• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma 27 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma 27 Medan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

APOTEK KIMIA FARMA 27 MEDAN

Disusun Oleh :

ROMI ACHMADI, S. Farm. NIM 073202082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan shalawat

beriring salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, atas segala rahmat dan

anugerah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan Praktek Kerja Profesi di apotek Kimia Farma 27 Medan.

Laporan Praktek Kerja Profesi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menghanturkan

ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Hendra Farma Johar, M.Si, Apt sebagai Manajer Bisnis PT Kimia

Farma apotek Medan, dan sebagai apoteker apotek Kimia Farma 27 Medan,

beserta staf pegawai yang telah banyak membantu penulis selama Latihan

Kerja Profesi di apotek Kimia Farma 27 Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt sebagai Dekan Fakultas

Farmasi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Wiryanto, M.S, Apt

sebagai Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara dan seluruh Staf pegawai Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara.

Semoga Allah Yang Maha Esa membalas budi baik Bapak dan Ibu dengan

balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2008

(3)

LEMBAR PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

ABSTRAK... vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tujuan... 2

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK... 3

2.1 Defenisi... 3

2.2 Strategi Pemasaran Ritel... 4

2.2.1 Mengembangkan Keunggulan Bersaing Yang Dapat Dipertahankan... 5

2.2.2 Kesempatan Strategis dan Keunngulan Bersaing... 5

2.3 Sumber Daya Manusia dalam Ritel... 6

2.4 Aspek Keuangan Ritel... 7

BAB III PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk... 8

3.1 Sejarah Kimia Farma... 8

3.2 Bisnis Kimia Farma... 8

3.3 PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan... 10

3.4 Apotek Kimia Farma 27 Medan... 11

3.4.1 Lokasi... 11

3.4.2 Sumber Daya Mausia... 11

3.4.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi... 11

3.4.3.1 Perencanaan Pembelian... 11

3.4.3.2 Prosedur Pembelian... 12

3.4.3.3 Pemantauan Hail Pembelian... 12

(4)

BAB IV KOMPLAIN... 15

4.1 Jenis-Jenis Komplain... 17

4.2 Omplain Di Apotek Kimia Farma 27... 17

4.3 Cara Penanganan Komplain... 18

BAB V LAPORAN RESEP DAN SWAMEDIKASI... 19

5.1 Laporan Resep... 19

5.1.1 Resep I... 19

5.1.2 Resep II... 23

5.1.3 Resep III... 26

5.1.4 Resep IV... 29

5.1.5 Resep V... 31

5.2 Swamedikasi... 34

BAB VI PEMBAHASAN... 42

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... .44

7.1 Kesimpulan... 44

7.2 Saran... 44

(5)

Farma 27 Medan. PKP ini dilaksanakan dalam upaya memberikan perbekalan,

keterampilan dan keahlian kepada calon apoteker dengan melihat secara langsung

pengelolaan suatu apotek serta melihat peran dan tugas Apoteker Pengelola Apotek

(APA) dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek. PKP dilaksanakan pada

tanggal 23 Juni – 22 Juli 2008 dengan jumlah jam efektif 225 jam. Kegiatan PKP di

apotek Kimia Farma meliputi: melihat dan mempelajari sistem penyusunan obat di

apotek, mempelajari item obat yang ada di apotek beserta indikasinya, tata cara

penerimaan barang dari PBF dan pencatatan pembelian. Selain itu juga ikut berperan

dalam pelayanan swamedikasi dan informasi obat kepada pasien serta pelayanan obat

dalam bentuk resep. Di samping itu, tugas khusus dilaksanakan dengan topik komplain

yaitu melaporkan komplain yang disampaikan pelanggan selama PKP di apotek Kimia

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien

yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Kegiatan

kefarmasian yang semula hanya terfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi

menjadi pelayanan komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

hidup pasien. Namun demikian dalam menjalankan profesi kefarmasian, apoteker

harus bekerja dalam suatu standar tertentu meliputi manajemen yang didukung

fasilitas memadai untuk dapat menyediakan pelayanan yang optimal bagi pasien.

PT Kimia Farma memiliki anak perusahan yaitu PT Kimia Farma Apotek yang

bergerak sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri di bidang perapotekan. PT

Kimia Farma Apotek telah membangun jaringan apotek yang menyebar secara

nasional. Sebagai perusahaan yang berskala nasional, PT Kimia Farma Apotek

mendirikan apotek-apotek dengan sistem jaringan dan mengacu pada standar

fasilitas dan manajemen yang terorganisir dengan baik. Oleh karena itu,

apotek-apotek yang didirikan PT Kimia Farma Apotek memiliki keungulan terkemuka

baik secara sistem yang mendukung kualitas pelayanan kepada pasien.

Pelayanan kefarmasian di apotek mencakup beberapa aspek penting. Apotek

berkewajiban menyediakan produk obat berkualitas serta memberikan informasi

yang dibutuhkan perihal penggunaan obat. Pasien sebagai konsumen juga berhak

atas rasa nyaman dan puas dalam menerima pelayanan di apotek. Oleh karena itu

apoteker harus mampu menerapkan manajemen dan sistem pelayanan yang

berorientasi kepada kepuasan pasien serta melakukan evaluasi guna meningkatkan

kualitas pelayanannya. Penindaklanjutan terhadap keluhan pasien terhadap

layanan di apotek merupakan salah satu evaluasi yang dilaksanakan guna

(7)

1.2 Tujuan

Tujuan Praktek Krja Profesi yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma adalah

untuk mengetahui tentang manajemen apotek BUMN dan melihat secara langsung

peranan dan tugas Apoteker pengelola apotek Kimia Farma sehingga kelak

mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Apoteker pengelola apotek yang

profesional sesuai dengan kode etik serta undang-undang yang berlaku dalam

(8)

BAB II

TINJAUAN UMUM APOTEK

2.1 Defenisi

Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran

sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Peraturan

Pemerintah No. 25 Tahun 1980).

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu

sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat,

pelayanan atas resep dokter, pelayanan informasi obat (Widodo, 2004).

Sebagai perantara, dalam mendistribusikan perbekalan farmasi dan

perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, apotek memiliki 5 fungsi

kegiatan, yaitu kegiatan : 1). Pembelian; 2). Gudang; 3). Pelayanan dan penjualan;

4). Keuangan dan 5). Pembukuan, sehingga agar dapat dikelola dengan baik, maka

seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA), disamping ilmu kefarmasian yang

telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing)

dan ilmu akuntansi (accounting).

Dengan demikian, seorang APA dalam menjalankan profesi apotekernya

di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,

melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang

dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan

tanpa harus menghilangkan fungsi sosialnya di masyarakat.

Apotek memiliki peran yang cukup besar dalam melayani distribusi

perbekalan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini tidak terlepas akan kebutuhan

akan tenaga kesehatan yang bermutu, khususnya tenaga apoteker. Seorang APA

harus memiliki kemampuan :

a. Melaksanakan kepemimpinannya di apotek.

b. Mengelola sumber daya manusia dibawah pimpinannya.

c. Berjiwa wiraswasta.

(9)

e. Manajemen persediaan barang.

f. Melaksanakan pelayanan konseling ( komunikasi, edukasi, dan konsultasi)

kepada pasien.

g. Menjadi mitra kerja dokter, perawat, dll.

