• Tidak ada hasil yang ditemukan

buku panduan hkn 49 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "buku panduan hkn 49 2013"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

(2)
(3)

3. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

(4)

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia yang diberikan-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelenggarakan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-49 Tahun 2013. Tema peringatan HKN Ke-49 Tahun 2012 adalah: INDONESIA CINTA SEHAT dengan Sub Tema: MASYARAKAT SEHAT, JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BERMANFAAT.

Melalui tema ini diharapkansemua pihaktermasuk tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dapat berbenah dan mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik melalui kemudahan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, rangkaian kegiatan peringatan HKN Ke-49 secara serentak akan diselenggarakan di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang disesuaikan dengan potensi masing-masing. Peringatan HKN Ke-49 tahun ini menjadi lebih istimewa karena mitra potensial sektor swasta/dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan, proaktif untuk mengambil bagian dalam menggelar penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif maupun kuratif sebagai perwujudantanggung jawab sosial dalam pembangunan kesehatan.

Buku panduan HKN Ke-49 ini, dapat digunakan sebagai acuan dalam

menyelenggarakan peringatan HKN oleh semua pihak baik di pusat, provinsi maupun di kabupaten/kota, oleh sektor pemerintah, swasta/dunia usaha maupun organisasi kemasyarakatan dan pihak-pihak lainnya. Kesamaan aksi dalam peringatan HKN ini akan menjadi momentum untuk meningkatkan komitmen dan aksi bersama untuk meningkatkankesadaran, kemauan dankemampuan individu, kelompok maupun masyarakat untuk peduli masalah kesehatan, bergotong royong agar dapat membiayai pelayanan kesehatan bersama.“Ringan sama dijinjing berat sama dipikul” sehingga ada kepastian biaya, agar terjadi subsidi antara yang sehat dengan yang sakit, antara yang muda dan yang tua, antar individu dan antar daerah.

Semoga Tuhan meridhoi upaya mulia kita untuk tetap CINTA SEHAT dengan berperilaku sehat, berperan aktif menciptakan lingkungan sehat dan dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang adil dan merata sebagai kontribusi nyatadalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Selamat memperingati HKN Ke-49 Tahun 2013.

Jakarta, September 2013

(5)

5. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan “Sehat adalah hak setiap orang”. Oleh karena itu setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan;setiap orang mempunyai hak dalammemperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan; setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial danekonomis.

Untuk melaksanakan amanah UU no.36 thn 2009 maka kita telah melaksanakan UU no 40 tahun 2004 tentang SJSN, akan tetapi belum semua masyarakat tercover dalam sistem jaminan kesehatan, untuk itu kita wajib melaksanakan UU no 24 tahun 2011 tentang BPJS, yang akan dimulai pada Januari 2014 secara bertahap, dan diharapkan tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia sudah mendapatkan Jaminan Kesehatan.

Kewajiban setiap orang berdasarkan UU No 36 tahun 2009 antara lain:

• Ikut mewujudkan, mempertahankan, danmeningkatkan derajatkesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan berwawasan kesehatan.

• Menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik isik , biologi, maupun sosial.

• Berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, danmemajukan

kesehatan yang setinggi-tingginya.

• Menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi

tanggung jawabnya.

• Turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial, sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Oleh karenanya pada Hari Kesehatan Nasional ini mari kita bersama-bersama mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemenuhan hak kesehatan masyarakat.

(6)

Capaian kualitas pelayanan kesehatan sangat bergantung dari cara berpikir atau mindset para pemangku kepentingan dalam memandangnya. Cara berpikir tersebut harus dibangun dengan baik dalam suatu paradigma pelayanan kesehatan. Paradigma tersebut antara lain:

• Sehat bukan berarti tidak sakit, dan

sakit tidak berarti tidak sehat

• Pelayanan kesehatan tidak hanya

penyembuhan dan pemulihan, tetapi mencakup preventif dan promotif

• Pelayanan kesehatan bukan hanya

Rumah Sakit, dan Poliklinik

• Tujuan pelayanan kesehatan

utamanya peningkatan kesehatan (promotif), dan pencegahan

• Tenaga pelayanan kesehatan

utamanya: untuk kesehatan masyarakat

• Sasaran utama pelayanan adalah

kelompok atau masyarakat yang sehat.

