• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI SD NEGERI DI KABUPATEN PINRANG. Hikmad Hakim 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI SD NEGERI DI KABUPATEN PINRANG. Hikmad Hakim 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

539

ANALISIS KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI SD NEGERI DI KABUPATEN PINRANG

Hikmad Hakim1

Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; Hasil Analisis Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang (tinjauan terhadap guru penjas yang sudah bersertifikasi). Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Populasinya adalah guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dengan sampel berjumlah 61 orang guru pendidikan jasmani yang telah disertifikasi dengan teknik

cluster random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah persen. Kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang terbagi dari beberapa indikator didalamnya diantaranya: prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pelajaran dan pendekatan/strategi pembelajaran, serta pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid, penilaian proses dan hasil belajar, serta penggunaan bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: untuk penilaian Kepala Sekolah tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang memperoleh hasil 61 (100%) responden yang menyatakan sangat baik dari 61 responden, penilaian guru tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang memperoleh hasil 61 (100%) responden yang menyatakan sangat baik dari 61 responden, dan penilaian murid tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang memperoleh hasil untuk kategori sangat baik 38 responden (62,3%), untuk kategori baik 18 responden (29,5%), dan untuk kategori sedang 5 responden (8,2%) serta tidak responden yang memiliki kinerja kategori kurang dan sangat kurang dari 61 responden. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang dirangkum dari penilaian dari kepala sekolah, guru dan murid memperoleh hasil 61 (100%) responden yang menyatakan sangat baik dari 61 responden.

Kata Kunci : Kinerja Guru, Pendidikan Jasmani

1 Hikmad Hakim adalah Dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Sementara itu, pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.

Tujuan utama diterapkannya program sertifikasi guru, termasuk terhadap guru pendidikan jasmani, adalah meningkatkan kualitas guru sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat. Faktor guru diyakini memegang peran yang sangat strategis dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang berkualitas berpengaruh besar terhadap efektivitas pembelajaran dan pada gilirannya mempengaruhi prestasi anak didik (Suherman, 2007:22).

Pelaksanaan sertifikasi guru merupakan komitmen pemerintah, dalam hal ini Depdiknas, untuk mengimplementasikan amanat Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, yakni mewujudkan guru yang berkualitas dan profesional. Pertanyaannya, sampai sejauh mana program sertifikasi mampu menjadi instrumen untuk meningkatkan kompetensi guru? Adakah jaminan bahwa ketika guru lolos sertifikasi dengan sendirinya adalah guru yang berkualitas? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mengingat banyak variabel yang mempengaruhinya, mulai dari sistem dan mekanisme sertifikasi, asesor, hingga gurunya sendiri sebagai pihak yang akan dinilai. Portofolio sendiri sebagai model penilaian acapkali membuka peluang terjadinya manipulasi dokumen.

Penelitian ini tidak akan menyoalkan ikhwal sertifikasi, tetapi berusaha mengungkap kompetensi riil guru pendidikan jasmani di sekolah. Kompetensi yang dimaksud adalah kinerja. Dengan demikian penelitian ini hanya mengkaji secara

(3)

mendalam kinerja guru pendidikan jasmani, untuk menelusuri kebiasaan sehari-hari sebagai cerminan profesionalisme.

Kinerja merupakan modal dalam menumbuhkan kreatifitas dan produktifitas dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya. Kinerja tersebut ditandai dengan meningkatnya gairah seseorang dalam menjalankan pekerjaannya serta kemauannya bekerjasama dengan sesama staf atau karyawan yang lain dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Ini berarti bahwa kinerja merupakan dorongan tenaga dasar yang tumbuh dalam diri seseorang. Mantja (1996:31) menegaskan bahwa keberhasilan kerja guru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor yang berperan penting adalah peran pokok yang dimainkan oleh kepala sekolah melalui kepemimpinannya menciptakan semangat kerja guru yang tinggi.

Secara khusus keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh guru. Keberhasilan kinerja guru sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada karena kemampuan dan keterampilan itu. Di pihak lain keberhasilan guru dapat pula dipengaruhi oleh hubungan interaktif antar berbagai faktor dalam bekerja seperti tersedianya alat, metode, dan cara kerja, hubungan dengan rekan sejawat dan lain-lain.