Dalam mengoperasikan apoteknya, keberhasilan pelayanan kefarmasian

suatu apotek dapat diukur/dinilai melalui indikator sebagai berikut :

a. Rasionalisasi dalam pemberian obat kepada pasien.

b. Efektivitas dan keberhasilan terapi.

c. Efisiensi biaya, cepat dalam pelayanan.

d. Kepuasan pasien.

Dengan demikian, apoteker harus memberikan pelayanan kefarmasian langsung

kepada pasien, karena orang yang dipandang banyak mengetahui tentang obat

adalah apoteker. Apoteker memiliki tanggung jawab terhadap obat yang tertulis

dalam resep. Apoteker merupakan konsultan obat bagi dokter maupun pasien yang

membutuhkan. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obat pada pasien.

2.2. Strategi Pemasaran Ritel

Starategi ritel adalah pernyataan yang menjelaskan beberapa hal berikut ini

:

1) Pasar sasaran (target market), yaitu segmen pasar yang direncanakan untuk

dilayani terkait dengan aktivitas memfokuskan sumberdaya yang harus

disiapkan oleh ritel

2) Format yang direncanakan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

target pasar. Format ritel adalah gabungan ritel didasarkan pada sifat atau

ciri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga,

pemasangan iklan dan program promosi, desain toko dan lokasi khusus.

3) Dasar perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang

dapat dipertahankan dalam jangka pananjang.

Konsep ritel adalah orentasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam

(10)

lebih efektif dan efisien. Tugas utama dalam mengembangkan strategi ritel

adalah menetapkan pasar sasaran.Proses ini diawali dengan menetapkan

segmentasi pasar. Ritel yang sukses selalu mendasarkan upaya untuk

mengenali pelanggannya. Pasar sasaran dalam ritel seringkali ditetapkan

berdasarkan faktor demografis, geografis dan fsikografis.

2.2.1 Mengembangkan Keunggulan Bersaing Yang Dapat Dipertahankan Mengembangkan keunggulan bersaing dapat dianalogikan dengan

kemampuan ritel untuk membangun sebuah dinding pembatas di sekeliling

posisinya pada pasar ritel. Dinding pembatas ini akan membuat para pesaing

mengalami kesulitan untuk menjangkau konsumen yang telah menjadi pelanggan

ritel tersebut. Elemen terkhir dalam strategi ritel adalah pendekatan-pendekatan

untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang bisa dipertahankan atau

berkelanjutan dalam jangka panjang.

Tujuh kesempatan yang penting bagi ritel untuk mengembangkan

keunggulan bersaing yang bisa dipertahankan adalah (1) Loyalitas konsumen, (2)

Lokasai, (3) Manajemen sumberdaya manusia (SDM), (4) Sistem distribusi dan

informasi, (5) Barang dagang yang unik, (6) Hubungan pedagang dan (7) Layanan

konsumen.

2.2.2 Kesempatan Strategis Dan Keunggulan Bersaing

Secara khusus, ritel memiliki keunggulan bersaing terbesar dalam

kesempatan-kesempatan yang sama dengan strategi ritelnya, sehingga ritel akan

berhasil dalam kesempatan penembusan pasar yang tidak termasuk pasar baru dan

tidak dikenal.Akibatnya, ritel-ritel yang berhasil memeperluas pasarnya secara

gelobal mampu menerjemahkan apa yang paling baik mereka lakukan untuk

budaya dan pasar baru.

Ada empat kunci keberhasil dari ciri ritel yang menggunakan

kesempatan-kesempatan pertembuhan internasional adalah :

(11)

2) Kemampuan untuk menyesuaikan

3) Budaya global

4) Kemampuan finansial

2.3. Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Ritel

Manajemen sumber daya menusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan

keuntungan yang kompetitif, dengan tiga alasan berikut:

1) Perhitungan biaya tenaga kerja termasuk sebagai salah satu komponen dalam

biaya total ritel. Oleh karena itu, mengelola karyawan yang efektif dapat

menghasilkan keuntungan dalam penghematan biaya total rital.

2) Pengalaman yang dimiliki sebahagian besar pelanggan terhadap ritel, dapat

ditentukan dari aktivitas karyawan yang menyeleksi barang dagangan,

menyediakan informasi dan bantuan, keterampilan dalam memajang stock

barang dagangan di rak pajang. Oleh karena itu karyawan menjadi fungsi

utama dalam membedakan apa yang ditawarkan antar ritel.

3) Pengelolaan SDM yang baik akan mewujudkan kinera oprasional karyawan

ritel yang baik pula dan dapat mewujutkan keuntungan potensial bagi ritel.

Keuntungan potensial tersebut sulit atau bahkan tidak dapat ditiru oleh

pesaing.

Pengelolaan SDM bertanggung jawab menjalankan kelangsungan kantor

dan mempunyai pengetahuan khusus tentang praktik SDM sekaligus

kebijakan-kebijakannya. Pengelolaan ini bertanggung jawab menetapkan SDM yang bisa

memperkuat strategi ritel dan menyediakan pelatihan kerja yang digunakan

Manajer Lini dan karyawan, untuk menerapkan kebijakan-kebijakan.

Mengelola SDM dalam penjualan ritel sangat menantang karena beberapa

hal berikut ini:

1 Adanya kebutuhan tenaga kerja paruh waktu

Hal ini disebabkan terdapat banyak ritel yang membuka geray selama 24 jam

sehari dan biasanya dilakukan pada akhir pekan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Oleh karena itu ritel harus melengkapinya dengan menambah

(12)

2 Penekanan terhadap kontrol biaya

Ritel harus beroperasi dengan batas biaya yang terkontrol. Oleh sebab itu

pengelola perlu sangat berhati-hati memerinci pembayaran gaji untuk tiap jam

kerja karyawan dan tingkat keahlian pekerja.

3 Perubahan demografis pekerja

Ritel yang beroperasi dalam pasar internasional akan menghadapi tantangan

yang lebih berat. Perubahan pola demografis karyawan bisa mengurangi

penjualan secara drastis.

2.4. Aspek Keuangan Ritel

Metode dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan berdampak pada

penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan ritel. Oleh

karena itu, keputusan di bidang keuangan juga merupakan hal yang penting dalam

bisnis ini. Keputusan keuangan komponen integral pada setiap aspek strategi ritel.

Dengan demikian bagaimana ritel mengembangkan strategi untuk

mempertahankan keuntungan bersaing dan sekaligus melihat sarana keuangan

yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pengelolaan kinerja secara

(13)

BAB III

PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk.

3.1. Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal

bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien

Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan.

Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda,

pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF

Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk

hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma

(Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan

publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan

nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi

sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan

peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

3.2. Bisnis Kimia Farma

Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma

berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai

suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan

yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu : industri, marketing, ritel,

laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat Riset dan

Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini

memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina, dan produk-produk

turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di

(14)

kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan

ISO-9001, ISO-9002, ISO-14001 dari institusi luar negeri.

Hasil produksi yang dibuat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk

obat-obat kimia, formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu

etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas

terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item

produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta diekspor ke beberapa negara

melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan

perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma Berkomitmen

untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai

dengan misi perusahaan.

Anak perusahaan PT. Kimia Farma adalah:

1. PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Dibentuk: 4 Januari 2003. Jalur

usaha adalah Distribusi Obat dan Alat Kesehatan

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yang memiliki 40 cabang yang

mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri

maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip

untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya. Dalam

operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan

peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan

sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh

Indonesia.

