MARKERLESS AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA
PROMOSI DENGAN PLATFORM ANDROID
Fajar Wahyu Nugroho
Program StudiTeknikInformatika - S1, FakultasIlmuKomputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL :http://dinus.ac.id/ Email :fajar.mrj@asia.com
ABSTRAK
Augmented Reality (AR) merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang sangat pesat hampir di seluruh dunia. Teknologi Augmented Reality merupakan sebuah teknologi visual yang menggabungkan objek atau dunia virtual ke dalam tampilan dunia nyata secara real time (Rozzling Stone, Maret 2008).Pada penelitian ini dilakukan perancangan markerless augmented reality berupa katalog penjualan mobil dengan menggunakan telepon cerdas berbasis android sehingga konsumen dapat melihat bentuk mobil secara visual dengan detail model mobilnya melalui teknologi augmented reality. Katalog mobil AR ini memerlukan kamera sebagai sumber masukan, kemudian aplikasi ini akan melacak dan mendeteksi marker (penanda) dengan menggunakan sistem tracking, setelah marker dideteksi, model mobil 3D digambar diatas marker seolah-olah model mobil tersebut nyata. Untuk menggunakan model mobil pada aplikasi katalog mobil AR ini, model harus dibuat terlebih dahulu dengan perangkat lunak desain 3D (3DS Max, Sketchup) kemudian diubah formatnya menjadi format yang didukung oleh aplikasi Unity 3D. Sehingga dengan dibuatnya media markerless dalam bentuk brosur atau katalog berbasis augmented reality ini,dapat digunakan oleh suatu perusahaan mobil sebagai alat promosi untuk memperkenalkan produk mobil yang di tawarkan dengan media yang lebih kreatif dan interaktif kepada konsumen.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi berjalan dengan begitu pesat di era teknologi
informasi ini. Teknologi baru
diciptakan untuk mendukung
kelancaran dalam bidang tertentu.
Seiring dengan perkembangan
tersebut, kemudian berkembang
teknologi realitas maya atau biasa
disebut dengan virtual reality
(disingkat menjadi VR). Realitas maya yaitu teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated
environment), suatu lingkungan
sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan baru yang hanya ada dalam komputer. Dalam virtual reality, informasi mengenai dunia virtual yang ditampilkan ke indra pengguna dapat bersifat visual (paling umum) menggunakan layar atauhead mounted display, audio menggunakan headphone, kontroler, dan bahkan sentuhan menggunakan sarung tangan khusus.
Namun, pada perkembangannya
virtual reality memiliki cabang baru yang bahkan menyaingi Virtual
reality itu sendiri. Teknologi tersebut bernama Augmented Reality (sering disingkat menjadi AR), atau diterjemahkan bebas menjadi realitas tertambah. Augmented reality (AR)
adalah sebuah istilah untuk
lingkungan yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual serta dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis.
Kelebihan lain dari augmented
reality yaitu dapat
diimplementasikan secara luas dalam berbagai media. Sebagai aplikasi dalam sebuah smartphone dengan teknologi sistem operasi android, yang dapat secara bebas(opensource) dapat di kembangkan aplikasinya.
Dengan kelebihannya tersebut,
augmented reality memiliki banyak peluang untuk terus dikembangkan, salah satu nya dalam bidang media promosi berjenis brosur.Berkaitan dengan Brosur, brosur adalah salah satu media penyampaian informasi yang berfungsi untuk memberikan
suatu penjelasan tentang suatu
produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah atau dimaksudkan sebagai sarana untuk beriklan.
Pada perkembangan teknologi saat ini, suatu perusahaan yang bergerak di bidang produk atau jasa tentu membutuhkan media iklan atau brosur untuk memaparkan jenis produk atau jasa yang di tawarkan oleh perusahaan tersebut namun dengan biaya yang relatif cukup banyak dan iklan atau brosur yang di tawarkan kurang menarik minat calon pembeli untuk melihat produk
tersebut. Maka berdasarkan
permasalahan tersebut, muncullah ide untuk mengkombinasikan media brosur markerless augmented reality yang akan di tampilkan pada
smartphone dengan sistem operasi
android dan aplikasinya dapat di unduh secara gratis di google play. Untuk mencapai tujuan tersebut, teknologi augmented reality yang sudah dibahas sebelumnya peneliti coba jadikan sebuah solusi. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat judul markerless augmented reality sebagai sarana promosi dengan platform android. Diharapkan dengan dibuatnya media markerless dalam bentuk brosur atau katalog berbasis augmented reality ini, dapat digunakan oleh suatu perusahaan
mobil sebagai alat promosi untuk memperkenalkan produk mobil yang di tawarkan dengan media yang lebih kreatif dan interaktif.
