APOTEK KESHIA FARMA MEDAN
Disusun Oleh:
Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. 073202092
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
DI
APOTEK KESHIA FARMA MEDAN
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun Oleh:
Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. 073202092
Apotek Keshia Farma Medan
Pembimbing,
Imelda Ferendina, S.Si., Apt. SP: KP.01.02.1.2.2425
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Dekan,
yang telah melimpahkan berkat dan karunianya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Profesi dan menyelesaikan penulisan Laporan
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Keshia Farma dengan baik.
Dengan segala ketulusan hati penulis juga menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Imelda Ferendina, S.Si., Apt. selaku pembimbing, Apoteker Pengelola
Apotek (APA) dan Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang telah memberikan
bimbingan selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas
Farmasi USU.
3. Bapak Drs. Wiryanto, M.S. Apt. selaku Koordinator Program Pendidikan
Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU.
4. Seluruh karyawan di Apotek Keshia Farma Medan.
Penulis menyadari atas kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu,
diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi ilmu
pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Medan, April 2008
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
BAB II. TINJAUAN UMUM APOTEK 2.1. Peran Apotek dan Apoteker ... 3
2.4. Pengelolaan Perbekalan Farmasi... 7
3.3.3. Penerimaan Barang ... 13
3.4. Penyimpanan ... 13
3.5. Pelayanan ... 14
3.5.1. Pelayanan Resep... 14
3.5.2. Pelayanan Penjualan Bebas... 15
3.6. Administrasi ... 15
BAB IV. PEMBAHASAN... 17
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 19
5.2. Saran... 19
DAFTAR PUSTAKA ... 20
Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika ... 22
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika ... 23
Lampiran 4. Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika ... 24
Lampiran 5. Pelayanan Resep (Kie) dan Pelayanan Non Resep
apotek Keshia Farma Medan. PKP ini dilaksanakan dalam upaya memberikan
perbekalan, keterampilan dan keahlian kepada calon apoteker dengan melihat secara
langsung pengelolaan suatu apotek serta melihat peran dan tugas Apoteker Pengelola
Apotek (APA) dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek.
PKP dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2007 – 5 Januari 2008 dengan
jumlah jam efektif 225 jam. Kegiatan PKP di apotek Keshia Farma meliputi: melihat
dan mempelajari sistem penyusunan obat di apotek, mempelajari item obat yang ada di
apotek beserta indikasinya, pendataan perbekalan farmasi yang lain, tata cara
pemesanan dan penerimaan barang dari PBF dan pencatatan ke dalam buku pembelian.
Selain itu juga ikut berperan dalam pelayanan swamedikasi dan informasi obat kepada
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui
pekerjaan yang berhubungan dengan kefarmasian. Yang dimaksud pekerjaan
kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu persediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional.
Apotek merupakan salah satu tempat pengabdian profesi yang mempunyai
dua fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi mengatur
agar apotek dapat memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan usahanya,
sedangkan fungsi sosialnya adalah untuk pemerataan distribusi obat dan sebagai
salah satu tempat pelayanan informasi obat kepada masyarakat.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang pelayanan kefarmasian di apotek, dinyatakan
bahwa pelayanan kefarmasian pada saat ini telah mengacu pada pelayanan
kefarmasian (pharmaceutical care). Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan
yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan
interaksi langsung dengan pasien. Seorang apoteker tidak hanya dituntut dari segi
teknis kefarmasian saja, tetapi juga harus memiliki keahlian manajemen. Sehingga
Apoteker Pengelola Apotek (APA) mempunyai tanggung jawab untuk
menyeimbangkan dua fungsi tersebut.
Untuk dapat mengelola sebuah bisnis apotek, seorang APA tidak cukup
dengan hanya berbekal ilmu teknis kefarmasian saja karena mengelola sebuah
apotek sama halnya dengan mengelola sebuah perusahaan. APA dituntut untuk
dapat menguasai produk yang dijual dan teknis pelayanan kefarmasian serta harus
dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan menganalisis hasil
kinerja operasional.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan pelaksanaan Praktek
Kerja Profesi di Apotek untuk mahasiswa Program Pendidikan Profesi Apoteker.
Penulis dalam hal ini melaksanakan praktek kerja profesi di Apotek Keshia Farma
di jalan A.R. Hakim No. 300 Medan selama 225 jam.
B. Tujuan
Untuk mengetahui tugas dan peran Apoteker Pengelola Apotek di apotek
sehingga mampu mengelola apotek secara profesional sesuai dengan peraturan
BAB II
TINJAUAN UMUM APOTEK
2.1 Peran Apotek dan Apoteker
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat
dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
(Keputusan Menkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004).
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan
telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi
Surat Izin Apotek (SIA). Izin apotek diperbaharui setiap lima tahun sekali.
