• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Operasional PERENCANAAN KAPASITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Operasional PERENCANAAN KAPASITAS"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen  Operasional

PERENCANAAN  KAPASITAS

Putri  Irene  Kanny

(2)

Sub  Pokok  bahasan  pertemuan  ke-­4

l

Definisi  kapasitas  dan  ukuran  kapasitas;;

l

Proses  perencanaan  kapasitas;;

l

Perkiraan  kebutuhan  kapasitas;;

l

Penambahan   kapasitas;;

(3)

PERENCANAAN  PROSES  

PRODUKSI

Perencanaan  proses  adalah  perencanaan  

bagaimana  sekumpulan  aktivitas  produksi  akan  

berlangsung  mulai  dari  input,  pemrosesan,  sampai  

menghasilkan  produk  (output).  

PEMBEDAAN  PROSES  PRODUKSI  

A.

ATAS  DASAR  KARAKTERISTIK  ALIRAN  

PROSESNYA  :  Aliran  Garis,  Aliran  Intermiten  (Job  

Shop)    dan  Aliran  Proyek  

B.

ATAS  DASAR  TIPE  ORDERNYA  :  Produksi  untuk  

(4)

ATAS  DASAR  KARAKTERISTIK   ALIRAN  PROSESNYA  

1.  Aliran  Garis  /  Repetitive  Process  

Proses  produksi  dengan  aliran  input  sampai  dengan  

output  yang  selalu  tetap.  

Perhatikan,  apabila  dikaitkan  dengan  perencanaan  tata  

letak  (lay  out)  di  bagian  awal  materi  MO,  maka  tampak  

bahwa  aliran  proses  garis  ini  timbul  sebagai  konsekuensi  

dari  tata  letak  produk/garis.

(5)

2.  Aliran  Intermiten  

Proses  produksi  dengan  kumpulan  /  kelompok  “  produk  yang  

sejenis  &  dengan  waktu  yang  terputus  – putus.  

Perhatikan,  apabila   dikaitkan  dengan  perencanaan   tata  letak  (lay  out)  di  bagian  awal  

materi   MO,  maka  tampak  bahwa  aliran  proses  intermiten   ini  timbul   sebagai   konsekuensi  

dari  tata  letak  fungsional,   dimana   proses  produksi  tidak  harus  berlangsung   terus   menerus  

dan  semua   pealatan   sejenis   diletakkan   dalam  sebuah   departemen   atau  ruangan  yang  

sama.  Contoh  :  Produksi  furniture  dan  kerjainan   lainnya  

(6)

3.  Aliran  Proyek  

Proses  produksi  dengan  pesanan  khusus  /  unik  

Apabila  dikaitkan  dengan  perencanaan  tata  letak  (lay  out),  maka  

tampak  bahwa  aliran  proses  intermiten  ini  timbul  sebagai  

konsekuensi  dari  tata  letak  posisi  tetap.  

(7)
(8)

MENURUT  TIPE  ORDERNYA

(9)
(10)
(11)

Strategi  Operasi

A.  TIPE  STRATEGI  PROSES  

l

Strategi proses

atau

transformasi

adalah pendekatan

organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan

jasa.

l

Tujuan strategi proses

adalah untuk menemukan suatu

cara membuat produk barang dan jasa yang dapat memenuhi

persyaratan dari konsumen dan spesifikasi produk yang

berada dalam batasan biaya serta konstrain lainnya.

l

Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi

jangka panjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang

dihasilkan. Oleh karenanya banyak strategi perusahaan

ditentukan pada saat keputusan tentang proses ini dilakukan.

(12)

Ada  4  strategi  proses  :  

1.  Strategi  Proses  :  

Fokus  pada  Proses

l

berarti mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling

proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah

tetapi variasinya tinggi.

manufaktur bervolume rendah

l

Dan sebagian besar perusahaan global memilih menggunakan proses

ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “

job shop

n

Banyak penerapan pada usaha seperti restoran dan rumah sakit.

Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik dengan

menggunakan peralatan yang canggih secara elektronis maupun

komputerisasi.

n

Contoh: restoran berupa bar, panggangan dan pembuat roti.

n

Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah

diantara proses secara sebentar-­sebentar (

intermittent

). Setiap proses

didesain untuk melaksanakan beragam aktifitas dan menghadapi

perubahan yang sering terjadi, oleh karenanya disebut juga proses

intermittent.

(13)

2.  Strategi  Proses  :  

Fokus  Berulang

l

Restoran cepat saji adalah suatu contoh penggunaan modul secara

berulang,

dengan

proses

ini

memungkinkan

dilakukannya

customizing yang lebih daripada proses kontinyu. Dengan cara itu,

perusahan mendapatkan keunggulan ekonomis dimana banyak

modul disiapkan.

l

Contoh

perusahaan makanan cepat saji-­ modul roti burger : daging,

keju, mayonase, tomat, bawang

n

berarti proses produksinya berorientasi pada produk yang

menggunakan modul.

n

Modul

adalah bagian atau komponen suatu produk yang telah

disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang

kontinyu.

n

Lini proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini

perakitan klasik.

n

Penerapan secara luas pada industri perakitan baik kendaraan

maupun peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih

terstruktur karenanya fleksibilitas kurang dibandingkan dengan

fasilitas yang terfokus pada proses.

(14)

3.  Strategi  Proses  :  

Fokus  pada  Produk

Strategi Proses yang berfokus pada produk memiliki volume tinggi

dan variasi yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk.

manufaktur bervolume tinggi dan terstandardrisasi

Proses ini disebut juga

proses kontinyu

karena mempunyai lintasan

produksi yang panjang dan kontinyu.

Contoh

yang menerapkan proses ini : Pabrik-­pabrik yang

memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam,

minuman, baut

pada produk jasa seperti rumah sakit yang menetapkan proses

penyembuhan penyakit tertentu melalui serangkaian proses panjang.

Dengan proses seperti ini, standardisasi dan pengendalian kualitas

yang efektif dapat dilakukan.

Perusahaan yang menetapkan strategi proses seperti ini biasanya

fasilitas yang dimiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi

biaya variable rendah sebagai dampak dari pemanfaatan fasilitas

yang tinggi.

(15)

4.  Strategi  Proses  :  

Mass  Customization

l

Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat

beragam tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa

yang

diinginkan

konsumen

dan

kapan

konsumen

menginginkannya.

l

Mass customization merupakan pembuatan produk barang dan

jasa yang dapat memenuhi keinginan konsumen yang semakin

unik secara cepat dan murah.

l

Perusahaan yang menerapkan proses ini menghadapi tantangan

yang membutuhkan kemampuan operasional karena keterkaitan

logistik, produksi dan penjualan semakin erat.

l

Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang

imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang

dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah.

l

Contoh

: Toyota mengumumkan penyerahan mobil yg

(16)

Contoh  strategi  proses  Mass  customization  

l

Industri jasa telah mulai menerapkannya, seperti jasa pelayanan

telepon menyediakan pilihan caller ID, call waiting, voice mailbox,

call forwarding sesuai kebutuhan konsumen.

l

Juga pada perusahaan yang mengadakan persediaan musik di

internet yang memungkinkan konsumen memilih lagu pilihan

mereka dan memasukkannya dalam sebuah CD khusus yang

langsung bisa dikirim ke alamat masing-­masing konsumen.

l

Salah satu persyaratan penting dalam mass customization adalah

adanya

ketergantungan

pada

desain

modular. Walaupun

demikian penjadwalan yang efektif dan throughput yang cepat

juga diperlukan.

l

Dampak yang dapat terlihat adalah pada penurunan persediaan

dan peningkatan tekanan pada kinerja penjadwalan dan rantai

pasokan.

l

Strategi proses ini sulit, tetapi hampir semua organisasi menuju

kesana dengan cara seperti yang ditujukkan dalam gambar

berikut.

