MANAJEMEN AIR
MANAJEMEN AIR P
PADA SEKTOR INDU
ADA SEKTOR INDUSTRI
STRI
DI KOTA TANGERANGPROVINSI BANTEN
DI KOTA TANGERANGPROVINSI BANTEN
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN
2013 2013
evapotranspirasi evapotranspirasi
SIKLUS HIDROLOGI
SIKLUS HIDROLOGI
Pelepasan Air
Pelepasan Air TTanahanah
Arus antara Arus antara Aliran Aliran Permukaan Permukaan Peresapan
Peresapan Permukaan AirPermukaan Air
Tanah
Siklus Hidrogeologi Siklus Hidrogeologi
SUMBERDAYA AIR
Air LAUT
• Sumber air di daratan dibagi menjadi air permukaan (surface water ) dan air tanah (groundwater )
• Air permukaan adalah air yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut
• Airtanah adalah air yang mengisi rongga-rongga pori tanah atau batuan serta bertekanan sama dengan atmosfer, dengan kata lain air yang
terdapat di bawah permukaan airtanah
(groundwater table) dan pada zone jenuh (saturasi).
TOTAL AIR DUNIA
2.39 97.61
Air Laut (97,61%) Air Tawar (2,39%)
DISTRIBUSI AIR TAWAR 1 1
52 38
8
Air Danau ( 52 %) Soil moisture (38%)
Uap air (8%) Air dalam mahluk hidup (1%)
1
20 79
Tabel 1 Perkiraan Jumlah Sumberdaya Air di Bumi (Fetter, 1997)
Lokasi Volume Air
(km3) Persen Air di daratan 37800 2,8
Danau air tawar 125 0,009 Danau air asin dan laut daratan 104 0,008
Sungai 1,25 0,0001
Kelembaban tanah dan air vadose 67 0,005 Air tanah sampai kedalaman 4000 m 8350 0,61 Es dan glaciers 29200 2,14 Air di atmosfir 13 0,001 Air di Lautan 1.320.000 97,2
Kondisi Air di Indonesia
Kondisi Air di Indonesia
•
• Indonesia memiliki Indonesia memiliki potensi sumber potensi sumber daya air daya air sebesar 2,8 sebesar 2,8 triliun m³/tahun atriliun m³/tahun atau sekitar tau sekitar 5% dari5% dari
persediaan air dunia (The World’s Water, Vol 7) yang tersebar
persediaan air dunia (The World’s Water, Vol 7) yang tersebar dalam 7.956 sungai dan 521dalam 7.956 sungai dan 521
danau yang ada diberbagai wilayah Indonesia dengan ketersediaan air sekitar
danau yang ada diberbagai wilayah Indonesia dengan ketersediaan air sekitar 700 milliar setia700 milliar setia
tahun. Meskipun demikian, potensi tersebut selama ini
tahun. Meskipun demikian, potensi tersebut selama ini hanya terkelola dengan baik sekitarhanya terkelola dengan baik sekitar
25%, sisanya terbuang ke laut.
25%, sisanya terbuang ke laut. Sedangkan pemanfaatannya sebagian besar atau sekitar 91%Sedangkan pemanfaatannya sebagian besar atau sekitar 91%
untuk pertanian dan sisanya untuk domestik dan industri.
untuk pertanian dan sisanya untuk domestik dan industri.
•
• Untuk dapat Untuk dapat mengetahui potensi mengetahui potensi air tanah yair tanah yang dimiliki oleh ang dimiliki oleh setiap wilayah setiap wilayah kabupaten atau kabupaten atau kotkot
maka digunakan suatu metode perhitungan dengan memanfaatkan data yang
maka digunakan suatu metode perhitungan dengan memanfaatkan data yang ada.ada.
