• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERENCANAAN ULANG PERKUATAN TEBING STUDI KASUS : BATANG KAMPUNG PINANG PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PERENCANAAN ULANG PERKUATAN TEBING STUDI KASUS : BATANG KAMPUNG PINANG PADANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERENCANAAN ULANG PERKUATAN TEBING

STUDI KASUS : BATANG KAMPUNG PINANG

PADANG

Alex Leonardo Saragi, Hendri Warman, Lusi Utama

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanan, Universitas Bung Hatta, Padang Email : alexleonardosaragi@yahoo.co.id, warman_hendri@yahoo.com,

lusi_utamaindo115@yahoo.co.id

Abstrak

Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai menjadi besar dan air akan mengalir dengan kecepatan tinggi yang nantinya akan menyebabkan perubahan alur sungai secara tidak beraturan. Akibat ketidak beraturan aliran sungai maka akan terjadi penggerusan disetiap dinding yang dialiri oleh air tersebut dan akan menyebabkan limpasan air yang terjadi secara terus-menerus dan lama-kelaman akan menyebabkan genangan air di daerah-daerah sekitar luar aliran sungai. Begitu juga dengan kecepatan aliran sungai yang begitu besar akibat curah hujan yang tinggi, penampang sungai tidak mampu menampung debit air yang mengalir di setiap alur sungai sehingga limpasan akan menjadi besar dan menyebabkan banjir. Oleh karena itu di rencanakan bangunan perkuatan tebing yang berfungsi sebagai penahan tebing agar tidak mengalami penggerusan yang disebabkan oleh kecepatan aliran sungai yang selalu berubah ubah guna mencegah meander sungai. Di gunakan metode Gumbel, Hasper dan Wedwen guna mendapatkan curah hujan rencana dan metode Melchior dalam penganalisaan debit banjir. Untuk itu saya rencanakan perkuatan tebing dengan hasil analisa tinggi muka air 4,1 meter, tinggi bangunan 5,1 meter dengan tinggi kaki perkuatan 1,5 meter, dan lebar kaki perkuatan 2 meter, elevasi dasar saluran +6,448 meter dengan analisa perhitungan curah hujan 10 tahun dan material yang digunakan adalah batu kali.

(2)

RE PLANNING ANALYSIS OF CLIFFS STRENGTHENING

STUDY ISSUES : BATANG KAMPUNG PINANG

PADANG

Alex Leonardo Saragi, Hendri Warman, Lusi Utama

Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University, Padang

Email : alexleonardosaragi@yahoo.co.id, warman_hendri@yahoo.com, lusi_utamaindo115@yahoo.co.id

Abstract

High rainfall causes the river water discharge becomes large and the water will flow at high speed which will lead to changes in river flow irregularly. As due to irregular flow of the river, there will be scouring every wall that is fed by the water and will cause water runoff that occurs continuously and for a long time will cause waterlogging in areas around the outside of the flow of the river. So is the speed of the flow is so large due to high rainfall, river cross section is not able to accommodate the flow of water flowing in the river channel so that any runoff would be great and cause flooding. Therefore the planned retrofitting of buildings that serves as a barrier cliff cliff to avoid experiencing crushing caused by the speed of the ever-changing river flow change to prevent river meanders. Gumbel method used, Hasper and Wedwen to obtain rainfall Melchior plans and methods in analyzing the flood discharge. For that I planned retrofitting of the cliff with the results of analysis of water level 4.1 meters, with a building height of 5.1 meters height of 1.5 meters feet retrofitting, and strengthening leg 2 meters wide, the channel bottom elevation +6.448 meters with the calculation of rainfall analysis 10 years and the material used is stone.

(3)

PENDAHULUAN

Air merupakan elemen terpenting dalam kehidupan setiap mahkluk hidup yang bernafas di dunia ini. Tidak ada mahkluk yang mampu bertahan jika tidak ada air. Namun demikian air juga bisa menjadi musuh terbesar jika air datang dengan volume yang sangat besar dan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Salah satu sumber air yang begitu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

orang banyak adalah air hujan.