Berdasarkan penguraian masalah tersebut, maka perlu dikaji lebih mendalam tentang pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan jasmani. Olehnya itu, peneliti mengangkat sebuah judul: “Analisis kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang.”

TINJAUAN PUSTAKA

Sekolah merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat komponen kepala sekolah, guru, murid, dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan program. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian lainnya, sehingga mereka

(4)

dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilannya.

Keberhasilan sekolah dapat diketahui dari kinerja guru yang tinggi. Kinerja guru merupakan hasil kerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik. Guru merupakan profesi yang berhubungan dengan pemberian jasa kepada manusia lain (anak didik/murid) secara langsung. Ada interaksi dalam pemberian jasa antara guru (pemberi jasa) dengan murid (penerima jasa).

Ilyas dan Zuhairi (2004:3) mengungkapkan, kinerja adalah penampilan hasil karya SDM dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja SDM. Penampilan hasil kerja tidak terbatas kepada pegawai yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran SDM di dalam suatu organisasi. Kinerja guru lebih mengarah pada tingkatan prestasi sekolah. Kinerja guru merefleksikan bagaimana seorang guru memenuhi keperluan pekerjaan dengan baik.

Pada dasarnya setiap guru ingin mengetahui secara tepat prestasi kerja masing-masing. Para guru dalam suatu organisasi selalu memiliki keingintahuan dan bertanya kepada diri mereka atau kepada rekan sejawat atau kepada atasan yang mereka percayai tentang hal-hal yang terkait dengan kinerja mereka. Hal ini apakah mereka telah bekerja sesuai dengan standar kerja organisasi, dan apakah telah bekerja sesuai dengan harapan atasan langsung mereka. Untuk itu diperlukan adanya penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya SDM dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Pada hakekatnya penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja.

1. Kinerja guru

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah guru. Guru mempunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran, karena gurulah yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di kelas, bahkan sebagai penyelenggara pendidikan di sekolah.

(5)

Prawirosentono (1999:2) mendefinisikan kinerja sebagai berikut: “Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka upaya mencapai tujuan secara legal”. Arifin (2004:9) mengungkapkan bahwa: “kinerja dipandang sebagai hasil perkalian antara kemampuan dan motivasi. Kemampuan menunjuk pada kecakapan seseorang dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu, sementara motivasi pada keinginan (desire) individu untuk menunjukkan perilaku dan kesediaan berusaha. Orang akan mengerjakan tugas yang terbaik jika memiliki kemauan dan keinginan untuk melaksanakan tugas itu dengan baik.

Karakteristik dari guru yang memiliki motif berprestasi tinggi yaitu, memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi, berani mengambil resiko, memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuannya. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya, mencari kesempatan untuk merealisasikan kegiatan kerja yang telah diprogramkan.

2. Pengertian strategi pembelajaran

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (1) strategi pengorganisasian

(6)

pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran.

3. Peran guru dalam pembelajaran

Fungsi mengajar adalah fungsi guru dalam proses belajar mengajar. Penggunaan istilah ini ditujukan agar guru terfokus pada tujuan perilaku yang ditampilkannya pada saat mengajar daripada hanya sekedar terfokus pada perilaku mengajarnya itu sendiri. Siedentop (1991:35) mengemukakan tiga fungsi utama guru pada saat melakukan pembelajaran sebagai berikut, “three major functions occupy most of the attention of physical educators as they teach: managing students, directing and instructing students, and monitoring/supervising students”.

4. Pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

5. Efektifitas pembelajaran pendidikan jasmani

Menurut Sudjana (2000:29) mengajar adalah membimbing kegiatan murid belajar. Mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar murid sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan murid melakukan kegiatan belajar. Menurut ahli lain mengajar di artikan sebagai suatu proses mengorganisasi atau menata sejumlah sumber potensi secara baik dan benar sehingga terjadi proses belajar anak. Impikasi dari pengertian tersebut bahwa peranan guru adalah mentranmisikan atau mendistribusikan pengetahuan kepada anak-anak semata akan tetapi sebagai direktur belajar dari sejumlah peserta didik.

(7)

KERANGKA PIKIR

Berdasarkan penjelasan pada tinjauan pustaka, maka secara operasional diuraikan kerangka pikir digambarkan sebagai berikut :

Gambar. Bagan kerangka pikir

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif yang bersifat gambaran. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran secara umum tentang variabel pada penelitian yang dilaksanakan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pinrang. Adapun populasi pada penelitian adalah seluruh guru penjaskes SD Negeri di Kabupaten Pinrang sebagai populasi target. Dengan sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 61 orang guru pendidikan jasmani.

