Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM Kantor Kementerian Agama Kab. Jember
A. Dasar.
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851; 2. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani dilingkungan Instansi Pemerintah; 4. Keputusan Menteri Agama No. 186 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Pada Kementerian Agama.
B. Maksud dan Tujuan.
1. Rencana kerja pembangunan yang dimaksudkan sebagai acuan bagi instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM); dan
2. Memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember.
C. Rencana Aksi Komponen Pengungkit. I. Manajemen Perubahan
Indikator:
a. Tim Kerja
Penyusunan tim kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembentukan tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
2. Penentuan anggota tim selain pimpinan di pilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas.
b. Dokumen Rencana pembangunan Zona Intergritas menuju WBK/WBBM.
Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM penyusunannya di lakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
2. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM harus memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
3. Mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM harus disediakan dan memadai.
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani mengacu pada target yang di rencanakan.
2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
3. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi. d. Perubahan pola pikir dan Budaya Kerja.
Perubahan Pola Pikir dan Budaya kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
3. Pelaksanaan Pelatihan Budaya kerja dan pola pikir.
4. Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona integritas menuju WBK/WBBM.
Implementasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember terdiri dari komponen pengungkit Manajemen Perubahan :
Target :
a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
c. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan peraturan perundangan-undangan.
Bukti pendukung:
a. Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Jember tentang pembentukan tim Zona Integritas;
b. Dokumen Rapat : 1. Undangan Rapat 2. Absensi
3. Dokumentasi
4. Notulen : Memuat alasan memilih anggota tim 5. Dll
c. Analisa Beban Kerja per fungsi per Job Discription Pendataan kinerja perorangan ( Dokumen SKP Pegawai )
II. Penataan Tata Laksana Indikator ;
a. Prosedur Operasional tetap (SOP) Pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya telah dilakukan, seperti :
1. Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta proses bisnis instansi;
2. Prosedur operasional tetap telah diterapkan; 3. Prosedur operasional tetap telah dievaluasi. b. E-Office /e-goverment
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya telah dilakukan, yaitu
1. Sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi; 2. Sistem kepegawaian berbasis sistem informasi;
3. Sistem pelayanan publik berbasis Teknologi informasi.
c. Keterbukaan Informasi Publik
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya telah dilakukan, seperti :
1. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan; 2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan
informasi publik.
Target :
a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pelayanan di Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pelayanan di Zona Integritas menujuWBK/WBBM;
c. Meningkatnya kinerja di Zona Integritas menujuWBK/WBBM.
III. Penataan Sistem Manajemen SDM Indikator ;
a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan organisasi dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti : 1. Membuat rencana kebutuhan pegawai mengacu pada peta jabatan
dan hasil analisis beban kerja; 2. Telaah rencana kebutuhan pegawai; b. Pola Mutasi Internal
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
2. Menerapkan kebijakan pola mutasi internal;
3. Memiliki monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan pola rotasi internal.
c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity building /transfer knowledge);
2. Terdapat kesempatan/hak bagi pegawai di unit kerja terkait untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya. 3. Monitoring dan evaluasi atas kegiatan pengembangan kompetensi. d. Penetapan Kinerja Individu
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi;
2. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya;
3. Telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik; dan
4. Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan.
e. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan / diimplementasikan.
f. Sistem Informasi Kepegawaian
Pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara berkala.
Target :
a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur pada masing- masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Indikator ;
a. Keterlibatan Pimpinan
1. Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan perencanaan;
2. Pimpinan terlibat secara langsung pimpinan saat penyusunan penetapan kinerja;
3. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala. b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja.
Pengelolaan akuntabilitas kinerja terdiri dari pengelolaan data kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Untuk mengukur pencapaian program ini digunakan indikator di bawah ini :
1. Memiliki dokumen perencanaan;
2. Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;
3. Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound (SMART);
4. Menyusun laporan kinerja tepat waktu;
5. Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja; 6. Telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja.
Target :
a. Meningkatnya kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember ; b. Meningkatnya akuntabilitas Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Jember.
