PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN ALOKASI BELANJA PEGAWAI DAN BELANJA PUBLIK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Oleh:
DIREKTUR JENDERAL KEUANGAN DAERAH
MATARAM
MATARAM, , 99 APRILAPRIL 20120122
BELANJA PEGAWAI DAN BELANJA PUBLIK
DISAMPAIKAN PADA
URUSAN PEMERINTAHAN
Urusan pemerintahan yang
sepenuhnya menjadi wewenang Pemerintah: {Psl 10 (1) & (3)}
Urusan pemerintahan selain Psl 10 (3) dapat dikelola bersama oleh
Pemerintah (Pusat), Prov, Kab/Kota Dibagi dgn kriteria Psl 11 (1):
Politik Luar Negeri;
Pertahanan;
Keamanan;
Yustisi;
Eksternalitas (scope dampak) Akuntabilitas (distance dampak) Efisiensi (rasio untung-rugi)
Urusan Urusan
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
Yustisi;
Moneter & Fiskal Nasional; &
Agama. Urusan Pemerintah Urusan Pemerintahan Daerah WAJIB Pelayanan Dasar {Psl 11 (3)} PILIHAN Sektor Unggulan {Psl 11 (3)} {Psl 10 (5)} • Menyelenggaraka n sendiri; • Melimpahkan sebgn ursn kpd Gub selaku wkl Pem.; • Menugaskan sebgn ursn kpda Pem-an
Daerah/Pemdes.
Standar Pelayanan Minimal {Psl 11 (4)}
Pemerintah menyelenggarakan sendiri atau dapat melimpahkan sebagian urusannya kepada
perangkatnya atau kepada wakil Pemerintah di daerah, atau
menugaskan kepada
Pemerintahan Daerah/ Pemerintah desa {Psl 10 (4)}
Diselenggarakan berdasarkan asas otonomi & tugas pembantuan {Psl 10 (2)}
1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Lingkungan hidup; 4. Pekerjaan umum; 5. Penataan ruang; 6. Perencanaan pembangunan;
URUSAN PEMERINTAHAN YG BERSIFAT WAJIB
7. Perumahan;
8. Pemuda dan olahraga; 9. Penanaman modal;
10. Koperasi dan usaha kecil dan menengah; 11. Kependudukan dan catatan sipil;
12. Tenaga kerja;
14. Pemberdayaan perempuan & perlindungan anak; 15. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
16. Perhubungan;
17. Komunikasi dan informatika; 18. Pertanahan;
19. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
20. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi
Lanjutan...
20. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian;
21. Pemberdayaan masyarakat dan desa; 22. Sosial;
23. Kebudayaan; 24. Statistik;
25. Arsip; dan
1. Kelautan dan perikanan;
2. Pertanian;
3. Kehutanan;
4. Energi dan sumber daya mineral;
URUSAN PILIHAN
4. Energi dan sumber daya mineral;
5. Pariwisata;
6. Perindustrian;
7. Perdagangan; dan
8. Transmigrasi.
KUALITAS PENGELOLAAN APBD
1. Ketepatan Waktu Penetapan Perda APBD
2. Kualitas Pendapatan APBD (Porsi PAD Terhadap Total Pendapatan);
3. Kualitas Belanja APBD (Postur APBD);
4. Kualitas Pelaksanaan APBD
(Persentase Penyerapan Belanja-SiLPA Rendah); 5. Kualitas Pertanggungjawaban APBD.
Tahun Total Belanja Daerah Belanja Pegawai % Belanja Barang & Jasa % Belanja Modal % Total 2007 311,76 121,66 39 55,59 8 96,39 31 2008 390,18 157,10 40 72,30 7 111,40 29 2009 429,33 180,31 42 79,58 6 114,52 27 2010 444,00 198,54 45 82,51 5 96,36 25 2011 513,34 228,34 44 103,83 5 113,57 22 2007 60,83 14,65 24 11,60 19 15,17 25
(dalam trilyun rupiah)
Struktur Belanja APBD Lima Tahun Terakhir
7 Provinsi 2007 60,83 14,65 24 11,60 19 15,17 25 2008 96,12 26,18 27 21,25 22 23,73 25 2009 105,60 27,18 26 24,49 23 25,80 24 2010 113,13 29,83 26 26,95 24 26,30 23 2011 127,92 31,55 25 33,80 26 26,43 20 Kabupaten/ Kota 2007 250,93 107,01 43 44,00 18 81,21 32 2008 294,06 130,91 45 51,04 17 87,67 30 2009 322,72 151,44 47 54,92 17 87,30 27 2010 358,94 168,70 47 55,55 15 70,06 20 2011 385,42 196,80 51 70,04 18 87,14 23 Catatan:
BELANJA YG DIARAHKAN (EARMARK)
KEBIJAKAN PENGANGGARAN MELIPUTI :
BELANJA YANG BERSIFAT MENGIKAT/WAJIB
BELANJA YG DITENTUKAN PROSENTASENYA SESUAI AMANAT PER UU BELANJA PEMENUHAN URUSAN SESUAI SPM
BELANJA YG
DIARAHKAN
(EARMARK)
DAK DBH - DR DBH CUKAI TEMBAKAUDANA OTSUS (Untuk Program)
BELANJA YANG
BERSIFAT
MENGIKAT/WAJIB :
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BUNGA
DANA OTSUS (Untuk Program) DANA BOS
DANA INSENTIF DAERAH (DID) DANA PENYESUAIAN (Tunj.
