• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Pelengkap Kimia Farma 54 RSUD Rantau Prapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Pelengkap Kimia Farma 54 RSUD Rantau Prapat"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA 54

RSUD RANTAU PARAPAT

OLEH:

FRIDELLY MAIRANI, S.FARM.

(063202105)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA 54

RSUD RANTAU PARAPAT

OLEH:

FRIDELLY MAIRANI, S.FARM. 063202105

Medan, Januari 2008

Disetujui Oleh :

Pembimbing

Miftakhul Jannah, S.Si, Apt

Manager Apotek Pelengkap Kimia Farma-54 RSUD

Rantau Parapat

Disahkan Oleh:

Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi (PKP) di Apotek

Kimia Farma 54 RSUD Rantau Parapat dan menyusun laporan ini.

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs.Hendra Farma Johar, M.Si.,Apt. Manager Distrik Apotek

PT.kimia Farma Sumatera Utara yang telah berkenan memberikan fasilitas

kepada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Profesi.

2. Bapak Miftakhul Jannah,S.Si.,Apt sebagai Manager Apotik Kimia farma

54 RSUD Ranto Prapat dan pembimbing mahasiswa program pendidikan

profesi Apoteker Fakultas farmasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof.Dr.Sumadio Hadisahputra.,Apt sebagai Dekan Fakultas

Farmasi Universitas Sumatera Utara, dan Bapak Drs.Wiryanto,MS.,Apt

selaku koordinator program pendidikan profesi Apoteker Fakultas farmasi

Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh staf dan karyawan Apotek Kimia Farma 54 RSUD Rantau Parapat

atas bantuan dan kerja sama yang diberikan selama kegiatan Praktek Kerja

Profesi

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Rantau Prapat, Januari 2008

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PEGANTAR ... iii

BAB II. SUKSES TERPADU BISNIS RITEL DARI MERCHANDISING SAMPAI SHRINKAGE ... 9

2.2 Meningkatkan Volume penjualan melalui optimalisasi Faktor merchandising ... 14

2.3 Efektivitas Penggunaan Strategi Merchandising... 15

2.4 Fungsi Utama Merchandising ... 16

(5)

2.5.1 Citra Toko (Store Image) ... 18

2.5.2 Pajangan depan (Window Display)... 18

2.5.3 Bagian dalam toko (Inside the store) ... 19

2.5.4 Gunakan penerangan untuk menciptakan semangat membeli (Using light to created by mood) ... 19

2.5.5 Kekuatan wartna (the magic of colour)... 20

BAB III . PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI ... 21

BAB IV . PEMBAHASAN ... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran... 49

(6)

BAB I

KIMIA FARMA

1.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal

bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien

Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan.

Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda,

pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi

Bhinneka Kimia Farma (PNF). Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk

hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), menjadi PT. Kimia Farma

(Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan

publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan

nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi

sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang memainkan

peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

1.2 Bisnis Kimia Farma

1.2.1 Holding

PT Kimia Farma Tbk

Dibentuk : 16 Agustus 1971

Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan

Sebagai perusahaan publik sekaligus Badan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola

perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana

diamanatkan Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan

yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel,

(7)

Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama :

1. Profesionalisme

Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja

lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan

peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi

komitmen untuk mencapai hasil tersebut.

2. Integritas

Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan

nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas

sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung

ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi

kesehatan masyarakat.

3. Kerja Sama

Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama

melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap

individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh

untuk mencapai sukses.

1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi)

Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang

dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,

yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas

produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang

punggung dari segmen industri.

Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop

kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini

merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari

pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini

telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan

ISO-9001.

Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya,

(8)

produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga

memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga

Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang

Baik (CPOB) dan ISO-9002.

Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati

(bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan

sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara

Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.

Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang

mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan

garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet

besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak ”Yodiol” yang merupakan obat

pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas

produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan

cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat

yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.

Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk

memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan oleh

pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik

(CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep,

sirop dan cairan obat luar/dalam.

1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan

Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari

perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanaan kesehatan. Perubahan

paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru di masyarakat,

dari mengobati pengakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan

mengelola kesehatan. Oleh sebab itu Kimia Farma melakukan pengembangan

usaha baru yang meliputi Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.

Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan

untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan

(9)

Permintaan Sendiri (APS), Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD), Medical

Check Up, pemeriksaan mikrobiologi industri dan pemeriksan rujukan.

Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi

Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya

memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang

terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.

Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare

services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan

pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotik) dan layanan

pendukung lainnya.

Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi,

pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk

perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan

dan pengelolaan medical record untuk karyawan.

Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan kebutuhan

konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan

oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.

1.2.4 Anak Perusahaan

1.2.4.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

Dibentuk: 4 Januari 2003.

Jalur usaha: Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, sebagai anak perusahaan dari

PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding & Distribution (KFTD)

sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang yang sama, yaitu

perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu pengalamannya bukan baru satu

tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sendiri. Hampir

sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF, perusahaan lebih menonjol dalam

bidang perdagangan, terlihat dari data tahun ke tahun, komposisi penjualan

kepada institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan dari pada

penjualan reguler, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.

Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih

(10)

produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak

perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah bertekad untuk

merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi

akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain. Oleh karena nya perusahaan

telah merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi

prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada

penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan

menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal.

Jalur Usaha :

1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal

Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health

Product (OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, body care, food

supplement), ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku,

alat kesehatan dan consumer goods.

2. Jasa Perdagangan atau Trading

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, memiliki 41 cabang yang

mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang diproduksi

sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam operasionalnya

didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien

serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk

mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

1.2.4.2 PT. Kimia Farma Apotik

Dibentuk : 4 Januari 2003.

Jalur Usaha : Farmasi.

PT. Kimia Farma Apotik mengelola sebanyak 320 Apotik yang tersebar

diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan

penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.

Apotik kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep

dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktik dokter, optik, dan

pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotik Kimia

Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat

(11)

Penambahan jumlah apotik merupakan bagian dari stategi perusahaan

dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang

memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

PT. Kimia Farma Apotik, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh

Kimia Farma untuk mengelola Apotik-apotik milik perusahaan yang ada, dalam

upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan

konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

Apotek kimia farma yang ada di Indonesia :

No. Provinsi No. Provinsi

1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung

2. Banten 17. Lampung

3. Bengkulu 18. Maluku

4. DIY 19. Maluku Utara

5. DKI 20. Nanggroe Aceh Darusalam

6. Gorontalo 21. NTB

7. Irian Jaya 22. NTT

8. Jambi 23. Riau

9. Jawa Barat 24. Sulawesi Selatan

10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah

11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara

12. Kalimantan Barat 27. Sulawesi Utara

13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat

14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan

(12)

1.3 PT Kimia Farma Apotik Bisnis Manager Medan

1.3.1 Bisnis Manager

Visi : Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global

Misi :

1. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat

kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

2. Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk

meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip Good

Corporate Governance.

3. Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen

serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan nasional.

1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma

Apotik Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh

Sumatera Utara yaitu :

1. Kimia Farma pelengkap 2 R.S. Inalum

2. Kimia Farma pelengkap 14 R.S. Pirngadi

3. Kimia Farma 27 Palang merah Medan

4. Kimia Farma 28 Belawan

5. Kimia Farma 29 P. Siantar

6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

7. Kimia Farma pelengkap 41 R.S. Tebing Tinggi

8. Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan

9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe

10.Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat

11.Kimia Farma 84 Tanjung Balai

12.Kimia Farma 85 P. Siantar

13.Kimia Farma 90 Kisaran

14.Kimia Farma 106 Aksara Medan

15.Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan

(13)

17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar

18.Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan

19.Kimia Farma Basri Medan

20.Kimia Farma Namso P. Siantar.

21.Kimia Farma 9 Padang Sidimpuan

22.Kimia Farma 98 Rantau Prapat

23.Kimia Farma 256 Binjai

1.3.3 Apotek Kimia Farma Pelengkap 54 RSUD Rantau Prapat

Apotek Kimia Farma Pelengkap 54 RSUD Rantau Prapat berdiri sejak

tahun 1995 yang merupakan program kerja sama antara Pemerintah Daerah

Tingkat II Kabupaten Labuhan Batu dengan PT.Kimia Farma Apotek Tbk. Latar

belakang berdirinya adalah sebagai sarana pelayanan kefarmasian di RSUD

Rantau Prapat yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara Rantau Prapat.

Komposisi jenis pelayanan yang dilakukan antara lain pelayanan resep tunai

dan pelayanan resep kredit yang meliputi pelayanan resep program Asuransi

Kesehatan (Askes) untuk pegawai negeri, Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat

Miskin (Askeskin) dan program-program kerja sama yang dijalin antara PT.Kimia

Farma Apotek dengan beberapa perusahaan swasta dalam menyediakan pelayanan

(14)

BAB II

SUKSES TERPADU BISNIS RITEL DARI MERCHANDISING SAMPAI SHRINKAGE

Pengembangan bisnis ritel saat ini begitu pesat. aktivitas ritel telah muncul

dengan pola yang beraneka ragam mulai dari penjualan dengan katalog, melalui

mesin, telemarketing, multi level marketing, home shopping, internet shopping,

atau juga penjualan langsung di super center-supercenter ternama. Pengelolaan

bisnis ritel memerlukan penguasaan teknik manajerial dan teknologi sebagai alat

bantu dalam menjalankan bisnis sesuai dengan permintaan konsumen. Hal-hal

mendasar yang perlu dipahami untuk membangun kesuksesan di bisnis ritel yaitu

dengan mempelajari konsep ritel mix (bauran ritel) yang meliputi lokasi,item

produk, nilai dari produk ( value), karyawan,serta konsep komunikasi yang

diterapkan. Bauran ritel akan berjalan efektif dengan dukungan aktivitas terpadu

yang berlandaskan konsep segitiga ritel yaitu sistem, sumber dan suplai.

Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam bisnis ritel adalah Merchandise

(produk atau barang yang dijual). Ada tiga hal yang masuk dalam dimensi produk

yaitu :

1. Intensitas, yaitu tentang produktivitas barang-barang yang dijual yang

dinyatakan sebagai penjualan barang per meter persegi.

2. Model atau gaya yaitu jenis barang yang akan dijual, seberapa jauh barang

tersebut mengikuti mode atau seberapa inovatifnya barang tersebut.

3. Keragaman barang yang dijual mengacu pada pilihan atau jenis dan

(15)

Ada empat pilihan yang bisa dipertimbangkan yaitu :

(a) Lebar dan dangkal artinya terdapat beberapa jenis barang namun merek ,

ukuran , warna, dan modelnya terbatas.

(b) Lebar dan dalam artinya tersedia aneka jenis barang dengan berbagai

merek, ukuran dan model yang bervariasi.

(c) Sempit dan dangkal artinya jenis barang yang tersedia dalam jumlah

terbatas baik merek, ukuran, warna dan model

(d) Sempit dan dalam artinya jenis barang yang tersedia jumlahnya terbatas

tapi merek, warna, ukuran dan modelnya banyak tersedia.

Pilihan terhadap intensitas, model dan keragaman barang harus sesuai dengan

aspirasi dan selera pelanggan.

2.1 Tiga konsep untuk satu tujuan utama

Menjadi yang terbaik dan memenangkan persaingan membutuhkan upaya

optimalisasi kapabilitas dan kapasitas dalam menyikapi perubahan yang terjadi

pada pola belanja pelanggan serta inovasi yang dilakukan para pesaing. Untuk itu

diterpkan tiga konsep dasar untuk mencapai tujuan tersebut yaitu

merchandising,basic principles, service yang bermuara pada kepuasan konsumer.

2.1.1 Merchandising (barang yang dijual )

Prinsip dasar penyediaan barang adalah respon cepat terhadap kebutuhan

pelanggan yang harus dilaksanakan dengan baik. Prinsipnya apa yang dibutuhkan

(16)

nyata. Bagian pembelian harus memperhatikan kompetisi di luar. Langkah yang

harus diterapkan sebagai berikut:

(a) Identifikasi kekurangan pada bauran barang menyangkut merek, model,

ukuran, warna dan gaya yang harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Bangun merek sendiri yang khas yang tidak dimiliki pesaing.

(b) Periksa batasan harga sesuaikan harga yang diberikan dengan kualitas

produk yang dijual serta kodisi persaingan

(c) Perhatikan display atau pajangan barang harus menarik dan mampu

mengundang pelanggan untuk melihat, mengamati,memegang dan

kemudian mencobanya

(d) Perhatikan papan petunjuk atau informasi yang ada. Papan informasi harus

terbaca dengan jelas dan harus berisikan keunggulan produk yang

ditawarkan serta kemudahan yang dijanjikan terhadap pelanggan bila

memakai produk yang kita jual

(e) Perhatikan hal-hal yang dapat membuat pelanggan merasa mudah dan

praktis bertransaksi dengan kita. Prinsipnya, sediakan sebanyak mungkin

fasilitas yang dapat membuat pelanggan mandiri dalam mengamati

merchandise kita dalam hal itu memberikan kepraktisan bagi mereka tanpa

harus bertanya kepada kita dan langsung mengambil keputusan dalam

membeli karena semua informasi tentang merchandise telah tersedia.

