ANALISA PERENCANAAN ULANG PERKUATAN TEBING
STUDI KASUS : BATANG KAMPUNG PINANG
PADANG
Alex Leonardo Saragi, Hendri Warman, Lusi Utama
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanan, Universitas Bung Hatta, Padang Email : alexleonardosaragi@yahoo.co.id, warman_hendri@yahoo.com,
lusi_utamaindo115@yahoo.co.id
Abstrak
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai menjadi besar dan air akan mengalir dengan kecepatan tinggi yang nantinya akan menyebabkan perubahan alur sungai secara tidak beraturan. Akibat ketidak beraturan aliran sungai maka akan terjadi penggerusan disetiap dinding yang dialiri oleh air tersebut dan akan menyebabkan limpasan air yang terjadi secara terus-menerus dan lama-kelaman akan menyebabkan genangan air di daerah-daerah sekitar luar aliran sungai. Begitu juga dengan kecepatan aliran sungai yang begitu besar akibat curah hujan yang tinggi, penampang sungai tidak mampu menampung debit air yang mengalir di setiap alur sungai sehingga limpasan akan menjadi besar dan menyebabkan banjir. Oleh karena itu di rencanakan bangunan perkuatan tebing yang berfungsi sebagai penahan tebing agar tidak mengalami penggerusan yang disebabkan oleh kecepatan aliran sungai yang selalu berubah ubah guna mencegah meander sungai. Di gunakan metode Gumbel, Hasper dan Wedwen guna mendapatkan curah hujan rencana dan metode Melchior dalam penganalisaan debit banjir. Untuk itu saya rencanakan perkuatan tebing dengan hasil analisa tinggi muka air 4,1 meter, tinggi bangunan 5,1 meter dengan tinggi kaki perkuatan 1,5 meter, dan lebar kaki perkuatan 2 meter, elevasi dasar saluran +6,448 meter dengan analisa perhitungan curah hujan 10 tahun dan material yang digunakan adalah batu kali.
RE PLANNING ANALYSIS OF CLIFFS STRENGTHENING
STUDY ISSUES : BATANG KAMPUNG PINANG
PADANG
Alex Leonardo Saragi, Hendri Warman, Lusi Utama
Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University, Padang
Email : alexleonardosaragi@yahoo.co.id, warman_hendri@yahoo.com, lusi_utamaindo115@yahoo.co.id
Abstract
High rainfall causes the river water discharge becomes large and the water will flow at high speed which will lead to changes in river flow irregularly. As due to irregular flow of the river, there will be scouring every wall that is fed by the water and will cause water runoff that occurs continuously and for a long time will cause waterlogging in areas around the outside of the flow of the river. So is the speed of the flow is so large due to high rainfall, river cross section is not able to accommodate the flow of water flowing in the river channel so that any runoff would be great and cause flooding. Therefore the planned retrofitting of buildings that serves as a barrier cliff cliff to avoid experiencing crushing caused by the speed of the ever-changing river flow change to prevent river meanders. Gumbel method used, Hasper and Wedwen to obtain rainfall Melchior plans and methods in analyzing the flood discharge. For that I planned retrofitting of the cliff with the results of analysis of water level 4.1 meters, with a building height of 5.1 meters height of 1.5 meters feet retrofitting, and strengthening leg 2 meters wide, the channel bottom elevation +6.448 meters with the calculation of rainfall analysis 10 years and the material used is stone.
PENDAHULUAN
Air merupakan elemen terpenting dalam kehidupan setiap mahkluk hidup yang bernafas di dunia ini. Tidak ada mahkluk yang mampu bertahan jika tidak ada air. Namun demikian air juga bisa menjadi musuh terbesar jika air datang dengan volume yang sangat besar dan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Salah satu sumber air yang begitu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
orang banyak adalah air hujan.
Dikarenakan curah hujan yang tinggi dan mengingat karakteristik tanah dan sungai dilokasi maka saya melakukan analisa ulang terhadap perkuatan tebing dibatang kampung pinang. Analisa ulang ini
bertujuan agar supaya terciptanya
bangunan perkuatan tebing yang efisien
dan ekonomis. Perencanaan jenis
perkuatan tebing yang saya gunakan adalah perkuatan tebing sungai perkuatan ini cukup dapat digunakan untuk mencegah gerusan arus sungai yang terlalu besar akibat terjadinya debit yang cukup besar
dengan metode-metode yang saya
gunakan.