V. Penguatan Pengawasan Indikator ;
a. Pengendalian Gratifikasi
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah memiliki public campaign tentang pengendalian gratifikasi; dan
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.
b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah membangun lingkungan pengendalian;
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan penilaian risiko atas unit kerja;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi; dan
4. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah mengkomunikasikan dan mengimplementasikan SPIP kepada seluruh pihak terkait.
c. Pengaduan Masyarakat
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat baik melalui media cetak dan elektronik (website);
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil penanganan pengaduan masyarakat;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat; 4. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah
menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat.
d. Whistle Blowing System
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
whistle blowing system;
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan evaluasi atas penerapan whistle blowing system;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan whistle blowing system.
e. Penanganan Benturan Kepentingan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas pelayanan; 2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan
sosialiasi penanganan benturan kepentingan;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan;
4. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan;
5. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan.
Target :
a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan anggaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember
VI. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik Indikator
a. Standar Pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM);
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.
b. Budaya Pelayanan Prima
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima;
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah memiliki sistem reward dan punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai SOP.
c. Penilaian KepuasanTerhadap Pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan;
2. Hasil survey kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka; 3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember telah melakukan
tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat.
Target :
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, dan lebih mudah);
b. Meningkatnya pelaksanaan layanan yang sesuai dengan SOP;
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan.
Demikian Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Kantor Kementerian Agama Kab. Jember Tahun 2020 semoga dapat dijadikan pedoman untuk lebih memacu dalam pelaksanaan program dan kegiatan sesuai sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun-tahun mendatang serta dapat memberikan manfaat bagi kita semua menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Jember, 31 Desember 2019
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember
Muhammad, S.Sos, M.Pd.I
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN JEMBER
NO KOMPONEN
PENGUNGKIT INDIKATOR TARGET KEGIATAN
DOKUMEN PENDUKUNG
1 2 3 4 5 6
1 Manajemen Perubahan
Penyusunan Tim Kerja
Dokumen Rencana pembangunan Zona Intergritas Pemantauan dan evaluasi rencana Pembangunan Zona Integritas
Tersusunnya Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas
Tersusunnya rencana kerja Pembangunan Zona Integritas Terlaksanannya kegiatan pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas
- Memilih dan Menetapkan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas
- Merumuskan tugas Tim Kerja
- Menyusun rencana kerja Pembangunan Zona Integritas
- Menetapkan target-target prioritas
- Mensosialisasikan rencana kerja Pembangunan Zona Integritas
- Pelaksanaan kegiatan pembangunan Zona Integritas sesuai target - Memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan pembangunan Zona
Integritas
- Menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi
- Dokumen rapat - SK Tim kerja PMPZI –
RB
- Dokumen Rencana Kerja
- Banner, website, sosmed
- Progres Tim Kerja Zona Integritas
- Laporan Monitoring dan Evaluasi
- Laporan Tindak Lanjut Hasil Monev
2 Penataan Tatalaksana
Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
Prosedur Operasional tetap (SOP) Pelayanan
E-Office /e-goverment
Meningkatnya komitmen, pola pikir, dan budaya kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab. Jember
Terwujudnya peta proses penyelesaian tugas /layanan
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen, meningkatnya efisiensi dan efektivitas
