• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN

Irwani, S. Farm 063202060

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2007

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

APOTEK KIMIA FARMA 255 SISINGAMANGARAJA- MEDAN

Disusun Oleh:

Irwani, S. Farm NIM: 063202060

Apotek Kimia Farma No. 255 Pembimbing,

Drs. Ferry Syahroni, Apt

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt NIP: 131 283 716

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis mampu menyelesaikan Praktik Kerja Profesi di apotek Kimia Farma No. 255 Medan dan menyusun laporan ini.

Praktik Kerja Profesi ini merupakan salah satu program pendidikan di tingkat Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi. Terlaksananya Latihan Kerja Profesi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Hendra Farma Johar MSi, Apt, sebagai Bisnis Manager apotek Kimia Farma Medan, Ibu Sartika M. Sinaga, SSi, Apt, sebagai pembimbing dan Bapak Drs. Ferry Syahroni, Apt, selaku Apoteker Pengelola Apotek Kimia Farma No. 255 Sisingamangaraja, staf serta karyawan PT Kimia Farma Apotek Medan yang telah berkenan memberikan fasilitas selama melaksanakan Praktik Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra Apt sebagai Dekan Fakultas Farmasi USU dan Bapak Drs Wiryanto, MS, Apt, sebagai koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU.

3. Seluruh teman seperjuangan yang melakukan Praktik Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan atas bantuan dan kerja sama yang diberikan.

Semoga Allah membalas budi baik Bapak, Ibu dan teman seperjuangan.

Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Medan, Agustus 2007

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL... iv

BAB I KIMIA FARMA ... 1

1.1 Sejarah Kimia farma ... 1

1.2 Bisnis Kimia Farma ... 1

1.2.1 Holding ... 1

1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi) ... 2

1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan... 3

1.2.4 Anak Perusahaan... 4

1.2.4.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution ... 4

1.2.4.2 PT. Kimia Farma Apotek ... 5

1.3 PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan ... 7

1.3.1 Bisnis Manager ... 7

1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma ... 7

1.3.3 Apotek Kimia Farma No. 255 ... 8

II MANAJEMEN PEMASARAN... 9

2.1 Defenisi... 9

2.2 Perencanaan Strategik Dalam Pemasaran ... 10

2.3 Pasar dan Perilakunya ... 11

2.3.1 Orientasi Pemasaran... 11

2.3.2 Beberapa Macam Pasar ... 11

2.3.3 Kegiatan Pemasaran ... 12

2.4 Analisis Peluang Pasar ... 13

2.5 Sistem Informasi Pemasaran ... 14

2.5.1 Sistem Akuntansi Intern ... 14

2.5.2 Sistem Penyelidikan Pemasaran ... 14

(5)

2.5.3 Sistem Pemasaran ... 15

2.6 Kebijaksanaan Pemasaran ... 15

2.7 Pengendalian Pemasaran ... 16

III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI ... 17

3.1 Pelayanan Resep ... 17

3.2 Pelayanan Swamedikasi... 32

IV PEMBAHASAN ... 39

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

5.1 Kesimpulan... 41

5.2 Saran ... 41

Daftar Pustaka ... 42

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.1. Spesialite ObatResep I ... .18

Tabel 3.1.2. Spesialite Obat Resep II... .21

Tabel 3.1.3. Spesialite Obat Resep III ... .24

Tabel 3.1.4. Spesialite Obat Resep IV ... .27

Tabel 3.1.5. Spesialite Obat Resep V ... .30

Tabel 3.2.1 Spesialite Obat Swamedikasi 1... .32

Tabel 3.2.2 Spesialite Obat Swamedikasi 2... .32

Tabel 3.2.3 Spesialite Obat Swamedikasi 3... .33

Tabel 3.2.4 Spesialite Obat Swamedikasi 4... .34

Tabel 3.2.5 Spesialite Obat Swamedikasi 5... .34

Tabel 3.2.6 Spesialite Obat Swamedikasi 6... .35

Tabel 3.2.7 Spesialite Obat Swamedikasi 7... .36

Tabel 3.2.8 Spesialite Obat Swamedikasi 8... .36

Tabel 3.2.9 Spesialite Obat Swamedikasi 9... .37

Tabel 3.2.10 Spesialite Obat Swamedikasi 10... .38

(7)

BAB I KIMIA FARMA

1.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan.

Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi Bhinneka Kimia Farma (PNF). Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), menjadi PT. Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

1.2 Bisnis Kimia Farma 1.2.1 Holding

PT Kimia Farma Tbk

Dibentuk : 16 Agustus 1971 Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan

Sebagai perusahaan publik sekaligus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama :

(8)

1. Profesionalisme

Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.

2. Integritas

Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.

3. Kerja Sama

Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh untuk mencapai sukses.

1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi)

Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri.

Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO- 9001.

Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya, rifampisin, obat asli indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit

(9)

produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.

Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati (bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.

Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak ”Yodiol” yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.

Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam.

1.2.3 Laboratorium klinik dan Klinik Kesehatan

Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanan kesehatan. Perubahan paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru di masyarakat, dari mengobati penyakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan mengelola kesehatan. Oleh sebab itu Kimia Farma melakukan pengembangan usaha baru yang meliputi Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.

Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan

(10)

Mikrobiologi Industri. Layanan yang diberikan, yaitu: Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS), Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD), Medical Check Up, pemeriksaan mikrobiologi industri dan pemeriksan rujukan.

Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.

Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan pendukung lainnya.

Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan dan pengelolaan medical record untuk karyawan.

Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan kebutuhan konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.

1.2.4 Anak Perusahaan

1.2.4.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

Dibentuk : 4 Januari 2003.

Jalur usaha: Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.

