• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotik Kimia Farma 39 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotik Kimia Farma 39 Medan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI

APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN

Oleh :

LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM

063202018

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

DI APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN

Oleh :

LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM

063202018

Disetujui Oleh :

Pembimbing,

Drs. Muhardiman . S. si, Apt

Fakultas Farmasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……….………... .i

HALAMAN PENGESAHAN ………..…………....ii

KATA PENGANTAR ………..……….. .iii

DAFTAR ISI ……….………...iv

DAFTAR LAMPIRAN ………...v

PENDAHULUAN………...vi

BAB I KIMIA FARMA ……….. 1

1.1 Sejarah Kimia Farma ……….. 1

1.2 Bisnis Kimia Farma ……….... 1

1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan …………...…….. 2

II MANAJEMEN PERSEDIAAN……… ...4

III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI ……….... 13

IV PEMBAHASAN ……….. 47

V KESIMPULAN DAN SARAN ………..…. 52

5.1 Kesimpulan ……….... 52

5.2 Saran ……….. 52

(4)

PENDAHULUAN

Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang peranan profesi apoteker, yakni mengenal pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian tersebut adalah pengadaan, pembuatan, penyimpanan, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi dan pengelolaan obat, distribusi obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat tradisional.

Pengendalian persediaan merupakan hal yang sangat penting, baik untuk apotek besar maupun apotek kecil. Persediaan obat merupakan harta paling besar dari sebuah apotek. Karena begitu besar jumlah yang diinvestasikan dalam pengadaannya, pengendalian persediaan obat yang tepat memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap perolehan kembali atas investasi apotek.

Apotek mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas resep dokter dan yang berhubungan dengan itu, serta pelayanan obat tanpa resep dokter yang biasa dipakai di rumah. Dalam pelayanan obat ini apoteker harus berorientasi pada pasien/penderita. Apotek selain bersifat sosial, yaitu tempat pengabdian profesi apoteker, juga bersifat ekonomi, yaitu untuk memperoleh laba. Karena merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan, sudah selayaknya apotek mengutamakan kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Apotek tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tetapi dari segi manajemen supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA).

(5)

Farmasi USU bekerja sama dengan apotek Kimia Farma dalam melaksanakan latihan kerja profesi bagi mahasiswa tingkat pendidikan profesi apoteker. Latihan kerja profesi ini disusun berdasarkan hasil latihan kerja profesi dengan melakukan pengamatan langsung oleh mahasiswa tingkat pendidikan profesi apoteker di apotek Kimia Farma No. 39 Medan.

BAB I

KIMIA FARMA

(6)

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini kimia farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

1.2. Bisnis Kimia Farma

1.2.1. Visi

Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global

1.2.2 Misi

Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip good

corporate governance.

Mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan nasional.

1.2.3 Holding KF

(7)

Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat riset dan pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV).

Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya kimia farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan.

1.3. PT. Kimia Farma Apotek Bisnis manajemen Medan

(8)

informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

1.4. Store Manager Apotik Kimia Farma

Apotik Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar diseluruh sumatera yaitu :

1. Kimia Farma 2 R.S. Inalum 2. Kimia Farma 14 R.S. Pirngadi

3. Kimia Farma 27 Palang merah ( pusat) 4. Kimia Farma 27 M3 Palang merah 5. Kimia Farma 28 Belawan

6. Kimia Farma 29 P. Siantar 1 7. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi 8. Kimia Farma 39 Sei Kambing 9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe

10. Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat 11. Kimia Farma 84 Tanjung Balai 12. Kimia Farma 85 P. Siantar 2 13. Kimia Farma 90 Kisaran 14. Kimia Farma 106 Aksara

15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C 16. Kimia Farma 160 Setia Budi

17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3 18. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan 19. Kimia Farma Basri

20. Kimia Farma R.S. Pelengkap.

BAB II

(9)

2.1 Arti dan Peranan Persediaan

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya ia dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan barang atau jasa.

Persediaan ini diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Dengan demikian, perlu diusahakan keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya-biaya yang ditimbulkannya.

Suatu perusahaan manufaktur, seperti halnya perdagangan harus menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan produksinya dapat lancar dan efisien. Akan tetapi jumlah persediaan ini hendaknya jangan terlalu besar sehingga modal yang tertanam dan biaya-biaya yang ditimbulkan dari adanya persediaan tersebut juga tidak besar.

Semua jenis bidang usaha sangat penting untuk mengadakan pengawasan atas persediaan karena kegiatan ini membantu tingkat efisiensi pengunaan uang dalam persediaan.

2.1.1 Jenis-jenis Persediaan Menurut Fungsinya

1. Batch Stock/Lot Size Inventory

Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan saat itu.

Keuntungannya :

a. Potongan harga pada harga pembelian b. Efisiensi produksi

(10)

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan.

2.1.2 Persediaan Menurut Jenis dan Posisi Barang a. Persedian bahan baku

b. Persediaan bagian produk/komponen yang dibeli c. Persediaan bahan-bahan pembantu/penolong

d. Persediaan barang-barang setengan jadi/barang dalam proses e. Persediaan barang jadi

Biaya-biaya yang timbul dari persediaan :

a. Biaya pemesanan (ordering cost)

b. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan c. Biaya kekurangan persediaan

d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas Cara mengukur jumlah persediaan

a. Periodik sistem b. Perpetual sistem

Metode penilaian persediaan :

a. First-in, First-out (FIFO method)

b. Last-in, First-out (LILO method)

c. Rata-rata tertimbang (Weighted average method)

2.1.3 Pengawasan Persediaan

Tujuannya :

a. Menjaga jangan samapai kehabisan persediaan b. Supaya pembentukan persediaan stabil

c. Menghindari pembelian kecil-kecilan d. Pemesanan yang ekonomis

(11)

itu dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil biaya-biaya pemesanan (ordering cost), biaya-biaya penyimpanaan (carting cost)

2.1.4 Macam-macam Biaya Persediaan

Persediaan merupakan salah satu pos modal kerja yang cukup penting karena kebanyakan modal usaha perusahaan berasal dari persediaan. Pada perusahaan dagang, persediaan tersebut merupakan barang dagangan, sedangkan pada perusahaan industri, persediaan tersebut berupa bahan mentah (row

material), barang dalam proses (work in process), maupun barang jadi (finished

good).

Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan gejala yang kurang baik. Kekurangan dapat berakibat larinya pelanggan, sedangkan kelebihan persediaan dapat berakibat pemborosan atau tidak efisien. Oleh karena itu, manajemen persediaan berusaha agar jumlah persediaan yang ada dapat menjamin kelancaran proses produksi. Dengan kata lain, total cost berhubungan dengan persediaan minimal. Perhitungan total cost persediaan secara keseluruhan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk biaya dari persediaan seperti, holding

cost atau carrying cost, ordering cost atau set-up cost, serta stock out cost.