- Menjadikan pimpinan sebagai role model dalam pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas
- Menetapkan agen perubahan
- Internalisasi budaya kerja dan pola pikir
- Melibatkan semua anggota organisasi Kantor
Kementerian Agama Kab. Jember dalam
Pembangunan ZI
- Membuat SOP mengacu pada peta proses bisnis instansi
- SOP telah diterapkan - SOP telah dievaluasi
- Menerapkan sistem pengukuran kinerja unit berbasis sistem informasi - Menerapkan sistem
kepegawaian berbasis sistem informasi - Menerapkan sistem
pelayanan publik berbasis Teknologi informasi (TI) - Melakukan Monev pemanfaatan TI - Notulensi Rapat Pimpinan - SK Agen perubahan - Pembinaan 5 budaya kerja ASN
- Daftar hadir dan notulensi rakor PMPZI-RB
- Dokumen peta proses bisnis
- SOP unit kerja
- Sample Dokumen SOP yang direvisi - Aplikasi SIMPI - Aplikasi SIMPEG, aplikasi BKN - Aplikasi persuratan, Sosmed
- Laporan Monev dan Survey
3 Penataan Sistem Manajemen SDM
Keterbukaan Informasi Publik
Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan organisasi
Pola Mutasi Internal
Terwujudnya kemudahan masyarakat dalam mendapatkan informasi
Optimalnya aktivitas dan layanan instansi
Meningkatnya efektifitas manajemen SDM
- Membuat kebijakan tentang keterbukaan informasi publik
- Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi
- Membuat rencana kebutuhan pegawai yang mengacu pada Peta Jabatan dan hasil analisa beban kerja
- Rekrutmen pegawai dan penempatannya sesuai kebutuhan
- Melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap penempatan pegawai baru - Melaksanakan mutasi
pegawai antar jabatan dalam rangka
pengembangan karier pegawai
- Menetapkan pola mutasi jabatan sesuai aturan yang berlaku
- Melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap mutasi untuk perbaikan kinerja
- SK PPID, print screen layanan PPID
- Laporan Monev KIP
- Peta Jabatan, Anjab dan ABK - Dokumen proyeksi kebutuhan pegawai 5 tahun - Laporan asesmen kompetensi - SK mutasi jabatan - Laporan asesmen kompetensi - Laporan asesmen kompetensi
Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi Penetapan kinerja individu Meningkatnya profesionalisme SDM
Menilai kinerja pegawai yang terukur dan akuntabel
- Melaksanakan analisis kebutuhan training untuk pengembangan kompetensi pegawai
- Menyusun rencana program pengembangan kompetensi SDM berbasis kinerja pegawai
- Melakukan analisis kesenjangan kompetensi pegawai terhadap standar kompetensi jabatan - Melaksanakan pelatihan
peningkatan kompetensi bagi pegawai
- Mengikutsertakan pegawai pada lembaga pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.
- Melakukan monitoring dan mengevaluasi hasil
pelatihan/pengembangan kompetensi
- Membuat penetapan kinerja pegawai yang terkait
dengan kinerja organisasi - Menyesuaikan kinerja
individu dengan indikator kinerja individu level diatasnya - Laporan asesmen kompetensi - SKP pejabat, Laporan asesmen kompetensi - Berita Acara Ketidaksesuaian pada usulan Jabatan Pelaksana
- Daftar pegawai yang ikut diklat
- Surat usulan diklat, inpassing
- Sertifikat diklat
- Perjanjian kinerja pejabat
- SKP pejabat dan timnya
4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai Sistem Informasi Kepegawaian Keterlibatan Pimpinan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Meningkatnya disiplin pegawai Meningkatnya transparansi dan keakuratan data pegawai
Meningkatnya peran pimpinan terhadap kinerja Instansi
Meningkatnya Akuntabilitas kinerja SDM
- Melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik,yaitu harian, mingguan, bulanan dan semesteran
- Memberikan reward kepada pegawai berdasarkan penilaian kinerja individu Implementasi/pelaksanaan Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai
Memutakhirkan data informasi kepegawaian secara berkala
- Melibatkan Pimpinan secara langsung pada saat penyusunan perencanaan - Melibatkan secara langsung
pimpinan pada saat penyusunan penetapan kinerja
- Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala
- Membuat dokumen perencanaan yang berorientasi hasil - Menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU)
- Laporan Kinerja (Sieka)
- Laporan Kinerja Bulanan, Bukti pembayaran Tunkin Rekap kehadiran pegawai DUK Bulanan - Dokumen/Bukti Keterlibatan Pimpinan dlm penyusunan perencanaan (Renstra, Perkin, RKA-KL/POK) sprti foto, arahan, notulen rapat, absensi, dll - Laporan Triwulanan - Dokumen Perencanaan (Renstra, RKT, Perkin, RKAKL) - RKAKL
5 Penguatan Pengawasan Pengendalian Gratifkasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terhindarnya penyalahgunaan
wewenang oleh pegawai
Peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kehandalan pengelolaan aset Negara
- Membuat indikator kinerja yang memiliki SMART - Menyusun laporan kinerja
