dari pelanggan.
5. Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat
produktivitas yang lebih tinggi.
2.2.2 Pengembangan Dimensi Mutu
Pengembangan dimensi mutu adalah proses untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan melalui berbagai sumber. Salah satu sumber ialah literatur
yang mencakup industri khusus yang mungkin memuat informasi mengenai
beberapa dimensi mutu atau kebutuhan pelanggan. Sumber potensial lainnya
termasuk menanyakan kepada orang dalam perusahaan dengan meneliti proses
bisnis dan menentukan kunci dimensi ini.
2.2.3 Pendekatan Insiden Kritis
Insiden kritis adalah aspek kinerja organisasi yang langsung dirasakan
manfaatnya oleh para pelanggan, maksudnya bisa membuat pembeli puas atau
kecewa. Sebagai akibatnya biasanya insiden ini mendefinisikan kinerja staf dan
mutu barang.
Pendekatan insiden kritis adalah tentang barang atau jasa yang pelanggan
terima (beli). Pelanggan merupakan istilah umum, mencakup siapa saja dari
beberapa orang lain atau kelompok orang. Berbagai kuesioner kepuasan
pelanggan dapat dikembangkan untuk berbagai tipe pelanggan, dan pelanggan
bisa berasal dari luar organisasi dan dalam suatu organisasi.
Langkah-langkah menghasilkan insiden kritis:
Pertama : pelanggan diwawancarai untuk memperoleh informasi khusus
tentang barang atau jasa.
Kedua : informasi ini dikategorikan menjadi kelompok, setiap kelompok
mencerminkan suatu dimensi mutu.
2.3. Menilai Persepsi dan Sikap Pelanggan (Reliabilitas dan Validitas)
Istilah kepuasan pelanggan dan persepsi mutu merupakan label yang
dipergunakan untuk mengetahui tindakan yang terlihat terkait dengan produk atau
Persepsi pelanggan mengenai mutu suatu jasa dan kepuasan menyeluruh
memiliki beberapa indikator yang bisa dilihat. Indikator yang terlihat dapat
mencakup senyum, tertawa, berkata tentang hal-hal yang bagus/positif. Pelanggan
mungkin tersenyum ketika mereka berbicara mengenai barang atau jasa. Mereka
mungkin mengatakan hal-hal yang bagus tentang barang atau jasa. Senyum suatu
bukti bahwa seseorang puas, cemberut sebaliknya mencerminkan kekecewaan.
Ketika membentuk suatu kuesioner yang menilai sikap atau persepsi
pelanggan dalam upaya membentuk kebutuhan pelanggan, perlu
mempertimbangkan isu ukuran untuk menjamin bahwa skor yang diperoleh dari
kuesioner mencerminkan informasi yang akurat tentang konstrak yang mendasari.
Dua isu pengukuran yang penting untuk dipertimbangkan ketika mengembankan
kuesioner adalah reliabilitas dan validitas (reliability and validity).
2.3.1 Keandalan/Reliabilitas (Reliability)
Ketika kita mengembangkan suatu kuesioner yang akan dipergunakan
untuk menilai persepsi pelanggan pada mutu barang/jasa, kita ingin yakin bahwa
hal-hal yang mendasari tingkat persepsi tentang mutu atau kepuasan dicerminkan
secara akurat di dalam nilai/skor kuesioner.
Keandalan/reliabilitas didefenisikan sebagai seberapa jauh pengukuran
bebas dan varian kesalahan acak. Kesalahan acak menurunkan tingkat keandalan
hasil pengukuran. Kalau kita menginginkan agar merasa yakin bahwa skor/nilai
dari kuesioner dapat mencerminkan dimensi kepuasan secara andal., kita
menghendaki kuesioner harus menunjukkan keandalan yang tinggi (high
reliability).