1. Holding cost atau carrying cost

Adalah biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan persediaan 2. Ordering cost atau set-up cost

Adalah biaya yang berhubungan dengan pemesanan dan pengadaan bahan 3. Stock out cost

Adalah biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan

2.2 Strategi Operasi Persediaan

Persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis. Alasannya adalah karena persediaan cenderung menimbulkan banyak persoalan. Pemecahan masalah persedian membuat permasalahan menjadi sederhana. Namun demikian, permasalahan yang sering muncul adalah persediaan sangat sulit dikelola. Akibatnya, kebijakan operasi sangat diperlukan dalam mengelola persediaan sehingga tingkat persediaan dapat ditekan sekecil mungkin.

(12)

persediaan, hal ini akan menyebabkan terlalu banyaknya dana dalam persediaan, hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Demikian pula apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya akibat terjadinya kekurangan bahan (stockout cost). Persediaan (inventory) ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya total melalui apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan secara optimal.

2.2.1 Fungsi-fungsi Persediaan

1) Fungsi Decoupling

Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

2) Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau

potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko, dan sebagainya).

3) Fungsi Antisipasi

(13)

Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman (safety stock/inventories).

2.2.2 Biaya-biaya Persediaan

Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel berikut ini harus dipertimbangkan :

1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost)

Yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persedian semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah :

a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pendingin ruangan, dan sebagainya)

b. Biaya modal (opportunity cost of capital)

yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.

c. Biaya keusangan d. Biaya perhitungan fisik e. Biaya asuransi persediaan f. Biaya pajak persediaan

g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya

biaya-biaya tersebut diatas merupakan variable apabila bervariasi dengan tingkat persediaan.

2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement costs) Biaya-biaya ini meliputi :

a. pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi b. upah

c. biaya telepon

d. pengeluaran surat menyurat

(14)

g. biaya pengiriman ke gudang h. biaya utang lancar dan sebagainya

3. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs)

Adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut :

a. kehilangan pelangan b. kehilangan penjualan c. biaya pemesanan khusus d. selisih harga

2.3. Teknik Pengendalian Persediaan

Teknik pengendalian persediaan merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan, serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali.

Teknik persediaan yang disebut dengan “Analisa ABC” sangat berguna dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis barang yang paling penting dalam sistem inventori yang bersifat multisistem.

2.3 1 Metode Analisis ABC

Pada umumnya persediaan terdiri dari berbagai jenis barang yang sangat banyak jumlahnya. Masing-masing jenis barang membutuhkan analisis tersendiri untuk mengetahui besarnya order size dan order point. Namun demikian, harus kita sadari bahwa berbagai macam jenis barang yang ada dalam persediaan tersebut tidak seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Dengan demikian, untuk mengetahui jenis-jenis barang yang perlu mendapat prioritas, kita dapat menggunakan analisis ABC. Analisis ABC ini dapat mengklasifikasikan seluruh jenis barang berdasarkan tingkat kepentingannya. Metode analisis ABC ini adalah dengan cara mengelompokkan jenis barang menjadi 3 bagian yaitu :

(1). Kelompok A yaitu kelompok 50 % terbanyak nilai penjualannya (2) kelompok C yaitu kelompok 50 % terendah nilai penjualannya (3) kelompok B yaitu merupakan kelompok yang berada di tengahnya

(15)

kelompok (ABCD) atau bahkan lebih. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis barang tipe A merupakan kelompok barang yang sangat penting (memiliki nilai penjualan terbesar), sedangkan kelompok C merupakan posisi nomor dua dibawahnya dan kelompok B merupakan kelompok yang relative lebih kecil dari pada kelompok C.

2.4. Aplikasi Model Persediaan dalam Bidang bisnis

Perusahaan manufaktur dalam menjalankan usahanya membutuhkan persediaan mulai dari keperluan bahan mentah sampai pada barang jadi. Teori manajemen persediaan ini dapat diterapkan pada usaha yang membutuhkan persediaan barang-barang untuk dijual seperti super market, apotek, dan lain-lain.

Manajemen persediaan ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan atau memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Dalam hal ini perusahaan harus menjual barang-barang yang bagus kepada pelanggannnya.

Dalam manajemen persediaan diusahakan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan. Pasalnya, jika terjadi kekurangan, pelanggan akan merasa tidak puas terhadap badan usaha tersebut. Sebaliknya jika terjadi kelebihan stok bisa menimbulkan kerusakan terhadap barang-barang itu dan biaya yang dikeluarkan tidak seimbang dengan hasil penjualan barang-barang tersebut.

Disamping itu, harus diperhatikan juga segi-segi meminimalkan biayanya sebab banyak biaya yang diperlukan dalam mengadakan stok barang tersebut. Diantaranya biaya pembelian, biaya pengadaan atau pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kehilangan penjualan.

Penentuan berapa banyaknya barang-barang sebagai persediaan yang harus dipesan agar tidak kekurangan atau kelebihan. Digunakan model Economic Order

Quantity (EOQ). EOQ model ini menetapkan jumlah order maksimal dalam

jangka waktu tertentu dengan meminimalkan biayanya. Penentuan persediaan untuk perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada konsumen.

(16)

Seluruh pembelian bahan dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh Departemen/Divisi pembelian. Untuk memperoleh laporan pertanggungjawaban yang lengkap mengenai penggunaan seluruh bahan yang dibeli, diperlukan prosedur yang sistematis. Dengan demikian, pembelian, pemakaian, maupun pemamfaatannya dapat dilaksanakan secara cepat dan optimal.

Prosedur pembelian harus diketahui oleh semua departemen dengan dilengkapi formulir-formulir yang formatnya telah dibakukan dan disetujui bersama. Formulir-formulir tersebut adalah sebagai berikut :

1. Surat permintaan pembelian

Surat permintaan bahan ini berasal dari : bagian gudang

pemegang buku besar bahan

supervisor/penyedia dari departemen penelitian, engineering dan sebagainya .

semua pihak yang terlibat didalam pemakaian bahan 2. Pesanan pembelian

Pesanan pembelian ini ditandatangani oleh pejabat departemen pembelian untuk memberikan wewenang secara tertulis kepada supplier atau penjual untuk menyediakan sejumlah barang tertentu yang dipesan sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati (jumlah, spesifikasi, jadwal pengiriman, harga)

3. Laporan penerimaan

Laporan penerimaan ini berisi tentang nomor pesanan pembelian, nama penjual/suplier, perincian mengenai transportasi, jumlah, dan jenis barang yang diterima. Laporan penerimaan ini harus ditandatangani oleh departemen pemeriksaan.

