• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MBS 0901089 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MBS 0901089 Chapter1"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teretorial negara. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa terus ditantang untuk semakin kompetitif. Kondisi ini merupakan tantangan serius bagi perusahaan-perusahaan yang akan mendapat dampak besar dari diberlakukannya pasar bebas melalui globalisasi produksi dan globalisasi perdagangan tidak terkecuali industri food and beverages.

(2)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(3)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menargetkan industri makanan dan minuman tumbuh 8% sampai 10% pada 2012. Target tersebut naik dibanding 2011 yang pertumbuhannya sebesar 7% sampai 8%. Target pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) itu didorong beberapa faktor. Pertama, pertumbuhan makro ekonomi Indonesia yang terus membaik bahkan mendapat peringkat investasi layak beberapa waktu lalu. Faktor kedua, hingga triwulan ketiga 2011 pertumbuhan industri mamin telah mencapai 7,29% lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri nonmigas yang besarnya 6,49%. (sumber: kementrian perindustrian republik Indonesia diakses april 2013). Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang berusaha meningkatkan stabilitas perekonomiannya.

Berdasarkan data yang diperoleh, Kawasan ASEAN tingkat konsumsi minuman ringan di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya yang penduduknya jauh di bawah Indonesia. Di Indonesia konsumsi minuman ringan sebesar 33 liter per kapita, AMDK 53 liter perkapita, sedangkan tingkat konsumsi minuman ringan lainnya lebih rendah lagi. Jika dibandingkan dengan Thailand yang saat ini konsumsi minuman ringannya sudah mencapai 89 liter perkapita, Singapura 141 liter perkapita, Filipina 122 liter per kapita.

(4)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

minuman ringan adalah konsumsi pertahun yang dapat dipasarkan sebanyak 25.250 juta liter. Suatu peluang yang masih terbuka lebar, mengingat masih rendahnya tingkat konsumsi minuman ringan di Indonesia. (sumber: www.foodreview.biz diakses 15 /03/2013 13:00). Hampir 38% penduduk Indonesia menyukai minuman panas, seperti hot tea, hot coffee, dan hot chocolate. Sementara itu 12% menyukai iced tea drinks dan 50% sisanya mengonsumsi minuman siap saji dalam kemasan. Analisa ini tidak memperhitungkan air minum (baik dalam kemasan atau hasil proses rumah tangga), yang tentunya sangat besar (lebih dari 80%) (sumber: www.foodreview.biz diakses 15/03/2013) seperti digambarkan pada Gambar 1.1 berikut.

(5)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

GAMBAR 1. 1

PASAR MINUMAN RINGAN DI INDONESIA

Industri minuman ringan merupakan industri yang kompetitif dimana banyak pelaku bisnis yang ikut serta didalamnya. Minuman dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan. Setiap harinya, manusia memerlukan 1-2 liter air untuk membantu proses fisiologis di dalam tubuhnya. Batas minimumnya adalah sekitar 1,6 liter (600 ml untuk urin, 200 ml untuk feses, dan 800 ml untuk kulit dan paru-paru). Kebutuhan manusia akan ketersediaan air di muka bumi seperti halnya kebutuhan mereka atas darah yang mengalir dalam tubuhnya. Apabila debit air kurang, tentu akan mengganggu aktivitas keseharian, dikarenakan hampir seluruh pemenuhan kebutuhan hidup ditopang oleh air. Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup untuk dapat menjalankan segala aktivitasnya. Pengaruh air sangat luas bagi kehidupan, khususnya untuk makan dan minum. Orang akan mengalami dehidrasi atau terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya.

(6)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tidak berhati-hati dalam memilih minuman tanpa terkecuali minuman ringan seperti Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Teh, Karbonasi, Sari Buah, Isotonik, dan Kopi Susu. Berikut Gambar 1.2 menunjukkan pangsa pasar minuman ringan di Indonesia.