Dari pergeseran paradigma pelayanan kesehatan inimaka program kebijakan kesehatan harus diarahkan kepada pengembangan sumber daya manusia (Health Programs for Human Development). Oleh sebab itu sesuai pesan Menteri Kesehatan RI seluruh ukuran

indikator kesehatan harus dilihat dari perspektif “Paradigma Sehat”.

”Sehat memang bukan segalanya, tetapi apabila tidak sehat, maka

SELAYANG PANDANG

(7)

7. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

Di pihak lain, sehat mulai dari janin dalam kandungan, anak balita, remaja,dewasa dan usia lanjut juga perlu diupayakan dan diperjuangkan. Halini karena banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai keadaan sehat.Sehat banyak ditentukan oleh perilaku manusia itu sendiri.Namun sehat juga banyak dipengaruhi oleh masalah kemiskinan, kebodohan, pencemaran lingkungan, dan lain-lain bahkan juga keamanan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya masyarakat.

Lebih lanjut pada pasal 11 disebutkan bahwa “Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan setinggi-tingginya. .Oleh karena itu, sehat, selain merupakan hak juga merupakan kewajiban untuk diwujudkan, baik sebagai individu, masyarakat, termasuk swasta/dunia usaha maupun pemerintah.

Pembangunan Kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen

Indonesia sebagai warga masyarakat dunia untuk mencapai Millenium Development Goals( MDGs). Lima (5) dari delapan (8) agenda MDGs berkaitan langsung dengan kesehatan, yaitu: Memberantas kemiskinan dan kelaparan, Menurunkanangka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, Memerangi HIVdan AIDS, Malaria, danpenyakit lainnya, serta Melestarikan lingkungan hidup. Untuk mencapaitujuan pembangunankesehatan dan sekaligusmencapai tujuan MDGsharus dilakukan intervensi terhadap faktor penentu terbesar, yaitu perilaku dan lingkungan tanpa mengabaikan faktor keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk JKN.

(8)

Tujuan Umum

Peringatan HKN Ke-49 dioptimalkan untuk mengenalkan Jaminan Kesehatan Nasional kepada seluruh Rakyat Indonesia sehingga masyarakat dapat memperoleh manfaat kesehatan sekaligus sebagai momentum penekanan terhadap preventif dan promotif”

Tujuan Khusus

• Menggalang komitmen pemangku kepentingan pemerintah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan untuk pencapaian pembangunan kesehatan.

• Mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan bersih didukung dengan program Jaminan Kesehatan Nasional bagi masyarakat Indonesia

• Meluncurkan Gerakan Indonesia Cinta Sehat, guna mempercepat pencapaian sasaran pembangunan kesehatan

TUJUAN

HKN KE-49

TAHUN 2013

FILOSOFI

PERINGATAN HKN

KE-49 TAHUN 2013

• Peringatan HKN di laksanakan secara seserhana namun bermakna dan melibatkan publik. • Dengan melibatkan publik

terutama masyarakat dan swasta, maka diharapkan dapat mendukung kebijakan berwawasan kesehatan. Dengan demikian tercipta Indonesia yang lebih sehat.

• HKN juga bertujuan untuk

kesehatan yang seimbang dan mengedukasi masyarakat. • Meningkatkan kemitraan

seluas-luasnya terutama kepada pihak swasta sebagai Public Partner Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR) bersama pemerintah dalam menjalankan kebijakan berwawasan kesehatan.

• Khusus 2013 HKN ke-49 tahun

bertujuan untuk menggerakan seluruh masyarakat untuk

(9)

9. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

“Menuju Indonesia Sehat

dan JKN yang Bermutu”

Warna merah melambangkan besarnya rasa cinta Indonesia kepada kesehatan

C.0 M.100 Y.100 B.0

Warna Biru melambangkan kesegaran dan kesehatan optimal indonesia

C.100 M.60 Y.0 B.0

TEMA DAN MAKNA

LOGO

Logo menitikberatkan unsur hati untuk Indonesia Cinta Sehat yaitu: Perilaku Sehat, menjaga lingkungan yang sehat serta pelayanan kesehatan yang berkualitas adil dan merata.

Jenis huruf yang digunakan pada sub tema :

Kesepakatan Sub tema HKN Ke-49 Tahun 2013 adalah:

Masyarakat Indonesia cinta perilaku sehat, cinta lingkungan sehat, melalui Jaminan Kesehatan Nasional, masyarakat akan memperoleh manfaat

pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya sehingga Indonesia akan lebih sehat dan produktif.