(f) Sederhanakan prosedur bertransaksi seperti menyediakan teknologi

scanning untuk kecepatan menjumlahkan harga-harga di mesin kasir dan

(17)

transaksi seperti kredit card, debit card yang pada intinya

menyederhanakan prosedur bertransaksi untuk kepuasan pelanggan .

(g) Temukan cara yang tepat untuk memasang informasi harga suatu barang.

(h) Berikan informasi yang jelas tentang peraturan yang ditetapkan terhadap

barang yang dikembalikan pelanggan serta syarat- syaratnya.

(i) Buatlah prosedur penanganan komplain pelanggan dan sediakan bagian

khusus untuk menangani dan mencari solusi terhadap komplain pelanggan

berhubungan dengan merchandising yang dipilih.

(j) Periksa kebijakan harga , perhatikan dengan harga yang diberikan pesaing,

sesuaikan dengan kualitas barang, pemajangan, lokasi, dan kebijakan ini

harus selalu diperbaharui.

2.1.2 Prinsip dasar

Prinsip dasar ini maksudnya adalah prinsip yang diterapkan dalam

pemasaran menyangkut produk, harga, tempat, promosi dan karyawan.

Prinsipnya pelaku bisnis dituntut mengenali barang dan menyesuaikan harga

dengan keinginan serta harapan pelanggan. Aspek lain yang perlu diperhatikan :

1. Tempat atau lokasi penempatan barang. Penempatan display yang sesuai

dengan kebutuhan pelanggan dan memudahkan untuk mengamati barang.

2. Promosi. Aspek ini hendaknya ditangani oleh tim khusus yaitu advertising

dan personel selling yang dilakukan dengan memanfaatkan media elektonik

(18)

2.1.3 Pelayanan

Faktor pelayanan meliputi segala fasilitas pendukung yang disediakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen antara lain dapat berupa : kondisi ruangan

yang nyaman, display barang yang menarik serta fasilitas lain yang memudahkan

pelanggan untuk berbelanja.

Pada prinsipnya pelayanan terletak pada personalnya namun juga

diperlukan pengembangan semua hal yang bisa diukur maupun yang tidak yang

bertujuan memuaskan pelanggan.

2.1.4 Customer ( pelanggan )

Pelanggan adalah poros tengah dan menjadi tujuan akhir dari ketiga aspek

diatas. Segala kebutuhan pelanggan seharusnya menjadi pusat perhatian. Apapun

yang menjadi harapan dan kebutuhan pelanggan sudah semestinya diketahui

secara rinci dibarengi dengan upaya untuk memenuhi hal tersebut.

2.1.5 Berubah untuk unggul bersaing

Semua organisasi bisnis dituntut selalu berubah, tak terkecuali bisnis ritel.

Bisnis ritel yang selalu berhubungan langsung dengan pelanggan membutuhkan

perubahan terus-menerus. Ada tiga tujuan utama mengapa organisasi harus

berubah. Pertama,menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Kedua, mengantisipasi

hal-hal yang mungkin terjadi, dan ketiga untuk mempertahankan dan

mengembangkan eksistensi perusahaan. Faktor-faktor pemicu perubahan antara

(19)

1. Kondisi eksternal , kondisi ini mencakup kondisi ekonomi, politik, sosial

dan keamanan.

2. Kondisi internal, antara lain visi, misi, sumberdaya, teknologi, material,

modal dan metode kerja. Kapabilitas, kompetensi dan kegiatan organisasi

untuk unggul bersaing suatu organisasi harus mampu mendorong semua

sumberdaya dan proses manajemen kearah kualitas dan kinerja service

yang mengacu pada tercapainya customer satisfaction (kepuasan

pelanggan).disini ditegaskan bahwa tingkat tertinggi atau ujung segala

upaya organisasi ritel adalah service (pelayanan).

2.1.6 Lokasi

Penempatan dalam bisnis ritel adalah penentuan lokasi. Penentuan lokasi

sangat penting, dan harus diperhitungkan melalui studi atau riset karena lokasi

menentukan kesuksesan pada bisnis ritel. Hal-hal yang secara umum dapat

mempengaruhi bisnis ritel adalah dalam menciptakan traffic pengunjung dengan

transportasi, daur hidup lokasi,parkir aman, dan kelengkapan.

2.2 Meningkatkan volume penjualan melalui optimalisasi faktor merchandising.

Riset di bisnis ritel menunjukkan bahwa jumlah pelanggan yang

berkunjung ke toko dalam satu periode dan berbelanja satu atau lebih item yang

tidak direncanakan sebelumnya mencapai 48% dari total pelanggan. Sebanyak

50% dari mereka menyatakan bahwa penyebabnya adalah karena mereka teringat

akan kebutuhannya setelah masuk dan melihat barang di toko dan 27% timbul

(20)

Dari data di atas dapat dimengerti bahwa pengoptimalan faktor

merchandising akan bermanfaat untuk:

1. Meningkatkan penjualan.

2. Menurunkan dampak melemahnya penjualan karena musim

3. Menghidupkan kembali penjualan pada lantai yang sudah jenuh dan tidak

menarik.

Merchandising mempengaruhi prilaku pelanggan ritel, semakin baik merchandise,

semakin berdampak pada pelanggan dalam mengambil keputusan membeli.

2.3 Efektivitas Penggunaan Strategi merchandising

Sangat sulit memprediksi hasil strategi merchandising tampa adanya

kesalahan. Kita tidak tahu secara sempurna motivasi dan prilaku pelanggan, kita

hanya dapat melihat rata-rata tren prilaku tersebut.

Proses penetapan strategi merchandising yang selama ini berlangsung

melalui berbagai hal:

Belajar dari mencoba dan dari kesalahan. Pelaku bisnis ritel yang bijak

tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Melalui intuisi. Intusi yang mendekati kebenaran biasanya dipunyai oleh

orang yang memiliki pengalaman memadai dalam berproses dalam

dirinya. Dengan intuisi inilah pelaku bisnis ritel bisa menentukan strategi

merchandising yang sesuai dengan tuntutan pelanggan.

Keterampilan memanipulasi dalam arti mempercantik, memoles dan

(21)

Berdasarkan pada pengalaman masa lampau. Cara ini akan lebih efektif

bila dilaksanakan oleh pelaku yang telah berpengalaman, atau belajar dari

pengalaman orang lain. Teknik inilah yang lebih mendekati cara

akademisi, yaitu belajar dari sekumpulan pengalaman dan temuan-temuan

detail merchandising.

