• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) OLEH :

OLEH :

KELOMPOK II KELOMPOK II

YELLI

YELLI RAHMAYANTI RAHMAYANTI A1C4 A1C4 09 09 005005 ANGGA

ANGGA ANGGRIAWAN ANGGRIAWAN K K A1C4 09 A1C4 09 007007 FERDIAN

FERDIAN ADI ADI DARMAN DARMAN A1C4 A1C4 09 09 011011 ELSA

ELSA ARDI ARDI PUTRI PUTRI AIC4 AIC4 09 09 013013 RENI

RENI A1C4 A1C4 09 09 015015

ABD

ABD RAHMAN RAHMAN A1C4 A1C4 09 09 017017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI KENDARI 2011 2011 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan m Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan m akalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar kami dan pembaca dapat mengetahui secara rinci Makalah ini disusun agar kami dan pembaca dapat mengetahui secara rinci tentang materi kromatografi lapis tipis. Makalah ini memuat definisi kromatograf tentang materi kromatografi lapis tipis. Makalah ini memuat definisi kromatograf i lapis tipis beserta keuntungannya.

i lapis tipis beserta keuntungannya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepa Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepa da pembaca dan dapat mengetahui secara rinci akan materi yang telah kami susun. da pembaca dan dapat mengetahui secara rinci akan materi yang telah kami susun. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk sar Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk sar an dan kritiknya. Terima kasih

an dan kritiknya. Terima kasih

Kendari,

Kendari, 26 Maret 26 Maret 20112011 penulis

penulis

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. …..i

KATA PENGANTAR……….. …..i

DAFTAR ISI………...ii DAFTAR ISI………...ii BAB I PENDAHULUAN………... BAB I PENDAHULUAN………... A. Latar belakang ………... A. Latar belakang ………... B. Rumusan Masalah……….. B. Rumusan Masalah……….. C. Tujuan …………..……… C. Tujuan …………..……… BAB II PEMBAHASAN………. BAB II PEMBAHASAN……….

1. Definisi Kromatografi Lapis Tipis………. ………. 1. Definisi Kromatografi Lapis Tipis………. ………. 2. Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis……… 2. Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis……… 3.

(2)

a ……… a ……… 4.

4. Cara Cara kerja kerja kromatografi kromatografi lapis lapis tipis……….tipis………. 5.

5. Keuntungan Keuntungan Kromatografi Kromatografi Lapis Lapis Tipis………..Tipis……….. PENUTUP………. PENUTUP………. A. Kesimpulan……….. A. Kesimpulan……….. B. Saran……… B. Saran……… DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A A.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Kromatografi digunakan sebagai untuk memisahkan substansi campuran menja Kromatografi digunakan sebagai untuk memisahkan substansi campuran menja di komponen-komponennya, misalnya senyawa Flavonoida dan isoflavonoida yang terd di komponen-komponennya, misalnya senyawa Flavonoida dan isoflavonoida yang terd apat pada tahu, tempe, bubuk kedelai dan tauco serta Scoparia dulcis, Lindernia apat pada tahu, tempe, bubuk kedelai dan tauco serta Scoparia dulcis, Lindernia anagalis, dan Torenia violacea. Yang pada senyawa isoflavon memiliki banyak manf anagalis, dan Torenia violacea. Yang pada senyawa isoflavon memiliki banyak manf aat. Beberapa kelebihan senyawa isoflavon yang potensial bagi kesehatan manusia, aat. Beberapa kelebihan senyawa isoflavon yang potensial bagi kesehatan manusia, di antaranya adalah sebagai antioksidan, antitumor / antikanker, antikolesterol di antaranya adalah sebagai antioksidan, antitumor / antikanker, antikolesterol , antivirus, antialergi, dan dapat mencegah osteoporosis. Dan semua kromatografi , antivirus, antialergi, dan dapat mencegah osteoporosis. Dan semua kromatografi

bekerja berdasarkan metode kromatografi. bekerja berdasarkan metode kromatografi.

