• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

Petunjuk pengisian

Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikal-horizontal) berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap faktor persaingan dalam industri, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli dan ancaman produk substitusi. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2 dan 3 dengan keterangan sakal sebagai berikut :

Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

1. Penentuan bobot faktor persaingan dalam industri

Faktor Penentu A B C D E F G

Jumlah pesaing (A) Pertumbuhan industri (B) Biaya tetap yang diperlukan (C) Peningkatan kapasitas (D) Karateristik pesaing (E) Hambatan keluar industri (F) Diferensiasi produk (G)

2. Penentuan bobot faktor ancaman pendatang baru

Faktor Penentu A B C D E F G

Skala ekonomi (A) Diferensiasi produk (B)

Besarnya biaya beralih ke usaha lain (C) Akses ke saluran distribusi (D)

Akses ke pemasok (E) Kebutuhan modal (F)

Kebijakan pemerintah tentang penambahan industri baru (G)

3. Penentuan bobot faktor kekuatan tawar menawar pemasok

Faktor Penentu A B C D E F

Jumlah pemasok (A)

Tingkat diferensiasi produk yang dipasok (B) Peran produk yang dipasok bagi pelanggan industri (C)

Tingkat kepentingan pelanggan industri bagi pemasok (D)

Ancaman adanya produk substitusi (E)

(2)

4. Penentuan bobot faktor tawar menawar pembeli

Faktor Penentu A B C D E F G

Jumlah pembeli (A) Ciri produk (B)

Kemudahan pembeli untuk beralih ke produk pesaing (C)

Nilai produk dalam struktur biaya pembeli (D)

Kesempatan integrasi ke belakang (E) Keuntungan yang diperoleh pembeli (F) Tingkat kepentingan mutu produk bagi pembeli (G)

5. Penentuan bobot faktor ancaman produk substitusi

Faktor Penentu A B C D

Produk yang memiliki fungsi yang sama (A) Tingkat perkembangan produk substitusi (B) Tingkat harga produk substitusi (C)

(3)

B. Kuesioner penentuan nilai faktor-faktor analisis persaingan industri

Tujuan : menentukan nilai rating variabel ancaman pada setiap parameter yang diukur dengan memberikan tanda cheklist (V) pada angka (1-4) yang paling sesuai menurut Anda.

1. Penentuan rating variabel tingkat persaingan dalam industri

Parameter Rating

1 2 3 4

Jumlah pesaing (A) Sangat sedikit Sangat banyak

Pertumbuhan industri (B) Sangat tinggi Sangat rendah Biaya tetap yang diperlukan (C) Sangat kecil Sangat besar Peningkatan kapasitas (D) Sangat kecil Sangat besar Karateristik pesaing (E) Sangat tidak

beragam

Sangat beragam Hambatan keluar industri (F) Sangat mudah Sangat sulit Diferensiasi produk (G) Sangat tinggi Sangat rendah 2. Penentuan rating variabel ancaman pendatang baru

Parameter Rating

1 2 3 4

Skala ekonomi (A) Sangat besar Sangat kecil

Diferensiasi produk (B) Sangat

terdiferensiasi

Tidak

terdiferensiasi Besarnya biaya beralih ke usaha

lain (C)

Sangat besar Sangat kecil

Akses ke saluran distribusi (D) Sangat kecil Sangat besar

Akses ke pemasok (E) Sangat sulit Sangat mudah

Kebutuhan modal (F) Sangat besar Sangat kecil

Kebijakan pemerintah tentang penambahan industri baru (G)

Sangat tidak kondusif

Sangat kondusif 3. Penentuan rating variabel ancaman produk substitusi

Parameter Rating

1 2 3 4 Adanya produk yang memiliki

fungsi yang sama (A)

Sangat sedikit Sangat banyak

Tingkat perkembangan produk substitusi (B)

Sangat lamban Sangat cepat

Tingkat harga produk substitusi (C) Sangat tidak bersaing Sangat bersaing Lanjutan Lampiran 1.

(4)

4. Penentuan rating variabel kekuatan tawar menawar pemasok

Parameter Rating

1 2 3 4

Jumlah pemasok (A) Sangat banyak Sangat sedikit

Tingkat diferensiasi produk yang dipasok (B)

Sangat rendah Sangat tinggi

Peran produk yang dipasok bagi pelanggan industri (C)

Tidak penting Sangat

penting Tingkat kepentingan pelanggan

industri bagi pemasok (D)

Sangat penting Tidak penting

Ancaman adanya produk substitusi (E)

Sangat tinggi Sangat rendah

Ancaman integrasi ke depan oleh pemasok (F)

Sangat kecil Sangat besar

5. Penentuan rating variabel kekuatan tawar menawar pembeli

Parameter Rating

1 2 3 4

Jumlah pembeli (A) Sangat sedikit Sangat banyak

Ciri produk(B) Sangat

terdiferensiasi

Tidak

terdiferensiasi Kemudahan pembeli untuk

beralih ke produk pesaing (C)

Sangat tinggi Sangat rendah

Nilai produk dalam struktur biaya pembeli (D)

Sangat kecil Sangat besar

Kesempatan integrasi ke belakang (E)

Sangat kecil Sangat besar

Keuntungan yang diperoleh pembeli (F)

Sangat tinggi Sangat rendah

Tingkat kepentingan mutu produk bagi pembeli (G)

Tidak penting Sangat penting

(5)

C. Kuesioner penentuan bobot dan rating faktor internal dan eksternal Pemberian nilai peringkat terhadap peluang

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam meraih peluang yang ada.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4, Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam meraih

peluang.

Nilai 3, Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih peluang. Nilai 2, Jika perusahaan mempunyai kemampuan sedang dalam meraih peluang. Nilai 1, Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih

peluang.

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang berikut :

PELUANG 4 3 2 1

Konsumsi mie instant per kapita Kebijakan sertifikat halal

Perkembangan teknologi dan informasi Pertumbuhan penduduk Indonesia Peluang dan kemudahan ekspor Globalisasi dan AFTA

Pemberian nilai peringkat terhadap ancaman Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada besarnya ancaman dalam mempengaruhi keberadaan perusahaan.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 1, Jika faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi perusahaan. Nilai 2, Jika faktor ancaman kuat mempengaruhi perusahaan

Nilai 3, Jika faktor ancaman akan memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan. Nilai 4, Jika faktor ancaman tidak akan memberikan pengaruh terhadap perusahaan.

Menurut Bapak/Ibu Bagaimana perusahaan dipengaruhi oleh faktor ancaman berikut:

ANCAMAN 4 3 2 1

Strategi promosi pesaing

Loyalitas konsumen pada merek lain

Perkembangan kondisi perekonomian Indonesia Strategi produk dan harga pesaing

Jaringan distibusi

Peningkatan kapasitas produksi pesaing Lanjutan Lampiran 1.

(6)

Pemberian nilai peringkat terhadap kekuatan Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kekuatan perusahaan dibandingkan pesaing utama atau rata-rata industri.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4, Jika faktor tersebut sangat baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 3, Jika faktor tersebut baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 2, Jika faktor tersebut cukup baik bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Nilai 1, Jika faktor tersebut tidak lebih baik bila dibandingkan dengan

perusahaan pesaing.

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan berikut :

KEKUATAN 4 3 2 1

Kualitas produk yang baik Citra merek yang baik

Penetapan harga yang bersaing Diferensiasi rasa inovatif Aksesibilitas bahan baku Lokasi usaha strategis

Pemberian nilai peringkat terhadap kelemahan Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kelemahan perusahaan dibandingkan pesaing utama atau rata-rata.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 1, Jika faktor tersebut lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Nilai 2, Jika faktor tesebut sedang bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 3, Jika faktor tersebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan

perusahaan pesaing.

Nilai 4, Jika faktor tersebut sangat tidak lebih lemah bila dibandingkan

dengan perusahaan pesaing. Lanjutan Lampiran 1.

(7)

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki perusahaan berikut :

KELEMAHAN 4 3 2 1

Kegiatan promosi belum intansif Jaringan distribusi belum optimal

Brand awareness dan band loyalty tehadap merek

esmi masih lemah

Pembagian segmentasi, target dan posisi pasar belum fokus dan efektif

Ketersediaan produk di pasar belum optimal Keterbatasan modal kerja

Pembobotan terhadap peluang dan ancaman Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap industri pemasaran mie instan.

Contoh :

1. “Kebijakan sertifikat halal” (B pada kolom/vertikal) lebih penting daripada “Konsumsi mie instan” (A pada baris/horizontal), maka nilainya = 1

2. “Kebijakan sertifikat halal” (B pada kolom /vertikal) sama penting daripada “Konsumsi mie instan” (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 2

3. “Kebijakan sertifikat halal” (B pada kolom /vertikal) tidak lebih penting daripada “Konsumsi mie instan” (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 3

Catatan :

Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom dan harus konsisten.

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Konsumsi mie instant per kapita (A)

Kebijakan sertifikat halal (B) Perkembangan teknologi dan informasi (C) Pertumbuhan penduduk Indonesia (D) Peluang dan kemudahan ekspor (E) Globalisasi dan AFTA (F) Strategi promosi pesaing (G) Loyalitas konsumen pada merek lain (H) Perkembangan kondisi perekonomian

Indonesia

(I) Strategi produk dan harga pesaing (J)

Jaringan distibusi (K)

Peningkatan kapasitas produksi pesaing (L) Lanjutan Lampiran 1.

(8)

Pembobotan terhadap kekuatan dan kelemahan Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap industri pemasaran mie instan.

Contoh :

1. “Citra merek yang baik” (B pada kolom / vertikal) lebih penting daripada “Kualitas produk yang baik (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 1 2. “Citra merek yang baik” (B pada kolom / vertikal) sama penting daripada

“Kualitas produk yang baik (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 2 3. “Citra merek yang baik” (B pada kolom /vertikal) tidak lebih penting daripada

“Kualitas produk yang baik”(A pada baris /horizontal), maka nilainya = 3 Catatan :

Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 (huruf cetak miring) terhadap kolom 1 (huruf cetak tegak) dan harus konsisten.

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Kualitas produk yang baik (A)

Citra merek yang baik (B) Penetapan harga yang bersaing (C) Diferensiasi rasa inovatif (D) Aksesibilitas bahan baku (E) Lokasi usaha strategis (F) Kegiatan promosi belum intansif (G) Jaringan distribusi belum optimal ( H ) Brand awareness dan band loyalty

tehadap merek esmi masih lemah

(I) Pembagian segmentasi, target dan

posisi pasar belum focus dan efektif

(J) Ketersediaan produk di pasar belum

optimal

(K) Keterbatasan modal kerja (L) Lanjutan Lampiran 1.

(9)

Lampiran 2. Pembobotan Faktor Internal Responden 1

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor

Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 29 0.109

Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.068

Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 20 0.075

Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 23 0.087

Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 23 0.087

Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.079

Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 22 0.083

Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 1 20 0.075

Jaringan distribusi belum optimal (I) 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 20 0.075

Segmentasi target belum fokus (J) 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 21 0.079

Ketersediaan produk belum

optimal (K) 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 22 0.083 Keterbatasan modal kerja (L) 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 26 0.098

Total 15 26 24 22 21 23 22 24 24 23 22 19 265 1.000

Lampiran 3. Pembobotan Faktor Internal Responden 2

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor

Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 27 0.105

Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.070

Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 20 0.078

Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 21 0.081

Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 24 0.093

Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.081

Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 22 0.085

Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 2 21 0.081

Jaringan distribusi belum optimal (I) 1 2 3 2 1 3 2 1 3 3 2 23 0.089

Segmentasi target belum fokus (J) 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 21 0.081

Ketersediaan produk belum

optimal (K) 1 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 20 0.078 Keterbatasan modal kerja (L) 1 1 3 1 1 2 3 2 2 2 2 20 0.078

(10)

Lampiran 4. Pembobotan Faktor Internal Responden 3

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor

Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 29 0.109

Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.068

Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 20 0.075

Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 20 0.075

Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 23 0.087

Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.079

Kegiatan promosi belum

intensif (G) 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 22 0.083 Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 2 21 0.079

Jaringan distribusi belum

optimal (I) 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 3 21 0.079 Segmentasi target belum fokus (J) 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 25 0.094

Ketersediaan produk belum

optimal (K) 2 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 22 0.083 Keterbatasan modal kerja (L) 3 3 3 1 2 2 3 2 1 1 2 23 0.087

Total 16 26 25 23 21 23 22 23 23 19 23 21 265 1.000

Lampiran 5. Pembobotan Faktor Internal Responden 4

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor

Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 30 0.114

Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.068

Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 17 0.064

Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 23 0.087

Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 23 0.087

Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.080

Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 20 0.076

Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 3 2 2 1 2 22 0.083

Jaringan distribusi belum optimal (I) 1 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 21 0.080

Segmentasi target belum fokus (J) 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 25 0.095

Ketersediaan produk belum

optimal (K) 2 2 3 1 1 2 2 3 2 1 1 20 0.076 Keterbatasan modal kerja (L) 1 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 24 0.091

(11)

Lampiran 6. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 1

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor

kebijakan sertifikat halal (A) 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 15 0.060

konsumsi mi instan per kapita (B) 3 3 3 2 3 1 2 1 1 1 1 21 0.084

peluang dan kemudahan ekspor (C) 3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 3 22 0.088

Globalisasi dan AFTA (D) 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 16 0.064

Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 17 0.068 Perkembangan teknologi informasi (F) 2 1 3 2 3 1 3 1 2 1 1 18 0.072 Perkembangan kondisi perekonomian (G) 3 3 1 3 3 3 1 2 2 2 3 26 0.104 Strategi promosi pesaing (H) 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 19 0.076

Peningkatan kapasitas produksi (I) 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 26 0.104

Strategi produk dan harga

pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 19 0.076 Loyalitas konsumen (K) 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 26 0.104

Jaringan distribusi pesaing (L) 3 3 1 3 3 3 1 1 2 3 3 26 0.104

Total 30 21 22 26 27 24 18 20 17 22 17 19 251 1.000

Lampiran 7. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 2

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor

kebijakan sertifikat halal (A) 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 23 0.094

konsumsi mi instan per kapita (B) 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 2 22 0.090

peluang dan kemudahan ekspor (C) 2 1 3 2 3 2 3 3 2 1 3 23 0.094

Globalisasi dan AFTA (D) 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 20 0.082

Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 22 0.090

Perkembangan teknologi

informasi (F) 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 18 0.073 Perkembangan kondisi

perekonomian (G) 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 18 0.073 Strategi promosi pesaing (H) 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19 0.078

Peningkatan kapasitas produksi (I) 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0.069

Strategi produk dan harga pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 0.073

Loyalitas konsumen (K) 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 22 0.090

Jaringan distribusi pesaing (L) 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 23 0.094

(12)

Lampiran 8. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 3

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J Total Skor

kebijakan sertifikat halal (A) 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 23 0.095

konsumsi mi instan per kapita (B) 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 1 21 0.086

peluang dan kemudahan ekspor (C) 2 1 3 2 3 2 3 3 2 1 1 21 0.086

Globalisasi dan AFTA (D) 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 20 0.082

Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 22 0.091 Perkembangan teknologi informasi (F) 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 18 0.074 Perkembangan kondisi perekonomian (G) 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 18 0.074 Strategi promosi pesaing (H) 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19 0.078

Peningkatan kapasitas produksi (I) 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0.070

Strategi produk dan harga

pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 0.074 Loyalitas konsumen (K) 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 22 0.091

Jaringan distribusi pesaing (L) 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 24 0.099

Total 21 22 21 22 20 25 25 24 25 23 19 17 243 1.000

Lampiran 9. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 4

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J Total Skor

kebijakan sertifikat halal (A) 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 23 0.095

konsumsi mi instan per kapita (B) 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 2 22 0.091

peluang dan kemudahan ekspor (C) 2 1 3 2 3 2 3 3 2 1 1 21 0.086

Globalisasi dan AFTA (D) 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 20 0.082

Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 22 0.091 Perkembangan teknologi informasi (F) 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 18 0.074 Perkembangan kondisi perekonomian (G) 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 18 0.074 Strategi promosi pesaing (H) 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19 0.078

Peningkatan kapasitas produksi (I) 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0.070

Strategi produk dan harga

pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 0.074 Loyalitas konsumen (K) 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 22 0.091

Jaringan distribusi pesaing (L) 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 23 0.095

(13)

Lampiran 10. Rekapitulasi Pembobotan Lingkungan Internal dan Eksternal

No. Faktor Kritis Lingkungan Responden Rata-rata

1 2 3 4

1 Citra merek yang baik 0.109 0.105 0.109 0.114 0.109 2 Diferensiasi rasa inovatif 0.068 0.070 0.068 0.068 0.068 3 Penetapan harga bersaing 0.075 0.078 0.075 0.064 0.073 4 Kualitas produk terjamin 0.087 0.081 0.075 0.087 0.083 5 Aksesibilitas bahan baku

baik 0.087 0.093 0.087 0.087 0.088

6 Lokasi perusahaan strategis 0.079 0.081 0.079 0.080 0.080 7 Kegiatan promosi belum

intensif 0.083 0.085 0.083 0.076 0.082 8 Brand awareness lemah 0.075 0.081 0.079 0.083 0.080 9 Jaringan distribusi belum

optimal 0.075 0.089 0.079 0.080 0.081 10 Segmentasi target belum

fokus 0.079 0.081 0.094 0.095 0.087 11 Ketersediaan produk belum

optimal 0.083 0.078 0.083 0.076 0.080 12 Keterbatasan modal kerja 0.098 0.078 0.087 0.091 0.088 13 kebijakan sertifikat halal 0.060 0.094 0.095 0.095 0.086 14 konsumsi mi instan per

kapita 0.084 0.090 0.086 0.091 0.088 15 peluang dan kemudahan

ekspor 0.088 0.094 0.086 0.086 0.089 16 Globalisasi dan AFTA 0.064 0.082 0.082 0.082 0.077 17 Pertumbuhan Penduduk Indonesia 0.068 0.090 0.091 0.091 0.085 18 Perkembangan teknologi informasi 0.072 0.073 0.074 0.074 0.073 19 Perkembangan kondisi perekonomian 0.104 0.073 0.074 0.074 0.081 20 Strategi promosi pesaing 0.076 0.078 0.078 0.078 0.077 21 Peningkatan kapasitas

produksi 0.104 0.069 0.070 0.070 0.078 22 Strategi produk dan harga

pesaing 0.076 0.073 0.074 0.074 0.074 23 Loyalitas konsumen 0.104 0.090 0.091 0.091 0.094 24 Jaringan distribusi pesaing 0.104 0.094 0.099 0.095 0.098

(14)

Lampiran 11. Matriks IFE Lingkungan Usaha Mi Instan SM

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Pembobotan

Rangking Kekuatan

Citra merek yang baik (A) 0.109 3.00 0.328 2

Diferensiasi rasa inovatif (B) 0.068 4.00 0.274 6 Penetapan harga bersaing (C) 0.073 4.00 0.293 3 Kualitas produk terjamin (D) 0.083 4.00 0.331 1 Aksesibilitas bahan baku

baik (E) 0.088 3.00 0.265 5 Lokasi perusahaan strategis (F) 0.080 3.00 0.240 4 Kelemahan

Kegiatan promosi belum

intensif (G) 0.082 2.00 0.164

2

Brand awareness lemah (H) 0.080 2.00 0.160 4

Jaringan distribusi belum

optimal (I) 0.081 2.00 0.162

3 Segmentasi target belum

fokus (J) 0.087 2.00 0.175

1 Ketersediaan produk

belum optimal (K) 0.080 2.00 0.160

5 Keterbatasan modal kerja (L) 0.088 1.00 0.088 6

(15)

Lampiran 12. Matriks EFE Lingkungan Usaha Mi Instan SM

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor rangking Peluang

kebijakan sertifikat halal (A) 0.086 4.00 0.343 2 konsumsi mi instan per kapita (B) 0.088 4.00 0.350 1 peluang dan kemudahan ekspor (C) 0.089 3.00 0.266 3

Globalisasi dan AFTA (D) 0.077 2.00 0.155 6

Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 0.085 3.00 0.254 4 Perkembangan teknologi informasi (F) 0.073 3.00 0.220 5 Ancaman

Perkembangan kondisi

perekonomian (G) 0.081 2.00 0.163 4

Strategi promosi pesaing (H) 0.077 3.00 0.232 1 Peningkatan kapasitas produksi (I) 0.078 2.00 0.156 5 Strategi produk dan harga pesaing (J) 0.074 2.00 0.149 6

Loyalitas konsumen (K) 0.094 2.00 0.187 3

Jaringan distribusi pesaing (L) 0.098 2.00 0.195 2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah mengembangkan proses manufaktur material skin wing Wulung, melakukan pengujian mekanik pada material karbon/epoksi yang digunakan adalah jenis prepeg

Dari ketiga uji mengenai hubungan tingkat pendapatan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB tentang kontrasepsi di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

Hal ini berarti bahwa pemberian kaporit ke dalam air baku pengolahan PDAM Makassar telah mampu membunuh Coliform yang ada di dalam air PAM tersebut dan telah

Pada tahun 2014, terjadi kenaikan perputaran perusahaan yaitu sebesar 0,91 kali hal tersebut baik bagi perusahaan, dan pada tahun 2015 terjadi juga kenaikan pada pengelolaan

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

The theoretical research and construction of Music Iconography could have been used to solve the problems occurred in academic practice of modern art and musicology.

- Guru menugasi siswa untuk mencari badan-badan kerja sama ekonomi antara negara yang penting bagi

Menurut Notoadmodjo (2010;35) metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi dalam