Sumber : Marketing 12/XII/Desember 2012

GAMBAR 1. 2

PANGSA PASAR MINUMAN RINGAN BERKARBONASI DI INDONESIA

(7)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

air mineral sebagai minuman sehari-hari yang lebih menyehatkan dari minuman lainnya.

Sementara pertumbuhan minuman lainnya di luar AMDK (RTD Water) yang menyolok adalah minuman isotonik, minuman sari buah dan minuman beraroma buah-buahan. Data dari Euromonitor menampilkan grafik seperti terlihat pada Gambar 1.3 di bawah ini.

Sumber : Euromonitor diolah oleh ASRIM diakses Maret 2013

GAMBAR 1. 3

PERTUMBUHAN MINUMAN RINGAN SIAP SAJI

(8)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berkembang. Apalagi muncul inovasi minuman teh dalam berbagai varian, seperti teh berkarbonasi, teh mengandung sari buah, antioksidan dan lainnya.

Persaingan yang ketat pada industri ini menyebabkan konsumen dihadapkan pada beberapa jenis minuman dengan berbagai merek, rasa, kemasan serta kualitasnya tanpa terkecuali minuman ringan berkarbonasi yang cenderung stagnan di Indonesia. Berikut Tabel 1.1 menunjukkan industri minuman ringan berkarbonasi di Indonesia.

TABEL 1. 1

Minute Maid Pulpy Tropicana *

Powerade Isotonik Gatorade *

AdeS * *

A&W * *

Schweppes * *

Aquarius * *

(9)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Powerade Isotonik, AdeS, A&W, Schweppes, dan Aquarius . Sedangkan merek lainnya yang menjadi andalan yakni Pepsi dari Pepsi Co, dan meluncurkan produk non karbonat juga yaitu Lipton, Tropicana dan Gatorade. Adapun Big Cola dari Aje. The Coca-Cola Company adalah sebuah perusahaan Internasional dalam bidang minuman yang berasal dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan tahun 1892. Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) adalah salah satu cabang perusahaan berlisensi dari Amerika Serikat sebagai penghasil minuman terkenal di Indonesia. Salah satu produknya yang terkenal adalah Coca Cola, Selain itu juga Sprite, Fanta dan Frestea. Coca-Cola atau Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin pengecer di lebih dari 200 negara. Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal di dunia dan paling luas penjualannya.

(10)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Indikasi lain yang menunjukkan bahwa pembelian produk Coca Cola mengalami penurunan adalah dilihat dari kinerja personal tahun 2008-2012 pada kategori minuman ringan bersoda. Terlihat pada Tabel 1.2 Kinerja produk personal Tahun 2008-2012 pada kategori minuman ringan bersoda.

TABEL 1. 2

PERBANDINGAN KINERJA PRODUK PERSONAL MINUMAN RINGAN BERKARBONASI 2011, SWA 11/XXVIII/20 SEP- 3 OKT 2012

(11)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang hanya mencapai 47.9%, yakni menunjukkan bahwa untuk merek Coca-Cola masih rendah dibanding saudaranya Fanta.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan adanya sebuah kejenuhan terhadap minuman ringan berkarbonasi Coca Cola di pasaran dan bermunculan produk baru yang lebih menarik di pasaran. Para pengusaha dalam industri ini dengan bersaing melakukan strategi meraih untuk konsumen, memperluas pasar dan dapat memberi kepuasan kepada konsumen. Persaingan antar produk dalam suatu perusahaan yang berlomba dalam hal desain produk, rasa setiap produk dan persaingan harga menciptakan persaingan kompetitif dengan menghasilkan produk-produk yang berbeda sehingga mencinptakan rasa unik yang dapat memungkinkan pelanggan dapat beralih pada produk lain.

Coca cola sebagai salah satu minuman ringan di Indonesia yang telah berusaha meningkatkan awareness masyarakat mengenai keberadaan produk tersebut. Walaupun Coca cola sudah melakukan berbagai macam inovasi dari sisi promosinya, tetapi masih ada permasalahan dalam penjualan. Efek suatu produk yang dipromosikan dengan baik secara positif akan mampu mendongkrak suatu loyalitas konsumennya. Berikut adalah Brand Share konsumen Coca Cola pada tahun 2010-2012 seperti yang akan diperlihatkan pada Tabel 1.3 berikut.