4. Persetujuan faktur

(17)

voucher ini dimasukkan ke dalam jurnal pembelian dan kemudian ke dalam

buku tambahan. Kemudian, data ini dicatat ke dalam jurnal pembayaran kas menurut tanggal pembayaran. Voucher asli dan dua lembar salinan dikirim ke bendahara untuk pengeluaran cek. Bendahara mengirimkan cek dan

voucher asli kepada penjual/ suplier .

(18)

CONTOH PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

Resep 1

(19)

R/ Kalxetin 20 mg No. XV S1 dd 1 (Pagi) R/ Omeorazole XXX

S1 dd 1 ½ hac R/ Zypraz 0,25 mg XXX

S1 dd 1 Pro : Arifin Efendi

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien mengalami depresi berat.

II. Tabel 3. 1.1. Spesialite Obat pada Resep dari Dr. Aldy S. Rambe, Sp. S

untuk pasien Arifin Efendi

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. 2. 3. Kalxetin (Kalbe Farma) Omeprazole ( Sanbe Farma) Zypraz (Kalbe Farma) Fluoxetine 20 mg Omeprazole Aprazolam 0,25 mg Proza, lodep OMZ, oprezol Xanax, Atarax (G) Keras (G) Keras (G) Keras Antidepresi Antasida Antiansietas

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan untuk pengobatan depresi berat yang dialami pasien

IV. Pelayanan Informasi

1. Kalxetin

a. Kegunaan : Pengobatan depresi b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet pada pagi hari d. Hal-hal yang diinformasikan

Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan kondisi sirosis hati sehingga dosis perlu disesuaikan

(20)

Fluoxetine dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis e. Interaksi Obat

Kombinasi fluoxetine dengan MAO harus dihindari

Kombinasi dengan diazepam dapat memperpanjang waktu paruh diazepam dalam tubuh.

Fluoxetine dengan warfarin, digoxin dapat menyebabkan meningkatnya kadar obat bebas dalam plasma

Kombinasi fluoxetine dengan triptophan dapat menyebabkan agitasi, kelelahan dan gangguan gastrointestinal.

f. Efek Samping

Tremor, Insomnia, kelelahan, berkeringat, gangguan gastrointestinal ( Mual, anoreksia, diare).

Keterangan :

Fluoxetine merupakan senyawa fenoksi propilamin dengan gugus –CF3 yang bekerja menghambat re-uptake serotonin secara spesifik. Tetapi bukan untuk norepineprin. Re-uptake fluoxetine tergantung dosis yang dibrikan. Resorbsinya dari usus baik, makanan mempengaruhi ketersediaan hayatinya. Di dalam hati, zat ini diubah menjadi metabolit aktif norfluoxetine yang dieksresikan lewat kemih.

2. Omeprazol

a) Kegunaan : Untuk pengobatan tukak lambung akibat stress yang dialami penderita

b) Bentuk : Tablet

c) Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1 ½ jam sebelum makan d) Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali bila benar-benar diperlukan.

e) Interaksi obat :

(21)

f) Efek samping

Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.

Keterangan :

Omeprazole adalah senyawa antisekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap suatu enzim H+/ K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena sistem enzim merupakan pompa asam dalam mukosa lambung, omeprazol digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung.

3. Zypraz

a. Kegunaan : Untuk pengobatan ansietas sedang atau berat yang berhubungan dengan depresi.

b. Bentuk : Tablet

c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Dapat terjadi ketergantungan

Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi atau kecemasan dengan depresi

Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan mesin.

Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, penderita penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit respirasi, kelemahan otot dan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol

Kurangi dosis pada usia lanjut dan debil (lemah) Hindari pemakaian jangka panjang

e. Interaksi Obat :

Efek obat dapat ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol, barbiturat.

(22)

Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, bingung, halusinasi, pandangan kabur.

Jarang terjadi : nyeri kepala, insomnia, tremor, hipotensi, gangguan gastrointestinal, rash, retensi urine.

(23)

R/ Corifarm 600 mg No. XV S1 dd 1 tab

R/ Santibi plus No. LX S1 dd III tab R/ Letropar No. XV

S1 dd 1 tab

Pro : Rudi

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit TBC

II. Tabel 3.1.2. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Amira Tarigan, Sp.P

untuk pasien Rudi

No. Nama Obat Komposisi Produk

lain Gol Khasiat 1. 2. 3. Corifarm (Coronet) Santibi Plus (Sanbe Farma) Letropar (Tropica Mas) Rifampisin 600 mg

Ethambutol 250 mg Isoniazida 100 mg Vit B6 6 mg

Vitamin Rifamtibi (Sanbe Farma) Pulna Bevizil (G) Keras (G) keras (B) Terapi TBC Terapi TBC Suplemen vitamin

(24)

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan

untuk pengobatan penyakit tuberkulosis yang diderita pasien

IV. Pelayanan Informasi

1) Corifarm

a. Kegunaan : pengobatan infeksi pada penderita tuberkulosis. b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan:

Obat sebaiknya ditelan pada saat perut dalam keadaan kosong, kira-kira 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Obat ini dapat menyebabkan urin, tinja, air ludah, keringat, dan air mata menjadi agak kemerahan. Hal ini tidak perlu dirisaukan.

Bagi yang menggunakan lensa kontak (soft lense) disarankan untuk melepaskanya karena akan bereaksi atau berubah warna.

Minumlah obat dengan teratur sesuai jadwal yang telah diberikan oleh dokter.

Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat meningkatkan efek samping

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Penyimpanan di tempat yang kering, sejuk dan terlindung dari cahaya. Pada penderita dengan gangguan fungsi hati, sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum dan selama pengobatan atau jika timbul gejala ikterus.

Segera beritahu dokter jika pemakaian obat ini menimbulkan efek samping berat.

Bila akan mengadakan pengobatan lain dan atau menggunakan obat lain, harus diberitahukan kepada dokter sedang menggunakan obat ini karena rifampisin dapat menginaktivasi obat-obat tertentu.

e. Interaksi obat

Rifampisin mengurangi efektivitas pil kontrasepsi sehingga dapat terjadi siklus ovulasi.

(25)

Rifampisisn dapat menyebabkan kadar serum tolbutamida karena interaksi jenis induksi.

PAS dapat menurunkan kadar rifampisin dalam serum, karena PAS mengamdung eksipien bentonit yang mengabsorbsi rifampisisn.

Fenobarbiturat dapat menyebabkan penurunan kadar rifampisin dalam serum.