Metode dan analisa yang saya tulis ini diharapkan mampu menjadi acuan pada proyek-proyek pekerjaan perkuatan tebing yang akan dilaksanakan ditempat lain yang memiliki karakteristik tanah dan sungai sama halnya dengan tempat pen studi kasusan ini. Perkuatan tebing batang
kampung pinang padang ini untuk
mencegah banjir yang terjadi pada salah satu sungai di daerah ampang dan aji garang. Air yang datang dari dua sungai tersebut akan di alirkan ke saluran
primernya. Oleh sebab itu untuk
memperlancar aliran sungai dari saluran sekunder ke saluran primer agar tidak terjadinya banjir yang dikarenakan debit air tidak mampu ditampung oleh saluran
sekunder maka di laksanakannya
Perkuatan tebing tersebut.
METODE
Dalam penulisan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Studi literature
Mencari literature yang berisikan dasar-dasar teori tentang aliran pada saluran terbuka, analisis hidrologi, analisis hidrolika, stabilitas perkuatan tebing sungai. 2. Pengumpulan data
Beberapa jenis data yang
dibutuhkan antara lain:
a. Gambar atau foto
dokumentasi lokasi perencanaan b. Peta wilayah
Peta wilayah mencakup
daerah studi, daerah
tangkapan hujan (Cathment Area)
Data yang dibutuhkan
dalam perhitungan dan
pengolahan data hidrologi adalah curah hujan rata-rata pertahun yang diambil dari stasiun curah hujan yang berada di sekitar wilayah studi.
d. Data-data lain yang
mendukung dalam
perhitungan perencanaan
perkuatan tebing sungai, termasuk gambaran umum wilayah studi .
3. Pengolahan data
Data-data yang tersedia untuk selanjutnya diolah sesuai dengan
landasan teori dan prosedur
perencanaan normalisasi sungai untuk perhitungan hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana, yang nantinya akan bermanfaat
dalam menentukan desain
perkuatan tebing untuk
menanggulangi kemungkinan
terjadinya banjir.
4. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh debit banjir rencana, selanjutnya dari analisis dan perhitungan hidrolika diperoleh desain perkuatan tebing dengan kondisi yang ada, selanjutnya menghitung stabilitas perkuatan tebing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada batang kampung pinang ini
menggunakan 1 stasiun curah hujan untuk mencari curah hujan rata-rata hujan maksimum yaitu Stasiun pencatat curah hujan simpang alai.
Pada curah hujan rata-rata, penulis memakai data stasiun 10 tahun yaitu dari tahun 2003-2012 .
No Tahun Curah Hujan
(mm) 1 2003 287,25 2 2004 217,5 3 2005 247,75 4 2006 270,33 5 2007 250,83 6 2008 151,41 7 2009 144,5 8 2010 176,16 9 2011 68,91 10 2012 141,91
Dari data curah hujan didapatkan curah hujan rencana dengan menggunakan 3 metode yaitu metode gumbel, hasper dan wedwen dari ketiga metode tersebut didapatkan curah hujan yang yang telah di rata-ratakan.
Resume Analisa Dari Ketiga Metode
Periode Ulang Curah Hujan(Mm)
2 203,41 5 268,37 10 335,13 20 402,10 25 423,97 50 491,28 100 560,04
Selanjutnya dilakukan perhitungan debit banjir rencana dengan menggunakan metode Melchior sehingga di dapatkan hasil debit rencana diumur rencana di 25 tahun = 194,105 m3/dt. Dengan debit rencana yang di dapat dihitung tinggi muka air dengan cara trial and error yang telah diketahui kemiringan sungai dan luas penampang basah yang telah dihitung terlebih dahulu. Sehingga didapatkan Dengan didapat Q = 194,105 m3/dt Sehingga :
- Tinggi muka air (H)
= 4,1 m
- Kecepatan aliran (V)
= 5,1 m/dt
- Tinggi jagaan (F)
= 1 m
- Tinggi desain saluran (H’
) = (H) + (F)
= 4,1+1 = 5,1 m
Stabilitas Tebing
Penanganan permasalahan didaerah pengaliran sungai batang kampung pinang didasarkan atas hasil kajian yang didukung oleh data primer dan data sekunder yang telah dilakukan pada daerah sebelumnya. Sumber lain adalah indikator dilapangan dimana titik rawan bajir diperoleh dari informasi masyarakat.