2. PT Kimia Farma Apotek. Dibentuk : 4 Januari 2003 dengan jalur usaha:

Farmasi.

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar

diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan

penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh

Indonesia. Apotek kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani

resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik,

(15)

Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga

dapat melayani informasi obat dengan baik. Penambahan jumlah apotek

merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum

pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia

Farma akan diuntungkan.

3.3. PT . Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh

Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam

upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan

konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep

dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan

pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia

Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat

melayani informasi obat dengan baik (www.kimiafarma.co.id).

PT. Kimia Farma Apotek Medan dipimpin oleh Drs. Hendra Farma Johar,

M.Si.,Apt. Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh

sumatera yaitu: Kimia Farma Pel. R.S. Inalum, Kimia Farma Pel. 14 R.S.

Pirngadi, Kimia Farma 27 Medan, Kimia Farma 28 Belawan, Kimia Farma 29

Pematang Siantar , Kimia Farma 30 Tebing Tinggi, Kimia Farma 39 Medan,

Kimia Farma 41 Kaban Jahe, Kimia Farma Pel. 41 R. S. Tebing Tinggi, Kimia

Farma Pel. 54 R.S. Rantau Prapat, Kimia Farma 84 Tanjung Balai, Kimia Farma

85 P. Siantar, Kimia Farma 90 Kisaran, Kimia Farma 106 Medan, Kimia Farma

107 Medan, Kimia Farma 160 Medan, Kimia Farma 162 Pematang Siantar, Kimia

Farma 255 Medan, Kimia Farma 312 Rantau Prapat, Kimia Farma 313 Padang

Sidempuan, Kimia Farma 314 Binjai, Kimia Farma Basri, dan Kimia Farma

(16)

3.4. Apotek Kimia Farma 27 Medan 3.4.1 Lokasi

Apotek Kimia Farma 27 berada di Jl. Palang Merah No. 32 Medan, terletak di

daerah perkotaan dan pemukiman yang ramai dengan penduduk yang cukup padat serta

mudah dijangkau oleh kendaraan umum, dekat dengan tempat perbelanjaan dan dekat

dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan lain seperti rumah sakit dan klinik. Lokasi

Apotek Kimia Farma 27 dilengkapi dengan praktek dokter umum, dokter spesialis,

swalayan farmasi, optik dan laboratorium klinik

3.4.2 Sumber Daya Manusia

Apotek Kimia Farma 27 dipimpin oleh seorang oleh Manajer Apotek

Pelayanan (Apoteker Pengelola Apotek) yang membawahi 25 orang karyawan

antara lain 11 orang Asisten Apoteker dan 14 orang non Asisten Apoteker (2

orang Juru Resep, 6 orang Kasir, 2 orang Fakturis, 2 orang bagian pembelian dan

1 orang Pengantar barang,. 1 orang supir)

3.4.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi 3.4.3.1. Perencanaan Pembelian

Perencanaan pembelian dilakukan oleh masing-masing penanggung

jawab rak sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemesanan barang reguler

dilakukan seminggu satu kali, kecuali barang-barang yang dibeli secara mendesak

karena adanya permintaan pasien. Secara garis besar perencanaan pembelian

dilakukan sebagai berikut:

1. Bagian perencanaan pemesanan menetapkan jumlah barang yang akan dipesan

berdasarkan defekta dan daftar pareto penjualan bulan lalu, dengan

memperhatikan jumlah kebutuhan pertumbuhan per bulan.

2. Bagian perencanaan pembelian menerima informasi mengenai kebutuhan

perbekalan farmasi berupa Bon Permintaan barang Apotek dari

masing-masing penanggung jawab meja sesuai dengan kebutuhan masing-masing-masing-masing.

3. Bagian pembelian barang menerima pesanan barang berupa BPBA (bon

permintaan barang apotek) dari bagian racikan apotek untuk melakukan

(17)

4. Bagian Pengadaan menentukan pemasok untuk barang-barang yang akan

dibeli dengan mempertimbangkan legalitas pemasok, kecepatan pelayanan

atau pengiriman barang, harga/potongan harga yang diberikan dan kondisi

pembayaran yang ditawarkan.

3.4.3.2. Prosedur Pembelian

Prosedur pembelian di apotek Kimia Farma 27 Medan dilakukan sebagai

berikut:

1. Masing-masing penanggung jawab rak atau obat membuat defekta mengacu

pareo bulan lauuntuk kebutuhan tiap rak dan memberikannya kepada bagian

pengadaan di apotek Kimia Farma 27 Medan.

2. Bagian pemesanan permintaan barang di apotek Kimia Farma 27 Medan

merekapitulasi defekta dan pareto dari masing-masing penanggung jawab rak

dan membuatnya dalam bentuk Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) dan

dikirim kepada Bagian pengadaan di BM Palang Merah.

3. Bagian pengadaan di BM Palang Merah mengirim surat pemesanan (SP)

kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).

4. PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia

Farma.

5. Kemudian barang diterima dan dicocokkan oleh petugas Kimia Farma.

3.4.3.3. Pemantauan Hasil Pembelian

Pemantauan hasil pembelian di apotek Kimia Farma 27 Medan dilakukan

sebagai berikut:

1. Membandingkan jumlah pembelian berdasarkan catatan jumlah pembelian

harian terhadap omzet yang dicapai untuk periode waktu yang sama.

2. Apabila persentase pembelian cukup tinggi, maka diperiksa kembali

persediaan barang.

3. Apabila ditemukan ada barang-barang yang kurang lancar mutasinya, maka

segera diinformasikan kepada petugas penjualan agar dapat dibantu

(18)

4. Meminta penjelasan dari pemasok apabila ada barang yang tidak dikirim dan

bila perlu membatalkannya agar dapat dipesan melalui pemasok lain.

5. Segera memberitahukan kepada pemasok apabila harga/potongan harga tidak

sesuai dengan perjanjian dan meminta untuk segera dikoreksi.

3.4.4. Penjualan/Pelayanan

Penjualan/Pelayanan di apotek Kimia Farma 27 Medan meliputi pelayanan

resep tunai, resep kredit, UPDS, obat bebas, dan Alkes. Tugas bagian penjualan

meliputi menjaga persediaan barang, melayani konsumen, meminta barang dan

memberikan informasi kepada konsumen. Untuk meningkatkan pelayanan

terhadap konsumen, maka apotek Kimia Farma 27 Medan mengantarkan pesanan

ke konsumen, PIO, telefarma, SMS Farma, dan swamedikasi

3.4.5. Penyimpanan

Penyimpanan di apotek Kimia Farma 27 Medan dilakukan dengan cara

Zerro Stock (penyimpanan sementara).

3.4.5.1. Pembuatan Buku Defekta Barang

Pembuatan buku defekta barang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Setiap hari petugas memriksa barang yang kosong atau hampir habis.

2. Pencatatan dalam buku defekta yang meliputi nama barang, dosis, satuan, dan

jumlah yang dibutuhkan.

3. Membuat defecta cito dalam bentuk BPBA danmenyerahkannya kepada

petugas pembelian untuk selanjutnya dilakukan pemesanan

3.4.5.2. Prosedur Penerimaan Barang

Penerimaan barang dilakukan oleh penanggung jawab menurut prosedur

(19)

1. Petugas penerima barang dari pemasok disertai dengan Surat Pengantar

barang/faktur (SPB/F).

