Team project ©2017
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah,
memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk
kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama
penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat
yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work
non-commercially, as long as you credit the origin creator
and license it on your new creations under the identical
terms.
PERANCANGAN KOMPOSISI SHOT
UNTUK MEMVISUALISASIKAN HUBUNGAN ANTARA
DUA TOKOH UTAMA DALAM ANIMASI DUA DIMENSI
‘RANCAK!’
Skripsi Penciptaan
Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S.Sn.)
Nama : Stefani Guscia Suryana
NIM : 00000018680
Program Studi : Film dan Televisi Fakultas : Seni & Desain
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Stefani Guscia Suryana
NIM : 00000018680
Program Studi : Film dan Televisi Fakultas : Seni & Desain
Universitas Multimedia Nusantara Judul Skripsi:
PERANCANGAN KOMPOSISI SHOT
UNTUK MEMVISUALISASIKAN HUBUNGAN ANTARA DUA TOKOH UTAMA DALAM ANIMASI DUA DIMENSI ‘RANCAK!’
dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi dan karya penciptaan ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana, baik di Universitas Multimedia Nusantara maupun di perguruan tinggi lainnya.
Karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan dan pelaksanan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing akademik dan nara sumber.
Demikian surat Pernyataan Orisinalitas ini saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan serta ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah Skripsi Penciptaan berjudul “Perancangan Komposisi Shot untuk Memvisualisasikan Hubungan antara Dua Tokoh Utama dalam Animasi Dua Dimensi ‘Rancak!’ ” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Topik Skripsi Penciptaan ini diangkat karena penulis menyadari cerita merupakan sebuah media yang memiliki pesan atau makna yang ingin disampaikan kepada audiensnya, dan telah berkembang sejak zaman dahulu kala dalam bentuk cerita yang disampaikan secara verbal dan turun-temurun hingga sekarang dimana cerita tersebut tidak hanya disampaikan melalui audio tetapi juga menggunakan visual seperti dalam halnya animasi. Dengan menggunakan animasi yang bersifat audio visual, seorang animator dapat menunjukkan detil cerita yang tidak dapat tersampaikan dengan maksimal jika hanya disampaikan secara verbal, seperti ketegangan konflik yang dialami tokoh, emosi yang dirasakan tokoh, dan karakter tokoh yang dapat terlihat dari bahasa tubuhnya. Untuk itu, dibutuhkan seorang storyboard artist yang berperan untuk merancang segala hal yang nantinya akan muncul di layar agar dapat mendukung penyampaian cerita.
Skripsi Penciptaan ini disusun sebagai media pembelajaran lebih dalam bagi penulis serta untuk membuka wawasan mahasiswa-mahasiswi yang tertarik untuk mendalami teknik perancangan storyboard, khususnya teknik-teknik dalam komposisi shot. Harapan penulis adalah dengan melakukan banyak studi untuk memperdalam pengetahuan tentang elemen-elemen dalam perancangan shot seperti yang terpapar dalam Skripsi Penciptaan ini serta mengaplikasikannya,
vi
dapat tercipta sebuah karya animasi yang secara maksimal memanfaatkan medianya untuk menyampaikan sebuah cerita yang terkesan kepada penonton.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyusunan Skripsi Penciptaan ini:
1. Kus Sudarsono, S.E., M.Sn., selaku Ketua Program Studi Film dan Televisi Universitas Multimedia Nusantara.
2. Christian Aditya, S.Sn., M.Anim., selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Skripsi Penciptaan.
3. M. Cahya Daulay, S.Sn., M.Ds., selaku dosen pembimbing akademik. 4. Christine M. Lukmanto, S.Sn., M.Anim. selaku ketua sidang akhir. 5. Bharoto Yekti, S.Ds., M.A., selaku penguji dalam sidang akhir.
6. Andrew Willis, B.A., selaku dosen ahli yang memberi masukan dalam sidang akhir.
7. Kemberly Dilois sebagai teman sekelompok yang bersama-sama berjuang dalam pembuatan Tugas Akhir.
8. Teman-teman Pentamotion yang telah memberikan dukungan dan sama-sama berjuang membuat Tugas Akhir serta Skripsi Penciptaan. 9. Keluarga serta teman-teman Penulis yang telah memberikan dukungan
sehingga Skripsi Penciptaan ini terselesaikan dengan baik.