PT. Kimia Farma Trading & Distribution sebagai anak perusahaan dari PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding & Distribution (KFTD) sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang yang sama, yaitu perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu pengalamannya bukan baru satu tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sendiri. Hampir sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF, perusahaan lebih menonjol dalam bidang perdagangan, terlihat dari data tahun ke tahun, komposisi penjualan

(11)

kepada institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan dari pada penjualan reguler, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.

Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah bertekad untuk merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain. Oleh karenanya perusahaan telah merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal.

Jalur Usaha :

1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health Product (OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, body care, food supplement), ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku, alat kesehatan dan consumer goods.

2. Jasa Perdagangan atau Trading

PT. Kimia Farma Trading & Distribution memiliki 41 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

1.2.4.2 PT. Kimia Farma Apotek Dibentuk : 4 Januari 2003.

Jalur Usaha : Farmasi.

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 320 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air (Tabel 1), yang memimpin pasar dibidang

(12)

perapotekan dengan penguasaan sebesar 19% dari total pasar apotek di seluruh Indonesia.

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

PT. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

Tabel 1. Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia

No. Provinsi No. Provinsi

1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung

2. Banten 17. Lampung

3. Bengkulu 18. Maluku

4. DIY 19. Maluku Utara

5. DKI 20. Nanggroe Aceh Darusalam

6. Gorontalo 21. NTB

7. Irian Jaya 22. NTT

8. Jambi 23. Riau

9. Jawa Barat 24. Sulawesi Selatan 10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah 11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara 12. Kalimantan Barat 27. Sulawesi Utara 13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat 14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan 15. Kalimantan Timur 30. Sumatera Utara

(13)

1.3 PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan 1.3.1 Bisnis Manager

Visi : Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global Misi :

1. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip Good Corporate Governance.

3. Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan nasional.

1.3.2 Store Manager Apotik Kimia Farma

Apotik Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar diseluruh sumatera yaitu :

1. Kimia Farma pelengkap 2 R.S. Inalum 2. Kimia Farma pelengkap 14 R.S. Pirngadi 3. Kimia Farma 27 Palang merah Medan 4. Kimia Farma 28 Belawan

5. Kimia Farma 29 P. Siantar 6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

7. Kimia Farma pelengkap 41 R.S. Tebing Tinggi 8. Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan

9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe

10. Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat 11. Kimia Farma 84 Tanjung Balai 12. Kimia Farma 85 P. Siantar 13. Kimia Farma 90 Kisaran

14. Kimia Farma 106 Aksara Medan

15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan

(14)

16. Kimia Farma 160 Setia Budi Medan 17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar

18. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan 19. Kimia Farma Basri Medan

20. Kimia Farma Namso P. Siantar.

1.3.3 Apotek Kimia Farma No. 255

Apotek Kimia Farma No.255 merupakan salah satu dari sekian banyak apotek pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang berada di jalan Sisingamangaraja Medan ini mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum, banyak orang yang melewati kawasan ini karena terletak dekat dengan pasar umum, di sekitar apotek juga terdapat praktik dokter dan Rumah Sakit. Secara umum pelanggan apotek Kimia Farma No. 255 ini adalah masyarakat kawasan tersebut, juga pelanggan yang berasal dari instansi yang memiliki ikatan kerja sama dengan Kimia Farma.

(15)

BAB II

MANAJEMEN PEMASARAN

2.1 Defenisi

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan) dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain demi mencapai tujuan pelayanan organisasi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan bergesernya nilai-nilai yang dianut masyarakat dan beraneka ragamnya jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsi masyarakat. Kebutuhan manusia juga terus berkembang seiring dengan berkembangnya budaya. Namun tuntutan untuk pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat tersebut yang juga semakin banyaknya serta beranekaragamnya produk yang ada serta ditawarkan tidak lagi berbanding lurus dengan pendapatan konsumen. Pendapatan riil masyarakat pada dasarnya dalam beberapa tahun terakhir ini tidak meningkat, kalaupun sebagian ada yang mengalami peningkatan, percepatannya tidak seimbang atau kalah dengan tuntutan-tuntutan kebutuhan. Keadaan ini menimbulkan kesulitan bagi masyarakat konsumen dan berpengaruh pada produsen yang mana timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat atau meningkat. Untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis maka suatu perusahaan harus dituntut dapat menguasai pasar dengan menggunakan produk yang telah dihasilkannya.

Dengan kemampuan menguasai suatu pasar yang ada, dapat memungkinkan suatu perusahaan memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasinya, pengembangan dan faktor lainnya. Untuk hal itu, perusahaan harus melakukan suatu konsolidasi yang mengarah kedalam maupun keluar agar dapat mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang serta hambatan yang mungkin diketahui apabila perusahaan dapat memutuskan tugas manajemen yang berkompetisi di pasar. Hal ini berarti merupakan suatu tugas yang harus dilakukan manajemen pemasaran.

(16)

2.2 Perencanaan Strategik Dalam Pemasaran

Terdapat empat tahap dalam perencanaan usaha, yaitu:

a. Tahap Tanpa Perencanaan

Ini terjadi pada mulai perusahaan berusaha. Pimpinan sibuk dengan kegiatan-kegiatan mencari modal, pelanggan, bahan, peralatan dan lain-lain sehingga tidak ada waktu untuk membuat perencanaan karena pimpinan sibuk dengan kegiatan sehari-hari untuk mempertahankan hidup perusahaannya.

b. Tahap Sistem Penganggaran

Untuk tumbuh tertib dan teratur jalannya perusahaan, pimpinan menyadari perlu adanya pembinaan dan penyelenggaraan suatu sistem penganggaran sehingga mudah dilaksanakan pembelanjaan. Pimpinan membuat perkiraan volume penjualan, diikuti dengan perkiraan produksi, perkiraan biaya dan arus dana tunai yang diperlukan untuk kebutuhan volume penjualan. Pada hakikatnya anggaran itu menyangkut soal keuangan dan belum diperlukan perencanaan usaha yang sesungguhnya, oleh sebab itu ada perbedaan antara anggaran dan perencanaan.

c. Tahap Perencanaan Tahunan

Akhirnya pimpinan beralih pada perencanaan tahunan dalam penyelenggaraan perusahaan. Ada tiga pendekatan dalam perencanaan:

1. Perencanaan top-down

Pucuk pimpinan menentukan sasaran dan rencana untuk seluruh tingkatan dibawahnya.