Kromatografi juga merupakan pemisahan camuran senyawa menjadi senyawa mu Kromatografi juga merupakan pemisahan camuran senyawa menjadi senyawa mu rninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu, kemurnian bahan atau komposisi ca rninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu, kemurnian bahan atau komposisi ca mpuran dengan kandungan yang berbeda dapat dianalisis dengan benar. Tidak hanya mpuran dengan kandungan yang berbeda dapat dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada ca material. Teknologi yang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada ca mpuran

mpuran bahan bahan adalah adalah prinsip prinsip dasar dasar kromatografi.kromatografi.

Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pe Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pe milihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senya milihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senya wa yang akan dipisahkan.

wa yang akan dipisahkan.

Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombin Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombin asi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir asi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. K melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. K omponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda.

omponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda.

Dan dalam makalah ini kami akan membahas mengenai kromatografi lapis tip Dan dalam makalah ini kami akan membahas mengenai kromatografi lapis tip is. Penjelasan tentang kromatografi lapis tipis mempunyai banyak kesamaan dengan is. Penjelasan tentang kromatografi lapis tipis mempunyai banyak kesamaan dengan

kromatografi kertas yang mungkin lebih dikenal. kromatografi kertas yang mungkin lebih dikenal. B

B.. RRuummuussaan n MMaassaallaahh

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut : Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1

(3)

2.

2. BaBagagaimimanana pa pelelakaksasananaan an atatau au pepengnggugunanaan an krkromomatatogograrafi fi lalapipis ts tipipisis?? 3.

3. BaBagagaimimanana a cacara ra memengngetetahahui ui atatau au memengngididenentitififikakasi si krkromomatatogograrafi fi lalapipis s titipipi s pada substansi tidak berwarna?

s pada substansi tidak berwarna? 4 4.. BBaaggaaiimmaanna a ccaarra a kkeerrjja a kkrroommaattooggrraaffi i llaappiis s ttiippiiss?? 5 5.. AAppa a kkeegguunnaaaan n ddaarri i kkrroommaattooggrraaffi i llaappiis s ttiippiiss?? C C.. TTuujjuuaann

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut : Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut : 1

1.. MMeennggeettaahhuui di deeffiinniissi di daarri ki krroommaattoogrgraaffi li laappiis ts tiippiiss.. 2.

2. MeMengngetetahahui ui cacara ra pepelalaksksananaaaan n atatau au pepengnggugunanaan an krkromomatatogograrafi fi lalapipis s titipipis.s. 3.

3. MeMengngenenal al cacara ra memengngetetahahui ui atatau au memengngididenentitififikakasi si krkromomatatogograrafi fi lalapipis s titipipiss pada substansi tidak berwarna.

pada substansi tidak berwarna. 4 4.. MMeennggeettaahhuui i ccaarra a kkeerrjja a kkrroommaattooggrraafi fi llaappiis s ttiippiiss.. 5 5.. MMeennggeettaahhuui ki keeuunnttuunnggaan dn daarri ki krroommaatotoggrraaffi li laappiis ts tiippiiss.. BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 1 1.. PPeennggeerrttiiaan n kkrroommaattooggrraaffi i llaappiis s ttiippiiss

Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis. Berbeda debgan kromatografi kolom yang mana fase diam kertas dan elektroforesis. Berbeda debgan kromatografi kolom yang mana fase diam nya diisikan atau dikemas di dalamnya, pada kromatografi lapis tipis, fase diamn nya diisikan atau dikemas di dalamnya, pada kromatografi lapis tipis, fase diamn ya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang diduku ya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang diduku ng oleh lempeng kaca, pelat aluminium atau pelat plastik. Meskipun demikian, kro ng oleh lempeng kaca, pelat aluminium atau pelat plastik. Meskipun demikian, kro matografi planar ini dapat dikatakan sebagai bentuk terbuka dari kromatografi ko matografi planar ini dapat dikatakan sebagai bentuk terbuka dari kromatografi ko lom.

lom.

Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari s Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari s uatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berd uatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berd asarkan perbedaan kepolaran. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang mem asarkan perbedaan kepolaran. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang mem erlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya.

erlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya.

KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidro KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidro fobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromato fobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromato grafi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolo grafi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolo m, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa m, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.

secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.

Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi – pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sul yang tidak bereaksi dengan pereaksi – pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sul fat.

fat.

Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifi Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifi kasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf da kasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf da ri senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh ole ri senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh ole h senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari ti h senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari ti tik asal. Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0.

tik asal. Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0.

Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan,atau kombin Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan,atau kombin asi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas).Fase gerak mengalir asi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas).Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Ko melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Ko mponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda.

mponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. •

(4)

Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis sili Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis sili ka atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik y ka atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik y ang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromat ang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromat ografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpenda ografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpenda r flour dalam sinar ultra violet.Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pela r flour dalam sinar ultra violet.Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pela rut yang sesuai. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah alumina-aluminium rut yang sesuai. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah alumina-aluminium oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus -OH. Apa yang kita se oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus -OH. Apa yang kita se butkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa untuk alumina.

butkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa untuk alumina. •

• FFaassa a ggeerraakk

Dalam kromatografi, eluent adalah fasa gerak yang berperan penting pada Dalam kromatografi, eluent adalah fasa gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati fasa diam (adsorbent). Int proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati fasa diam (adsorbent). Int eraksi antara adsorbent dengan eluent sangat 2 menentukan terjadinya pemisahan k eraksi antara adsorbent dengan eluent sangat 2 menentukan terjadinya pemisahan k omponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen gula dalam tetes secara kromatografi omponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen gula dalam tetes secara kromatografi dipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan men dipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan men urut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada urut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina a adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina a tau sebuah lapis tipis silika. Penggolongan ini dikenal sebagai deret eluotropik tau sebuah lapis tipis silika. Penggolongan ini dikenal sebagai deret eluotropik pelarut. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pela pelarut. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pela rut

rut

yang relatif tak polar dari ikatannya dengan alumina (jel silika). yang relatif tak polar dari ikatannya dengan alumina (jel silika). 2

2.. PPeellaakkssaannaaaan n kkrroommaattooggrraaffi i llaappiis s ttiippiiss

Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis sili Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis sili ka atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik y ka atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik y ang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromat ang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromat ografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpenda ografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpenda rflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pela rflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pela rut yang sesuai.Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan ga rut yang sesuai.Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan ga bungan dari beberapa zat pewarna atau pemisahan dan isolasi pigment tanaman yang bungan dari beberapa zat pewarna atau pemisahan dan isolasi pigment tanaman yang

berwarna hijau dan kuning berwarna hijau dan kuning

a. Kromatogram a. Kromatogram

Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna.

merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna. Contoh pelaksanaan kromatografi lapis tipis:

Contoh pelaksanaan kromatografi lapis tipis:

Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan da Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan da n setetes pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan pe n setetes pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan pe nandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika nandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika ini dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan bergerak selayaknya kr ini dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan bergerak selayaknya kr omatogram dibentuk.

omatogram dibentuk.

Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam s Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam s ebuah gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak ebuah gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak . Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi ber . Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi ber cak berada.

cak berada.

Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi d Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi d alam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi in alam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi in i, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi i, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pela oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pela rut.

rut.

Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang be Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang be rbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan t rbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan t ampak sebagai perbedaan bercak warna.

(5)

Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombina memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombina si tertentu dari pelarut dan fase diam.

si tertentu dari pelarut dan fase diam.

b. Perhitungan nilai Rf b. Perhitungan nilai Rf

Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran, pengukuran di Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran, pengukuran di peroleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-senyawa yang muncul peroleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-senyawa yang muncul . Pengukuran ini berdasarkan pada jarak yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yan . Pengukuran ini berdasarkan pada jarak yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yan g tempuh oleh bercak warna masing-masing.

g tempuh oleh bercak warna masing-masing.

Ketika pelarut mendekati bagian atas lempengan, lempengan dipindahkan da Ketika pelarut mendekati bagian atas lempengan, lempengan dipindahkan da ri gelas kimia dan posisi pelarut ditandai dengan sebuah garis, sebelum mengalam ri gelas kimia dan posisi pelarut ditandai dengan sebuah garis, sebelum mengalam i proses penguapan.

i proses penguapan.