Merchandising akan lebih optimal jika didukung oleh data, fakta

dan temuan lain di lapangan melalui aktivitas studi dan riset.

2.4 Fungsi Utama Merchandising

Dalam dunia ritel fungsi merchandising bisa di paparkan sebagai berikut:

Menolong pelanggan mengelompokkan barang. Dengan logika urutan dari

suatu visualisasi (petunjuk arah, warna, ukuran dan jenis) pelanggan akan

lebih mudah menemukan barang yang dibutuhkan.

Menarik perhatian pelanggan. Dengan pajangan yang sesuai prinsip

visualisasi warna, ukuran dan keselarasan interior, karena pelanggan

cenderung tertarik dengan apa yang dilihatnya.

Membangkitkan perasan pelanggan. melalui visual, sentuhan, dan aroma

maka pelanggan dapat merasakan barang yang ada secara langsung.

Menstimulasi ketertarikan pada produk. Ini dapat terjadi melalui kemasan.

informasi, atau iklan. Penstimulasi ini paling baik jika di lakukan oleh staf

Front Line yang terlatih untuk mempresentasikan produk.

Menolong pelanggan untuk segera membuat keputusan. Banyaknya barang

(22)

Mempunyai stok di rak barang-barang yang fast moving. Stok barang

harus efisien. Jika toko hanya memajang stok barang yang kurang laku, ini

sama artinya dengan tidak mempunyai stok barang.

Menstimulasi staf front liner untuk lebih banyak menjual. Dengan

memajang barang-barang yang dijual, front liner akan lebih mudah

menawarkannya kepada pelanggan. Mereka dapat menekan aspek-aspek

kelebihan dan keunggulan barang yang dijual.

Menjaga keamanan stok. Dengan merchandise yang di pajang rapi dan staf

front liner yang bertugas pada tempat-tempat yang telah ditentukan,

keamanan barang akan lebih terjaga.

Pada akhirnya penjualan akan lebih optimal jika menerapkan

prinsip merchandising terutama untuk meningkatkan penjualan melalui pembelian

dadakan pelanggan.

2.5 Teknik Menarik Pelanggan Melalui Strategi Merchandising

Untuk dapat menarik pelanggan pertama kita mesti

mendeskripsikan segmen pasar, dengan demikian kita akan dapat memahami

kebutuhan pelanggan, setelah itu barulah mengoptimalkan kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan pelanggan melalui strategi merchandising.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan secara seksama dan dapat

menarik konsumen melalui strategi merchandising adalah citra toko, pajangan

(23)

2.5.1 Citra Toko (Store Image)

Pelanggan akan mempunyai kesan mendalam terhadap suatu toko

berdasarkan pada pengalamannya. semakin banyak kesukaan akan citra toko yang

pernah dilihatnya, semakin memungkinkan bagi pelanggan untuk loyal. banyak

pebisnis ritel yang membangun citra toko dengan menampilkan secara optimal

jenis barang dagangan mereka. Ini di dorong alasan bahwa hal utama yang dilihat

konsumen adalah barang dagangan yang dipajang.

Dengan mengidentifikasi perbedaan antara dorongan minat

pelanggan dan citra toko, pelaku bisnis ritel dapat semakin objektif dalam

menyusun strategi merchandising untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,

meningkatkan penjualan dan menambah penghasilan.

Sudut yang dioptimalkan dengan presentasi yang mengesankan

akan semakin membuat pelangggan merasakan hal positif terhadap citra toko.

Aspek eksterior (logo, nama toko, petunjuk, pesan toko/slogan yang ditonjolkan)

juga perlu dioptimalkan meskipun hanya bagian kecil, kebersihan pintu masuk

dan kebersihan depan toko juga harus terus diupayakan.

2.5.2 Pajangan Depan (Window Display)

Pajangan di depan mestinya memiliki tema khusus. Ini berguna

untuk mempengaruhi pelanggan akan bersedia memiliki barang yang dijual toko

tersebut. Tema yang secara umum diangkat pebisnis ritel sepanjang tahun adalah

tahun baru, liburan sekolah, lebaran dan hari-hari besar lainnya. Pastikan pajangan

depan terlihat seimbang, tidak terlalu padat dan tidak terlalu kosong serta bobot

(24)

Pajangan didepan dianjurkan memakai warna yang harmonis dan

dioptimalkan dengan penyinaran lampu yang luks. Secara periodik pajangan

didepan harus diganti sesuai dengan jangka waktu yang dijadwalkan dan tema

yang ditentukan.

2.5.3 Bagian Dalam Toko (Inside The Store)

Pelanggan sangat sensitif terhadap space, mereka membutuhkan

ruang untuk privasi dalam rangka melihat-lihat. Toko harus dibuat bersuasana

penuh merchandising (item barang lengkap, keluasan dan kedalamannya baik

jenis maupun ukurannya), namun tidak semrawut, cukup space untuk tempat

konsumen melihat-lihat dan berkesan mengundang rasa ingin tahu serta

membangkitkan minat beli.

2.5.4 Gunakan penerangan untuk menciptakan semangat membeli (Using light to

created by mood).

Penerangan atau lighting memainkan peranan yang sangat penting

dalam hal visualisasi merchandising. Penerangan bisa diartikan memperlihatkan

dan menuntun pelanggan masuk ke seluruh bagian toko. penerangan yang baik

sangat efektif dalam membangkitkan perhatian pelanggan.

Penerangan juga memiliki kualitas dan warna untuk memberikan

gambaran terbaik bagi merchandise toko. bahkan penerangan bisa dikatakan

sebagai tenaga penjual yang diam di dalam toko tiap pebisnis toko.Penerangan

(25)

menonjolkan aktivitas promosi dan memperlihatkan lebih jauh tentang isi toko

kepada setiap pelanggan.

2.5.5 Kekuatan Warna (The Magic of Colour)

Warna adalah alat yang sangat kuat dalam visualisasi

merchandising. warna juga menjadi pencipta daya tarik dan sangat dapat

melahirkan penjualan, merangsang setiap orang untuk bertindak dan berdampak

pada mood atau rasa setiap orang.

Langkah berikutnya setelah lima hal penting di atas adalah eksekusi dan

mengevaluasi serta mengembangkan kelima aspek diatas, niscaya kita akan sukses

(26)

BAB III

PELAYANAN RESEP DAN

SWAMEDIKASI

RESEP I (Dari Dr.Rusman Lubis Sp.B)

R/ Cyprofloxacin 500 mg No. X

S 2 dd tab I

R/ Pondex Tab 500mg No. X

S 2 dd tab I

Pro : Pardamean

Umur : 34 tahun

2. KASUS

Berdasarkan komposisi obat pada resep di atas, maka diduga bahwa pasien

mengalami rasa nyeri pasca operasi.