tepat waktu yang memuat informasi tentang kinerja - Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja - Menempatkan aparatur yang telah memiliki sertifikat /kompeten di bidang
akuntabilitas kinerja - Membuat kampanye publik
(public campaigin) tentang pengendalian gratifikasi - Menginplementasikan
Pengendalian gratifikasi - Membangun Lingkungan
Pengendalian
- Melakukan penilaian resiko atas pelaksanaan kebijakan - Melakukan pengendalian
untuk meminimalisir resiko yang telah diidentifikasi - Menginformasikan dan
mengkomunikasikan SPIP kepada seluruh pihak terkait
- Laporan SMART - Tanda terima laporan
kinerja
- Surat tugas diklat, Anjab ABK
- Surat tugas diklat, Anjab ABK
- Spanduk dan banner tolak gratifikasi, website, sosmed
- Rekapitulasi pengaduan gratifikasi
- SK Satgas SPIP - Telaah staf
- Laporan atas telaah staf
- Website, sosmed, banner
Pengaduan Masyarakat
Whistle-Blowing System (WBS)
Penanganan benturan kepentingan
Terwujudnya aparatur yang bersih dan terhindar dari penyalahgunaan
wewenang
Mewujudkan tata kelola yang baik melalui kepatuhan terhadap peraturan perundangan
Meningkatnya efektifitas terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
- Menginplementasikan kebijakan Pengaduan Masyarakat - Menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat
- Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat - Menindaklanjuti hasil
evalusi atas penanganan pengaduan masyarakat - Melakukan internalisasi
whistle blowing system di kalangan pegawai
- Menerapkan dan
mempublikasikan whistle blowing system
- Mengevaluasi penerapan Whistle Blowing System - Menindaklanjuti hasil
evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System - Mengidentifikasi benturan
kepentingan dalam tugas fungsi utama - Mensosialisasikan penanganan benturan kepentingan - Mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan - Sosialisasi melalui banner, spanduk, website - Printscreen jawaban atau tanggapan - Laporan Monev
penanganan dumas dan tindak lanjutnya - Dokumentasi Sosialisasi WBS - KMA 95/2013, stand banner, dll - Pedoman pengelolaan WBS, print screen aplikasi - Laporan monev WBS dan tindak lanjutnya
- Pemetaan penilaian resiko kegiatan - Surat edaran
persyaratan petugas haji
- Surat pernyataan bukan muhrim sebagai syarat petugas haji
6 Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Standar Pelayanan
Budaya Pelayanan Prima
Terwujudnya unit
pelayanan yang terstandar
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik yang terpercaya, cepat dan mudah dijangkau
- Melakukan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan
- Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan - Membuat kebijakan standar
pelayanan
- Memaklumatkan standar pelayanan
- Membuat SOP pelayanan yang terstandar
- Melakukan reviu dan perbaikan atas SOP pelayanan
- Mensosialisasikan dan atau mengadakan pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima - Memberikan kemudahan
akses informasi pelayanan melalui berbagai media - Memiliki sistem reward and
punishment bagi pelaksana layanan serta memberikan kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
- Memiliki sarana pelayanan terpadu/terintegrasi
- Bukti tindak lanjut atas temuan, surat
pernyataan
- Laporan calon petugas haji - Standar Pelayanan Minimal (SPM) di PTSP - Maklumat Standar Pelayanan - SOP Pelayanan
- Nota dinas review SOP dan Standar pelayanan, Revisi SOP - Laporan Kegiatan sosialisasi/pelatihan budaya pelayanan prima - Pengumuman melalui website, sosmed - Foto maklumat, bukti
pembayaran tunkin dan laporan kinerja bulanan
Penilaian kepuasan terhadap pelayanan Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik - Mengembangkan inovasi layanan - Melakukan survey kepuasan masyarakat - Mempublikasikan hasil survey kepuasan masyarakat yang dapat diakses secara terbuka - Menindaklanjuti hasil survey
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
- Penilaian pelayanan di PTSP, print screen aplikasi persuratan - Survey kepuasan
jamaah haji dan pelayanan publik - Aksesibilitas hasil
survey (printscreen web, dll)
- Laporan tindak lanjut hasil survey
RENCANA KERJA PMPZI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEMBER TAHUN 2020
Jadwal Kerja PMPZI-PMPRB
No Jadwal Kerja Minggu Ke- Jan. Minggu Ke 1-4 2020 Nov. Minggu Ke 3 2020 Nov. Minggu Ke 3-4 2020 Nov. Minggu Ke 4 2020
1 Pembentukan Tim Kerja
2 Pembagian Tugas
3 Rencana Kerja
4 Pengumpulan Evidence
5 Evaluasi Progress dan Kendala
6 Pengumpulan Evidence
7 Upload Berkas
Target Prioritas PMPZI
KOMPONEN PENGUNGKIT / PROSES I. Manajemen Perubahan
1 Tim Kerja (1) Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi a. Apakah unit kerja telah membentuk tim
untuk melakukan pembangunan Zona Integritas?