Tangerang, 14 Desember 2017
vii
ABSTRAKSI
Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, khususnya komunikasi nonverbal yang dapat memperkuat ataupun menentang komunikasi verbal. Dalam animasi bisu, komunikasi nonverbal merupakan cara komunikasi utama yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar tokoh. Dengan memperhatikan komunikasi nonverbal tiap tokoh animasi akan menjadi semakin hidup. Karenanya perlu perancangan matang dalam tahap pembuatan animasi supaya semua yang tampak dilayar dapat membantu penonton menyimpulkan pesan yang ingin disampaikan film animasi tersebut. Perancangan ini biasanya menggunakan storyboard. Laporan skripsi penciptaan ini akan membahas perancangan shot storyboard dalam animasi pendek dengan menggunakan pergerakan dan sudut dalam kamera, serta teknik-teknik komposisi yang dapat menjelaskan hubungan antar dua tokoh utama dalam film. Teknik komposisi tersebut diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan storyboard untuk menonjolkan komunikasi nonverbal dalam interaksi langsung maupun tidak langsung antara kedua tokoh tersebut. Data mengenai teknik kamera dan komposisi dikumpulkan melalui studi pustaka dan studi referensi film-film
live-action maupun animasi yang menonjolkan hubungan antar tokoh sebagai
penggerak cerita.
viii
ABSTRACT
Communication is one of the most important aspect of human life, especially non-verbal communication which can strengthen or counter non-verbal communication. In silent animation, non-verbal communication is the main communication means used to explain the relationship between characters in the film. Non-verbal communication is an important tool to make the animated characters appear alive. To reach that, animators need to plan anything that will appear on the screen in the pre-production process so the audience will understand the meaning the animation is trying to convey. This planning method is usually conducted using storyboard. In this thesis, the writer decided to write about shot designs of animated short film while paying attention to camera movement and angles, also composition techniques which can help to explain the relationship between the two main characters in the film better. These composition techniques are used to highlight the non-verbal communication between these two characters, in both direct and indirect communication. Materials about camera and composition techniques are gathered by studying books about camera and composition in film, and also by studying films which have relationship between characters as the main driving force of the story.
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT………..ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI………..iv
KATA PENGANTAR………....v ABSTRAKSI………....vii ABSTRACT………..viii DAFTAR ISI………...ix DAFTAR GAMBAR………….………...xii DAFTAR LAMPIRAN………...…...xv
BAB I PENDAHULUAN………...1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Rumusan Masalah...3
1.3. Batasan Masalah...3
1.4. Tujuan Skripsi Penciptaan...3
1.5. Manfaat Skripsi Penciptaan...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………5
2.1. Animasi...5
2.2. Storyboard...7
2.2.1. Tahapan Pembuatan Storyboard...8
2.3. Komponen dan Prinsip dalam Storyboard...10
x
2.3.1.1. Shot Berdasarkan Jarak Kamera...11
2.3.1.2. Shot Berdasarkan Sudut Kamera...17
2.3.1.3. Shot Berdasarkan Pergerakan Kamera...19
2.3.2. Depth of Field...21
2.3.3. Komposisi dalam Film...22
2.3.4. Transisi...34
BAB III METODOLOGI………38
3.1. Gambaran umum...38
3.1.1. Sinopsis...39
3.1.2. Posisi Penulis...39
3.2. Tahapan Kerja...40
3.3. Studi Referensi...41
3.3.1. Studi Referensi untuk Shot 10 (Scene 1)...42
3.3.2. Studi Referensi untuk Shot 29 dan 30 (Scene 5)...47
3.3.3. Studi Referensi untuk Shot 42 dan 59 (Scene 6)...56
3.4. Perancangan Shot...57
3.4.1. Perancangan Shot 10 (Scene 1)...57
3.4.2. Perancangan Shot 29 dan 30 (Scene 5)...60
3.4.3. Perancangan Shot 42 dan 59 (Scene 6)...63
BAB IV ANALISIS………..68
4.1. Shot 10 (Scene 1)...68
xi
4.2.1. Shot 29...72
4.2.2. Shot 30...73
4.3. Shot 42 dan 59 (Scene 6)...76
4.3.1. Shot 42...76 4.3.2. Shot 59...78 BAB V PENUTUP………81 5.1. Kesimpulan...81 5.2. Saran...83 DAFTAR LAMPIRAN….…...xv DAFTAR TABEL….…...xvi DAFTAR PUSTAKA…...xvii