Untuk memperoleh skor dari variabel-variabel yang diteliti, maka diperlukan suatu instrumen yang memenuhi syarat. Adapun alat instrumen tes yang dipergunakan dalam penelitian, sebagai berikut: Kusioner; Untuk pegumpulan data kinerja guru alat berupa formulir yang berisi sejumlah/daftar pertanyaan terbuka yang

Kompetensi Guru Kinerja Guru Kompetensi pedagogik Kompetensi profesional Kompetensi Kepribadian Kompetensi Sosial Penguasaan Materi Pembelajaran Pengelolaan Pembelajaran Teladan dan berakhlak mulia Komunikasi efektif

Guru penjas SD Negeri Di Kabupaten Pinrang

(8)

mengacu pada variabel-variabel penelitian. Observasi; Untuk melengkapi dan mengetahui relevansi antara jawaban responden dengan kondisi riil yang berlangsung di lapangan, perlu dilakukan observasi. Studi kepustakaan dan dokumentasi dilakukan dengan cara menelaah berbagai bahan bacaan, makalah ilmiah, jurnal dan berbagai peraturan yang terkait.

Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden yang berupa kuesioner yang diukur berdasarkan alat pengukur skala laiker. Responden diminta untuk memberi jawaban menurut skala tersebut.

Untuk data kinerja guru digunakan skala dasar pembobotan sebagai berikut: SL = Selalu dilakukan, diberi angka penilaian 5

SR = Sering dilakukan, diberi angka penilaian 4

KD = Kadang-kadang dilakukan, diberi angka penilaian 3 JR = Jarang dilakukan, diberi angka 2

TP = Tidak pernah dilakukan, diberi angka 1 Tabel. Kriteria penilaian N

o

Nilai Kriteria Ket.

1 4,20 – 5,00 Sangat Baik

2 3,40 – 4,19 Baik

3 2,60 – 3,39 Sedang

4 1,80 – 2,59 Kurang

5 1,00 – 1,79 Sangat Kurang

(9)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Penilaian Kepala Sekolah Tentang Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

Dari hasil pernyataan tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada rangkuman Tabel berikut:

Tabel. Rekapitulasi hasil pernyataan penilaian Kepala Sekolah tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

N o

Skala Angka Frekuensi % Kategori 1 2 3 4 5 4,20 – 5,00 3,40 – 4,19 2,60 – 3,39 1,80 – 2,59 1,00 – 1,79 61 0 0 0 0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Sangat Baik Baik Sedang Kurang Sangat Kurang J u m l a h 61 100 -

Berdasarkan Tabel rangkuman rekapitulasi hasil pernyataan tentang penilaian Kepala Sekolah tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang terbagi dari beberapa indikator didalamnya diantaranya: prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pelajaran dan pendekatan/strategi pembelajaran, serta pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid, penilaian proses dan hasil belajar, serta penggunaan bahasa memperoleh hasil 61 (100%) responden yang menyatakan sangat baik dari 61 responden.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian Kepala Sekolah tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dikategorikan sangat baik.

(10)

Gambaran Penilaian Guru Tentang Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

Dari hasil pernyataan tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada rangkuman Tabel berikut:

Tabel . Rekapitulasi hasil pernyataan penilaian guru tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

N o

Skala Angka Frekuensi % Kategori

1 2 3 4 5 4,20 – 5,00 3,40 – 4,19 2,60 – 3,39 1,80 – 2,59 1,00 – 1,79 61 0 0 0 0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Sangat Baik Bai Sedang Kurang Sangat Kurang J u m l a h 61 100 -

Berdasarkan Tabel rangkuman rekapitulasi hasil pernyataan tentang penilaian guru tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang terbagi dari beberapa indikator didalamnya diantaranya: prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pelajaran dan pendekatan/strategi pembelajaran, serta pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid, penilaian proses dan hasil belajar, serta penggunaan bahasa memperoleh hasil 61 (100%) responden yang menyatakan sangat baik dari 61 responden.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian guru tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dikategorikan sangat baik.