2. Perencanaan bottom-up

Masing-masing tingkatan bawahan menyusun sasaran dan rencana sendiri yang didasarkan atas perkiraan mereka masing-masing dan diajukan kepada pucuk kesanggupan pimpinan untuk dimintakan persetujuannya.

3. Perencanaan bottom up-top down

Penentuan mengenai sasaran disampaikan oleh atasan kepada bawahan, dan rencana disusun oleh bawahan diajukan keatas. Disini pucuk pimpinan dapat meninjau kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan perusahaan dalam menetapkan sasaran perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan bawahan menyusun rencana untuk membantu mencapai tujuan sasaran perusahaan. Apabila

(17)

rencana itu telah disetujui oleh pucuk pimpinan, maka telah disusunlah rencana tahunan yang mantap.

d. Tahap Perencanaan Strategis

Perencanaan tahunan akan berguna dalam rangka rencana jangka panjang.

Oleh sebab itu rencana jangka panjang harus muncul terlebih dahulu, sedangkan rencana tahunan merupakan perincian tahun pertama dan seterusnya untuk tahun berikutnya dibuat lagi rinciannya.Seringkali rencana jangka panjang dalam waktu lima tahun, delapan tahun, dan sebagainya.

Dalam perkembangan berbagai rencana berangsur bersifat strategis.

Perusahaan pada pertama kalinya dalam membuat perencanaan amat sederhana, kurang mengandung unsur strategis yang tegas. Pada sistem perencanaan yang lebih mutakhir perencanaannya dibentuk sehingga dimuat suatu pasal soal strategi.

2.3 Pasar dan Perilakunya 2.3.1 Orientasi Pemasaran

Aktivitas pemasaran telah berkembang maju sejalan dan mengikuti dengan tahap perkembangan ekonomi. Konsep pemasaran yang dianggap maju/baru akan berorientasi ke pasar/konsumen, sedangkan konsep pemasaran yang lama lebih berorientasi ke arah produk.

2.3.2 Beberapa Macam Pasar

Pasar adalah sekumpulan orang / keluarga atau instansi yang mempunyai kebutuhan dan daya beli.

Pasar pada hakikatnya dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu:

1. Consumer (pasar konsumsi)

Adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga untuk penggunaan pribadi (tidak untuk bisnis).

2. Industrial/producer market (pasar industri)

Adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual ataupun untuk disewakan (untuk proses bisnis lebih lanjut).

(18)

3. Reselier market

Adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan organisasi, biasanya disebut pedagang-pedagang menengah (middlemen).

Middlemen terdiri dari dealer, distributor, grossier, agents dan retailer.

4. Government market

Adalah suatu pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah pusat dan daerah maupun departemen yang membeli atau menyewa barang untuk menjalani tugas- tugas di pemerintah. Pasar ini adalah merupakan pasar yang potensial. Di Government market ini kita mengenal adanya anggaran belanja untuk bermacam- macam sektor, yaitu antara lain:

- Sektor Pertahanan - Sektor Pendidikan - Sektor Perhubungan

- Sektor Kesehatan (rumah sakit, kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya).

2.3.3 Kegiatan Pemasaran

Kegiatan pemasaranan adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat erat berhubungan dengan situasi pasar. Kegiatan itu terdiri dari:

1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar

2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan pasar.

3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk

Kegiatan tersebut direncanakan, diorganisir dan dikendalikan untuk memenuhi kehendak konsumen, pemilik, penyalur dan semua pihak yang berkepentingan atas kegiatan perusahaan tersebut.

Kegiatan pemasaran tersebut dapat diperinci sebagai kegiatan-kegiatan:

a. Riset pasar

b. Manajemen produksi c. Penetapan harga d. Promosi

e. Penjualan

(19)

f. Distribusi

Seiring kegiatan tersebut dikelompokkan menjadi 4 bagian besar, dan dikenal sebagai 4P.

Product Produk/Barang/Jasa Price Harga

Promotion Promosi, termasuk penjualan lisan

Place Distribusi

Kegiatan pemasaran tersebut diatas, yang dikelompokkan menjadi 4Padalah merupakan marketing mix. Marketing mix adalah kerangka daripada suatu keputusan pemasaran yang variabel dalam setiap perusahaan di dalam waktu atau sampai batas waktu tertentu/khusus.

2.4 Analisis Peluang Pasar

Untuk memutuskan peluang pasar mana yang akan dikejar dimasa yang akan datang, suatu perusahaan perlu memperkirakan peluang pasar. Terdapat dua macam peluang pasar:

1. Peluang pasar absolut

Adalah permintaan potensial maksimum. Terdiri dari dua faktor, yaitu jumlah pemakai potensial dan tingkat pembelian. Pada pasar tertentu peluang absolut adalah jumlah rupiah atau jumlah unit yang dijual.

Untuk mengukur peluang pasar absolut biasanya digunakan jumlah pemakaian yang mungkin dan tingkat pembelian maksimum yang diharapkan.

