• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.R

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 26 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl.Panca No.89C, Medan Tanggal Masuk RS : 20 Mei 2014

No. Register :00.92.63.31

Ruangan/kamar : Ruang XXI Asoka I/Penyakit Dalam Pria Golongan darah : -

Tanggal Pengkajian : 02 Juni 2014

Tanggal operasi : Klien tidak pernah mengalami operasi Diagnosa Medis : Chronic Kidney Desease (CKD)Stage V

II. KELUHAN UTAMA

Keluhan utama pasien masuk rumah sakit adalah sesak napas, kaki bengkak, dan merasa lemah. Hal ini dialami pasien sejak ± 2 minggu ini, sesak semakin lama semakin berat jika banyak minum. Riwayat mual muntah tidak ada, BAK sedikit ± 1 gelas aqua per hari. Sebelumnya klien sudah pernah berobat ke

(2)

rumah sakit lain dan disebut menderita sakit ginjal, sudah pernah dianjurkan untuk cuci darah namun klien menolak.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/ Palliative

1. Apa penyebabnya

Sebelum mengalami sakit ginjal kronis pasien mengatakan jarang minum air putih, hanya 3-4 gelas perhari dan lebih sering minum minuman yang berwarna dan bersoda sejak kelas 1 SMA.

2. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan

Untuk mengurangi rasa sakit pasien lebih sering tidur di tempat tidur dan minum obat yang diberikan oleh dokter.

B. Quantity/Quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien merasakan nyerinya sperti ditusuk ketika dipalpasi oleh perawat.

2. Bagaimana dilihat

Klien tidak tampak menahan rasa sakit, kelihatan rileks dengan ekspresi wajah datar.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Lokasi nyeri berada pada pinggang bagian belakang kiri dan kanan 2. Apakah menyebar

(3)

D. Severity

Keadaan ini tidak mengganggu aktivitas klien. Namun, hampir semua aktivitas klien dilakukan di tempat tidur dan dibantu oleh keluarga karena proses penyakit yang dialami. Skala nyeri yang dialami klien adalah 2 (0-10).

E. Time

Nyeri tidak berlangsung lama dan kadang kala hilang dalam jangka waktu yang singkat.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU 1. Penyakit yang pernah dialami

Pasien tidak pernah mengalami penyakit tertentu yang membutuhkan perhatian khusus. Pasien hanya mengalami demam dan batuk biasa. 2. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Jika pasien demam dan batuk, ibu pasien membeli obat di warung dan menganjurkan pasien istirahat.

3. Pernah dirawat/ dioperasi

Pasien tidak pernah dirawat/ dioperasi sebelumnya. 4. Lama dirawat

Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit 5. Alergi

(4)

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orangtua

Orang tua pasien tidak memiliki riwayat penyakit B. Saudara kandung

Pasien memiliki dua orang saudara kandung. Kedua saudara pasien tidak mengalami penyakit seriusdalam tahun terakhir ini.

C. Penyakit keturunan yang ada

Pasien mengatakan keluarga pasientidak memiliki penyakit keturunan. D. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada keluarga pasien yang meninggal. E. Penyebab meninggal

Tidak ada keluarga pasien yang meninggal.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan penyakitnya pasti sembuh dan baik-baik saja. B. Konsep Diri

a. Gambaran diri

Pasien merasa tubuhnya tetap seperti biasa. b. Ideal diri

Sebagai anak pertama pasien mengatakan malu karena aktivitasnya harus selalu dibantu oleh ibunya

(5)

Pasien merasa malu karena aktivitasnya harus selalu dibantu oleh ibunya.

d. Peran diri

Pasien berperan sebagai seorang anak. e. Identitass

Pasien adalah anak sulung dari tiga orang bersaudara dan belum menikah

C. Keadaan emosi

Emosi pasien terkontrol dengan baik. D. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Pasien mengatakan orang yang berarti dan palingdekatdengan pasien adalah ibunya

b. Hubungan dengan keluarga

Pasien berhubungan baik dengan orangtua dan adik-adiknya c. Hubungan dengan orang lain

Pasien berinteraksi dengan baik dengan orang lain, misalnya perawat.

d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Pasien memiliki hambatan berhubungan dengan orang lain karena proses penyakitnya.

E. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

(6)

b. Kegiatan ibadah

Pasien tidak melakukan kegiatan ibadah selain berdoa di tempat tidur.

VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Pasien memiliki tingkat kesadaran penuh (compos mentis), pasien tampak lemah, dan tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak menggunakan kateter, tidak menggunakan oksigen, tidak mendapat cairan infus, terpasang threeway.

B. Tanda-tanda vital

− Tekanan darah : 150/90 mmHg − Nadi : 135 kali/ menit − Pernafasan : 35 kali/ menit − Suhu tubuh : 40,1o C − Skala nyeri : 2 (0-10)

− TB : 180 cm

− BB : 80 kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala - Bentuk

Kepala simetris, tidak ada kelainan bentuk

- Ubun-ubun

(7)

- Kulit Kepala

Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada luka pada kulit kepala

Rambut

- Penyebaran rambut

Rambut pasien tidak tersebar merata

- Bau

Rambut sedikit berbau karena tidak dicuci

- Warna kulit

Warna kulit kepala pasien sawo matang

Wajah

- Warna kulit

Warna kulit wajah sawo matang, warna kulit sama dengan warna kulit tubuh

- Struktur wajah

Struktur wajah lengkap dan simetris

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan

Jumlah mata lengkap dan simetris, tidak ada penonjolan bola mata

- Palpebra

Tidak ada kelainan pada palpebra, refleks mengkedip spontan

- Konjungtiva dan sclera

Konjungtiva pucat dan sklera tidak ikterik, berwarna keputih-putihan

(8)

- Pupil

Diameter pupil normal, respon terhadap cahaya baik, pupil isokor

- Cornea dan iris

Cornea tidak ada arcus, iris berwarna coklat.

- Visus

Tidak dilakukan pemeriksaan visus, pasien mampu membaca koran tanpa memakai kacamata

- Tekanan bola mata

Tidak dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi

Letak tulang hidung dan posisi septum nasi normal di medial.

- Lubang hidung

Lubang hidung lengkap, bersih, dan tidak ada sumbatan

- Cuping hidung

Cuping hidung normal, tidak ada pergerakan cuping hidung ketika bernafas.

Telinga

- Bentuk telinga

Bentuk telinga normal, simetris kiri dan kanan

- Ukuran telinga

Ukuran telinga normal

- Lubang telinga

(9)

- Ketajaman pendengaran

Dapat mendengar dengan baik

Mulut dan faring - Keadaan bibir

Bentuk bibir normal, bibir berwarna sama tidak ada garis kebiruan di bawahnya, bibir sedikit kering

- Keadaan gusi dan gigi

Gusi dan gigi terlihat bersih, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah

- Keadaan lidah

Lidah bersih, tidak ada jamur

Leher

- Posisi trachea

Posisi trachea normal di medial

- Thyroid

Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid

- Suara

Suara normal, tidak serak

- Kelenjar limfe

Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

- Vena jugularis

Tidak ada distensi vena jugularis

- Denyut nadi karotis

(10)

Pemeriksaan integument - Kebersihan

Kebersihan kulit kurang terjaga dengan baik

- Kehangatan

Kulit hangat

- Warna

Warna kulit sawo matang

- Turgor

Turgor kulit tidak normal, kulit tidak elastis, CRT> 2 detik

- Kelembaban

Kulit tidak lembab, kulit kering

- Kelainan pada kulit

Kulit kering seperti bersisik

Pemeriksaan thoraks/ dada - Inspeksi thoraks

Thoraks normal, simetris, tidak ada kelainan bentuk.