Pemilihan lokasi atas patok di P.12 dilakukan karena terkait lokasi yang terdapat dimana bentuk alur sungai yang
berbelok yang dapat menyebabkan
gerusan, sehingga dapat merusak dinding sungai.
Dengan data-data :
Berat isi tanah (γs1)
= 1,715 t/m3
Berat isi tanah (γs2)
= 1,37 t/m3
Berat jenis air (γair)
= 1,00 t/m3
Sudut geser tanah (ϕ1)
= 150 (ϕ2) = 240
Kohesi (C1) = 1,30
(C2) = 0
Perencanaan Perkuatan Tebing Upaya penanganan dilakukan dengan cara structural perkuatan tebing direncanakan dengan konstruksi pasangan batu kali.
Adapun dalam perencanaan ini penulis menghitung stabilitas perkuatan tebing dengan konstruksi pasangan batu kali pada penampang patok P.12 tanggul kiri batang kampung pinang hilir.
Dengan di dapat hasil perhitungan sebelumnya yaitu:
Q = 194,105 m3
/dt Tinggi muka air
(H) = 4,1 m
Kecepatan aliran (V) = 5,1 m/dt Tinggi jagaan (F) = 1 m Tinggi desain saluran (H’)
= (H) + (F)
= 4,1+1
= 5,1 m
Elevasi penampang existing P.12 :
Elevasi tanggul kiri :
+8,914
Elevasi tanggul kanan :
+9,367
Elevasi dasar saluran pada As : +6,947
Elevasi penampang rencana P.12:
Elevasi dasar saluran :
+6,500
Elevasi muka air banjir :
+12,00
Stabilitas Perkuatan Tebing
Perhitungan stabilitas bertujuan untuk memeriksa stabilitas perkuatan tebing terhadap guling dan geser serta
memeriksa tegangan tanah yang timbul akibat gaya yang ditimbulkan oleh beban konstruksi. Gaya-gaya yang bekerja antara lain:
Akibat berat sendiri Akibat tekanan hidrostatis Akibat gaya gempa Akibat tekanan tanah
Pada Saat Tidak Ada Air (Kritis) Akibat Berat Sendiri
Berat sendiri perkuatan tebing adalah berat yang diakibatkan oleh
bangunannya. Berat sendiri
perkuatan tebing tergantung kepada bahan yang dipakai untuk membuat perkuatan tebing tersebut. Dalam tinjauan ini bahan yang digunakan
adalah pasangan batu dengan
volume γ = 2,2 t/m2 α = arctg 5,1 7,65= 33,69 0 lengan momen W1 = 1/2x1= 0,5 momen = 3,3 x 0,5 = 1,65
Beban Uraian Gaya Lengan Momen (TM) T Momen W1 (1x1,5)2,2 3,3 0,5 1,65 W2 (1/2x1x1,5)2,2 1,65 0,6667 1,1 W3 (9,2 x Cos 33,690 x1)2,2 16,84 4,575 77,043 W4 (2 x 1)2,2 4,4 9,65 42,46 26,19 122,25
Akibat Gaya Gempa
Gaya yang diakibatkan oleh gempa harus
bangunan. Gaya gempa ini bekerja kearah yang berbahaya dengan garis kerja melewati titik bangunan dalam mendatar. Pada peta zona seismik dapat dilihat pembagian 6 wilayah gempa yang berbeda. Berdasarkan zona gempa seismik zona berada pada wilayah 5 yang memiliki koefisien gempa sebesar 0,25.
