• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOR 1000099 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IKOR 1000099 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Leona Susma Zikastira, 2014

Hubungan Konsentrasi D engan Hasil Shooting Pada Olahraga Permainan Bolabasket

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian ini yaitu di Kampus FPOK UPI

Padasuka yang beralamat di Jl. PHH Mustopha No.200, Cicaheum, Kota

Bandung. Lokasi ini mendukung peneliti untuk melakukan penelitian karena

memiliki fasilitas yang memadai dan juga merupakan tempat latihan yang

digunakan oleh atlet UKM bola basket Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Populasi dan Sampel

Menurut Hamid Darmadi (2013: 48) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya untuk dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian.

Sedangkan sampel menurutnya adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi. Jadi, populasi yang digunakan pada penelitian ini

adalah atlet UKM bolabasket Universitas Pendidikan Indonesia, dan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 atlet putra dan 10 atlet putri

bola basket Universitas Pendidikan Indonesia dengan jumlah keseluruhan 20

orang, diambil dengan cara simple random sampling.

Simple random sampling adalah sebuah metode untuk memilih anggota

sampel dari anggota populasi yang mempunyai kesempatan yang sama untuk

menjadi anggota sampel, tidak ada deskriminasi terhadap anggota populasi

(Masyhurin dkk, 2008: 174). Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara

acak sehingga semua populasi mempunyai peluang yang sama. Adapun

kelebihan metode ini adalah sederhana dan cara analisnya mudah. Sedangkan

(2)

B. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian perlu adanya suatu desain penelitian yang sesuai

dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis yang

akan di uji kebenarannya. Fokus penelitian yang dikaji adalah hubungan

antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket.

penelitian ini adalah penelitian korelatif yang akan menyelidiki ada tidaknya

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam

penelitian ini adalah konsentrasi dan variabel terikatnya (Y) adalah hasil

shooting bola basket. Sebagai gambaran berikut adalah bentuk desain

penelitian yang digunakan:

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana (Sumber: Sugiyono 2007: hlm.4)

Keterangan:

X : Konsentrasi

Y : Hasil Shooting

R : Korelasi

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara untuk memperoleh data, menganalisis

dan menyimpulkan hasil penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun

tujuan penelitian yaitu untuk mengungkapkan, menggambarkan dan

menyimpulkan hasil pemecahan masalah sesuai prosedur yang digunakan.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka metode penelitian

yang digunakan adalah metode korelatif. Menurut Hamid Darmadi (2012 : 7)

(3)

Metode penelitian korelatif bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh adanya hubungan antara dua variabel (yang dapat diukur) atau lebih. Tujuan dari suatu penyelidikan korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu hubungan atau menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi (prakiraan).

Jadi, metode korelatif adalah metode yang cocok untuk digunakan dalam

melakukan penelitian guna mengetahui ada tidaknya hubungan antara

konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya interpretasi yang salah dalam penelitian ini,

ada beberapa istilah yang harus dijelaskan :

1. Menurut Weinberg dan Gould (dalam Yusup Hidayat (2009 :

223) mengartikan konsentrasi sebagai kemampuan atlet untuk

memelihara fokus perhatiannya pada lingkungan pertandingan

yang relevan. Maka, yang dimaksud dengan konsentrasi dalam

penelitian ini adalah pemusatan perhatian, pikiran, dan jiwa dan

fisik altet bola basket pada saat melakukan shooting.

2. Bola basket menurut Peraturan Bola Basket (2006: 27) adalah

permainan yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu

terdiri atas 5 orang pemain. Tiap regu berusaha memasukkan

bola ke keranjang lawan, dan mencegah lawan memasukkan bola

atau membuat angka. Selama permainan, bola boleh dioper,

dilempar, ditepis, digelindingkan, atau dipantulkan atau di-drible

ke segala arah, sesuai kebutuhan atau teknik yang diterapkan.

3. Shooting adalah usaha memasukkan bola kedalam keranjang atau

ring basket lawan untuk meraih poin.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bola_basket) [diakses 24 april

2014 pukul 12.01]. Shooting yang dilakukan yaitu free trhow.

Shooting freethrow (tembakan bebas) menurut Peraturan Bola

Basket (2006: 50) adalah kesempatan yang diberikan kepada

(4)

suatu posisi dibelakang garis tembakan hukuman atau bebas dan

di dalam setengah lingkaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian secara fungsional dibutuhkan untuk memperoleh data

yang diperlukan untuk penelitian ketika peneliti menginjak pada

pengumpulan informasi dan data di lapangan. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes tingkat konsentrasi dan tes shooting bola

basket.

1. Tes Konsentrasi

Tes yang terlebih dahulu diberikan yaitu tes konsentrasi. Adapun

langkah-langkah melakukan tes ini adalah :

a. Tes ini memiliki 10 x 10 kotak yang setiap kotak berisi dua digit

angka mulai dari 00 hingga 99.

b. Instruksi yang diberikan menghubungkan angka-angka secara

berurutan dan tersusun dari angka 00 sampai 99. Sampel hanya

perlu menghubungkan setiap angka dari yang terkecil hingga

terbesar dengan garis baik secara horizontal maupun vertikal pada

kotak angka yang mereka temukan dalam waktu satu menit.

c. Penilaian diambil dari angka yang terhubung yang dicapai oleh

(5)

Gambar 3.1 Tes Grid Konsentrasi

Sumber : Harris and Bette L. Harris p. 189.

Dalam melakukan tes ini, ada fasilitas dan perlengkapan yang

diperlukan, antara lain :

a. Ruangan

b. Alat tulis

c. Lembar tes

d. Stopwatch

Dalam pelaksanaan tes ini, sampel duduk di tempat yang sudah

disediakan dengan jarak masing-masing sampel 1 meter. Selanjutnya sampel

mengerjakan soal yang terdapat pada lembaran soal yang telah tersedia

dengan mengisinya sesuai dengan instruksi yang diberikan . Waktu yang

diberikan untuk melaksanakan tes ini yaitu satu menit. Diadopsi dari:

18 70 49 86 80 77 39 65 96 32

24 09 50 83 64 08 38 30 36 45

33 52 04 60 92 61 31 57 28 29

34 48 62 82 42 89 47 35 17 10

40 20 66 41 15 26 75 99 68 06

53 79 05 22 74 07 58 14 02 91

56 69 94 72 84 43 93 11 67 44

63 03 12 73 19 25 21 23 37 16

81 88 46 01 95 98 71 87 00 76

(6)

www.sportnz.org.nz/documents/officials/improving-your-concentration.pdf

[2 maret 2014 pukul 21.52].

2. Tes Shooting

Test shooting adalah salah satu tes keterampilan bola basket yang harus

dilakukan. Karena shooting merupakan keterampilan yang harus di miliki untuk

memasukan bola baik dari jarak jauh dan dekat dengan cara di shooting. Untuk

pedoman pelaksanaan tes shooting sebagai berikut:

Indikator : Menunjukkan keterampilan dasar bola basket shooting

Penjelasan: Indikator tersebut menunjukkan keterampilan shooting free

throw.

Pelaksanaan :

1. Shooting dilakukan sesuai dengan urutan barisan pemain.

2. Shooting di mulai di tengah lingkaran (daerah tembakan Free

throw)

3. Perserta di berikan kesempatan shooting 5 kali kesempatan.

Diskriptor :

1. Shooting dilakukan dengan teknik dan cara yang benar

2. Bola harus masuk kedalam keranjang

3. Penyekoran dilakukan ketika bola masuk ke dalam ring.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji validitas

Menurut sugiyono (2007: 348 ) “instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur”.

a. Uji validitas isi

Validitas isi ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur atau tes

yang dibuat telah memenuhi validitas isi, maka dapat dilakukan dengan

(7)

Uji validitas tes grid konsentrasi ini diadopsi dari penelitian Qodriannisa

puspaningrum (2013).

Hasil validitas yang ditemukan yaitu pengujian analisis daya pembeda

yang menggunakan T-test. Bila t hitung lebih besar datri t tabel (t hitung >

t tabel), maka perbedaan itu signifikan dan instrument itu valid.

Berdasarkan perhitungan t tabel dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

0,05 dengan nilai dk 8, maka harga t tabel adalah 1, 86. Sehingga harga t

hitung 8,771 > t tabel 1,86. Maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa instrrumen valid.

Selain itu, uji validitas tes grid konsentrasi ini juga dilakukan pada penelitian tentang penggunaan “metode hypnotherapy untuk meningkatkan konsentrasi saat start dalam renang” yang dilakukan oleh Agus Supriyanto dan Lismadiana dalam Jurnal IPTEK olahraga. Hasil validitas yang

ditemukan yaitu menggunakan content validity (validitas isi). Validitas isi

merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian analisis normal atau

professional judgment. Untuk melakukan proses validitas yaitu dengan

cara menunjukkan alat ukur Grid Concentration Exercise kepada kedua

orang ahli yaitu seorang psikologi kognitif yang membuat alat ukur

konsentrasi dan seorang ahli psikologi olahraga.

Kesimpulan dari kedua ahli tersebut bahwa pada dasarnya alat tersebut

dapat digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi atlet dengan catatan

instruksi harus jelas, dan alat ukur dianggap valid. Hasil dari keputusan ini

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2004) menurut agus

supriyatno dan lismadiana (2013: 119). Selain itu Grid concentration test

juga dilakukan dalam penelitian yang bersumber dari Athlete’s guide to

Sports Psychology (leisure Press, 1984) by Dorothy V dalam Improving

Your Concentration: hlm.2 (Harris and Bette L. Harris p. 189.)

(8)

Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi

hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan variabel jika

alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat

dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran

yang sesungguhnya. Jika alat ukur itu reliabel, maka pengukuran yang

dilakukan berulang-ulang dengan memakai alat yang sama terhadap objek

dan subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama. (Nurhasan,

2007: 42).

Cara untuk memperoleh reliabilitas tes konsentrasi, peneliti

mengadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Qodriannisa

Puspaningrum (2013). Dari hasil perhitungan korelasi diperoleh r hitung

sebesar 0,96 sedangkan pada r tabel product moment diketahui bahwa n

(dalam hal ini yaitu jumlah responden) = 10 responden dengan harga taraf

signifikan 0,05 adalah sebesar 0,63 maka r hitung lebih besar dari r tabel.

Apabila merujuk pada tabel koefisien reliabilitas maka nila r hitung = 0,96

berada dikisaran 0,800-1,00 yang berarti bahwa reliabilitas sangat tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunakan dapat

dipercaya dan reliabel.

Berikut untuk memperoleh reliabilitas (keterandalan) tes shooting

dengan cara melakukan tes free trhow melalui cara pengukuran ulang

(test-retest). Menurut nurhasan (2007: 42) untuk mengetahui besarnya

derajat keterandalan suatu alat pengukur dapat dilakukan dengan dua kali

pengukuran yaitu pengukuran pertama dan ulangnya. Untuk

pelaksanaannya pengukuran ini harus diperhatikan bahwa proses

pengukuran pertama hendaknya tidak mewarnai hasil pengukuran kedua,

kondisi pelaksanaan pengukuran yang kedua (ulangannya) harus

benar-benar dalam keadaan yang tetap sama.

Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua

dikorelasikan dibantu program SPSS 17 for Windows dengan

(9)

reliabilitas (derajat keterandalan) alat pengukur tersebut. Berikut adalah

tabel uji reliabilitas tes free throw:

Tabel 3.1

Reliabilitas Tes Free Throw Seri I

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A - v - - v 2

2 B - - - v v 2

3 C v v v - v 4

4 D - - v v v 3

5 E - v v v - 3

6 F - - - v v 2

7 G v v - - - 2

8 H - - v - v 2

9 I v - - - - 1

10 J v v v v - 4

11 K - v v v v 4

12 L v v v v v 5

13 M - v v v v 4

14 N - v v - v 3

15 O - - v - v 2

16 P - - v v - 2

17 Q v v v - v 4

18 R v - v - - 2

19 S v - v v - 3

20 T v - - v v 3

(10)

Tabel 3.2

Reliabilitas Tes Free Throw Seri II

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A v - v v - 3

2 B - v v v v 4

3 C - v v - v 3

4 D v - v v - 3

5 E - - v v v 3

6 F - v - v - 2

7 G - v v v v 4

8 H - v - v v 3

9 I v - v - v 3

10 J - v v v v 4

11 K v v v - - 3

12 L - v v v - 3

13 M - v v v v 4

14 N - - - v v 2

15 O - v v v v 4

16 P - - v - v 2

17 Q - v - - - 1

18 R v - v v - 3

19 S - - v v v 3

20 T - - - - v 1

(11)

Tabel 3.3

Hasil reliabilitas tes free throw

Correlations

TES I TES II

TES I Pearson Correlation 1 .033

Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

TES II Pearson Correlation .033 1

Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

Sumber: penelitian 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai sig (2-tailed) antara tes I dan

tes II yaitu 0,891. Dari hasil perhitungan instrumen tes free throw

diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,891 bila dilihat dengan indeks koefisien

reliabilitas, akan didapat bahwa instrumen ini memiliki interpretasi sangat

tinggi karena 0,891>0,2 maka tes pengukuran tersebut dapat dilanjutkan

untuk tes penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes konsentrasi dan

tes shooting (free throw). Langkah pertama yang dilakukan yaitu, sampel

duduk di kursi yang telah disediakan untuk melakukan tes konsentrasi.

Kemudian, sampel bersiap-siap mendengarkan perintah dari peneliti untuk

dapat memulai tes tersebut. Didalam tes tersebut sampel mengisi lembaran tes

dengan cara menghubungkan angka-angka yang terdapat didalam kotak yang

berjumlah 10x10 kotak. Setiap kotak berisi dua digit angka dari 00 hingga 99.

(12)

terbesar dengan cara menghubungkan dengan garis baik vertikal maupun

horizontal. Waktu yang diberikan yaitu satu menit. Setelah melakukan tes

konsentrasi. Langkah kedua, setelah sampel selesai melakukan tes konsentrasi

dan mengumpulkan lembaran tes, semua sampel melakukan tes free throw

sebanyak lima kali kesempatan.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program spss

versi 17 for windows. Berikut analisis data yang dilakukan dalam penelitian

ini :

1. Setelah data dari tes konsentrasi dan tes free throw terkumpul, langkah

pertama adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik.

Analisis pertama yaitu analisis deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui

nilai Mean, Median, Maximum dan Minimum dari masing- masing variabel.

2. Analisis uji Normalitas untuk melihat apakah data yang digunakan dalam

penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan

keputusan apabila nilai signifikassi atau nilai probalilitas <0,05, maka data

tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai

signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 maka data tersebut berdistribusi

normal.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, data yang diperoleh

berdistribusi normal maka di olah menggunakan rumus Pearson Korelasi

atau produc Moment. Alasan penulis menggunakan korelasi Product

momen adalah koefisien ini mengukur keeratan hubungan diantara

hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate).

4. Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS

adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan

atau dapat digunakan untuk menjelaskan kedua variabel.

5. Setelah prosedur diatas telah ditempuh maka dilanjutkan dengan

penghitungan regresi yaitu dengan menggunakan Regresi Linear

(13)

diberikan konsentrasi terhadap hasil shooting pada permainan bola basket

pada atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Selanjutnya menyimpulkan hasil penelitian dari semua data yang diolah

Gambar

Gambar 3.1 Tes Grid Konsentrasi
Tabel 3.1 Reliabilitas Tes Free Throw Seri I
Tabel 3.2 Reliabilitas Tes Free Throw Seri II
Tabel 3.3 Hasil reliabilitas tes free throw

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan penelitian ini mengenai pengaruh spesialisasi auditor industri eksternal terhadap hubungan audit tenure dan ARL adalah

Beberapa kelebihan tanaman dengan sistem hidroponik ini ( Izzuddin, A., 2016), antara lain : 1) Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama

• Secara prinsip: tiap atom yang berbeda secara kimia di dalam molekul akan memiliki frekuensi absorpsi (resonansi) jika inti berada dalam momen magnet.. • Bidang analitik

Secara garis besar, target pemakai pada Library and bar hotel resort The Sanchaya adalah dewasa dan merupakan turis mancanegara yang dapat dibedakan antara Tamu

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2015, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,99 persen,

Dengan tujuan pemasangan yaitu: Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura , Untuk mengembalikan tekanan negatif pada rongga pleura , Untuk

Pengaruh pemerintah pusat terhadap daerah berjalan melalui mekanisme perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yaitu melalui dana perimbangan berupa transfer

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Banyudono melalui