(17)
(18)

Perencanaan  Kapasitas  Produksi

l

Kapasitas (

capacity)  

adalah hasil produksi atau

volume  pemrosesan (

throughput

)  atau jumlah unit  

yang  dapat ditangani,  diterima,  disimpan,  atau

diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu

periode waktu tertentu.

l

Kapasitas menentukan :

Persyaratan modal  sehingga memengaruhi sebagian

besar biaya tetap.

Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau

(19)

Beberapa  Definisi  Kapasitas  Secara  Umum

Design  capacity

:  tingkat  keluaran  per  satuan  waktu  pabrik  

yang  dirancang

Rated  capacity

:  tingkat keluaran per  satuan waktu yang  

menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai

kemampuan memproduksinya

Standard  capacity

:  tingkat  keluaran  per  satuan  waktu  yang  

ditetapkan  sebagai  “sasaran”  pengoperasian  bagi  manajemen,  

supervisi  dan  para  operator  mesin

Actual/operating  capacity

:  tingkat  keluaran  rata-­rata  per  

satuan  waktu  selama  periode-­periode   waktu  yang  telah  lewat

Peak  capacity  

:  jumlah  keluaran  per  satuan  waktu  yang  dapat  

dapat  dicapai  melalui  maksimasi  keluaran  &  mungkin  dilakukan  

(20)

Tujuan perencanaan kapasitas

:  

pencapaian tingkat utilitas tinggi dan

tingkat pengembalian investasi yg tinggi,  

penetapan ukuran fasilitas sangatlah

(21)
(22)

Contoh  salah  satu  perhitungan  

kapasitas  produksi  :  

(23)

Penambahan  Kapasitas  produksi

Seringkali  perusahaan  dihadapkan  pada  kenyataan  

mengenai  perlunya  menambah  kapasitas  produksi.  

Penambahan  atau  peningkatan  kapasitas  produksi  

dapat  dilakukan  dengan  beberapa  alternatif,  seperti  :  

1.Penambahan  jumlah  mesin  atau  karyawan  

2.Penambahan  jumlah  jam  kerja  atau  lembur  

3.Penambahan  luas  perusahaan  

4.Memaksimalkan  kapasitas  mesin  dan  sumber  

daya  lainnya  

(24)

Kebaikan  kerja  lembur  :  

v

upah  karyawan  naik  lebih  senang

v

meminimumkan  rekruitmen  yang  kemudian  

diberhentikan   menghindari  turunnya  produktivitas

v

dapat  mengoptimalkan  sumber  daya  yang  dimiliki  

Kelemahan  kerja  lembur  :  

v

pendapatan  karyawan  berfluktuatif

v

produktivitas  selama  lembur  bisa  turun

v

selesainya  periode  lembur  akan  membuat  karyawan  

merasa  ‘kehilangan’  menurunkan  kinerja  biar  ada  

lembur  lagi

(25)

Pertimbangan Kapasitas

:

Selain integrasi dan investasi yang  ketat,  ada

4  pertimbangan khusus bagi terciptanya

kapasitas yg baik mengenai kapasitas :

1. Ramalkan permintaan secara ketat

2. Memahami teknologi dan peningkatan

kapasitas

3. Temukan volume  yang  optimal  (skala

ekonomis dan non  ekonomis)

(26)

Jika kapasitas terlalu besar,  sebagian

fasilitas akan menganggur dan akan

terdapat biaya tambahan yang  

dibebankan pada produksi yg ada

.

Permintaan  melebihi  Kapasitas

Curtail  demand  by  raising  prices,  scheduling  longer  

lead  time.

Long  term  solution  is  to  increase  capacity.

Kapasitas  melebihi  Permintaan.

Stimulate  market.

Product  changes.

(27)

Permintaan melebihi kapasitas

Perusahaan  dapat membatasi permintaan

dengan menaikan harga,  membuat

penjadwalan dengan

lead  time  

yang  panjang

dan mengurangi bisnis dengan keuntungan

marginal.

Solusi jangka panjang dengan meningkatkan

fasilitas.