Dikarenakan curah hujan yang tinggi dan mengingat karakteristik tanah dan sungai dilokasi maka saya melakukan analisa ulang terhadap perkuatan tebing dibatang kampung pinang. Analisa ulang ini

bertujuan agar supaya terciptanya

bangunan perkuatan tebing yang efisien

dan ekonomis. Perencanaan jenis

perkuatan tebing yang saya gunakan adalah perkuatan tebing sungai perkuatan ini cukup dapat digunakan untuk mencegah gerusan arus sungai yang terlalu besar akibat terjadinya debit yang cukup besar

dengan metode-metode yang saya

gunakan.

Metode dan analisa yang saya tulis ini diharapkan mampu menjadi acuan pada proyek-proyek pekerjaan perkuatan tebing yang akan dilaksanakan ditempat lain yang memiliki karakteristik tanah dan sungai sama halnya dengan tempat pen studi kasusan ini. Perkuatan tebing batang

kampung pinang padang ini untuk

mencegah banjir yang terjadi pada salah satu sungai di daerah ampang dan aji garang. Air yang datang dari dua sungai tersebut akan di alirkan ke saluran

primernya. Oleh sebab itu untuk

memperlancar aliran sungai dari saluran sekunder ke saluran primer agar tidak terjadinya banjir yang dikarenakan debit air tidak mampu ditampung oleh saluran

sekunder maka di laksanakannya

Perkuatan tebing tersebut.

METODE

Dalam penulisan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1. Studi literature

Mencari literature yang berisikan dasar-dasar teori tentang aliran pada saluran terbuka, analisis hidrologi, analisis hidrolika, stabilitas perkuatan tebing sungai. 2. Pengumpulan data

Beberapa jenis data yang

dibutuhkan antara lain:

a. Gambar atau foto

dokumentasi lokasi perencanaan b. Peta wilayah

Peta wilayah mencakup

daerah studi, daerah

tangkapan hujan (Cathment Area)

(4)

Data yang dibutuhkan

dalam perhitungan dan

pengolahan data hidrologi adalah curah hujan rata-rata pertahun yang diambil dari stasiun curah hujan yang berada di sekitar wilayah studi.

d. Data-data lain yang

mendukung dalam

perhitungan perencanaan

perkuatan tebing sungai, termasuk gambaran umum wilayah studi .

3. Pengolahan data

Data-data yang tersedia untuk selanjutnya diolah sesuai dengan

landasan teori dan prosedur

perencanaan normalisasi sungai untuk perhitungan hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana, yang nantinya akan bermanfaat

dalam menentukan desain

perkuatan tebing untuk

menanggulangi kemungkinan

terjadinya banjir.

4. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh debit banjir rencana, selanjutnya dari analisis dan perhitungan hidrolika diperoleh desain perkuatan tebing dengan kondisi yang ada, selanjutnya menghitung stabilitas perkuatan tebing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada batang kampung pinang ini

menggunakan 1 stasiun curah hujan untuk mencari curah hujan rata-rata hujan maksimum yaitu Stasiun pencatat curah hujan simpang alai.

Pada curah hujan rata-rata, penulis memakai data stasiun 10 tahun yaitu dari tahun 2003-2012 .

No Tahun Curah Hujan

(mm) 1 2003 287,25 2 2004 217,5 3 2005 247,75 4 2006 270,33 5 2007 250,83 6 2008 151,41 7 2009 144,5 8 2010 176,16 9 2011 68,91 10 2012 141,91

Dari data curah hujan didapatkan curah hujan rencana dengan menggunakan 3 metode yaitu metode gumbel, hasper dan wedwen dari ketiga metode tersebut didapatkan curah hujan yang yang telah di rata-ratakan.