- Pernapasan

Frekuensi pernapasan 35x/menit, irama regular, napas dangkal

- Tanda sulit bernapas

Tidak ada kesulitan bernapas, tidak tampak pernapasan cuping hidung, napas dangkal, pasien merasa sesak

Pemeriksaan paru - Palpasi getaran suara

(11)

- Perkusi

Perkusi paru terdengar redup

- Auskultasi

Auskultasi suara nafas ronchi

Pemeriksaan jantung - Inspeksi

Bibir pasien tampak pucat, tidak tampak kelainan pada dada

- Palpasi

Tidak teraba pembesaran jantung

- Perkusi

Perkusi jantung terdengar dullnes

- Auskultasi

Bunyi jantung terdengar normal S1 dan S2, tidak ada bunyi tambahan

Pemeriksaan abdomen - Inspeksi

Abdomen terlihat normal, tidak ada ascites

- Auskultasi

Terdengar suara peristaltik normal

- Palpasi

Ada nyeri saat ditekan pada bagian kanan dan kiri, tidak ada distensi.

- Perkusi

(12)

Pemeriksaan musculoskeletal

Kekuatan otot normal, simetris kanan dan kiri, ada edema pada tangan dan kaki

Pemeriksaan neurologi

Tidak dilakukan pemeriksaan khusus secara keseluruhan terlihatnormal.

Fungsi motorik

Fungsi motorik normal.

Fungsi sensorik

Fungsi sensorik normal, dapat mengidentifikasi sentuhan dengan baik.

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Pola makan dan minum - Frekuensi makan

Frekuensi makan pasien selama dirawat 3 kali/ hari.

- Nafsu makan

Nafsu makan pasien berkurang selama dirawat di rumah sakit

- Nyeri ulu hati

Pasien tidak ada mengeluhkan nyeri ulu hati.

- Alergi

Pasien tidak pernah mengalami alergi, baik makanan maupun obat-obatan

(13)

Pasien tidak mengalami mual dan muntah

- Waktu pemberian makan

Waktu pemberian makanan pasien selama dirawat: pagi 08.00, siang 13.00, malam 19.00

- Jumlah dan jenis makan

Rata-rata setengah piring, setiap makan tidak habis, makanan biasa (nasi, sayur, ikan)

- Waktu pemberian cairan/minum

Ada pembatasan pemberian cairan/minum karena penyakit gagal ginjal yang dialami pasien

- Masalah makan dan minum

Selama sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan, pasien harus membatasi minum

2. Perawatan diri - Kebersihan tubuh

Kebersihan tubuh pasien kurang terpenuhi karena pasien tidak dapat beraktivitas secara mandiri.

- Kebersihan gigi dan mulut

Gigi dan mulut tampak bersih.

- Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku panjang dan tampak kotor 3. Pola kegiatan/Aktivitas

- Aktivitas pasien

Pasien beraktivitas di tempat tidur dan dibantu oleh keluarga.

(14)

Pasien tidak melakukan ibadah selama dirawat

4. Pola eliminasi

a. BAB

- Pola BAB

Pasien biasanya BAB satukali per haritetapi sedikit feses yang keluar

- Karakter feses

Feses pasien lunak

- Riwayat perdarahan

Tidak pernah mengalami perdarahan

- BAB terakhir

Pasien BAB terakhir satu hari yang lalu

- Diare

Pasien tidak mengalami diare

- Penggunaan laksatif

Pasien tidak pernah menggunakan laksatif b. BAK

- Pola BAK

Pasien BAK 3-4 kali/hari dengan volume yang sedikit-sedikit

- Karakter urine

Warna urine kuning keruh

- Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK

Tidak ada nyeri/ kelainan saat BAK

(15)

Pasien mengalami penyakit gagal ginjal kronis

- Penggunaan diuretic

Pasien tidak menggunakan diuretik

- Upaya mengatasi masalah

Asupan cairan harus dibatasi untuk mengurangi kerja ginjal pasien.