2.3.2 Manfaat Skala dengan Keandalan Tinggi
Ada dua manfaat dalam memiliki skala dengan keandalan tinggi, yaitu:
(1) Dapat membedakan antara berbagai tingkatan kepuasan lebih baik
daripada skala dengan keandalan rendah
(2) Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang
signifikan antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu sama lain
2.3.3 Validitas (Validity)
Validitas suatu alat ukur menunjukkan seberapa jauh alat ukur tersebut
bias mengukur apa yang seharusnya diukur. Daftar pertanyaan atau kuesioner
yang memuat pertanyaan yang tidak jelas, menghasilkan data yang tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
2.4. Cara Pembentukan Kuesioner Kepuasan Pelanggan
Mengukur tingkat kepuasan para pelanggan sangat perlu walaupun tidak
semudah mengukur berat atau tinggi badan pelanggan tersebut. Alat yang
dipergunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan ialah daftar pertanyaan
(questioner). Data yang diperoleh berupa jawaban dari para pelanggan terhadap
pertanyaan yang diajukan seperti sangat puas (5), puas (4), netral (3), tidak puas
(2), sangat tidak puas (1).
Pembentukan daftar pertanyaan kepuasan pelanggan dilakukan dalam 4
(empat) tahap yaitu:
1. Menentukan pertanyaan (butir) yang akan dipergunakan dalam daftar
pertanyaan.
2. memilih bentuk jawaban
3. menulis introduksi/pengenalan pada daftar pertanyaan
4. menentukan isi akhir daftar pertanyaan.
Yang perlu diperhatikan ialah bahwa dalam mengembangkan daftar
pertanyaan untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan kita harus yakin bahwa
daftar pertanyaan tidak membingungkan. Dengan menggunakan pertanyaan yang
spesifik dalam daftar pertanyan akan meningkatkan mutu informasi yang
diperoleh, sebab setiap pelanggan akan memberikan jawaban yang sama, hal ini
didasarkan atas interpretsi yang sama sekaligus memudahkan untuk memperbaiki
mutu barang atau jasa sesuai dengan yang dikehendaki para pelanggan.
2.4.1 Karakteristik Pertanyaan yang Baik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pertanyaan yang
baik.
1. Butir-butir harus relevan atau terkait dengan apa yang kita ukur,
memperkirakan kebutuhan para pelanggan yang telah ditentukan dalam
2. Butir-butir harus ringkas.
3. Butir tidak boleh membingungkan.
4. Butir yang bagus hanya memuat satu pemikiran
5. Tidak memuat dua hal yang negatif.
2.4.2. Pengenalan Daftar Pertanyaan Kepuasan Pelanggan
Pengenalan daftar pertanyaan kepuasan pelanggan harus singkat, dan harus
menjelaskan maksud daftar pertanyaan serta memberikan instruksi/petunjuk cara
mengisi daftar pertanyaan.
Pengenalan harus menjelaskan bagaimana menjawab pertanyaan kepuasan
dan menerangkan cara menggunakan skala. Apabila dipergunakan jawaban
setuju-tidak setuju, instruksi harus menanyakan responden untuk menunjukkan seberapa
jauh mereka setuju atau tidak setuju. Sebaliknya, kalau dipergunakan jawaban
puas tidak puas, instruksi juga harus menanyakan responden seberapa jauh mereka
merasa puas.
2.4.3 Format Jawaban
Suatu format jawaban menentukan bagaimana pelanggan dapat menjawab
butir-butir dalam pertanyaan. Banyak sekali format jawaban untuk daftar
pertanyaan, di antaranya:
1. Format Check List
Untuk setiap butir dalam pertanyaan, pelanggan diperbolehkan untuk
menjawab ya kalau butir keputusan mencerminkan jasa/produk yang
mereka terima dan menjawab tidak kalau butir tidak mencerminkan
jasa/produk yang diterima.
2. Format Tipe Likert
Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab
dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa/produk.
Tabel 2.1 Contoh Format jawaban Tipe Likert
Sangat Tidak
Setuju
Tidak Sutuju Netral Setuju Sangat
Setuju
STS TS N S SS
Kebaikan penggunaan format tipe Likert dibandingkan dengan format
check list yang hanya memberikan jawaban ya atau tidak adalah bahwa tipe Likert
tercermin dalam keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala yang dalam
contoh di atas berkisar antara 1 sampai 5. Dengan dimensi mutu tercermin dalam
daftar pertanyaan, memungkinkan pelanggan mengekspresikan tingkat pendapat
mereka dalam pelayanan (produk) yang mereka terima, lebih mendekati
kenyataan sebenarnya. Dari segi pandang statistik, skala dengan 5 tingkatan lebih
tinggi keandalannya dari skala dengan dua tingkatan.
2.5 Survey Kepuasan Pelanggan
2.5.1 Latar Belakang
Mutu dan pelayanan adalah sarana untuk mencapai kepuasan pelanggan
guna menghasilkan pelanggan yang puas dan setia. Oleh karena itu, memberikan
mutu tinggi dan pelayanan yang prima adalah suatu keharusan. Mengukur
kepuasan pelanggan mengajarkan bagaimana kita bisa mengukur mutu aktivitas
pelayanan untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Salah satu cara untuk
mengukur sikap pelanggan ialah dengan menggunakan kuesioner.
2.5.2 Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner
kepuasan pelanggan yang diberikan kepada pelanggan yang datang ke apotek
BAB III
KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI
3.1 Kasus Resep
Resep I
Dr. Idwar Dalil, SpDD
R/ Tab. Alkilen 400 mg No. VIII
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung
Alkilen, Sanmol, dan Nutriflam maka diduga bahwa pasien mengalami infeksi
saluran kemih yang disertai dengan demam.
B. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.1.1. Spesialite Obat untuk pasien Hj. Ruslinda dari Dr. Idwar Dalil, SpDD
No. Nama Obat (Pabrik)
Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Alkilen® 400
K Antibiotik untuk pengobatan infeksi sakit pada keadaan sakit kepala, sakit
C. Pelayanan Informasi Obat
- Alkilen®
Komposisi : Ofloksasin 400 mg. Kegunaan : Antibiotik pada infeksi
saluran kemih. Bentuk Obat : Tablet. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet
sebelum makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan : Obat harus diminum
sampai habis, bila timbul reaksi hipersensitif dan gejala yang menyerupai syok,
pengobatan dihentikan, simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari
jangkauan anak-anak.
- Nutriflam®
Komposisi : Serrapeptidase 5 mg, Pankreatin 25 mg, Lecihin 100 mg.
Kegunaan : membantu mengurangi peradangan. Bentuk Obat : Tablet. Cara
Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Obat harus diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan,
simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.
- Sanmol®
Komposisi : Parasetamol 500 mg. Kegunaan : Meringankan rasa sakit
pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam. Bentuk Obat :
Tablet. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet sesudah makan. Hal-hal yang
perlu diinformasikan :Bila setelah 2 hari demam tidak turun, segera hubungi unit
pelayanan kesehatan, simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari
Resep II
Drg. H. Habinsaran Nasution
R/ Amoxan 500 No. X
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung
Ammoxan dan Mefinal maka diduga bahwa pasien mengalami sakit gigi.
B. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.1.2. Spesialite Obat untuk pasien Yatman dari Drg. H. Habinsaran
Nasution.
No. Nama Obat (Pabrik)
Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Amoxan®
K Meringankan rasa nyeri ringan sampai sedang.
C. Pelayanan Informasi Obat
- Amoxan®
Komposisi : Amoxicilin 500 mg. Kegunaan : Antibiotik. Bentuk Obat :
Kaplet. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet sesudah makan. Hal-hal yang
perlu diinformasikan : Obat harus diminum sampai habis dan dengan jangka
waktu yang tepat, simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari
- Mefinal®
Komposisi : Asam Mefenamat 500 mg. Kegunaan : Meringankan rasa
nyeri ringan sampai sedang. Bentuk Obat : Kaplet. Cara Pemakaian : 3 kali
sehari 1 tablet sesudah makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan : Jika terjadi
diare atau rash, pengobatan harus dihentikan, jangan digunakan lebih dari 7 hari,
Resep III
Dr. Alinafiah Pane, SpKK
R/ Zistic 250 mg No. V
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung
Zistic, Klinset, dan Mehylon maka diduga bahwa pasien mengalami Alergi.
B. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.1.3. Spesialite Obat untuk pasien Mariono dari Dr. Alinafiah Pane, SpKK
No. Nama Obat (Pabrik)
Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Zistic® 250 mg
(Bernofarm)
Azitromisin 250 mg
Mezatrin® K Antibiotik
2. Klinset®
Lameson® K Antiinflamasi
C. Pelayanan Informasi Obat
- Zistic®
Komposisi : Azitromisin 250 mg. Kegunaan : Antibiotik. Bentuk Obat:
Tablet. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Obat diminum bersama makanan untuk mengatasi efek
samping terhadap saluran cerna, jangan minum antasida bersama obat ini, simpan
- Klinset®
Komposisi : Loratadine 10 mg. Kegunaan : Antihistamin. Bentuk Obat:
Tablet. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Jangan mengkonsumsi makanan yang dapat menimbulkan
reaksi alergi, simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan
anak-anak.
- Methylon®
Komposisi : Metilprednisolon. Kegunaan : Antiinflamasi. Bentuk Obat:
Tablet. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Hindari penghentian obat secara mendadak, simpan di tempat
Resep IV
Dr. Julius Dariar, SP.THT
R/ Tarivid otic I
Alamat : Jl. Sentang Gg. Sawo No.4
A. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung
Tarivid otic, Tremenza. Mezatrin, dan Nutriflam maka diduga pasien mengalami
infeksi telinga disertai infeksi saluran nafas atas.
B. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.1.4. Spesialite Obat untuk pasien Tio dar Dr. Julius Dariar, SP.THT
No Nama Obat
(Pabrik) Komposisi
Produk
gejala flu karena alergi pada mg, Pankreatn 25 mg, Lecitin 100 mg.
- K Membantu
C. Pelayanan Informasi Obat
- Tarivid®
Komposisi : Ofloksasin 3 mg. Kegunaan : Antibiotik pada infeksi
telinga. Bentuk Obat : Tetes telinga. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 10 tetes
pada telinga kanan. Hal-hal yang perlu diinformasikan : Jangan digunakan
lebih dari 4 minggu, simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari
jangkauan anak-anak.
- Tremenza®
Komposisi : Pseudoefedrin 60 mg, Tripolidina 2,5 mg. Kegunaan :
Meringankan gejala flukarea alergi saluran nafas atas yang memerlukan
dekongestan hidung dan antiitamin. Bentuk Obat : Tablet. Cara Pemakaian : 2
kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan : Jangan melebihi dosis
yang dianjurkan serta lama pakai maksimum 8 hari, Pseudoefedrin dapat
menyebabkan insomnia maupun gelisah, minum obat ini 4-6 jam sebelum tidur,
simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.
- Mezatrin®
Komposisi : Azitromisin 250 mg. Kegunaan : Antibiotik. Bentuk Obat :
Tablet. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan :Obat diminum bersama makanan untuk mengatasi efek samping
terhadap saluran cerna, jangan minum antasida bersama obat ini, simpan di tempat
yang sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.
- Nutriflam®
Komposisi : Serrapeptidase 5 mg, Pankreatin 25 mg, Lecihin 100 mg.
Kegunaan : membantu mengurangi peradangan. Bentuk Obat : Tablet. Cara
Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Obat harus diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan,
Resep V
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung
Spiramycin, Anadex, dan Mertigo maka diduga bahwa pasien mengalami demam
yang disertaiflu dan pusing.
B. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.1.5. Spesialite Obat untuk pasien Elvi S dari Dr. Wakidi
No. Nama Obat (Pabrik)
Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Spiramycin 500 mg
(IndoFarma)
Spiramycin 500 mg
Spirasin® K Antibiotik
2. Anadex®
D. Pelayanan Informasi Obat
- Spiramicyn
Komposisi : Spiramicyn 500 mg. Kegunaan : Antibiotik. Bentuk Obat :
Tablet. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Obat harus diminum sampai habis dengan interval waktu
pemakaian yang tepat, simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari
jangkauan anak-anak.
- Anadex®
Komposisi : Parasetamol 120 mg, Dextrometorpan HBr 10 mg,
Phenilpropanolamin 5 mg, CTM 1 mg. Kegunaan : Meringankan gejala flu
seperti demam, saki kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin disertai batuk.