•
• Pada tahPada tahun 2010, un 2010, Kementrian PerinduKementrian Perindustrian telah strian telah melakukan pendmelakukan pendataan terhaataan terhadap kebutuhandap kebutuhan
air di 158 industri lahan air (KLUI 3 digit)
air di 158 industri lahan air (KLUI 3 digit) yaitu Manufaktur makanan (KLUI 154), Manufakturyaitu Manufaktur makanan (KLUI 154), Manufaktur
Minuman (KLUI 155), Industri Kimia Dasar (
Minuman (KLUI 155), Industri Kimia Dasar (KLUI 241) dan Usaha industri Serat Buatan (KLUIKLUI 241) dan Usaha industri Serat Buatan (KLUI
243), yang tersebar di 6 (enam) provinsi yaitu
•• KAWASAN RESAPAN AIRKAWASAN RESAPAN AIR •• SEMPADAN SUMBER AIRSEMPADAN SUMBER AIR
••INDUSTRI/HOTEL/INDUSTRI/HOTEL/
RESTORAN/RUMAH SAKIT RESTORAN/RUMAH SAKIT •• RUMAH TANGGARUMAH TANGGA
•• PERTANIAN/PETERNAKANPERTANIAN/PETERNAKAN KERUSAKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENCEMARAN PENCEMARAN AIR AIR FLUKTUASI FLUKTUASI DEBIT TINGGI DEBIT TINGGI EROSI/ EROSI/ SEDIMENTASI SEDIMENTASI DEBIT DEBIT KECIL KECIL DEBIT DEBIT BESAR BESAR KRISIS AIR
KRISIS AIR BANJIRBANJIR
Perambahan hutanPerambahan hutan
IllIllegal legal logog gg inging
Kebakaran hutan dan lahanKebakaran hutan dan lahan
Alih fungsi lahanAlih fungsi lahan
dlldll
•• mata air mata air •• sungai sungai
•• danau/waduk danau/waduk •• dll dll
ISU
Manfaat Kegiatan
• Kegiatan ini akan bermanfaat bagi pelaku industri dan stakeholder , dimana pelaku industri dan stakeholder dapat mempertimbangkan darimana sumber air
diperoleh, jenis air yang akan digunakan dan berapa banyak debit yang dibutuhkan, sehingga
keberlangsungan pelaku industri dan stakeholder bisa terjaga. Merumuskan kebijakan air industri yang tepat sesuai dengan kebutuhan (demand ) dan ketersediaannya (supply ), sehingga industri yang ada dapat berkembang dan terus tumbuh berkelanjutan seiring dengan daya dukung air industri di suatu zona/kawasan
Ruang Lingkup Kajian Air industri
• Desk Study terhadap data sekunder dan informasi mengenai kriteria air industri.
• Survei lapangan di Kota Tangerang, Provinsi Banten pada 35 industri manufaktur dengan berbagai jenis untuk mengetahui kebutuhan air industrinya.
• Pengamatan dan survei lapangan pada instansi pemerintah yang terkait untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung ketersediaan air industri. • Pengumpulan, pengolahan dan analisis data untuk menyusun neraca air industri, trend kebutuhan dan ketersediaan air industri dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Perencanaan Penyediaan Air
Sektor Industri
1. Sumber Air Industri yang Potensial
2. Zona Daerah Industri (jenis, skala,
kebutuhan)
3. Pemetaan dan Rencana Penyediaan
Sumberdaya Air
4. Penyediaan Sumberdaya Air
5. Pelestarian Sumberdaya Air
Kebutuhan Air Industri
• Kebutuhan air industri adalah kebutuhan air untuk proses industri, termasuk bahan baku, kebutuhan air pekerja industri dan pendukung kegiatan industri.
• Besar kecilnya kebutuhan air industri ditentukan oleh kebutuhan air untuk Proses bahan baku industri, kebutuhan air untuk Utilitas industri dan kebutuhan air untuk Konsumsi Domestik para pekerjanya.
Kebutuhan Air Industri
• Industri perlu diklasifikasikan untuk
menetukan jumlah air yang dibutuhkan
seperti pada Tabel dibawah ini :
Jumlah Tenaga Kerja Klasifikasi Industri 1-4 orang Rumah Tangga 5-19 orang Kecil
20-99 orang Sedang > 100 orang Besar
Kebutuhan Air Industri
Jenis Industri Jenis Proses Industri
Kebutuhan Air (liter/hari) Industri Rumah
Tangga Belum ada, rekomendasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan air rumah tangga.
Industri Kecil Industri Sedang Minuman ringan 1.600-11.200 Industri es 18.000-67.000 Kecap 12.000-97.000 Industri Besar
Minuman ringan 65.000-7.8 juta Industri pembekuan
ikan
225.000-1.35 juta dan biota perairan
lainnya.
Industri Tekstil Proses pengolahan tekstil
400-700 liter/kapita/hari
Kebutuhan Air Industri
• Kriteria Perencanaan Air Baku yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya (1994)
sebagai berikut:
Industri berat membutuhkan air sebesar
0.50-1.00 liter/detik/ha.