(28)

Kapasitas melebihi permintaan

perusahaan mungkin menginginkan

untuk merangsang permintaan melalui

pengurangan harga atau pemasaran

yang  agresif,  atau mungkin

menyesuaikan diri terhadap pasar

melalui perubahan produk.

(29)

Penyesuaian pada Permintaan

Musiman

dalam beberapa kasus,manajemen

merasa terbantu jika dapat

menawarkan produk dengan pola

permintaan yang  saling melengkapi.

Misal.  Perusahaan  menambahkan lini

mesin mobil salju pada lini mesin jet  

ski  untuk memuluskan pola

(30)

Manajemen  Permintaan

ü

Pergeseran  permintaan  ke  periode  lainnya  

ü

Insentif,  promosi  penjualan,  kampanye  iklan  

ü

Penawaran  produk  atau  jasa  dengan  pola  

permintaan  

countercyclical

ü

Bermitra  dengan  pemasok  untuk  

mengurangi  distorsi  informasi  sepanjang  

rantai  pasokan

(31)

Penyesuaian  Kapasitas  untuk  Memenuhi  Permintaan

1. Produksi  pada  tingkat  yang  konstan  dan  menggunakan  

persediaan   untuk  menyerap  fluktuasi  permintaan   (tingkat  

produksi)

2. Mempekerjakan   dan  memecat  pekerja  untuk  memenuhi  

permintaan   (

demand  chase

)

3. Mempertahankan   sumber  daya  untuk  tingkat  permintaan  

yang  tinggi

4. Menambah   atau  mengurangi   jam  kerja  (lembur  &  

undertime

)

5. Subkontrak   pekerjaan  ke  perusahaan   lain

6. Menggunakan   pekerja  paruh  waktu

7. Memberikan  layanan  atau  produk  pada  periode  waktu  

kemudian.

hanya  bekerja  jika  pelanggan  bersedia  untuk  

menunggu  produk  /  jasa

(  

backordering

)

(32)

JENIS  KAPASITAS

l

Kapasitas  desain  (

design  capacity

):  

the  

maximum  theoretical  output  of  a  system.

l

Kapasitas  efektif  (

effective  capacity

):  

the  

capacity  a  firm  expects  to  achieve  given  

current  operating  constraints.  Often  

(33)

KAPASITAS  DESAIN  DAN  

KAPASITAS  EFEKTIF

Kapasitas desain

(

design  capacity)  

adalah

output  maksimum sistem secara teoritis pada

suatu periode waktu tertentu dengan kondisi

ideal.

Kapasitas desain biasanya dinyatakan

dalam tingkatan tertentu seperti jumlah

bahan baku yang  dapat diproduksi setiap

minggu,  setiap bulan,  atau setiap tahun.

(34)

Banyak perusahaan,  pengukuran kapasitas

dapat dilakukan secara langsung,  yaitu jumlah

maksimum dari unit  yg diproduksi dalam suatu

waktu tertentu.

Contoh

:  banyak tempat tidur (rumah sakit),  

jumlah anggota aktif (dalam sebuah

organisasi)  dan ukuran ruang kelas (sekolah).

Organisasi  lain  menggunakan  waktu  

kerja  total  yg  tersedia  sebagai  sebuah  

pengukuran  kapasitas  keseluruhan.

(35)

Kapasitas efektif

:  kapasitas yang  

diperkirakan dapat dicapai oleh

perusahaan dengan keterbatasan operasi

yang  ada sekarang.

Kapasitas efektif biasanya lebih rendah

dari kapasitas desain,  karena fasilitas

yang  ada mungkin telah direncanakan

untuk versi produk sebelumnya atau

ukuran bauran produk yang  berbeda

dengan yang  sedang diproduksi.

(36)

Ø

Efisiensi:  Persentase kapasitas efektif

yang  sesungguhnya telah dicapai.