2. Petugas penerima memeriksa kualitas dan kuantitas barang sesuai dengan SP

dan SPB/F. Khusus untuk obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa perlu

diperhatikan agar batas kadaluarsanya masih cukup lama dan bila barang yang

diterima tidak sesuai dengan pesanan, maka harus segera disesuaikan dengan

pemasok yang bersangkutan.

3. Petugas penerima membubuhkan tanda tangan, nama dan tanggal, stempel

apotek Kimia Farma 27 pada faktur asli. Faktur asli diserahkan kepada

pemasok sedangkan foto copy faktur sebagai pertinggal.

4. Penanggung jawab membubuhkan nomor urut barang dan menendatangani

pada kolom yang tersedia.

5. Penanggung-jawab mengentri faktur yang masuk lalu mengarsipkan faktur

dan menyerahkan ke bagian pembelian (Gudang) untuk dicek kebenarannya

melalui simka.

3.4.5.3. Sistem Penyimpanan

Penyimpanan dapat dilakukan di etalase, maupun ruang peracikan. Cara

penyimpanan perbekalan farmasi di apotek Kimia Farma 27 Medan dilakukan

berdasarkan bentuk sediaannya yang disusun menurut abjad atau alfabetis, dengan

menggunakan prinsip FIFO (First In First Out), yaitu obat yang masuk lebih awal

dikeluarkan lebih dahulu.

Untuk golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari

khusus. Sediaan biologis seperti serum, vaksin, suppositoria yang

penyimpanannya harus di bawah suhu kamar yaitu disimpan dalam lemari

pendingin. Penyimpanan bahan baku dipisahkan dengan obat-obat lain dalam

wadah tertutup rapat dan diberi etiket atau label yang jelas. Bahan baku obat

(20)

BAB IV KOMPLAIN

Menurut Dr. Asto Subroto, dari 25 pelanggan yang tidak puas terhadap suatu

produk/layanan hanya satu di antara mereka yang melakukan komplain. Menjadi

pertanyaan penting, apa yang dilakukan oleh 24 pelanggan lain yang tidak

melakukan komplain. Ada beberapa alternatif yang tersedia. Diam saja,

menyampaikan keluhan namun bukan kepada produsen/ penyedia layanan tetapi

kepada kolega atau kerabat, dan tidak sedikit pelanggan langsung beralih kepada

produsen/penyedia layanan lain sebagai wujud kekecewaannya.

Komplain merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh

pelanggan kepada produsen/penyedia layanan. Oleh karena itu komplain

merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan karena pada umumnya

disampaikan oleh pelanggan yang loyal. Adapun hambatan yang menyebabkan

tidak adanya komplain meskipun pelanggan mengalami kekecewaan adalah

sebagai berikut:

1. Konsumen tidak mengetahui kemana komplain ditujukan

2. Asumsi konsumen bahwa komplain adalah hal yang sia-sia

3. Prosedur komplain yang rumit dan berbelit-belit

4. Komplain yang dilakukan dapat memperburuk keadaan karena produsen/

penyedia layanan tidak siap menerima komplain.

Banyak perusahaan yang tidak memberitahukan kepada konsumen apabila

menghadapi masalah dalam penggunaan produknya, atau penyedia jasa yang tidak

menginformasikan ke mana kalau kalau komplain apabila konsumen mengalami

masalah. Hal ini dapat menyebabkan konsumen lalu diam saja atau apabila produk

tersebut adalah jenis fast moving atau low involvement yang siklus pembeliannya

pendek, pembelian berikutnya akan langsung pindah ke merek lain. Oleh karena

(21)

diinformasikan dengan jelas ke mana (telepon/website/alamat) harus komplain

apabila menghadapi masalah tentang produk atau jasa yang dibelinya.

Tidak sedikit konsumen yang memiliki kepercayaan bahwa kalaupun mereka

komplain sebenarnya percuma saja. Walaupun ketika komplian ditanggapi secara

serius, tetapi akhirnya akan menguap begitu saja. Kepercayaan konsumen ini tentu

tidak lahir begitu saja, melainkan berdasarkan akumulasi dari pengalamannya

sendiri ataupun pengalaman orang-orang di sekitarnya yang ditularkan kepadanya.

Faktor informasi dari orang lain inilah sebenarnya juga ancaman bagi pemilik

merek yang tidak menanggapi ketidak puasan konsumennya secara baik. Lalu

bagaimana mengatasi kepercayaan yang sudah dimiliki oleh konsumen tersebut ?

sekali lagi adalah faktor informasi dan komunikasi. Ketika seorang konsumen

komplain, 1) konsumen harus diyakinkan bahwa komplainnya ditangani dengan

baik dan 2) konsumen harus mengetahui bagaimana perkembangan penyelesaian

masalah yang dikomplain tersebut. Kasus yang dialami oleh sebuah provider

telekomunikasi di Jakarta menjadi contoh yang baik, yaitu bahwa tingkat

penyelesaian masalah yang dikeluhkan oleh pelanggan sebenarnya sangat tinggi,

akan tetapi karena ketika masalah tersebut selesai konsumen tidak diberitahu

maka dianggap bahwa perusahaan tersebut belum melakukan perbaikan dan

masalah selesai sendiri. Akibatnya adalah ketidak puasan konsumen terhadap

penyelesaian masalah di perusahaan ini tetap tinggi.

Anggapan wajar yang dialami oleh setiap konsumen adalah bahwa ketika mereka

akan komplain ternyata diharuskan mengisi berbagai form dan menyerahkan form

tersebut ke bagian-bagian tertentu dan akhirnya oleh bagian tersebut diminta lagi

mengisi buku komplain atau ditanya berbagai hal. Prosedur seperti ini jelas saja

tidak memudahkan konsumen yang sedang menghadapi masalah akan tetapi justru

memperumit. Oleh karena itu sebaiknya konsumen dibebaskan menyampaikan

keluhan dalam bentuk apapun, yang penting jelas. Kadang-kadang perusahaan

menganggap konsumen mengada-ada, tetapi lebih baik perusahaan berasumsi

(22)

operasi standar yang dimiliki oleh perusahaan untuk menyelesaikan sebuah

permasalahan.

4.1 Jenis-Jenis Komplain

Menurut Drs. M. Umar, MM, Apt., Berdasarkan phase pelayanan yang diperoleh

konsumen maka keluhan (complaint) terbagi menjadi dua jenis:

1. Keluhan Biasa (common complaint)

Yaitu keluhan terhadap kualitas pelayanan selama konsumen membeli obat di

apotek seperti keramahan, kecepatan, kelengkapan, harga bahkan kebersihan/

keluhan semacam ini tentu tidak membahayakan keselamatan jiwa konsumennya,

tetapi bila tidak ditanggapi secara serius maka cepat atau lambat konsumen akan

pindah ke apotek lain yang lebih memperhatikan ekspektasinya.

2. Keluhan Yang Berbahaya (critical complaint)

Yaitu keluhan terhadap kulaitas pelayanan setelah konsumen membeli obat dari

apotek seperti kualitas obat (rusak, tertukar, jumlah yang berkurang), efek

samping yang dialami konsumen, yang dapat membahayakan konsumen. Bagi

sebagian konsumen yang kritis, bila keluhan semacam ini tidak memperoleh

tanggapan dari petugas apotek, maka apotek dapat mengalami masalah yang

tentunya dapat menyebabkan kerugian yang besar seperti menghadapi tuntutan

pengadilan.