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Animation Pipeline………..6
Gambar 2.2. Storyboard Thumbnail………...…..9
Gambar 2.3. Storyboard film animasi ‘Tokyo Godfathers’ karya Satoshi Kon…...9
Gambar 2.4. Extreme Long Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...11
Gambar 2.5. Very Long Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...12
Gambar 2.6. Long Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...12
Gambar 2.7. Medium Long Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...13
Gambar 2.8. Medium Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...14
Gambar 2.9. Medium Close-up pada film ‘Tokyo Godfathers’...15
Gambar 2.10. Close-up pada film ‘Tokyo Godfathers’...15
Gambar 2.11. Big Close-up pada film ‘Tokyo Godfathers’...16
Gambar 2.12. Extreme Close-up pada film ‘Tokyo Godfathers’...16
Gambar 2.13. Eye Level Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...17
Gambar 2.14. Low Angle Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...18
Gambar 2.15. High Angle Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...18
Gambar 2.16. Over the Shoulder Shot pada film ‘Tokyo Godfathers’...19
Gambar 2.17. Shallow and deep Depth of Field...21
Gambar 2.18. Rule of Thirds...23
Gambar 2.19. Balanced Composition and Unbalanced Composition...24
Gambar 2.20. Hitchcock’sRule...25
Gambar 2.21. 180 Degree Rule...25
xiii
Gambar 2.23. Penerapan pergerakan lateral untuk menggambarkan kondisi
psikologis tokoh dalam film ‘Strangers in a Train’...30
Gambar 2.24. Lookroom...31
Gambar 2.25. Penerapan lighting dalam komposisi shot...32
Gambar 2.26. Penerapan lighting dalam komposisi shot untuk menunjukkan emosi tokoh...34
Gambar 2.27. Contoh Match Cut...35
Gambar 2.28. Contoh Clean Exit dan Clean Entrance...36
Gambar 2.29. Contoh Jump Cut...37
Gambar 3.1. Skema tahapan kerja perancangan storyboard...41
Gambar 3.2. Staging dalam ‘Wreck-it Ralph’...43
Gambar 3.3. Staging dalam ‘The Secret of Kells’...44
Gambar 3.4. Penerapan Hitchcock’s rule dalam ‘The Incredibles’...45
Gambar 3.5. Perbedaan posisi Mirage pada babak awal ‘The Incredibles’...46
Gambar 3.6. Penerapan sudut low angle dan high angle dalam ‘Wreck-it Ralph’...47
Gambar 3.7. Penggunaan aspek pencahayaan untuk memvisualisasikan kontras karakter tokoh dalam ‘Wreck-it Ralph’...48
Gambar 3.8. Penggunaan aspek pencahayaan untuk menjelaskan situasi tokoh dalam ‘Wreck-it Ralph’...49
Gambar 3.9. Adegan konflik dalam babak pertama ‘Whiplash’...50
xiv
Gambar 3.11. Penggunaan aspek pencahayaan untuk menjelaskan karakter tokoh
dalam ‘The Secret of Kells’...54
Gambar 3.12. Bayangan Viking di salah satu shot dalam ‘The Secret of Kells’... 55
Gambar 3.13. Penerapan staging dalam ‘The Incredibles’...56
Gambar 3.14. Perancangan awal sekuen shot 10, 11, dan 12 ...58
Gambar 3.15. Perancangan final shot 10 ...59
Gambar 3.16. Perancangan awal shot 29 dan 30 ...61
Gambar 3.17. Perancangan final shot 29 ...62
Gambar 3.18. Perancangan final shot 30 ...62
Gambar 3.19. Perancangan awal shot 42 ...64
Gambar 3.20. Perancangan final shot 42 ...65
Gambar 3.21. Perancangan awal shot 59 ...66
Gambar 3.22. Perancangan final shot 59 ...67
Gambar 4.1. Perbandingan tahap storyboard dengan tampilan final shot 10 dalam animasi pendek dua dimensi ‘Rancak!’ ...69
Gambar 4.2 Perbandingan tahap storyboard dengan tampilan final shot 29 dalam animasi pendek dua dimensi ‘Rancak!’...73
Gambar 4.3. Perbandingan tahap storyboard dengan tampilan final shot 30 dalam animasi pendek dua dimensi ‘Rancak!’...74
Gambar 4.4. Perbandingan tahap storyboard dengan tampilan final shot 42 dalam animasi pendek dua dimensi ‘Rancak!’...77
Gambar 4.5. Perbandingan tahap storyboard dengan tampilan final shot 59 dalam animasi pendek dua dimensi ‘Rancak!’...79
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A: STORYBOARD.………...xix LAMPIRAN B: KARTU KONSULTASI BIMBINGAN TUGAS AKHIR/ SKRIPSI…………..………..xxxv
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Analisis Shot 10 ...71
Tabel 4.2. Analisis Shot 29 ...73
Tabel 4.3. Analisis Shot 30 ...75
Tabel 4.4. Analisis Shot 42 ...78