Selain memiliki fungsi sosial sebagai tempat pengabdian dan
pengembangan jasa pelayanan pendistribusian dan informasi obat dan perbekalan
farmasi, apotek juga memiliki fungsi ekonomi yang mengharuskan suatu apotek
memperoleh laba untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kelangsungan
usahanya. Oleh karena itu, apoteker sebagai salah satu tenaga profesional
kesehatan dalam mengelola apotek tidak hanya dituntut dari segi teknis
2.2 Pengelolaan
Menurut Kepmenkes RI No.1332/MenKes/SK/X/2002, pengelolaan
apotek meliputi:
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi
lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
lainnya meliputi:
1) Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi yang diberikan
baik kepada dokter, tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat
2) Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya
dan mutu suatu obat serta perbekalan farmasi lainnya.
Pengelolaan apotek dalam hal ini mempunyai tujuan yang mengarah pada
terjaminnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya dengan kualitas
yang benar, termasuk juga sistem pengendalian keuangan beserta sumber daya
manusianya.
2.3 Studi Kelayakan untuk Mendirikan Apotek
Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari perencanaan
yang dilakukan menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan
keputusan investasi yang mengawali resiko yang belum jelas. Melalui studi
kelayakan ini berbagai hal yang diperkirakan dapat menyebabkan kegagalan akan
2.3.1 Survei dan Pemilihan Lokasi
Sebelum mendirikan suatu apotek, sangat penting untuk terlebih dahulu
melakukan survei dan pemilihan lokasi. Lokasi sangat mempengaruhi kemajuan
suatu usaha apotek dan merupakan pemikiran awal yang paling penting. Oleh
karena itu, pemilihan lokasi harus benar-benar diperhitungkan sebelum apotek
berdiri.
Lokasi yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria diantaranya terjamin
keamanannya, ramai, tingkat kemampuan ekonomi, mudah dijangkau, dekat
dengan tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, praktek dokter, klinik dan
tempat pelayanan kesehatan lainnya, pusat perbelanjaan, sarana lalu lintas yang
tersedia serta memiliki tempat parkir yang memadai dan aman. Dengan lokasi
yang demikian diharapkan apotek sebagai tempat usaha akan dapat terus bertahan
dan meningkatkan pelayanannya.
2.3.2 Penyusunan Rencana Anggaran Belanja
Jika seseorang akan mendirikan suatu usaha apotek, maka diperlukan
dana atau modal untuk membiayai semua pengadaan sarana. Modal merupakan
unsur utama yang menjamin berdiri dan hidupnya sebuah apotek.
Pada dasarnya dalam suatu usaha dikenal dua bentuk modal yaitu modal
aktif dan modal pasif.
1. Modal aktif (modal tetap) adalah dana yang digunakan membiayai pengadaan
semua kebutuhan fisik dan non fisik sebagai aset apotek, baik yang mengalami
2. Modal pasif (modal kerja) adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan
operasional apotek, seperti pengadaan obat-obatan dan perbekalan farmasi
lainnya, upah pegawai, listrik, air dan lain-lainnya. Modal kerja ini
berdasarkan sumbernya maka dapat digunakan :
a. Modal sendiri, yaitu modal yang dihimpun sendiri merupakan milik
pribadi.
b. Modal berasal dari pihak lain, yaitu modal yang berasal dari pinjaman
yang berupa hutang yang harus dikembalikan sesuai perjanjian, misalnya
pinjaman dari bank.
2.3.3 Target yang akan dicapai
Rencana strategi diperlukan guna menentukan tujuan yang mempunyai
dimensi jangka panjang setelah apotek dibuka. Adapun tahap-tahap yang dilalui
adalah periode masa perkenalan (introducing period), periode masa pertumbuhan
(growing period), periode masa kematangan (maturity periode).
Pada periode masa perkenalan, target waktu masa ini biasanya 6 bulan
sampai 2 tahun. Dalam periode ini harus dilakukan pemasaran serta diharapkan
dengan memiliki investasi yang minimum harus sudah mencapai titik impas.
Analisis Break Even Point (BEP) atau Analisis Titik Impas yaitu suatu analisis
yang dilakukan untuk menetapkan titik dimana hasil penjualan akan menutupi
jumlah biayanya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Analisis impas ini
adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara
Rumus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas adalah:
Biaya Tetap (BT) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah
barang yang terjual.
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga pokok/nilai pembelian dari barang
yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan hasil perhitungan harga
pokok dari persediaan barang awal ditambah pembelian barang pada waktu
tertentu dikurangi persediaan barang akhir.
Omzet adalah nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun waktu
tertentu.
Periode masa pertumbuhan terjadi pada tahun kedua dan ketiga dengan
sasaran peningkatan omset. Periode kematangan terjadi pada tahun keempat dan
kelima. Dengan bertambahnya item obat biasanya diikuti dengan peningkatan
omset penjualan.
2.4 Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan pengadaan perlu didukung oleh data analisis pasar antara lain
jumlah penduduk, susunan demografi, kondisi sosial ekonomi dan geografis,
masalah kesehatan di lingkungan sekitar, persepsi masyarakat terhadap kesehatan
Pengelolaan obat/perbekalan farmasi di apotek akan mempengaruhi
kelengkapan, harga, pelayanan dan persediaan obat serta keuangan yang pada
akhirnya akan menentukan citra suatu apotek.