2. Peluang pasar relatif

Merupakan persentase penyebaran peluang pasar diantara berbagai bagian pasar, misalnya kelompok daerah pemasaran, kelompok pelanggan. Peluang pasar relatif digunakan untuk alokasi sumber daya secara efisien:

1) Alokasi pengeluaran iklan

Pemasangan iklan harus dialokasikan pada berbagai media atas dasar kepentingan relatif masing-masing pasar.

2) Alokasi salesmen di berbagai wilayah daerah

Salesmen (wirausaha) dengan jumlahnya harus disesuaikan dengan peluang pasar pada masing-masing daerah.

(20)

3) Menempatkan fasilitas

Dalam usaha meminimalkan biaya angkut dan memaksimalkan kemampuan pengiriman produk dengan cepat, penempatan fasilitas lebih dekat ke pasar yang berpeluang besar daripada ke pasar yang berpeluang kecil. Fasilitas itu misalnya gudang, kantor penjualan daerah dan lain-lain.

2.5 Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran diartikan sebagai suatu kelompok orang- orang, mesin-mesin dan prosedur-prosedur yang tersusun dan berinteraksi, dengan tujuan menghasilkan suatu arus informasi tepat yang teratur, dikumpulkan dari sumber-sumber dari dalam maupun dari luar perusahaan untuk dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di daerah tanggung jawab yang terperinci dari manajemen pemasaran.

Terdapat beberapa komponen utama dalam sistem informasi pemasaran seperti:

1. Sistem akuntansi intern

2. Sistem penyelidikan pemasaran 3. Sistem pemasaran

2.5.1 Sistem Akuntansi Intern

Merupakan sistem yang membuat laporan mengenai pesanan, penjualan, tingkat inventaris, piutang, utang dan lain-lain. Dengan informasi ini pejabat akan dapat mengetahui masalah-masalahnya dan dapat membandingkan antara nilai prestasi yang nyata dan yang diharapkan.

2.5.2 Sistem Penyelidikan Pemasaran

Sistem akuntansi intern memberikan data akibat-akibat, sedangkan sistem penyelidikan pemasaran memberikan data kejadian-kejadian yang dapat digunakan oleh pejabat pemasaran. Sistem penyelidikan pemasaran dapat diartikan bagaimana cara pejabat perusahaan secara up-to-date diberitahukan mengenai keadaan yang berubah-ubah baik di lingkungan makro maupun lingkungan tugas pekerjaan.

(21)

2.5.3 Sistem Pemasaran

Untuk kebutuhan studi khusus mengenai permasalahan daerah dan peluang pejabat pemasaran memerlukan untuk diadakan riset pemasaran. Melakukan suatu survey pasar, pengujian preferensi-produk, ramalan penjualan tiap daerah maupun tentang kemampuan iklan.

2.6 Kebijaksanaan Pemasaran

Pada umumnya pada kebijaksanaan pemasaran dikenal ada empat kebijaksanaan pokok yang biasa disebut dengan 4P, yaitu:

- Product

Pemilihan yang seksama akan produk merupakan bagian yang penting.

Pembeli baru membeli suatu produk kalau memang merasa tepat untuk membeli produk yang bersangkutan. Artinya produklah yang harus menyesuaikan diri terhadap pembeli, bukan pembeli yang menyesuaikan diri terhadap produk.

- Price (Harga)

Harga bagi sebagian besar masyarakat masih menduduki tempat teratas, sebelum ia membeli barang atau jasa. Bagi penjual yang penting bagaimana menetapkan harga yang pantas, terjangkau oleh masyarakat dan tidak merugikan perusahaan.

- Place (Saluran distribusi)

Untuk menyampaikan barang dan jasa ke konsumen apakah diperlukan saluran distribusi. Perlukah adanya penyalur, apa langsung dari produsen ke konsumen?.

- Promotion (Promosi)

Suatu barang baru tidak langsung dikenal oleh konsumen. Mungkin juga barang sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang. Oleh sebab itu perlu dilakukan promosi karena promosi itu kegiatannya memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan suatu produk, penjualnya maupun pembuatnya.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran harus ditunjang dengan berhasilnya memilih produk yang tepat, harga yang pantas, saluran distribusi yang baik dan promosi yang efektif. Keempat P tersebut harus berfungsi secara terpadu.

(22)

2.7 Pengendalian Pemasaran

Pada umumnya para manajer melakukan dua macam pendekatan untuk melakukan pengendalian:

1. Pengendalian Pasca Tindakan

2. Pengendalian Penyesuaian (Steering Control)

Pengendalian Pasca Tindakan dilakukan pada akhir periode perencanaan dalam menelaah tingkat keberhasilan yang telah dicapai dan mencari sebab terjadinya penyimpangan antara hasil nyata dengan rencana.

Tujuan utama Pengendalian Pasca Tindakan ini untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari analisis untuk rencana yang akan datang.

Pengendalian Penyesuaian (Steering Control) dilakukan dengan asumsi bahwa jika terjadi penyimpangan diketahui lebih awal, maka manajer dapat mengambil tindakan untuk perbaikan, yang berarti rencana dapat diubah (disesuaikan) dalam usaha untuk mencapai tujuan semula. Pengendalian Penyesuaian mempunyai keunggulan dalam jangka pendek. Hal ini penting kalau terlihat bahwa sasaran tahunan tidak tercapai, maka pengendalian penyesuaian tepat dilakukan.

Dalam melakukan pendekatan pengendalian penyesuaian dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memilih ukuran prestasi

2. Membandingkan prestasi nyata dengan rencana 3. Merinci tingkat penyimpangan yang dapat diterima 4. Mengenali implikasi penyimpangan

5. Mengubah rencana diarahkan pada sasaran

(23)

BAB III

KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI 3.1 Kasus Resep

RESEP 1

(24)

A. Resep

R/ Piroxicam tab No. X S 3 dd tab I

R/ Feldene gel tube I S 2 dd

Pro : Tiolina Umur : -

B. Kasus

Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan pasien menderita nyeri sendi.