Obat-obat antasid menurunkan absorbsi rifampisin

Rifampisisn menurunkan efek metadon karena menaikkan metabolisme metadon.

f. Efek Samping

Gangguan fungsi hati, gangguan pernafasan, nafas pendek, kolaps dan syok, saliva tubuh lainnya berwarna kemerah-merahan, urtikaria .

2) Santibi Plus

a. Kegunaan : pengobatan awal dan pengobatan ulang TB paru. b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 3 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan :

Obat harus dimakan secara teratur sesuai dengan resep dokter, jangan sampai terlewat walaupun satu dosis.

Pemeriksaan opthalmologi sebaiknya dilakukan secara teratur baik sebelum ataupun sesudah pemberian obat walaupun tidak terjadi gejala-gejala visual.

Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat menurunkan efeknya.

Jangan makan keju, ikan tuna dan sardin karena mungkin menimbulkan reaksi.

Penyimpanan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya. e. Interaksi obat

Dapat menghambat metabolisme carbamazepin, etosuksimid dan fenitoin

(26)

Sikloserin dan disulfiram dapat meningkatkan toksisistas sistem saraf pusat.

f. Efek Samping

Optik neuritis, hepatotoksik nekrosis, insomnia, peripheral neuritis.

3) Letropar

a. Kegunaan : Meningkatkan daya tahan tubuh dan adanya gangguan pada mata akibat pemakaian obat TBC

b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul

(27)

R/ Cravox 500 mg No. V S1 dd 1 Tab

R/ Tab Lameson 4 mg No. X S2 dd 1 tab

R/ Imunos No. X S2 dd 1 Tab

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita infeksi yang disebabkan alergi

II. Tabel 3.1.3. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Susanto untuk pasien

Asri Ivo.

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. 2. 3 Cravox (Lapi) Lameson ( Lapi) Imunos (Lapi) Levofloxacin 500 mg Metil prednisolon 4 mg Echinaceae, Zn- pikolinat, Na- Askorbat Levocin, Nislev Medrol, metidrol - (G) keras (G) keras (B) (Bebas) Anti infeksi Anti alergi Meningkatkan daya tahan tubuh

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan

untuk mengatasi penyakit infeksi yang dialami pasien

IV. Pelayanan Informasi

1. Cravox

a. Kegunaan: pengobatan infeksi pada saluran pernafasan b. Bentuk obat: Tablet

(28)

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Jangan menghentikan pemakaian obat meskipun sudah merasa sembuh, obat harus diminum sampai habis.

Selama pengobatan, pasien disarankan menghindari kontak langsung dengan sinar matahari untuk mencegah terjadinya reaksi fotosensitivitas (erupsi kulit).

Selama pengoabatan dianjurkan tidak mengendarai kendaraan bermotor, menjalankam mobil atau mesin atau aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan dan koordinasi, karena levofloxacin memiliki efek neurologik.

Dianjurkan untuk banyak minum air untuk mencegah terjadi kristaluria.

Jika timbul syok atau gejala menyerupai syok, hentikan segera pengobatan.

Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme yang kurang peka. Penggunaan jangka panjang juga perlu disertai pemeriksaan periodik terhadap fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.

Penggunaan pada penderita yang mendapat terapi hipoglikemik perlu disertai pemantauan kadar glukosa darah.

e. Interaksi Obat

Obat-obat antasid yang mengandung aluminium atau magnesium, sucralfat, kation logam mengurangi absorbsi levofloxacin

Kombinasi teofilin dengan levofloxacin dapat meningkatkan kadar teofilin dan efek samping teofilin yang lebih besar.

f. Efek Samping

SSP : Sakit kepala, mengantuk, insomnia, depresi.

Hati dan saluran pencernaan : Mual, muntah, diare, konstipasi, anorexia

Urogenital : Genital moniliasis, lekore. Kulit/alergi : ruam kulit, urticaria, gatal.

(29)

Levofloxacin adalah isomer optik S-(-) ofloxacin derivat fluoroquinolon. Levofloxacin mempunyai aktivitas antibakteri dengan spektrum luas yang efektif baik untuk bakteri Gram-positif, termasuk Gram-negatif. Mekanisme kerja yang utama adalah menghambat DNA girase sehingga tidak terjadi replikasi dan transkripsi DNA bakteri.

2. Lameson

a. Kegunaan: Pengobatan alergi akibat pemakaian obat b. Bentuk obat: Tablet

c. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan

Hati-hati penggunaan obat jangka panjang pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil

Pemberian jangka lama dapat menyebabkan terjadinya katarak subkapsuler, glaukoma.

Hati-hati penggunaan pada penderita colitis ulkus non spesifik, divertikulus, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis.

e. Interaksi Obat

Kombinasi obat dengan rifampisin dapat mengurangi efek kortikosteroid

Kombinasi dengan barbiturat dapat mengurangi efek kortikosteroid Penggunaan bersamaan dengan siklosporin dapat saling menghambat metabolisme masing-masing obat.

f. Efek Samping

Pemakaian jangka pendek jarang menimbulkan efek samping yang serius tapi pada pemberian jangka panjang dapat menimbulkan efek samping, misalnya : moon face, hipertensi, osteoporosis, gangguan sekresi hormon, tukak peptik, glaukoma.

(30)

Metil prednisolon adalah suatu glukokortikoid sintetik yang bekerja dengan menduduki reseptor spesifik dalam sitoplasma sel yang sensitif. Ikatan ini akan mempengaruhi DNA dalam mensintesis berbagai protein sehingga menyebabkan berkurangnya produksi berbagai mediator peradangan seperti prostaglandin, leukotrien, berkurangnya degranulasi sel mast, berkurangnya sintesis kolagen.

3. Imunos

a. Kegunaan : Untuk meningkatkan daya tahan tubuh b. Bentuk : Tablet

c. Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1

(31)

R/ Spiradan No. VI S2 dd 1 tab R/ Kaflam No. V S1 dd 1 tab R/ Lapistan Tab No. X

S prn

Pro : Saraswati

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien mengalami sakit gigi.

II. Tabel 3.1.4. Spesialite Obat pada Resep dari Drg. Budi Darmawan

Wicaksono (Sonny Moeljono) untuk pasien Saraswati.

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. 2. 3 Spiradan (Dankos) Kaflam (Dankos) Lapistan (Lapi) Spiramisin Diklofenak K Asam mefenamat Spiranter Klotaren Laflanac Ponstan, Mefinal, Mefix (G) keras (G) keras ( G) Keras Anti infeksi Analgesik & Anti inflamsi Analgesik

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan untuk pengobatan sakit gigi yang diderita pasien.

IV. Pelayanan Informasi

1. Spiradan

a. Kegunaan : Untuk pengobatan infeksi / abses pada gigi b. Bentuk obat : Tablet

(32)

Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati. e. Efek Samping Obat :

Reaksi ringan berupa mual, muntah, dan diare akibat pemberian dosis tinggi, rasa tidak enak pada epigastrik dan abdominal, kelainan ringan pada kulit.