3.SPESIALITE OBAT PADA RESEP

NO NAMA OBAT PRODUK

LAIN

KOMPOSISI GOL KHASIAT

(27)

4. RASIONALITAS RESEP

Berdasarkan komposisi obat pada resep di atas, maka diduga bahwa pasien

mengalami rasa nyeri pasca operasi.

Rasionalitas obat yang tercantum di dalam resep dinilai dari kesesuaian

obat dengan diagnosa penyakit yang diderita pasien didasarkan pada konsep 4T +

W, yaitu:

Tepat obat : obat yang diresepkan antara lain :

Ciprofloxacin® : Antibiotik untuk mengobati kuman

patogen yang peka terhadap ciprofloksasin.

Pondex® : Merupakan analgetik anti inflamasi

non steroid

Tepat Indikasi : Obat yang diberikan sesuai indikasinya dengan penyakit

yang diderita pasien yaitu rasa nyeri pasca operasi dan

kemungkinan terjadi infeksi

Tepat Dosis : Dosis yang diberikan untuk masing-masing obat sebagai

berikut

Ciprofloxacin® : 2 x 500 mg/ hari (Dosis lazim 2 x 500

mg/ hari)

Pondex® : 3 x 500 mg/ hari (Dosis lazim 3x

500 mg/hari

(28)

5. PELAYANAN INFORMASI

Ciprofloxacin®

1. Kegunaan: Antibiotik

2. Bentuk sediaan: tablet

3. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

• Gunakan obat sesuai petunjuk dokter.

• Gunakan terus obat sampai habis dan jangan dihentikan walaupun

gejala penyakit telah hilang.

Pondex®

1. Kegunaan : Analgetik anti inflamasi non steroid

2. Bentuk sediaan : kaplet

3. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 kaplet

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Minum obat sesuai anjuran dokter.

Obat boleh dihentikan penggunaannya bila gejala telah hilang.

Banyak minum air putih karena obat bisa menyebabkan diare

(29)

RESEP 2 (dari Drg.M.Rusli Hasibuan)

Berdasarkan komposisi obat pada resep di atas, maka diduga bahwa pasien

mengalami nyeri dan pembengkakan pada bagian mulut dan gusi (gigi).

3.SPESIALITE OBAT PADA RESEP

NO NAMA OBAT

PRODUK LAIN

KOMPOSISI GOL KHASIAT

1. Amoxicilin®

rasa sakit, nyeri

dan bengkak

3. Vitamin C

(KimiaFarma)

(30)

4. RASIONALITAS RESEP

Rasionalitas obat yang tercantum di dalam resep dinilai dari kesesuaian

obat dengan diagnosa penyakit yang diderita pasien didasarkan pada konsep 4T +

W, yaitu:

Tepat obat : obat yang diresepkan antara lain :

Asam mefenamat : Merupakan analgetik anti inflamasi non

steroid

Amoxicilin : Merupakan Anti biotik

Vitamin C : Pengobatan defisiensi vitamin C

Tepat Indikasi : Obat yang diberikan sesuai indikasinya dengan penyakit

pasien yang mengalami nyeri dan pembengkakan pada

bagian mulut dan gusi (gigi).

Tepat Dosis : Dosis yang diberikan untuk masing-masing obat sebagai

berikut:

Asam mefenamat : 3 x 500 mg/ hari (Dosis lazim 3x 500

mg/hari)

Amoxicilin : 3 x 500mg/hari (Dosis lazim 3 x 250 –

500 mg/hari).

Vitamin C : 3 x 50 mg/hari (Dosis lazim 250 – 500

mg/hari)

(31)

5. PELAYANAN INFORMASI

Asam Mefenamat

1. Kegunaan : Analgetik anti inflamasi non steroid

2. Bentuk sediaan : kaplet

3. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 kaplet

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Minum obat sesuai anjuran dokter.

Obat boleh dihentikan penggunaannya bila gejala telah hilang.

Banyak minum air putih karena obat bisa menyebabkan diare

dan konstipasi.

Amoxicilin

1. Kegunaan: Anti biotik

2. Bentuk sediaan: kapsul

3. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 kapsul

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Gunakan terus obat sampai habis dan jangan dihentikan walaupun

gejala penyakit telah hilang.

Minum obat sesuai anjuran dokter

Vitamin C

1. Kegunaan: Suplemen vitamin C

2. Bentuk sediaan: tablet

(32)

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Makan teratur banyak konsumsi sayur dan buah

Banyak minum air putih

Hindari mengkonsumsi dalam keadaan perut kosong

(33)

Resep 3. (dari Dr.Khairil Sp.Pd)

R/ Tab. Parasetamol 500 mg NO. IX

S3 dd tab 1

R/ Tab. Aprazolam No. VI

S1 dd tab ½

Pro : Damanuan Ritonga

Umur : 56 thn

2. KASUS

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep di atas, maka diduga

bahwa pasien mengalami kecemasan atau gelisah yang berlebihan disertai

peningkatan suhu tubuh.

3.SPESIALITE OBAT PADA RESEP

NO NAMA OBAT

PRODUK

LAIN KOMPOSISI GOL KHASIAT

(34)

4. RASIONALITAS RESEP

Rasionalitas obat yang tercantum di dalam resep dinilai dari kesesuaian

obat dengan diagnosa penyakit yang diderita pasien didasarkan pada konsep 4T +

W, yaitu:

Tepat obat : obat yang diresepkan antara lain :

Parasetamol® : Anti piretika, pengobatan gejala flu,demam

dan sakit kepala.

Alprazolam® : Anti ansietas

Tepat Indikasi : Obat yang diberikan sesuai indikasinya dengan penyakit

pasien yang mengalami kecemasan yang berlebihan

disertai peningkatan suhu tubuh.

Tepat Dosis : Dosis yang diberikan untuk masing-masing obat sebagai

berikut:

Parasetamol : 3 x 500 mg/ hari (Dosis lazim 3x 500

mg/hari)

Alprazolam : 1 x ½ tablet/hari (Disis lazim 3 x

0,25-0,50 mg/hari)

Tepat Pasien : Pasien berusia dewasa.

5. PELAYANAN INFORMASI

Parasetamol®

1. Kegunaan: Pengobatan gejala flu,demam dan sakit kepala

2. Bentuk sediaan: tablet

(35)

4. Hal- hal yang perlu diinformasikan:

• Minum obat sesuai anjuran dokter

• Perbanyak minum air putih.