TABEL 1. 3

BRAND SHARE PRODUK MINUMAN BERKARBONASI 2010-2012

(12)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Coke 29,5% 28,7% 30,7%

Fanta 43,9% 42,5% 36,7%

Sprite 24,6% 26,9% 22,8%

Pepsi 0,4% 0,6% *

Big Cola * * 7.0%

Sumber: SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011 SWA 11/XXVIII/20 SEP- 3 OKT 2012

Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Coca Cola mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2012 jika dilihat dari brand share sebesar 30,7% yang pada tahun 2010 hanya memperoleh 29.5%. Peningkatan loyalitas ini menunjukkan siklus hidup produk Coca Cola tersebut yang semakin tahun ketahun mengalami perubahan untuk meningktakan loyalitas kepada konsumen karena dimana konsumen dapat dengan mudah berpindah merek dari merek satu ke merek lainnya.

Pada dasarnya tujuan promosi adalah meningkatkan awareness perusahaan dalam pasar. Selain itu juga untuk berkomunikasi, pemasar mengkomunikasikan informasi yang mereka miliki tentang suatu produk untuk mendorong pelanggan memilih produk mereka. Semakin besar informasi yang dterima pelanggan semakin besar kemugkinan pelanggan membeli produk.

(13)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TABEL 1. 4

TREND TOP BRAND INDEX MEREK-MEREK MINUMAN RINGAN BERKARBONASI

Sumber : http://www.topbrand-award.com diakses januari 2013

Pada Tabel 1.4 menunjukkan bahwa Coca Cola mengalami peningkatan dalam Top brand Index pada tahun 2013 sebesar 32.9% sebelumnya nilai yang diperoleh mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 30.8% dan ditahun 2011 hanya mendapat 33.6% dibanding Fanta, namun Coca Cola dinilai masih belum berhasil dalam mendapatkan posisi pertama karena dihadapkan oleh para pesaing yang ingin mendapatkan posisi pasar. Pada tahun 2013 Fanta dan Coca Cola masih harus berbagi posisi dengan merek lainnya yang mulai muncul dalam minuman berkarbonasi sejenis lainnya.

(14)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikais pemasaran (Fandy Tjiptono, 2010:219). Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan dengan konsumen merupakan suatu komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran sendiri menurut Fandy Tjiptono (2010:216) adalah

Aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan menghubungkan merek mereka dengan orang, tempat, acara, merek, pengalaman, perasaan, dan hal yang lainnya. Hal tersebut dapat mempengaruhi ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam benak dan ingatan konsumen sehingga akan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan (Kotler dan Keller,2012:478).

Bauran promosi atau komunikasi pemasaran sendiri terdiri dari delapan komunikasi utama yakni iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut dan penjualan personal (Kotler dan Keller, 2012:479).

(15)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang tidak ingin kalah bersaing memasarkan produk-produk terbarunya. Berbagai merek minuman dengan berbagai rasa dan variant masing-masing saling berlomba agar bisa dipilih oleh konsumen.

Produk Coca Cola selama ini cenderung membidik kepada target segmen remaja khususnya remaja muda yang cenderung aktif, dinamis dan kreatif. Anak muda menjadi kelompok konsumen yang tidak boleh ditelantarkan. Kelompok ini, bagi Coca Cola menjadi target utama.

Adapun cara atau strategi yang dapat ditempuh produk Coca Cola untuk mempertahankan konsumen agar tetap melakukan pembelian produk Coca Cola yaitu menginformasikan produknya baik above the line maupun below the line yang unik dan kreatif untuk menjaga komunikasi dengan konsumen.

(16)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, Coca Cola Amatil Indonesia bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan café ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen.

Coca Cola Amatil juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. (www.coca-colaamatil.co.id diakses 10 april 2013).

(17)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ukuran 425ml langsung ke toko atau warung untuk mendapatkan potongan harga Rp 1000 saat itu juga. (sumber:www.promotion.coca-cola.co.id diakses 10 april 2013).

Berikut ini beberapa kegiatan strategi promosi Coca Cola yang selalu melakukan pendekatan-pendekatan kreatif melalui berbagai macam metode promosi. Terlihat pada tabel 1.5 berikut.

TABEL 1. 5

STRATEGI PROMOSI COCA COLA

Metode promosi Strategi Coca Cola

Personal selling Dalam promosinya, dibuka sistem tanya jawab langsung untuk menjaga kepercayaan masyarakat melalui website resminya di www.cocacola-bottling.co.id lewat bagian mitos atau fakta di website tersebut. Didalamnya juga dijelaskan mengenai penjagaan mutu dari Coca Cola itu sendiri melalui bagian Virtual Plant Tour. Di sana dijelaskan mulai dari pembuatan sampai penyimpanan hingga ada di tangan konsumen.

Mass selling Berbagai mass selling iklan yang marak di berbagai media seperti televisi, radio, serta outdoor print ad. Ide-ide yang dikeluarkan dalam iklan Coca Cola tergolong unik, kreatif serta memiliki timing yang tepat. Dalam pembuatan iklannya,Coca Cola bekerjasama dengan agensi iklan McCann Ericksonn. Iklan terakhir yang dikeluarkan Coca Cola mempunyai big idea Piala Dunia yang sedang marak menunjukan timing yang tepat dari iklan Coca Cola.

Publisitas Lewat hubungan masyarakatnya, Coca Cola memberikan pengembangan industri kecil di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dan saat ini telah memberikan pelayanan kepada lebih dari 320 orang pengusaha mikro dan terus berkembang. Selain itu, Coca cola mengembangkan indirect distribution berbasis UKM yang merupakan kerjasama dengan pengusaha mikro dan street vending untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang tinggi dalam bentuk kios berjalan, kereta dorong dan rombong.

(18)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

di balik tutup botol dengan tema “Buka Coca-Cola, Buka Kesempatan Semangat Baru Di Balik Tutup Botol Coca-Cola, Segarkan Semangatmu pada tahun 2011-sekarang.” Kemudian dengan membeli produk Coca Cola sebesar Rp 25.000 mendapatkan 1 kupon diskon pizza di pizza Marzano dan Express selain itu juga hadiah tabungan senilai Rp 2 juta untuk 20000 pemenang, dan jutaan botol minum gratis. Yang lain misalnya pada tanggal 7 Januari 2007 di Plaza Barat Senayan Jakarta dilakukan pelepasan balon yang telah diisi berbagi impian dan cita-cita. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara PositiFIESTAyang diselenggarakanCoca ColaIndonesia sekaligus peluncuran slogan baru saat itu yaitu “Hidup ala Coca Cola”. Selain itu jugadengan bekerja sama dengan restoran

Mc’Donalds, Domino Pizzadan sebagainyamelalui

program HoReCa (hotel, restaurant dan café). Sumber : www.coca-colaamatil.co.id/1april2013

Berdasarkan Tabel 1.5 menunjukkan perkembangan Coca Cola dalam melakukan strategi-strategi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan mempertahankan pelanggannya baik dari segmen remaja dan dewasa. Saat ini Coca Cola memiliki beberapa variant rasa dan jenis diantaranya yaitu Diet Coke, versi diet dari Coca-Cola dan Coca-Coca-Cola Zero, versi tanpa kalori dari Coca-Coca-Cola. Segmentasi dan targeting pasar Coca Cola adalah remaja dewasa yang aktif dan dinamis serta yang memilki pemikiran aktif dan kreatif. Coca Cola memandang perlu untuk menjaga dan menciptakan sesuatu yang inovatif dan yang berbeda dengan pesaing lainnya.

(19)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

produsen harus memberikan nilai yang tinggi kepada konsumen dengan memberikan produk atau jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing.

Coca Cola merupakan produk andalan dari The Coca Cola Company Indonesia, oleh sebab itu harus mengambil langkah untuk mempertahankan pelanggan baik itu remaja maupun dewasa mengingat pangsa pasar yang cukup besar. Dengan menggunakan periklanan yang menegaskan bahwa persepsi konsumen dan kepercayaan konsumen yang positif dapat dibangun melalui periklanan, dan untuk meningkatkan promosi secara terus menerus. Apalagi zaman modern seperti ini di mana pemasaran model membombardir informasi secara satu arah kepada pelanggan sudah tidak zamannya lagi. (sumber : http://the-marketeers.com akses 26/06/2013 12:04)

Pada akhir tahun 2011 Coca Cola mengusung komunitas dan percakapan ini lebih mudah didekati dengan metode storytelling dalam meraih pasar, bekerjasama dengan agen McCann Erikson dan New Frontier Story Lab, Coca-Cola mengembangkan storytelling sebagai elemen penting dalam pemasarannya. Keterlibatan Coca-Cola ini dan juga kehadirannya dalam film festival semakin menandaskan terjadinya pergeseran yang kreatif menuju paduan antara merek dan dunia hiburan. (sumber : http://the-marketeers.com akses 26/06/2013 12:04)

(20)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

selama 125 tahun. karena metode storytelling semakin kompleks dan menarik. (sumber : http://the-marketeers.com akses 26/06/2013 12:04)

Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni distribusi teknologi dan distribusi kreativitas, sehingga merek Coca Cola mampu meraih kepercayaan pada konsumen dan untuk mempertahankan serta meningkatkan daya beli konsumen terhadap produk Coca Cola. Berikut Tabel 1.6 yang menunjukkan beberapa penerapan kinerja Storytelling yang dilakukan beberapa perusahaan.

TABEL 1. 6

KINERJA STORYTELLING PADA BEBERAPA PERUSAHAAN

Perusahaan Merek Strategi Storytelling

Indofood Indomie Tema yang diusung adalah cerita tentang pengalaman bersama dengan Brand Indomie, sebuah tema yang mengajak para pecinta Indomie untuk menyebarkan cerita-cerita unik pengalaman pribadi bersama dengan Indomie. Sadar tidak sadar semakin banyak Brand Advocates atau Evangelist Brand Indomie yang semakin memperkuat Brand Image dan Brand Loyalty lewat cerita-cerita mereka.

The Coca Cola Company

Coca Cola Coca-Cola bekerjasama dengan agen McCann Erikson dan New Frontier Story Lab, Coca-Cola mengembangkan storytelling sebagai elemen penting dalam pemasarannya. Di laboratorium yang didirikan pada Oktober 2011 ini, Coca-Cola memadukan teknik bercerita dan teknologi mutakhir.

(21)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada Tabel 1.6 Coca Cola melakukan strategi baru yang inovatif dengan menguraikan bagaimana Coca Cola akan menggunakan konten asli untuk memajukan kesadaran merek Coca-Cola pada tingkat global. Dengan menggunakan cerita yang dinamis, yang konsisten melalui semua media sosial dan saluran iklan, serta media sosial dan kemajuan dalam teknologi mobile, Coca Cola berencana untuk menjadi pemimpin dalam penerbitan konten kustom yang asli untuk terlibat dengan tuntutan dan kebutuhan tumbuh nya penonton. Coca Cola membuat strategi besar dalam bidang konten dengan dirubah website perusahaan mereka berjudul Coca-Cola Journey. (sumber : www.coca-colacompany.com)

Coke telah menggantikan website perusahaan dengan Coca-Cola Journey, sebuah majalah digital interaktif yang menampilkan berbagai cerita dari berita perusahaan melalui topik universal penting dan penyebab sosial. Ini juga termasuk konten asli di samping konten curated dan sosial feed media dalam upaya untuk memicu percakapan dan melibatkan orang-orang dengan sisi korporasi merek

(22)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tetapi situs sekarang memiliki penekanan pada konten kreatif yang menarik bagi pelanggan dan konsumen.

Saat ini, kisah yang paling dibaca di website adalah tentang The Beatles, dan klub awal mereka bermain di di Inggris yang menampilkan pendingin Coke Vintage. Sebagai salah satu merek terbesar di dunia, ini mendorong ke dalam pembuatan konten kustom dan bercerita merek membentuk koneksi antara keberhasilan perusahaan merek dan kemampuan mereka untuk menciptakan konten yang ramah bagi konsumen. (sumber : www.coca-cola.co.id akses 24/06/2013 17:56).

Di Indonesia Cola Cola pun pada saat ini sedang menggelar program promosi yaitu dengan menyambut bulan suci Ramadhan Coca Cola menyelenggarakan program Coca Cola "Goodness Sharing Machine" yaitu dengan membantu menyediakan rumah sehat dan fasilitas air bersih untuk keluarga yang membutuhkan. Untuk membantu mewujudkannya, cukup dengan menulis pesan kebaikan Ramadan di kaleng virtual Coca Cola ini, lalu bantu sebarkan pesan kebaikannya ke teman dan keluarga, melalui Facebook, Twitter atau E-Mail.

(23)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

di website www.coca-cola.co.id/ramadan , di mana ucapan atau pesan ditulis pada kaleng produk Coca-Cola virtual di dalam aplikasi. Dari setiap pesan di kaleng produk Coca-Cola virtual yang dikirimkan, akan mendukung membangun rumah dan fasilitas air bersih dalam program Habitat For Humanity Indonesia. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 17 Juni 2013 sampai dengan 30 Agustus 2013. (sumber : www.coca-cola.co.id akses 24/06/2013 17:56).

Perkembangan teknologi internet telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, menyebabkan banyak sekali orang saling berlomba-lomba untuk mempelajari tentang internet marketing. Media televisi dan media internet sering dilihat sebagai media yang sama untuk beriklan. Usia media televisi hampir 70 tahun dan media internet masih tergolong baru. Kedua media telah berdimensi digital saat ini.

Di dunia digital, internet marketer dan agensi iklan bisa merancang desain kampanye dan promosi berdasarkan data-data pengguna internet tertentu. Jutaan link yang dikunjungi melalui iklan website bisa dianalisa untuk mendapatkan profil masyarakat yang potensial membeli produk-produk secara online.

(24)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kesuksesan produk ini adalah karena promosi yang mengembangkan metode storytelling semakin kompleks dan menarik. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni distribusi teknologi dan distribusi kreativitas. Kekuatan distribusi dari Coca Cola Company, dengan produk Coca Cola menghadirkan inovasi dan menyajikan produk yang mendunia dalam melakukan promosi. Storytelling lebih bisa mengena dan memiliki efek emosional di kalangan pelanggan, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin pesat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya minuman berkarbonasi sejenis lainnya.

Storytelling yang dilakukan Coca Cola yaitu berupa penulisan cerita di timeline media sosial Facebook yang sudah dilakukan mulai akhir tahun 2011 yang lalu. Cerita yang dituliskan berupa kalimat dan tagline yang bermaksud menyemangati para pembaca yang merupakan pengikut Fanpage Coca Cola Indonesia di Facebook. Diharapkan dengan adanya strategi tersebut para pembaca menjadi lebih percaya diri dan kreatif dalam beraktifitas seharian.

(25)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan latar belakang diatas penulis melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana “Analisis Kinerja Storytelling terhadap Brand Equity pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola” Survey Pada

Komunitas Fan Page Facebook dan Twitter Coca Cola Indonesia @CocaCola_id.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi oleh produk minuman ringan berkarbonasi Coca-Cola adalah turunnya kinerja produk yang dapat dilihat dari Brand Share dan terdapat penurunan rata–rata nilai produk minuman ringan berkarbonasi Coca-Cola brand share (2010-2012) yang memperlihatkan bahwa kekuatan dari merek Coca-Cola sangat kurang karena mengalami penurunan dari kekuatan merek.

Salah satu hal yang menyebabkan turunnya Brand Share dan lemahnya Brand Equity Coca Cola adalah besar kemungkinan karena banyak perusahaan minuman ringan berkarbonasi yang saling bersaing dengan menawarkan produk sejenis kepada para konsumen. Dalam hal ini, pertumbuhan merek sangat dipengaruhi oleh seberapa kuat merek tersebut bertahan dari pesaing.

(26)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengusung komunitas dan percakapan ini lebih mudah didekati dengan metode storytelling. Salah satu merek yang rajin untuk menggunakan dalam mengembangkan metode storytelling adalah Coca-Cola dengan target segmen remaja, dewasa yaitu produk Coca Cola .

Perubahan-perubahan yang terjadi dengan kesuksesan produk ini adalah

karena promosi yang mengembangkan metode storytelling semakin

kompleks dan menarik. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni

distribusi teknologi dan distribusi kreativitas. Kekuatan distribusi dari

Coca Cola Company, dengan produk Coca Cola menghadirkan inovasi dan

menyajikan produk yang mendunia dalam melakukan promosi. Storytelling

lebih bisa mengena dan memiliki efek emosional di kalangan pelanggan,

sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus

dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin pesat, karena

ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian

produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada

(27)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang ada sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran mengenai kinerja Storytelling pada produk minuman ringan berkarbonasi merek Coca Cola.

2. Bagaimana gambaran mengenai Brand Equity pada produk minuman ringan berkarbonasi merek Coca Cola.

3. Seberapa besar kinerja Storytelling mempengaruhi Brand Equity pada produk minuman ringan berkarbonasi merek Coca Cola.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh temuan tentang gambaran kinerja Storytelling pada produk minuman ringan berkarbonasi merek Coca Cola.

2. Untuk memperoleh temuan tentang Brand Equity pada produk minuman ringan berkarbonasi merek Coca Cola.

(28)

Meika Alicia, 2014

Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.5 Kegunaan Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan teoritis maupun praktis.

1. Kegunaan teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan umumnya berkaitan dengan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran yang berhubungan dengan strategi promosi merek dalam upaya meningkatkan dan menjaga Brand Equity pada produk minuman ringan berkarbonasi merek Coca Cola, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu pemasaran.

2. Kegunaan Praktis

Gambar

GAMBAR 1. 2 PANGSA PASAR MINUMAN RINGAN BERKARBONASI DI INDONESIA
Gambar 1.3 di bawah ini.
TABEL 1. 1 PERUSAHAAN PERUSAHAAN MINUMAN RINGAN BERKARBONASI
TABEL 1. 2 PERBANDINGAN KINERJA PRODUK PERSONAL MINUMAN RINGAN
+3

Referensi

Dokumen terkait

Molecular identification on the base of Internal Transcribed Spacer indicated that nine fungal isolates from eaglewood comprises of 1 isolate. Fusarium

Penetapan kadar sari larut air bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa kimia bersifat polaryang terkandung di dalam simplisia herba pugun tanoh seperti asam, garam,

Yaitu data yang didapatkan dari luar perusahaan dengan cara mencari buku-buku, literature- literatur yang disusun oleh para ahli yang berhubungan dengan masalah

Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner tertutup ( check list ) yang berisi variabel yang diukur, yaitu identitas dokter penulis resep

Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknik token economy efektif dalam meningkatkan adversity quotient peserta didik kelas V SD Negeri 05 Jaten, Karanganyar... vii

Tahap ini terdiri dari 4 faktor yang diamati, yaitu penyertaan embrio dalam kultur endosperma avokad, penentuan diameter buah avokad, pemilihan ZPT auksin dan

Many people still use English in internet, but it is likely the English of its users who are based anywhere in the world; and therefore, native Standard English is

Gila adalah sebuah jenis penyakit kejiwaan yang sifatnya menghilangkan idrak (kemampuan berfikir). Gila dapat terjadi karena akibat suatu keadaan tertentu atau