4.2 Komplain-komplain di Apotek Kimia Farma 27

Mulai dari tanggal 23 Juni sampai dengan tanggal 22 Juli 2008, diperoleh 6

(23)

No Tanggal Komplain Cara Penyampaian 1 28 Juni 2008 Pelayanan yang lambat Lisan

2 4 Juli 2008 Harga terlalu mahal Lisan 3 5 Juli 2008 Harga terlalu mahal Lisan 4 8 Juli 2008 Pelayanan yang lambat Lisan 5 14 Juli 2008 Harga terlalu mahal Tulisan 6 14 Juli 2008 Harga terlalu mahal Tulisan

4.3 Cara Penanganan Komplain

Untuk menghindari resiko dari komplain,langkah-langkah yang dapat diambil:

1. Untuk keluhan biasa

a. Bila petugas kurang ramah dan pelayanannya lambat, maka petugas dibekali

dengan pengetahuan seperti service excellent.

b. Bila perbekalan barang kurang lengkap dan harga terlalu mahal dibandingkan

dengan apotek pesaing maka apotek harus melengkapi dan mengkaji ulang

kebijaksanaan harga.

c. Bila ruang tunggu/gedung terkesan kotor maka petugas dibekali dengan

pengetahuan 5 S (Seiri: ringkas, Seiton: rapi, Seiso: resik, Seiketsu: rawat,

Shitsuke: rajin).

2. Untuk keluhan berbahaya

A. Masalah kualitas obat

• Menanyakan no resep dan tanggal

• Melakukan pemerikasaan dan pencocokan, bila ternyata terjadi kesalahan maka apotek berkewajiban mengganti/menambah obat, dan bila terjadi

kesalahpahaman maka petugas apotek harus menjelaskan persoalan tersebut

dengan baik

Mencatat kasus ini dalam buku critical complaint form record B. Masalah efek samping

• Informasikan untuk segera menghentikan obat • Melaporkan ke dokter yang menulis resep

(24)

BAB V

LAPORAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

(25)

1. Resep I

dr. Endang Haryati, Sp.Par K

R/ Inpepsa Syr I

S4 dd CI

R/ Ulpraz tab X

S2 dd I ac

R/ Dometic 10 X

S3 dd I

R/ Codein 10 X

S2 dd I

Pro: Rosnita

Medan

2. Kasus

Berdasarkan resep yang diterima, pasien mengalami ulcer dan batuk kering

3. Tiga Pertanyaan Penting

Selamat sore Ibu Rosnita! Saya apoteker di apotik ini. Bagaimana

penjelasan dokter tentang obat ini ibu? Dan bagaimana penjelasan dokter tentang

cara pakai obatnya ibu? Apa harapan dokter setelah ibu meminum obat ini ibu?

Apakah Ibu mau dijelaskan lagi mengenai obat ini, cara pakainya, juga

penyimpanannya.

Inpepsa diminum sehari 4 kali menggunakan sendok makan yang setara dengan

15 cc. Ulpraz diminum satu tablet sebelum makan sehari 2 kali. Dometic diminum

satu tablet sehari 3 kali. Obat-obat ini berfungsi untuk mengobati tukak. Codein

diminum 1 tablet sehari 2 kali. Obat ini digunakan meredakan batuk dan bila

(26)

4. Spesialite Obat

No Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1 Inpepsa Sucralfate

500 mg/ml

G Pengobatan jangka pendek ulkus

duodenum, gastritis. 2 Ulpraz Losec,

Socid

Omeprazol 20 mg

G Pengobatan jangka pendek ulkus duodenum, tukak lambung

3 Dometic Domperidone

10 mg

G Dispepsia, mual muntah, kembung di epigastrik atau abdomen

4 Codein codein O antitusif

a. Inpepsa

Khasiat: Pengobatan jangka pendek (sampai 8 minggu) pada ulkus duodenum dan

gaster, serta gastritis kronis. Bentuk sediaan: Larutan. Cara Pemakaian: Diminum

sehari 4 kali 1 sendok makan yang setara dengan 15 cc. Hal yang perlu

diinformasikan: obat ini sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong yaitu satu

jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

b. Ulpraz

Khasiat: Pengobatan ulkus duodenum dan lambung, lesi gastroduodenal. Bentuk

sediaan: kapsul 20 mg. Cara pakai: diminum 1 kapsul sehari 2 kali sebelum

makan. Hal yang perlu diinformasikan: sebaiknya dikonsumsi segera sebelum

makan.

c. Dometic

Khasiat: pengobatan dispepsia yang disertai dengan pengosongan lambung yang

lambat atau refluks esofagus. Rasa penuh atau terbakar di epigastrik. Bentuk

sediaan: tablet 10 mg. Cara pakai: diminum 1 tablet sehari 3 kali. Hal yang perlu

(27)

d. Kodein

Khasiat: meredakan batuk kering. Bentuk sediaan: tablet 10 mg. Cara pakai:

diminum 1 tablet sehari 2 kali. Hal yang perlu diinformasikan: hindari minuman

(28)
(29)

1. Resep II

dr. Fajrinur Syarani, Sp.P

R/ Corifam 450 XXX

S1 dd tabI

R/ Pulna Forte No. 60

S1 dd tabII pagi

R/ Neotibi tab No. 60

S1 dd tabII pagi

R/ Epatin tab No. 30

S1 dd tabI pagi

Pro: Halim

2. Kasus

Berdasarkan resep diketahui pasien mengalami TB paru

3. Tiga Pertanyaan Penting

Selamat sore Bapak! Saya apoteker di apotik ini. Bagaimana penjelasan

dokter tentang obat ini Pak? Dan bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai

obatnya Pak? Apa harapan dokter setelah Bapak meminum obat ini? Apakah

Bapak mau dijelaskan lagi mengenai obat ini, cara pakainya, juga

penyimpanannya.

Corifam diminum 1 kapsul sehari 1 kali. Pulna Forte diminum 2 tablet

sehari satu kali. Neotibi diminum 1 tablet sehari satu kali. Obat-obat ini berkhasiat

sebagai antibiotik yang mengobati infeksi Tbyang diderita. Obat-obat ini

seluruhnya diminum pada pagi hari. Epatin berfungsi sebagai tambahan

multivitamin dan untuk memproteksi fungsi hati, diminum juga 1 tablet sehari

satu kali pada pagi hari. Dalam masa pengobatan, sedapat mungkin bapak untuk

menggunakan obat-obat ini secara disiplin dan konsultasikan bila bapak juga

(30)

4. Spesialite obat

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat 1 Corifam Lanarif Rifampicin

450 mg

G Anti TB

2 Pulna forte Meditam Etambutol 250 mg, INH

100 mg,

vitamin B6

G Anti TB

3 Neotibi Prazina Pyrazinamid

500 mg

G Anti TB

4 Epatin - Lecithin

multivitamin

B Suplemen dan hepar proteksi

a. Corifam

Khasiat: anti TB. Bentuk sediaan: Kapsul 450 mg. Cara pakai: diminum 1 kapsul

sehari 1 kali. Hal yang diinformasikan: hindari alkohol, obat ini paling baik

digunakan saat perut kosong, konsultasikan bila sedang menggunakan obat lain.

b. Pulna forte

Khasiat: anti TB. Bentuk sediaan: kaplet forte. Cara pakai: diminum 2 kaplet

sehari 1 kali pagi. Hal yang diinformasikan: hindari penggunaan antasida yang

mengandung Al dan sebaiknya diminum setelah makan.

c. Neotibi

Khasiat: anti TB. Bentuk sediaan: kaplet. Cara pakai: diminum 2 kaplet sehari 1

kali pagi. Hal yang diinformasikan: hindari makanan yang mengandung purin

selama penggunaan obat ini.

d. Pulna forte

(31)
(32)

1. Resep III

dr. William Ham

R/ Floksid 500 mg XV

S3 dd tabI

R/ Promezol cap V

S1 dd capI

Pro: Fo Kie

2. kasus

Pasien mengalami infeksi

3. Tiga Pertanyaan Penting

Selamat sore Bapak! Saya apoteker di apotik ini. Bagaimana penjelasan

dokter tentang obat ini Pak? Dan bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai

obatnya Pak? Apa harapan dokter setelah Bapak meminum obat ini? Apakah

Bapak mau dijelaskan lagi mengenai obat ini, cara pakainya, juga

penyimpanannya.