(10)

PESAN PENDUKUNG

Pesan pendukung dapat dikembangkan oleh berbagai pihak dapat mengacu pada pesan pendukung sesuai tema seperti berikut:

1. Jaminan Kesehatan untuk Indonesia Sehat

2. Masyarakat Sehat, Jaminan Kesehatan Bermanfaat

3. Jaminan Kesehatan Nasional Bermanfaat, Masyarakat Sehat 4. Sehat dengan PHBS, JKN Melindungi

5. Aku Perlu Hidup Sehat

6. Kesehatan harus dimulai dari diri sendiri

7. Jaminan Kesehatan Cermin Kehandalan Keluarga

8. BPJS Kesehatan mulai operasional tanggal 1 Januari 2014 9. Jaminan Kesehatan, andalan hidup sehat

10. Seluruh rakyat Indonesia wajib jadi peserta jaminan kesehatan

11. Tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia sudah jadi peserta BPJS

12. Paket Manfaat JKN adalah hak peserta dan anggota keluarganya

13. Peserta BPJS dapat mengikuti program asuransi kesehatan tambahan

14. Pelayanan Kesehatan harus memperhatikan akses dan mutu pelayanan

15. JKN diselenggarakan berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan Ekuitas

16. Satukan tekad untuk mewujudkan masyarakat sehat, mandiri dan berkeadilan

17. Indonesia Sehat Masyarakat kuat

18. Gerakan Indonesia untuk hidup bersih dan sehat. 19. Gerakan Indonesia untuk lingkungan bersih dan sehat. 20. Gerakan Indonesia untuk pemerataan pelayanan kesehatan 21. Gerakan Indonesia untuk mencapai Indonesia Sehat

22. Masyarakat sehat Indonesia Kuat

(11)

11. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

RANGKAIAN KEGIATAN

Rangkaian kegiatan baik di pusat, provinsi maupun di kabupaten/kota dilakukan sesuai dengan potensiyang ada dan menarik perhatian publik untuk tergerak mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan Indonesia Cinta Sehat.

Kegiatan diselenggarakan oleh berbagai pihak,terutama unsur masyarakat dan swasta/dunia usaha sehingga percepatan tujuan pembangunan kesehatan menjaditanggung jawab bersama. Berbeda denganperingatan HKN pada tahun-tahun sebelumnya yang dominan dilakukan oleh pemerintah, maka kegiatan HKN tahun ini justru ingin mengekspose program tanggung jawab sosial kesehatan masyarakat berkelanjutan yang dilakukan selamaini oleh pihak swasta/ dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan baik yang dilakukan berskala nasional maupun di

beberapa lokasi tertentu.

Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dan bermanfaat bagi masyarakat :

• Penyebarluasan informasi

kesehatan tentang Indonesia Cinta Sehat, melalui majalah, koran, radio, televisi, internet dan lain sebagainya.

• Pemberdayaan masyarakat untuk membudayakan hidup bersih dan sehat, lingkungan sehat dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Peningkatan kapasitas masyarakat untuk menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM).

• Olahraga sehat dan gembira; berupa kegiatan jalan kaki, bersepeda dan senam bersama yang diikuti oleh seluruh karyawan kesehatan dan keluarga.

Bertempat di Monas.

• Pelayanan kuratif yang dibutuhkan masyarakat seperti pengobatan gratis, operasi katarak,operasi bibir sumbing dan lain sebagainya. • Peningkatan kunjungan ke

Posyandu.

• Kegiatan mendukung ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin atau di daerah bermasalah kesehatan dan lain sebagainya.

(12)

Peran serta masyarakat diharapkan dapat terlihat pada berbagai lomba:

• Aneka Lomba • Lomba jalan sehat, • lomba sepeda sehat, • lomba lingkungan sehat

Penyelenggaraan Pameran Kegiatan Pemberdayaan masyarakat

oleh Organisasi Kemasyarakatan dankegiatan CSR yang dapat memotivasi dan menjadi inspirasi dunia usaha/swasta lainnya untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan. Pemberian penghargaan diberikan antara lain:

• Penghargaan Menteri Kesehatan kepada individu, kelompok masyarakat yang telah berjasa dalam pembangunan kesehatan.