Industri sedang membutuhkan air
sebesar 0.25-0.50 liter/detik/ha
Industri kecil membutuhkan air sebesar
0.15-0.25 liter/detik/ha
Tahun Jumlah Industri Besar 2003 304 2004 304 2005 299 2006 302 2007 263 2008 281 2009 670 2010 611 2011 611
Kontribusi Industri Pengolahan terhadap PDRB Kota Tangerang
No Jenis Industri Jumlah Keterwakilan Perusahaan Keterangan 1 Industri Karet, Barang Dari Karet
dan Plastik
78 3 GADJAH TUNGGAL, Tbk, PT DYNAPLAST, PT
YASUNLI AUP, PT 2 Industri Makanan 53 2 OLAGAFOOD, PT
SUMBER PRIMA ANUGRAH ABADI, PT 3 Industri Pakaian Jadi 47 5 PAN BROTHERS, Tbk. PT
LEA SANENT, PT
SUMBER BINTANG REJEKI, PT MINGALA, PT
HAND SUM TEX, PT
4 Industri Barang Logam 46 1 ALUMINA METAL UTAMA, PT 5 Industri Bahan Kimia 41 1 MAHAKAM, CV
6 Industri Tekstil 37 5 KUMATEX, PT
ARGO PANTES Tbk, PT
INDONESIA SYNTHESIS TEXTILE MILES, PT
TIFICO FIBER INDONESIA, Tbk, PT ELBEKA SEWING THREAD, PT 7 Industri Kertas dan Barang dari
Kertas
34 1 INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk, PT 8 Industri Furnitur 33 1 FURNILAC PRIMAGUNA, PT
10 Industri Peralatan Listrik 24 2 JEMBO ENERGINDO, PT 11 Industri Logam Dasar 22
12 Industri Mesin dan Perlengkapan
21 13 Industri Alat Angkut 21 14 Industri Komputer, Barang
Elektronik dan Optik
16 15 Industri Barang Galian Bukan
Logam
9 1 ARWANA CITRA MULIA, PT PETNESIA RESINDO, PT
KANSAI PRAKARSA COATINGS, PT 16 Industri Kendaraan Bermotor 9 1 MISTUBA, PT
17 Industri Farmasi , Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
Daerah Aliran Sungai di Kota
Tangerang
5. HASIL PELAKSANAAN DAN
PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pelaksanaan
Berdasarkan hasil survei lapangan di
Kota Tangerang diperoleh 35 data
industri
yang
terdapat
di
Kota
Tangerang
yang
dikelompokkan
berdasarkan kebutuhan air pada setiap
industri besar, menengah, dan kecil
seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.1 Data 23 Industri Besar di Kota
Tangerang
JENIS USAHA
AIR PROSES AIR UTILITAS AIR DOMESTIK
1 PAN BROTHERS, Tbk. PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 125 37155 37280 2 KUMATEX, PT BESAR TEKSTIL (KAIN TENUN) 103931 66515 37415 207861 3 ARGO PANTES Tbk, PT BESAR TEKSTIL (KAIN TENUN) 148608 104026 44582 297216 4 INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk, PT BESAR KERTAS BUDAYA 175377 8484 13499 197360 5 OLAGAFOOD, PT BESAR MAKANAN (MIE) 2698 18890 5397 26985 6 KANSAI PRAKARSA COATINGS, PT BESAR PAINT/COATING 169.5 40728.5 4319 45217 7 TIFICO FIBER INDONESIA, Tbk, PT BESAR TEKSTIL (BENANG) 27089 3078403 8967 3114459 8 GADJAH TUNGGAL, Tbk, PT BESAR BAN 8643 2668127 64103 2740873 9 DYNAPLAST, PT BESAR PLASTIK (BOTOL) 0 7161 539 7700 10 LEA SANENT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 140455 17359 157814 11 INDONESIA SYNTHESIS TEXTILE MILES, PT BESAR TEKSTIL (KAIN TENUN) 66893 5011 6296 78200 12 EAGLE INDO PHARMA, PT BESAR OBAT TRADISIONAL 0 12900 780 13680 13 YASUNLI AUP, PT BESAR PLASTIK (AUTO/ELECT PARTS) - 14981 1082 16063 14 MITSUBA, PT BESAR SPARE PART OTOMOTIF 88617 18989 18989 126595 15 JEMBO ENERGINDO, PT BESAR PRODUK PERALATAN PEMBANGKIT LISTRIK 500 500 24650 25650 16 ARWANA CITRA MULIA, PT BESAR KERAMIK 26668 13845 741 41254 17 SUMBER PRIMA ANUGRAH ABADI, PT BESAR OLAHAN MAKANAN (BAKSO) 3750 60950 25500 90200 18 SUMBER BINTANG REJEKI, PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 960 8540 9500 19 MINGALA, PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 1625 12358.84 13983 20 HAND SUM TEX, PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 6120 1530 7650 21 HI-LEX, PT BESAR SPARE PART MOBIL 1248 624 208 2080 22 YUASA BATTERRY, PT BESAR AKI BATTERY MOTOR 41975 13991 83951 139917 23 CISADANE RAYA CHEMICAL, PT BESAR MINYAK OLEOCHEMICAL - - - 28000