2.4.1 Pembelian
Secara umum komoditi di apotek dapat berupa obat, bahan obat dan alat
kesehatan yang pengadaannya dilakukan sewaktu pembelian. Pembelian
perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan penjualan melalui resep dan
penjualan bebas. Pembelian harus direncanakan dengan baik untuk mencegah
terjadinya kekosongan ataupun penumpukan barang sehingga perputaran barang
tidak mengalami hambatan.
Pemesanan barang dilakukan dengan cara menghubungi pemasok melalui
penjulannya atau melalui telepon dengan menggunakan surat pesanan. Khusus
narkotika, pemesanan dilakukan kepada PBF Kimia Farma dengan menggunakan
surat Pesanan Narkotika rangkap 4 yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola
Apotek. Untuk psikotropika digunakan Surat Pesanan Psikotropika.
2.4.2 Penyimpanan dan penataan
Untuk kegiatan penyimpanan difokuskan pada tujuan agar tetap
terjaminnya kualitas obat sekaligus mendukung jalannya proses pelayanan sesuai
yang ditetapkan. Hal ini memerlukan wawasan pendukung yang memadai serta
tenaga yang cukup terlatih.
Prosedur dan administrasi penyimpanan barang persediaan diatur dengan
Penataan dilakukan dengan memperhatikan point of interest, efektivitas dan efisiensi pelayanan, pembagian farmakologis dan urutan abjad. Keterbatasan
seringkali bisa disiasati dengan optimalisasi penggunaan ruang yang ada serta
menyederhanakan jalur pelayanan.
2.4.3 Penjualan/pelayanan
Penjualan perbekalan farmasi dapat berupa pelayanan resep dan
penjualan obat bebas, kosmetik dan alat kesehatan. Dalam memberikan pelayanan
kepada konsumen ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Kelengkapan obat; obat-obat yang dibutuhkan oleh konsumen hendaknya
tersedia dengan lengkap sehingga dapat melayani dan memenuhi kebutuhan
konsumen baik obat bebas, bebas terbatas maupun obat keras.
2. Harga obat; merupakan faktor yang mempengaruhi pelayanan kefarmasian di
apotek. Harga obat yang wajar bagi kemampuan masyarakat sekitar apotek
perlu dipertimbangkan sehingga masyarakat dapat memperoleh obat dengan
harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin. Disamping itu perlu
diperhatikan perbandingan harga pada apotek lain yang terdekat dengan
apotek kita dan harga obat bebas di swalayan.
3. Pelayanan; pelayanan yang baik dari apotek terhadap konsumen sangat
diperlukan dan keadaan tempat yang mendukung penjualan dari suatu apotek
seperti kemudahan parkir, keamanan, kenyamanan ruang tunggu dan faktor
lain yang dapat memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga apotek
2.4.4 Administrasi
Administrasi merupakan proses pencatatan seluruh kegiatan teknis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan. Administrasi sangat diperlukan dalam
pengelolaan suatu apotek untuk memperoleh sumber informasi yang dapat
dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan oleh apoteker pengelola apotek.
Administrasi yang dilakukan di apotek meliputi:
1. Administrasi pembukuan yaitu pencatatan seluruh informasi mengenai
arus uang dan barang meliputi buku kas, bank, pembelian, penjualan,
ongkos-ongkos dan lain-lain
2. Administrasi pelaporan yaitu pencatatan seluruh kegiatan yang mencakup
obat-obat narkotika dan psikotropika.
2.5 Perpajakan
Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan
sebagian dari kekayaannya atau penghasilannya kepada negara menurut Peraturan
Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk
kepentingan masyarakat. Jenis-jenis pajak di apotek antara lain :
1. Pajak yang dipungut oleh daerah Pajak reklame/iklan (papan nama apotek)
SKITU (Surat Keterangan Izin Tempat Usaha)
2. Pajak yang dipungut oleh negara (Pemerintah Pusat) yaitu:
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Penghasilan (PPh)
BAB III
TINJAUAN KHUSUS APOTEK KESHIA FARMA
3.1 Letak
Apotek Keshia Farma berlokasi di Jalan A.R. Hakim No. 300 Medan
(depan wisma umum). Lokasi Apotek Keshia Farma merupakan daerah dekat
pusat perbelanjaan, pemukiman penduduk dan di tepi jalan sehingga mudah
dijangkau dan dilalui oleh kendaraan umum, juga terdapat beberapa tempat
praktek dokter di sekitarnya.
3.2 Struktur Organisasi
Apotek Keshia Farma dikelola oleh Imelda Ferendina, S.Si., Apt. selaku
Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus Pemilik Sarana Apotek (PSA).
Kegiatan apotek dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 23.00 WIB dimana pengaturan tenaga kerja dibagi dalam dua shift yaitu
shift pagi dan shift sore. Struktur organisasi apotek Keshia Farma dapat dilihat di
bawah ini.
APOTEKER PENGELOLA APOTEK (APA) / PSA
PELAYANAN FARMASI ADMINISTRASI PELAYANAN
RESEP
PENJUALAN BEBAS
PEMBELIAN KEUANGAN
3.3 Pembelian
3.3.1 Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian dilakukan dengan menetapkan jenis dan jumlah
barang yang akan dipesan/dibeli dengan memperhatikan kebutuhan pada ruang
peracikan dan penjualan bebas yang disesuaikan dengan permintaan masyarakat,
menentukan pemasok dengan mempertimbangkan legalitasnya, kondisi pembelian
dan pembayaran yang diberikan, dan juga kecepatan pengiriman barang. Dalam
hal penentuan jumlah pembelian, salah satu yang juga menjadi pertimbangan
adalah adanya kemungkinan naik/turunnya harga sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan. Barang yang sudah habis atau stok yang sedikit dapat dilihat pada buku
penjualan dan pada kotak tempat penyimpanan obat dan kemudian dicatat ke
dalam buku pemesanan.Jumlah barang yang akan dibeli disesuaikan dengan sifat
barang, fast moving atau slow moving.
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian
Pembelian di Apotek Keshia Farma dilakukan dengan cara menghubungi
pemasok untuk menanyakan ketersediaan barang yang dibutuhkan dan selanjutnya
membuat surat pemesanan yang ditandatangani oleh APA.
Untuk pembelian narkotika dan psikotropika dilakukan dengan
menggunakan surat pesanan khusus narkotika dan psikotropika. Untuk
psikotropika ditujukan pada Pedagang Besar Farmasi (PBF) tertentu yang
menyediakannya dan ditandatangani oleh APA. Untuk narkotika, pemesanan
Pesanan Narkotika (Formulir N-9) rangkap 4 yang ditandatangani APA yaitu satu
lembar pesanan untuk satu item pesanan narkotika.
3.3.3 Penerimaan Barang
Prosedur penerimaan barang adalah sebagai berikut:
1. Petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan surat pengantar
barang (faktur) dan surat pesanan.
2. Dilakukan pemeriksaan yang meliputi: Penyesuaikan faktur dengan barang yang diterima dalam hal jumlah,
jenis, keadaan, kesesuaian harga, potongan harga yang telah disepakati,
nama perusahaan pemasok.
Meminta penjelasan pemasok apabila keadaan barang tidak sesuai
dengan yang diinginkan sebagaimana tertulis dalam faktur untuk segera
dikoreksi.
3. Bila sesuai, petugas menandatangani faktur dan membubuhkan stempel
apotek. Satu lembar copy faktur sebagai pertinggal untuk apotek dan faktur asli beserta copy faktur lainnya dikembalikan pada petugas
pengantar barang.
4. Setelah barang diterima, barang dikarantina sementara dengan
meletakkannya di tempat tertentu untuk kemudian diperiksa kembali dan
diberi harga.
3.4 Penyimpanan
Apotek Keshia Farma mempunyai gudang khusus untuk penyimpanan
Penyusunan barang di Apotek Keshia Farma dilakukan berdasarkan bentuk
sediaan secara alfabetis dan menggunakan sistem FIFO (First In First Out).
Obat-obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan di lemari khusus dan terkunci
sedangkan obat-obat seperti supositoria, vaksin dan serum disimpan dalam lemari
pendingin.
3.5 Pelayanan
Kegiatan pelayanan di Apotek Keshia Farma Medan dapat berupa
pelayanan resep tunai, pelayanan swamedikasi dan pelayanan penjualan bebas.
Selain itu apotek ini juga melayani pembelian obat secara kredit pada beberapa
rumah sakit, melayani para dokter, bidan dan perawat yang membutuhkan, Balai
Pengobatan dan klinik.
3.5.1 Pelayanan Resep
Pelayanan terhadap resep dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Petugas menerima resep dari pasien dan diteruskan ke ruang peracikan.
2. Pengecekan ketersediaan obat.
3. Penetapan harga obat dalam resep dan diberitahukan kepada pasien.
4. Ditanya kepada pasien apakah setuju untuk membeli semua obat atau
tidak. Jika setuju maka disiapkan obatnya, diracik untuk obat yang perlu
diracik, lalu diberi etiket, diperiksa, dan dikemas.
5. Obat diberikan ke depan (bagian penjualan) untuk diperiksa kembali
kelengkapan dan ketepatan obat yang diberikan dengan yang tertulis di
6. Penyerahan obat kepada pasien disertai dengan penjelasan/pelayanan
informasi tentang obat yang ada pada resep obat tersebut.
7. Pembeli membayarkan harga resep. Jika dibutuhkan, berikanlah kuitansi
dan copy resep pada pasien. 8. Resep asli disimpan sebagai arsip.
3.5.2 Pelayanan Penjualan Bebas
Pelayanan penjualan bebas dilakukan sebagai berikut:
1. Petugas di ruang penjualan menerima permintaan barang dari pasien dan
menginformasikan harga.
2. Jika pasien yang datang dengan keluhan menderita penyakit maka
Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker membantu memilih
obat yang sesuai dengan penyakit yang dikeluhkan dengan disertai
informasi tentang obat yang digunakan.
3. Bila harga sesuai maka barang diserahkan dan pasien membayarnya.
3.6Administrasi
Administrasi apotek harus dikelola dengan baik dan benar sehingga
apabila suatu saat diperlukan dokumen tersebut dapat ditujukan sebagai bahan
pengawasan, pertanggungjawaban dan sebagai bahan pembantu bagi Apoteker
Pengelola Apotek dalam mengambil keputusan.
Petugas Administrasi melaksanakan pencatatan:
1. Administrasi pembukuan mencatat arus uang dan arus barang di apotek.
Pelaporan narkotika dilakukan sebulan sekali paling lambat tanggal 10,
sedangkan psikotropika 2 kali dalam 1 tahun. Laporan ini ditandatangani
BAB IV PEMBAHASAN
Apotek merupakan suatu bisnis yang harus dikelola dengan baik agar
memperoleh keuntungan guna menutupi beban biaya operasional sehingga apotek
tetap dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Akan tetapi dalam kegiatannya,
bisnis apotek juga tidak melupakan fungsi sosialnya didalam mendistribusikan
perbekalan farmasi (khususnya obat) kepada masyarakat, sehingga keberadaan
apotek turut membantu pemerintah dalam memelihara dan menjaga kesehatan
masyarakat. Seorang apoteker diberi kepercayaan untuk mengelola apotek dengan
tujuan agar pendistribusian dan penggunaan perbekalan farmasi di masyarakat
dapat terkendali.
Letak Apotek Keshia Farma tepat di pinggir jalan pada daerah yang
mudah dijangkau dengan kendaraan umum, memiliki tempat parkir yang cukup,
dekat dengan pemukiman penduduk, praktek dokter, praktek bidan, klinik ataupun
rumah sakit. Selain itu, tepat di depan apotek terdapat wisma yang pengunjungnya
berasal dari berbagai tempat.
Pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek Keshia Farma dilakukan
menurut prosedur yang terdiri dari: perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
penjualan. Penanganan perbekalan farmasi dilakukan oleh apoteker yang juga
bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek dibantu oleh karyawan-karyawan
dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out)dan FEFO (First Expire First Out) .
Pelayanan di Apotek Keshia Farma dilakukan dengan cepat dan ramah
oleh para karyawannya. Adanya pemberian pelayanan swamedikasi yang
dilakukan langsung oleh apoteker pada pasien merupakan salah satu nilai tambah
untuk apotek ini.
Peran Apoteker Pengelola Apotek harus benar-benar nyata di apotek.
Apoteker Pengelola Apotek seharusnya tetap berada di apotek setiap hari apalagi
pada jam-jam sibuk. Hal ini memang sulit apalagi jika pendapatan yang diterima
tidak sesuai. Untuk itu akan lebih baik jika Apoteker Pengelola Apotek sekaligus
sebagai Pemilik Sarana Apotek, sehingga lebih maksimal didalam pengelolaan
apotek dan masyarakat semakin merasakan peran apoteker. Oleh karena itu,
diharapkan kepada kalangan apoteker agar memahami pentingnya keberadaan
seorang apoteker dalam suatu apotek sebagai penanggung jawab, dan mau
senantiasa membenahi diri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, guna mengangkat derajat profesi apoteker menjadi suatu profesi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Apotek Keshia Farma dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek
(APA) yang sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang aktif
dalam pelayanan informasi obat.
Apotek Keshia Farma memberikan pelayanan resep tunai, penjualan bebas
dan pelayanan swamedikasi. Selain itu apotek ini juga melayani pembelian
obat secara kredit pada beberapa rumah sakit, melayani para dokter, bidan
dan perawat yang membutuhkan, balai pengobatan dan klinik.
5.2 Saran
Pengelolaan perbekalan farmasi hendaknya dilakukan dengan
menggunakan komputer sehingga barang yang masuk dan keluar lebih
terkontrol, serta barang yang mendekati expired date dapat diketahui dengan cepat.
Penambahan pegawai hendaknya dilakukan yang bertanggung jawab
penuh dibagian kasir dan melakukan pengadaan mesin kasir untuk
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (1995). Manajemen Farmasi. Edisi I, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim, (2007). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol.42. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Jakarta
Anonim. (2005). MIMS: 102nd Edition 2005. CMPMedica. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004. Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Sartono, (1996). Apa Yang Harus Anda Ketahui Tentang Obat-obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Seto, Soerjono, dkk, (2004). Manajemen Farmasi. Cetakan I, Airlangga University Press, Surabaya.
Tjay H.T, Drs & Rahardja Kirana, Drs. (2002). Obat-Obat Penting. Edisi Kelima, Cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan
APOTEK KESHIA FARMA
Jl. A. R. Hakim No. 300 (Depan Wisma Umum) Medan
Telp: (061)7363747-77831169; Fax: (061)7354427
Kepada Yth:
...
di Medan
SURAT PESANAN
No:...
Mohon dikirim kepada kami barang sebagai berikut:
No. Produk Kemasan Banyaknya Keterangan
Medan, ...
Apoteker Pengelola Apotek
Imelda Ferendina, S.Si, Apt.
Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika Nomor :
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Imelda Ferendina, S.Si, Apt.
Alamat : Jl. A. R. Hakim No. 300 (Depan Wisma Umum) Medan
Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek
Mengajukan permohonan kepada :
Nama Perusahaan :
Alamat :
Jenis Psikotropika sebagai berikut :
Untuk keperluan :
Nama : Apotek Keshia Farma
Alamat : Jl. A. R. Hakim No. 300 (Depan Wisma Umum) Medan
Medan,...
Penanggungjawab Apoteker Pengelola Apotek
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika
Rayon : Model N.9
No. S.P : Lembar ke 1/2/3/4
SURAT PESANAN NARKOTIKA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...
Jabatan : ...
Alamat rumah : ...
Mengajukan pesanan narkotika kepada :
Nama Distributor : ...
Alamat & No. Telepon : ...
...
Sebagai berikut :
Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan
Apotik ………...
Lembaga
...20...
Pemesan
( ... )
Alamat & Telepon : Jl. A. R. Hakim No. 300 (depan Wisma Umum) Medan Tahun :
Telp. (061) 7363747-77831169
Kota : Medan
No. Nama Sediaan Satuan Persediaan Pemasukan Jumlah Pengeluaran Jumlah Persediaan Ket.
Awal Bulan Tanggal Dari Jumlah Keseluruhan Untuk Lain-lain Akhir
( 4 + 7 ) Pembuatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Codein 10 mg tablet tablet
2 Codein 15 mg tablet tablet
3 Codein 20 mg tablet tablet
4 Codipront capsul capsul
5 Codipront syrup botol
6 Codipront C. Exp. capsul capsul
7 Codipront C. Exp. syrup botol
8 Coditam tablet tablet
Medan, ……….. Apoteker Pengelola Apotek
Lampiran 5
PELAYANAN RESEP (KIE)
DAN PELAYANAN NON RESEP
RESEP I
1. Resep
Dari dr. Adrian (A. Sukarman) Sp. KK
R/ Erysanbe syr fls I
S 3dd cth I (pagi, siang, malam)
R/ Ketokonazole tab No.X
CTM tab No. X
Mf pulv No.XX
S 1dd pulv I (malam)
Pro: Arif
2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana obat-obat yang dipakai
adalah antibiotik, antifungi, dan antialergi, maka kemungkinan pasien mengalami
infeksi jamur.
3. Three Prime Question
Penjelasan dokter tentang obat : -
Penjelasan dokter tentang cara pakai obat :
Erysanbe : 3x sehari 1 sendok teh (pagi, siang, malam)
Serbuk (pulvis) : 1x sehari 1 bungkus (malam)
Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum/ memakai obat : pasien
lekas sembuh
4. Spesialite Obat Pada Resep
3. CTM
1. Kegunaan : antibiotik
2. Bentuk sediaan : sirop kering
3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 sendok teh (pagi, siang, malam)
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Kocok sebelum dikonsumsi dan gunakan sendok takar agar
mendapat dosis yang akurat
- Simpan pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, dan di
dalam lemari es tapi tidak pada freezer
- Minum obat sampai habis, meskipun sudah terasa sembuh.
b. Ketokonazole
1. Kegunaan : antifungi
2. Bentuk sediaan : tablet
3. Cara pakai : 1 kali sehari 1 bungkus (malam)
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Bersihkan / cuci pakaian dan handuk yang telah tersentuh daerah
infeksi setiap hari, dan jaga kulit agar senantiasa bersih dan kering.
- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan
anak-anak, pada temperatur ruangan, dan jauh dari panas berlebih
c. CTM
1. Kegunaan : antialergi
2. Bentuk sediaan : tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Obat ini menyebabkan kantuk, sehingga selama mengkonsumsi
obat ini sebaiknya jangan menjalankan kendaraan atau mesin
- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan
RESEP II 1. Resep
Dari dr. Rizali H. Nasution, DAN
R/ Obimin AF No. XIV
S 1dd tab 1
Pro: Ny. Wasyidar
2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, Obimin AF adalah obat yang
digunakan untuk pengobatan defisiensi vitamin dan mineral selama masa
kehamilan dan menyusui
3. Three Prime Question
a. Penjelasan dokter tentang obat :-
b. Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : 1x sehari 1 kaplet
c. Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum/ memakai obat : pasien
lekas sembuh
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat asam folat, Besi II fumarat, Ca laktat, tembaga, iodium, Fluorida.
B Multivitamin dan mineral
a. Obimin AF®
1. Kegunaan : Multivitamin dan mineral
2. Bentuk sediaan : kaplet salut gula
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Jangan mengkonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan
- Faeses mungkin akan berwarna hitam
RESEP III
1. Resep
Dari dr. John Iskandar Sinaga
R/ Syr Bronchophyllin fls I
S 3dd C I
Pro: Boby Sirait
2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana obat-obat yang dipakai
adalah Bronchophyllin yang berisi teofilin maka kemungkinan pasien mengalami
asma.
3. Three Prime Question
Penjelasan dokter tentang obat : -
Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : 3x sehari 1 sendok makan (15
ml)
Penjelasan dokter tentang harapan setela minum/ memakai obat : pasien
lekas sembuh
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Kegunaan : pengobatan asma
2. Bentuk sediaan : sirop
3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 sendok makan
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- kocok sebelum dikonsumsi dan gunakan sendok takar agar
mendapat dosis yang akurat
- jangan mengkonsumsi kopi, teh, dan merokok
- Simpan pada tempat yang tertutup rapat dan jauh dari jangkauan
RESEP IV
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana obat-obat yang dipakai
adalah antibiotik, pengencer dahak, dan antialergi, maka kemungkinan pasien
mengalami batuk alergi dan infeksi saluran pernapasan.
3. Three Prime Question
Penjelasan dokter tentang obat :
Penjelasan dokter tentang cara pakai obat :
Syrup cefat : 2x sehari 1 sendok teh
Mucos drop : 3x sehari 6 tetes
Histrine drop : 2 x sehari 0,25 ml
Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum/ memakai obat : pasien
lekas sembuh
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
250mg/5 ml sirop kering
2. Mucos ®
Intrizin® (Interbat) Cetirizine diHCl 10 mg/ ml drop
G Anti alergi
a. Cefat®
1. Kegunaan : antibiotik
2. Bentuk sediaan : sirop kering
3. Cara pakai : 2 kali sehari 1 sendok teh
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Kocok sebelum dikonsumsi dan gunakan sendok takar agar
mendapat dosis yang akurat
- Obat harus diminum sampai habis meskipun sudah terasa sembuh
- Simpan pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, dan di
dalam lemari es tapi tidak pada freezer
b. Mucos®
1. Kegunaan : mukolitik
2. Bentuk sediaan : drop
3. Cara pakai : 3 kali sehari 6 tetes
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan
anak-anak, pada temperatur ruangan.
c. Histrine®
1. Kegunaan : antialergi
2. Bentuk sediaan :drop
3. Cara pakai : 2 kali sehari 0,25 ml
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak
RESEP V
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, Imudator adalah suplemen yang
digunakan untuk memperbaiki daya tahan tubuh.
3. Three Prime Question
a. Penjelasan dokter tentang obat : -
b. Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : 3 x sehari 1 kaplet
c. Penjelasan dokter tentang harapan setela minum/ memakai obat : pasien
lekas sembuh
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk
Lain
Komposisi Gol Khasiat
1. Imudator ® (Pyridam Farma)
- Setiap kaplet mengandung Ext. tahan tubuh dan sebagai terapi penunjang infeksi bakteri, jamur, virus.
a. Imudator®
1. Kegunaan : memperbaiki daya tahan tubuh
2. Bentuk sediaan : kaplet
3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 kaplet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
Pelayanan swamedikasi I 1. Keluhan
Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan batuk kering, maka
diberikan obat Vicks® formula 44 untuk meredakan batuknya.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Vicks® 5 mg, doksilamina suksinat 3 mg
- B Meredakan
batuk kering (antitusif)
3. Pelayanan Informasi
1. Indikasi: meredakan batuk kering, gangguan tenggorokan dan flu.
2. Bentuk obat: sirup.
3. Cara pemakaian: dewasa dan anak > 12 tahun: sehari 4-6 kali, 2 sdt
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
Jangan mengemudikan kendaraan atau mesin lain sehabis meminum
obat ini.
Jangan mengkonsumsi obat ini dalam jangka waktu yang lama.
Simpan ditempat terlindung dari cahaya dan jauh dari jangkauan
Pelayanan swamedikasi II 1. Keluhan
Seorang ibu datang ke apotek membeli obat cacing untuk anaknya (11
tahun). Obat yang dianjurkan adalah Combantrin® tablet.
2. Spesialite Obat
Nama obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Combantrin® (Pfizer)
Pirantel pamoat Konvermex® (Konimex)
W Antelmentik
3. Pelayanan Informasi
1. Khasiat : sebagai antelmentik
2. Bentuk sediaan : tablet
3. Cara pemakaian : 1 kali sehari 2 tablet (125 mg)
4. Hal – hal yang harus diinformasikan:
• Digunakan pada malam hari menjelang tidur
• Tinja akan berwarna merah setelah menggunakan obat ini
• Minum obat cacing secara teratur setiap 6 bulan sekali
Pelayanan swamedikasi III 1. Keluhan
Seorang pria datang ke apotek membeli Ponstan® untuk mengatasi sakit
gigi yang dialaminya.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Ponstan®
Asam mefenamat G Analgetik,
antiinflamasi
3. Pelayanan Informasi
1. Khasiat : Pengobatan sakit gigi, nyeri akibat trauma, sakit
kepala.