C. Tabe 3.l 1. Spesialit Obat untuk Pasien Tiolina No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk lain

Gol Khasiat 1. Piroxicam

(Kimia Farma)

Piroxicam Feldene® (Pfizer)

G Antiinflamasi 2. Feldene®

(Pfizer)

Piroxicam Scandene® (TSP)

G Antiinflamasi topikal

D. Rasionalitas Resep

Resep di atas rasional, dimana obat dalam resep diberikan untuk mengatasi nyeri sendi.

E. Pelaksanaan Informasi 1. Piroxicam

Kegunaan: Antiinflamasi. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet. Hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan, munumlah obat ini 3 kali sehari 1 tablet tiap 8 jam, gunakan obat secara teratur dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

(25)

2. Feldene®

Kegunaan: Antiinflamasi topikal. Bentuk sediaan: gel. Cara pakai:

oleskan 2 kali sehari. Hal yang perlu diinformasikan: Hindari kontak dengan mata.

(26)

RESEP 2

(27)

A. Resep

R / Syr Celestamin fl. I S 3 dd cth ¾

R / Syr Actifed fl. I S 3 dd cth ¾

Pro : Juan

B. Kasus

Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan pasien menderita batuk dan pilek yang disebabkan karena alergi pada saluran pernafasan.

C. Tabel 3.1.2 Spesialit Obat untuk Pasien Juan Nama Obat

(Pabrik) Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Celestamine® (Schering)

Per 5 ml : Betamethasone

0,25mg,dexchlorpheniramine maleat 2 mg

- G Alergi pada saluran pernafasan Actifed®

(GSK)

Per 5 ml: Pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine HCl 1,25 mg

- G

Meringankan gejala pilek dan bersin D. Rasionalitas Resep

Resep di atas rasional, dimana obat dalam resep diberikan untuk mengatasi batuk dan pilek karena alergi saluran pernafasan.

E. Pelaksanaan Informasi 1. Celestamine®

Kegunaan: untuk mengatasi alergi pada saluran pernafasan.Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 3 kali sehari ¾ sdt. Hal yang perlu diinformasikan:

gunakan obat secara teratur dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan, minumlah obat ini 3 kali sehari ¾ sdt tiap 8 jam.

2. Actifed®

Kegunaan: untuk mengatasi gejala batuk dan pilek.Bentuk sediaan:

sirup. Cara pakai: 3 kali sehari ¾ sdt. Hal yang perlu diinformasikan: gunakan

(28)

obat sesuai dosis yang dianjurkan, minumlah obat ini 3 kali sehari ¾ sdt tiap 8 jam.

(29)

RESEP 3

(30)

A. Resep

R / Norvask 5 mg tab No. X S 1 dd tab I (pagi)

R / Lipitor 10 mg tab No. X S 1 dd tab I (malam)

Pro : Mashudi Umur : 39 tahun

B. Kasus

Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan pasien menderita hipertensi akibat kelebihan lemak.

C. Tabel 3.1.3 Spesialit Obat untuk Pasien Mashudi Nama Obat

(Pabrik) Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Norvask®

(Pfizer)

Amlodipine besylate

Tensivask® (Dexa Medica)

G Pengobatan hipertensi dan angina

Lipitor (Pfizer)

Atorvastatin

Ca - G Antihiperlipidemia

D. Rasionalitas Resep

Resep di atas rasional, dimana obat dalam resep diberikan untuk mengatasi hipertensi dan hiperlipidemia.

E. Pelaksanaan Informasi 1. Norvask®

Kegunaan: untuk pengobatan hipertensi dan angina. Bentuk sediaan:

tablet. Cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet. Hal yang perlu diinformasikan: jangan digunakan melebihi dosis yang dianjurkan. Obat diminum pada pagi hari.

2. Lipitor®

Kegunaan: untuk mengatasi kelebihan lemak dalam tubuh. Bentuk sediaan: kaplet. Cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet. Hal yang perlu

(31)

diinformasikan: gunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan, obat diminum pada malam hari, hindari makanan yang banyak mengandung lemak.

(32)

RESEP 4

(33)

A. Resep

R / Tab Amaryl mg 1 No. XX S 1 dd tab I

R / Tab Neurodex No. XX S 1 dd tab I

Pro : Sunora

Umur : -

B. Kasus

Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan pasien menderita diabetes tipe 2.

C. Tabel 3.1.4 Spesialit Obat untuk Pasien Sunora Nama Obat

(Pabrik) Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Amaryl®

(Aventis) Glimepiride

Gluvas® (Dexa Medica)

Metrix® (Kalbe Farma)

G DM tipe 2

Neurodex® (Dexa medica)

Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 250 mcg

Neurobion®

(Merck) B Vitamin

neurotropik

D. Rasionalitas Resep

Resep di atas rasional, dimana obat dalam resep diberikan untuk mengatasi diabetes tipe 2.

E. Pelaksanaan Informasi 1. Amaryl®

Kegunaan: untuk mengatasi DM tipe 2 dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol hanya dengan diet, olah raga dan penurunan berat badan. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet. Hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

(34)

2. Neurodex®

Kegunaan: sebagai vitamin neurotropik. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet. Hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

(35)

RESEP 5

(36)

A. Resep

R / Tab. Scandexon No. XV S 2 dd tab I

R / Cap. Amoxillin mg 500 No. X S 3 dd cap I

R / Krim Esperson tube I s.u.e

Pro : Rabuya Umur : - B. Kasus

Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan pasien menderita infeksi kulit.