SK Tim Kerja PMPZ
b. Apakah penentuan anggota Tim dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas?
Notulensi Rapat PMPZI
2 Rencana Pembangunan Zona Integritas (2) Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Apakah terdapat dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM?
Rencana Kerja Tim PMPZI
b. Apakah dalam dokumen pembangunan terdapat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan WBK/WBBM?
Rencana Kerja Tim PMPZI
c. Apakah terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan WBK/WBBM?
Banner, Website, Sosmed
3 Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK/WBBM (2)
a. Apakah seluruh kegiatan pembangunan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana?
Progress Tim Kerja PMPZI
b. Apakah terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas?
Notulensi Rapat, Undangan Rapat Koordinasi c. Apakah hasil Monitoring dan Evaluasi telah
ditindaklanjuti?
4 Perubahan pola pikir dan budaya kerja (3) a. Apakah pimpinan berperan sebagai role
model dalam pelaksanaan Pembangunan
WBK/WBBM?
Notulensi Rapat Pimpinan
b. Apakah sudah ditetapkan agen perubahan? SK Agen Perubahan c. Apakah telah dibangun budaya kerja dan
pola pikir di lingkungan organisasi?
Pembinaan 5 Budaya Kerja pada ASN
d. Apakah anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM?
Daftar Hadir dan Notulensi Rapat Koordinasi PMPZI
II. Penataan Tatalaksana
1 Prosedur Operasional Tetap (SOP) Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Apakah SOP mengacu pada peta proses bisnis instansi?
SK Peta Proses Bisnis
b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan?
SOP unit kerja c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah
dievaluasi?
Sampel Perubahan SOP
2 E-Office Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona
Integritas a. Apakah sistem pengukuran kinerja unit
sudah menggunakan teknologi informasi?
Aplikasi SI EKA
b. Apakah operasionalisasi manajemen SDM sudah menggunakan teknologi informasi?
Aplikasi Simpeg
c. Apakah pemberian pelayanan kepada publik sudah menggunakan teknologi informasi?
Aplikasi Persuratan, Sosmed
d. Apakah telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik?
Laporan monev aplikasi persuratan, Laporan Survey Pelayanan Publik
3 Keterbukaan Informasi Publik
a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan
SK PPID, print screen layanan PPID pada website kemenag Kab.Jember
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi public?
laporan monev KIP
III. Penataan Sistem Manajemen SDM 1 Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai
dengan kebutuhan
Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Apakah kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-masing jabatan?
b. Apakah penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada
kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan?
dokumen proyeksi kebutuhan pegawai 5 tahun
c. Apakah telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja?
Laporan Asesmen Kompetensi
2 Pola Mutasi Internal Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Dalam melakukan pengembangan karier pegawai, apakah telah dilakukan mutasi pegawai antar jabatan?
SK Mutasi Jabatan
b. Apakah dalam melakukan mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan?
Laporan Asesmen Kompetensi
c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja?
Laporan Asesmen Kompetensi
3 Pengembangan pegawai berbasis kompetensi
a. Apakah Unit Kerja melakukan Training Need Analysis Untuk pengembangan kompetensi ?
Laporan Asesmen Kompetensi
b. Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai, apakah
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai?
SKP Pejabat, Laporan Asesmen Kompetensi
c. Persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan
Berita Acara Ketidaksesuaian pada usulan Jabatan Pelaksana
d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya
daftar pegawai yang mengikuti diklat
e. Dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi, apakah unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai (dapat melalui pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-house training, atau melalui coaching, atau mentoring, dll) ?
Surat usulan diklat, inpassing
f. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja?
Sertifikat diklat
4 Penetapan kinerja individu
a. Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi
Perjanjian Kinerja Pejabat b. Ukuran kinerja individu telah memiliki
kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik
Laporan Kinerja Bulanan d. Hasil penilaian kinerja individu telah
dijadikan dasar untuk pemberian reward (pengembangan karir individu, penghargaan dll).