IX. PENGUKURAN BALANCE CAIRAN

Tanggal/waktu Input Output Balance cairan

03/06/2014 (pukul 14.00-20.00 WIB) Minum 150 ml Makan 50 ml Injeksi IV 5 ml 205 ml Urine 20 ml BAB - IWL 70 ml 90 ml (+)115 ml (pukul 20.00-08.00 WIB) Minum 300 ml Makan 50 ml Injeksi IV 5 ml 355 ml Urine 10 ml BAB - IWL 70 ml 80 ml (+)275 ml (pukul 08.00-14.00 WIB ) Minum 400 ml Makan 50 ml 450 ml Urine 10 ml BAB 10 ml IWL 70 ml 90 ml (+)360 ml

(16)

X. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tang-gal

Jenis Pemeriksaan Nilai Hasil Nilai Normal

20/05/ 2014 1. Urin Rutin Warna Kekeruhan Protein Reduksi Sedimen- Eritrosit Sedimen- Leukosit Sedimen- Renal Epitel Sedimen- Blaas Epitel Sedimen- Vag/ urethr. Ep Kristal- Ca Oxalat Kristal- T. Phospat Kristal- Cystin Kristal- Urat Silinder Urobilin Bililirubin Urobillinogen pH Berat jenis Kuning Keruh (+) Negatif 0 10-20/lpb Negatif Negatif 20-30/ lpb= jamur positif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif 5 1000 Kuning Jernih Negatif Negatif C3/lpb C5/lpb Negatif Negatif C5/ lpb Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif 4,6-8,0 1.001-1.035

(17)

2. Kimia Klinik Ureum Creatinin Uric Acid 3. AGDA pH PCO2 PO2 TCO2 HCO3 4. Elektrolit Natrium Kalium Chlorida 5. Darah Rutin WBC RBC HGB HCT 259 13,08 14,0 7,457 12,9 95,0 9,8 9,4 133 2,8 99 4600 2,48 6,7 20,1 10-50 mg/ dl 0,6-1,2 mg/dl 3,5-7,0 mg/dl Arteri: 7,35-7,457 Vena: 7,31-7,41 Arteri: 35-45/mmHg Vena: 41-51/mmHg Arteri: 80-160/mmHg Vena: 30-50/mmHg Arteri: 23-27/mmol/l Vena: 24-29/mmol/l Arteri: 22-26 /mmol/l Vena: 23-28 mmol/l 136-155 mmol/dl 3,5-5,5 mmol/dl 95-103 mmol/dl 4000-10000 uL 4,5-5,5 106/uL 13-16 gr/dL 39,0-48,0%

(18)

MCV MCH MCHC PLT RDW-CV 81,0 27,0 33,3 115000 17,9 80,0-97,0/ L 27,0-33,7 pg 31,5-35,0 dl 150000-440000 uL 10,0-15,0%

(19)

Lampiran 2 CATATAN PERKEMBANGAN Hari/ tanggal No. Dx Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi Senin, 2 Juni 2014 Dx.1 15.00-16.00 WIB 1. Membina hubungan saling percaya terhadap pasien dan keluarga.

2. Menanyakan keluhan utama pasien masuk rumah sakit

3. Mengkaji edema pada ekstremitas pasien, turgor kulit, dan tanda-tanda vital

4. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan 5. Mengajaripasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama S: Pasien mengatakan sejak pagi sampai pukul 15.00 WIB hanya 1 kali buang air kecil (BAK) dengan volume urine sedikit, sekitar ± 10 ml. Pasien juga mengeluhkan badannya terasa panas, kaki dan tangan pasien terasa kebas dan bengkak.

(20)

pemasukan dan haluaran.