2. METODE PENELITIAN
Rapid application development
(RAD) atau rapid prototyping
menekankan pada siklus
pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini, maka dalam pengembangan rekayasa Model Rapid Application Development ini sesuai dengan tujuan dari penelitian penulis yakni
pengembangan media interaktif
markerless berupa katalog berbasis Augmented Reality untuk kegiatan promosi atau penyampain informasi dengan siklus pembangunan yang pendek, singkat dan cepat. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu
singkatyang dicapai dengan
menerapkan :
a. Component based construction
(pemrograman berbasis
b. Penekanan pada penggunaan
ulang (reuse) komponen
perangkat lunak yang telah ada. c. Pembangkitan kode program
otomatis/semi otomatis.
d. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.
Metode RAD mempunyai 3 tahapan utama seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Konsep :
Jenis Aplikasi : Aplikasi Markerless Augmented Reality dipilih karena menarik secara tampilan, interaktif,
dan relatif mudah dalam
penyampaian pesan.
Judul Aplikasi : Markerless
Augmented Reality Sebagai Media Promosi Dengan Platform Android. Tujuan Aplikasi : Dikembangkannya media interaktif markerless berupa
brosur berbasis augmented reality
untuk kegiatan promosi atau
penyampaian informasi.
Deskripsi : Aplikasi Markerless Augmented Reality Sebagai Media Promosi Dengan Platform Android merupakan media markerless dalam bentuk brosur atau katalog berbasis
augmented reality ini, dapat
digunakan oleh suatu perusahaan mobil sebagai alat promosi untuk memperkenalkan produk mobil yang di tawarkan dengan media yang lebih kreatif dan interaktif serta mudah dalam penyampaian pesannya.
Analisa Sistem :
a. Spesifikasi Perangkat Lunak
Markerless Augmented Reality
Sebagai Media Promosi dengan
Platform Android ini dibangun
dengan menggunakan aplikasi desain
editor Unity 3D Version 4.2.0f4.
Aplikasi ini mendukung bahasa
pemrograman C#, bahasa
pemrograman ini dipilih karena bahasa ini cukup powerfull untuk
mengembangkan aplikasi mobile
Android. Aplikasi ini juga sudah mendukung library Vuforia yang sudah terintegrasi dengan berbagai
jenis platform. Seri device Android yang disarankan minimal API level 8 atau froyo beserta dengan update android SDK Manager, minimum device filter ARMv7 atau keluaran dari processor Qualcomm dan juga mendukung video graphics level OpenGL ES 2.0 karena aplikasi ini membutuhkan minimum spesifikasi
device yang dapat merender model
object 3D secara baik dan halus. b. Fungsionalitas Sistem
Aplikasi markerless augmented
reality sebagai media promosi pada platform android ini diakses oleh satu user saja (Single User). Dimana user tersebut dapat membuka aplikasi ini dengan menggunakan media
markerless berupa brosur atau
katalog yang sudah ditentukan dan objek 3D Mobil yang akan di tampilkan sesuai dengan markerless tersebut.
Adapun class diagram yang
digunakan sebagai parameter
pengerjaan aplikasi berbentuk objek 3D mobil berbasis AR ini dapat dilihat pada skema di bawah ini.
+Exist() +Load() +GetTrackable() +AddTrackable() +CreateImageTarget() +mPath : string Class3::DataSet +GetImageTarget() +mAspectRatio : float Class1::ImageTargetDetection +UpdateEnabled() +GetDataset() +mAspectRatio : float Class2::ImageTargetBehaviour Perancangan Sistem
System yang akan dibangun berbasis Android. Dalam penerapannya akan dibuat sebuah media penanda yang
didalamnya terdapat beberapa
marker dengan pola yang telah ditentukan dimana masing-masing
marker akan diidentifikasi
koordinatnya dan akan memunculkan objek 3D. Adapun objek yang akan dimunculkan adalah objek mobil dan
tiap masing-masing marker
menampilkan objek 3D mobil yang berbeda-beda sesuai dengan gambar marker tersebut.
Perancangan Antar Muka :
Antar muka aplikasi objek 3D mobilberbasis AR ini akan didesain
sesederhana mungkin sehingga user yang menggunakan aplikasi ini dapat dimudahkan dalam penggunaannya. Adapun desain user interface (antar muka) yang akan dibangun adalah seperti di bawah ini:
Gambar di atas merupakan tampilan awal berupa gambar splash screen kemudian akan muncul objek 3D
pada marker yang sudah
didefinisikan beserta harga mobil tersebut. Adapun desain aplikasi secara umum adalah sebagai berikut.