696166 5 6283410 5 417960 84 7425538 KEBUTUHAN AIR SKALA USAHA NAMA PERUSAHAAN NO JUMLAH TOTAL TOTAL
Tabel 5.2 Data 7 Industri Menengah di
Kota Tangerang
JUMLAH AIR PROSES AIR UTILITAS AIR DOMESTIK TOTAL 1 ALUMINA METAL UTAMA, PT MENENGAH PRODUK ALUMINIUM 0 750 2850 3600 2 ELBEKA SEWING THREAD, PT MENENGAH TEKSTIL (BENANG) - 3467.5 182.5 3650 3 FURNILAC PRIMAGUNA, PT MENENGAH FURNITUR 0 750 8250 9000 4 PETNESIA RESINDO, PT MENENGAH RESIN (PTR) 0 15488 150583 166071 5 MAHAKAM, CV MENENGAH OBAT PERTANIAN 315 50 240 605 6 CLASSIC INTERMARK, PT MENENGAH SABUN MANDI 60 200 300 560 7 YOKOMINDO MAKMUR PERKASA, PT MENENGAH ELEKTRONIK 0 1298 118 1416
375 22003.5 162523.5 184902 KEBUTUHAN AIR
Total NAMA PERUSAHAAN
NO SKALA
USAHA JENIS USAHA
Tabel 5.3 Data 5 Industri Kecil di Kota
Tangerang
AIR PROSES AIR UTILITAS AIR DOMESTIK
1 DEWIYOGHURT KECIL ESYOGHURT 30 200 70 300
2 MIEHIJAUJUARA KECIL MIEHIJAU 100 300 254 654
3 NataDeCoco KECIL NATADECOCO 295 272 333 900
4 AirSusuKedelai KECIL SUSUKEDELAI 3 180 180 363
5 SENTRATAHUTEMPE KECIL TAHUTEMPE 6 787 250 1043
T t l 433 1739 1087 3259
KEBUTUHAN AIR JENIS USAHA
SKALA USAHA
NAMA PERUSAHAAN JUMLAH
TOTAL NO
Dari tabel di atas dapat diketahui sebaran skala industri (n = 35 industri) meliputi masing-masing 23 perusahaan sebagai industri besar (66%), 7 perusahaan industri menengah (20%) dan 5 perusahaan industri kecil (14%) sebagaimana ditunjukkan oleh gambar
Sebaran Skala
Industri
5.2 Hasil Pembahasan
5.2.1 Pertumbuhan Industri
Setiap tahun jumlah industri di suatu
kota
akan
meningkat
sesuai
pertumbuhan jumlah penduduk. Dari
data yang diperoleh, pertumbuhan
industri di Kota Tangerang selama 5
tahun ditampilkan pada tabel berikut
Data Jumlah Industri Di Kota
Tangerang 5 Tahun Terakhir
Sumber : BPS Kota Tangerang
Tahun Jumlah Industri
2003 304 2004 304 2005 299 2006 302 2007 263 2008 281 2009 670 2010 611 2011 611
Dari data industri 5 tahun berturut-turut didapatkan trend tingkat pertumbuhan industri di Kota Tangerang dengan persamaan :
Y = 70,036 X + 153,71
dengan Y adalah jumlah Industri pada tahun tertentu. Untuk lebih detailnya trend pertumbuhan industry di Kota Tangerang dapat dilihat pada gambar berikut
Trend Pertumbuhan
Industri di mulai
tahun ke-1 (tahun
5.2.2 Kebutuhan Air Industri
Ada
beberapa sumber
air
yang
biasanya
dipertimbangkan
untuk
menjadi sumber air utama seperti air
permukaan, sungai, waduk atau dari
sumber lain yaitu airtanah. Secara
umum kebutuhan air untuk industry
dibagi menjadi tiga yaitu air konsumsi,
air proses, dan air utilitas
Berdasarkan data dari 35 industri besar di Kota Tangerang kebutuhan air konsumsinya bervariasi. Debit terkecil yang dibutuhkan untuk air konsumsi sebesar 45 m3/bulan dan kebutuhan air konsumsi tertinggi sebesar 150583 m3/bulan. Kebutuhan air konsummsi dapat diperoleh secara linear dengan persamaan
Y d = 15273 Xd – 1299.73
dengan Yd adalah kebutuhan air yang digunakan untuk sejumlah karyawan (Xd) dalam suatu industry
Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak karyawan atau pegawai di suatu industry maka semakin besar pula kebutuhan air yang diperlukan. Kebutuhan air konsumsi industry dipengaruhi oleh banyaknya jumlah karyawan yang ada dalam suatu industry.