6. Menganjurkan pasien untuk mengubah posisi setiap dua jam

O: Edema (+) 1 pada kaki dan tangan Turgor kulit tidak elastis, CRT > 2 detik TD: 150/90 mmHg FN: 135 kali/menit FP: 35 kali/menit S : 40,1 oC Klien tampak lemah A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Senin, 02 Juni 2014 Dx.2 16.00-17.00 WIB 1. Mengobservasi jumlah pernapasan,

penggunaan otot bantu pernapasan, batuk,

S: Pasien mengeluh sesak napas, lemah, dan letih. Pasien

(21)

bunyi paru, tanda vital. 2. Ajarkan pasien

teknikrelaksasi

3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 4. Menganjurkan pasien

untuk membatasi aktivitas

5. Menganjurkan pasien makan makanan yang tidak banyak mengandung air mengatakan lebih nyaman dengan posisi tidur memakai bantal tetapi masih merasa sesak. O: Pasien tampak lemah dan tenang Frekuensi pernapasan 35 kali/menit, pernapasan dangkal, irama reguler, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, tidak ada retraksi otot dinding dada. A: Masalah belum teratasi

(22)

P: Intervensi dilanjutkan Selasa, 3 Juni 2014 Dx.1 15.00-16.00 WIB 1. Mengobservasi edema pada ekstremitas pasien, turgor kulit, dan tanda vital.

2. Membatasi pemasukan cairan dan mengobservasi balance cairan 3. Mengingatkan pasien untuk membatasi asupan cairan pasien.

S: Pasien masih menegeluh bengkak pada tangan dan kaki. O: Edema (+)1 pada

tangan dan kaki, turgor kulit tidak elastis, CRT > 2 detik A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Selasa, 3 Juni 2014 Dx.2 16.00-17.00 WIB 1. Mengobservasi

keadaan umum pasien dan mencatat frekuensi pernapasan.

2. Mengobservasi adanya suara napas tambahan 3. Mengkaji penyebab

sesak yang dialami

S: Pasien mengeluhkan masih mengalami sesak dan lebih nyaman dengan posisi semi fowler tetapi

(23)

pasien 4. Memberikan posisi yang nyaman hanya sebentar. O: Frekuensi pernapasan 34 kali/menit, napas dangkal, irama reguler, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak retraksi otot dinding dada. Pasien tampak lemah dan tenang. A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Rabu, 4 Juni 2014 Dx.1 10.00-11.00 WIB

1. Mengkaji edema dan turgor kulit

2. Mengukur balance cairan dan membatasi pemasukan cairan 3. Mengingatkan pasien S: Pasien mengatakan masih bengkak pada kaki, pasien mengatakan

(24)

dan keluarga untuk membatasi asupan cairan pasien.

tidak mampu menahan rasa haus dan minum banyak air putih, sekitar ± 500 ml sekali teguk dan belum BAK sejak pagi O: Edema (+) 1

pada kedua kaki, turgor kulit tidak elastis, CRT > 2 detik Balance cairan dari pukul 07.00-15.00 WIB (+) 460 A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan dan dimodifikasi dengan menjauhkan air

(25)

putih dari tempat yang mudah dijangkau oleh pasien Rabu, 4 Juni 2014 Dx.2 11.00-11.30 WIB 1. Mengobservasi frekuensi pernapasan pasien, tekanan darah, frekuensi nadi dan suhu tubuh pasien

2. Mengkaji penyebab sesak yang dialami pasien 3. Memberikan posisi yang nyaman 4. Mengajarkan teknik relaksasi S: Pasien mengatakan sesak sudah berkurang O: Pasien tampak tenang, FP: 24 kali/menit, FN: 96 kali/menit, TD: 140/90 mmHg, S: 38,8oC. Napas dangkal, irama reguler, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi otot dinding dada. A: Masalah teratasi

(26)

sebagian P: Intervensi dilanjutkan Kamis, 5 Juni 2014 Dx.1 10.00-11.00 WIB 1. Mengkaji keadaan umum pasien, edema, dan turgor kulit 2. Mengukur balance

cairan dan membatasi pemasukan cairan 3. Menganjurkan pasien

mengubah posisi setiap dua jam

4. Menganjurkan keluarga untuk

menjauhkan air minum dari tempat yang mudah dijangkau oleh pasien

S: pasien masih mengeluhkan bengkak pada kedua kaki dan merasa kebas O: Edema (+)1 pada

kedua kaki, turgor kulit tidak elastis, pemasukan cairan lebih banyak dari pengeluaran. Balance cairan mulai pukul 07.00-15.00 WIB (+) 545 ml A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan

(27)

Kamis, 5 Juni 2014 Dx.2 11.00-11.30 WIB 1. Mengobservasi frekuensi pernapasan pasien, tekanan darah, frekuensi nadi dan suhu tubuh pasien

2. Mengkaji penyebab sesak yang dialami pasien

3. Memberikan posisi yang nyaman dan mengajarkan teknik relaksasi S: Pasien mengatakan sesak sudah berkurang O: Frekuensi pernapasan 30 kali/menit, napas dangkal, irama reguler, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi otot dinding dada. TD: 150/90 mmHg, FN: 112 kali/menit, S: 39oC A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan Jumat, 6 Juni Dx.1 09.00- 10.00 1. Mengkaji keadaan umum pasien, edema,

S: Pasien mengeluhkan

(28)

2014 WIB dan turgor kulit 2. Membatasi pemasukan

cairan

3. Menganjurkan pasien mengubah posisi setiap dua jam 4. Mengingatkan keluarga untuk

menjauhkan air minum dari tempat yang mudah dijangkau oleh pasien bengkak pada kedua kaki namun sudah berkurang O: Pasien tampak membaik, lebih semangat dari hari sebelumnya, turgor kulit tidak elastis, edema pada kaki (+) 1, Balance cairan mulai pukul 06.00-12.00 WIB (+) 360 ml A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Jumat, 6 Juni 2014 Dx.2 10.00-11.00 WIB 1. Mengobservasi frekuensi pernapasan pasien, tekanan darah, frekuensi nadi dan suhu tubuh pasien S: Pasien mengatakan sesak sudah berkurang O: Frekuensi

(29)

2. Mengkaji penyebab sesak yang dialami pasien

3. Memberikan posisi yang nyaman dan mengajarkan teknik relaksasi pernapasan 25 kali/menit, nafas dangkal, irama reguler, tidak retraksi otot dinding dada, tidak ada pernapasan cuping hidung, TD: 140/90 mmHg, FN: 106 kali/menit, S: 38,1oC A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan

Referensi

Dokumen terkait

Saran dari penelitian ini adalah (1) bagi guru maupun siswa supaya da- pat membaca dan memahami dengan seksama setiap petunjuk yang disajikan dalam media pembelajaran

Tujuan artikel ini yakni agar menambah pengetahuan tentang model pendidikan berwawasan nusantara serta mengetahui dampak model pendidikan berwawasan nusantara bagi anak usia dini

(2) Berdasarkan pertimbangan terhadap hal-hal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pembebanan biaya pelayanan publik dapat dilakukan pengurangan atau pembebasan sebagian

Untuk membuat motif batik dapat dilakukan dengan cara secara tulis tangan dengan canting tulis (batik tulis), menggunakan cap dari tembaga disebut batik cap,

Berkaitan dengan isu pemanasan global dan perusakan ozon yang salah satu penyebanya adalah pemakaian zat jenis CFC (Chlorofluoride Carbonate) dimana zat ini terkandung pada

Lagu “Nyawa-Ku Diberikan Bagimu” NKI 49 adalah lagu yang sudah lama dikenal dengan makna syair yang sangat memberkati, meskipun memiliki kelemahan tersendiri

Dalam bentuk paling sederhana dari Jaringan Saraf Tiruan dengan satu layer, kita mempunyai sebuah input layer dari node sumber di mana informasi diproyeksikan ke output

 Pemodelan menunjukkan bahwa kecepatan erupsi kedua tipe letusan ini berkaitan dengan tekanan vent yang berkembang lebih dulu pada tiap letusan dan kekuatan dari