2. Kaflam

a. Kegunaan : sebagai analgesik dan anti inflamasi b. Bentuk obat : Tablet salut selaput

c. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan:

Ketepatan diagnosa dan pengawasan ketat harus dilakukan pada pasien dengan gejala gangguan saluran cerna, tukak lambung, pasien

crohn’s disease.

Obat sebaiknya diminum setelah makan.

Hati-hati bila digunakan pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat.

Hati- hati bila digunakan pasien dengan gangguan fungsi ginjal e. Interaksi Obat :

Apabila diberikan dengan preparat yang mengandung lithium atau digoxin kadar diklofenac meningkat dalam plasma

Kombinasi dengan diuretika dapat menghambat aktivitas diuretika.

Keterangan :

Kaflam (Kalium diklofenak) adalah obat anti inflamsi non steroid yang mengandung garam kalium dari diklofenak. Obat ini memiliki efek analgetik dan anti inflamsi. Kalium diklofenak bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin, mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi, nyeri dan demam.

3. Lapistan

a. Kegunaan : Sebagai analgesik b. Bentuk obat : Kapsul

(33)

• Jangan diberikan pada penderita bronkospasme, alergik rinitis, urtikaria atau mendapat obat nonsteroid anti – inflamasi yang lain.

• Obat diminum sesudah makan

• Jangan digunakan pada wanita hamil dan menyusui

• Hentikan segera bila terjadi diare, ruam kulit e. Interaksi Obat :

Obat-obat anti koagulan oral seperti : warfarin, asetosal dan insulin. f. Efek Samping Obat

Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik

usus, mual, muntah dan diare, penglihatan kabur.

Pada penggunaan terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari

dapat mengakibatkan anemia hemolitik.

Keterangan :

Lapistan (Asam mefenamat) merupakan kelompok anti-inflamsi non steroid, bekerja dengan menghambat enzim siklo-oksigenase, sehingga mempunyai efek analgetik, anti inflamasi dan antipiretik.

(34)

R/ Plavix No. X S1 dd 1 tab R/ Lasix fls I S pro inj

R/ Cardio Aspirin No. VII S1 dd 1

R/ Pumpitor No. VII S1 dd 1

Pro : Lie Sin Ching

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita hipertensi dan gangguan pembuluh darah.

II. Tabel 3.1.5. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Togu untuk pasien Lie

sin ching

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. 2. 3 4. Plavix (Sanofi) Lasix (Aventis) Cardio aspirin (Bayer) Pumpitor (Sanbe Farma) Klopidogrel Furosemid Asam asetil salisilat Omeprazol - Farsix Restor OMZ, Redusec (G) keras (G) keras ( G) Keras (G) Keras Vasodilator Diuretikum Anti platelet Antasida

III. Rasionalitas Komposisi Obat

(35)

IV. Pelayanan Informasi

1. Plavix

a. Kegunaan : Sebagai vasodilator pada infark myocardia, stroke iskemia b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan:

Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati. Hati-hati penggunaan obat pada penderita tukak lambung

Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui. e. Efek Samping Obat :

Perdarahan, gangguan saluran cerna, gangguan susunan saraf pusat, kelainan pada kulit seperti pruritus.

f. Interaksi obat

Klopidogrel dengan warfarin dapat meningkatkan terjadinya pendarahan. Klopidogrel dengan asetilsalisilat dapat meningkatkan agregasi platelet. Interaksi dengan heparin dapat menghambat kerja heparin sebagai

antikoagulan sehingga menyebabkan pendarahan.

2. Lasix

a. Kegunaan : Sebagai diuretikum b. Bentuk obat : Sediaan injeksi c. Cara pemakaian :

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Obat diminum pada pagi hari dan jangan diminum pada malam hari menjelang tidur sebab obat ini dapat mengakibatkan pengeluaran urin lebih banyak dan sering sehingga dapat mengganggu tidur malam.

Obat diminum secara teratur seperti petunjuk dokter, jangan dihentikan walaupun telah terasa sembuh dan jangan menambah obat bila obat telah habis, selalu melalui resep dokter.

Janganlah mengemudikan kenderaan karena obat ini kemungkinan akan menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

(36)

Sebaiknya obat dimakan dengan segelas susu

Makanlah buah atau makanan yang mengandung kalium selama mengkomsumsi obat ini.

3. Cardio Aspirin

a. Kegunaan : Sebagai Anti platelet b. Bentuk obat : Tablet salut enterik

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan:

Hati-hati pada penderita gangguan fungsi hati, hipoprotrombinemi dan defisiensi vitamin K dan ginjal berat.

Hentikan pengobatan jika terjadi gannguan pada pendengaran, pusing Obat ini tidak boleh digunakan untuk jangka lama maupun pada dosis tinggi tanpa konsultasi dengan dokter.

Hati- hati pada penderita hemofilia

Hati-hati pada penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan e. Interaksi Obat :

Bila diberikan dengan kortikosteroid dapat menyebabkan resiko perdarahan gastrointestinal

Dapat memperberat efek kumarin dan heparin sebagai antikoagulan Mengurangi efek spironolakton, forosemid.

f. Efek Samping Obat

Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, penglihatan kabur.

Pada penggunaan terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan anemia hemolitik.

4. Pumpitor

a. Kegunaan : Sebagai Antasida b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 Kapsul d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

(37)

e. Interaksi obat :

Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, fenitoin dengan warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat pengobatan warfarin atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau fenitoin jika omeprazol ditambahkan pada pengobatan.

f. Efek samping

Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.

Keterangan :

(38)

Contoh Pelayanan Swamedikasi

Swamedikasi 1

I. Keluhan

Seorang Ibu datang ke apotik dimana anaknya mengalami gejala kurang nafsu makan, berat badan menurun, lemah, perut buncit dan sering merasa gatal pada anus khususnya pada malam hari. Diduga sianak menderita penyakit cacingan, diberi obat COMBANTRIN

II. Tabel 3.2.6. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk

Lain

Gol Khasiat

1. Combantrin syrup rasa jeruk

(Combiphar)

Pirantel pamoat setara dengan pirantel 25 mg/ml

Konvermex (Konimex) Pirani (Zenith)

(B) Bebas terbatas

Antelmentika

III. Informasi obat

1. Kegunaan : infeksi cacing tunggal ataupun campuran 2. Bentuk obat : sirup

3. Cara pakai : diminum 1 kali sebanyak 2 sendok teh 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan

Cukup diberikan 1 hari, jangan melebihi dosis yang dianjurkan Pengobatan ulang dianjurkan 3 bulan kemudian

