• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Air Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebutuhan Air Industri"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN AIR

MANAJEMEN AIR P

PADA SEKTOR INDU

ADA SEKTOR INDUSTRI

STRI

DI KOTA TANGERANGPROVINSI BANTEN

DI KOTA TANGERANGPROVINSI BANTEN

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN

2013 2013

(2)
(3)

evapotranspirasi evapotranspirasi

SIKLUS HIDROLOGI

SIKLUS HIDROLOGI

Pelepasan Air

Pelepasan Air TTanahanah

Arus antara Arus antara Aliran Aliran Permukaan Permukaan Peresapan

Peresapan Permukaan AirPermukaan Air

Tanah

(4)

Siklus Hidrogeologi Siklus Hidrogeologi

(5)

SUMBERDAYA AIR

Air LAUT

(6)

•   Sumber air di daratan dibagi menjadi air  permukaan (surface water ) dan air tanah (groundwater )

• Air permukaan adalah air yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir  ke laut

• Airtanah adalah air yang mengisi rongga-rongga pori tanah atau batuan serta bertekanan sama dengan atmosfer, dengan kata lain air yang

terdapat di bawah permukaan airtanah

(groundwater table) dan pada zone jenuh (saturasi).

(7)

TOTAL AIR DUNIA

2.39 97.61

Air Laut (97,61%) Air Tawar (2,39%)

DISTRIBUSI AIR TAWAR 1 1

52 38

8

Air Danau ( 52 %) Soil moisture (38%)

Uap air (8%) Air dalam mahluk hidup (1%)

1

20 79

(8)

Tabel 1 Perkiraan Jumlah Sumberdaya Air di Bumi (Fetter, 1997)

Lokasi Volume Air

(km3) Persen Air di daratan 37800 2,8

 Danau air tawar  125 0,009  Danau air asin dan laut daratan 104 0,008

Sungai 1,25 0,0001

 Kelembaban tanah dan air vadose 67  0,005  Air tanah sampai kedalaman 4000 m 8350 0,61  Es dan glaciers 29200 2,14 Air di atmosfir 13 0,001 Air di Lautan 1.320.000 97,2

(9)
(10)

Kondisi Air di Indonesia

Kondisi Air di Indonesia

• Indonesia memiliki Indonesia memiliki potensi sumber potensi sumber daya air daya air sebesar 2,8 sebesar 2,8 triliun m³/tahun atriliun m³/tahun atau sekitar tau sekitar 5% dari5% dari

persediaan air dunia (The World’s Water, Vol 7) yang tersebar

persediaan air dunia (The World’s Water, Vol 7) yang tersebar dalam 7.956 sungai dan 521dalam 7.956 sungai dan 521

danau yang ada diberbagai wilayah Indonesia dengan ketersediaan air sekitar

danau yang ada diberbagai wilayah Indonesia dengan ketersediaan air sekitar 700 milliar setia700 milliar setia

tahun. Meskipun demikian, potensi tersebut selama ini

tahun. Meskipun demikian, potensi tersebut selama ini hanya terkelola dengan baik sekitarhanya terkelola dengan baik sekitar

25%, sisanya terbuang ke laut.

25%, sisanya terbuang ke laut. Sedangkan pemanfaatannya sebagian besar atau sekitar 91%Sedangkan pemanfaatannya sebagian besar atau sekitar 91%

untuk pertanian dan sisanya untuk domestik dan industri.

untuk pertanian dan sisanya untuk domestik dan industri.

• Untuk dapat Untuk dapat mengetahui potensi mengetahui potensi air tanah yair tanah yang dimiliki oleh ang dimiliki oleh setiap wilayah setiap wilayah kabupaten atau kabupaten atau kotkot

maka digunakan suatu metode perhitungan dengan memanfaatkan data yang

maka digunakan suatu metode perhitungan dengan memanfaatkan data yang ada.ada.