Laporan Kinerja Bulanan, Bukti Pembayaran Tunjangan Kinerja
5 Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan/diimplementasikan
Rekap Kehadiran Pegawai 6 Sistem Informasi Kepegawaian
a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara berkala
DUK Bulanan
IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
1 Keterlibatan pimpinan Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Perencanaan
Laporan Rakerpim, RKT, RKAKL, Renstra, Daftar Hadir Rakerpim
b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja
Dokumentasi Penandatanganan Perkin c. Apakah pimpinan memantau pencapaian
kinerja secara berkala?
Laporan Triwulanan
2 Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Apakah dokumen perencanaan sudah ada Renstra, RKT, Perkin
b. Apakah dokumen perencanaan telah berorientasi hasil
RKA-KL
c. Apakah terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU)
RKA-KL
d. Apakah indikator kinerja telah SMART Laporan SMART
e. Apakah laporan kinerja telah disusun tepat waktu
Tanda Terima Laporan Kinerja
f. Apakah pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja
Laporan Kinerja
g. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja
Surat Tugas Diklat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Anjab-ABK penyusun Laporan Kinerja Instansi, Laporan Kinerja penyusun Laporan Kinerja Instansi
Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang kompeten
Surat Tugas Diklat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Anjab-ABK penyusun Laporan Kinerja Instansi, Laporan Kinerja penyusun Laporan Kinerja Instansi
V. Penguatan Pengawasan
1 Pengendalian Gratifikasi Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Telah dilakukan public campaign tentang pengendalian gratifikasi
Spanduk Tolak Gratifikasi, Banner Tolak Gratifikasi, Website, Sosmed
b. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan
Rekapitulasi Pengaduan Gratifikasi 2 Penerapan SPIP Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona
Integritas a. Telah dibangun lingkungan pengendalian SK SPIP
b. Telah dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan kebijakan
Telaah Staf
c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi
Laporan atas Telaah Staf
d. SPI telah diinformasikan dan
dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait
Website, Sosmed, Banner
3 Pengaduan Masyarakat
a. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah diimplementasikan
Sosialisasi kemenagjember.com,melalui banner, spanduk, website
b. Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
Printscreen jawaban/tanggapan kemenagjember@gmail.com c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi
atas penanganan pengaduan masyarakat
Laporan monitoring pengaduan masyarakat d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat telah ditindaklanjuti
Laporan monitoring pengaduan masyarakat 4 Whistle-Blowing System
a. Apakah Whistle Blowing System sudah di internalisasi ?
Sosialisasi wisthle Blowing system melalui banner, spanduk, website
b. Whistle Blowing System telah diterapkan rekapitulasi laporan wbs dan tindak lanjutnya
c. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System
Laporan wbs d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle
Blowing System telah ditindaklanjuti
Laporan wbs 5 Penanganan Benturan Kepentingan
a. Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama
Pemetaan Penilaian Resiko Kegiatan
b. Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan/internalisasi
Surat Edaran Persyaratan Petugas Haji c. Penanganan Benturan Kepentingan telah
diimplementasikan
Surat Pernyataan Tidak Menjadi Muhrim sebagai syarat petugas Haji pada haji tahun berlangsung
d. Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan
Bukti Tindak Lanjut Atas Temuan Surat Penyataan
e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti
Laporan calon petugas haji
VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1 Standar Pelayanan Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Terdapat kebijakan standar pelayanan Standar Pelayanan di PTSP
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan Maklumat Standar Pelayanan c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar
pelayanan
SOP d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan dan SOP
Nota Dinas Reviuw SOP dan Standar Pelayanan, Perubahan SOP dan Standar Pelayanan
2 Budaya Pelayanan Prima Evidence / Bukti Pelaksanaan Zona Integritas
a. Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima
Sosialisasi Pelayanan Prima
b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media
Pengumuman melalui website, sosmed
c. Telah terdapat sistem
punishment(sanksi)/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
Foto maklumat, bukti pembayaran tunjangan kinerja, laporan kinerja bulanan
d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi
Foto PTSP
e. Terdapat inovasi pelayanan inovasi pelayanan, penilaian pelayanan di ptsp, print screen aplikasi persuratan 3 Penilaian kepuasan terhadap pelayanan
a. Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Survey kepuasan jamaah haji, survey kepuasan pelayanan publik
b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka
Laporan survey kepuasan jamaah haji dan laporan kepuasan pelayanan public di website, sosmed
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat
Laporan survey kepuasan jamaah haji dan laporan kepuasan pelayanan public