• Penghargaan kepada Gubernur, Bupati/Walikota yang telah banyak menerbitkan kebijakan berwawasan kesehatan, aksi nyata mendorong masyarakat berpartisipasi langsung dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya

• Penghargaan Kepada Pemenang Lomba

(13)

13. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

Penyelenggaraan HKN dilaksanakan oleh panitia yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta/dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan. Panitia HKN Pusat terdiri dari unsur swasta/ dunia usaha, media massa, masyarakat khususnya ormas, organisasi profesi, LSM, Gerakan Pramuka, TP PKK,

Kementerian Kesehatan.

Panitia Hari Kesehatan Nasional Daerah disusun sesuai keadaan daerah. Pembiayaan peringatan HKN ditanggung bersama oleh swasta, masyarakat dan pemerintah, dengan menggali potensi yang ada.

(14)

1. Upacara bendera dengan inspektur upacara Menteri Kesehatan RI

2. Acara Puncak HKN bersama Presiden RI

- Pemberian penghargaan bagi institusi perorangan yang berjasa di bidang kesehatan tingkat Nasional

- Launching JKN

- Penandatanganan dan peluncuran perangko JKN - Pameran Pembangunan Kesehatan

3. Kompetisi jurnalistik tentang JKN dan TB di Indonesia

4. Kompetisi/lomba foto dengan tema layanan sehat untuk rakyat

5. Penyebarluasan informasi kesehatan melalui: talkshow HKN di TV

dan Radio, advetorail di media cetak dan elektronik, jump pers, stand up comedy tentang JKN dan pencegahan korupsi, seminar/workshop

6. Lomba: menggambar, mewarnai, gerakan cuci tangan pakai sabun,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran, Kebersihan Kantor, Green Ofice

7. Penilaian PHBS di tempat kerja Kementerian/Lembaga

8. Deteksi dini penyakit tidak menular

9. Bakti bidan dan pelayanan KB

10. Penanaman pohon dalam rangka penghijauan di fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan (2000 bibit)

11. Bakti perawatan kesehatan masyarat

(15)

15. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

1. Upacara bendera di ibu kota provinsi/kab/kota di seluruh

Indonesia dengan pemimpin upacara yaitu Gubernur di tingkat Provinsi, Bupati di tingkat Kabupaten dan Walikota di tingkat Kota dengan membacakan pidato Menteri Kesehatan RI pada tanggal 12 November 2013

2. Pemberian penghargaan seperti: penilaian puskesmas

berprestasi, penghargaan untuk wilayah DTPK, penghargaan untuk peneliti dan akademisi dll

3. Seminar/workshop kesehatan

4. Pameran Pembangunan Kesehatan Nasional

5. Bakti sosial kesehatan dalam bentuk kemitraan Pemerintah dan

Swasta, seperti:

a. Pelayanan kesehatan gratis

b. Penyediaan sarana/fasilitas toilet bersih dan tempat cuci tangan pakai sabun (CTPS) di sekolah, pasar dan terminal bis c. Memperluas kawasan tanpa rokok

d. Pemasangan tanda-tanda/himbauan menjaga kebersihan, buang sampah, kawasan tanpa rokok, toilet bersih, cegah DBD melalui 3M plus, CTPS dll

e. Penyediaan air bersih bagi kelompok masyarakat rawan air bersih

f. Pembangunan MCK di daerah yang membutuhkan g. Pembuatan tempat pembuangan sampah

h. Pemilahan sampah organik dan organik

6. Penyelenggaraan Olah raga di lingkungan setempat

7. Penyebarluasan informasi HKN melalui Radio, Televisi dan media

cetak lokal

8. Ziarah ke makam pahlawan

9. Sosialisasi JKN

10. Lomba kebersihan lingkungan seperti RS bersih dan sehat, green

ofice dll

(16)

Panduan ini merupakan acuan umum, sedangkan pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada.

Hal-hal yang belum diatur dalam panduan ini dapat dilaksanakan oleh masing-masing panitia pelaksana baik di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.