2. Bentuk Sediaan : Tablet.
3. Cara Pemakaian : Bila sakit, sehari 2-3 tablet.
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Pasien dengan kerusakan hati, yang sensitif terhadap AINS hati-hati menggunakan obat ini
Pelayanan swamedikasi IV 1. Keluhan
Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan mata merah, perih
dan berair, maka diberikan Visine®.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Visine® (Pfizer )
Tetrahidrazolin-HCl - W Meredaka mata
merah karena iritasi ringan
3. Pelayanan Informasi
1. Indikasi: meredaka mata merah karena iritasi ringan.
2. Bentuk sediaan: tetes mata.
3. Cara pemakaian: sehari 2-3 kali 1-2 tetes.
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menggunakan obat
Saat akan meneteskan obat, posisi kepala mengenadah lalu kelopak
mata bawah ditarik hingga membentuk cekungan lalu diteteskan obat 1
tetes lalu mata ditutup, tunggu hingga 1 menit, lalu teteskan lagi
hingga jumlah tetesan yang diminta.
Disimpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya, serta jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
Jangan gunakan bila larutan berubah warna atau keruh.
Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun.
Pelayanan swamedikasi V 1. Keluhan
Seorang ibu datang ke Apotek dengan keluhan bahwa anaknya gatal-gatal
pada kulit, berbentuk tonjolan dan kulit berwarna merah. Rasa gatal kambuh
terutama jika cuaca panas dan berkeringat. Berdasarkan keluhan pasien menderita
biang keringat, maka diberikan Caladine®Lotion.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk HCl 2%, Gliserin 5%
- B Rasa gatal pada kulit
akibat biang keringat, udara panas dan gigitan serangga.
3. Pelayanan Informasi
1. Kegunaan :Rasa gatal pada kulit akibat biang keringat, udara panas
dan gigitan serangga.
2. Bentuk Sediaan :Lotion.
3. Cara Pemakaian: Dioleskan pada bagian yang gatal 2 x sehari pagi
dan sore.
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Sebaiknya dioleskan sesudah mandi atau bila berkeringat.
• Hindari kontak dengan mata dan membran mukosa.
Pelayanan swamedikasi VI 1. Keluhan
Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan pilek, demam, dan sakit
kepala, maka obat yang diberikan adalah Procold®.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Procold®
3. Pelayanan Informasi
1. Indikasi: meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek dan
bersin-bersin.
2. Bentuk obat: kaplet
3. Cara pemberian: sehari 3 kali 1 kaplet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
Apabila demam sudah sembuh segera hentikan penggunaan obat.
Bila dalam tiga hari tidak sembuh segera datang ke dokter.
Jangan mengendarai kendaraan atau menghidupkan mesin karena obat
ini dapat menyebabkan kantuk.
Simpan pada tempat sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan
Pelayanan swamedikasi VII 1. Keluhan
Seorang pria datang ke apotek membeli New Diatab® untuk mengatasi
diare yang dialaminya.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
New Diatab®
3. Pelayanan Informasi
1. Khasiat : Pengobatan pengobatan simptomatik diare non
spesifik.
2. Bentuk Sediaan : Tablet.
3. Cara Pemakaian : 2 tablet setelah buang air besar, maksimal 12 tablet
selama 24 jam.
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Obat ini jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat lain.
Pelayanan swamedikasi VIII 1. Keluhan
Seorang wanita berusia kurang lebih 25 tahun datang ke apotek membeli
Feminax® untuk mengatasi nyeri haid yang dialaminya.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Feminax® (Konimex)
- Parasetamol, Ekstrak
hiosiamin
B Meringankan rasa
sakit pada waktu haid
3. Pelayanan Informasi
1. Khasiat : Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid
2. Bentuk Sediaan : Tablet
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari, 1-2 tablet.
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Bila nyeri sudah hilang segera hentikan pemakaian obat ini
• Bila sakit berlanjut hubungi dokter
• Jangan diminum melebihi dosis yang dianjurkan kecuali atas
petunjuk dokter
Pelayanan swamedikasi IX 1. Keluhan
Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan kaki dan tangannya
pegal-pegal sehabis olahraga maka obat yang dianjurkan adalah Counterpain®.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Counterpain®
3. Pelayanan Informasi
1. Khasiat : Sebagai obat gosok untuk meringankan rasa nyeri,
pegal, sakit pinggang, otot kaku, nyeri akibat pukulan, pegal akibat olah
raga atau terkilir.
2. Bentuk Sediaan : Krim
3. Cara Pemakaian : Oleskan krim pada bagian yang sakit, nyeri, secara
merata.
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Bila perlu pemakaian dapat diulangi sampai 3 kali sehari.
• Jangan digunakan pada luka yang terbuka.
• Jangan digunakan pada mata
Pelayanan swamedikasi X 1. Keluhan
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan di panu punggungnya. Obat
yang dianjurkan adalah Canesten®.
2. Spesialite Obat
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Canesten® (Bayer)
Fungiderm® (Konimex)
Clotrimazole W Antifungi
3. Pelayanan Informasi Obat
1. Khasiat : Untuk pengobatan infeksi kulit yang disebabkan
oleh dermatofit dan jamur.
2. Bentuk sediaan : Krim
3. Cara Pemakaian : Dioleskan pada panu 1-2 kali sehari.
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Obat dioleskan tipis-tipis dan dipakai sesuai aturan pakai.
• Obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
• Jagalah selalu badan dalam keadaan bersih dan kering.