Resume Analisa Dari Ketiga Metode

Periode Ulang Curah Hujan(Mm)

2 203,41 5 268,37 10 335,13 20 402,10 25 423,97 50 491,28 100 560,04

(5)

Selanjutnya dilakukan perhitungan debit banjir rencana dengan menggunakan metode Melchior sehingga di dapatkan hasil debit rencana diumur rencana di 25 tahun = 194,105 m3/dt. Dengan debit rencana yang di dapat dihitung tinggi muka air dengan cara trial and error yang telah diketahui kemiringan sungai dan luas penampang basah yang telah dihitung terlebih dahulu. Sehingga didapatkan Dengan didapat Q = 194,105 m3/dt Sehingga :

- Tinggi muka air (H)

= 4,1 m

- Kecepatan aliran (V)

= 5,1 m/dt

- Tinggi jagaan (F)

= 1 m

- Tinggi desain saluran (H’

) = (H) + (F)

= 4,1+1 = 5,1 m

Stabilitas Tebing

Penanganan permasalahan didaerah pengaliran sungai batang kampung pinang didasarkan atas hasil kajian yang didukung oleh data primer dan data sekunder yang telah dilakukan pada daerah sebelumnya. Sumber lain adalah indikator dilapangan dimana titik rawan bajir diperoleh dari informasi masyarakat.

Pemilihan lokasi atas patok di P.12 dilakukan karena terkait lokasi yang terdapat dimana bentuk alur sungai yang

berbelok yang dapat menyebabkan

gerusan, sehingga dapat merusak dinding sungai.

Dengan data-data :

 Berat isi tanah (γs1)

= 1,715 t/m3

 Berat isi tanah (γs2)

= 1,37 t/m3

 Berat jenis air (γair)

= 1,00 t/m3

 Sudut geser tanah (ϕ1)

= 150  (ϕ2) = 240

 Kohesi (C1) = 1,30

 (C2) = 0

Perencanaan Perkuatan Tebing Upaya penanganan dilakukan dengan cara structural perkuatan tebing direncanakan dengan konstruksi pasangan batu kali.

Adapun dalam perencanaan ini penulis menghitung stabilitas perkuatan tebing dengan konstruksi pasangan batu kali pada penampang patok P.12 tanggul kiri batang kampung pinang hilir.

Dengan di dapat hasil perhitungan sebelumnya yaitu:

 Q = 194,105 m3

/dt  Tinggi muka air

(6)

 (H) = 4,1 m

 Kecepatan aliran (V) = 5,1 m/dt  Tinggi jagaan (F) = 1 m  Tinggi desain saluran (H’)

= (H) + (F)

= 4,1+1

= 5,1 m

Elevasi penampang existing P.12 :

Elevasi tanggul kiri :

+8,914

Elevasi tanggul kanan :

+9,367

Elevasi dasar saluran pada As : +6,947

Elevasi penampang rencana P.12:

Elevasi dasar saluran :

+6,500

Elevasi muka air banjir :

+12,00

Stabilitas Perkuatan Tebing

Perhitungan stabilitas bertujuan untuk memeriksa stabilitas perkuatan tebing terhadap guling dan geser serta

memeriksa tegangan tanah yang timbul akibat gaya yang ditimbulkan oleh beban konstruksi. Gaya-gaya yang bekerja antara lain:

 Akibat berat sendiri  Akibat tekanan hidrostatis  Akibat gaya gempa  Akibat tekanan tanah

Pada Saat Tidak Ada Air (Kritis) Akibat Berat Sendiri

Berat sendiri perkuatan tebing adalah berat yang diakibatkan oleh

bangunannya. Berat sendiri

perkuatan tebing tergantung kepada bahan yang dipakai untuk membuat perkuatan tebing tersebut. Dalam tinjauan ini bahan yang digunakan

adalah pasangan batu dengan

volume γ = 2,2 t/m2 α = arctg 5,1 7,65= 33,69 0 lengan momen W1 = 1/2x1= 0,5 momen = 3,3 x 0,5 = 1,65