Alprazolam®

1. Kegunaan: Anti ansietas

2. Bentuk sediaan: tablet

3. Cara pemakaian: 1 kali sehari ½ tablet

4. Hal- hal yang perlu diinformasikan:

Minum obat sesuai anjuran dokter

(36)

Resep 4. (dari Dr.Chairil Sp.Pd)

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep di atas, maka diduga

bahwa pasien mengalami gejala nyeri pada saluran pencernaan akibat kelebihan

asam lambung (maag atau tukak lambung).

3.SPESIALITE OBAT PADA RESEP

NO NAMA OBAT

PRODUK

LAIN KOMPOSISI GOL KHASIAT

1. Ranitidin

4. RASIONALITAS RESEP

Rasionalitas obat yang tercantum di dalam resep dinilai dari kesesuaian

obat dengan diagnosa penyakit yang diderita pasien didasarkan pada konsep 4T +

(37)

Tepat obat : obat yang diresepkan antara lain :

Ranitidin : mengurangi sekresi asam lambung pada

pengobatan tukak lambung, hipersekresi asam

lambung

Tepat Indikasi : Obat yang diberikan sesuai indikasinya dengan penyakit

pasien yang mengalami nyeri pada saluran pencernaan

akibat kelebihan asam lambung (maag atau tukak

lambung).

Tepat Dosis : Dosis yang diberikan untuk masing-masing obat sebagai

berikut:

Ranitidin : 2 x 150 mg/hari (Dosis lazim < 400

mg/hari).

Tepat Pasien : Pasien berusia dewasa.

5. PELAYANAN INFORMASI

Ranitidin

1. Kegunaan: mengurangi sekresi asam lambung pada pengobatan tukak

lambung, hipersekresi asam lambung

2. Bentuk sediaan: tablet

3. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

• Gunakan obat sesuai petunjuk dokter.

• Biasakan makan teratur

(38)

Resep 5. (Dari Dr. M.Natsir. Sp.B)

Berdasarkan komposisi obat pada resep di atas, maka diduga bahwa pasien

mengalami nyeri pasca bedah.

3.SPESIALITE OBAT PADA RESEP

NO NAMA OBAT

PRODUK LAIN

KOMPOSISI GOL KHASIAT

1. Cefadroxil®

rasa sakit, nyeri

dan bengkak

3. Vitamin C

(KimiaFarma)

(39)

4. RASIONALITAS RESEP

Rasionalitas obat yang tercantum di dalam resep dinilai dari kesesuaian

obat dengan diagnosa penyakit yang diderita pasien didasarkan pada konsep 4T +

W, yaitu:

Tepat obat : obat yang diresepkan antara lain :

Pondex® : Merupakan analgetik anti inflamasi

non steroid

Cefadroxil® : Merupakan Anti biotik

Vitamin C : Pengobatan defisiensi vitamin C

Tepat Indikasi : Obat yang diberikan sesuai indikasinya dengan penyakit

pasien yang mengalami nyeri pasca operasi.

Tepat Dosis : Dosis yang diberikan untuk masing-masing obat sebagai

berikut:

Pondex : 3 x 500 mg/ hari (Dosis lazim 3x

500 mg/hari)

Cefadroxil : 2 x 500mg/hari (Dosis lazim 2 x 1-2

g/hari).

Vitamin C : 3 x 50 mg/hari (Dosis lazim 250 – 500

mg/hari)

Tepat Pasien : Pasien berusia dewasa.

5. PELAYANAN INFORMASI

Pondex®

(40)

3. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 kaplet

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Minum obat sesuai anjuran dokter.

Obat boleh dihentikan penggunaannya bila gejala telah hilang.

Banyak minum air putih karena obat bisa menyebabkan diare

dan konstipasi.

Cefadroxil

1. Kegunaan: Anti biotik

2. Bentuk sediaan: kapsul

3. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 kapsul

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Gunakan terus obat sampai habis dan jangan dihentikan walaupun

gejala penyakit telah hilang.

Minum obat sesuai anjuran dokter

Vitamin C

1. Kegunaan: Suplemen vitamin C

2. Bentuk sediaan: tablet

3. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal – hal yang perlu diinformasikan:

Makan teratur banyak konsumsi sayur dan buah

Banyak minum air putih

Hindari mengkonsumsi dalam keadaan perut kosong

(41)

PELAYANAN SWAMEDIKASI

Kasus I

Seorang ibu mengeluh menderita demam panas disertai sakit kepala. Obat yang

diberikan adalah sanmol.

A. Spesialite obat yang diberikan

Nama

Obat

Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Sanmol®

(Sanbe

Farma)

Pamol® (Interbat)

Panadol® (Sterling)

Paracetamol 500mg W Mengobati

demam disertai

sakit kepala

akibat influenza

B. Pelayanan Informasi Obat

a. Khasiat : mengobati demam disertai sakit kepala akibat influenza

b. Bentuk sediaan : tablet

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari, 1 tablet

d. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Bila demam sudah hilang hentikan pemakaian obat,

- Minum obat sesuai anjuran pemakaian

- Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan,

- Bila sakit berlanjut segera hubungi dokter,

- Simpan obat di tempat kering dan sejuk serta jauhkan dari jangkauan

(42)

Kasus II

Seorang remaja mengeluhkan sering letih,lesu dan wajah keliatan

pucat. Obat yang diberikan adalah sangobion.

A. Spelialite obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Sangobion®

(Merck)

- Besi III glukonat

250 mg, Mangan

Sulfat 0,2 mg,

Tembaga II Sulfat

0,2 mg, Vitamin C

50 mg, Asam Folat

1 mg, Vit B12 7,5

mcg, Sorbitol 25

mg, Nicotinamid 25

mg, Biotin 0,3mg.

B Pengobatan

anemia karena

kekurangan zat

besi, mengobati

lesu dan letih

karena kurang

darah

B. Pelayanan Informasi Obat

a. Khasiat : Pengobatan anemia karena kekurangan zat besi,mengobati

lesu dan letih karena kurang darah’

b. Bentuk sediaan : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul

d. Hal-hal yang harus diinformasikan

- Minum obat sesuai aturan pakai

- Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan

- Makan teratur, ditambah dengan mengkonsumsi sayuran dan buah

(43)

Kasus III

Seorang bapak mengeluhkan sakit tenggorokan dan susah menelan,

dianjurkan minum FG Troches.

A. Spelialite obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

FG Trochees®

(Meiji)

- Fradiomisin 2,5

mg, Gramisidina-5

1 mg.

B Pengobatan

infeksi dalam

mulut,

laryngitis,

tonsilitis.