Tidak diperlukan diet atau pencahar pada pengobatan

Swamedikasi 2

I. Keluhan

(39)

II. Tabel 3.2.7. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Sangobion (Merck)

Fe(II)glukonat 250 mg

MgSO4 0,2 mg CuSO4 0,2 mg Vit C 50 mg Vit B12 dengan faktor intrinsik 7,5 mcg

Asam folat 1 mg Sorbitol 25 mg

Biosanbe (Sanbe Farma) Emibion (Guardian )

(B) Bebas

Antianemia

III. Informasi Obat

1. Kegunaan : Anemia karena kekurangan zat besi dan mineral lainnya yang membantu pembentukan darah

2. Bentuk obat : Kapsul 3. Cara pakai : 1 kapsul sehari

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Obat ini dapat menyebabkan tinja berwarna hitam

Dianjurkan meminum obat ini 5 hari sebelum menstruasi dan 5 hari sesudah menstruasi

Pemakaian obat jangan melebihi dosis yang dianjurkan karena pemakaian berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik seperti diare, mual dan muntah

Penyimpanan di tempat sejuk dan kering

Swamedikasi 3

I. Keluhan

(40)

II. Tabel 3.2.8. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1. Dulcolax (Boehringer Ingelheim)

Bisakodil 5 mg Melaxan (Mecosin) Toilax (Rama Farma)

(W) Bebas terbatas

Laksansia

III. Informasi obat

1. Kegunaan : untuk sembelit, menghilangkan rasa nyeri pada buang air besar 2. Bentuk obat : tablet salut enterik

3. Cara pakai : 1 kali sehari 2 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan

Tablet diminum pada malam hari sebelum tidur Jangan digunakan setiap hari lebih dari 1 minggu

Hentikan penggunaan obat bila gejala tidak membaik dan hubungi dokter

Sebaiknya diminum dengan air secukupnya.

Keterangan:

Bisakodil adalah suatu pencahar kontak dari golongan tiarylmethane bekerja langsung terhadap dinding usus besar (colon) dengan memperkuat peristaltiknya. Bisakodil secara oral mengalami hidrolisis menjadi difenol diusus bagian atas, difenol yang diabsorbsi mengalami konjugasi dihati dan didinding usus. Metabolit ini diekskresi melalui empedu selanjutnya mengalami rehidrolisis menjadi difenol kembali yang akan merangsang motolitas usus besar.

Swamedikasi 4

I. Keluhan

(41)

II.Tabel 3.2.9. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

New Diatabs (Medifarma)

Attapulgit 600 mg Biodiar (Novartis) New Polymagma (Wyeth)

(B) Bebas

Obat diare

III. Informasi obat

1. Kegunaan: untuk pengobatan diare non spesifik 2. Bentuk obat: tablet

3. Cara pemakaian: 2 tablet setiap setelah buang air besar, maks 12 tablet/ 24 jam

4. Hal-hal yang diinformasikan:

Jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi dokter

Dianjurkan pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktunya 2-3 jam

Keterangan:

Attapulgit mengabsorbsi toksin-toksin dan bakteri-bakteri yang menyebabkan diare lalu mengeluarkan toksin dan bakteri tersebut dari tubuh, dapat mengurangi frekuensi buang air besar dan memperbaiki konsistensi feses yang encer

Swamedikasi 5

I. Keluhan

Seorang gadis datang ke apotik dengan keluhan matanya terasa perih gatal dan memerah. Berdasarkan keluhan pasien maka diberikan obat tetes mata VISINE

II. Tabel 3.2.10. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1. Visine (Pfizer)

Tetrahidrazolin HCL 0,05 %

Braito (Konimex) Cendovisin (Cendo)

(G) Keras

(42)

III. Informasi obat

1 Kegunaan : untuk edema konjungtiva, iritasi ringan 2 Bentuk obat : tetes mata

3 Cara pakai : 2 – 3 kali sehari 1 – 2 tetes 4 Hal-hal yang perlu diinformasikan

Pada saat diteteskan, mata jangan langsung berkedip, tunggu beberapa detik agar obat dapat terserap dengan sempurna.

Bila tidak terjadi perbaikan dalam waktu 48 jam atau jika iritasi dan kemerahan menetap atau meningkat maka penggunaanya harus dihentikan dan segera minta nasehat dokter

Untuk menghindari pencemaran, botol harus ditutup rapat kembali setelah pemakaian dan jagalah supaya ujung botol tidak kena tangan atau benda lain

Untuk menghindari infeksi, jangan digunakan obat tetes mata lebih dari 1 orang.

Keterangan:

Tetrahirazolin HCL adalah suatu derivat imidazolin dengan efek dimata yang lebih panjang, memiliki efek adrenergis langsung dengan vasokonstriksi tanpa stimulasi SSP. Khususnya digunakan sebagai dekongestivum pada selaput lendir bengkak di mata .

Swamedikasi 6

I. Keluhan:

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berusia 2 tahun demam

II. Tabel 3.2.11. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat 1. Panadol

(PT.Sterling Products Indonesia)

Parasetamol Sanmol ( Sanbe) Tempra

(Bristol-Myers Squib)

(B) Bebas

(43)

III. Pelayanan Informasi

a. Kegunaan : untuk meredakan rasa sakit dan demam b. Bentuk sediaan : Sirup

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh. d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

Hanya digunakan pada keadaan sakit

Hati-hati penggunaannya dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan hati.

Tidak boleh diberikan pada penderita yang hipersensitif terhadap obat ini dan penderita dengan kelainan hati.

Penggunaan obat ini harus hati-hati pada penderita penyakit ginjal.

Bila dalam 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tetap bertahan atau bila terjadi kemerah-merahan pada kulit segera hubungi dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan.

Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.

Swamedikasi 7

I. Keluhan

Seorang anak laki-laki 5 tahun mengalami gangguan berupa pilek dan bersin terus-menerus, banyak mengeluarkan ingus, hidung mampet dan gatal-gatal disekitar hidung. Diduga pasien mengalami gejala flu karena alergi, dan diberikan Lapifed

II. Tabel 3.2.12. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Lapifed (Lapi)

Tripolidine HCl Pseudo epedrin HCl

Actifed (Glaxo wellcome )

(W) Bebas terbatas

(44)

III. Informasi obat

1. Kegunaan : gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti alergi rhinitis, rhinitis vasomotor dan pilek

2. Bentuk obat : sirup

3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 endok teh 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang, segera hubungi dokter Hentikan penggunaan bila terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing

Jangan melebihi dosis yang dianjurkan

Penyimpanan ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya, jangan disimpan dalam lemari es

Obat dapat menyebabkan kantuk

Swamedikasi 8

I. Keluhan

Seorang wanita dewasa datang ke apotik dengan keluhan gatal-gatal pada selangkangan paha kulit nampak memerah berdasarkan keluhan tersebut pasien disimpulkan menderita infeksi jamur. Dan diberi krim DAKTARIN

II Tabel 3.2.13. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus Swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Daktarin (Jenssen)

Mikonazol nitrat 2%

Mycorine (Yupharin) Mexoderm (Konimex)

(W) Bebas terbatas

fungisida

III Informasi obat

1. Kegunaan : infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi dan jamur lainnya

2. Bentuk sediaan : krim

(45)

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Jauhkan obat dari mata dan hanya untuk pemakaian luar badan Gunakan krim secara rutin, jangan terputus-putus

Lamanya pengobatan bervariasi antara 2-6 minggu tergantung dari tempat dan berat ringannya penyakit

Pengobatan harus diteruskan paling tidak 1 minggu setelah smua gejala hilang

Bila terjadi reaksi sensitivitas atau iritasi, obat harus dihentikan

Simpanlah ditempat yang kering, jauhkan dari panas dan cahaya langsung dan jaga jangan sampai membeku

Jika setelah pengobatan 1 bulan tidak ada kemajuan klinis harap melakukan pemeriksaan ke dokter.

Swamedikasi 9

I. Keluhan

Seorang perempuan berusia 25 tahun mengalami rasa perih di lambung, khususnya pada saat perut kosong dan pada 15-30 menit setelah makan. Lambung terasa penuh, mual, kembung dan kadang-kadang terjadi muntah asam. Penderita disimpulkan menderita sakit maag dan diberikan obat magasida

II. Tabel 3.2. 14. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Magasida ( Kimia

Farma)

Al hidroksida gel kering 461 mg Mg hidroksida 461 mg

Simethicone 20 mg

Mylanta (Pfizer) Mylacid (Emba Megafarma)

(B) Bebas

Antasida

III. Informasi obat

1. Kegunaan : mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari.

2. Bentuk obat : tablet kunyah

(46)

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan

Obat diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 1-2 jam ssudah makan dan sebelum tidur

Penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter, karena dapat menimbulkan ketergantungan lambung

Penggunaan bersama obat lain harus dihindari karena dapat mengganggu penyerapan obat tersebut, seperti tetrasiklin dan simetidin oral harus diberikan dengan interval 2 jam

Swamedikasi 10

I. Keluhan

Seorang anak laki-laki berumur 12 tahun mengalami gangguan berupa pilek dan bersin terus-menerus, banyak mengeluarkan ingus dan air mata, hidung mampet dan gatal-gatal disekitar mata dan hidung. Diduga pasien mengalami gejala flu karena alergi, dan diberikan ACTIFED

II. Tabel 3.2. 15. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Actifed (Glaxo wellcome)

Tripolidine HCl Pseudo epedrin HCl

Tremenza (Sanbe farma)

(W) Bebas terbatas

Meringankan gejala flu karena alergi pada saluran nafas bagian atas

III. Informasi obat

5. Kegunaan : Gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti alergi rhinitis, rhinitis vasomotor dan pilek

6. Bentuk obat : sirup

(47)

8. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang, segera hubungi dokter

Hentikan penggunaan bila terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing

Jangan melebihi dosis yang dianjurkan

Penyimpanan ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya, jangan disimpan dalam lemari es

Obat dapat menyebabkan kantuk

(48)

BAB IV

PEMBAHASAN

Apotik Kimia Farma merupakan anak perusahaan dari PT. Kimia Farma Tbk. dengan nama PT. Kimia Farma apotek adalah perusahaan milik negara (BUMN). Sebagai perusahaan milik negara, PT. Kimia Farma apotek harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau para pelanggannya dalam bidang kesehatan yang dalam hal ini adalah penyediaan kebutuhan akan obat-obatan.

PT. Kimia Farma apotik selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pelayanan tersebut antara lain dengan cara menyediakan obat-obatan dengan lengkap, memiliki pegawai/karyawan/petugas yang ramah dan terampil, menyediakan ruang tunggu yang nyaman, selalu menjaga kebersihan dan kerapian apotek, dan sebagainya. Dan yang paling penting adalah selain penyediaan obat yang lengkap, obat tersebut harus benar-benar bermutu dan terjamin kualitasnya.

Fungsi dari penyediaan obat-obatan secara lengkap di Kimia Farma antara lain untuk, mempertahankan stabilitas perusahaan, meningkatkan omset karena Kimia Farma adalah sebuah perusahaan retail yang juga mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba, menghindari resiko keterlambatan datangnya barang serta memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menyediakan obat-obatan yang bermutu dan terjamin kualitasnya.

(49)

persediaan dapat dengan mudah memfokuskan secara detail pengadaan barang di Apotik Kimia Farma 39. Dalam Analisis ABC persediaan digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok A, B dan C. dimana setiap kelompok mempunyai prioritas yang berbeda. kelompok A mempunyai prioritas yang utama karena 20 % dari jumlah persediaan ini mewakili 80% dari total hasil penjualan (omset), sehingga diusahakan agar obat-obat yang termasuk kelompok ini jagan samapai terjai kekosongan. Kelompok A merupakan obat yang cepat laku dan dalam beberapa kasus merupakan obat yang sangat mahal. Hanya ada sedikit kelompok A dalam persediaan di apotek. Tetapi karena kelompok tersebut sangat tinggi permintaannya, merupakan obat yang berputar dengan cepat (atau karena obat tersebut sangat mahal), Kelompok A merupakan mayoritas penjualan apotek. Kelompok A seharusnya dimonitor dengan hati-hati, angka pemesanan ulang dan EOQ-nya seharusnya dihitung dan digunakan serta dikalkulasi ulang paling sedikit setiap 6 bulan. sedangkan kelompok B dan C merupakan kelompok yang agak lambat lakunya. kelompok B mempunyai penjualan rata-rata dan perputaran inventaris. kelompok C adalah obat yang paling lambat lakunya, obat produk yang paling kurang diminta. Karena kelompok B dan C merupakan jumlah yang jauh lebih besar dan merupakan proporsi penjualan yang lebih kecil, tidak perlu dan tidak efisien untuk memonitor obat-obat tersebut seketat kelompok A. kelompok B dan C biasanya dapat cukup dikendalikan dengan menggunakan kartu stok gudang dan kartu stok di ruang peracikan dan penjualan eceran. Untuk dapat menggolongkan produk-produk sebagai barang dalam kelompok A, B dan C, Apotek Kimia Farma menggunakan analisa laporan perputaran produk yang dapat diproses dengan bantuan komputer melalui program yang telah disiapkan.