Beban Uraian Gaya Lengan Momen (TM) T Momen W1 (1x1,5)2,2 3,3 0,5 1,65 W2 (1/2x1x1,5)2,2 1,65 0,6667 1,1 W3 (9,2 x Cos 33,690 x1)2,2 16,84 4,575 77,043 W4 (2 x 1)2,2 4,4 9,65 42,46 26,19 122,25

Akibat Gaya Gempa

Gaya yang diakibatkan oleh gempa harus

(7)

bangunan. Gaya gempa ini bekerja kearah yang berbahaya dengan garis kerja melewati titik bangunan dalam mendatar. Pada peta zona seismik dapat dilihat pembagian 6 wilayah gempa yang berbeda. Berdasarkan zona gempa seismik zona berada pada wilayah 5 yang memiliki koefisien gempa sebesar 0,25.

Untuk itu gaya yang bekerja secara horizontal pada titik tangkap gaya berat sendri bangunan adalah :

He = ƩK.G = 0,25x 3,3 = 0,82 T Momen = 0,82 x 0,75 = 0,6 Tm Beban

Gaya Koef. Gaya Lengan

Momen ( TM ) T Gempa Gempa (k) Momen (T) W1 3,3 0,25 0,6 0,75 0,45 W2 1,65 0,25 0,412 0,5 0,206 W3 16,84 0,25 4,21 4,05 17,05 W4 4,4 0,25 1,1 6,1 6,71 26,19 6,32 24,416

Akibat Tekanan Tanah

Gaya-gaya yang timbul akibat tekanan tanah dapat dihitung dengan rumus:

K = ½. γ’.L2.Ka Dimana:

K = gaya akibat tekanan tanah (T)

γ = berat jenis tanah (t/m3)

γ’ = berat jenis efektif tanah (t/m2) Tekanan tanah aktif, Ka = Tan2 (45-ϕ/2)

= Tan2 (45-15/2) =0,58

Tekanan tanah pasif, Kp = Tan2

(45+φ/2) = Tan2 (45+15/2) =1,698 γ'1 = γs 1-γw = 1,715-1,00 = 0,715 t/m3 γ’2 = γs2- γw = 1,37 – 1,00 = 0,37 t/m3 Lengan momen y-y = 1/3 x 1 +4,1+1,5 = 5,933m k1 = ½. γ’.L2. Ka= 1/2 x 0,715 x 12 x 0,588 = 0,207 T Momen horizontal = k1 . lengan momen

y-y = 0,207 x 5,933 = 1,23 tm Beb an Uraian Gay a Lengan Momen Momen ( TM ) T x-x y-y V H K1 (1/2x0,715x12)x 0,588 0,20 73 - 5,9 33 - 1,23 K2 (1/2x0,715 x 5,12)x0,588 5,47 - 2,2 - 12,0 3 K3 (1/2 x0,715x0,52)0,5 88 0,05 18 - 0,1 6 - 0,00 82 K4 (1/2x0,715 x0,252)x0,588 0,01 29 0, 16 - 0,002 06 - K5 (1/2x0,37x1,52) x1,698 0,70 68 - 0,5 - 0,35 3 0,002 06 12,9

(8)

Dari hasil analisa ketiga faktor tersebut maka kita dapatkan resume seperti berikut

No Faktor Gaya

Besar Gaya Momen ( TM )

V (T) H (T) V ( TM ) H ( TM ) 1 Berat Sendiri 26,19 - 122,25 - 2 Gaya Gempa - 6,32 - 24,416 3 Tekanan Tanah 0,7068 5,02 0,00206 12,9 26,896 11,34 122,25 37,32 Mt = 122,25 Tm Mg = 37,32 Tm ƩV = 26,896 T ƩH = 11,34 T

1. Kontrol terhadap guling

Sf1 = 1,5 M M g t  Sf1 = 1,5 37,32 122,25  Sf1 = 3,27…………Aman terhadap guling

2. Kontrol terhadap geser

Sf2 = 1,5 H V 

5 , 1 11,34 26,896 Sf2  

Sf2 = 2,37 > 1,... Aman terhadap geser 3. Kontrol eksentrisitas e = 6 2 B V M M B t g          