C. Tabel 3.1.5 Spesialit Obat untuk pasien Rabuya Nama Obat

(Pabrik) Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Scandexon® (Tempo Scan

Pacific)

Dexamethason Indexon®

(Interbat) G Antialergi

Amoxillin®

(Pharos) Amoxycillin Bintamox®

(Hexpharm) G Antibiotik

Esperson®

(Aventis) Desoksimetason Inerson®

(Interbat) G Dermatitis

D. Rasionalitas Resep

Resep di atas rasional, dimana obat dalam resep diberikan untuk mengatasi infeksi kulit.

E. Pelaksanaan Informasi 1. Scandexon®

Kegunaan: Anti alergi. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet. Hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan, minumlah obat ini 2 kali sehari 1 tablet tiap 12 jam.

(37)

2. Amoxillin®

Kegunaan: untuk mengatasi infeksi kulit. Bentuk sediaan: kapsul. Cara pakai: 3 kali sehari 1 kapsul. Hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan, minumlah obat ini 3 kali sehari 1 kapsul tiap 8 jam, obat ini harus dihabiskan walaupun sudah merasa sembuh.

3. Esperson®

Kegunaan: untuk mengatasi dermatitis. Bentuk sediaan: krim. Cara pakai: oleskan 1-2 kali sehari. Hal yang perlu diinformasikan: oleskan krim ini tipis 1-2 kali sehari pada bagian yang sakit, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

(38)

3.2 Pelayanan Swamedikasi KASUS 1

A. Keluhan

Seorang wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan sukar buang air besar. Obat yang diberikan adalah : Dulcolax®.

B. Tabel 3.2.1 Spesialit Obat Kasus Susah Buang Air Besar

Nama Obat komposisi Produk Lain Gol Khasiat Dulcolax® (Boehringer

Ingelheim) Bisakodil Melaxan® (Mecosin)

Toilax® (Rama Farma) W Laksansia C. Pelayanan Informasi

Kegunaan: untuk memperlancar buang air besar (laksansia). Bentuk sediaan: tablet salut enterik. Cara pemakaian: 1 kali sehari 2 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: tablet diminum pada malam hari sebelum tidur, jangan digunakan setiap hari lebih dari 1 minggu, hentikan penggunaan bila gejala tidak membaik dan hubungi dokter.

KASUS 2 A. Keluhan

Seorang ibu datang keapotek dan mengeluhkan anaknya yang mengalami kurang nafsu makan. Obat yang diberikan adalah: Curcuma Plus®.

B. Tabel 3.2.2 Spesialit Obat Kasus Kurang Nafsu Makan

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Curcuma Plus®

(Soho)

Vitamin B1 3 mg Vitamin B2 2 mg Vitamin B6 5 mg Vitamin B12 5 mcg

Beta caroten 4 mg Dexpanthenol 3 mg

Curcuminoid 2 mg

Vitacur® (Lapi)

B Suplemen vitamin

penambah nafsu makan

(39)

C. Pelayanan Informasi

Kegunaan: Suplemen vitamin penambah nafsu makan. Bentuk sediaan:

Sirup. Cara Pemakaian: diminum 1 kali sehari 1 sendok teh . Hal-hal yang perlu diinformasikan: Simpan pada temperatur kamar; jika terjadi reaksi hipersensitifitas hentikan pemakaian, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

KASUS 3

A. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala sebelah. Obat yang diberikan adalah: Panadol Extra®.

B. Tabel 3.2.3 Spesialit Obat Kasus Sakit Kepala Sebelah

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Panadol

Extra® (Sterling)

Parasetamol 500mg, Caffein

65 mg

Poldan Mig®

(Sanbe) W

Meringankan sakit kepala

sebelah C. Pelayanan Informasi

Kegunaan: meringankan sakit kepala sebelah (migrain). Bentuk sediaan:

kaplet. Cara pemaakaian: 3-4 kali sehari 1-2 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: digunakan apabila sakit, hati-hati penggunaan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan hati, jika selama 3 hari sakit berlanjut segera hubungi dokter.

(40)

KASUS 4

A. Keluhan

Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan nyeri di lambung, mual dan kembung. Berdasarkan keluhan disimpulkan pasien menderita sakit maag, maka obat yang diberikan adalah: Mylanta®.

B. Tabel 3.2.4 Spesialit obat Kasus Maag Nama

Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Mylanta ® (Pfizer)

Al-hidroksida gel kering, Mg- hidroksida, dan

Simetikon

Promag® (Kalbe Farma)

Magasida® (Kimia Farma)

B Menetralisir asam lambung

C. Informasi Obat

Kegunaan: untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung. Bentuk sediaan: tablet. Cara pemakaian: 3-4 kali sehari 1-2 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan, dan diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan menjelang tidur.

KASUS 5 A. Keluhan

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan mata merah karena debu.

Berdasarkan keluhan pasien maka obat yang diberikan adalah: Rohto®. B. Tabel 3.2.5 Spesialit Obat Kasus Mata Merah Karena Debu

Nama Obat (Pabrik)

Komposisi Produk lain

(Pabrik)

Gol Khasiat Rohto®

(Rohto Lab)

Tetrahidrozolin HCl 0,05%

Visine Tears® (Pfizer) Braito® (Konimex)

B Mengurangi iritasi ringan

pada mata

C. Pelayanan Informasi

Kegunaan: Mengurangi iritasi ringan pada mata. Bentuk sediaan: Tetes mata. Cara Pemakaian: 2-3 kali sehari 1-2 tetes pada mata yang sakit. Hal-hal

(41)

yang perlu diinformasikan: Hanya untuk pemakaian luar; bila tidak ada perubahan segera periksakan ke dokter; jangan digunakan lebih dari 1 bulan setelah tutup terbuka; efek samping yang mungkin terjadi adalah mata perih dan terasa panas, simpan di tempat sejuk dan kering.