Regresi linear kebutuhan air
konsumsi
Berdasarkan data dari 35 industri besar di Kota Tangerang kebutuhan air prosesnya bervariasi. Debit terkecil yang
dibutuhkan untuk air proses sebesar 29 m3/bulan dan
kebutuhan air proses tertinggi sebesar 278.089 m3/bulan. Kebutuhan air proses untuk Industri dapat diketahui secara linear dengan persamaan
Yp = 0,0041841 Xp + 11071,498
dengan Y adalah kebutuhan debit untuk setiap produk (Xp) yang dihasilkan.
Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak karyawan atau pegawai di suatu industry maka semakin besar pula kebutuhan air yang diperlukan. Kebutuhan air konsumsi industry dipengaruhi oleh banyaknya jumlah karyawan yang ada dalam suatu industry.
Debit terkecil yang dibutuhkan untuk air utilitas sebesar 45 m3/bulan dan kebutuhan air utilitas tertinggi sebesar
104.026 m3/bulan. Kebutuhan air utilitas dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan, sehingga secara linear
dapat diketahui kebutuhan besarnya air yang digunakan
untuk menghasilkan suatu produk. Secara linear kebutuhan air utilitas dapat diperoleh dengan persamaan
Yu = 0.000303 Xp + 36992519
dengan Yu adalah besarnya air utilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah produk (Xp) dalam suatu industry.
Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maka semakin banyak pula kebutuhan air utilitas
yang diperlukan. Hal ini karena kebutuhan air utilitas sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah produk di suatu industry.
Setelah dilakukan analisa perhitungan, kebutuhan total rata-rata untuk setiap industri sebesar 18.744 m3 per bulan atau setara dengan 224.930 m3 air setiap tahunnya. Analisa perhitungan kebutuhan air industry di Kota Tangerang didapat dari hasil
perkalian antara jumlah industry yang ada
berdasarkan pertumbuhannya setiap tahunnya
dengan debit rata-rat yang diperlukan untuk setiap industry. Sehingga dengan data tersebut diperoleh trend line kenaikan jumlah kebutuhan air industry pada setiap tahunnya
Kebutuhan Air Total Rata-Rata Setiap
Industri
Semakin bertambah banyaknya industry di Kota Tangerang, kebutuhan air untuk industry pun ikut
meningkat secara linier terhadap tren
pertumbuhan industry. Kebutuhan air tiap-tiap industry berbeda-beda tergantung pada skala usaha dan jenis industry yang dijalankan. Untuk industry besar di Kota Tangerang jenis usahnya ada berbagai jenis misalnya tekstil/garment (pemakai air yang banyak) dan juga olahan plastic
(pemakai sedikit air). Hubungan antara
pertumbuhan industry dengan kebutuhan air di Kota Tangerang dapat dilihat pada gambar berikut
Hubungan Antara Pertumbuhan
Industri Dengan Kebutuhan Air
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa rentang kebutuhan air maksimal industry dan kebutuhan minimal industry sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh bermacam-macam jenis industry yang ada di Kota Tangerang. Jenis industry tersebut adalah industry pemakai air banyak misalkan tekstil dan industry pemakai air yang sedikit misalkan olahan plastic
5.2.3 Ketersediaan Air Industri
Ketersediaan air untuk industry dapat
dipenuhi dengan air permukaan dan
airtanah. Air permukaan pada Kota
Tangerang
bersumber
dari
Sungai
Cisadane yang mempunyai hulu di
Kabupaten Bogor dan bermuara di Teluk
Naga,
Kabupaten
Tangerang.
Berdasarkan data debit ketersediaan air
di Sungai Cisadane yang tercatat pada
Pos Batu Beulah dapat dilihat pada
gambar grafik berikut
Debit Sungai Cisadane (Air
Permukaan)
Debit Sungai Cisadane (Air
Permukaan)
Sumber : Dinas Pengelolaan Air Propinsi Jawa Barat
Debit Sungai Cisadane (Air Permukaan)
Berdasarkan data grafik diatas dapat
diketahui debit Sungai Cisadane
diperoleh data bahwa debit tertinggi
rata-rata pada Sungai Cisadane sebesar
100,51 m3/detik sedangkan debit
terendahnya adalah sebesar
49,51m3/detik dengan debit rata-rata
sebesar 68,47 m3/detik
Cekungan Airtanah Kota Tangerang
Berdasarkan Studi Prakarsa Strategis Sumber Daya Air Nasional Untuk Mengatasi Banjir Dan Kekeringan Di Pulau Jawa yang telah dilakukan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (2004) menunjukkan bahwa potensi airtanah di Kota Tangerang sebesar 3,21 m3/detik. Sehingga setelah dikalkulasikan ketersediaan air total di Kota Tangerang (airtanah ditambah air permukaan) sebesar 71,68 m3/detik untuk setiap tahunnya
5.2.4 Hubungan Ketersediaan dan
Kebutuhan Air Industri
Setelah dilakukan analisis antara ketersediaan air dan jumlah kebutuhan air untuk setiap
tahunnya di Kota Tangerang, didapatkan grafik sebagai berikut.
Berdasarkan peraturan kebijakan
pemanfaatan air sebesar 25% untuk
industri pada tahun 2037 kebutuhan
air industri melampaui dari jumlah
potensi ketersediaan air yang ada.
Tetapi jika menggunakan kebijakan
pemanfaatan air sebesar 40% untuk
industry, maka kebutuhan air baru
akan melampaui jumlah potensi
ketersediaan air pada tahun 2059.
Setelah dilakukan analisis antara ketersediaan air dan jumlah kebutuhan air untuk setiap tahunnya di Kota Tangerang, didapatkan grafik Hubungan antara kebutuhan air (Jumlah industri) dengan ketersediaan air.
Berdasarkan
peraturan
kebijakan
pemanfaatan air sebesar 25% untuk industri
maka ketika jumlah industry di Kota
Tangerang mencapai 2500 kebutuhan air
industri telah melampaui dari jumlah potensi
ketersediaan air yang ada
Tetapi
jika
menggunakan
kebijakan
pemanfaatan air sebesar 40% untuk industry,
maka ketika jumlah industry di Kota
Tangerang mencapai 4050 kebutuhan air
industri telah melampaui dari jumlah potensi
ketersediaan air yang ada
1. Industry di Kota Tangerang berdasarkan skala usahanya dibedakan menjadi usaha kecil,
sedang, dan besar
2. Setiap skala industry kebutuhan airnya bervariasi karena dipengaruhi oleh jenis usahanya
(pemakai air banyak dan pemakai sedikit air)
3. Tingkat pertumbuhan industri di Kota Tangerang dapat dicari dengan persamaan
Y (t) = 70,036 t + 153,71
dengan Y(t) adalah jumlah Industri pada tahun tertentu (t)
4. Ketersediaan air total di Kota Tangerang
(airtanah ditambah air permukaan) sebesar 2.260.357.134 m3 untuk setiap tahunnya
5. Berdasarkan peraturan kebijakan pemanfaatan air sebesar 25% untuk industri pada tahun 2037 kebutuhan air industri melampaui dari jumlah
potensi ketersediaan air yang ada. Tetapi jika menggunakan kebijakan pemanfaatan air
sebesar 40% untuk industry, maka kebutuhan air baru akan melampaui jumlah potensi
1. Perlu kajian yang lebih detail berkaitan dengan jenis-jenis industri di Kota Tangerang
2. Sebaiknya pemerintah daerah (BPS
Kabupaten/Kota) mendata jumlah industri lebih detail (besar, kecil, menengah)
3. Perlu adanya kebijakan pemerintah (pusat atau daerah) dalam pembagian air di sektor industri pertanian dan domestic serta sektor lainnya
4. Perlu adanya kebijakan dari pemerintah untuk sector industri dalam mengelola air baik melalui konservasi (zero runoff) maupun 3R.
GRAFIK REGRESI LINIER KEBUTUHAN AIR INDUSTRI KECIL DENGAN TAHUN