Implementasi Sistem:
Pada tahap ini akan dijelaskan tentang implementasi dari desain sistem yang telah dirancang. Adapun
penjelasan secara detail adalah
sebagai berikut :
Gambar di atas merupakan tampilan awal dari software Unity 3D yang di gunakan untuk menampilkan model objek 3D ke dalam tampilan layar smartphone Android lewat kamera berbasis Augmented Reality.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tahap ini, penulis
menggunakan kuesioner dengan
responden 22 konsumen pada suatu pameran mobil di Mall Paragon yang ada di kota Semarang untuk menguji
aplikasi markerless augmented
reality sebagai media promosi
pemodelan mobil 3D dengan
platform android.
Salah satu pertanyaan dalam
kuisioner tersebut adalah sebagai berikut:
Apakah simulasi dari aplikasi
berbasis augmented reality ini dapat membantu anda dalam menentukan mobil yang tepat dan sesuai dengan keinginan anda? Ya atau Tidak
Kesimpulannya adalah sebagai
berikut: aplikasi markerless
augmented reality sebagai media promosi pada platform android
berhasil meningkatkan minat
responden untuk menginstall dan menggunakan aplikasi tersebut pada telepon pintar miliknya.
Black Box Testing
Pengujian Black Box tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem, yang diuji adalah masukan serta keluarannya. Dengan berbagai masukan yang diberikan, apakah sistem memberikan keluaran seperti yang kita harapkan atau tidak. Berdasarkan gambar visual yang di tampilkan pada layar telepon cerdas Android berbasis Augmented Reality dapat di simpulkan bahawa model
3D mobil berbasis Augmented
Reality mengguna telepon cerdas berbasis Augmented Reality tersebut dapat di tampilkan dengan bagus dan menarik.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan
pengujian pada penelitian Markerless Augmented Reality Sebagai Media
Promosi Dengan Platform Android ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi markerless augmented
reality sebagai media promosi
dengan platform android tanpa menggunakan marker tradisional (marker hitam putih) tetapi menggunakan markerless berupa brosur atau katalog sebagai
media promosi yang
mengimplementasikan image
target dan multi targetsebagai
objek pelacakan serta
memanfaatkan fitur detail objek
dari kamera yang dapat
diimplementasikan dengan baik pada perangkat Android.
2. Pendeteksian marker pada
aplikasi telah berjalan dengan baik. Objek 3D MobilChevrolet dapat muncul pada marker tersebut dan dapat menampilkan objek 3D yang berbeda – beda tiap markernya.
3. Kuantitas dan pola penyebaran
fitur sudut dari targetyang
digunakan merupakan penentu
utamakeberhasilan pelacakan
4. Pemanfaatan teknologi
Augmented Reality pada
aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan perancangan, yaitu dapat menggabungkan objek virtual dengan lingkungan nyata secara real-time.
DAFTAR PUSTAKA
Adipranata, Rudy, Resmana Lim,
dan SetiawanAnton. 2006.
“Rekonstruksi Obyek 3Ddari
Gambar 2D Dengan MetodeGeneralized Voxel Coloring”. Prosiding Seminar
Nasional KOMMIT, Jakarta. Seitz, Steven M., and Charles R.
Dyer. 2003. “Photorealistic
Scene Reconstruction by Voxel Coloring”. Proc. Computer Vision and Pattern Recognition Conf, pp.1067-1073
Zhang, Zhengyou. 2002. “A Flexible
NewTechnique for Camera Calibration”. PDF
Kato. H., Billinghurst, M. Poupyrev, I. Tetsutani, N. dan Tachibana,
K. 2002. Tangible
AugmentedReality. Nagoya,
Japan : Proceedings ofNicograph
2001.
Persa. Stelian-Florin. 2006. Sensor
Fusion in Head Pose Tracking.
Wöhrmann Print
Service.Munson, Ethan V;
Tsymbalenko, Yelena.
J. Platonov, H. Heibel, P. Meier, and
B. Grollmann, "A mobile
markerless AR system for maintenance and repair," in Proc. 5th IEEE and ACM International Symposium on Mixed and Augmented Reality (ISMAR'06), pp. 105-108, 2006.
Sukirman, “Simulasi Objek/Benda
Secara Fisik Menggunakan Physic Engine pada Lingkungan Augmented Reality”, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Britton, Carol (2002). ObjectOrientedSystems Development. McGrawHill. hlm. 2829, 269. ISBN 0077095448. Safaat, Nazruddin “Android :
Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC”
Vehicle, Chevrolet(2013). From:
http://www.chevrolet.com/downlo ad.catalog.html, di akses: 20 Juni
2013.
http://www.sketchup.google.com/3dw arehouse/,di akses: 20 Juni 2013. Tciptono, Fandy. 2002. Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Shimp, Terence A. 2002. Periklanan
Promosi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kartajaya, Hermawan. 2003.
Marketing Plus: Jalur Sukses untuk Bisnis, Jalur Bisnis untuk Sukses. Jakarta: Pustaka Sinar