Ø

Efisiensi:  Output  Aktual/Kapasitas

Efektif

Ø

Output  Aktual (atau yang  diharapkan)    =  

(Kapasitas Efektif)  (Efisiensi)

Utilisasi:  Persentase kapasitas desain

yang  sesungguhnya telah dicapai.

Utilisasi:  Output  Aktual/Kapasitas

(37)

(1).  

Utilitas

:  Output  aktual  :  %  kapasitas  

desain  yang  sesunguhnya  telah  dicapai.

(2).  

Efisiensi  

:  Output  Aktual  :  %  kapasitas  

efektif  yang  sesungguhnya  telah  dicapai

(%)

desain

Kapasitas

Output

Utilitas

=

(%)

Efektif

Kapasitas

Output

Efisiensi

=

Pengukuran Kapasitas

(38)

Perusahaan  Bakery  memiliki  pabrik  yang  

memproduksi  roti  “Java  Bakery”  untuk  sarapan  dan  

ingin  memahami  kapasitasnya  dengan  lebih  baik.  

Tentukan  

kapasitas  desain  (utilitas)  

dan  

kapasitas  

efektif  (efisiensi)

,  jika  

fasilitas  memproduksi  =  148.000  roti

kapasitas  efektif  pabrik  =  175.000  roti

Lini  produksi  beroperasi  7  hari/  minggu  dgn  3  giliran  

kerja  masing-­masing  8  jam/hari.  Lini  tersebut  

dirancang  untuk  memproduksi  roti  isi  keju  dan  

cokelat  dengan  tingkat  output  =  1.200  roti/jam.

(39)

Penyelesian :

Kapasitas  desain  =  (7  hari  x  3  giliran  kerja  x  8  jam)  x  (1  200  roti/jam)  

=  (168)  x  (1  200)

=  

201.600   roti

%

4

,

73

600

.

201

000

.

148

=

=

=

desain

Kapasitas

Output

Utilitas

%

6

,

84

000

.

175

000

.

148

=

=

=

Efektif

Kapasitas

Output

Efisiensi

(40)

Manajer  produksi  menetapkan  output  yg  diperkirakan  

dari  lini  produksi  kedua  bagi  departemen  penjualan.  

Kapasitas  efektif  lini  kedua  =  175.000  roti.    Lini  pertama  

beroperasi  dengan  tingkat  efisiensi  84,6%  (spt  contoh-­1),  

sedangkan  output  lini  kedua  akan  lebih  sedikit  daripada  

lini  pertama  karena  pekerja  yang  tersedia  baru  direkrut  

sehingga  efisiensi  yang  diperkirakan  tidak  lebih  dari  

75%.  Berapa  output  yg  diperkirakan?

CONTOH  2

Output  =  (kapasitas  efektif)  x  (efisiensi)

=  (175.000)  x  (0,75)

(41)

Analisis  Titik  Impas

(

Break  Even  Point  Analysis

)

Tujuan

:  untuk  menemukan  sebuah  titik  dalam  rupiah  dan  

unit,  dimana  biaya  sama  dengan  keuntungan/pendapatan.  

Konsep  BEP  membantu  penentuan  kapasitas  produksi.  

Perusahaan  harus  beroperasi  di  tingkat  ini  untuk  

mencapai  keuntungan.  

TITIK  IMPAS

dimana  

pengeluaran  

perusahaan  untuk  produksi  sama  dengan  hasilnya  sehingga  

perusahaan  dalam  kondisi  impas  

l

Asumsi:

Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya

dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus sehingga

berbentuk fungsi linear.

(42)
(43)

Rumus Titik Impas/BEP

Kasus  Produk  tunggal

Titik  impas  (dalam  unit)  =

1  -­

Titik  impas  (dalam  rupiah)  =

Titik  break-­even  merupakan  titik  dimana  penghasilan  total  

sama  dengan  biaya  total  

(44)

l

Contoh:  PT  X  memiliki  biaya  tetap  =  Rp  1.000.000,-­

Biaya  tenaga  kerja  Rp  12.500,-­ per  unit  Biaya  Bahan  

Baku  Rp  7.500,-­ per  unit  ,  Harga  jual  Rp  40.000,-­ per  

unit.  