11. Aneka lomba olah raga

12. Kegiatan yang di koordinir oleh Pusat:

- Donor darah

- Operasi katarak (RS Cicendo, RSCM, BKMM Karawang) - Bakti Bidan dan pelayanan KB di 10 Provinsi

13. Penanaman pohon dalam rangka penghijauan di fasilitas

kesehatan

(17)

17. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

SEKILAS TENTANG JKN

JAMINAN

KESEHATAN

NASIONAL

PRINSIP JKN

MANFAAT JKN

adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (Pasal 19, UU No 40 tahun 2004)

• Kegotong-royongan • Nirlaba

• Keterbukaan, kehati-hatian,

akuntabilitas, eisiensi dan efektivitas

• Portabilitas

• Kepesertaan bersifat wajib • Dana amanat

• Pengelolaan dana untuk peserta

• Manfaat Jaminan Kesehatan Bersifat Pelayanan Perseorangan yang Mencakup Pelayanan Kesehatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilatif, termasuk Obat dan bahan Medis Habis Pakai yang diperlukan.

• Pelayanan yang dibatasi meliputi: Kacamata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korslet). • Pelayanan yang tidak dijamin:

a. Tidak sesuai prosedur

b. Pelayanan diluar Faskes yang bekerjasama dengan BPJS c. Pelayanan bertujuan kosmetik

d. General check up, pengobatan alternatif

(18)

PROSEDUR PENDAFTARAN PESERTA JKN

KEPESERTAAN

Jumlah peserta Pekerja penerima upah dan anggota keluarga yang ditanggung oleh JKN paling banyak 5 orang meliputi (a) peserta; (b) satu orang istri/suami yang sah dari peserta; (c) anak kandung, anak tiri/anak angkat yang sah dari peserta dengan kriteria belum menikah, belum berpenghasilan sendiri dan belum berusia 21 tahun.

• Setiap Penduduk Wajib menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional, dan Untuk Menjadi Peserta harus membayar Iuran kepada BPJS Kesehatan Cabang terdekat • Bagi yang tidak mampu membayar, iuran

dibayar Pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI)

• Peserta PBI ditetapkan oleh Pemerintah, bukan mendaftarkan dirinya menjadi peserta PBI

1. Untuk pertama kali setiap peserta didaftarkan oleh BPJS Kesehatan pada satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan setelah mendapat rekomendasi dinkes kabupaten/kota

2. Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan selanjutnya peserta berhak memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang diinginkan

3. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar

4. Dalam keadaan tertentu, ketentuan ayat 3 tidak berlaku bagi peserta yang:

• Berada di luar wilayah fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar, atau

• dalam keadaan kegawatdaruratan medis

(19)

19. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

Kondisi Fisik Bangunan Puskesmas (Data DAK 2013)

Baik Rusak Ringan

13 % 35 %

52 %

KESIAPAN FASILITAS KESEHATAN

DAN SISTEM RUJUKAN

Untuk Fasyankes di tingkat dasar, pada tahun anggaran 2013 telah dialokasikan khusus untuk memperbaiki seluruh bangunan puskesmas dengan kondisi rusak berat di seluruh Indonesia (145 puskesmas, 821 rudin dokter). Dengan demikian dipastikan tahun 2014 sudah tidak ada lagi puskesmas dengan kondisi rusak berat.

Dari sisi fasyankes di tingkat rujukan, dipastikan saat BPJS kesehatan berjalan 1 Januari 2014 kebutuhan tempat tidur sudah dapat terpenuhi dari APBN, APBD dan dari peran sektor swasta dan masyarakat.

Sistem Rujukan

Manfaat Sistem Rujukan Terstruktur Dan Berjenjang adalah untuk meningkatkan jangkauan publik pada akses fasyankes dan Rumah sakit sebagai rujukan regional kabupaten/ kota yang akan memberikan dan memperkuat rujukan balik ke puskesmas/RS setempat apabila kasus pasien yang dirujuk berdasarkan indikasi medis dinilai dapat dilanjutkan Puskesmas/RS di tingkat bawahnya. Rujukan balik ke unit primer pengirim atau terdekat menggunakan format rujukan balik ditulis dengan jelas diagnosa dan penatalaksanaan yang telah dilakukan.