Bentuk Obat : Tablet. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang
perlu diinformasikan : Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai
kendaraan bermotor atau menjalankan mesin, simpan di tempat yang sejuk dan
kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.
- Mertigo®
Komposisi : Betahistin mesilat 6 mg. Kegunaan : Mengurangi dizzines,
vertigo yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan. Bentuk Obat :
Tablet. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Hati-hati bila penggunaan pada pasien gastric ulser, simpan di
3.2 KASUS SWAMEDIKASI
Kasus I
Seorang bapak datang dengan keluhan setelah makan udang mengalami
bercak-bercak merah di permukaan kulit yang rasanya sangat gatal. Berdasarkan
keluhannya, maka pasien diberi Alleron®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.1 Spesialite Obat Swamedikasi I
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Alleron®
G Untuk pengobatan alergi seperti
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : Untuk pengobatan alergi seperti urtikaria, gatal, Rhinitis,
udema angioneurotik, serangan asma bronhial yang disebabkan alergi. Bentuk
obat : kaplet. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 kaplet. Hal-hal yng perlu
diinformasikan : Jangan dimakan dalam keadaan perut kosong, akan timbul rasa
kantuk dan pusing, jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin,
Kasus II
Seorang ibu datang ke apotek menanyakan vitamin yang bagus untuk
menambah nafsu makan anaknya yang berumur 2,5 tahun. Berdasarkan
keluhannya maka pasien diberikan Curcuma Plus®.
A.Spesialite Obat yang diberikan
Tabel 3.2.2 Spesialite Obat Swamedikasi II
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Curcuma Dexpanthenol 3 mg Curcuminoid 2 mg
B Suplemen vitamin
penambah nafsu makan
B.Pelayanan Informasi
Kegunaan : Suplemen vitamin penambah nafsu makan. Bentuk Obat:
Sirup. Cara Pemakaian : Diminum 1 kali sehari 1 sendok teh. Hal-hal yang
perlu diinformasikan : Simpan pada temperatur kamar, jika terjadi reaksi
Kasus III
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan, luka bakar (tersiram air
panas). Berdasarkan keluhannya maka diberi Bioplaceton®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.3 Spesialite Obat Swamedikasi III
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Bioplacenton® (Kalbe Farma)
Lavetren® (Multifa),
Neomycin Sulphat Bioplaceton
W Luka bakar, tukak kronik, tukak
dekubaital,ekze m, pioderma
B. Pelayanan Informasi:
Kegunaan : Untuk mengobati luka bakar. Bentuk obat : Salep. Cara
pemakaian : 4-6 kali sehari dioleskan tipis pada kulit. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Simpan di tempat kering dan sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak, bersihkan luka sebelum diberi obat, hindari mekanan yang dapat
Kasus IV
Seorang pria datang dengan keluhan batuk berdahak, disertai pilek dan
bersin-bersin, oabt yang diberikan adalah Nellco Spesial OBH®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.4 Spesialite Obat Swamedikasi IV
Nama Obat (Pabrik)
Produk lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Nellco Spesial
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : Meredakan batuk yang menyertai influenza dan melegakan
pernafasan. Bentuk obat : Sirup. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok
makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan : Selama minum obat ini tidak boleh
mengendarai kenderaan bermotor atau menjalankan mesin, obat ini dapat
menyebabkan mengantuk, simpan pada tempat sejuk dan kering dan jauh dari
Kasus V
Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala pada sebagian
kepala (sakit kepala sebelah), berdasarkan keluhannya maka diberi Poldan Mig®.
A.Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.5 Spesialite Obat Swamedikasi V
Nama Obat (Pabrik)
Produk lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Poldan Mig® (Sanbe Farma)
- Parasetamol 400 mg
Asetosal 250 mg Kafein 65 mg
B Meringankan
sakit kepala ringan sampai sedang akibat migrain.