Maka  :

Rp  1.000.000,-­

l

BEP  x  

=  -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­ =  50  unit  

Rp  40.000,-­ -­ (Rp  12.500,-­ +  Rp  7.500,-­)  

Rp  1.000.000,-­

l

BEP  rp  

=  -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­ =  Rp  2.000.000  ,-­

(Rp  12.500,-­ +Rp  7.500,-­)  

1  -­ -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­

Rp  40.000,-­

(45)

BEP

X

&  BEP  

$

?

(46)
(47)

Kasus  Multi  Produk

Dimana;;

V =  biaya  variabel  per  unit

P =  harga  per  unit

F  =  biaya  tetap

W=  Persentase  setiap  produk  dari  total  penjualan  

dalam  rupiah

(48)

Informasi dari sebuah rumah makan adalah sebagai berikut.  

Biaya tetap 35  juta rupiah  per  bulan.

Produk

Harga

Biaya

Ramalan  Penjualan  

tahun  (Unit)

Roti  isi  daging

29.500

12.500

7000

Minuman  ringan

8000

3000

7000

Kentang  panggang

15.500

4700

5000

Teh

7500

2500

5000

Salad

28.500

10.000

3000

(49)

Produk

Harga   Jual

(P)

Biaya  

Variabel

(V)

V

P

1-­V

P

Penjualan  

Tahunan  

(Ramalan*P)

Wi

(1-­Vi/Pi)  Wi

A

29500

12500

0,423

0,577

206   500   000

0,446

0,257

B

8000

3000

0,375

0,625

56  000   000

0,121

0,075

C

15500

4700

0,303

0,697

77  500   000

0,167

0,116

D

7500

2500

0,333

0,667

37  500   000

0,081

0,053

E

28500

10000

0,350

0,650

85  500   000

0,185

0,119

463   000   000

0,625

Penyelesaian

Rp   35  000   000   x  12  

BEP   rp  =    -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­ =  

Rp  672   000   000

per  tahun  

0,625  

Jika   1  tahun   =  52  minggu,   1  minggu   =  6  hari,  maka   1  tahun   =

312  

hari  

Rp  672   000   000

Jadi   BEP   rp  =  -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­ =  Rp  

2  153   846   20  

312  

WiA  x  BEP   rp      

0,446

x  Rp  

2.153.846,20  

Kapasitas   penjualan   Produk   A  per  hari  =  -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­ =  -­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­-­ =  33  unit  

PiA      Rp  

29.500,-­

(50)

Referensi

Dokumen terkait

Luas wilayah Kecamatan Batangan adalah 50,66 km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 40.896 jiwa yang tersebar di delapan belas desa yaitu Desa Tlogomojo, Desa Sukoagung,

Sedangkan pemberian tekanan positif dan/atau volume saat ventilasi mekanik untuk membuka alveoli sebagai terapi gagal napas mengakibatkan peningkatan tekanan

Komponen – komponen yang terdapat dalam sistem pakar yaitu User Interface yang dalam sistem ini adalah halaman cek penyakit kucing, basis pengetahuan yang

AREAL LAINNYA : Diisi dengan areal perairan lepas pantai di dalam Wilayah Kerja atau Wilayah Sejenisnya yang tidak dikenakan PBB sebagaimana diatur dalam Pasal 3

Khusus karakter channel (CH) pada posisi Priority Indicator menunjukkan bahwa berita tersebut adalah Check, yang tidak mempunyai Address Indicator.Suatu berita Priority Indicator

Tujuan Materials Control adalah kemampuan untuk melakukan pemesanan pada waktu yang sesuai dengan sumber terbaik untuk memperoleh jumlah yang tepat pada harga dan kualitas yang

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat signifikan (p<0,01)

Strategi yang dibutuhkan untuk mengendalikan biaya IT dan menghasilkan nilai lebih tinggi pada dampak bottom-line adalah memerlukan proses perencanaan yang efektif,