Folksid diminum 1 kaplet sehari 3 kali. Obat ini digunakan sebagai

antiinfeksi. Promezole diminum 1 kapsul sehari 1 kali. Obat ini bermanfaat

melindungi lambung namun jangan digunakan bersama antasida.

4. Spesilite obat

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat 1 Floksid Baquinor,

Ciproxin

Ciproloxacin 500 mg

G Antiinfeksi

2 Promezole Pumpitor, prohibit

Omeprazole 20 mg

G Melindungi

(33)

a. Folksid

Khasiat: antibiotik. Sediaan: kaplet 500 mg. Cara pakai: diminum 1 kaplet sehari

3 kali dan sebaiknya bersama makanan. Hal yang diinformasikan: konsultasikan

bila Bapak pernah mengalami gangguan lambung dan jangan menggunakan

antasida selama penggunaan obat ini. Obat ini harus diminum sampai habis meski

gejala telah mereda untuk menghindari resistensi obat.

b. Promezole

Khasiat: mencegah terjadnya gangguan lambung. Sediaan: tablet 20 mg. Cara

pakai: diminum 1 tablet sehari satu kali dengan menelannya secara utuh. Hal yang

perlu diinformasikan: konsumsi obat segera sebelum makan dan konsultasikan

(34)
(35)

1. Resep IV

Dr. Rusli Dhanu, Sp.S

Luminal 30 No C

S3 dd I

Pro: Dasriam

2. Kasus

Berdasarkan resep pasien mengalami konvulsi karena epilepsi.

3. Tiga Pertanyaan Penting

Selamat sore Ibu! Saya apoteker di apotik ini. Bagaimana penjelasan

dokter tentang obat ini ibu? Dan bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai

obatnya ibu? Apa harapan dokter setelah ibu meminum obat ini ibu? Apakah Ibu

mau dijelaskan lagi mengenai obat ini, cara pakainya, juga penyimpanannya.\

Obat ini diminum 1 tablet sehari 3 kali. Digunakan untuk mencegah

kambuhnya kejang dan sebaiknya digunakan secara disiplin.

4. Spesialite Obat

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat 1 luminal - phenobarbital G Antiepilepsi dan

antikonvulsi

Luminal

Khasiat: antikonvulsi dan antiepilepsi. Bentuk sediaan: tablet 30 mg. Cara pakai:

diminum 1 tablet sehari 3 kali. Hal yang diinformasikan: konsultasikan bila

sedang menggunakan obat-obat lain, pernah mengalami gangguan ginjal atau hati,

dan karena obat dapat menurunkan tingkat kesadaran maka sebaiknya tidak

(36)
(37)

1. Resep V

dr. Rudy Darwin

R/ Acid salicylic 2%

Biocream 40

sue

R/ Zinc Pharmacore

S1 ddI

R/ Moisderm 20% 20

Sue

Pro: Erwaty

2. Kasus

Pasien terinfeksi jamur dan mengalami kulit kering.

3 Tiga Pertanyaan Penting

Selamat sore Ibu! Saya apoteker di apotik ini, Ibu sudah taukan bagaimana

penjelasan dokter tentang obat ini? Dan bagaimana penjelasan dokter tentang cara

pakai obatnya? Juga bagaimana harapan dokter setelah ibu meminum obat ini ?

Bu, mau saya jelaskan lagi bagaimana tentang obat ini dan cara pakainya?

Zinc pharmacore diminum 1 kapsul sehari 1 kali. Sedangkan krim

dioleskan setelah kulit dicuci bersih. Moisderm dioleskan pada telapak tangan.

4. Spesialite Obat

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Asam salisilat - - W Antijamur dan

keratolitik

2 Biocream - Ambifilik

hipoalergenik

W Mengobati hiperkeratosis 3 Zinc

pharmacore

- Preparat zink B Suplemen daya

tahan tubuh dan kesehatan kulit 4 Moisderm Calmuderm Urea 20% B Mengobati kulit

kering

(38)

a. Asam salisilat dan biocream

Khasiat: keratolitik dan antijamur. Bentuk Sediaan: Krim. Cara pakai: dioleskan

pada kulit yang kering setelah mandi. Hal yang perlu disampaikan: Pasien

hendaknya menghindari kontak yang lama dengan air atau sinar matahari serta

memperhatikan kebersihan kulit.

b. Zink Pharmacore

Khasiat: sebagai suplemen daya tahan tubuh dan kesehatan kulit. Bentuk Sediaan:

Kapsul. Cara pakai: diminum satu kapsul sehari 1 kali.

c. Moisderm

Khasiat: mengobati kulit kering. Bentuk Sediaan: Krim. Cara pakai: dioleskan

pada kulit telapak tangan. Hal yang diinformasikan: jangan mengusap mata

dengan telapak tangan yang baru dioleskan krim, hindari kontak yang lama

(39)

5.2. Swamedikasi KASUS I

I. Keluhan

Seorang priya dating ke apotek dengan keluhan letih ,kecapean setelah bekerja

dan kurang stamina. Obat yang di berikan adalah Patigon spirit®.

[image:39.595.118.508.256.478.2]

II. Spesialite obat yang diberikan Tabel 13. Spesialite Obat pada kasus 8

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Patigon spirit®

( Dankos )

L-carnitine fumarat 100 mg, ginseng ekstrak 20 mg, guaranine 50 mg, Vit B1 10 mg,Vit B12 5 mcg.

- B Suplemen

untuk memelihara stamina dan kesehatan, membuat tubuh menjadi segar dan membentu memelihara kesehatan saat bekerja keras maupun olah raga.

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Suplemen untuk memelihara stamina dan kesehatan, membuat tubuh menjadi segar dan membantu memelihara kesehatan saat bekerja keras

maupun olahraga. Bentuk sediaan: Kaplet. Cara pakai: 2-3 kali sehari 1

kaplet. Hal yang harus diinformasikan: Tidak di anjurkan dikonsumsi

anak-anak, wanita hamil dan menyusui serta penderita hiper tensi, tidak boleh

dikonsumsi lebih dari 3 kaplet sehari, penggunaan jangka lama dapat

(40)

KASUS II I. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan , tidak mau makan, dan sering

menggaruk duburnya maka obat yang dianjurkan adalah Combantrine®.