B. Pelayanan Informasi Obat

a. Khasiat : pengobatan infeksi dalam mulut, laryngitis. Tonsillitis.

b. Bentuk sediaan : Tablet

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Minum obat sesuai aturan pakai

- hentikan pemakaian obat bila sakit telah pulih

- Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan

- Banyak minum air putih

- Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah

(44)

Kasus IV

Seorang ibu mengeluhkan anaknya menderita batuk disertai flu dan pilek.

Obat yang dianjurkan adalah Kontrabat

A. Spelialite obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Kontrabat ®

flu, pilek, asma

bronchial.

B. Pelayanan Informasi Obat

a. Khasiat : Meringankan flu, pilek, batuk, asma bronchial

b. Bentuk sediaan : Sirup

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok makan.

d. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Minum obat sesuai aturan pakai

- Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan

- Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak

- Istirahat yang cukup

(45)

Kasus V

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan nyeri karena sakit

gigi disertai gusi bengkak, maka obat yang dianjurkan adalah Ponstan ®.

A. Spesialite Obat yang diberikan

.

Nama

Obat

Produk

Lain

Komposisi Gol Khasiat

Ponstan®

(Pfizer)

Pondex®

(Dexa

Medica)

Asam mefenamat

500 mg

K Analgetik

b. Pelayanan Informasi Obat

a. Khasiat : untuk meredakan nyeri sakit gigi;

b. Bentuk sediaan : Tablet

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari, 1 tablet, dimakan bila masih terasa sakit.

d. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Bila rasa nyeri sudah hilang hentikan pemakaian obat

- Obat hanya boleh dikonsumsi maksimal selama 1 minggu

- Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan

- Bila sakit berlanjut segera hubungi dokter

- simpan obat di tempat kering dan sejuk serta jauhkan dari jangkauan

(46)

Kasus VI

Seorang anak-anak berusia 8 tahun mengalami kurang nafsu makan, berat badan

menurun, lemah, perut buncit dan sering merasa gatal pada anus khususnya pada

malam hari. Diduga sianak menderita penyakit cacingan, diberi obat Combantrin.

A. Spesialite obat yang diberikan

Komposisi Produk Lain

Gol

Khasiat Nama Obat

Combantrin syrup

rasa jeruk (Pfizer)

Pirantel pamoat setara

dengan pirantel 50

mg/ml sirup

Konvermex (Konimex) W Pengobatan

cacingan

B. Pelayanan Informasi Obat

1. Kegunaan : infeksi cacing tunggal ataupun campuran

2. Bentuk obat : syrup

3. Cara pakai : diminum 1 kali sebanyak 2 sendok teh

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan

-Cukup diberikan 1 hari, jangan melebihi dosis yang dianjurkan

-Pengobatan ulang dianjurkan 3 bulan kemudian

(47)

Kasus VII

Seorang pria mengeluhkan gejala sakit maag seperti perih dan nyeri lambung,

dianjurkan meminum Sanmag.

A. Spesialite Obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Sanmag®

(Sanbe Farma)

- Mg trisilikat 325 mg,

Gel kering Aluminium

hidroksida 325 mg,

Papaverin HCl 30 mg,

klordiazepoksida HCl

5mg, Vit B1 2mg, B6

0,5 mg, Niasiamid 5

mg, Ca Pantotenat 1mg

W Mengatasi

B. Pelayanan Informasi

1.Khasiat: Pengobatan gejala sakit maag seperti kembung dan hiperasiditas

lambung;

2.Bentuk sediaan: tablet

3.Cara pemakaian: 3-4 kali sehari, 1-2 tablet

4.Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Obat diminum 1-2 jam sebelum atau sesudah makan.

- Makan secara teratur dan usahakan untuk tidak terlambat makan.

- Bila selama penggunaan obat pasien juga menggunakan tetrasiklin, maka

(48)

Kasus VIII

Seorang remaja mengeluhkan nyeri dan pegal pada otot leher, untuk meredakan

rasa pegal tersebut diberikan Counterpain.

A. Spesialite Obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Counterpain®

(Bristol Myers)

- Metil Salisilat, Mentol,

Eugenol

B Meringankan sakit

pinggang, otot

kaku, pegal dan

nyeri punggung,

terkilir, linu karena

masuk angin.

B. Pelayanan Informasi Obat

1.Khasiat: Meringankan sakit pinggang, otot kaku, pegal dan nyeri punggung,

terkilir, linu karena masuk angin.

2.Bentuk sediaan: Krim

3.Cara pemakaian: Di oleskan pada bagian yang nyeri.

4.Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Banyak istirahat dan hindari tidur terlalu malam.

(49)

Kasus IX

Seorang remaja mengeluhkan tidak nafsu makan, sehingga berat badannya turun.

Dianjurkan meminum Vitacur untuk menambah nafsu makan

A. Spesialite Obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Vitacur®

(Lapi)

- Tiap 5 ml sirup:

Kurkuminoid,

-karoten, Dekspantenol,

Vit B1, Vit B2, Vit B12,

Fruktooligosakarida

B Meningkatkan

nafsu makan dan

stamina, mencegah

defisiensi kalsium.

B. Pelayanan Informasi Obat

1.Khasiat: Meningkatkan nafsu makan dan stamina, mencegah defisiensi

kalsium.

2.Bentuk sediaan: Sirup

3.Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 sendok makan.

4.Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Makan teratur

- Banyak istirahat dan hindari tidur terlalu malam.

(50)

Kasus X

Seorang remaja mengeluhkan bibir pecah- pecah dan menderita sariawan. Untuk

menyembuhkan sariawan tersebut dianjurkan minum Enervon-C.

A. Spesialite Obat yang diberikan

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Enervon-C®

(Medifarma)

- Vit B1, Vit B2, Vit B12,

Niasinamida, Ca

Pentatonat, dan Vit C

B Mencegah

defisiensi vitamin,

memperbaiki daya

tahan tubuh dan

memelihara

kesehatan.

B. Pelayanan Informasi Obat

1.Khasiat: Mencegah defisiensi vitamin, memperbaiki daya tahan tubuh dan

memelihara kesehatan.

2.Bentuk sediaan: Tablet

3.Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet

4.Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Makan teratur dan rajin mengkonsumsi sayuran dan buah

(51)

BAB IV

PEMBAHASAN

Merchandising merupakan perpaduan antara seni dengan ilmu . Ada

hal-hal yang bisa diukur dan di diagnosis dengan menggunakan ilmu pasti, namun

dalam implementasinya banyak membutuhkan aspek rasa dan penyesuaian

dengan kondisi dalam toko,serta kebutuhan pelanggan. Aspek ini merupakan

langkah kedua dalam menjalankan bisnis ritel setelah terlebih dahulu menentukan

segmen pasar atau segmen pelanggan yang akan di garap dan menentukan jenis

barang (Merchandise) yang dibutuhkan pasar. Optimalisasi kemampuan

menjawab tuntutan pasar melalui strategi Merchandising kemudian menjadi hal

yang mutlak diperlukan untuk mendorong keberhasilan di bisnis ritel.