• Pada tahPada tahun 2010, un 2010, Kementrian PerinduKementrian Perindustrian telah strian telah melakukan pendmelakukan pendataan terhaataan terhadap kebutuhandap kebutuhan

air di 158 industri lahan air (KLUI 3 digit)

air di 158 industri lahan air (KLUI 3 digit) yaitu Manufaktur makanan (KLUI 154), Manufakturyaitu Manufaktur makanan (KLUI 154), Manufaktur

Minuman (KLUI 155), Industri Kimia Dasar (

Minuman (KLUI 155), Industri Kimia Dasar (KLUI 241) dan Usaha industri Serat Buatan (KLUIKLUI 241) dan Usaha industri Serat Buatan (KLUI

243), yang tersebar di 6 (enam) provinsi yaitu

(11)

•• KAWASAN RESAPAN AIRKAWASAN RESAPAN AIR •• SEMPADAN SUMBER AIRSEMPADAN SUMBER AIR

••INDUSTRI/HOTEL/INDUSTRI/HOTEL/

RESTORAN/RUMAH SAKIT RESTORAN/RUMAH SAKIT •• RUMAH TANGGARUMAH TANGGA

•• PERTANIAN/PETERNAKANPERTANIAN/PETERNAKAN KERUSAKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENCEMARAN PENCEMARAN AIR AIR FLUKTUASI FLUKTUASI DEBIT TINGGI DEBIT TINGGI EROSI/ EROSI/ SEDIMENTASI SEDIMENTASI DEBIT DEBIT KECIL KECIL DEBIT DEBIT BESAR BESAR KRISIS AIR

KRISIS AIR BANJIRBANJIR

Perambahan hutanPerambahan hutan

 IllIllegal legal logog gg inging

 Kebakaran hutan dan lahanKebakaran hutan dan lahan

Alih fungsi lahanAlih fungsi lahan

  dlldll

•• mata air  mata air  •• sungai sungai

•• danau/waduk danau/waduk •• dll dll

ISU

(12)

Manfaat Kegiatan

• Kegiatan ini akan bermanfaat bagi pelaku industri dan stakeholder , dimana pelaku industri dan stakeholder dapat mempertimbangkan darimana sumber air

diperoleh, jenis air yang akan digunakan dan berapa banyak debit yang dibutuhkan, sehingga

keberlangsungan pelaku industri dan stakeholder  bisa terjaga.  Merumuskan kebijakan air industri yang tepat sesuai dengan kebutuhan (demand ) dan ketersediaannya (supply ), sehingga industri yang ada dapat berkembang dan terus tumbuh berkelanjutan seiring dengan daya dukung air industri di suatu zona/kawasan

(13)
(14)

Ruang Lingkup Kajian Air industri

•   Desk Study   terhadap data sekunder dan informasi mengenai kriteria air industri.

•   Survei lapangan di Kota Tangerang, Provinsi Banten pada 35 industri manufaktur dengan berbagai jenis untuk mengetahui kebutuhan air industrinya.

• Pengamatan dan survei lapangan pada instansi pemerintah yang terkait untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung ketersediaan air industri. •   Pengumpulan, pengolahan dan analisis data untuk menyusun neraca air industri, trend kebutuhan dan ketersediaan air industri dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

(15)
(16)

Perencanaan Penyediaan Air

Sektor Industri

1. Sumber Air Industri yang Potensial

2. Zona Daerah Industri (jenis, skala,

kebutuhan)

3. Pemetaan dan Rencana Penyediaan

Sumberdaya Air 

4. Penyediaan Sumberdaya Air 

5. Pelestarian Sumberdaya Air 

(17)

Kebutuhan Air Industri

• Kebutuhan air industri adalah   kebutuhan air  untuk proses industri, termasuk bahan baku, kebutuhan air pekerja industri dan pendukung  kegiatan industri.

•  Besar kecilnya kebutuhan air industri ditentukan oleh kebutuhan air untuk   Proses bahan baku industri, kebutuhan air untuk Utilitas industri dan kebutuhan air untuk Konsumsi Domestik   para pekerjanya.

(18)

Kebutuhan Air Industri

• Industri perlu diklasifikasikan untuk

menetukan jumlah air yang dibutuhkan

seperti pada Tabel dibawah ini :

Jumlah Tenaga Kerja Klasifikasi Industri 1-4 orang Rumah Tangga 5-19 orang Kecil

20-99 orang Sedang > 100 orang Besar

(19)

Kebutuhan Air Industri

Jenis Industri Jenis Proses Industri

Kebutuhan Air (liter/hari) Industri Rumah

Tangga Belum ada, rekomendasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan air rumah tangga.

Industri Kecil Industri Sedang Minuman ringan 1.600-11.200 Industri es 18.000-67.000 Kecap 12.000-97.000 Industri Besar 

Minuman ringan 65.000-7.8 juta Industri pembekuan

ikan

225.000-1.35 juta dan biota perairan

lainnya.

Industri Tekstil Proses pengolahan tekstil

400-700 liter/kapita/hari

(20)
(21)

Kebutuhan Air Industri

• Kriteria Perencanaan Air Baku yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya (1994)

sebagai berikut:

 Industri berat membutuhkan air sebesar

0.50-1.00 liter/detik/ha.

 Industri sedang membutuhkan air

sebesar 0.25-0.50 liter/detik/ha

 Industri kecil membutuhkan air sebesar

0.15-0.25 liter/detik/ha

(22)
(23)
(24)
(25)

Tahun Jumlah Industri Besar   2003 304 2004 304 2005 299 2006 302 2007 263 2008 281 2009 670 2010 611 2011 611

(26)
(27)
(28)

Kontribusi Industri Pengolahan terhadap PDRB Kota Tangerang

(29)

No Jenis Industri Jumlah Keterwakilan Perusahaan Keterangan 1 Industri Karet, Barang Dari Karet

dan Plastik

78 3 GADJAH TUNGGAL, Tbk, PT DYNAPLAST, PT

YASUNLI AUP, PT 2 Industri Makanan 53 2 OLAGAFOOD, PT

SUMBER PRIMA ANUGRAH ABADI, PT 3 Industri Pakaian Jadi 47 5 PAN BROTHERS, Tbk. PT

LEA SANENT, PT

SUMBER BINTANG REJEKI, PT MINGALA, PT

HAND SUM TEX, PT

4 Industri Barang Logam 46 1 ALUMINA METAL UTAMA, PT 5 Industri Bahan Kimia 41 1 MAHAKAM, CV

6 Industri Tekstil 37 5 KUMATEX, PT

ARGO PANTES Tbk, PT

INDONESIA SYNTHESIS TEXTILE MILES, PT

TIFICO FIBER INDONESIA, Tbk, PT ELBEKA SEWING THREAD, PT 7 Industri Kertas dan Barang dari

Kertas

34 1 INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk, PT 8 Industri Furnitur 33 1 FURNILAC PRIMAGUNA, PT

(30)

10 Industri Peralatan Listrik 24 2 JEMBO ENERGINDO, PT 11 Industri Logam Dasar 22

12 Industri Mesin dan Perlengkapan

21 13 Industri Alat Angkut 21 14 Industri Komputer, Barang

Elektronik dan Optik

16 15 Industri Barang Galian Bukan

Logam

9 1 ARWANA CITRA MULIA, PT PETNESIA RESINDO, PT

KANSAI PRAKARSA COATINGS, PT 16 Industri Kendaraan Bermotor 9 1 MISTUBA, PT

17 Industri Farmasi , Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional

(31)

Daerah Aliran Sungai di Kota

Tangerang

(32)
(33)

5. HASIL PELAKSANAAN DAN

PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pelaksanaan

Berdasarkan hasil survei lapangan di

Kota Tangerang diperoleh 35 data

industri

yang

terdapat

di

Kota

Tangerang

yang

dikelompokkan

berdasarkan kebutuhan air pada setiap

industri besar, menengah, dan kecil

seperti pada tabel berikut.

(34)

Tabel 5.1 Data 23 Industri Besar di Kota

Tangerang

JENIS USAHA

AIR PROSES AIR UTILITAS AIR DOMESTIK

1 PAN BROTHERS, Tbk. PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 125 37155 37280 2 KUMATEX, PT BESAR TEKSTIL (KAIN TENUN) 103931 66515 37415 207861 3 ARGO PANTES Tbk, PT BESAR TEKSTIL (KAIN TENUN) 148608 104026 44582 297216 4 INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk, PT BESAR KERTAS BUDAYA 175377 8484 13499 197360 5 OLAGAFOOD, PT BESAR MAKANAN (MIE) 2698 18890 5397 26985 6 KANSAI PRAKARSA COATINGS, PT BESAR PAINT/COATING 169.5 40728.5 4319 45217 7 TIFICO FIBER INDONESIA, Tbk, PT BESAR TEKSTIL (BENANG) 27089 3078403 8967 3114459 8 GADJAH TUNGGAL, Tbk, PT BESAR BAN 8643 2668127 64103 2740873 9 DYNAPLAST, PT BESAR PLASTIK (BOTOL) 0 7161 539 7700 10 LEA SANENT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 140455 17359 157814 11 INDONESIA SYNTHESIS TEXTILE MILES, PT BESAR TEKSTIL (KAIN TENUN) 66893 5011 6296 78200 12 EAGLE INDO PHARMA, PT BESAR OBAT TRADISIONAL 0 12900 780 13680 13 YASUNLI AUP, PT BESAR PLASTIK (AUTO/ELECT PARTS) - 14981 1082 16063 14 MITSUBA, PT BESAR SPARE PART OTOMOTIF 88617 18989 18989 126595 15 JEMBO ENERGINDO, PT BESAR PRODUK PERALATAN PEMBANGKIT LISTRIK 500 500 24650 25650 16 ARWANA CITRA MULIA, PT BESAR KERAMIK 26668 13845 741 41254 17 SUMBER PRIMA ANUGRAH ABADI, PT BESAR OLAHAN MAKANAN (BAKSO) 3750 60950 25500 90200 18 SUMBER BINTANG REJEKI, PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 960 8540 9500 19 MINGALA, PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 1625 12358.84 13983 20 HAND SUM TEX, PT BESAR TEKSTIL (GARMENT) 0 6120 1530 7650 21 HI-LEX, PT BESAR SPARE PART MOBIL 1248 624 208 2080 22 YUASA BATTERRY, PT BESAR AKI BATTERY MOTOR 41975 13991 83951 139917 23 CISADANE RAYA CHEMICAL, PT BESAR MINYAK OLEOCHEMICAL - - - 28000

696166 5 6283410 5 417960 84 7425538 KEBUTUHAN AIR SKALA USAHA NAMA PERUSAHAAN NO JUMLAH TOTAL TOTAL

(35)

Tabel 5.2 Data 7 Industri Menengah di

Kota Tangerang

JUMLAH AIR PROSES AIR UTILITAS AIR DOMESTIK TOTAL 1 ALUMINA METAL UTAMA, PT MENENGAH PRODUK ALUMINIUM 0 750 2850 3600 2 ELBEKA SEWING THREAD, PT MENENGAH TEKSTIL (BENANG) - 3467.5 182.5 3650 3 FURNILAC PRIMAGUNA, PT MENENGAH FURNITUR 0 750 8250 9000 4 PETNESIA RESINDO, PT MENENGAH RESIN (PTR) 0 15488 150583 166071 5 MAHAKAM, CV MENENGAH OBAT PERTANIAN 315 50 240 605 6 CLASSIC INTERMARK, PT MENENGAH SABUN MANDI 60 200 300 560 7 YOKOMINDO MAKMUR PERKASA, PT MENENGAH ELEKTRONIK 0 1298 118 1416

375 22003.5 162523.5 184902 KEBUTUHAN AIR

Total NAMA PERUSAHAAN

NO SKALA

USAHA JENIS USAHA

Tabel 5.3 Data 5 Industri Kecil di Kota

Tangerang

AIR PROSES AIR UTILITAS AIR DOMESTIK

1 DEWIYOGHURT KECIL ESYOGHURT 30 200 70 300

2 MIEHIJAUJUARA KECIL MIEHIJAU 100 300 254 654

3 NataDeCoco KECIL NATADECOCO 295 272 333 900

4 AirSusuKedelai KECIL SUSUKEDELAI 3 180 180 363

5 SENTRATAHUTEMPE KECIL TAHUTEMPE 6 787 250 1043

T t l 433 1739 1087 3259

KEBUTUHAN AIR JENIS USAHA

SKALA USAHA

NAMA PERUSAHAAN JUMLAH

TOTAL NO

(36)

Dari tabel di atas dapat diketahui sebaran skala industri (n = 35 industri) meliputi masing-masing 23 perusahaan sebagai industri besar (66%), 7 perusahaan industri menengah (20%) dan 5 perusahaan industri kecil (14%) sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 

Sebaran Skala

Industri

(37)

5.2 Hasil Pembahasan

5.2.1 Pertumbuhan Industri

Setiap tahun jumlah industri di suatu

kota

akan

meningkat

sesuai

pertumbuhan jumlah penduduk. Dari

data yang diperoleh, pertumbuhan

industri di Kota Tangerang selama 5

tahun ditampilkan pada tabel berikut

(38)

Data Jumlah Industri Di Kota

Tangerang 5 Tahun Terakhir 

Sumber : BPS Kota Tangerang

Tahun Jumlah Industri

2003 304 2004 304 2005 299 2006 302 2007 263 2008 281 2009 670 2010 611 2011 611

(39)

Dari data industri 5 tahun berturut-turut didapatkan trend tingkat pertumbuhan industri di Kota Tangerang dengan persamaan :

Y = 70,036 X + 153,71

dengan Y adalah jumlah Industri pada tahun tertentu. Untuk lebih detailnya trend pertumbuhan industry di Kota Tangerang dapat dilihat pada gambar berikut

Trend Pertumbuhan

Industri di mulai

tahun ke-1 (tahun

(40)

5.2.2 Kebutuhan Air Industri

 Ada

beberapa sumber

air

yang

biasanya

dipertimbangkan

untuk

menjadi sumber air utama seperti air 

permukaan, sungai, waduk atau dari

sumber lain yaitu airtanah. Secara

umum kebutuhan air untuk industry

dibagi menjadi tiga yaitu air konsumsi,

air proses, dan air utilitas

(41)

Berdasarkan data dari 35 industri besar di Kota Tangerang kebutuhan air konsumsinya bervariasi. Debit terkecil yang dibutuhkan untuk air konsumsi sebesar 45 m3/bulan dan kebutuhan air konsumsi tertinggi sebesar 150583 m3/bulan. Kebutuhan air konsummsi dapat diperoleh secara linear  dengan persamaan

Y d = 15273 Xd   1299.73

dengan Yd adalah kebutuhan air yang digunakan untuk sejumlah karyawan (Xd) dalam suatu industry

(42)

Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak karyawan atau pegawai di suatu industry maka semakin besar pula kebutuhan air yang diperlukan. Kebutuhan air konsumsi industry dipengaruhi oleh banyaknya jumlah karyawan yang ada dalam suatu industry.

Regresi linear kebutuhan air

konsumsi

(43)

Berdasarkan data dari 35 industri besar di Kota Tangerang kebutuhan air prosesnya bervariasi. Debit terkecil yang

dibutuhkan untuk air proses sebesar 29 m3/bulan dan

kebutuhan air proses tertinggi sebesar 278.089 m3/bulan. Kebutuhan air proses untuk Industri dapat diketahui secara linear dengan persamaan

Yp = 0,0041841 Xp + 11071,498

dengan Y adalah kebutuhan debit untuk setiap produk (Xp) yang dihasilkan.

(44)

Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak karyawan atau pegawai di suatu industry maka semakin besar pula kebutuhan air yang diperlukan. Kebutuhan air konsumsi industry dipengaruhi oleh banyaknya jumlah karyawan yang ada dalam suatu industry.

(45)

Debit terkecil yang dibutuhkan untuk air utilitas sebesar 45 m3/bulan dan kebutuhan air utilitas tertinggi sebesar 

104.026 m3/bulan. Kebutuhan air utilitas dipengaruhi oleh  jumlah produk yang dihasilkan, sehingga secara linear

dapat diketahui kebutuhan besarnya air yang digunakan

untuk menghasilkan suatu produk. Secara linear kebutuhan air utilitas dapat diperoleh dengan persamaan

Yu = 0.000303 Xp + 36992519

dengan Yu adalah besarnya air utilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah produk (Xp) dalam suatu industry.

(46)

Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maka semakin banyak pula kebutuhan air utilitas

yang diperlukan. Hal ini karena kebutuhan air utilitas sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah produk di suatu industry.

(47)

Setelah dilakukan analisa perhitungan, kebutuhan total rata-rata untuk setiap industri sebesar 18.744 m3 per bulan atau setara dengan 224.930 m3 air setiap tahunnya. Analisa perhitungan kebutuhan air industry di Kota Tangerang didapat dari hasil

perkalian antara jumlah industry yang ada

berdasarkan pertumbuhannya setiap tahunnya

dengan debit rata-rat yang diperlukan untuk setiap industry. Sehingga dengan data tersebut diperoleh trend line kenaikan jumlah kebutuhan air industry pada setiap tahunnya

Kebutuhan Air Total Rata-Rata Setiap

Industri

(48)

Semakin bertambah banyaknya industry di Kota Tangerang, kebutuhan air untuk industry pun ikut

meningkat secara linier terhadap tren

pertumbuhan industry. Kebutuhan air tiap-tiap industry berbeda-beda tergantung pada skala usaha dan jenis industry yang dijalankan. Untuk industry besar di Kota Tangerang jenis usahnya ada berbagai jenis misalnya tekstil/garment (pemakai air yang banyak) dan juga olahan plastic

(pemakai sedikit air). Hubungan antara

pertumbuhan industry dengan kebutuhan air di Kota Tangerang dapat dilihat pada gambar berikut

Hubungan Antara Pertumbuhan

Industri Dengan Kebutuhan Air 

(49)

Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa rentang kebutuhan air maksimal industry dan kebutuhan minimal industry sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh bermacam-macam jenis industry yang ada di Kota Tangerang. Jenis industry tersebut adalah industry pemakai air banyak misalkan tekstil dan industry pemakai air yang sedikit misalkan olahan plastic

(50)

5.2.3 Ketersediaan Air Industri

Ketersediaan air untuk industry dapat

dipenuhi dengan air permukaan dan

airtanah. Air permukaan pada Kota

Tangerang

bersumber

dari

Sungai

Cisadane yang mempunyai hulu di

Kabupaten Bogor dan bermuara di Teluk

Naga,

Kabupaten

Tangerang.

Berdasarkan data debit ketersediaan air 

di Sungai Cisadane yang tercatat pada

Pos Batu Beulah dapat dilihat pada

gambar grafik berikut

(51)

Debit Sungai Cisadane (Air

Permukaan)

(52)

Debit Sungai Cisadane (Air

Permukaan)

Sumber : Dinas Pengelolaan Air Propinsi Jawa Barat

(53)

Debit Sungai Cisadane (Air Permukaan)

Berdasarkan data grafik diatas dapat

diketahui debit Sungai Cisadane

diperoleh data bahwa debit tertinggi

rata-rata pada Sungai Cisadane sebesar 

100,51 m3/detik sedangkan debit

terendahnya adalah sebesar 

49,51m3/detik dengan debit rata-rata

sebesar 68,47 m3/detik

(54)
(55)

Cekungan Airtanah Kota Tangerang

Berdasarkan Studi Prakarsa Strategis Sumber  Daya Air Nasional Untuk Mengatasi Banjir Dan Kekeringan Di Pulau Jawa yang telah dilakukan

oleh Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (2004) menunjukkan bahwa potensi airtanah di Kota Tangerang sebesar 3,21 m3/detik. Sehingga setelah dikalkulasikan ketersediaan air total di Kota Tangerang (airtanah ditambah air permukaan) sebesar  71,68 m3/detik untuk setiap tahunnya

(56)

5.2.4 Hubungan Ketersediaan dan

Kebutuhan Air Industri

Setelah dilakukan analisis antara ketersediaan air dan jumlah kebutuhan air untuk setiap

tahunnya di Kota Tangerang, didapatkan grafik sebagai berikut.

(57)

Berdasarkan peraturan kebijakan

pemanfaatan air sebesar 25% untuk

industri pada tahun 2037 kebutuhan

air industri melampaui dari jumlah

potensi ketersediaan air yang ada.

Tetapi jika menggunakan kebijakan

pemanfaatan air sebesar 40% untuk

industry, maka kebutuhan air baru

akan melampaui jumlah potensi

ketersediaan air pada tahun 2059.

(58)

Setelah dilakukan analisis antara ketersediaan air dan jumlah kebutuhan air untuk setiap tahunnya di Kota Tangerang, didapatkan grafik Hubungan antara kebutuhan air (Jumlah industri) dengan ketersediaan air.

(59)

Berdasarkan

peraturan

kebijakan

pemanfaatan air sebesar 25% untuk industri

maka ketika jumlah industry di Kota

Tangerang mencapai 2500 kebutuhan air 

industri telah melampaui dari jumlah potensi

ketersediaan air yang ada

Tetapi

jika

menggunakan

kebijakan

pemanfaatan air sebesar 40% untuk industry,

maka ketika jumlah industry di Kota

Tangerang mencapai 4050 kebutuhan air 

industri telah melampaui dari jumlah potensi

ketersediaan air yang ada

(60)

1. Industry di Kota Tangerang berdasarkan skala usahanya dibedakan menjadi usaha kecil,

sedang, dan besar 

2. Setiap skala industry kebutuhan airnya bervariasi karena dipengaruhi oleh jenis usahanya

(pemakai air banyak dan pemakai sedikit air)

3. Tingkat pertumbuhan industri di Kota Tangerang dapat dicari dengan persamaan

Y (t) = 70,036 t + 153,71

dengan Y(t) adalah jumlah Industri pada tahun tertentu (t)

(61)

4. Ketersediaan air total di Kota Tangerang

(airtanah ditambah air permukaan) sebesar  2.260.357.134 m3 untuk setiap tahunnya

5. Berdasarkan peraturan kebijakan pemanfaatan air sebesar 25% untuk industri pada tahun 2037 kebutuhan air industri melampaui dari jumlah

potensi ketersediaan air yang ada. Tetapi jika menggunakan kebijakan pemanfaatan air

sebesar 40% untuk industry, maka kebutuhan air baru akan melampaui jumlah potensi

(62)

1. Perlu kajian yang lebih detail berkaitan dengan  jenis-jenis industri di Kota Tangerang

2. Sebaiknya pemerintah daerah (BPS

Kabupaten/Kota) mendata jumlah industri lebih detail (besar, kecil, menengah)

3. Perlu adanya kebijakan pemerintah (pusat atau daerah) dalam pembagian air di sektor industri pertanian dan domestic serta sektor lainnya

4. Perlu adanya kebijakan dari pemerintah untuk sector industri dalam mengelola air baik melalui konservasi (zero runoff) maupun 3R.

(63)
(64)

GRAFIK REGRESI LINIER KEBUTUHAN AIR INDUSTRI KECIL DENGAN TAHUN

Gambar

Tabel 1  Perkiraan Jumlah Sumberdaya Air di  Bumi (Fetter, 1997)
Tabel 5.1 Data 23 Industri Besar di Kota Tangerang
Tabel 5.2 Data 7 Industri Menengah di Kota Tangerang
GRAFIK REGRESI LINIER KEBUTUHAN AIR INDUSTRI KECIL DENGAN TAHUN

Referensi

Dokumen terkait

< α maka dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan pembelajaran guided discovery lebih baik daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan koneksi matematika siswa

[r]

This research was intended to find out the empirical evidence of the students’ achievement by using reading corner media in improving students vocabulary grade XI MAN

Pengguna minyak tanah saat ini masih sangat banyak karena persentase masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah lebih banyak daripada masyarakat ekonomi kelas atas.

At the same time, however, the concentration of holes in the i -layer is reduced, but it remains still sufficiently high to allow recombination with the additional

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: (1) m elakukan observasi meliputi studi literatur untuk memperoleh data jumlah populasi siswa SMA

Persen adalah bentuk lain dari pecahan yang berpenyebut 100, Merubah pecahan ke dalam bentuk persen sama artinya dengan merubah pecahan senilai yang berpenyebut 100, hanya

[r]