Fungsional, Tambahan
Penghasilan Guru Pns, Sertifikasi Guru) BANTUAN KEUANGAN YG BERSIFAT KHUSUS BELANJA BUNGA KEGIATAN DPA - L DUKUNGAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
(A.L. DANA PENDAMPING DAK, DDUB dan e-KTP)
BELANJA FUNGSI PENDIDIKAN 20% DARI TOTAL BELANJA
BELANJA URUSAN KESEHATAN 10% DARI TOTAL BELANJA DILUAR GAJI ALOKASI DANA DESA (ADD) 10% DARI DANA PERIMBANGAN
DBH PAJAK KEPADA KAB/KOTA BANTUAN PARPOL
INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BELANJA MODAL
BELANJA YG DITENTUKAN PROSENTASENYA SESUAI AMANAT PER UU:
BELANJA MODAL
BELANJA PEMENUHAN URUSAN SESUAI SPM :
26
URUSAN WAJIB
8
URUSAN PILIHANDikaitkan dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah (provinsi atau kab/kota) sesuai
tugas dan fungsi SKPD diluar kesehatan + pendidikan
BELANJA
• BELANJA HIBAH
• BELANJA BANTUAN SOSIAL
• BELANJA BANTUAN KEUANGAN
BELANJA
LAIN - LAIN
• BELANJA BANTUAN KEUANGAN• BELANJA TIDAK TERDUGA
• Tambahan penghasilan PNSD belum sepenuhnya mengikuti Pasal 63 ayat (2) PP No. 58 Tahun 2005.
• Penetapan alokasi tunjangan jabatan fungsional belum dilakukan secara komprehensif sejalan dengan reformasi birokrasi di daerah, untuk menghindari duplikasi dengan tambahan penghasilan PNSD.
PERMASALAHAN
tambahan penghasilan PNSD.
• Jumlah PNSD yang ideal belum ditetapkan dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah, jumlah penduduk, luas wilayah, dan kesulitan daerah.
• Lebih dari 60% Kab/Kota menganggarkan Belanja pegawai diatas 50% dari total APBD.
150 200 250 300 350 151 daerah (35,28%) 176 daerah (39,02%) 285 daerah (58,04%) 226 daerah (46,03%) 297 daerah (60,49%)
Belanja Pegawai Kabupaten-kota
Diatas 50% dari Belanja APBD
0 50 100 150 2007 2008 2009 2010 2011 Se-Indonesia Se-Sumbar 8 daerah (42,10%) 8 daerah (42,10%) 11 daerah (57,89%) 11 daerah (57,89%) 14 daerah (73,68%) Catatan:
Sebagai contoh: kabupaten dan kota se Sumatera Barat
PERBANDINGAN TPP PNSD DENGAN GAJI & TUNJANGAN PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 6,14% 14,06% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00% 14,00% 16,00% Catatan:
Diolah dari Data APBD Ditjen Keuangan Daerah
6,14% 4,46% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00%
TPP-PNSD GAJI & TUNJANGAN HONORARIUM
PERBANDINGAN TPP PNSD DENGAN GAJI & TUNJANGAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2011
48,80% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% Catatan:
Data diolah dari 310 APBD Kabupaten Kota
6,89%
4,12% 0,00%
10,00% 20,00%
TPP-PNSD GAJI & TUNJANGAN HONORARIUM
TAMBAHAN PENGHASILAN
BEBAN KERJA KELANGKAAN PROFESI PNSD DAN CPNSDKEMAMPUAN KEUDA DAN PERSETUJUAN DPRD
TEMPAT BERTUGAS KONDISI KERJA PRESTASI KERJA OBYEKTIF LAINNYA
Kriteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah
BELANJA: APARATUR vs PUBLIK
Diskusi:
1. Belanja Aparatur
Kapasitas Pelayanan Masyarakat
2. Belanja Publik
Wujud Pelayanan Masyarakat
2. Belanja Publik
Wujud Pelayanan Masyarakat
AREA DAN STRATEGI PERBAIKAN
Area Strategi Perbaikan
• Perancangan dengan kepastian tersedianya dana.
• Pengalokasian sesuai prinsip efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
• Penganggaran berbasis kinerja.
• Pemograman secara sinergitaskegiatan prioritas nasional dan daerah.
• Penyusunan anggaran terpadu dengan mengintegrasikan proses perencanaan dan penganggaran dengan klasifikasi anggaran belanja menurut
P
E
N
G
A
N
G
G
A
R
A
N
organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis belanja.
• Pengalokasian kedalam jenis belanja: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bansos, bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
• Penerapanstandar analisa belanja.
• Pengaturan tambahan penghasilan PNSD (kemampuan keuangan
daerah, persetujuan DPRD, Per-KDH), serta kriteria: kelangkaan profesi, prestasi kerja, beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja dan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya.
• Peningkatan porsi belanja modal terkait dengan pengembangan ekonomi daerah.
P
E
N
G
A
N
G
G
A
R
A
N
Lanjutan…
Area Strategi Perbaikan
PENATAAN SDM
• Morotarium PNSD, tindaklanjut Nasional-Daerah.
• Reformasi birokrasi, rencana aksi terukur.
• Kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
• Supervisi, monitoring dan evaluasi
P E N G A W A S A N
• Kualitas hasil Evaluasi APBD
• Sistem Pengendalian Intern (SPI)
• Reviu LKPD
• Procurement Plan
• Indikator penyerapan anggaran vs capaian kinerja
P E M B IN A A N D A N P E N G A W A S A N