KASUS 6 A. Keluhan

Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan luka bakar ditangannya akibat tersiram air panas. Berdasarkan keluhan obat yang diberikan adalah:

Bioplacenton®.

B. Tabel 3.2 6 Spesialit Obat Kasus Luka Bakar

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Bloplacenton

(Kalbe Farma)

Neomycin Sulphat Bioplacenton

Jelly Base

Lavetren (Multifa)

G Luka Bakar, tukak kronik, tukak dekubaital, ekzem, pioderma, impeligo dan infeksi kulit lain.

C. Pelayanan Informasi

Kegunaan: Untuk mengobati luka bakar, tukak kronik, tukak dekubaital, ekzim dan infeksi kulit yang lain. Bentuk Obat: Gel. Cara Pakai: 4-6 kali sehari oleskan tipis pada kulit. Hal – hal yang perlu diinformasikan: Simpan ditempat kering dan sejuk, Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

KASUS 7 A. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan batuk disertai pilek. Obat yang diberikan adalah Benadryl® DMP sirup.

B. Tabel 3.2.7 Spesialit Obat Kasus Batuk dan Pilek Nama

Obat

Komposisi Produk Lain Go l

Khasiat

(42)

Benadryl DMP® (Pfizer)

Dekstrometorphan HBr, Difenhidramin HCl, Fenilefrin HCl, amonium

klorida, Na-sitrat dan alkohol.

PoncodrylDMP® (Armaxindo. F), SanadrylDMP®

(Sanbe Farma)

W Antitusif, anti alergi.

C. Pelayanan informasi

Kegunaan: untuk mengobati batuk non produktif. Bentuk sediaan: sirup.

Cara pemakaian: 3-4 kali sehari 2 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Obat ini dapat menyebabkan mengantuk, oleh karena itu jangan mengendarai kendaraan bermotor selama minum obat ini.

KASUS 8 A. Keluhan

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan menderita diare yang tidak diketahui penyebabnya selama beberapa hari. Obat yang diberikan adalah New Diatabs®.

B. Tabel 3.2.8 Spesialit Obat Kasus Diare

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

New Diatabs®

(Medifarma) Attapulgit Enterogit® (Soho), Kaotate® (Pfizer) B

Obat diare pada pengobatan simptomatik pada diare non spesifik

C. Pelayanan Informasi

Kegunaan: untuk pengobatan diare non spesifik. Bentuk sediaan: tablet.

Cara pemakaian: 2 tablet setiap setelah buang air besar, maksimum 12 tablet/ 24 jam. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Jika gejala tidak berkurang/berlanjut, hubungi dokter.

(43)

KASUS 9

A. Keluhan

Seorang pemuda datang ke apotek dengan keluhan batuk tidak berdahak.

Obat yang diberikan adalah: Vicks Formula 44®.

B. Tabel 3.2.9 Spesialit Obat Kasus Batuk Tidak Berdahak

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Vicks

Formula 44® (Procter &

Gamble)

Dekstromethorphan HBr, Doxylamine

Succinate

Siladex® (Konimex) Dexmolex® (Molex Ayus)

B Meredakan batuk kering,

melegakan gangguan tenggorokan

dan alergi C. Informasi Obat

Kegunaan: Meredakan batuk kering, melegakan gangguan tenggorokan dan alergi. Bentuk sediaan: Sirup. Cara Pemakaian: Gunakan setiap 4 atau 6 jam sehari 2 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Jangan mengemudikan kendaraan ataupun mengoperasikan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.

KASUS 10

A. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala yang disertai dengan demam. Obat yang diberikan adalah : Paracetamol.

B. Tabel 3.2.10 Spesialite obat Kasus Sakit Kepala dan Demam Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Paracetamol (Dexa Medica)

Parasetamol

Pamol® (Interbat) Sanmol® (Sanbe Farma)

Panadol® (Sterling)

B Analgetik, Antipiretik

C. Informasi Obat

Kegunaan: meringankan rasa sakit termasuk sakit kepala, gigi, demam, disertai influenza. Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 3-4 kali sehari 1-2 tablet.

(44)

Hal-hal yang perlu diinformasikan: digunakan apabila sakit dan demam, hati- hati penggunaan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan hati, jika selama 3 hari sakit berlanjut segera hubungi dokter.

(45)

BAB IV PEMBAHASAN

PT. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahan dari PT. Kimia Farma Tbk., merupakan perusahaan milik Negara (BUMN). Sebagai perusahaan retail, PT. Kimia Farma Apotek selain memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat juga mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan/laba. Pelayanan terbaik yang dilakukan antara lain dengan cara menyediakan obat-obatan dengan lengkap, bermutu dan terjamin kualitasnya, memiliki pegawai/karyawan/petugas yang ramah dan terampil, menyediakan ruang tunggu yang nyaman, selalu menjaga kebersihan dan kerapian apotek dan sebagainya.

Apotek Kimia Farma No. 255 terletak di Jalan Sisingamangaraja No.

374 Medan. Letak Apotek Kimia Farma No. 255 berada di daerah yang strategis karena terletak diadaerah arus lalu lintas, mudah dijangkau kendaraan, terletak di pinggir jalan, dekat dengan pusat perbelanjaan, rumah sakit serta praktek dokter.

Apotek Kimia Farma No. 255 juga bekerja sama dengan dokter untuk praktek di ruangan-ruangan tersendiri di bangunan apotek.

Apotek Kimia Farma No. 255 merupakan apotek pelayanan yang dalam pengelolaannya dipimpin oleh seorang apoteker dan empat orang karyawan yang terdiri dari dua orang asisten apoteker dan dua orang petugas juru racik (Non AA).