(11)

Gambaran Penilaian Murid Tentang Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

Dari hasil pernyataan tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada rangkuman Tabel berikut:

Tabel . Rekapitulasi hasil pernyataan penilaian murid tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

N o

Skala Angka Frekuensi % Kategori

1 2 3 4 5 4,20 – 5,00 3,40 – 4,19 2,60 – 3,39 1,80 – 2,59 1,00 – 1,79 38 18 5 0 0 62,3 29,5 8,2 0,0 0,0 Sangat Baik Baik Sedang Kurang Sangat Kurang J u m l a h 61 100 -

Berdasarkan Tabel rangkuman rekapitulasi hasil pernyataan tentang penilaian murid tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang terbagi dari beberapa indikator didalamnya diantaranya: prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pelajaran dan pendekatan/strategi pembelajaran, serta pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid, penilaian proses dan hasil belajar, serta penggunaan bahasa memperoleh hasil untuk kategori sangat baik 38 responden (62,3%), untuk kategori baik 18 responden (29,5%), dan untuk kategori sedang 5 responden (8,2%) serta tidak responden yang memiliki kinerja kategori kurang dan sangat kurang dari 61 responden.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian murid tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dikategorikan sangat baik.

(12)

Hasil Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang Dari hasil pernyataan tentang kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang tersebut dapat dilihat pada rangkuman Tabel berikut:

Tabel . Rekapitulasi hasil kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

N o

Skala Angka Frekuensi % Kategori

1 2 3 4 5 4,20 – 5,00 3,40 – 4,19 2,60 – 3,39 1,80 – 2,59 1,00 – 1,79 61 0 0 0 0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Sangat Baik Baik Sedang Kurang Sangat Kurang J u m l a h 61 100 -

Berdasarkan Tabel rangkuman rekapitulasi hasil kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang diuraikan dalam berbagai pernyataan diantaranya prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pelajaran dan pendekatan/strategi pembelajaran, serta pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid, penilaian proses dan hasil belajar, serta penggunaan bahasa berdasarkan penilaian dari kepala sekolah, guru dan murid memperoleh hasil 61 (100%) responden yang menyatakan sangat baik dari 61 responden.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dikategorikan sangat baik.

Pembahasan Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang

Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang di kategorikan Sangat Baik. Kinerja guru yang dinilai dari pihak kepala sekolah, guru dan murid yang diuraikan dalam berbagai pernyataan

(13)

diantaranya prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pelajaran dan pendekatan/strategi pembelajaran, serta pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid, penilaian proses dan hasil belajar, serta penggunaan bahasa.

Berbagai pernyataan yang telah diberikan kepada responden untuk menjawab kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang telah melalui sertifikasi memberikan peningkatan yang lebih maksimal dalam proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

Materi pendidikan jasmani yang menghasilkan informasi berkenaan dengan tingkat kebugaran seseorang, penguasaan gerak, dan keterampilan dalam olahraga meliputi dasar-dasar teknik gerak konseptual, struktur dan siklus pendidikan jasmani.

Olehnya itu, kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang telah disertifikasi telah menunjukkan hasil yang sangat baik dalam tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang guru yang professional. Hal ini ditunjukkan dalam membuka pelajaran, guru pendidikan jasmani dapat melakukan beberapa komponen seperti (1) mampu menarik perhatian murid, (2) gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran atau pola interaksi yang bervariasi, (3) menimbulkan motivasi, disertasi kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan memperhatikan minat atau interest murid, (4) memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan beberapa pertanyaan, dan (5) memberikan apersepsi (memberikan kaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari) sehingga materi yang dipelari merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak terpisah-pisah.

Dalam kegiatan inti pembelajaran tentang penguasaan materi pembelajaran guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang berbagai hal yang dijadikan indikator diantaranya; dalam penguasaan materi misalnya, guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dapat menunjukkan penguasaan materi,

(14)

mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, cara menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar, dan mengaitkan materi dengan realitas kehidupan.