Pelibatan Peran Swasta

(20)

• Keputusan Menteri

Kesehatan Tentang panitia

Peringatan HKN ke-49,

Tahun 2013

• Media Promosi

(21)

21. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 407/Menkes/SK/X/2013

TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-49 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa Hari Kesehatan Nasional merupakan momentum yang tepat untuk melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam mencapai Indonesia Sehat;

b. Bahwa untuk percepatan pencapaian Indonesia Sehat, perlu meningkatkan komitmen dan dukungan nyata pemangku kepentingan termasuk sektor swasta dan dunia usaha dalam mewujudkan masyarakat sehat, mandiri dan berkeadilan; c. Bahwa sehubungan dengan huruf a dan b di atas perlu

diselenggarakan peringatan Hari Kesehatan Nasional baik di Pusat maupun di daerah dengan mengikutsertakan unsur masyarakat termasuk swasta/dunia usaha;

d. Bahwa sehubungan dengan huruf a, b dan c di atas perlu dibentuk Panitia Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013 dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem

(22)

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/ VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tanggal 4 Januari 2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE – 49 TAHUN 2013

KESATU : Tema Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013 adalah “INDONESIA CINTA SEHAT” dengan Subtema “Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional yang Bermutu”

KEDUA : Susunan Panitia Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013 Tingkat Pusat sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini dengan susunan panitia sebagaimana terlampir.

KETIGA : Panitia Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013 sebagaimana dimaksud diktum kedua bertugas:

a. Memberikan Panduan Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013 untuk daerah.

b. Menyelenggarakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013, termasuk Acara Puncak. c. Mengoordinasikan kegiatan dari berbagai pihak dalam

kerangka kegiatan Hari Kesehatan Nasional Ke-49 Tahun 2013. KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya Panitia bertanggung jawab dan

menyampaikan laporan kegiatan kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal.

KELIMA : Pembiayaan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan tugas panitia dibebankan pada Anggaran Belanja Kementerian Kesehatan dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat. KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan

diperbaiki apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 10 Oktober 2013

(23)

23. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 407/Menkes/SK/X/2013

TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE- 49 TAHUN 2013 TINGKAT PUSAT

Pelindung: 1. Menteri Kesehatan R.I. 2. Wakil Menteri Kesehatan R.I.

Pengarah: 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2. Kementerian Kelautan dan Perikanan 3. Kementerian Dalam Negeri

4. Badan Pengawas Obat dan Makanan

5. Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Ketua Umum:

Ketua Bidang I: Ketua Bidang II: Ketua Bidang III : Sekretaris: Wakil Sekretaris I : Wakil Sekretaris II: Wakil Sekretaris II:

Supriyantoro (Sekretaris Jenderal)

Akmal Taher (Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan) Maura Linda Sitanggang (Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan)

Untung Suseno Sutarjo (Kepala Badan PPSDM Kesehatan) Trisa Wahjuni Putri (Kapus P3IK Inteligensia)

Diah Setia Utami

Engko Sosialine (Direktur Obat Publik Binfar) Asjikin Iman Hidayat Dachlan (Badan PPSDM) Tim Pendukung: 1. PT. Indofarma Tbk

2. PT. Kimia Farma Tbk 3. PT. Biofarma Tbk 4. PT. Rajawali Nursindo 5. PT. Bank BRI 6. PT. Bank BNI 7. PT. Bank Mandiri 8. PT.Unilever 9. PT. Kalbe Farma 10.Mensa Group 11.Merek

12. GP.Jamu 13. Sinar Mas 14. Samuan 15. PKRI 16. Gapopim

17. PT. Astra International 18. ASPAKI

19. PT. Prodia Husada Indonesia

20. GAKESLAB 21. PT. Magma 8 22. Reckitt Benckister

Bidang Sekretariat di bawah koordinasi ketua umum

Ketua Bidang I Akmal Taher (Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan) mengoordinasi : 1. Bidang Acara Puncak

(24)

Ketua Bidang II Maura Linda Sitanggang (Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan) mengoordinasi :

1. Bidang Pameran

2. Bidang Publikasi dan Dokumentasi

3. Bidang Perlengkapan, Konsumsi dan Akomodasi

Ketua Bidang III Untung Suseno Sutarjo (Kepala Badan PPSDM Kesehatan) mengoordinasi: 1. Bidang Penggerakan Masyarakat

2. Bidang Penghargaan 3. Bidang Upacara dan Kirab 4. Bidang Olahraga dan Lomba

Bidang Acara Puncak

Koord Pelaksana: Lily S Sulistyowati (Pusat Promosi Kesehatan) Wakil Koord. Pelaksana: Luhur Budiarso (Ketua APSAI)

Sekretaris: Herawati (Pusat Promosi Kesehatan) Anggota: 1. Gita Maya (Ditjen GIKIA)