Dengan hanya memiliki karyawan empat orang yang terbagi dalam dua shift, terkadang pelayanan bagi pembeli menjadi kurang maksimal. Ini biasanya terjadi pada jam-jam sibuk yaitu sore sampai malam hari pada saat praktek dokter buka.

Karyawan selalu melakukan diskusi singkat setiap hari saat pergantian shift untuk membicarakan permasalahan yang kadang muncul dan juga menjelaskan keadaan yang penting yang telah terjadi pada shift sebelumnya, seperti masalah keuangan dan lain sebagainya. Secara umum komoditi di Apotek Kimia Farma No. 255 dapat berupa obat, bahan obat, alat kesehatan, obat tradisional dan kosmetik.

Dalam melakukan penjualan perlu dilakukan pengidentifikasian kebutuhan dan minat khusus pasar, menciptakan dan menjamin adanya produk yang

(46)

memenuhi kebutuhan pasar, penetapan harga secara tepat, mempromosikan barang dan jasa dan kemudian mendistribusikannya dengan tepat.

Sesuai dengan teori tersebut, dalam prakteknya Apotek Kimia Farma No.

255 tampak kurang mengidentifikasikan kebutuhan pasar/konsumen. Hal ini terlihat dari seringnya Apotek Kimia Farma No. 255 mengalami ketidaklengkapan obat, baik dari obat yang ditulis dokter dalam resep ataupun obat permintaan pasien sendiri yang ingin melakukan Usaha Pengobatan Diri Sendiri (UPDS).

Namun daripada itu Apotek Kimia Farma No. 255 telah melakukan penetapan harga yang rasional dan tidak kaku terhadap jenis obat tertentu, sehingga pasien bisa mendapatkan korting yang dapat meringankan biaya yang harus dibayarkan oleh pasien. Apotek Kimia Farma No. 255 juga dengan cerdas mempromosikan keunggulannya dibandingkan dengan Apotek Swasta, yaitu masalah terjaminnya keaslian obat yang ada di Apotek Kimia Farma. Hal ini sangat menarik perhatian para pasien, terlebih saat ini banyaknya issue tentang obat-obat palsu yang beredar. Selain itu sosialisasi tentang jasa yang ditawarkan oleh Apotek Kimia Farma berupa pengantaran obat langsung ke tempat tinggal pasien tanpa penambahan biaya juga akan sangat membantu dalam segi pemasaran.

Apotek Kimia Farma No. 255 tidak mempunyai petugas kebersihan.

Sehingga kegiatan menyapu, mengepel lantai, membersihkan jendela serta membersihkan rak-rak obat harus dilakukan oleh karyawan atau petugas Apotek Kimia Farma No.255 sendiri di setiap pergantian shift.

(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma dapat menyediakan obat-obatan yang bermutu dan terjamin kualitasnya, sehingga memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen/mayarakat.

2. Apotek Kimia Farma melayani resep tunai, resep kredit dan obat-obat bebas.

3. Apotek Kimia Farma No. 255 belum sepenuhnya melakukan pengidentifikasian terhadap kebutuhan pasar/konsumen.

4. Apotek Kimia Farma telah melakukan strategi pemasaran yang unik dan belum dilakukan oleh kebanyakan apotek lain, yaitu berupa pengantaran obat langsung ke tempat tinggal pasien tanpa dikenakan biaya tambahan.

5. Apotek Kimia Farma terus melakukan inovasi-inovasi baru demi meningkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

5.2 Saran

Apotek Kimia Farma No. 255 lebih memperhatikan akan kelengkapan obat yang ada sehingga tidak membuang waktu untuk menelepon ke apotek lain untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan oleh pasien.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

1. Mursid, M, 1993, Manajemen Pemasaran, Bumi Aksara, Jakarta.

2. Seto, S., dkk, 2004, Manajemen Farmasi Lingkup : Apotek, Farmasi rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi, Cetakan Pertama.

Airlangga University Press, Surabaya.

3. Umar, M. 2005, Manajemen Apotik Praktis, Cetakan I, CV. Ar-Rahman, Solo.

4. “Informasi Spesialite Obat Indonesia”, 2006, ISFI, Volume 41, Jakarta

5. Tan, H. C., 2002, Obat-obat Penting, Penerbit PT. Gramedia Elek Komputindo, Jakarta.

6. WWW. Kimia Farma co.id, PT. Kimia Farma Apotek. (diakses tanggal 3 Mei 2007).

7. WWW. BUMN Online.com., PT. Kimia Farma (diakses tanggal 3 Mei 2007).

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan penulis di perpustakaan untuk mendapatkan data yang teoritis, seperti pengumpulan data

Sri Lita Tarigan : Peranan struktur organisasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan..., 2000 USU Repository © 2008.... Sri Lita Tarigan : Peranan struktur organisasi

Stakeholders Performance Planning Measurement and Analysis Performance Reporting & Reviews Management Team Assist the Executive Committee in  providing strategic

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “ Perbedaan motivasi berobat pada penderita TB paru pada wilayah

Berdasarkan hasil uji korelasi bivariat antara variabel bebas tingkat stres dan variabel terikat nilai SDLR dengan metode Spearman diperoleh nilai signifikansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan kesehatan Pertolongan Pertama

aliran sungai (Metode F.J. Mock) dari tahun 1999 sampai dengan 2013 pada Pos AWLR Belencong diperoleh besarnya debit yang dihasilkan oleh Model Mock lebih kecil

Penelitian lain yaang dilakukan oleh Tobing (2009) tentang pengaruh perilaku dan keluarga serta kondisi rumah dalam upaya pencegahan penularan TB paru di Kabupaten

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan membaca siswa kelas I di SDN 1 Taman Sari, disebabkan pembelajaran masih terpusat pada guru dan siswa kurang tertarik