B. Informasi obat
Kegunaan : Meringankan sakit kepala ringan sampai sedang akibat
migrain. Bentuk obat : Kaplet. Cara Pemakaian : 1-2 kaplet tiap 6 jam selama
gejala masih ada. Hal-hal yang perlu diinformasikan : Hentikan pemakaian jika
gejala hilang, hati-hati pada penderita tukak lambung, jangan menggunakan lebih
dari 8 kaplet sehari, jika dalam dua hari gejala tidak hilang segera periksakan ke
Kasus VI
Seorang perempuan (16 tahun) mengalami rasa perih di lambung,
khususnya pada saat perut kosong. Lambung terasa penuh, mual, kembung dan
kadang-kadang terjadi muntah asam, maka diberikan Magasida
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.6 Spesialite Obat Swamedikasi VI
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Magasida® (Kimia Farma)
Mylanta® (Pfizer), Plantacid® (Kalbe Farma)
Aluminium magnesium
hidroksida 400 mg, simetikon 50 mg.
B Antasida
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan
kelebihan asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari. Bentuk obat:
tablet kunyah. Cara pakai : 3-4 kali sehari 1-2 tablet.. Hal-hal yang perlu
diinformasikan : Tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan, obat diminum
saat 1 jam sebelum makan atau 1-2 jam sesudah makan dan sebelum tidur, tidak
dianjurkan penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) kecuali atas petunjuk
dokter, karena dapat menimbulkan ketergantungan lambung, penggunaan bersama
obat lain seperti tetrasiklin dan simetidin oral harus diberikan dengan interval 2
Kasus VII
Seorang wanita datang dengan keluhan muka pucat, mudah letih, lemah,
danidak bersemangat, obat yang di berikan adalah nonemi ®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.7 Spesialite Obat Swamedikasi VII
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Nonemi® (Lapi)
Hemabion® (Gratia) Hemobion®
(Merck)
Fe Fumarat, Cu Sulfat, Kobalt sulfat, Vitamin B6, B12, C, Asam folat,
Ca Folat
B Anemia
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : Mengobati anemia karena kekurangan vitamin dan Fe.
Bentuk obat :Tablet. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang
harus diinformasikan: Obat ini dapat menyebabkan sembelit, nyeri lambung,
dan kemungkinan feses berwarna hitam. Simpan obat pada tempat yang etrhindar
Kasus VIII
Seorang pasien laki-laki dewasa datang ke Apotek mencari obat untuk
mengobati kutu air. Maka obat yang diberikan Kalpanax® krim.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.8 Spesialite Obat Swamedikasi VIII
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Kalpanax®
Mikonazol nitrat 2 %
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : Mengobati kutu air dan infeksi penyakit jamur lainnya.
Bentuk obat: Krim. Cara Pemakaian : Dioleskan pada bagian yang sakit 1 kali
sehari. Hal-hal yang harus di informasikan : Bersihkan kulit terlebih dahulu
sebelum krim dioleskan, jangan menggaruk daerah yang sakit, diharapkan untuk
Kasus IX
Seorang pria dewasa datang ke Apotek mencari obat untuk mengatasi luka
memar di lengannya. Maka obat yang diberikan adalah Thrombopob gel®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.9 Spesialite Obat Swamedikasi IX
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
Thrombopob gel®
(Nodmark werke) (Phapros)
- Tiap 100 g
gel : natrium
heparina 20.000 IU
K Mengatasi luka memar
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : Untuk mengatasi luka memar. Bentuk obat : Gel. Cara
pemakaian: 2-3 kali sehari pada luka yang memar. Hal-hal yang perlu
Kasus X
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perut sakit, mulas dan
buang air besar berulang kali dalam sehari dengan konsistensi yang agak lunak.
Berdasarkan keluhan tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit diare maka
diberikan New diatabs®.
A. Spesialite Obat yang Diberikan
Tabel 3.2.10 Spesialite Obat Swamedikasi X
Nama Obat (Pabrik)
Produk Lain (Pabrik)
Komposisi Gol Khasiat
New Diatabs® (Medifarma)
Biodiar® (Novartis)
Attapulgit 600 mg B Obat diare
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan : Untuk pengobatan diare non spesifik. Bentuk obat : Tablet.