Pengukuran berlangsung sebagai berikut: Pengukuran berlangsung sebagai berikut: Nilai Rf

Nilai Rf untuk setiap untuk setiap warna dihitung warna dihitung dengan rumus dengan rumus sebagai sebagai berikut: Rf=jarak berikut: Rf=jarak yanyan g ditempuh oleh komponen jarak yang ditempuh oleh pelarut

g ditempuh oleh komponen jarak yang ditempuh oleh pelarut

Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari garis awa Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari garis awa l, sementara pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai Rf untuk komponen berwarna l, sementara pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai Rf untuk komponen berwarna merah menjadi:

merah menjadi:

nilai Rf yang akan diperoleh untuk setiap warna akan selalu sama. Sebagai contoh nilai Rf yang akan diperoleh untuk setiap warna akan selalu sama. Sebagai contoh , nilai Rf untuk warna merah selalu adalah 0.34. Namun, jika terdapat perubahan , nilai Rf untuk warna merah selalu adalah 0.34. Namun, jika terdapat perubahan (suhu, komposisi pelarut dan sebagainya), nilai tersebut akan berubah.

(suhu, komposisi pelarut dan sebagainya), nilai tersebut akan berubah. c. mengidentifikasi senyawa-senyawa

c. mengidentifikasi senyawa-senyawa

Dimisalkan campuran asam amino yang ingin diketahui senyawanya.Caranya : Dimisalkan campuran asam amino yang ingin diketahui senyawanya.Caranya : Setetes campuran ditempatkan pada garis dasar lempengan lapis tipis dan Setetes campuran ditempatkan pada garis dasar lempengan lapis tipis dan bercak-bercak kecil yang serupa dari asam amino yang telah diketahui juga ditemp bercak-bercak kecil yang serupa dari asam amino yang telah diketahui juga ditemp atkan pada disamping tetesan yang akan diidentifikasi. Lempengan lalu ditempatka atkan pada disamping tetesan yang akan diidentifikasi. Lempengan lalu ditempatka n pada posisi berdiri dalam pelarut yang sesuai dan dibiarkan seperti sebelumnya n pada posisi berdiri dalam pelarut yang sesuai dan dibiarkan seperti sebelumnya . . 3 3.. KKrroommaattooggrraaffi li laappiis ts tiippiis ps paadda sa suubsbsttaannssi ti tiiddaak bk beerrwwaarrnnaa a a. . MMeenngggguunnaakkaan n ppeennddaarrfflloouurr

Fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang d Fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang d itambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar itambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet (UV). Itu berarti jika menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpend ultraviolet (UV). Itu berarti jika menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpend ar.

ar.

Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada, meskipu Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada, meskipu n bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Itu berarti n bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Itu berarti bahwa menyinarkan sinar UV pada lempengan, akan timbul pendaran dari posisi yang bahwa menyinarkan sinar UV pada lempengan, akan timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak. Bercak tampak sebagai bidang kecil yang ge berbeda dengan posisi bercak-bercak. Bercak tampak sebagai bidang kecil yang ge lap

lap . .

Sementara UV tetap disinarkan pada lempengan, dan tandai posisi-posisi d Sementara UV tetap disinarkan pada lempengan, dan tandai posisi-posisi d ari bercak-bercak dengan menggunakan pinsil dan melingkari daerah bercak-bercak ari bercak-bercak dengan menggunakan pinsil dan melingkari daerah bercak-bercak itu. Seketika anda mematikan sinar UV, bercak-bercak tersebut tidak tampak kemba itu. Seketika anda mematikan sinar UV, bercak-bercak tersebut tidak tampak kemba li.

li. b

b.. MMeenngggguunnaakkaan n bbeerrccaak k sseeccaarra a kkiimmiiaa

Untuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya d Untuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya d

(6)

engan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh yang b engan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh yang b aik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam amino.

aik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam amino.

Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umu Ninhidrin bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umu mnya coklat atau ungu.

mnya coklat atau ungu.

Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian ditempat Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian ditempat kan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersam kan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersam a dengan kristal iodium.

a dengan kristal iodium.

Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram, at Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram, at au dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang d au dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang d ianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan.

ianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan. 4

4.. CCaarra a kkeerrjja a kkrroommaattooggrraaffi i llaappiis s ttiippiiss a

a.. FFaasse e ddiiaamm--jjeel l ssiilliikkaa

Jel silika adalah bentuk dari silikon dioksida (silika). Atom silikon dihubungka Jel silika adalah bentuk dari silikon dioksida (silika). Atom silikon dihubungka n oleh atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. Namun, pada permukaan jel n oleh atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. Namun, pada permukaan jel silika, atom silikon berlekatan pada gugus -OH.Jadi, pada permukaan jel silika silika, atom silikon berlekatan pada gugus -OH.Jadi, pada permukaan jel silika terdapat ikatan Si-O-H selain Si-O-Si. Gambar ini menunjukkan bagian kecil dari terdapat ikatan Si-O-H selain Si-O-Si. Gambar ini menunjukkan bagian kecil dari permukaan silika.

permukaan silika.

Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat membentuk ikatan Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-senyawa yang sesuai disekitarnya, sebagaimana halnya ga hidrogen dengan senyawa-senyawa yang sesuai disekitarnya, sebagaimana halnya ga ya van der Waals dan atraksi dipol-dipol.. Fase diam lainnya yang biasa digunaka ya van der Waals dan atraksi dipol-dipol.. Fase diam lainnya yang biasa digunaka n adalah alumina-aluminium oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki g n adalah alumina-aluminium oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki g ugus -OH. Apa yang kita sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa un ugus -OH. Apa yang kita sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa un tuk alumina.

tuk alumina.

b. Senyawa-senyawa pemisah dari Kromatogram b. Senyawa-senyawa pemisah dari Kromatogram

Ketika pelarut mulai membasahi lempengan, pelarut pertama akan melarutkan senyaw Ketika pelarut mulai membasahi lempengan, pelarut pertama akan melarutkan senyaw a-senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis dasar. Senyawa-senyawa a-senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis dasar. Senyawa-senyawa akan cenderung bergerak pada lempengan kromatografi sebagaimana halnya pergeraka akan cenderung bergerak pada lempengan kromatografi sebagaimana halnya pergeraka n pelarut.

n pelarut.

Bagaimana cepatnya senyawa-senyawa dibawa bergerak ke atas pada lempengan, terga Bagaimana cepatnya senyawa-senyawa dibawa bergerak ke atas pada lempengan, terga ntung pada:

ntung pada:

• Kelarutan senyawa dalam pelarut. Tergantung pada besar atraksi • Kelarutan senyawa dalam pelarut. Tergantung pada besar atraksi

antara molekul-molekul senyawa dengan pelarut. antara molekul-molekul senyawa dengan pelarut.

• Senyawa melekat pada fase diam, misalnya jel silika. Tergantung pada bagaimana b • Senyawa melekat pada fase diam, misalnya jel silika. Tergantung pada bagaimana b esar atraksi antara senyawa dengan jel silika.

esar atraksi antara senyawa dengan jel silika.

Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan melekat pada jel silika lebih Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan melekat pada jel silika lebih kuat dibanding senyawa lainnya hanya dapat mengambil bagian interaksi van der Wa kuat dibanding senyawa lainnya hanya dapat mengambil bagian interaksi van der Wa als yang lemah. Kita mengatakan bahwa senyawa ini terjerap lebih kuat dari senya als yang lemah. Kita mengatakan bahwa senyawa ini terjerap lebih kuat dari senya wa yang lainnya. Penjerapan merupakan pembentukan suatu ikatan dari satu substan wa yang lainnya. Penjerapan merupakan pembentukan suatu ikatan dari satu substan si pada permukaan.

si pada permukaan.

Terdapat perbedaan bahwa ikatan hidrogen pada tingkatan yang sama dan dapat laru Terdapat perbedaan bahwa ikatan hidrogen pada tingkatan yang sama dan dapat laru t dalam pelarut pada tingkatan yang sama pula. Ini tidak hanya merupakan atraksi t dalam pelarut pada tingkatan yang sama pula. Ini tidak hanya merupakan atraksi antara senyawa dengan jel silika. Atraksi antara senyawa dan pelarut juga merup antara senyawa dengan jel silika. Atraksi antara senyawa dan pelarut juga merup

(7)

akan hal yang penting-hal ini akan mempengaruhi bagaimana mudahnya senyawa ditar akan hal yang penting-hal ini akan mempengaruhi bagaimana mudahnya senyawa ditar ik pada larutan keluar dari permukaan silika.

ik pada larutan keluar dari permukaan silika.

Penyerapan pada kromatografi lapis tipisbersifat tidak permanen, terdapat perger Penyerapan pada kromatografi lapis tipisbersifat tidak permanen, terdapat perger akan yang tetap dari molekul antara yang terjerap pada permukaan jel silika dan akan yang tetap dari molekul antara yang terjerap pada permukaan jel silika dan yang kembali pada larutan dalam pelarut.

yang kembali pada larutan dalam pelarut.

Dengan jelas senyawa hanya dapat bergerak ke atas pada lempengan selama waktu te Dengan jelas senyawa hanya dapat bergerak ke atas pada lempengan selama waktu te rlarut dalam pelarut. Ketika senyawa dijerap pada jel silika-untuk sementara wak rlarut dalam pelarut. Ketika senyawa dijerap pada jel silika-untuk sementara wak tu proses penjerapan berhenti-dimana pelarut bergerak tanpa senyawa. Itu berarti tu proses penjerapan berhenti-dimana pelarut bergerak tanpa senyawa. Itu berarti bahwa semakin kuat senyawa dijerap, semakin kurang jarak yang ditempuh ke atas bahwa semakin kuat senyawa dijerap, semakin kurang jarak yang ditempuh ke atas lempengan.

lempengan.

Bagaimanapun, hal ini memungkinkan senyawa-senyawa tidak terpisahkan dengan baik Bagaimanapun, hal ini memungkinkan senyawa-senyawa tidak terpisahkan dengan baik ketika anda membuat kromatogram. Dalam kasus itu, perubahan pelarut dapat memba ketika anda membuat kromatogram. Dalam kasus itu, perubahan pelarut dapat memba ntu dengan baik termasuk memungkinkan perubahan pH pelarut.

ntu dengan baik termasuk memungkinkan perubahan pH pelarut.

5

5.. KKeeuunnttuunnggaan n ddaarri i kkrroommaattooggrraaffi i llaappiis s ttiippiiss

Beberapa keuntungan dari kromatografi lapis tipis ini : Beberapa keuntungan dari kromatografi lapis tipis ini : •

• IdIdenentitififikakasi si pepemimisasahahan n kokompmpononen en dadapapat t didilalakukukakan n dedengngan an peperereakaksi si wawarnrna, a, flfluouororosesenn si atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet.

si atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet. •

• KKrroommaattooggrraaffi li laappiis ts tiippiis bs baannyyaak dk diigguunnaakkaan un unnttuuk tk tuujjuuaan an annaalliissiiss.. •

• DaDapapat t didilalakukukakan n elelususi i sesecacara ra memenanaik ik (a(ascscenendidingng), ), memenunururun n (d(desescecendndining)g), , atatau au dedengng an cara elusi 2 dimensi.

an cara elusi 2 dimensi. •

• KeKetetepapatatan pn penenenentutuan an kakadadar ar akakan ln lebebih ih babaik ik kakarerena na kokompmpononen en yayang ng akakan an diditetentntukukan an mm erupakan bercak yang tidak bergerak.

erupakan bercak yang tidak bergerak.

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A A.. KKeessiimmppuullaann

Dari uraian di atas dapat dismpulkan bahwa : Dari uraian di atas dapat dismpulkan bahwa : 1.

1. KrKromomatatogograrafi fi lalapipis ts tipipis is memerurupapakakan sn salalah ah sasatu tu ananalalisisis is kukualalititatatif if dadari ri ss uatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berd uatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berd asarkan perbedaan kepolaran.

asarkan perbedaan kepolaran. 2.

2. PePelalaksksananaaaan kn kroromamatotogrgrafafi li lapapis is titipipis bs bisisa da digigununakakan an dedengngan an krkromomatatogograram am a tau perhitungan Rf atau pengidentifikasian senyawa-senyawa. Pelaksanaan kromatog tau perhitungan Rf atau pengidentifikasian senyawa-senyawa. Pelaksanaan kromatog rafi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang merupakan sebuah campuran d rafi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang merupakan sebuah campuran d ari beberapa zat pewarna. Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campu ari beberapa zat pewarna. Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campu ran, pengukuran diperoleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-s ran, pengukuran diperoleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-s enyawa yang muncul. Tidak diperlukan menghitung nilai Rf karena anda dengan muda enyawa yang muncul. Tidak diperlukan menghitung nilai Rf karena anda dengan muda h dapat membandingkan bercak-bercak pada campuran dengan bercak dari asam amino h dapat membandingkan bercak-bercak pada campuran dengan bercak dari asam amino yang telah diketahui melalui posisi dan warnanya.

(8)

3.

3. JiJika ka krkromomatatogograrafi fi lalapipis ts tipipis is yayang ng akakan an dididedeteteksksi pi padada sa sububststanansi si titidadak bk b erwarna dilakukan dengan cara pendaflour dan bercak secara kimia. fase diam pada erwarna dilakukan dengan cara pendaflour dan bercak secara kimia. fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang ditambahkan ked sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang ditambahkan ked alamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet ( alamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet ( UV). Itu berarti jika menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpendar. Untuk memb UV). Itu berarti jika menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpendar. Untuk memb uat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan zat kimia se uat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan zat kimia se hingga menghasilkan produk yang berwarna.

hingga menghasilkan produk yang berwarna. 4.

4. KeKeununtutungngan an dadari ri krkromomatatogograrafi fi lalapipis ts tipipis is adadalalah ah KrKromomatatogograrafi fi lalapipis ts tipipisis banyak digunakan untuk tujuan analisis.Identifikasi pemisahan komponen dapat di banyak digunakan untuk tujuan analisis.Identifikasi pemisahan komponen dapat di lakukan dengan pereaksi warna, fluorosensi atau dengan radiasi menggunakan sinar lakukan dengan pereaksi warna, fluorosensi atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet.Dapat dilakukan elusi secara menaik (ascending), menurun (descendin ultraviolet.Dapat dilakukan elusi secara menaik (ascending), menurun (descendin g), atau dengan cara elusi 2 dimensi. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik g), atau dengan cara elusi 2 dimensi. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak.

karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak. B

B.. SSaarraann

Saran saya sebagai penulis adalah agar sekiranya memberikan masukan dan Saran saya sebagai penulis adalah agar sekiranya memberikan masukan dan kritikan terhadap pembuatan makalah ini agar bisa lebih baik dari sebelumnya. kritikan terhadap pembuatan makalah ini agar bisa lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Anonim,. Kromatografi Lapis Tipis. http://www.chem-istry.org/?sect=belajar Anonim,. Kromatografi Lapis Tipis. http://www.chem-istry.org/?sect=belajar

Anonim.KromatografiLapisTipis.2009.http://greenhati.blogspot.com/2009/01/kromato Anonim.KromatografiLapisTipis.2009.http://greenhati.blogspot.com/2009/01/kromato grafi-lapis-tipis.html . diakses 26 Maret 2011

grafi-lapis-tipis.html . diakses 26 Maret 2011

Gandjar. Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Gandjar. Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta. Pelajar. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan kromatografi kolom yang mana fase diamnya diisikan atau dikemas di dalamnya, pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya berupa lapisan yang

Berbagai kombinasi fase gerak dan fase diam tidak dapat dilakukan dengan mudah dalam HPLC karena faktor biaya analisis. Biaya analisis lebih murah baik untuk biaya

Metode kromatografi lapis tipis (KLT)- densitometri merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat digunakan untuk penentuan kadar kolkisin dalam infus karena relatif

Kromatografi lapis tipis digunakan untuk pemisahan senyawa secara cepat, dengan menggunakan zat penjerap berupa serbuk halus yang dipaliskan serta rata pada

Penggunaan fase gerak serta perbandingan yang sama pada uji Kromatigrafi Lapis Tipis, eluen ini mampu menghasilkan ektrak yang mengandung senyawa alkaloid adalah ektrak

Penggunaan fase gerak serta perbandingan yang sama pada uji Kromatigrafi Lapis Tipis, eluen ini mampu menghasilkan ektrak yang mengandung senyawa alkaloid adalah

!ujuan percobaan adalahuntuk mengisolasi komponen kimia dengan metode kromatografi lapis tipis preparati)e dari fraksi daun kelor ".. # dengan menggunkan

Pemisahan parasetamol, Vitamin C, teofilin dan kofein dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) berdasarkan kecepatan partisi dan adsorbsi dari zat uji ke