• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Jumantik PSN Anak Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Juknis Jumantik PSN Anak Sekolah"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Petunjuk Te

Petunjuk Teknis knis Jumantik-PSN Anak SJumantik-PSN Anak Sekolahekolah 11

PETUNJUK TEKNIS JUMANTIK – 

PETUNJUK TEKNIS JUMANTIK – 

PSN ANAK SEKOLAH

PSN ANAK SEKOLAH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATANPENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGANLINGKUNGAN

2014

2014

(2)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas, menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas, hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD.

hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD.

Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat 'ektor DBD nyamuk

'ektor DBD nyamuk Aedes Aedes jentiknya ada  jentiknya ada di sekitar di sekitar permukiman dan permukiman dan tempat istirahat ntempat istirahat nyamuk yamuk  dewasa sebagian besar ada di dalam rumah.

dewasa sebagian besar ada di dalam rumah.

Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik  Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik  (umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*) (umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*) yan

yang g dildilakuakukan kan se+se+ara ara rutrutin in semseminginggu gu seksekaliali, , melmeliputiputi i kegkegiatiatan an menmengurguras, as, menmenutuutup p dandan mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* ! mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* ! se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan

kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD. %el

%elompompok ok anaanak k seksekolaolah h mermerupakupakan an bagibagian an kelkelompompok ok masmasyayarakarakat t yang yang dapadapat t berberperperanan strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan.

Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan.

Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.

(3)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas, menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas, hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD.

hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD.

Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat 'ektor DBD nyamuk

'ektor DBD nyamuk Aedes Aedes jentiknya ada  jentiknya ada di sekitar di sekitar permukiman dan permukiman dan tempat istirahat ntempat istirahat nyamuk yamuk  dewasa sebagian besar ada di dalam rumah.

dewasa sebagian besar ada di dalam rumah.

Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik  Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik  (umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*) (umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*) yan

yang g dildilakuakukan kan se+se+ara ara rutrutin in semseminginggu gu seksekaliali, , melmeliputiputi i kegkegiatiatan an menmengurguras, as, menmenutuutup p dandan mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* ! mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* ! se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan

kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD. %el

%elompompok ok anaanak k seksekolaolah h mermerupakupakan an bagibagian an kelkelompompok ok masmasyayarakarakat t yang yang dapadapat t berberperperanan strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan.

Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan.

Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.

(4)

SAMBUTAN DIREKTUR  SAMBUTAN DIREKTUR 

ssalamualaikum, 4r.4b. ssalamualaikum, 4r.4b. alam sejahtera bagi %ita semua alam sejahtera bagi %ita semua

Puji syukur kehadiran lloh 4, uhan 5ang aha %uasa, karena atas perkenan -*ya Puji syukur kehadiran lloh 4, uhan 5ang aha %uasa, karena atas perkenan -*ya Buku Petunjuk eknis (uknis) umantik-P* 

Buku Petunjuk eknis (uknis) umantik-P* nak ekolah nak ekolah dapat diselesaikan dengan dapat diselesaikan dengan baik.baik. Demam Berdarah Dengue adalah masalah kita bersama, oleh karena itu penting kiranya peran Demam Berdarah Dengue adalah masalah kita bersama, oleh karena itu penting kiranya peran serta berbagai sektor dalam rangka pengendalian DBD di Indonesia, termaksuk peran serta serta berbagai sektor dalam rangka pengendalian DBD di Indonesia, termaksuk peran serta nak ekolah.

nak ekolah.

nak sekolah dapat berperan penting dalam pengendalian DBD di Indonesia, antara lain nak sekolah dapat berperan penting dalam pengendalian DBD di Indonesia, antara lain sebagai juru pemantau jentik (umantik) dan sebagai pelaksana pemberantasan sarang sebagai juru pemantau jentik (umantik) dan sebagai pelaksana pemberantasan sarang nyamuk (P*) di lingkungan sekolah dan rumahnya masing-masing. nak sekolah D, nyamuk (P*) di lingkungan sekolah dan rumahnya masing-masing. nak sekolah D, 0P, 0 jumlahnya sangat banyak hingga 2/ penduduk Indonesia, tersebar di seluruh 0P, 0 jumlahnya sangat banyak hingga 2/ penduduk Indonesia, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. ehingga, apabila dapat berperan dalam pengendalian DBD maka akan wilayah Indonesia. ehingga, apabila dapat berperan dalam pengendalian DBD maka akan  berdampak signiikan terhadap penurunan kasus dan kematian DBD.

 berdampak signiikan terhadap penurunan kasus dan kematian DBD.

aya u+apkan terima kasih kepada semua pihak yang terlah berperan dalam penyusunan aya u+apkan terima kasih kepada semua pihak yang terlah berperan dalam penyusunan uknis ini, semoga semua yang diberikan dapat bernilai amal ibadah. emoga uknis ini akan uknis ini, semoga semua yang diberikan dapat bernilai amal ibadah. emoga uknis ini akan  bermanaat

 bermanaat bagi bagi kita kita semua, semua, terutama terutama bagi bagi para para pengelola pengelola program program kesehatan, kesehatan, tenagatenaga  pendidik&

 pendidik& guru, guru, pembina pembina pramuka pramuka dan dan lain lain sebagainya sebagainya sebagai sebagai panduan panduan dalam dalam pembentukan,pembentukan,  pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta e'aluasi kegiatan P* nak ekolah.

 pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta e'aluasi kegiatan P* nak ekolah. 4assalamualaikum, 4r.4b.

4assalamualaikum, 4r.4b. alam sejahtera bagi %ita semua, alam sejahtera bagi %ita semua,

Direktur PPBB, Direktur PPBB, dr. Andi Mu!dir" MPH dr. Andi Mu!dir" MPH  *IP.  *IP. 1#66"261#$2!161#66"261#$2!16

(5)

TIM PENYUSUN

Pelindung 7 Direktur enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan

Penasehat 7 Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Penanggung awab 7 Drh. 8ndang Burni Prasetyowati, .%es

%etua 7 D9. uwito, %, .%es. nggota 7

1. Dr. :ertrudis andy, %

2. 9ohani imanjuntak, %, % !. Dr. :aluh Budhi 0eksono dhi ". 8rliana etiani, %, P3 6. ubahagio, %

;. Dr. ri 3artoyo

<. Dr. Dauries riyanti uslikhah $. 9ita riyati, %

#. hel'ia *o'a, % 1. uratno

itra Bestari 7

1. D9. Drs. ri %rianto, .%es 2. D9. Dra. Dewi usanna, .%es !. Drs. +ep ukirman

". 9udi ulaeman, 8 6. Dra. =itri 9iyanti, .i

(6)

BAB I

PENDAHULUAN 1. L!#!r B$%!&!n'

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih menjadi problem utama di Indonesia. ekalipun angka kematian DBD dapat ditekan hingga di bawah 1 per 1 orang  penderita, namun jumlah dan sebaran kasusnya semakin meningkat. ahun 21! jumlah  penderita sebanyak 112.611 orang dengan area penyebaran hingga "#$ %abupaten&%ota.

%ementerian %esehatan melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dit PPBB) Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan (Ditjen PP dan P0) telah menetapkan tujuh kegiatan pokok dalam pengendalian DBD antara lain  pengobatan dan tatalaksana penderita, pengendalian 'ektor, peningkatan peran serta masyarakat, jejaring kemitraan, pendidikan dan pelatihan, monitoring dan e'aluasi serta  penelitian dan pengembangan.

Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima ren+ana  pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat, mengaktikan kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai tingkat administrasi, mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (P*) oleh anak sekolah dan Pramuka, mendukung pengembangan 'aksin serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (D) pengendalian penyakit bersumber arbo'irosis.

Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat 'ektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta dalam pelaksanaan P* se+ara rutin seminggu sekali. P* se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.

3ingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan P* belum optimal, masih banyak  masyarakat yang belum melakukan P* se+ara rutin. Banyak aktor yang menjadi penyebab rendahnya peran masyarakat dalam P*, di antaranya adalah terbatasnya biaya kampanye P*. 0angkah awal dari kegiatan kampanye P* adalah penyusunan pentunjuk teknsis (uknis) tentang pelaksanaan P*, salah satunya adalah uknis umantik-P* nak ekolah. %elompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman P* bagi anak sekolah  berperan untuk menanamkan perilaku P* pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.

(7)

2. Tu(u!n

a. eningkatkan peran serta anak sekolah sebagai umantik dalam pelaksanaan P*  b. ebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) sejak 

usia dini.

+. ebagai panduan bagi pengelola program kesehatan& petugas kesehatan dan tenaga  pendidik (guru) dalam membentuk& menggerakan umantik-P* anak sekolah.

d. endukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia

). S!*!r!n

a. Pengelola program kesehatan& petugas kesehatan  b. %epala sekolah dan guru-guru

+. Para pembina gerakan pramuka

d. nak sekolah dari D&sederajat, 0P&sederajat, 0&sederajat e. Pramuka

(8)

BAB II

PENGORGANISASIAN

1. S#ru&#ur

umantik nak ekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (umantik) di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan umantik-P* nak ekolah dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (P*) penular demam berdarah dengue dan +hikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) sejak usia dini. ekanisme  pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan

tanggung jawab pemerintah kabupaten&kota dengan mempertimbangkan kebijakan,  peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah pro'insi.

dapun susunan organisasinya adalah sebagai berikut7

Bupati&4alikota ekretaris Daer ah % a b&%ota %epala Dinas % esehatan % a b&%ota %epala Dinas Pendidik an % a b&%ota %epala %antor  %ementerian gama %ab&%ota Kepala

Puskesmas SekolahKepala Madrasah/ PonpesKepala

G!+,!r 2.1.B!'!n S#ru&#ur P$+,in! Ju+!n#i&- PSN An!& S$&%! Tin'&!# K!,u/!#$n- K#!

Dari bagan diatas menunjukan bahwa Bupati& 4alikota melalui sekretaris darah merupakan koordinator utama yang membangun kerjasama di antara instansi terkait antara lain dinas kesehatan, dinas pendidikan dan kantor kementerian agama kabupaten&kota. %erjasama tersebut diwujudkan dalam wadah kelompok kerja (Pokja) P* nak ekolah.

(9)

Daerah yang telah memiliki wadah kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD maka Pokja P* anak sekolah dapat dimasukan sebagai bagian dari Pokjanal DBD yang sudah ada.

Bupati&4alikota berwenang dan bertanggungjawab dalam mengeluarkan ketetapan  pembentukan Pokja umantik-P* nak ekolah di wilayahnya melalui sebuah surat

keputusan.

Peran dan tanggungjawab Pokja umantik-P* nak ekolah antara lain yaitu7

a. embentuk kegiatan P*& umantik anak sekolah di tiap-tiap sekolah di wilayahnya.  b. emberikan dukungan operasional dalam rangka pelaksanaan P* anak sekolah.

+. enjalin koordinasi antara puskesmas, sekolah, madrasah dan pondok pesantren dalam upaya pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan P* anak sekolah di wilayahnya.

d. emastikan bahwa pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan P*& umantik anak  sekolah di wilayahnya berjalan dengan baik dalam rangka men+apai usaha kesehatan sekolah (>%) yang optimal dan mewujudkanS$&%! B$,!* J$n#i&.

e. elaksanakan monitoring dan e'aluasi terhadap pelaksanaan kegiatan P* anak  sekolah di wilayahnya.

. emberikan penghargaan terhadap sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang memiliki kinerja dan prestasi yang baik dalam pelaksanaan P* anak sekolah dan  berhasil mewujudkanS$&%! B$,!* J$n#i&.

g. emberikan laporan pelaksanaan P* anak sekolah kepada Pokjanal DBD tingkat  pro'insi (jika Pokjanal DBD tingkat pro'insi belum terbentuk, maka laporan ditujukan

kepada :ubernur dengan tembusan kepada kepala dinas kesehatan pro'insi).

2. T!#! K$r(!-Krdin!*i Di L!/!n'!n

ata kerja&koordinasi umantik-P* nak ekolah di lapangan adalah sebagai berikut7 a. ata kerja P*&umantik anak sekolah menga+u pada petunjuk teknis P*-umantik 

nak ekolah dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di wilayah setempat.  b. umantik anak sekolah berperan dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah (>%)

dalam rangka men+iptakanS$&%! B$,!* J$n#i&.

+. Puskesmas berkewajiban melaksanakan pembinaan& penyuluhan teknis kepada para guru dan para kader jumantik anak sekolah se+ara berkala.

d. %epala sekolah bersama dengan para guru dan petugas puskesmas memantau dan menilai pelaksanaan P* di sekolahnya.

e. %epala sekolah melalui guru penanggungjawab P* sekolah memberikan laporan rutin perbulan kepada puskesmas berdasarkan hasil rekap pelaksanaan P*&umantik  nak sekolah setiap minggunya.

(10)

). Kri#$ri! D!n P$r$&ru#!n Ju+!n#i& An!& S$&%! d!n Guru P$n!n''un' J!!, PSN

!.1. %riteria umantik nak ekolah

%ader umantik adalah siswa-siswi sekolah dari tiap-tiap kelas, dengan kriteria sebagai  berikut7

a. ampu memba+a dan menulis

 b. ampu dan mau melaksanakan tugas dan bertanggung jawab

+. ampu dan mau menjadi moti'ator bagi rekan-rekan siswa-siswi yang lain.

d. ampu dan mau bekerjasama dengan petugas puskesmas, guru dan petugas kebersihan sekolah lainnya.

!.2. %riteria :uru Penanggung awab umantik-P* sekolah

Penunjukan ?:uru Penanggung awab umatik-P* ekolah@ menjadi kewenangan kepala sekolah yang bersangkutan, dengan kriteria antara lain7

a. udah mengabdi sebagai guru di sekolah bersangkutan minimal selama 1 tahun.  b. ampu dan mau melaksanakan tugas dan bertanggungjawab

+. ampu dan mau menjadi moti'ator bagi rekan-rekan guru dan kader jumantik anak  sekolah yang menjadi binaannya.

d. ampu dan mau bekerjasama& berkoordinasi yang baik dengan petugas puskesmas, tim Pokja umantik-P* nak ekolah dan masyarakat.

4. P$r$&ru#!n

Perekrutan kader jumantik anak sekolah dan penunjukan guru penanggungjawab dilaksanakan sesuai dengan tata +ara yang telah diatur oleh masing-masing sekolah. emakin banyak anak  sekolah yang dilibatkan akan semakin baik, bila perlu seluruh anak sekolah dilibatkan sebagai umantik-P* nak ekolah.

3. P$r!n D!n T!n''un' J!!,

Peran dan tanggung jawab pelaksanaan umantik-P* disesuaikan dengan ungsi masing-masing, yaitu7

6.1. umantik nak ekolah

a. elakukan kegiatan pemantauan jentik dan P* di lingkungan sekolah se+ara rutin seminggu sekali.

 b. elakukan kegiatan pemantauan jentik dan P* di lingkungan tempat tinggalnya se+ara rutin seminggu sekali.

+. embuat +atatan&laporan hasil pemantauan jentik dan P* di sekolah dan tempat tinggalnya.

(11)

d. elaporkan hasil pemantauan jentik kepada :uru Penanggung awab umantik-P* sekolah seminggu sekali menggunakan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2)

e. elakukan sosialisasi P* ! dan pengenalan DBD kepada rekan-rekan siswa-siswi lainnya.

. Berperan sebagai penggerak dan moti'ator siswa-siswi lainnya agar mau melaksanakan  pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. g. Berperan sebagai penggerak dan moti'ator bagi keluarga dan masyarakat agar mau

melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan tempat tinggalnya. 6.2. :uru Penanggung awab P* anak sekolah

a. embuat rekapitulasi laporan mingguan hasil umantik-P* di masing-masing rumah siswa dan sekolahnya yang telah disahkan& ditandatangani oleh kepala sekolah (lampiran 3) untuk diserahkan kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina >% wilayahnya.  b. emeriksa dan mengarahkan kegiatan umantik anak sekolah.

+. engawasi&memberikan bimbingan teknis kepada umantik anak sekolah. 6.!. %epala Puskesmas

a. embina dan memantau pelaksanaan kegiatan P* anak sekolah serta melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat (Pokja P* nak ekolah).

 b. emberikan pembinaan teknis kepada guru-guru dan umantik anak sekolah. +. enganalisa laporan hasil pemantauan jentik oleh umantik anak sekolah.

d. elaporkan rekapitulasi hasil pemantauan jentik oleh umantik anak sekolah di wilayah kerjanya kepada Pokja P* nak ekolah melalui kepala dinas kesehatan kabupaten&kota. 6.". Pokjanal DBD tingkat Pro'insi

a. elalui instansi atau %PD terkait melakukan pembinaan dan e'aluasi pelaksanaan kegiatan P* nak ekolah di masing-masing kabupaten&kota di wilayahnya.

 b. enganalisa dan membuat laporan rekapitulasi hasil kegiatan P* anak sekolah dari wilayah kabupaten&kota kepada Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan (Ditjen PP dan P0), %ementerian %esehatan 9I.

+. emberikan dukungan operasional kepada Pokja tingkat %abupaten&%ota.

. Du&un'!n O/$r!*in!%

gar umantik-P* nak ekolah dapat bertugas dan berungsi sebagaimana yang diharapkan maka diperlukan dukungan biaya operasional. Dukungan dana tersebut dapat

(12)

 berasal dari beberapa sumber misalnya PBD, Bantuan Aperasional %esehatan (BA%), dan lain sebagainya. dapun komponen pembiayaan yang diperlukan antara lain adalah7

a. ransport&insenti bagi petugas pembina teknis di lapangan.

 b. Penyediaan P* kit berupa topi, rompi, tas kerja, ormulir hasil pemeriksaan jentik, alat tulis, senter, pipet dan plastik tempat jentik dan lar'asida.

:ambar 2.2. ontoh P* kit

+. Penyediaan alat lainnya misalnya media komunikasi, inormasi dan edukasi (%I8) seperti lealet, stiker, lembar balik ( flipchart ), buku saku, juknis&juklak dll.

d. Biaya pelatihan&pembinaan guru-guru sekolah& guru penanggung jawab P* anak  sekolah oleh Pokja P* anak sekolah.

e. Biaya pelatihan bagi jumantik anak sekolah oleh puskesmas& dinas kesehatan& Pokja P* anak sekolah.

(13)

BAB III

PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK 5PSN6 ANAK SEKOLAH

P* adalah tindakan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup, menguras dan memanaatkan barang bekas yang masih berniai (yang dikenal dengan istiah !). %egiatan P* anak sekolah meliputi pengamatan jentik dan kegiatan ! (menutup, menguras, memanaatkan barang-barang bekas yang masih bernilai ekonomis). P* ! merupakan kegiatan teren+ana se+ara terus menerus dan berkesinambungan. :erakan ini merupakan kegiatan yang paling eekti untuk men+egah terjadinya penyakit DBD serta mewujudkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.

1. ekanisme Pelaksanaan

ekanisme pelaksanaan umantik-P* anak sekolah sebagai berikut 7

-

Dinas %esehatan bersama Dinas Pendidikan dan %antor %ementerian gama

%abupaten&%ota dalam wadah Pokja P* anak sekolah memberikan pembinaan&pelatihan umantik-P* anak sekolah kepada guru-guru di sekolah.

-

%epala ekolah membuat tim pelaksana umantik-P* anak sekolah dan menunjuk 

seorang guru penanggung jawab P* anak sekolah.

-

:uru penanggungjawab P* anak sekolah menyusun program kerja&kegiatan

umantik-P* anak sekolah.

-

:uru yg sudah dilatih mengajarkan umantik-P* kepada anak sekolah

-

etiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan P* di sekolah dan rumah&

tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pen+atatan hari dan tanggal  pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan kegiatan

P* ! yang dilakukan (sebagaimana orm 1 dan 2).

-

=ormulir pen+atatan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat

inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2) dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan dipara oleh guru  penanggung jawab.

-

:uru penanggungjawab memeriksa ormulir tersebut, apabila laporan ditemukan jentik 

maka guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan P* !, serta membuat rekap laporan ke Puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti.

-

Dinas %esehatan& Pokja P* anak sekolah melalui Puskesmas setempat melakukan

 pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan umantik-P* anak  sekolah.

(14)

2. Pemantauan entik 

%egiatan pemantauan jentik merupakan bagian penting dalam P*, hal ini untuk mengetahui keberadaan jentik.

Pengamatan jentik dapat dilakukan sebagai berikut 7

-

en+ari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yang ada di dalam maupun di

lingkungan rumah.

-

etelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran untuk mengetahui ada tidaknya jentik 

-

en+atat ada tidaknya jentik dan jenis kontainer yang diperiksa pada =ormulir 3asil

Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2)

:ambar !.1. Pemantauan jentik 

empat perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah, misalnya tatakan pot bunga, tatakan dispenser, tatakan kulkas, bak mandi&4, 'as bunga, tempat minum burung , dan lain-lain.

(15)

:ambar !.2. empat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah

empat perkembangbiakan nyamuk di luar rumah, misalnya tempayan, drum, talang air, tempat penampungan air hujan&air , kaleng bekas, botol plastik, ban bekas, pelepah tales,  pelepah pisang, potongan bambu, plastik, dan lain-lain.

(16)

:ambar !.!. empat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk di luar rumah

!. enguras

enguras tempat penampungan air se+ara rutin dan terus menerus. enguras harus dilakukan setiap minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh sebelum menjadi nyamuk  dewasa, karena periode pertumbuhan telur, jentik dan kepompong selama $-12 hari, sehingga sebelum $ hari harus sudah dikuras supaya mati sebelum menjadi nyamuk dewasa.

(17)

:ambar !.". enguras empat Penyimpanan ir 

". enutup

enutup adalah kegiatan menutup semua tempat penyimpanan air yang diperkirakan air akan disimpan dalam waktu lama (lebih dari satu minggu). *amun apabila tetap ditemukan jentik, maka air harus dikuras dan dapat diisi kembali kemudian ditutup rapat.

(18)

:ambar !.6. enutup empat Penampungan ir 

6. emanaatkan %embali Barang Bekas yang Bernilai 8konomis

Banyak barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali dan benilai ekonomis, dengan +ara mengolah kembali bahan-bahan media penampungan air menjadi produk atau barang- barang yang telah diperbaharui menjadi bernilai ekonomis.

(19)

:ambar !.;. enaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis atau mendaur ulang

;. Pen+atatan dan Pelaporan

%egiatan pen+atatan dan pelaporan berungsi untuk menilai keberhasilan P* ! oleh anak  sekolah, serta sebagai inormasi penting dalam rangka mengh adapi terjadi serangan DBD. Pen+atatan dan pelaporan P* anak sekolah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut 7

Pen+atatan dilakukan sesuai dengan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2).

-

eminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan P* di rumahnya

masing-masing melakukan pen+atatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk& penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan P* ! yang dilakukan dengan menggunakan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1)

(20)

-

eminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan P* di lingkungan

sekolahnya, melakukan pen+atatan hasil pemantauan jentik, jenis ruangan yang dipantau,  jenis tempat perkembangbiakan nyamuk& penampungan air (kontainer), ada tidaknya  jentik dan kegiatan P* ! yang dilakukan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan

di ekolah (lampiran 2).

-

=ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan nak ekolah dilaporkan setiap minggu ke

guru penanggung jawab dan dipara oleh guru penanggung jawab.

-

:uru penanggungjawab memeriksa =ormulir 3asil Pemantauan entik dan P* ekolah

dan =ormulir 3asil Pemantauan entik dan P* 9umah, apabila laporan ditemukan jentik  maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa untuk meningkatkan kegiatan P* !, serta diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan  pengendalian lebih lanjut.

-

:uru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di sekolah ke

dalam orm 9ekapitulasi 0aporan ingguan umantik-P* nak ekolah (lampiran 3) kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina >% wilayahnya.

(21)

BAB 17

PENGENALAN DEMAM BERDARAH DENGUE 5DBD6

alah satu penyebab kematian penderita DBD adalah karena keterlambatan dibawa ke rumah sakit. 3al ini disebabkan karena keluarga penderita kurang mengenali tanda dan gejala  penyakit DBD baik tanda&gejala awal maupun tanda&gejala lanjut maupun +ara-+ara

memberikan pertolongan pertama kepada penderita DBD. 1. Pengertian dan ara Penularan DBD

1.1. Pengertian DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang ditandai dengan panas (demam) dan disertai dengan perdarahan, yang disebabkan oleh 'irus dengue.

1.2. ara Penularan DBD

Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk  Aedes aegypti dan  Aedes albopictus yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.

(22)

Proses penularan DBD sebagai berikut 7

2. Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina.

!. *yamuk ini mendapatkan 'irus dengue sewaktu menggigit& menghisap darah orang yang sakit DBD atau di dalam darahnya terdapat 'irus dengue, tapi tidak menunjukkan gejala sakit

". Cirus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya.

6. Bila nyamuk tersebut menggigit&menghisap darah orang lain, 'irus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.

;. Cirus dengue akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah ke+il (kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan +airan bahkan bisa sampai mengakibatkan renjatan (syok).

2. :ejala&anda DBD 2.1. :ejala&anda awal

1. 3ari pertama sakit 7

-

Panas mendadak

terus-menerus, badan lemah&lesu. Pada tahap ini sulit dibedakan dengan penyakit lain

:ambar ".2. Demam 2. 3ari kedua atau ketiga7

-

>lu hati seringkali terasa

nyeri, karena terjadi  perdarahan di lambung.

(23)

:ambar ".!. *yeri ulu hati

-

ampak bintik-bintik merah

 pada kulit (petekie) seperti  bekas gigitan nyamuk, disebabkan pe+ahnya  pembuluh darah kapiler di

kulit

:ambar "." Bintik-bintik perdarahan kulit (petekie)

-

>ntuk membedakannya

kulit diregang-kan, apabila  bintik merah itu hilang,  bukan tanda petekie

(24)

:ambar ".6. >ji tourniket (uji bendung) 2.2. :ejala&anda 0anjutan

-

%adang-kadang terjadi

 pendarahan di hidung (mimisan) dan atau di gusi

:ambar ".;. imisan (epistaksis)

-

ungkin terjadi muntah dan

atau buang air ke+il&besar  ber+ampur darah

:ambar ".<. untah ber+ampur darah

-

Bila sudah parah, penderita

gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat meniggal dunia

(25)
(26)

!.

Pertolongan Penderita DBD

!.2. Pertolongan Pertama DBD dengan :ejala&anda wal

-

Beri minum

sebanyak- banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air   putih, susu, teh atau air  minum lainnya, atau larutan oralit.

:ambar ".#. inum banyak 

-

Berikan kompres air hangat

:ambar ".1. %ompres hangat

-

Berikan obat penurun panas

(27)

:ambar ".11. inum Abat Penurun Panas

!.!. indakan apabila ada penderita dengan gejala&tanda lanjut

-

njurkan segera

untuk periksa ke dokter, poliklinik, Puskesmas atau rumah sakit untuk memastikan

 penyakitnya dan mendapat

 pertolongan yang tepat

(28)

BAB 7

PENGENALAN NYAMUK PENULAR 57EKTOR6 DBD

Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk  Aedes, terdiri dari  Aedes aegypti dan  Aedes albopictus. *yamuk jenis ini lebih banyak hidup di air bersih dan menghisap darah pada siang hari.

1. iklus 3idup *yamuk Aedes

 *yamuk Aedes memiliki siklus hidup (tahapan kehidupan) se+ara sempurna, antara lain telur,  jentik, kepompong dan nyamuk dewasa. asa pertumbuhan dari telur, jentik, kepompong

hingga menjadi nyamuk sekitar $-12 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban. emakin tinggi suhu dan kelembaban semakin +epat masa pertumbuhan nyamuk.

(29)

2. iri-+iri *yamuk Aedes

2.1. elur 

elur diletakkan satu persatu di atas permukaan air, biasanya pada dinding bagian dalam kontainer di permukaan air. umlah telur nyamuk untuk sekali bertelur dapat men+apai !  butir dengan ukuran  6 mm. elurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu

dengan yang lain. Pada kondisi yang buruk (dalam kondisi musim kering yang lama), telur  dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun. elur akan menetas menjadi jentik setelah 1-! hari terendam air.

:ambar 6.2. elur *yamuk Aedes 2.2. entik 

etelah telur terendam 2-! hari, selanjutnya menetas menjadi jentik. entik mengalami " tingkatan atau stadium yang disebut instar, yaitu instar I, II, III dan IC. 4aktu pertumbuhan dari masing-masing stadium adalah jentik instar I selama 1 hari, jentik instar II selama 1-2 hari, jentik instar III selama 2 hari, jentik instar IC selama 2-! hari. entik  Aedes di dalam air  dapat dikenali dengan +iriE+iri berukuran ,6E1 +m dan selalu bergerak akti dalam air. Pada waktu istirahat posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air untuk bernapas (mendapatkan oksigen). elanjutnya jentik berkembang menjadi kepompong.

(30)

:ambar 6.!. entik *yamuk Aedes 2.!. %epompong

%epompong adalah periode puasa, membutuhkan waktu 1-2 hari. %epompong berbentuk  seperti koma dan lebih pendek dibandingkan jentik, akti bergerak dalam air terutama bila terganggu. Pada tingkat kepompong ini tidak memerlukan makan, tetapi perlu udara. Dalam waktu 1-2 hari perkembangan kepompong sudah sempurna, maka kulit kepompong pe+ah dan nyamuk dewasa muda segera keluar dan terbang. Pada umumnya nyamuk jantan menetas lebih dahulu dari nyamuk betina.

:ambar 6.". %epompong Aedes 2.". Periode Dewasa

e+ara umum nyamuk  Aedes terdiri tiga bagian, yaitu kepala, thoraF dan abdomen, mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. *yamuk Aedes dewasa memiliki ukuran

(31)

sedang dengan tubuh berwarna hitam ber+ak putih. ubuh dan tungkainya ditutupi sisik  dengan ber+ak putih. Ae.aegypti di bagian punggung tubuhnya tampak dua garis melengkung 'ertikal di bagian kiri dan kanan berwarna putih, sedangkan  Ae.albopictus di bagian  punggung tubuhnya tampak satu garis lurus tebal berwarna putih.

%emampuan terbang nyamuk betina rata-rata " meter maksimal 1 meter, namun se+ara  pasi karena aktor angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. *yamuk ini

dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah sekitar 1. meter dari  permukaan laut, di atas ketinggian 1. meter dengan suhu udara terlalu rendah nyamuk 

tidak dapat berkembang biak, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk.

:ambar 6.6. *yamuk Aedes

!. empat Perkembangbiakan entik Aedes !.1. Buatan

empat perkembangbiakan jentik buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia dapat berungsi menampung air dan jernih, yang kemudian digunakan oleh nyamuk Aedes untuk tempat berkembangbiak, seperti bak mandi, ember, dispenser, kulkas, ban bekas,  pot&'as bunga, kaleng, plastik, dan lain-lain. empat penampungan air tersebut berada di sekitar pemukiman penduduk. empat nyamuk berkembangbiak yang dibuat&disediakan oleh manusia, seperti tempat penampungan air bersih (bak mandi, ember, dispenser, kulkas, dan lain-lain), maupun tempat-tempat penampungan air lainnya yang ada disekitar pemukiman  penduduk.

(32)

:ambar 6.;. empat perkembangbiakan buatan.

(33)

Petunjuk Teknis Jumantik-PSN Anak Sekolah !!

!.2. lamiah

empat perkembangbiakan jentik alamiah adalah segala suatu yang telah tersedia di lingkungan pemukiman berupa tanaman yang dapat menampung air jernih sebagai tempat  perindukan nyamuk pada tempat alami, seperti , ketiak daun, tempurung kelapa, lubang  bambu, ataupun pada pelepah daun.

:ambar 6.<. empat perkembangbiakan alamiah

". Perilaku *yamuk Aedes ".1. Perilaku menghisap darah

 *yamuk  Aedes  betina mengisap darah manusia pada waktu siang hari, dengan pun+ak  kepadatan nyamuk pada jam $.-1. dan jam 16.-1<.. *yamuk betina menghisap darah yang dipergunakan untuk pematangan telur. >ntuk mengenyangkan perutnya, nyamuk   Aedes dapat menghisap darah beberapa kali dari 1 orang atau lebih, sehingga potensi untuk  menularkan penyakit demam berdarah semakin banyak. *yamuk Aedes aegypti lebih banyak  menghisap darah manusia di dalam rumah, sedangkan nyamuk Aedes albopictus lebih banyak  mengisap darah di luar rumah.

(34)

".2. Perilaku istirahat

 *yamuk  Aedes setelah mengisap darah akan beristirahat untuk proses pematangan telur, setelah bertelur nyamuk beristirahat untuk kemudian menghisap darah kembali. *yamuk   Aedes aegypti lebih menyukai beristirahat di tempat yang gelap, lembab, tempat tersembunyi

di dalam rumah atau bangunan, termasuk kolong tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur. elain itu juga bersembunyi pada benda-benda yang digantungkan seperti baju, tirai dan dinding. 4alaupun jarang, bisa ditemukan di luar rumah, di tanaman atau tempat terlindung lainnya.

edangkan nyamuk  Aedes albopictus  jarang ditemukan beristirahat di dalam rumah. %ebiasaan istirahat nyamuk Aedes albopictus beristirahat di luar rumah, seperti di tanaman, rerumputan, tanaman kering, dan lain-lain.

(35)

L!+/ir!n 1

8r+u%ir H!*i% P$+!n#!u!n J$n#i& Min''u!n di Ru+!-T$+/!# Tin''!%

N!+! Si*! 9 K$%!* 9 A%!+!# Ru+! 9 Bu%!n 9 Min''u &$ 9 N. J$ni* Kn#!in$r 5#$+/!# /$n!+/un'!n !ir6 J$n#i& K$'i!#!n PSN :!n' di%!&u&!n Ad! Tid!&   1 Bak mandi 2 Bak 4 ) empayan 4 8mber  3 Dispenser 

 Pot& Cas bunga

; %olam& akuarium < Ban bekas = Botol&%aleng bekas 10 11 12 1) 14 13 M$n'$#!ui Or!n' Tu! Si*!

(36)

L!+/ir!n 2

8r+u%ir H!*i% P$+!n#!u!n J$n#i& Min''u!n di S$&%!

N!+! Si*! 9

K$%!* 9

A%!+!# S$&%! 9

Bu%!n 9

Min''u &$ 9

N. Ru!n' J$ni* Kn#!in$r

5#$+/!# /$n!+/un'!n !ir6 J$n#i& K$'i!#!n PSN :!n' di%!&u&!n Ad! Tid!&  

1 9uang %epala ekolah

2 ) 9uang :uru 4 3 9uang %elas  ; oilet&4 siswa < = Perpustakaan 10 11 9uang >% 12 1) 0aboratorium 14 13 %antin 1 1; ushola&9uang Ibadah 1< 1= 3alaman 20 M$n'$#!ui Guru P$n!n''un' J!!, 5...6

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Kapasitas Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Dengan Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Lukman Hakim 1 , Yoyok

Tesis yang berjudul “ Efektivitas Program Pemberantasan Sarang Nyamuk, Peran Faktor Predisposisi, Pemungkin Dan Penguat Serta Juru Pemantau Jentik Dalam Pengendalian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan karakteristik juru pemantau jentik (jumantik) terhadap status

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue (ABJ DBD) antara sebelum dan sesudah penggerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik)

Hubungan Antara Kapasitas Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Dengan Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Lukman Hakim 1 , Yoyok

Permasalahan yang ditemukan di Kelurahan Sendang Mulyo adalah keterbatasan jumlah kader pemantau jentik terlatih untuk mendampingi masyarakat dalam kegiatan PSN 3M

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peran kader jumantik dalam upaya peningkatan angka bebas jentik di wilayah kerja Puskesmas

Mubarokah, R., Upaya Peningkstan Angka Bebas Jentikk Demam berdarah (ABJ- DBD) Melalui Penggerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di RW I Kelurahan Danyang Kecamatan