Untuk itu gaya yang bekerja secara horizontal pada titik tangkap gaya berat sendri bangunan adalah :
He = ƩK.G = 0,25x 3,3 = 0,82 T Momen = 0,82 x 0,75 = 0,6 Tm Beban
Gaya Koef. Gaya Lengan
Momen ( TM ) T Gempa Gempa (k) Momen (T) W1 3,3 0,25 0,6 0,75 0,45 W2 1,65 0,25 0,412 0,5 0,206 W3 16,84 0,25 4,21 4,05 17,05 W4 4,4 0,25 1,1 6,1 6,71 26,19 6,32 24,416
Akibat Tekanan Tanah
Gaya-gaya yang timbul akibat tekanan tanah dapat dihitung dengan rumus:
K = ½. γ’.L2.Ka Dimana:
K = gaya akibat tekanan tanah (T)
γ = berat jenis tanah (t/m3)
γ’ = berat jenis efektif tanah (t/m2) Tekanan tanah aktif, Ka = Tan2 (45-ϕ/2)
= Tan2 (45-15/2) =0,58
Tekanan tanah pasif, Kp = Tan2
(45+φ/2) = Tan2 (45+15/2) =1,698 γ'1 = γs 1-γw = 1,715-1,00 = 0,715 t/m3 γ’2 = γs2- γw = 1,37 – 1,00 = 0,37 t/m3 Lengan momen y-y = 1/3 x 1 +4,1+1,5 = 5,933m k1 = ½. γ’.L2. Ka= 1/2 x 0,715 x 12 x 0,588 = 0,207 T Momen horizontal = k1 . lengan momen
y-y = 0,207 x 5,933 = 1,23 tm Beb an Uraian Gay a Lengan Momen Momen ( TM ) T x-x y-y V H K1 (1/2x0,715x12)x 0,588 0,20 73 - 5,9 33 - 1,23 K2 (1/2x0,715 x 5,12)x0,588 5,47 - 2,2 - 12,0 3 K3 (1/2 x0,715x0,52)0,5 88 0,05 18 - 0,1 6 - 0,00 82 K4 (1/2x0,715 x0,252)x0,588 0,01 29 0, 16 - 0,002 06 - K5 (1/2x0,37x1,52) x1,698 0,70 68 - 0,5 - 0,35 3 0,002 06 12,9
Dari hasil analisa ketiga faktor tersebut maka kita dapatkan resume seperti berikut
No Faktor Gaya
Besar Gaya Momen ( TM )
V (T) H (T) V ( TM ) H ( TM ) 1 Berat Sendiri 26,19 - 122,25 - 2 Gaya Gempa - 6,32 - 24,416 3 Tekanan Tanah 0,7068 5,02 0,00206 12,9 26,896 11,34 122,25 37,32 Mt = 122,25 Tm Mg = 37,32 Tm ƩV = 26,896 T ƩH = 11,34 T
1. Kontrol terhadap guling
Sf1 = 1,5 M M g t Sf1 = 1,5 37,32 122,25 Sf1 = 3,27…………Aman terhadap guling
2. Kontrol terhadap geser
Sf2 = 1,5 H V
5 , 1 11,34 26,896 Sf2
Sf2 = 2,37 > 1,... Aman terhadap geser 3. Kontrol eksentrisitas e = 6 2 B V M M B t g
6 2 e 7,65 26,896 37,32 122,25 65 , 7 275 , 1 67 , 0 e ……. ……...memenuhi syarat4. Kontrol terhadap daya dukung
tanah
Diketahui:
Berat jenis tanah = 1.715 T/m3
Nilai kohesi = 1,3
Sudut geser dalam tanah = 150
Panjang dasar saluran = 3 m
Dengan φ 15dari tabel daya dukung tarzaghi didapat nilai
Nc = 12,90 Nq = 4,40 Nγ = 2,50 Maka : q = c.Nc+γ.D.Nq+0,5.γ.B.Nγ q = 1,3x12,90+1,715x1,5x4,40+0,5x1,715x7,6 5 x2,50 q = 44,49 T/m2 σizin = 3 49 , 44 = 14,83 T/m2 izin σ B e 6 1 B V
83 , 14 65 , 7 67 , 0 6 1 65 , 7 26,896 x 1,67 < 14,83 ……….aman terhadap keruntuhan 83 , 14 65 , 7 67 , 0 6 1 65 , 7 26,896 x 5,36<14,83……..aman terhadap keruntuhanJika kita ingin melakukan pengecekan terhadap ke stabilan terhadap perkuatan tebing pada saat debit maksimum ini bisa dapat dipastikan bahwa perkuatan tebing aman dari ke empat faktor tersebut baik itu guling, geser, keruntuhan dan eksentrisitas. Namun jika ingin di diuji juga kita dapat melakukan nya dengan cara menghitung
momen yang terjadi pada tekanan
hidrostatis. Perhitungan berat sendiri,
perhitungan gempa, dan perhitungan
tekanan tanah pada perkutan tebing pada saat debit maksimum sama dengan perhitungan perkuatan tebing pada saat keadaan kritis (tidak ada air).