[image:40.595.112.520.234.351.2]

II. Spesialite obat yang diberikan Tabel 14. Spesialite Obat pada kasus 9

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Combantrine®

(Pfizer)

Pirantel pamoat Bascing® (Yahi Utama) Helmitrin® (Erlimpex) Pantrin® (Harsen)

W Antelmintikum

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Mengobati infeksi yang disebabkan satu atau lebih jenis cacing. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: Dosis tungga,l 2 tablet pada malam hari. Hal yang harus diinformasikan : dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing dan sebaiknya diminum setiap 4-6 bulan sekali.

KASUS III I. Keluhan

Seorang remaja pria mengalami keluhan mata terasa gatal dan memerah

setelah mengendarai sepeda motor. Obat yang diberikan adalah tetes mata

Rohto.

II. Spesialite obat yang diberikan Tabel 15. Spesialite Obat pada kasus 10

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Rohto

(Rohto

Pharmaceutical)

Tiap ml tetes mata: Mg-1-aspartat : K-1-aspartat (1:1) Braito (Konimex) Insto (Sterling) Visine(Pfizer)

[image:40.595.114.512.642.746.2]
(41)

Asam borat Natrium borat Benzalkonium klorat 0,01% Klorbutanol 0,05%

II. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Mengatasi iritasi ringan yang disebabkan oleh debu, asap, terkena sengatan matahari, dingin, pemakaian lensa kontak, terlalu banyak membaca

atau iritasi setelah berenang. Bentuk sediaan: Tetes mata. Cara pakai : 2 – 3

kali sehari 1 – 2 tetes pada mata yang sakit. Hal-hal yang perlu

diinformasikan : Tidak boleh digunakan berlebihan karena dapat menyebabkan mata pedih, dan panas, hanya untuk pemakaian luar, jangan

diminum, jangan digunakan lebih dari 1 bulan setelah tutup dibuka.

KASUS IV I. Keluhan

Seorang ibu mengeluhkan anaknya yang sedang mengalami demam. Obat

yang diberikan Panadol® syrup.

[image:41.595.115.509.114.201.2]

II. Spesialite obat yang diberikan Tabel 6. Spesialite Obat pada kasus 1

Nama Obat Komposisi Produk Lain

Gol Khasiat

Panadol ®syrup (Sterling)

Parasetamol Sanmol® B Anal getik dan Antipiretik

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Meringankan rasa sakit, yang disertai demam. Bentuk sediaan : Sirup. Cara pakai : 3-4 kali sehari 2 sendok teh (10 ml). Hal – hal yang

(42)

KASUS V I. Keluhan

Seorang pria remaja datang ke apotik dengan keluhan, nyeri ulu hati, kembung

dan mual, maka obat yang diberikan Magasida®.

[image:42.595.111.515.258.343.2]

II. Spesialite obat yang diberikan Tabel 7. Spesialite Obat pada kasus 2

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Magasida® (Kimia Farma)

Magnesium hidroksida Aluminium hidroksida dan simetikon

Mylanta® B Antasida

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan : Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala seperti

mual nyeri lambung, perut kembung, dan nyeri ulu hati. Bentuk sediaan :

Tablet. Cara pakai : 1 – 2 Tablet 3 – 4 kali 1 hari 15 ml. Hal – hal yang

perlu diinformasikan : Tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan, obat harus digunakan saat perut kosong yaitu 20 menit sebelum makan

atau 1 – 2 jam setelah makan, makan secara teratur dan tepat waktu, hindari

makanan yang dapat merangsang lambung seperti yang pedas atau asam

terutama sebelum makan, istirahat yang cukup.

KASUS VI I. Keluhan

Seorang Ibu mengeluhkan gatal-gatal pada lipatan jari kakinya, berwarna

merah dan pecah-pecah, maka obat yang diberikan adalah Kalpanax®

(43)

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Daktarin®

(Janssen-Cilag)

Miconizole nitrate Fungares® Mexoderm®

W Dermatofitosis, mikosis, dan infeksi jamur.

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan : Dermatofitosis, mikosis, dan infeksi jamur. Bentuk Sediaan: Krim. Cara pakai : 1 -2 kali sehari oleskan pada tempat yang sakit. Hal –

hal yang perlu diinformasikan : Jaga kebersihan terutama kebersihan tubuh, obat dioleskan tipis-tipis ditampat yang sakit, simpan ditempat kering ,

jauhkan dari jangkauan anak-anak.

KASUS VII I. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan sakit gigi. Obat yang di

anjurkan adalah Mefinal®

[image:43.595.112.511.112.184.2]

II. Spesialite Obat yang diberikan Tabel 9. Spesialite Obat pada kasus 4

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Mefinal®

(Sanbe Farma)

Tiap tablet : Asam Mefenamat 500 mg

Pondex® ( dexa Medika ) Ponstan® (Pfizer)

K Analgetika

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Demam,nyeri akut dan kronik ringan atau sedang,. Bentuk sediaan: Kaplet. Cara pakai: Dosis awal 500 mg, dilanjutkan 250 mg setiap 6 jam. Hal – hal yang perlu diinformasikan : Obat sebaiknya diminum

sesudah makan, jangan di gunakan lebih dari dosis yang dianjurkan atau lebih

(44)

terhadap saluran pencernaan makanan dan mengakibatkan sembelit atau

diare,animea, pendarahan lambung, mual dan muntah engobatan dihentikan

setelah tidak merasa sakit dan bengkak.

KASUS VIII I. Keluhan

Seorang gadis remaja datang ke apotek dengan keluhan setiap kali datang

bulan perutnya selalu sakit, maka obat yang dianjurkan Feminax ®.

[image:44.595.114.515.318.406.2]

II. Spesialite Obat yang diberikan Tabel 10. Spesialite Obat pada kasus 5

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Feminax®

(Konimex)

Asetaminofen Ekstrak hiosiamin

- W Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid.

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Mengurangi rasa sakit pada waktu haid (dismenorea). Bentuk sediaan: Tablet. Cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet Hal yang harus

diinformasikan: Bila dalam waktu 5 hari menggunakan obat ini rasa nyeri tidak hilang, maka segera hubungi dokter, jangan makan obat melebihi dosis

yang di anjurkan.

KASUS IX I. Keluhan

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan demam, sakit kepala, dan

(45)
[image:45.595.108.553.153.267.2]

II. Spesialite Obat yang Diberikan Tabel 11. Spesialite Obat pada kasus 6

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat 1. Procold®

(Kalbe Farma) Ultraflu® (Henson Farma) Asetaminofen Fenilpropanolamina Klorfeniramin maleat

W Meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek dan bersin-bersin.

II. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek dan bersin-bersin. Bentuk sediaan: Tablet. Cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet.

Hal-hal yang perlu diinformasikan: Jangan memakai obat ini secara terus-menerus tanpa seizin dokter karena dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan

hati, apabila demam sudah sembuh segera hentikan pemakaian obat ini, jangan

menjalankan kendaraan dan mesin, karena obat ini menyebabkan kantuk,

simpan pada tempat kering dan sejuk, hentikan pemakaian obat jika terjadi

susah tidur, jantung berdebar-debar dan pusing, jauhkan dari jangkauan

anak-anak, jika sakit berlanjut setelah 3 hari segera hubungi dokter.

KASUS X I. Keluhan

Seorang gadis dewasa mengalami gangguan pencernaan berupa buang air

besar terus menerus dan encer. Obat yang diberikan New Diatabs.

II. Spesialite obat yang diberikan Tabel 12. Spesialite Obat pada kasus 7

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat New Diatabs (Medifarma) Atapulgit 600 mg Enterogit (Soho) Neo Enterodiastop (Combiphar) New Antides (Tropica Mas)

[image:45.595.112.508.667.753.2]
(46)

III. Pelayanan Informasi Obat

Kegunaan: Pengobatan simtomatik pada diare yang tidak diketahui penyebabnya. Bentuk sediaan: Tablet. Cara pakai: 2 tablet setelah buang air

besar, maksimum 12 tablet sehari. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

Dapat mempengaruhi absorbsi saluran pencernaan dari obat-obat lain, karena

itu dianjurkan interval waktu 2 – 3 jam antara pemberian oral obat-obat lain

(47)

BAB VI PEMBAHASAN

Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dan sekaligus menjadi tolak

ukur kesuksesan suatu perusahaan dalam memberi pelayanan konsumen adalah

penanganan komplain yang baik. Berdasarkan komplain yang diterima oleh Kimia

Farma Apotek 27 Medan, dapat diketahui bahwa komplaint termasuk dalam

kategori common complaint (komplain biasa) oleh karena komplain yang

disampaikan konsumen adalah mengenai waktu pelayanan dan harga obat.

Menurut Dr. Asto Subroto, perbandingan antara pelanggan yang tidak puas dan

pelanggan yang melakukan komplain adalah 25 banding 1. sehingga dapat

dihitung bahwa dari 6 komplain yang diterima Kimia Farma Apotek terdapat 150

pelanggan yang mengalami ketidakpuasan dalam jangka mulai dari tanggal 23

Juni sampai dengan 22 Juli 2008.

Pelanggan yang melakukan komplain umumnya merupakan pelanggan loyal bagi

perusahaan yang menerima komplain. Oleh karena itu penyediaan tempat

pengaduan bagi suatu apotek merupakan salah satu fasilitas yang dapat memberi

nilai tambah dalam usaha meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk memudahkan

pelanggan melakukan komplain maka Kimia Farma dapat memenuhi kriteria:

1. Penyediaan akses pengaduan yang jelas

2. Memiliki prosedur penerimaan komplain yang sederhana

3. Mensosialisasikan kebutuhan apotek akan komplain sebagai usaha

meyakinkan pelanggan agar tidak ragu melakukan komplain

4. melaksanakan pelatihan yang bertujuan agar karyawan dapat memberikan

respon positif terhadap berbagai komplain yang diterima.

Selain usaha untuk mempermudah pelanggan melaksanakan komplain, perusahan

juga harus memperhatikan substansi dari komplain yang diterima yaitu

(48)

sengaja menciptakan system khusus supaya mempercepat penyampaian komplain

mulai dari pelanggan sampai kepada pihak yang berwenang di suatu perusahaan.

Seperti layanan telepon khusus customer service, pembentukan pusat penerimaan

komplain, atau form komplain yang tersedia di website perusahaan, atau

system-sistem lain. Semua usaha ini dimaksudkan agar mempercepat penyampaian

komplain kepada pimpinan perusahaan sehingga perusahaan dengan cepat dapat

mempertimbangkan kembali kebijaksanan yang berkaitan dengan isi komplain.

Karyawan perusahaan yang menangani pelanggan secara langsung berhak

mendapatkan pelatihan tentang kiat dan cara menghadapi komplain sehingga

mampu memberi kesan positif bagi pelanggan yang melaksanakan komplain. Oleh

karena itu pihak manajemen perusahaan berkewajiban memberikan pelatihan

tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Karyawan yang

mendapati komplain harus mengerti cara meneruskan keluhan kepada manajemen

perusahaan. Oleh karena komplain pada umumnya bersifat unpredictable tentang

waktu dan cara penyampaian serta isi keluhan yang disampaikan, maka sudah

sepatutnya bagi suatu perusahaan dapat menghadirkan karyawan yang siap dan

mampu menerima komplain dari pelanggan di setiap waktu dan kondisi.

Apotek Kimia Farma 27 memiliki letak gedung di Jalan Palang Merah Medan

yang memiliki tingkat lalulintas kendaraan yang padat. Apotek tersebut memiliki

system manajemen yang unggul baik dari segi pengelolaan sumber daya manusia

dan pengelolaan barang persediaan. Apotek Kimia Farma 27 menerima pasien

selama 24 jam serta didukung oleh klinik dokter umum dan spesialis. Kondisi

tersebut menempatkan apotek ini sebagai salah satu apotek dengan jumlah

kunjungan pasien yang besar. System pengelolaan komplain yang baik dapat

menyempurnakan keunggulan Apotek Kimia Farma 27 Medan agar loyalitas

(49)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma 27 Medan merupakan apotek yang telah memiliki

manajemen yang baik.

2. Sejak tanggal 23 Juni sampai dengan 22 Juli 2008 apotek Kimia Farma 27

Medan menerima enam komplain yang mempersoalkan masalah harga obat

dan waktu pelayanan.

3. Komplain mengenai harga dan waktu pelayanan termasuk kategori common

complaint (komplain biasa) karena keluhan tersebut dialami pelanggan selama

membeli obat di apotek.

7.2 Saran

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pasien, PT Kimia Farma Apotek

dapat mengembangkan sistem penerimaan komplain pelanggan yang lebih baik

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2004. “Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek”.

Kepmenkes Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004. Jakarta.

Irawan H D.. 2007. “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan” Cetakan ke-8. PT. Elex

Media Komputindo, Kelompok Gramedia-Jakarta.

Regina, Poppy (Ed). 2008. “MIMS Indonesia: Petunjuk Konsultasi”. CMP

Medica. Jakarta.

Subroto, A.S.. 2007. “Mengapa Customer Tidak Komplain?”.

Gambar

Tabel 13. Spesialite Obat pada kasus 8   Nama Obat Komposisi
Tabel 14. Spesialite Obat pada kasus 9   Nama Obat Komposisi
Tabel 6. Spesialite Obat pada kasus 1   Nama Obat Komposisi
Tabel 7. Spesialite Obat pada kasus 2 Nama Obat Komposisi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang telah dilakukan oleh Apotek Kimia Farma adalah dengan cara mengadakan survei kepuasaan pelanggan, yang dilakukan dengan

Peranan Apoteker Pengelola Apotek di Apotek Kita Farma telah terlaksana secara maksimal, baik dalam mengkoordinasi karyawan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek

Konseling dan pelayanan informasi obat di Apotek Kimia Farma 162. Pematang Siantar sudah terlaksana tetapi

Hubungan antara APA/PSA, karyawan dan dokter praktek di apotek Mitha Farma sudah cukup baik, hal ini menunjang kegiatan apotek dimana karyawan bekerja dengan kesadaran yang

Kimia Farma sampai pada tahun 1995, memiliki 34 Pedagang Besar Farmasi dan 137 Apotek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya

Bila sebuah apotek tidak memiliki kelebihan khusus dibanding apotek sekitarnya, misalnya lokasi yang lebih nyaman, perbekalan farmasi yang lebih lengkap, lebih banyak jumlah

PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan dalam memproduksi krim, tablet, kapsul, dan salep telah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik sehingga mutu obat yang dihasilkan

i) Apotek Kimia Farma 381 Bandung adalah apotek pelayanan yang bekerja dibawah Business Manager (BM) yang telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sangat