Manajemen merchandise di apotik Kimia Farma 54 RSUD Rantau

Parapat berupa ruang peracikan yang merupakan ruang utama yang juga

berfungsi sebagai ruang pelayanan permintaan produk obat oleh pasien. Di dalam

ruangan ini terdapat beberapa display yang di khususkan untuk Merchandise yang

digolongkan menurut suatu aturan tertentu. Merchandise di bagian ruang

peracikan ini termasuk lebar dan dalam dimana terdiri dari banyak katagori obat

atau jenis obat dan untuk masing-masing item terdapat banyak pilihan yang

berasal dari produsen yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan untuk menjaga

kelengkapan item obat terutama untuk resep-resep yang biasanya diminta

Dokter-dokter yang bertugas di RSUD Ranto Prapat dimana apotik Kimia farma menjadi

apotek pelengkap sarana rumah sakit tersebut. Merchandise di bagian ruang

(52)

disusun berdasarkan peraturan penyimpanan obat yang baik, dimana item obat

disusun berdasarkan metode first in first out dan first expire first out, obat

digolongkan berdasarkan efek farmakologisnya dan bentuknya sediaannya.

Obat-obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan pada lemari khusus yang

terbuat dari kayu dan diberi pengamanan kunci. Untuk item-item tertentu yang

memerlukan penanganan khusus seperti vaksin, serum dan supositoria disimpan

dibawah kondisi terkendali didalam lemari pendingin dengan suhu yang diatur

sesuai dengan kestabilan obat tersebut.

Merchandise diruang peracikan dan di ruang stok sudah tertata dengan

baik dimana obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan (tablet, sirup,

krim,drop, injeksi, supositoris, cairan infus dan alat-alat kesehatan lainnya), aspek

farmakologisnya seperti golongan anti biotika, psikotropika, narkotika dan

obat-obat yang berkenaan dengan suatu penyakit yang biasa dilayani seperti obat-obat-obat-obat

khusus untuk penyakit diabetes,atau gangguan sistem peredaran darah

dikelompokkan dalam satu tempat yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan

pasien darah hal kecepatan pelayanan mendapatkan obat.

Dengan penetaan Merchandising ini karyawan atau petugas lebih mudah

menemukan obat yang diminta pasien sehingga dapat mengurangi waktu

menunggu dari pelanggan, obat dapat dengan segera diterima pasien dan untuk

mempertahankan kecepatan ketepatan pelayanan.

Pilihan Produk

Pilihan produk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Hal lain yang

harus diperhatikan dalam pemilihan produk antara lain produk- produk yang

(53)

sering diderita masyarakat,diiklankan melalui media cetak dan elektronik.Produk

ini merupakan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat sehingga penyediaan

barangnya juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

Perencanaan Merchandise di Kimia Farma 54 Rantau Parapat khususnya di ruang

racikan dilakukan dengan memperkirakan besar kecilnya penjualan tiap bulan dan

melihat sisa produk yang masih ada, juga dilihat dari data stok obat dikomputer

atau pada kartu stok yang ada pada masing-masing rak obat dan kemudian

dilakukan pemesanan yang berpusat dibagian pengadaan KF-27.

Pelayanan

Kenyamanan pembeli saat berbelanja di apotek juga merupakan hal yang

harus diperhatikan dengan serius. Pastikan kita memberikan pelayanan yang baik,

misalnya melayani pasien dengan ramah,sopan, santun, dan siap membantu

selama konsumen berada di apotek. Di Kimia Farma 54 pelayanan yang di

berikan kepada pembeli sudah cukup baik, dan bila ada pasien yang antri

disediakan tempat duduk yang nyaman.

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

1. Pengaturan rancangan di apotek pelayanan farmasi kimia farma belum

berfungsi secara optimal.

2. Merchandising di Apotek Kimia Farma 54 di fokuskan diruang peracikan dan

pelayanan, memiliki banyak kategori dan sedikit pilihan

3. Pelayanan dan tata cahaya di Apotek Kimia Farma 54 sudah baik dan

memberikan kenyamanan bagi konsumen.

4. Promosi, konseling obat dan swamedikasi belum berjalan dengan baik karena

Apotek Kimia Farma 54 hanya menyediakan obat bagi konsumen.

5. Kebersihan ruangan dan kaca-kaca sudah optimal dan harus tetap

dipertahankan demi kenyamanan konsumen.

4.2 SARAN

1. Apotek Kimia Farma disarankan lebih melengkapi item barang,terutama

barang yang sering diminta oleh konsumen dan yang sering diresepkan oleh

dokter.

2. Pelayanan konseling dan informasi obat sebaiknya lebih ditingkatkan lagi,

hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan pasien tentang penyakit dan

cara pemakaian obat yang benar dan juga sebagai usaha untuk meningkatkan

(55)

3. Pengelolaan tata letak, tampilan dan kebersihan di apotik sebaiknya lebih

ditingkatkan karena tampilan merupakan penarik awal yang dapat

membangun citra apotek bagi pelanggan.

4. Disarankan untuk menambah item obat bebas untuk penyakit-penyakit ringan

yang sering diderita oleh masyarakat.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Triyono, Sigit. (2006). Sukses Terpadu Bisnis Ritel Dari Merchandising Sampai

Shrinkage. Edisi I. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji korelasi bivariat antara variabel bebas tingkat stres dan variabel terikat nilai SDLR dengan metode Spearman diperoleh nilai signifikansi

Nilai keseragaman Coeficient Uniformity (CU) pada alat irigasi tetes tergolong baik berdasarkan tingkat keseragaman penyebaran air sistem irigasi tetes yaitu 88,51

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan kesehatan Pertolongan Pertama

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Sumbang II Kecamatan Sumbang Kabupaten

Penerapan Posisi Tidur..., MIRANTY FIRST DINI AGUSTIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018.. Menempatkan klien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan. secepat

The PSA includes ability to understand problem, select causes and effects, differentiate which causes in phenomenon as variables of determined effect, determine

Hal ini terlihat bahwa t hitung t tabel yaitu 2,62 2,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode

aliran sungai (Metode F.J. Mock) dari tahun 1999 sampai dengan 2013 pada Pos AWLR Belencong diperoleh besarnya debit yang dihasilkan oleh Model Mock lebih kecil