2. Iskandar (Staf Ahli Panglima TNI Bidang Komunikasi Sosial) 3. Erita (Pusat Intelegensia)

4. Maskuri (Biro Umum)

5. Lawrence Chandra (Inke Maris & Lo) 6. Wendy Sorasdyani (WSP)

7. Pandu Arif Dali Mukri (Dali Advisor Public Relations) 8. Mohammad Syahril (RSUP Persahabatan)

9. Bambang Setiaji (Pusat Promosi Kesehatan) 10. Ardian Atmantoro (TU Protokol)

Bidang Pameran

Koord Pelaksana: Purwadi (Setditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Wakil Koord. Pelaksana: Arianti Anaya (Dit. Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan) Sekretaris: Heri Radison (Setditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan) Anggota: 1. Andi Wahyuningsih Attas (RSUP Fatmawati)

2. Titien Suprihatin (Setditjen Bina Kefarmasian dan Alkes 3. Mieke Agustin (Pusat Promosi Kesehatan)

4. Enizarti (Setditjen Gizi dan KIA) 5. Sri Handini (Setditjen P2PL)

6. Khadirin (Bagian Hukormas Setditjen BUK)

(25)

25. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

Bidang Penggerakan Masyarakat

Koord Pelaksana: Abidinsyah Siregar (Dit. Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer) Wakil Koord. Pelaksana: Luhur Budiarso (Ketua APSAI)

Sekretaris: Sumanto (Dit. Pelayanan Kes. Alternatif dan Komplementer) Anggota: 1. Iwan Dakota (RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita )

2. Iskandar (Mabes TNI) 3. Antonius (Poltekes Jakarta 2) 4. Washiludin (Pusat Kesehatan TNI) 5. Fitriani (PPSDMK)

6. Dina Agoes (Pusat Promosi Kesehatan)

7. Kamba Mohamad Tauiq (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar) 8. Ahmad Eru (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik) 9. Tauik (Set Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan)

Bidang Olahraga dan Lomba

Koord Pelaksana: Mukhtarudin (Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Ditjen GIKIA) Sekretaris: Imran Agus Nurali (Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Ditjen

GIKIA)

Anggota: 1. Achmad Soebagio Tancarino (RSAB Harapan Kita) 2. Sutikno (Poltekes Bandung)

3. Ganda Raja Partogi Sinaga (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar)

4. Gede Ketut Wirakamboja (Bagian Program dan Informasi Setditjen BUK)

5. Hanai (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)

6. Toto Rahayu (Setditjen GIKIA) Bidang Penghargaan

Koord Pelaksana: Pattiselano Robert Johan (Biro Kepegawaian) Wakil Koord Pelaksana : Usman Sumantri (P2JK)

Sekretaris: Rarit Gempari (Pusat Promosi Kesehatan)

Anggota: 1. Wielfried Hasiholan (Direktorat Penyehatan Lingkungan) 2. Lilis Setyowati (Biro Kepegawaian)

3. Ady Iswadi Thomas (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan) 4. Eko Heppy Purwanto (Bagian Kepegawaian dan Umum Setditjen BUK) 5. Kamal Amirudin (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar) 6. Muhani (Pusat Promosi Kesehatan)

7. Riati Anggraini (Balitbangkes)

8. Siti Nadia Wiweko (Dit. PPML, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan)

(26)

Bidang Publikasi dan Dokumentasi

Koord Pelaksana: Murti Utami (Pusat Komunikasi Publik) Wakil Koord. Pelaksana: Suhardjono (Badan PPSDMK)

Sekretaris: Dyah Yuniar (Pusat Komunikasi Publik) Anggota: 1. Menik (Metro TV)

2. Dina Agoes (Pusat Pr omosi Kesehatan) 3. Busroni (Pusat Komunikasi Publik) 4. Anjari (Sesditjen BUK)

5. Teguh (Badan PPSDM Kesehatan) Bidang Kerjasama Lintas Sektoral

Koord Pelaksana: Tini Suryanti Suhandi (Biro Perencanaan dan Anggaran) Wakil Koord. Pelaksana: Andi Saguni (Biro Perencanaan dan Anggaran)

Sekretaris: Budi Dhewajani (PKLN) Anggota: 1. Laode Musain (PKLN)

2. Sudono (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar)

3. Anwarul Amir (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan)

4. Diar Wahyu Indriarti (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan) 5. Sonni P. Warrouw (Dit. Penyakit Tidak Menular)