Adapun perhitungan tekanan hidrostatis dapat kita hitung seperti:
Gaya-gaya yang yang bekerja akibat tekanan hidrostatis ditinjau saat kondisi air banjir. Besar gaya yang timbul akibat air dapat dihitung dengan rumus:
F = 1 2 . γw . h2
Dimana :
F = gaya akibat tekanan air (T)
γw = berat jenis air (1 t/m2)
h = tinggi air (m)
Beban Uraian Gaya (T)
Lengan
Momen Momen (T/M)
X-X Y-Y V H
Fhl 1/2x1x 4,12 8,405 - 2,87 - 24,12
25,63 24,12
Dari perhitungan tekanan hidrostatis maka dapat kita hitung jumlah keseluruhan momen yang terjadi akibat pengaruh dari perhitungan tekanan hidrostatis.
N o
Faktor Gaya
Besar Gaya Momen ( TM )
V (T) H (T) V ( TM ) H ( TM ) 1 Berat Sendiri 26,19 - 122,25 - 2 Tekanan Hidrostat is 8,405 8,40 5 25,63 24,12 3 Gaya Gempa - 6,32 - 24,41 6 4 Tekanan Tanah 0,706 8 5,02 0,0020 6 12,9 18,49 2,93 5 96,62 13,19 6
Selanjutnya kita control seperti pada saat keadaan kritis baik itu guling, geser, keruntuhan maupun eksentrisitasnya
Mt = 96,62 Tm
Mg = 13,196 Tm
ƩV = 18,49 T
ƩH = 2,935 T
1. Kontrol terhadap guling
Sf1 = 1,5 M M g t Sf1 = 1,5 13,196 96,62 Sf1 = 7,321,5
………Aman terhadap guling
2. Kontrol terhadap geser
Sf2 = 1,5 H V
5 , 1 2,935 18,49 Sf2
Sf2 = 6,29 > 1,5... Aman terhadap geser
3. Kontrol eksentrisitas e = 6 2 B V M M B t g
6 2 e 7,65 18,49 13,196 96,62 65 , 7 275 , 1 68 , 0 e ………Memenuhi syarat4. Kontrol terhadap daya dukung
tanah
Diketahui:
Berat jenis tanah = 1.715 T/m3
Nilai kohesi = 1,3
Sudut geser dalam tanah = 150 Panjang dasar saluran = 3 m Dengan φ 15dari tabel daya dukung tarzaghi didapat nilai
Nc = 12,90 Nq = 4,40 Nγ = 2,50 Maka : q = c.Nc+γ.D.Nq+0,5.γ.B.Nγ q = 1,3x12,90+1,715x1,5x4,40+0,5x1,715x7,6 5 x2,50 q = 44,49 T/m2 σizin = 3 49 , 44 = 14,83 T/m2 izin σ B e 6 1 B V
83 , 14 65 , 7 ) 68 , 0 .( 6 1 65 , 7 18,49 1,3 < 14,83 ……….aman terhadap keruntuhan 83 , 14 65 , 7 ) 68 , 0 .( 6 1 65 , 7 18,49 3,71 < 14,83………aman terhadap keruntuhan KESIMPULAN1. Dalam menganalisa debit banjir , data catchment area sub-DPS batang kampung pinang hilir adalah 13,213 km2 penulis melakukan
perhitungan dengan beberapa
metode, dari hasil kombinasi dari beberapa metode tersebut penulis
mengambil debit banjir Q25 =
194,105 M3/dt yaitu dengan tinggi muka air banjir 4,1 m dengan menggunakan metode Melchior.
Periode Ulang Curah Hujan(mm) Luas q C Q (km2) (m3/dt/km2) (m3/dt) 2 203,41 13,213 11,55 0,60 93,125 5 268,37 13,213 11,55 0,60 122,868 10 335,13 13,213 11,55 0,60 153,434 20 402,10 13,213 11,55 0,60 184,094 25 423,97 13,213 11,55 0,60 194,105
2. Berdasarkan pada tahapan
perencanaan upaya penanganan
banjir dilakukan dengan cara
structural maupun non structural.