Cara pemakaian : 2 tablet setiap setelah buang air besar. Hal-hal yang
diinformasikan : Jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Perhitungan rata-rata dan penilaian Kenyataan dan Penilaian Harapan
Responden pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan Apotek
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN
7. Pengetahuan dan Kecakapan 126 126 3,94 3,94
4.1.2 Perhitungan
KEANDALAN
1. Kecepatan Pelayanan
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2. Keramahan Petugas
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3. Kelengkapan Obat
Harapan Responden Kenyataan Responden
4. Kesiapan Membantu
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5. Cepat Tanggap
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6. Pemberian Solusi
Harapan Responden Kenyataan Responden
KEYAKINAN
7. Pengetahuan dan Kecakapan
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
8. Komunikasi Efektif
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
9. Informasi Obat
Harapan Responden Kenyataan Responden
10. Konsultasi Obat
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
11. Kualitas Produk
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
12. Kesesuaian Poduk Obat
Harapan Responden Kenyataan Responden
EMPATI
13. Perhatian Petugas
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
14. Keamanan dan Kenyamanan
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
15. Ekserior dan Interior
Harapan Responden Kenyataan Responden
16. Kebersihan Apotek
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
17. Kerapian Petugas
Harapan Responden Kenyataan Responden
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
18. Seragam Petugas
Harapan Responden Kenyataan Responden
4.4 Pembahasan
Apotek Kimia Farma No. 90 merupakan salah satu dari sekian banyak
apotek pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang
berada di jalan Imam Bonjol - Kisaran ini terletak di pusat kota, mudah dijangkau
oleh sarana transportasi umum, banyak orang yang melewati kawasan ini karena
terletak dekat dengan pasar umum dan kompleks perumahan, di sekitar apotek
juga terdapat praktik dokter. Secara umum pelanggan apotek Kimia Farma No. 90
ini adalah masyarakat kawasan tersebut, juga pelanggan yang berasal dari instansi
yang memiliki ikatan kerja sama dengan Kimia Farma.Di sekitar kawasan apotek
Kimia Farma No. 90 ini terdapat banyak apotek kompetitor sehingga tingkat
persaingannya cukup tinggi.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang telah dilakukan oleh
Apotek Kimia Farma adalah dengan cara mengadakan survei kepuasan pelanggan,
yang dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan pelanggan. Pertanyaan
yang diajukan mencakup dua hal, yaitu: sejauh mana harapan mereka terhadap
faktor-faktor penentu kualitas jasa dari Apotek Kimia Farma dan sejauh mana
kinerja Apotek Kimia Farma terhadap pemenuhan faktor-faktor tersebut. Dalam
survei tersebut dilakukan pengukuran terhadap empat dimensi kualitas pelayanan,
yaitu: keandalan, keresponsifan, keyakinan, empati dan berwujud. Kemudian 5
dimensi ini dijabarkan dalam atribut yang totalnya berjumlah 18 atribut. Survei
dilaksanakan oleh pihak ketiga dari perusahaan, dalam hal ini survei dilakukan
oleh mahasiswa Apoteker yang sedang mengikuti program PKL di Apotek Kimia
Farma selama 4 minggu.
Survei kepuasan pelanggan dilakukan melalui wawancara menanyakan 18
atribut dari dimensi kualitas pelayanan kepada 32 orang responden, setelah
dihitung nilai rata-rata dari tingkat kenyataan dan nilai rata-rata harapan
pelanggan kemudian dengan menyesuaikan keduanya dilihat hasil plotnya berupa
grafik diagram kartesius yang terdiri atas empat kuadran. Grafik diagram kartesius
hasil survei pelanggan apotek Kimia Farma 90 Kisaran yang dilakukan adalah
DIAGRAM KARTESIUS
Bukan prioritas untuk segera diperbaiki
Berlebihan
Keterangan : 1. Kecepatan Pelayanan, 2. Keramahan Petugas, 3. Kelengkapan Obat, 4.