Teori mengatakan bahwa dalam persediaan fungsi manajemen sangat penting dalam pengendalian persediaan dan setelah kami amati di apotek Kimia Farma sistem pengadaan sudah dimanajemen dengan baik, dimana pengadaan untuk barang juga akan dijual di apotek dilakukan terpusat yang berada di outlet apotek Kimia Farma Palang Merah.

Adapun cara pemesanan barang yang dilakukan oleh outlet Kimia Farma di kota Medan yaitu:

(50)

2. Kemudian dari defekta tersebut masing-masing outlet membuat BPBA (Bon Permintaan Barang Apotek) untuk diserahkan ke outlet KF Palang Merah.

3. Pihak palang Merah membuat surat pesanan untuk dikirim ke distributor. 4. Pihak distributor langsung mengantarkan ke masing-masing outlet KF

yang meminta barang sesuai dengan pesanan.

5. Kemudian outlet yang menerima barang melakukan pengecekan secara fisik dan memeriksa faktur apakah barang yang ada sesuai pesanan.

6. Setelah itu faktur asli akan dibawa lagi oleh distributor untuk menagih biaya pembelian ke outlet Palang Merah.

Proses pengadaan di Apotek Kimia Farma dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari senin dan kamis untuk kebutuhan seminggu. Barang yang sudah diterima lalu disimpan berdasarkan bentuk sediaan, golongan obat, khasiat farmakologi (efek terapetiknya) dan disusun berdasarkan alfabetis. Sedangkan sistem pengeluarannya adalah dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Untuk pemesanan obat-obatan yang emergency (Cito) dilakukan setiap harinya.

Untuk obat-obat bebas (OTC), Apotek Kimia Farma memberikan kebebasan kepada kepada konsumen untuk memilih obat yang dibutuhkan dengan cara menyediakan swalayan farmasi. Swalayan ini ditata sedemikian rupa sehingga konsumen dengan mudah dapat mencari dan menemukan obat yang dibutuhkan dengan tidak mengurangi nilai estetikanya.

(51)

Selain melayani resep tunai, Apotek Kimia Farma juga melayani resep kredit engan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti : PTPN, PT. Telkom, Bank Indonesia dan lain-lain. Dan untuk terus memberikan kepuasan kepada pelanggannya, Apotek Kimia Farma selalu membuat inovasi-inovasi baru agar dapat mencapai tahap kesempurnaan.

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, maka kita akan dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan. Berarti kita akan kehilangan kesempatan keuntungan yang seharusnya kita dapatkan. Dalam mengelola apotek pengendalian persediaan sangat perlu, dan perlu juga dipertimbangkan apabila menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Maka dalam hal ini sistim pembelian harus dimenejemen dengan baik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pembelian barang di apotek yaitu :

1. Kondisi keuangan

Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar hutang, memberikan peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar 2. Sifat barang, apakah fast moving atau slow moving. Untuk barang yang

fast moving disediakan dalam jumlah yang lebih besar sedangkan yang

slow moving disediakan secukupnya.

3. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan

(52)

Didalam pengadaan barang di swalayan farmasi telah berfungsi dengan baik, tetapi sebaiknya obat-obat dan alat-alat kesehatan maupun kosmetika sebaiknya dilengkapi atau lebih bervariasi sehingga para pelanggan akan tertarik untuk berbelanja di swalayan farmasi apalagi kalau dibarengi dengan harga yang bersaing tentunya akan menambah omset apotek. 4. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, ditentukan berdasarkan data

histori. Jumlah sediaan farmasi yang dibeli di apotek kimia farma 39 telah berjalan dengan baik. Dimana pembelian untuk seluruh kimia farma untuk daerah Medan dan sekitarnya dipusatkan di KF 27 kemudian barang langsung dibagi-bagi sesuai kebutuhan permintaan tiap apotik.

5. Kondisi gudang

Apotek Kimia Farma tidak memiliki gudang, sehingga pembelian barang disesuaikan dengan kebutuhan saja. Hal ini untuk mencegah resiko rusaknya obat karena daluarsa dan tertanamnya modal untuk obat tersebut padahal barangnya belum tentu laku dengan cepat.

6. Tanggal Kadaluarsa.

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

• Di dalam mengelola apotek manajemen persediaan sangat diperlukan supaya dapat memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan mendapat keuntungan yang maksimal.

• Didalam mengelola persediaan fungsi pembelian sangat besar perananya untuk mendapatkan obat yang lebih murah tetapi dapat melayani kebutuhan konsumen.

• Di apotek kimia farma 39 fungsi pembelian sudah berjalan dengan baik hanya masih ada data resep yang ditolak, karena semakin banyaknya obat-obat baru.

• Sistem yang digunakan Apotik Kimia Farma dalam proses pengadaan persediaan adalah sistem Analisis ABC (pareto) dan sistem Just-in Time berdasarkan penolakan resep.

• Apotik Kimia Farma terus melakukan inovasi-inovasi baru demi meningkatkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

4.2 Saran

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. (2004), Manajemen Retail : Panduan Lengkap Pengelolaan Toko

Modern, Edisi Pertama, Penerbit PPM, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1027/Menkes/SK/IX/2004.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, (2002), ISO-Indonesia, Volume 36, Jakarta Rangkuti, Freddy., (2004), Manajemen Persediaan, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Seto, S. Nita Y. dan Lily T. (2004), Manajemen Farmasi, Penerbit Airlangga University Press, Surabaya. hal 2-10.

Umar, M, Drs., Apt., MM, (2004), Manajemen Apotek Praktis, Cetakan Pertama, CV. AR-Rahman, Solo.

www.kimiafarma.co.id, PT. Kimia Farma Apotek, ( Diakses tanggal 3 Mei 2007).

Referensi

Dokumen terkait

Kecepatan pelayanan di Apotek Kimia Farma 160 diusahakan seefektif mungkin, yaitu dengan mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing petugas. Namun,

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang telah dilakukan oleh Apotek Kimia Farma adalah dengan cara mengadakan survei kepuasaan pelanggan, yang dilakukan dengan

Pelayanan yang diberikan Apotek Kimia Farma 85 Pematang siantar sama halnya seperti pelayanan apotek secara umum yaitu menyediakan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan

Sistem komputerisasi yang dimiliki Apotek Kimia Farma seharusnya dapat memberikan pelayanan yang cepat, untuk mempercepat pelayanan diperlukan data yang akurat antara

Konseling dan pelayanan informasi obat di Apotek Kimia Farma 162. Pematang Siantar sudah terlaksana tetapi

Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma 292 Jalan Tgk..

Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas/ Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr.. Hal-hal yang

Kimia Farma sampai pada tahun 1995, memiliki 34 Pedagang Besar Farmasi dan 137 Apotek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya