• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

+

 Pada bulan Februari 2015 , Kota Bengkulu mengalami deflasi 1,46 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, pada bulan Februari 2015 ini, 70 kota IHK mengalami deflasi, tapi 12 kota mengalami inflasi. Kota Bengkulu menempati urutan ke-75. Untuk kota yang mengalami deflasi tertinggi (Inflasi terendah) Bengkulu menempati urutan ke-8. Kota IHK yang mengalami deflasi tertinggi adalah Bukit Tinggi dengan besaran -2,35 persen, deflasi terendah terjadi di kota Jayapura sebesar -0,04. Kota yang mengalami Inflasi tertinggi adalah Tual sebesar 3,20 persen dan kota dengan Inflasi terendah adalah Manokwari sebesar 0,04 persen.

 Deflasi Kota Bengkulu Februari 2015 hanya terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan, sementara kelompok lainnya masih mengalami inflasi. Besaran inflasi/deflasi pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.; kelompok bahan makanan sebesar -3,81 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,34 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen, kelompok kesehatan sebesar 3,57 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,21 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar –3,86 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (Desember 2014- Februari 2015 ) tercatat sebesar -2,26 persen dan laju inflasi tahunan (Februari 2014 - Februari 2015) tercatat sebesar 7,49 persen.

No.15/03/17/Th.XVII, 2 Maret 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

BULAN FEBRUARI 2015 KOTA BENGKULU MENGALAMI DEFLASI 1,46 persen

Perkembangan harga barang dan jasa di kota Bengkulu selama bulan Februari 2015 secara umum tercatat mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari turunnya nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Februari 2015 (IHK 2012 = 100) sebesar -1,46 persen . Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,82 persen.

Gambar 1

Inflasi Kota Bengkulu Desember 2012-Februari 2015

0.69 -0.24 -1.46 -2 -1 0 1 2 3 4 Des 2012 Jan 2013

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan 2014

Feb Mar Apr May Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan 2015

(2)

Besaran inflasi/deflasi pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.; kelompok bahan makanan sebesar -3,81 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,34 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen, kelompok kesehatan sebesar 3,57 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,21 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar –3,86 persen.. Berdasarkan perubahan harga yang terjadi pada setiap komoditi tersebut, masing-masing kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi/deflasi sebagai berikut : kelompok bahan makanan -0,99 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen; sandang 0,01 persen; kesehatan sebesar 0,14 persen; pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen; serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,72 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Bengkulu Bulan Februari 2015 (IHK 2012 = 100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK Februari 2014

Tabel 2

Perubahan Harga dan Andil Beberapa Komoditi Terhadap Inflasi Kota Bengkulu Februari 2015 (2012=100) No Komoditi Perubahan Harga (Persen) Andil Inflasi (Persen) No Komoditi Perubahan Harga (Persen) Andil Inflasi (Persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Beras 9.6138 0.5159 1 Cabai merah -36.4711 -1.1186

2 Angkutan udara 6.4930 0.1122 2 Angkutan dalam kota -25.0000 -0.5764

3 Mobil 2.6500 0.0472 3 Bensin -7.9100 -0.3012

4 Jengkol 25.9929 0.0448 4 Daging ayam ras -8.1232 -0.1288

5 Kontrak rumah 0.9900 0.0293 5 Semen -5.7694 -0.0403

6 Sewa rumah 0.9499 0.0252 6 Tomat buah -9.9674 -0.0353

7 Batu bata/batu tela 3.0756 0.0196 7 Bayam -13.2585 -0.0348

8 Bawang putih 6.8576 0.0173 8 Nila -5.6125 -0.0304

9 Ongkos bidan 9.2793 0.0162 9 Dencis -4.7161 -0.0257

10 Ongkos Dokter Umum 7,0297 0,0134 10 Telur ayam ras -2.8649 -0.0255

Deflasi pada bulan ini disebabkan oleh turunnya harga cabai merah, angkutan dalam kota, bensin, daging ayam ras, semen, tomat buah, bayam, nila, dencis, telur ayam ras dan beberapa komoditi lainnya yang mengalami penurunan harga. Deflasi beberapa komoditi ini mampu meredam inflasi karena naiknya harga beras, angkutan udara, mobil, jengkol, kontrak rumah, sewa rumah, batu bata/batu tela,

Kelompok pengeluaran Desember IHK 2014 IHK Februari 2015 Andil Inflasi Februari 2015 Inflasi Februa ri 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kalender**) Laju Inflasi Year on Year***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 123.53 121.73 -1.454 -1.46 -2.26 7.49 1.Bahan makanan 135.57 130.40 -0.989 -3.81 -5.78 8.40

2.Makanan Jadi, minuman, rokok dan tembakau 117.70 117.83 0.017 0.11 0.74 6.62 3.Perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar 116.33 116.73 0.074 0.34 1.47 9.37

4.Sandang 110.39 110.53 0.007 0.13 0.98 4.44

5.Kesehatan 118.89 123.14 0.141 3.57 4.81 11.03

6.Pendidikan, rekreasi dan olah raga 116.64 116.89 0.018 0.21 0.61 6.21 7.Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 131.50 126.42 -0.722 -3.86 -7.60 5.61

(3)

+

bawang putih, ongkos bidan, ongkos dokter dan beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga lainnya.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Kelompok Bahan Makanan

Pada bulan Februari 2015 kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 3,81 persen. Dari sebelas subkelompok yang tergabung dalam kelompok ini, semuanya mengalami penurunan indeks, kecuali subkelompok padi-padian dan umbi-umbian yang mengalami kenaikan indeks sebesar 8,74 persen dan lemak dan minyak 0,04 persen. Penurunan indeks pada kelompok Bahan makanan terutama disebabkan oleh penurunan indeks pada subkelompok bumbu – bumbuan -27,31 persen, daging dan hasil-hasilnya -5.25 persen, sayur-sayuran -3,41 persen, ikan segar -2,89 persen, buah – buahan -1,53 persen, telur, susu dan hasil-hasilnya -1,19 persen, ikan diawetkan -0,03 persen sementara subkelompok kacang – kacangan dan bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Turunnya harga pada kelompok bahan makanan pada bulan ini memberi andil inflasi sebesar -0,99 persen, yang disebabkan oleh turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, tomat buah, bayam, nila, dencis, telur ayam ras, sawi hijau, cabe hijau, petai, bumbu masak jadi, bawang merah, dan lain-lain.

2.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi 0,11 persen. Dari ketiga subkelompok yang tergabung dalam kelompok ini semuanya mengalami kenaikan indeks yang dipicu oleh naiknya harga rokok kretek filter, gula pasir, rokok keretek, teh dan wafer. Secara keseluruhan kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

3.

Kelompok Perumahan

,

Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada bulan Februari 2015 , kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,34 persen. Dari keempat subkelompok yang tergabung dalam subkelompok ini semua subkelompok mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks terutama dipicu oleh naiknya kontrak rumah, sewa rumah, batu bata/batu tela, tarip listrik, kulkas/lemari es, korek api gas, kasur, upah pembantu rumahtangga, air conditioner (AC) dan lainnya. Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberi andil inflasi sebesar 0,08 persen.

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Kenaikan indeks dipicu oleh naiknya harga baju kaos tanpa kerah/t-shirt laki-laki, baju kaos berkerah laki-laki , kemeja panjang katun laki-laki, celana panjang jeans laki-laki, baju muslim dan, celana dalam anak. Secara keseluruhan kelompok sandang memberikan andi inflasi 0,01 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 3,57 persen. Dari 4 sub kelompok yang dipantau, yang mengalami kenaikan indeks hanya subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika . Komoditi pemicu kelompok ini antara lain, ongkos bidan, tarif dokter umum, parfum, alas bedak, sabun wajah, deodorant dan pembersih/penyegar. Keseluruhan kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,14 persen.

(4)

Kelompok Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,21persen. Pemicu inflasi pada kelompok ini adalah naiknya harga VCD / DVD player, kursus bahasa asing, buku pelajaran SMA dan SD, cuci cetak foto serta majalah berkala /dewasa. Secara keseluruhan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 3,86 persen. Dari empat subkelompok yang tergabung dalam kelompok ini, hanya subkelompok transportasi yang mengalami penurunan indeks yang dipicu oleh turunnya harga bensin, tarif angkutan dalam kota, tarif kendaraan travel, angkutan antar kota, dan solar. Kelompok transpor, komunikasi, & jasa keuangan menyumbang inflasi sebesar -0,72 persen.

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Bulan Februari 2015 Kota Bengkulu deflasi 1,46 persen, angka ini lebih rendah dari bulan Februari 2014 yang mengalami deflasi sebesar 0,24 persen, juga lebih rendah jika dibandingkan laju inflasi Februari 2013 yang mengalami inflasi sebesar 0,69 persen. Untuk laju inflasi tahunan/year

on year pada Februari 2015 sebesar

7,49 persen, juga lebih rendah dari Februari 2014 yang sebesar 9 persen, namun lebih tinggi disbanding pada bulan yang sama tahun 2013 yang sebesar 6,54 persen.

Gambar2

Perbandingan Inflasi Kota Bengkulu Bulan Februari 2013-2015 (2012=100)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI INDONESIA

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, pada bulan Februari 2015 ini, 70 kota IHK mengalami deflasi, tapi 12 kota mengalami inflasi. Kota Bengkulu menempati urutan ke-75. Untuk kota yang mengalami deflasi tertinggi (Inflasi terendah). Bengkulu menempati urutan ke-8. Kota IHK yang mengalami deflasi tertinggi adalah Bukit Tinggi dengan besaran -2,35 persen. Deflasi terendah terjadi di kota Jayapura sebesar -0,04. Kota yang mengalami Inflasi tertinggi adalah Tual sebesar 3,20 persen dan kota dengan Inflasi terendah adalah Manokwari sebesar 0,04 persen.

-4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Inflasi Februari Laju Inflasi Tahun Kalender

Laju Inflasi Year on year 0.69 1.17 6.54 -0.24 0.79 9.00 -1.46 -2.26 7.49 2013 2014 2015

(5)

+

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI SUMATERA

Tabel 3

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-Kota di Sumatera Februari 2015 (2012=100)

Gambar 3

Inflasi Kota-Kota di Sumatera pada bulan Desember 2014 dan Februari 2015

Dari 23 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau tingkat inflasinya pada bulan Februari 2015 , semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar -2,35 persen, sementara Bandar |Lampung merupakan kota dengan deflasi terendah yaitu sebesar -0,29 persen.

-2.35 -1.46 -0.29 -3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 Meu la b o h B a n d a Ac eh Lh o kseu m aw e Si b o lga P e m ata n g Si an ta r Med an P ad an g Si d e m p u an P ad an g B u ki tt in ggi Te m b ila h an P ek an B a ru D u m ai B u n go Ja m b i P al e m b an g Lu b u k Li n gga u B e n gk u lu B an d ar La m p u n g M et ro Ta n ju n g P an d an P an gk al P in an g B ata m Ta n ju n g P in an g

Inflasi Jan-15 Inflasi Feb-15

Bandar lampung Tertinggi Bengkulu Bukit tinggi terendah K O T A IHK Februari 2015 Inflasi Februari 2015 K O T A IHK Februari 2015 Inflasi Februari 2015 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

1 Bandar lampung 117.31 -0.29 13 Bungo 116.86 -1.33

2 Tanjung pinang 119.04 -0.43 14 Medan 118.64 -1.36

3 Palembang 115.05 -0.48 15 Pematang siantar 119.56 -1.38

4 Batam 115.94 -0.51 16 Padang sidempuan 116.25 -1.40

5 Pekan baru 118.02 -0.60 17 Bengkulu 121.73 -1.46

6 Dumai 118.35 -0.68 18 Jambi 117.19 -1.50

7 Pangkal pinang 118.32 -0.89 19 Tanjung pandan 126.08 -1.94

8 Banda aceh 113.91 -0.90 20 Sibolga 117.68 -2.04

9 Tembilahan 122.65 -0.95 21 Lhokseumawe 113.60 -2.07

10 Metro 125.45 -0.96 22 Padang 120.98 -2.07

11 Meulaboh 119.24 -0.97 23 Bukittinggi 114.99 -2.35

(6)

Menurut Kelompok/Subkelompok Bulan Februari 2015 (IHK 2012 = 100) Kelompok/Sub kelompok IHK Februari 2015 % perubahan terhadap Januari 2015 Inflasi Tahun Kalender Inflasi Y o Y (1) (4) (5) (6) (7) U M U M / T O T A L 121.73 -1.46 -2.26 7.49 I BAHAN MAKANAN 130.40 -3.81 -5.78 8.40

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 141.16 8.74 17.22 23.15

Daging dan Hasil-hasilnya 106.10 -5.25 3.79 1.00

Ikan Segar 112.63 -2.89 -3.01 4.22

Ikan Diawetkan 143.04 -0.03 -0.03 13.30

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 125.27 -1.19 3.55 13.10

Sayur-sayuran 142.26 -3.41 -5.10 -3.96

Kacang - kacangan 113.72 0.00 0.03 3.18

Buah - buahan 160.07 -1.53 -0.07 11.69

Bumbu - bumbuan 142.94 -27.31 -44.42 -2.22

Lemak dan Minyak 116.43 0.04 0.42 9.14

Bahan Makanan Lainnya 124.73 0.00 1.61 17.57

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 117.83 0.11 0.74 6.62

Makanan Jadi 119.28 0.02 1.19 6.08

Minuman yang Tidak Beralkohol 112.47 0.32 0.02 4.82

Tembakau dan Minuman Beralkohol 117.89 0.19 0.19 8.90

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 116.73 0.34 1.47 9.37

Biaya Tempat Tinggal 114.67 0.26 1.10 7.66

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 127.74 0.25 1.51 15.36

Perlengkapan Rumahtangga 109.41 1.29 3.28 6.39 Penyelenggaraan Rumahtangga 111.72 0.37 2.50 9.37 IV SANDANG 110.53 0.13 0.98 4.44 Sandang Laki-laki 112.37 0.49 2.05 5.20 Sandang Wanita 116.66 -0.06 0.70 5.91 Sandang Anak-anak 112.90 0.22 0.26 5.64

Barang Pribadi dan Sandang Lain 98.46 -0.22 0.64 0.19

V KESEHATAN 123.14 3.57 4.81 11.03

Jasa Kesehatan 132.59 10.47 13.15 14.39

Obat-obatan 110.31 0.00 0.24 8.05

Jasa Perawatan Jasmani 134.40 0.00 4.40 16.74

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119.64 0.17 0.18 8.42

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 116.89 0.21 0.61 6.21

Pendidikan 123.22 0.00 0.00 6.67

Kursus-kursus / Pelatihan 102.41 0.68 1.01 2.39

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 110.82 0.69 1.42 6.86

Rekreasi 107.17 0.43 1.69 4.55

Olahraga 119.10 0.00 4.43 14.50

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 126.42 -3.86 -7.60 5.61

Transpor 139.76 -5.56 -10.77 7.33

Komunikasi Dan Pengiriman 100.13 0.00 0.00 0.06

Sarana dan Penunjang Transpor 114.73 0.03 0.16 5.34

Referensi

Dokumen terkait

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Siswa tidak hanya pasif menerima informasi dari guru tetapi siswa juga berusaha untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Hasil analisis aktivitas siswa pada siklus II, di

H0: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.. H1: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat

Berubah Bentuk menjadi Universitas Hamzanwadi 53 PTS tidak dapat diproses Yayasan Pembina Perguruan SK Mendikbud RI No. Tahun 2010 23 Juni 2010 083014 Sekolah Tinggi

Indikator kesesuaian fungsi dan ukuran kapal penangkapan ikan dengan dokumen legal diberikan status buruk, kesesuaian rendah antara fungsi dan ukuran kapal dengan dokumen

Bapak Robby Saleh, S.Kom, M.T, selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Jurusan Sistem Komputer yang telah membantu memberikan ide, saran, dukungan dan bimbingan kepada penulis

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Ibu Fillah Fithra Dieny, S.Gz,M.SI selaku dosen Progdi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan jawaban- jawaban