Kesiapan Membantu, 5. Cepat Tanggap, 6. Pemberian Solusi, 7. Pengetahuan
dan Kecakapan, 8. Komunikasi efektif, 9. Informasi Obat, 10. Konsultasi Obat,
11. Kualitas Produk, 12. Kesesuaian Produk Obat, 13. Perhatian Petugas, 14.
Keamanan dan Kenyamanan, 15. Eksterior dan Interior, 16. Kebersihan Apotek,
17. Kerapian Petugas, 18. Seragam Petugas.
Gambar 2. Diagram Kartesius Hasil Survei Kepuasan Pelanggan Apotek
Kimia Farma 90 Kisaran
Dari hasil survei diperoleh bahwa faktor kecepatan pelayanan (1),
kelengkapan obat (3), Kesiapan membantu (4), pemberian solusi (6), Informasi
obat (9), konsultasi obat (10), kualitas produk (11), keamanan dan kanyamanan
(14), dan kerapian petugas (17) berada di kuadran I. Pada kuadran ini dilihat dari
kepentingan konsumen merupakan faktor-faktor yang sangat penting dan berada
pada tingkat yang tinggi. Jika dilihat dari kepuasan konsumen dari survei yang
dilakukan maka telah dirasakan pada tingkat yang tinggi, artinya faktor-faktor ini
Cepat tanggap (5), komunikasi efektif (8), kesesuaian produk obat (12),
perhatian petugas (13), dan kebersihan apotek (16) berada di kuadaran II. Pada
kuadran ini dilihat dari kepentingan konsumen, merupakan faktor-faktor yang
sangat penting dan berada pada tingkat yang tinggi, tetapi dari segi kepuasan
konsumen berada pada tingkat yang rendah. Artinya faktor-faktor ini harus segera
dibenahi untuk memuaskan pelanggan.
Keramahan petugas (3), dan pengetahuan dan kecakapan berada di
kuadran III. Pada kuadran ini dilihat dari kepentingan konsumen, merupakan
faktor yang kurang penting dan berada pada tingkat yang rendah artinya faktor ini
harus diperbaiki namun tidak terlalu mengkhawatirkan, karena harapan
masyarakat terhadap hal tersebut diatas juga tidak terlalu besar.
Eksterior dan interior (15), dan seragam petugas (18) berada di kuadran
IV. Pada kuadran ini dilihat dari kepentingan konsumen, merupakan faktor yang
kurang penting dan berada pada tingkat yang rendah, tetapi dari segi kepuasan
konsumen berada pada tingkat yang tinggi artinya faktor ini harus tetap
dipertahankan bahkan dapat lebih ditingkatkan.
Kecepatan pelayanan merupakan faktor penting dalam mencapai kepuasan
pelanggan, karena pada dasarnya tidak ada orang yang suka menunggu. Oleh
sebab itu kecepatan pelayanan yang didukung sikap cepat tanggap dan perhatian
petugas, keramahan petugas, serta komunikasi yang efektif sangat menentukan
kepuasan yang diperoleh pelanggan. Setiap pelanggan mempunyai keinginan yang
berbeda sehingga petugas pelayanan pelanggan harus mampu berkomunikasi
dengan setiap pelanggan dan berusaha untuk memahami kemauan pelanggan
tersebut.
Kenyamanan dan kebersihan apotek juga merupakan faktor penunjang
tercapainya kepuasan bagi pelanggan. Penampilan petugas secara keseluruhan
juga mendukung kepuasan pelanggan. Penampilan menarik dan keramahan
petugas dalam melayani pelanggan akan menimbulkan kesan yang baik sehingga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Kecepatan pelayanan, kelengkapan obat, kesiapan membantu, pemberian
solusi, informasi obat, konsultasi obat, kualitas produk, keamanan dan
kenyamanan, dan kerapian petugas merupakan faktor yang harus dipertahankan
dan harus lebih ditingkatkan lagi.
Kesesuaian produk obat, cepat tanggap, komunikasi efektif, perhatian petugas
kebersihan apotek di Apotek Kimia Farma No 90 Kisaran merupakan
faktor-faktor yang harus segera dibenahi untuk memuaskan pelanggan.
Dari data survey diperoleh hasil bahwa mutu pelayanan kepada apotek Kimia
Farma sudah cukup baik namun pelanggan masih mengharapkan agar dapat lebih
baik lagi
5.2Saran
Untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan, hendaknya apotek Kimia
DAFTAR PUSTAKA
1. Supranto, J., (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Cetakan ketiga.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
2. www.BUMN-online.com.PT.kimiafarma. Diakses tanggal 21 Januari 2008.