6 2 e 7,65 26,896 37,32 122,25 65 , 7  275 , 1 67 , 0   e ……. ……...memenuhi syarat

4. Kontrol terhadap daya dukung

tanah

Diketahui:

Berat jenis tanah = 1.715 T/m3

Nilai kohesi = 1,3

Sudut geser dalam tanah = 150

Panjang dasar saluran = 3 m

Dengan φ 15dari tabel daya dukung tarzaghi didapat nilai

(9)

Nc = 12,90 Nq = 4,40 Nγ = 2,50 Maka : q = c.Nc+γ.D.Nq+0,5.γ.B.Nγ q = 1,3x12,90+1,715x1,5x4,40+0,5x1,715x7,6 5 x2,50 q = 44,49 T/m2 σizin = 3 49 , 44 = 14,83 T/m2 izin σ B e 6 1 B V        

83 , 14 65 , 7 67 , 0 6 1 65 , 7 26,896       x 1,67 < 14,83 ……….aman terhadap keruntuhan 83 , 14 65 , 7 67 , 0 6 1 65 , 7 26,896        x 5,36<14,83……..aman terhadap keruntuhan

Jika kita ingin melakukan pengecekan terhadap ke stabilan terhadap perkuatan tebing pada saat debit maksimum ini bisa dapat dipastikan bahwa perkuatan tebing aman dari ke empat faktor tersebut baik itu guling, geser, keruntuhan dan eksentrisitas. Namun jika ingin di diuji juga kita dapat melakukan nya dengan cara menghitung

momen yang terjadi pada tekanan

hidrostatis. Perhitungan berat sendiri,

perhitungan gempa, dan perhitungan

tekanan tanah pada perkutan tebing pada saat debit maksimum sama dengan perhitungan perkuatan tebing pada saat keadaan kritis (tidak ada air).

Adapun perhitungan tekanan hidrostatis dapat kita hitung seperti:

Gaya-gaya yang yang bekerja akibat tekanan hidrostatis ditinjau saat kondisi air banjir. Besar gaya yang timbul akibat air dapat dihitung dengan rumus:

F = 1 2 . γw . h2

Dimana :

F = gaya akibat tekanan air (T)

γw = berat jenis air (1 t/m2)

h = tinggi air (m)

Beban Uraian Gaya (T)

Lengan

Momen Momen (T/M)

X-X Y-Y V H

(10)

Fhl 1/2x1x 4,12 8,405 - 2,87 - 24,12

25,63 24,12

Dari perhitungan tekanan hidrostatis maka dapat kita hitung jumlah keseluruhan momen yang terjadi akibat pengaruh dari perhitungan tekanan hidrostatis.

N o

Faktor Gaya

Besar Gaya Momen ( TM )

V (T) H (T) V ( TM ) H ( TM ) 1 Berat Sendiri 26,19 - 122,25 - 2 Tekanan Hidrostat is 8,405 8,40 5 25,63 24,12 3 Gaya Gempa - 6,32 - 24,41 6 4 Tekanan Tanah 0,706 8 5,02 0,0020 6 12,9 18,49 2,93 5 96,62 13,19 6

Selanjutnya kita control seperti pada saat keadaan kritis baik itu guling, geser, keruntuhan maupun eksentrisitasnya

Mt = 96,62 Tm

Mg = 13,196 Tm

ƩV = 18,49 T

ƩH = 2,935 T

1. Kontrol terhadap guling

Sf1 = 1,5 M M g t  Sf1 = 1,5 13,196 96,62  Sf1 = 7,321,5

………Aman terhadap guling

2. Kontrol terhadap geser

Sf2 = 1,5 H V 

5 , 1 2,935 18,49 Sf2  

Sf2 = 6,29 > 1,5

... Aman terhadap geser

3. Kontrol eksentrisitas e = 6 2 B V M M B t g          

6 2 e 7,65 18,49 13,196 96,62 65 , 7     275 , 1 68 , 0   e ………Memenuhi syarat

4. Kontrol terhadap daya dukung

tanah

Diketahui:

Berat jenis tanah = 1.715 T/m3

Nilai kohesi = 1,3

Sudut geser dalam tanah = 150 Panjang dasar saluran = 3 m Dengan φ 15dari tabel daya dukung tarzaghi didapat nilai

(11)

Nc = 12,90 Nq = 4,40 Nγ = 2,50 Maka : q = c.Nc+γ.D.Nq+0,5.γ.B.Nγ q = 1,3x12,90+1,715x1,5x4,40+0,5x1,715x7,6 5 x2,50 q = 44,49 T/m2 σizin = 3 49 , 44 = 14,83 T/m2 izin σ B e 6 1 B V        

83 , 14 65 , 7 ) 68 , 0 .( 6 1 65 , 7 18,49       1,3 < 14,83 ……….aman terhadap keruntuhan 83 , 14 65 , 7 ) 68 , 0 .( 6 1 65 , 7 18,49        3,71 < 14,83………aman terhadap keruntuhan KESIMPULAN

1. Dalam menganalisa debit banjir , data catchment area sub-DPS batang kampung pinang hilir adalah 13,213 km2 penulis melakukan

perhitungan dengan beberapa

metode, dari hasil kombinasi dari beberapa metode tersebut penulis

mengambil debit banjir Q25 =

194,105 M3/dt yaitu dengan tinggi muka air banjir 4,1 m dengan menggunakan metode Melchior.

Periode Ulang Curah Hujan(mm) Luas q C Q (km2) (m3/dt/km2) (m3/dt) 2 203,41 13,213 11,55 0,60 93,125 5 268,37 13,213 11,55 0,60 122,868 10 335,13 13,213 11,55 0,60 153,434 20 402,10 13,213 11,55 0,60 184,094 25 423,97 13,213 11,55 0,60 194,105

2. Berdasarkan pada tahapan

perencanaan upaya penanganan

banjir dilakukan dengan cara

structural maupun non structural.

Berdasarkan pengaruh-pengaruh

kerusakan yang terjadi yaitu

pengaruh-pengaruh arus sungai, proses pergeseran alur sungai, prilaku meander dan gerusan pada

belokan-belokan sungai batang

kampung pinang diperlukan

penanganan dengan mencari solusi yaitu dengan membuat perkuatan tebing sehingga dapat mengurangi permasalahan yang ada dengan menggunakan perlindungan dari ancaman daya rusak air.

3. Konstruksi perkuatan tebing

direncanakan terbuat dari pasangan batu kali, hal ini dilakukan karena mengingat bahan batu mudah di dapat dan jarak akses ke lokasi

(12)

proyek juga tidak terlalu jauh dalam penyediaannya.

4. Dari desain perkuatan tebing

dengan pasangan batu kali penulis telah merencanakan kemantapan perkuatan tebing aman, untuk guling, serta keruntuhan, baik dari kondisi saat tidak ada air maupun kondisi saat debit banjir.

Kontrol

Guling Geser Eksentrisitas Keruntuhan Stabilitas Saat Kondisi 3,27 >1,5 2,37 >1,5 0,67 < 1,275 1,67 < 14,83 Tidak ada air 5,36 < 14,83 Saat Kondisi 7,32 > 1,5 6,29 > 1,5 0,68<1,275 1,3 < 14,83 Debit Banjir 3,71 < 14,83

5. Dengan dibangunnya perkuatan tebing sehingga dapat mengurangi permasalahan yang ada dengan

melakukan perlindungan dari

ancaman banjir.

6. Dalam perencanaan ini

menggunakan hanya profil

penampang patok P.12

Sementara untuk profil yang lain perlu diadakan tinjauan ulang kembali.

7. Penetapan tinggi perkuatan tebing

disamakan dengan elevasi

permukaan banjir rencana. saran

1. Untuk pengamanan/perlindungan

daerah aliran sungai disarankan

dalam tahap perencanaan, terlebih

dahulu dilakukan survey/study

yang berhubungan dengan arus, fluktuasi kedalaman sungai ekstrim saat debit banjir maupun normal.

2. Dalam penempatan perkuatan

tebing harus dibatasi pada bagian-bagian sungai yang diperlukan saja, yaitu bagian-bagian tebing atau tanggul yang dapat tergerus dan yang terjadi pukulan air, terutama pada belokan-belokan alur sungai.

3. Untuk implementasi pekerjaan

yang sebenarnya perlu ditinjau kembali profil, desain, medan guna pertimbangan yang efisien efektif dan ekonomis.

4. Type perkuatan tebing dari bagian

pelindung kaki pondasi perlu

diadakan perhitungan ulang yang mendalam terhadap tegangan geser yang terjadi karena merupakan titik

terlemah dari bidang longsor

tebing.

5. Tinggi permukaan tebing yang efektif adalah 5,1 m, oleh karena

itu perlu dibuat berm pada

ketinggian tersebut, dan untuk diatasnya bisa dibuat tanggul dengan gebalan rumput.

6. Untuk hidrologi terhadap debit air sungai harus mempertimbangkan Cathment area letak pekerjaan yang akan dilaksanakan.

(13)

7. Tanah timbunan tidak disarankan dibangun di belakang perkuatan tebing ini.

8. Type perkuatan tebing pada batang

kampung pinang juga dapat

menggunakan konstruksi lain

dengan mempertimbangkan

persyaratan teknis, uji model

medan, untuk keselurahan aliran sungai.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chay Asdak. 2002. Hidrologi Dan

Pengolahan Daerah Aliran Sungai.

Bandung : Gajah Mada University. 2. Choe te ven. (1984).Hidrolika

Saluran Terbuka : Erlangga .

3. E.Bowles, Joseph.(1991).Analisa

Dan Disain Pondasi Jilid 2.jakarta

: Erlangga.

4. Ersin, Seyhan. (1990). Dasar-dasar

hidrologi. Bandung : Gajah mada

university.

5. Ir. Subarkah Imam. (1978).

Hidrologi Untuk Perencanaan

Bangunan Air. Bandung : Idea

Dharma.

6. Ir. Sosrodarsono ,Suyono. (1978).

Hidrologi Untuk Pengairan.

Jakarta : Pradnya Paramita.

7. Linsley, Ray K. Max A. Kohler

Dan Joseph L.H. Paulhus.

(1989).Hidrologi Untuk Insinyur. Jakarta : Erlangga.

8. Suwono.(1989).Teknik Ponsdasi.

Jakarta :Departemen Pendidikan

Dan Kebudayaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga

Referensi

Dokumen terkait

Metode interpolasi membutuhkan perhitungan iterasi yang lebih singkat dari metode setengah interval.. Metode ini biasa juga disebut metode

Begitupun konseli jarang menjaga kebersihan tubuh dalam hal mandi tidak memakai sabun mandi dan ketika konseli hendak berwudlu konselor mendapati tidak sesuai yang pertama di basuh

Sin embargo, como los números que representan a las notas son triangulares, el grado de compatibilidad de dos notas se puede obtener calculando el punto más alto de la intersección

Based on the statement of problem above, this research aims to examine the implementation of film-based activity involving a foreign film entitled Charlotte’s

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pihak akademisi Universitas Muhammadiyah Ponorogo dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris bagi para dosen

Pola makan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain adalah: kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam, dan sebagainya (Santoso,

Pada evaluasi ujicoba kelompok kecil terdapat 5 teknik yang layak dari 5 bentuk teknik latihan yang telah diterapkan, berdasarkan uji ahli yang dilakukan tentang

Sikap manusia akan menentukan baik buruknya kondisi suatu lingkungan. Maraknya pencemaran lingkungan, disebabkan tidak adanya sikap peduli terhadap lingkungan. Kepedulian