6. Marlina Ginting (Pusat Promosi Kesehatan) Bidang Pengabdian Masyarakat

Koord Pelaksana: Suhartati (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik) Wakil Koord Pelaksana : R. Dedi Kuswenda (Ditjen BUK)

Sekretaris: Ati Surya Mediawati (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)

Anggota: 1. Doddy Izwardi (Direktorat Bina Gizi, Ditjen GIKIA)

2. Ida Ayu Citarasmi (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)

3. Tutty Aprianti (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)

4. Sumiyati (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)

5. Retno Budiastuti (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan) 6. Saraswati (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar)

(27)

27. Hari Kesehatan Nasional

ke-49

49

Buku Panduan

Bidang Upacara dan Kirab

Koord Pelaksana: Sri Henni Setiawati (PPKK) Wakil Koord. Pelaksana: Adi Riyono (Kadiskes TNI AL)

Sekretaris: Yudhaputra Tristanto (Direktorat BUK Rujukan)

Anggota: 1. Chairul Radjab Nasution (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan) 2. Bayu Teja Mulyawan (Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan) 3. Donal Pardede (PPSDM)

4. Ali Muchtar (Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta) 5. Bambang Cadrana P (Balitbangkes)

6. Turyono (Protokol) 7. Agus S. (Protokol) 8. Dani (Protokol)

9. Munir (Pusat Inteligensia Kesehatan) Bidang Perlengkapan, Konsumsi dan Akomodasi

Koord Pelaksana: Sukendar Adam (Biro Umum) Wakil Koord. Pelaksana: Moh. Nur Nasiruddin (PPKK) Sekretaris: Harmen Marjunin (Biro Umum) Anggota: 1. Tanti Siswanti (Biro Umum)

2. Sri Mulyani (Set Ditjen GIKIA)

3. Roswita Siregar (Pusat Promosi Kesehatan) 4. Desriana (Direktorat BUK Rujukan)

5. Gerald Mario Semen (Direktorat Bina Kesehatan Jiwa)

6. Ida Ayu Citarasmi (Ditjen Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)

Sekretariat

Koord Pelaksana: Risma Sitorus (Bagian Kepegawaian dan Umum Setditjen BUK) Wakil Koord Pelaksana : B. Eka Anoegrahi Wahjoeni (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan) Sekretaris: Tinexcelly Marisiuli Simamora (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar) Anggota: 1. Bambang Setiaji (Pusat Promosi Kesehatan)

2. Armansyah (Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan) 3. Herbet (Direktorat Bina Kesehatan Jiwa)

4. Andri Chandra (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan)

5. Yout Saitri (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

6. Imin Suryaman (Bagian Kepegawaian dan Umum Setditjen BUK) 7. Dini Rahmadian (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan

Keteknisian Medik)

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 10 Oktober 2013 MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA,

(28)
(29)

29. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

(30)
(31)

31. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

(32)
(33)

33. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

(34)
(35)

35. Hari

Kesehatan Nasional

ke-49

(36)

PUSAT PROMOSI KESEHATAN

Gedung Prof. DR. Sujudi Lantai 10 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa fermentasi pelepah sawit menggunakan jenis-jenis inokulum yang berbeda menunjukkan hasil peningkatan protein (PK)

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung limbah udang dengan pengolahan filtrat air abu sekam, fermentasi EM4 dan kapang Trichoderma viride dapat

Maka sebagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai petani dan beternak hewan, dalam masalah beternak, mereka menyukai kegiatan sewa menyewa sapi untuk

• Kuantor Eksistensial adalah suatu pernyataan yang berlaku secara khusus, notasinya “∃x” dibaca “ada nilai x” atau “beberapa nilai x”.. • Ingkaran dari

o Mahasiswa yang tidak heregistrasi dan tidak mengajukan cuti kuliah tetap berkewajiban membayar SPP sesuai dengan ketentuan mahasiswa aktif (dianggap cuti tanpa izin), dan

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

Untuk itu masing2 100 pasien diberi obat yang berbeda, yaitu obat baru atau obat standar. Ternyata

Bila sisi-sisi luar rangkaian segitiga ditinjau sebagai 2 buah poligon, yaitu poligon atas A-B- C-D-E-H dengan B sebagai titik awal dan E sebagai titik akhir; kemudian poligon bawah