Dalam pendekatan atau strategi pembelajaran guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang mampu memperlihatkan hasil yang maksimal dalam kinerjanya, diantara indikator didalamnya adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, melaksanakan pembelajaran secara baik, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang bersifat konsektual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

Media/sumber belajar yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar. Untuk itu kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang yang diamati melalui pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran yang dilakukan guru pendidikan jasmani adalah menggunakan media secara efektif dan efesien, menghasilkan pesan yang menarik dan melibatkan murid dalam pemanfaatan media tersebut. Untuk pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban murid yaitu menumbuhkan partisipasi aktif murid dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respons murid, dan menumbuhkan keceriaan dan antusisme murid dalam belajar, dapat terlaksana dengan sangat baik setiap pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Disetiap penilaian proses dan hasil belajar, guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang sangat baik dalam memantau kemajuan belajar selama proses, dan melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi atau tujuan pembelajaran. Dari segi penggunaan bahasa, guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dapat menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar, serta cara menyampaikan pesan dengan daya yang sesuai. Sementara disetiap akhir pembelajaran, guru pendidikan jasmani dapat melakukan refleksi atau membuat

(15)

rangkuman dengan melibatkan murid, serta melaksnakan berbagai tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedial atau pengayaan.

Berbagai aspek yang dijadikan indikator dalam penilaian kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang memberikan hasil yang sangat baik, baik penilaian dari kepala sekolah, guru maupun murid itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang setelah melalui sertifikasi guru, mampu memperlihatkan kinerja yang maksimal sesuai tuntutan sebagai guru profesionalisme dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya di sekolah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan Gambaran kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang dikategorikan sangat baik.

Saran yang dapat peneliti ajukan dalam tesis berdasarkan hasil kesimpulan adalah kepala sekolah agar memperhatikan sarana prasarana mengajar yang menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran pendidikan jasmani, mengingatkan kepada guru agar memberikan bimbingan kepada murid yang kurang paham materi pendidikan jasmani dan mengadakan supervisi dikelas pada saat guru pendidikan jasmani mengajar, sehingga dapat diketahui kemampuannya dalam kegiatan belajar mengajar. Guru pendidikan jasmani diharapkan lebih meningkatkan kompetensi dalam penelitian dibidang pendidikan jasmani yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan jasmani dan mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Ahmad, Muhammad. 2004. Kinerja Guru Pembimbing Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

(16)

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hambali, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ilyas dan Zuhairi. 2004. Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas. Yogyakarta: BPFE.

Lutan, Rusli. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Maksum, Ali. 2001. Kualitas Guru Pendidikan Jasmani di Sekolah: Antara Harapan dan Kenyataan. Jakarta: Depdiknas.

Muhidin, Sambas Ali dan Abdurhman, Maman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Prawirasentono, Suyadi. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPEE

Rink, J. E. (1993). Teaching Physical Education for Learning. Second Edition. Toronto: Mosby.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Surya, Muhammad. 2005. Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Susanto, Nugroho. 2000. Pelaksanaan Penilaian Jabatan Fungsional Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Toharuddin, Toto. 2002. Kinerja Profesional Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winataputra, H. Udin S. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Gambar

Tabel . Rekapitulasi hasil pernyataan penilaian guru tentang kinerja guru pendidikan  jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang
Tabel . Rekapitulasi hasil pernyataan penilaian murid tentang kinerja guru pendidikan  jasmani SD Negeri di Kabupaten Pinrang
Tabel . Rekapitulasi hasil kinerja guru pendidikan jasmani SD Negeri di Kabupaten  Pinrang

Referensi

Dokumen terkait

C Burung Dara Sebagai Hiburan

RUN DOWN BERITA APA KABAR JOGJA RBTVA. Tanggal : 10

Dalam pengembangannya ke depan, perbankan Syari’ah menghadapi tantangan yang tidak ringan sehubungan dengan penerapan manajemen risiko ini, seperti pemilihan

Contohnya seperti kegiatan sehari hari dalam urusan rumah tangga, wanita bertanggung jawab untuk mengurus kebutuhan anggota keluarga baik kebutuhan suami maupun anak-

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, proses pengeboran pada sumur FZH- 10 trayek 12¼” menggunakan sistem sirkulasi lumpur Kla Shield (HPWBM) yang terdapat Ultrahib

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 35 /BA/PPBJ- II/APBD/BKP/VII/2014, tanggal 17 Juli 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang / Jasa

Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah mikroorganisme pada sampel tanah dari lahan perkebunan kakao semi intensif lebih tinggi dibandingkan pada lahan

Dengan keberhasilan yang saat ini telah di capai oleh Donita Frozen Food tentu tidak terlepas dari segala upaya yang dilakukan oleh pemilik usaha untuk dapat terus bertahan