Berdasarkan pengaruh-pengaruh
kerusakan yang terjadi yaitu
pengaruh-pengaruh arus sungai, proses pergeseran alur sungai, prilaku meander dan gerusan pada
belokan-belokan sungai batang
kampung pinang diperlukan
penanganan dengan mencari solusi yaitu dengan membuat perkuatan tebing sehingga dapat mengurangi permasalahan yang ada dengan menggunakan perlindungan dari ancaman daya rusak air.
3. Konstruksi perkuatan tebing
direncanakan terbuat dari pasangan batu kali, hal ini dilakukan karena mengingat bahan batu mudah di dapat dan jarak akses ke lokasi
proyek juga tidak terlalu jauh dalam penyediaannya.
4. Dari desain perkuatan tebing
dengan pasangan batu kali penulis telah merencanakan kemantapan perkuatan tebing aman, untuk guling, serta keruntuhan, baik dari kondisi saat tidak ada air maupun kondisi saat debit banjir.
Kontrol
Guling Geser Eksentrisitas Keruntuhan Stabilitas Saat Kondisi 3,27 >1,5 2,37 >1,5 0,67 < 1,275 1,67 < 14,83 Tidak ada air 5,36 < 14,83 Saat Kondisi 7,32 > 1,5 6,29 > 1,5 0,68<1,275 1,3 < 14,83 Debit Banjir 3,71 < 14,83
5. Dengan dibangunnya perkuatan tebing sehingga dapat mengurangi permasalahan yang ada dengan
melakukan perlindungan dari
ancaman banjir.
6. Dalam perencanaan ini
menggunakan hanya profil
penampang patok P.12
Sementara untuk profil yang lain perlu diadakan tinjauan ulang kembali.
7. Penetapan tinggi perkuatan tebing
disamakan dengan elevasi
permukaan banjir rencana. saran
1. Untuk pengamanan/perlindungan
daerah aliran sungai disarankan
dalam tahap perencanaan, terlebih
dahulu dilakukan survey/study
yang berhubungan dengan arus, fluktuasi kedalaman sungai ekstrim saat debit banjir maupun normal.
2. Dalam penempatan perkuatan
tebing harus dibatasi pada bagian-bagian sungai yang diperlukan saja, yaitu bagian-bagian tebing atau tanggul yang dapat tergerus dan yang terjadi pukulan air, terutama pada belokan-belokan alur sungai.
3. Untuk implementasi pekerjaan
yang sebenarnya perlu ditinjau kembali profil, desain, medan guna pertimbangan yang efisien efektif dan ekonomis.
4. Type perkuatan tebing dari bagian
pelindung kaki pondasi perlu
diadakan perhitungan ulang yang mendalam terhadap tegangan geser yang terjadi karena merupakan titik
terlemah dari bidang longsor
tebing.
5. Tinggi permukaan tebing yang efektif adalah 5,1 m, oleh karena
itu perlu dibuat berm pada
ketinggian tersebut, dan untuk diatasnya bisa dibuat tanggul dengan gebalan rumput.
6. Untuk hidrologi terhadap debit air sungai harus mempertimbangkan Cathment area letak pekerjaan yang akan dilaksanakan.
7. Tanah timbunan tidak disarankan dibangun di belakang perkuatan tebing ini.
8. Type perkuatan tebing pada batang
kampung pinang juga dapat
menggunakan konstruksi lain
dengan mempertimbangkan
persyaratan teknis, uji model
medan, untuk keselurahan aliran sungai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chay Asdak. 2002. Hidrologi Dan
Pengolahan Daerah Aliran Sungai.
Bandung : Gajah Mada University. 2. Choe te ven. (1984).Hidrolika
Saluran Terbuka : Erlangga .
3. E.Bowles, Joseph.(1991).Analisa
Dan Disain Pondasi Jilid 2.jakarta
: Erlangga.
4. Ersin, Seyhan. (1990). Dasar-dasar
hidrologi. Bandung : Gajah mada
university.
5. Ir. Subarkah Imam. (1978).
Hidrologi Untuk Perencanaan
Bangunan Air. Bandung : Idea
Dharma.
6. Ir. Sosrodarsono ,Suyono. (1978).
Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta : Pradnya Paramita.
7. Linsley, Ray K. Max A. Kohler
Dan Joseph L.H. Paulhus.
(1989).Hidrologi Untuk Insinyur. Jakarta : Erlangga.
8. Suwono.(1989).Teknik Ponsdasi.
Jakarta :Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga