MODUL MODUL DK.1.3 Semester 1 DK.1.3 Semester 1 MODUL MODUL DK.1.3 Semester 1 DK.1.3 Semester 1
4
4..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg.. 4.2
4.2 Pengertian Ilmu Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja ( K3 )Pengertian Ilmu Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja ( K3 ) 4
4..33 EErrggoonnaammiiss 4.4
4.4 Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat KerjaPraktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja 4.5
4.5 Pengevaluasian Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Pengevaluasian Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat KerjaKerja 4.5.1
4.5.1 Pengamatan di LokasiPengamatan di Lokasi
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
•
• Siswa mengetahui tentang prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamananSiswa mengetahui tentang prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ( K3 )
kerja ( K3 )
•
• SiSiswswa a dadapapat t memenenerarapkpkan an ililmu mu yayang ng bebersrsanangkgkututan an tetentntanang g prprososededurur kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ( K3 ) di
kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ( K3 ) di tempat kerja.tempat kerja.
•
• Siswa mengetahui definisi dari prosedur kesehatan, keselamatan danSiswa mengetahui definisi dari prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja( K3 )
keamanan kerja( K3 )
•
• Siswa mengetahui undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja.Siswa mengetahui undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
•
• Siswa mengetahui prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Siswa mengetahui prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungandi lingkungan kerja.
kerja.
•
• Siswa mengetahui informasi yang berhubungan dengan kesehatan danSiswa mengetahui informasi yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja.
keselamatan kerja.
•
• Siswa mengetahui peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan yangSiswa mengetahui peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan teknologi
berkaitan dengan teknologi informasi.informasi.
•
• Siswa dapat membuat dokumentasi kesehatan dan keselamatan kerja.Siswa dapat membuat dokumentasi kesehatan dan keselamatan kerja.
•
• Siswa mengetahui syarat-syarat ergonamis yang Siswa mengetahui syarat-syarat ergonamis yang berlaku.berlaku.
•
• Siswa dapat memberikan masukan tentang keselamatan kerja di Siswa dapat memberikan masukan tentang keselamatan kerja di suatusuatu lingkungan kerja.
La
Latar tar belbelakaakang ng dardari i ditditeraerapkapkannynnya a ProProsedsedur ur KesKesehaehatantan, , KesKeselaelamatmatan an dandan Keamanan Kerja ( K3 ) adalah dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia Keamanan Kerja ( K3 ) adalah dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia kerja internasional.
kerja internasional.
Sem
Semakiakin n berberkemkembanbangngnya ya dundunia ia indindustustri ri di di duduniania, , teltelah ah menmendodoronrong g parparaa pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal itu tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cidera. Cidera yang terjadi di itu tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cidera. Cidera yang terjadi di lapangan sangat beragam, dari cidera otot sampai yang menghasilkan korban lapangan sangat beragam, dari cidera otot sampai yang menghasilkan korban jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah satu
jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah satu modalmodal utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai peduli tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya peduli tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya tersebut.
tersebut.
Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH ( Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH ( Occupational Safety and Health
Occupational Safety and Health ) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di tempat kerja.
tempat kerja.
Sejak tahun 1950 ILO (
Sejak tahun 1950 ILO ( International Labour International Labour OrganizatioOrganization n ) dan WHO) dan WHO ( World ( World Health Organization
Health Organization ) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja,) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja, yaitu: Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan dan perawatan paling yaitu: Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan dan perawatan paling tin
tinggi ggi di di bidbidang ang fisfisik, ik, sossosial ial sebsebagaagai i seoseoranrang g pekpekerjerja a di di bidbidang ang pekpekerjerjaanaan apapun; pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan kesehatan karena apapun; pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan kesehatan karena kondisi kerja mereka, perlindungan bagi pekerja untuk mengurangi kondisi kerja mereka, perlindungan bagi pekerja untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan mereka; penempatan dan perawatan faktor yang dapat merugikan kesehatan mereka; penempatan dan perawatan bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan psikologi bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan psikologi dar
dari i pepekerkerja ja dan dan mermeringingkas kas adadaptaptasi asi dardari i setsetiap iap pekpekerjerja a ke ke pekpekerjerjaanaannyanya masing-masing.
Tujuan awal dari pendirian standard keselamatan dan kesehatan di tempat Tujuan awal dari pendirian standard keselamatan dan kesehatan di tempat kerja antara lain:
kerja antara lain:
•
• MorMoral al – – SeorSeorang ang pekepekerja rja seharseharusnya tidak usnya tidak mempmempunyaunyai i resikresiko o terlterlukauka pada saat kerja atau
pada saat kerja atau yang berhubungan dengan lingkungan kerja.yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
•
• Ekonomi – Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika terjadiEkonomi – Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika terjadi kecelakaan di tempat kerja; seperti gaji, denda, kompensasi kerusakan, kecelakaan di tempat kerja; seperti gaji, denda, kompensasi kerusakan, waktu investigasi, kurang produksi, kehilangan semangat dari pekerja, waktu investigasi, kurang produksi, kehilangan semangat dari pekerja, pembeli atau pihak lainnya.
pembeli atau pihak lainnya.
•
• Legal – Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi agar dapatLegal – Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi agar dapat dipatuhi oleh banyak pihak.
dipatuhi oleh banyak pihak.
Beberapa resiko yang biasa dimiliki oleh
Beberapa resiko yang biasa dimiliki oleh pekerja:pekerja:
•
• ReResisiko ko fifisisik k ( ( teterprpeleleseset et dadan n tetersrsanandudungng, , jajatutuh h dadari ri keketitingnggigianan,, tran
transporsportasi tasi temptempat at kerjkerja, a, mesimesin n yang yang berbberbahayahaya, a, listlistrik, rik, kebikebisingsingan,an, getaran, radiasi ion ).
getaran, radiasi ion ).
•
• Resiko kimia ( cairan pelarut, metal berat )Resiko kimia ( cairan pelarut, metal berat ) •
• Resiko psikologi ( stress, kekerasan, pemerasan )Resiko psikologi ( stress, kekerasan, pemerasan ) •
• Resiko lingkungan ( temperatur, kelembapan, cahaya )Resiko lingkungan ( temperatur, kelembapan, cahaya ) •
• Resiko cidera otot ( lingkungan kerja yang tidak ergonamis )Resiko cidera otot ( lingkungan kerja yang tidak ergonamis ) •
• DllDll
Set
Setelaelah h adaadanya nya OSH OSH disdisusuusunlanlah h OccOccupaupatitionaonal l SafSafety ety and and HeaHealth lth Act Act yayangng ditandatangani oleh President Richard M. Nixon pada tanggal 29 Desembar ditandatangani oleh President Richard M. Nixon pada tanggal 29 Desembar 197
1970. 0. UnUndandang-ug-undandang ng ini ini menmenjadjadi i penpencetcetuas uas beberdirdirinrinya ya badbadan an NIONIOSH SH (( Na
Natitiononal al InInststititutute e fofor r OcOccucupapatitiononal al SaSafefety ty anand d HeHealalth th ) ) ddaan n OOSSHHA A (( Occupational Safety and
Occupational Safety and Health Administration Health Administration ).).
Act
Act ini dalah diketemukanini dalah diketemukan di United States Code di United States Code di judul ke 29 pada bab 15.di judul ke 29 pada bab 15. OSHA ini secara
dan tempat kerjanya. Tujuan utamanya adalah
dan tempat kerjanya. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin bahwa pekerjauntuk menjamin bahwa pekerja mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya bagi kesehatan mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya bagi kesehatan dan
dan keskeselaelamatmatan an mermerekaeka, , sepseperterti i bahbahan an kimkimia ia berberacuacun, n, bunbunyi yi berberisiisik k yanyangg mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan atau kedinginan atau lingkungan mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan atau kedinginan atau lingkungan yang kotor.
yang kotor.
Isi dari OSHA itu terdiri dari beberapa point, yaitu: Isi dari OSHA itu terdiri dari beberapa point, yaitu:
•
• by encouraging employers and employees in their efforts to reduce the by encouraging employers and employees in their efforts to reduce the nu
numbember r of of occoccupaupatiotional nal safsafety and ety and heahealth lth hazhazardards s at at thetheir ir plaplaces ces of of employment, and to stimulate employers and employees to institute new employment, and to stimulate employers and employees to institute new and to perfect existing programs for providing safe and healthful working and to perfect existing programs for providing safe and healthful working conditions;
conditions;
Mendorong para pemilik dan pekerja perusahaan agar berusaha untuk Mendorong para pemilik dan pekerja perusahaan agar berusaha untuk mengurangi tingkat resiko di lingkungan kerja mereja dan memancing mengurangi tingkat resiko di lingkungan kerja mereja dan memancing mereka untuk menyempurnakan program yang mendukung keselamatan mereka untuk menyempurnakan program yang mendukung keselamatan dan ke
dan kesehatan sehatan pekerja yapekerja yang sudah ng sudah ada.ada.
•
• by providing that employers and employees have separate but dependent by providing that employers and employees have separate but dependent responsibilities and rights with respect to achieving safe and healthful responsibilities and rights with respect to achieving safe and healthful working conditions;
working conditions;
Menyediakan hak dan kewajiban yang terpisah dengan rasa hormat untuk Menyediakan hak dan kewajiban yang terpisah dengan rasa hormat untuk tercapainya keamanan dan keselamatan kondisi kerja.
tercapainya keamanan dan keselamatan kondisi kerja.
•
• by by autauthorhoriziizing ng the the SecSecretretary ary of of LaLabor bor to to set set manmandatdatory ory occoccupaupatiotional nal safety and health standards applicable to businesses affecting interstate safety and health standards applicable to businesses affecting interstate commerce, and by creating an Occupational Safety and Health Review commerce, and by creating an Occupational Safety and Health Review Commission for carrying out adjudicatory functions under the
Commission for carrying out adjudicatory functions under the Act; Act; D
Denenggaan n mmemembbererikikan an ototooriritatas s kekeppadada a sesekrkretetarariis s ppekekererja ja uuntntuuk k mema
memandatndatkan kan pengpengimplimplementementasian asian kesekesehatan hatan dan dan keselkeselamataamatan n kerjakerja standard yang diterapkan ke bisnis dan mempengaruhi antar usaha, dan standard yang diterapkan ke bisnis dan mempengaruhi antar usaha, dan
dengan menciptakan jabatan yang mengurusi kesehatan dan
dengan menciptakan jabatan yang mengurusi kesehatan dan keselamatankeselamatan kerja untuk memberikan fungsi keputusan di
kerja untuk memberikan fungsi keputusan di dalam kegiatan ini.dalam kegiatan ini.
•
• by building upon advances already made through employer and employee by building upon advances already made through employer and employee initiative for providing safe and
initiative for providing safe and healthful working conditions; healthful working conditions; De
Dengngan an memembmbanangugun n dedengngan an babaik ik ininisisiaiatitif f dadari ri pepekekerjrja a dadan n pepemimililik k perusahaan untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan
perusahaan untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat.sehat.
•
• by providing for research in the field of occupational safety and health,by providing for research in the field of occupational safety and health, including the psychological factors involved, and by developing innovative including the psychological factors involved, and by developing innovative methods, techniques, and approaches for dealing with
methods, techniques, and approaches for dealing with occupational safety occupational safety and health problems;
and health problems; Deng
Dengan an menymenyediaediakan kan penepenelitilitian an di di bidabidang ng keselkeselamatamatan an dan dan kesekesehatanhatan termasuk di faktor psikologi, dengan dengan mengembangkan metoda, termasuk di faktor psikologi, dengan dengan mengembangkan metoda, teknik dan pendekatan yang inovatif dalam menyelesaikan permasalahan teknik dan pendekatan yang inovatif dalam menyelesaikan permasalahan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
•
• by by exexplplororining g waways ys to to didiscscovover er lalatetent nt didiseseasaseses, , esestatablblisishihing ng cacaususal al connections between diseases and work in environmental conditions, and connections between diseases and work in environmental conditions, and conducting other research relating to health problems, in recognition of conducting other research relating to health problems, in recognition of the
the facfact t thathat t occoccupupatiationaonal l heahealth lth stastandandards rds prepresensent t proprobleblems ms oftoften en different from those involved in
different from those involved in occupational safety; occupational safety; De
Dengngan an memencncarari i cacara ra ununtutuk k memengngetetahahui ui pepenynyakakit it tetersrsemembubunynyi,i, memperlihatk
memperlihatkan keadaan hubungan umum di an keadaan hubungan umum di antara penyakit dan kerja diantara penyakit dan kerja di ling
lingkungkungan, an, dan dan mengmengadakadakan an penepenelitilitian an lain lain yang berhubunyang berhubungan gan dengdengaa pe
permarmasalsalahaahan n keskesehaehatantan, , untuntuk uk menmengengenali ali fakfakta ta bahbahwa wa pepenernerapaapann standard kesehatan yang sekarang sering berbeda dari yang berada di standard kesehatan yang sekarang sering berbeda dari yang berada di dalam penerapan keselamatan.
dalam penerapan keselamatan.
•
• by providing medical criteria which will assure insofar as practicable that by providing medical criteria which will assure insofar as practicable that no
no empemployloyee ee wilwill l sufsuffer fer dimdiminiinisheshed d heahealthlth, , funfunctictionaonal l capcapaciacity, ty, or or liflife e expectancy as a result of his
Den
Dengagan n menmenyedyediakiakan an krikriterteria ia keskesehaehatan tan yanyang g akaakan n menmenjamjamin in bahbahwawa pegawai tidak akan menderita penurunan kesehatan, kapasitas fungsional pegawai tidak akan menderita penurunan kesehatan, kapasitas fungsional atau pengharapan hidup sebagai hasil dari
atau pengharapan hidup sebagai hasil dari pengalaman kerja.pengalaman kerja.
•
• by by prprovovididining g fofor r trtraiainining ng prprogograrams ms to to inincrcreaease se ththe e nunumbmber er anand d competence of personnel engaged in the field of occupational safety and competence of personnel engaged in the field of occupational safety and health;
health; Deng
Dengan an menymenyediaediakan kan progprogram ram latilatihan han untuuntuk k menimeningkangkatkan tkan angkangka a dandan kompetensi dari setiap individu yang menerapkan keselamatan kerja dan kompetensi dari setiap individu yang menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan.
kesehatan.
•
• by providing for the development and promulgation of by providing for the development and promulgation of occupational safety occupational safety and health
and health standards; standards; Deng
Dengan menyedan menyediakan pengiakan pengembaembangan dan penyengan dan penyebarabaran n dan penerdan penerapanapan standard keselamatan dan kesehatan.
standard keselamatan dan kesehatan.
•
• by by proprovidviding ing an an effeffectective ive enfenforcorcemeement nt proprogragram m whiwhich ch shashall ll incincludlude e a a prohibition against giving advance notice of any inspection and sanctions prohibition against giving advance notice of any inspection and sanctions for any individual violating this prohibition;
for any individual violating this prohibition; Deng
Dengan an menymenyediaediakan kan progprogram ram pelapelaksanaksanaan an yang yang efektefektif if yang yang melimeliputiputi perijinan yang menentang pemberian pemberitahuan tingkat lanjut dari perijinan yang menentang pemberian pemberitahuan tingkat lanjut dari inspeksi atau sangsi apa pun dari individual yang melanggar ketentuan inspeksi atau sangsi apa pun dari individual yang melanggar ketentuan yang berlaku.
yang berlaku.
•
• by encouraging the States to assume the fullest responsibility for the by encouraging the States to assume the fullest responsibility for the administration and enforcement of their occupational safety and health administration and enforcement of their occupational safety and health laws by providing grants to the States to assist in identifying their needs laws by providing grants to the States to assist in identifying their needs and
and resrespoponsinsibibilitlities ies in in the the arearea a of of occoccupaupatitionaonal l safsafety ety and and heahealthlth, , to to develop plans in accordance with the provisions of
develop plans in accordance with the provisions of this Act, to improve the this Act, to improve the administration and enforcement of State occupational safety and health administration and enforcement of State occupational safety and health la
lawsws, , anand d to to cocondnducuct t exexpeperirimementntal al anand d dedemomonsnstrtratatioion n prprojojecects ts in in connection therewith;
Dengan mendukung pemerintahan setempat untuk mengambil tanggung Dengan mendukung pemerintahan setempat untuk mengambil tanggung jawab
jawab tertinggi tertinggi dari dari administrasi administrasi dan dan proses proses penerapan penerapan dari dari hokumhokum kesehatan dan keselamatan dengan menyediakan hak untuk pemerintah kesehatan dan keselamatan dengan menyediakan hak untuk pemerintah setempat untuk mengidentifikasikan kebutuhan mereka dan bertanggung setempat untuk mengidentifikasikan kebutuhan mereka dan bertanggung jawab
jawab di di area area penerapan penerapan keselamatan keselamatan dan dan kesehatan kesehatan kerja, kerja, untuk untuk men
mengegembambangkngkan an perperencencanaanaan an daldalam am perpersetsetujuujuan an untuntuk uk penpenetaetapapann keg
kegiatiatan an iniini, , untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan admadminiinistrstrasi asi dan dan pelpelaksaksanaanaan an dardarii pe
penernerapaapan n hukhukum um keskeselaelamatmatan an dadan n keskesehaehatan tan kerkerja, ja, dan dan memmemimpimpinin projek percobaan dan pendemonstrasian bersama dengan itu.
projek percobaan dan pendemonstrasian bersama dengan itu.
•
• by by prprovovididining g fofor r apapprpropopririatate e rerepoportrtining g prprococededurures es wiwith th rerespspecect t to to occupational safety and health which procedures will help achieve the occupational safety and health which procedures will help achieve the ob
objejectctivives es of of ththis is AcAct t anand d acaccucuraratetely ly dedescscriribe be ththe e nanatuture re of of ththe e occupationa
occupational safety l safety and health problem; and health problem;
Dengan menyediakan prosedur pelaporan yang tepat dengan
Dengan menyediakan prosedur pelaporan yang tepat dengan hormat unuk hormat unuk pe
penernerapaapan n keskeselaelamatmatan an dan dan keskesehaehatan tan kerkerja ja yanyang g di di manmana a proprosedsedurur te
tersrsebebut ut akakan an memembmbanantu tu tutujujuan an dadari ri kekegigiatatan an inini i dadan n sesecacara ra tetepapatt menggambarkan kesulitan yang sering terjadi di penerapan keselamatan menggambarkan kesulitan yang sering terjadi di penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
dan kesehatan kerja.
•
• by by encouencouragiraging ng joinjoint t labolabor-manr-managemagement ent efforefforts ts to to reducreduce e injuinjuries ries and and disease arising out of employment.
disease arising out of employment. Den
Dengagan n menmeningingkatkatkan kan kebkebersersamaamaan an antantara ara pepekerkerja ja dan dan manmanajeajemenmen se
sebabagagai i ususahaha a ununtutuk k memengngururanangi gi kekececelalakakaan an dadan n pepenynyakakit it yayangng meningkat di kalangan pekerja.
meningkat di kalangan pekerja.
Di
Di dadalalam m OSOSHA HA teterdrdapapat at pepersrsyayararatatan n yayang ng haharurus s didilalaksksananakakan an sesebebelulumm melakukan pekerjaan, persyaratan itu antara lain:
melakukan pekerjaan, persyaratan itu antara lain:
•
• Each employer shall furnish to each of his employees employment and a Each employer shall furnish to each of his employees employment and a place of employment which are free from recognized hazards that are place of employment which are free from recognized hazards that are ca
caususining g or or arare e lilikekely ly to to cacaususe e dedeatath h or or seseririouous s phphysysicical al haharm rm to to hihis s employees;
Pe
Perurusasahahaan an haharrus us mmeleleengngkakappi i sesettiaiap p iindndivivididu u ppeekekerrjajannya ya ddanan me
menenempmpatatkakan n memerereka ka di di ararea ea yayang ng bebebabas s dadari ri babahahaya ya yayang ng akakanan menyebabk
menyebabkan kematian atau an kematian atau bahaya bagi fisik mereka.bahaya bagi fisik mereka.
•
• Each employer shall comply with occupational safety and Each employer shall comply with occupational safety and health standards health standards promulgat
promulgated under this ed under this Act.Act.
Perusahaan mengikuti penerapan standarisasi keselamatan dan
Perusahaan mengikuti penerapan standarisasi keselamatan dan kesehatankesehatan yang diumunkan di kegiatan ini.
yang diumunkan di kegiatan ini.
•
• EaEach ch ememplployoyee ee shshalall l cocompmply ly wiwith th ococcucupapatitiononal al sasafefety ty anand d hehealalth th standards and all rules, regulations, and
standards and all rules, regulations, and orders issued pursuant to this Act orders issued pursuant to this Act which are applicable to his own actions and
which are applicable to his own actions and conduct.conduct.
Setiap individu pekerja harus mengikuti standard peraturan, regulasi dan Setiap individu pekerja harus mengikuti standard peraturan, regulasi dan pengumuman penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan pengumuman penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan ini yang dipakai untuk kegiatan
ini yang dipakai untuk kegiatan dia sendiri dan berhubungan.dia sendiri dan berhubungan.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-la
lain in babaik ik yayang ng bebersrsififat at kakajijian an mamaupupun un ililmu mu teterarapapan n dedengngan an mamaksksudud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun ling
lingkungkungan an sekisekitarntarnya, ya, sehinsehingga gga meninmeningkatgkatkan kan efisiefisiensi ensi dan dan prodproduktiuktivitavitass kerja.
kerja.
Perke
Perkembanmbangan gan dan dan kebukebutuhan tuhan ilmuilmu/keah/keahlian lian K3 K3 berkberkembaembang ng sangsangat at pesapesatt mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan pembangunan melalui industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang pembangunan melalui industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang semakin meningkat dalam hal efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan semakin meningkat dalam hal efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan
ke
keseselalamamatatan. n. PePerkrkemembabangngan an inini i sesemamakikin n didipapacu cu dedengngan an kekebibijajakakan n dadariri Pem
Pemerierintantah h yanyang g menmendukdukung ung pependindididikan kan titinggnggi i untuntuk uk memembumbuka ka proprogragramm pendidikan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan pendidikan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan yang bersifat multidisipliner. Kebijakan di tingkat internasional dengan telah yang bersifat multidisipliner. Kebijakan di tingkat internasional dengan telah dilansirnya ISO 18000 juga semakin
dilansirnya ISO 18000 juga semakin mendorong percepatan ini.mendorong percepatan ini.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di ling
lingkungkungan an kerjkerjanya anya masinmasing-mag-masing sing selalselalu u daladalam m keadkeadaan aan sehatsehat, , nyamanyaman,n, selamat dan terutama bekerja secara produktif dalam meningkatkan kinerja selamat dan terutama bekerja secara produktif dalam meningkatkan kinerja Pe
Perurusasahahaan an sesertrta a memeniningngkakatktkan an kekesesejajahthtereraaaan n KaKaryryawawan an PePerurusasahahaanan.. Demikian pula untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kemauan serta kerja Demikian pula untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kemauan serta kerja sama para karyawan agar menjunjung tinggi peraturan-peraturan Keselamatan sama para karyawan agar menjunjung tinggi peraturan-peraturan Keselamatan d
dan an KKeseseehahattan an KKererja ja ddememi i kkesesejejaahthtereraaan an PePerurusasahahaaan n yyanang g bbereraartrtii kesejahteraan keluarga karyawan. Dengan keadaan karyawan melaksanakan kesejahteraan keluarga karyawan. Dengan keadaan karyawan melaksanakan keg
kegiatiatan an opoperaerasinsinya ya dendengan gan amaaman, n, nynyamaaman, n, hanhandal dal dan dan efiefisiesien, n, sehsehinginggaga kerugian Perusahaan dapat dicegah dan
kerugian Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.dikurangi.
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu kegiatanmerupakan salah satu kegiatan preventif untuk mencegah hal-hal yang
preventif untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dandapat mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja di lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan
kesehatan pekerja di lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Krja, antara lain:
Kesehatan Krja, antara lain:
•
• Pembebanan dan pengangkutan material yang minimalPembebanan dan pengangkutan material yang minimal •
• Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licinMempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin •
• MeMempumpunyanyai i ruaruang ng yanyang g cukcukup up lualuas s untuntuk uk pelpeletaetakan kan antantar ar mesmesin in dadann peralatan
peralatan
•
• Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan verjaverja •
• Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yangTersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang berbahaya
berbahaya
•
Perkembangan ilmu K3 juga didasari oleh undang-undang No.1 tahun 1970 Perkembangan ilmu K3 juga didasari oleh undang-undang No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, yang berisi:
Tentang Keselamatan Kerja, yang berisi:
BAB I BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH TENTANG ISTILAH-ISTILAH Pasal 1 Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. "Tempat kerja" ialah
1. "Tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahayadimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, sebagaimana diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan,
lapangan, halaman dan
lapangan, halaman dan sekelilingnyasekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau berhubung dengan tempat kerja tersebut; yang merupakan bagian-bagian atau berhubung dengan tempat kerja tersebut;
2. "Pengurus" ialah orang
2. "Pengurus" ialah orang yang mempunyai tugas langsung sesuatu tempat kerjayang mempunyai tugas langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri;
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
3. "Pengusaha" ialah : 3. "Pengusaha" ialah :
a. orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan a. orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan
untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja; untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;
b. orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu b. orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu
usaha bukan miliknya dan
usaha bukan miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempatuntuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;
kerja;
c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau
c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badanbadan hukum termaksud pada (a) dan (b), jikalau yang mewakili berkedudukan di hukum termaksud pada (a) dan (b), jikalau yang mewakili berkedudukan di
luar Indonesia. luar Indonesia.
4. "Direktur" ialah pejabat yang ditunjuk oleh Mneteri Tenaga Kerja untuk 4. "Direktur" ialah pejabat yang ditunjuk oleh Mneteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan Undang-undang ini. melaksanakan Undang-undang ini.
5. "Pegawai pengawas" ialah pegawai
5. "Pegawai pengawas" ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departementeknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
6. "Ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar 6. "Ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya Undang-undang ini. mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.
BAB II BAB II RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP Pasal 2 Pasal 2
1. Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat 1. Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
2. Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana 2. Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana
:: a) dibuat, dicoba, dipakai atau
a) dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakdipergunakan mesin, pesawat, an mesin, pesawat, alat, perkakas,alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau
peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaandapat menimbulkan kecelakaan atau peledakan;
atau peledakan; b) dibuat, diolah,
b) dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangdipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, ataukan, diangkut, atau disimpan atau bahan yang dapat
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi; beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
c) dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau c) dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongka
pembongkaran rumah, gedung atau ran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunanbangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan. dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
d) dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan d) dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil
hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan danhutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
lapangan kesehatan;
e) dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau e) dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau
bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau
bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik diminieral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;
permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan; f) dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di
f) dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat,darat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun
melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara;di udara; g) dikerjakan bongkar muat barang muatan
g) dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang;
stasiun atau gudang;
h) dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain
h) dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;di dalam air; i) dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah
i) dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;atau perairan; j) dilakukan
j) dilakukan pekerjaan di bpekerjaan di bawah tekanan udawah tekanan udara atau suhu yanara atau suhu yang tinggi atg tinggi atauau rendah;
rendah;
k) dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, k) dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau
terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;terpelanting; l) dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur
l) dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;atau lobang; m) terdapat atau menyebar suhu,
m) terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap,kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran; n) dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau
n) dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;limbah; o) dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio,
o) dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi,radar, televisi, atau telepon;
atau telepon;
p) dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset p) dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset
(penelitian) yang menggunakan alat teknis; (penelitian) yang menggunakan alat teknis; q) dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan,
q) dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagdibagi-bagikan atauikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r) diputar film, pertunjukan sandiwara atau
r) diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggardiselenggarakan reaksi akan reaksi lainnya yanglainnya yang memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
3. Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat
3. Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-kerja, ruangan-ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang
ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatandapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan atau kesehatan yang bekerja atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan
dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (2). dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (2).
BAB III BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3 Pasal 3
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk 1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk
:: a. mencegah dan
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;mengurangi kecelakaan; b. mencegah, mengurangi dan
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;memadamkan kebakaran; c. mencegah dan
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;mengurangi bahaya peledakan; d. memberi kesempatan atau jalan
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaranmenyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;berbahaya; e. memberi pertolongan pada kecelakaan; e. memberi pertolongan pada kecelakaan; f. memberi alat-alat perlindungan diri pada
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;para pekerja; g. mencegah dan
g. mencegah dan mengendalikmengendalikan timbul atau an timbul atau menyebar luasnya suhu,menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinarcuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
radiasi, suara dan getaran; h. mencegah dan
h. mencegah dan mengendalikmengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja an timbulnya penyakit akibat kerja baik physik baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.penularan. i. memperoleh penerangan yang cukup dan
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;sesuai; j. menyelengga
j. menyelenggarakan suhu dan lerakan suhu dan lembab udara yambab udara yang baik;ng baik; k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup; k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya; proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang; atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang; penyimpanan barang; q. mencegah terkena aliran listrik
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian
2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalamseperti tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan
ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi sertaperkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan
pendapatan-pendapatan baru di -pendapatan baru di kemudian hari.kemudian hari.
Pasal 4 Pasal 4
1. Dengan
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerjaperaturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutpengangkutan, peredaran, an, peredaran, perdagangan,perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi yang
barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapatmengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
menimbulkan bahaya kecelakaan.
2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu 2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas
kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakupdan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan
bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alatpembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan, pengepakan atau
perlindungan, pengujian dan pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan,pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan
pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparataparat produk guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga produk guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga
kerja yang melakukannya dan keselamatan umum. kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian
3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalamseperti tersebut dalam ayat (1) dan (2);
ayat (1) dan (2); dengan peraturan perundangdengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan mentaati
BAB IV BAB IV PENGAWASAN PENGAWASAN Pasal 5 Pasal 5
1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap
1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini sedangkanUndang-undang ini sedangkan para pegawai pengawas dan ahli
para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankankeselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini
pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantudan membantu pelaksanaannya.
pelaksanaannya.
2. Wewenang dan
2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatankewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan kerja dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan
perundangan. perundangan.
Pasal 6 Pasal 6
1. Barang siapa
1. Barang siapa tidak dapat menerima keputusan direktur dapat mengajukantidak dapat menerima keputusan direktur dapat mengajukan permohonan banding kepada Panitia
permohonan banding kepada Panitia Banding.Banding.
2. Tata cara permohonan banding, susunan Panitia Banding, tugas Panitia Banding 2. Tata cara permohonan banding, susunan Panitia Banding, tugas Panitia Banding
dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga
dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.Kerja.
3. Keputusan Panitia Banding tidak
3. Keputusan Panitia Banding tidak dapat dibanding lagi.dapat dibanding lagi.
Pasal 7 Pasal 7
Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini
Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini pengusaha harus membayarpengusaha harus membayar retribusi menurut ketentuan-ketentuan yang akan diatur dengan peraturan retribusi menurut ketentuan-ketentuan yang akan diatur dengan peraturan
perundangan. perundangan.
Pasal 8 Pasal 8
1. Pengurus di
1. Pengurus di wajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental danwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja
kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akanyang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya. dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah 2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh
pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha danPengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.
dibenarkan oleh Direktur.
3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan 3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan
perundangan. perundangan. BAB V BAB V PEMBINAAN PEMBINAAN Pasal 9 Pasal 9
1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja barutenaga kerja baru tentang:
tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempatdalam tempat kerja;
kerja; b. Semua pengamanan dan
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalamalat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
tempat kerja; c. Alat-alat perlindungan diri bagi
d. Cara-cara dan
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.melaksanakan pekerjaannya.
2. Pengurus hanya dapat
2. Pengurus hanya dapat mempekerjakamempekerjakan tenaga kerja n tenaga kerja yang bersangkutan setelah iayang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja
yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas.tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas.
3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja 3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja
yang berada di bawah
yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan danpimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula
dalam pemberian pertolongan pertama pada
dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.kecelakaan.
4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan
4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat danmentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentu
ketentuan-ketentuan yang berlaku an yang berlaku bagi usaha dan tempat bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankan.kerja yang dijalankan.
BAB VI BAB VI
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 10 Pasal 10
1. Menteri Tenaga Kerja
1. Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia Pembina Keselamatan Kerjaberwenang membertuk Panitia Pembina Keselamatan Kerja guna memperkembangka
guna memperkembangkan kerja n kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif sama, saling pengertian dan partisipasi efektif daridari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan dan kesehatanbidang keselamatan dan kesehatan kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
2. Susunan Panitia Pembina dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tugas dan 2. Susunan Panitia Pembina dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tugas dan lain-
lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja. lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.
BAB VII BAB VII KECELAKAAN KECELAKAAN Pasal 11 Pasal 11
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerjaterjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.Tenaga Kerja.
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam 2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam
ayat (1) diatur dengan
ayat (1) diatur dengan peraturan perundangan.peraturan perundangan.
BAB VIII BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12 Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan
atau keselamatan kerja; atau keselamatan kerja; b. Memakai alat perlindungan diri yang
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;diwajibkan; c. Memenuhi dan mentaati
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerjasemua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
yang diwajibkan; d. Meminta pada Pengurus
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan danagar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dansyarat kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukandiwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalampengawas dalam batas-batas yang masih
batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.dapat dipertanggung jawabkan.
BAB IX BAB IX
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA
Pasal 13 Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semuatempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yangyang diwajibkan. diwajibkan. BAB X BAB X KEWAJIBAN PENGURUS KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 14 Pasal 14 Pengurus diwajibkan : Pengurus diwajibkan : a. secara tertulis
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syaratmenempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semuasemua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja
peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, padayang bersangkutan, pada tempattempat yang mudah dilihat dan menurut petunjuk pegawai
tempattempat yang mudah dilihat dan menurut petunjuk pegawai pengawas ataupengawas atau ahli keselamatan kerja;
ahli keselamatan kerja; b. Memasang dalam tempat kerja yang
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnydipimpinnya, semua gambar a, semua gambar keselamatankeselamatan kerja yang diwajibkan dan semua
yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja. keselamatan kerja. c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkanalat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat
orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
yang diperlukan menurut petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk petunjuk pegawai pengawas atau ahli
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.keselamatan kerja.
BAB XI BAB XI KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Pasal 15
1. Pelaksanaan ketentuan tersebut pada pasal-pasal di atas diatur lebih lanjut 1. Pelaksanaan ketentuan tersebut pada pasal-pasal di atas diatur lebih lanjut
dengan peraturan perundangan. dengan peraturan perundangan. 2. Peraturan perundangan tersebut pada ayat
2. Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat memberikan ancaman(1) dapat memberikan ancaman pidana atas pelanggaran peraturannya dengan hukuman kurungan selama-lamanya pidana atas pelanggaran peraturannya dengan hukuman kurungan selama-lamanya
3 (tiga) 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus ribu
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).rupiah). 3. Tindak pidana tersebut adalah
3. Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran.pelanggaran.
Pasal 16 Pasal 16
Pengusaha yang mempergunakan tempat-tempat kerja yang sudah ada pada
Pengusaha yang mempergunakan tempat-tempat kerja yang sudah ada pada waktuwaktu Undang-undang ini mulai berlaku wajib mengusahakan di
Undang-undang ini mulai berlaku wajib mengusahakan di dalam satu tahun dalam satu tahun sesudahsesudah Undang-undang ini mulai berlaku,
Undang-undang ini mulai berlaku, untuk memenuhi ketentuan-ketentuan menurutuntuk memenuhi ketentuan-ketentuan menurut atau berdasarkan Undangundang ini.
atau berdasarkan Undangundang ini.
Pasal 17 Pasal 17
Selama peraturan perundangan untuk melaksanakan ketentuan dalam Selama peraturan perundangan untuk melaksanakan ketentuan dalam Undang-undang ini belum dikeluarkan, maka peraturan
yang ada pada
yang ada pada waktu Undang-undang ini mulai berlaku, tetap berlaku sepanjangwaktu Undang-undang ini mulai berlaku, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini.
Pasal 18 Pasal 18
Undang-undang ini disebut "UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA" dan mulai Undang-undang ini disebut "UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA" dan mulai
berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya
berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya,setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia. Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Disahkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 1970 pada tanggal 12 Januari 1970
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SOEHARTO SOEHARTO
Diundangkan di Jakarta Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Januari 1970 pada tanggal 12 Januari 1970
Sekretaris Negara Republik Sekretaris Negara Republik
Indonesia, Indonesia,
ALAMSYAH ALAMSYAH
Daftar Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lainya dan Daftar Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lainya dan berlaku di Indonesia antara lain:
berlaku di Indonesia antara lain:
1.
1. UndaUndang-unng-undang Ndang Nomor 01 Tahomor 01 Tahun 1970 teun 1970 tentanntang Keselg Keselamataamatan Kerjan Kerja 2.
2. UndaUndang-unng-undang dang Uap TaUap Tahun 19hun 1930 (ST30 (STOOM OOOM ORDONRDONNANTINANTIE)E)
1.
1. PeratPeraturan Pemuran Pemerinerintah Reptah Republiublik Indonek Indonesia No. 11 Tasia No. 11 Tahun 1979 thun 1979 tentanentangg Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi 2.
2. PeratPeraturan Pemuran Pemerinerintah Nomotah Nomor 7 Tahun 1973 tr 7 Tahun 1973 tentaentang Pengang Pengawasan Atwasan Atasas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida 3.
3. PeratPeraturan Pemuran Pemerinerintah Nomotah Nomor 13 Tahun 197r 13 Tahun 1973 tenta3 tentang Pengng Pengaturaturan danan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang PertambanganPertambangan 4.
4. PeratPeraturan uran Uap TaUap Tahun 1hun 1930 (930 (STOOM STOOM VEROVERORDENRDENING)ING)
1.
1. KeputKeputusan Preusan Presiden Nosiden Nomor 22 Tahumor 22 Tahun 1993 tenn 1993 tentang Petang Penyakinyakit Yang Timt Yang Timbulbul Akibat Hubun
Akibat Hubungan Kerjagan Kerja
1.
1. KeputKeputusan Menusan Menteri Tenateri Tenaga Kerja daga Kerja dan Transmin Transmigrasgrasi Repubi Republik Indolik Indonesianesia Nomor: Kep-75/MEN/2002 Tentang Pemberlakuan Standar
Nomor: Kep-75/MEN/2002 Tentang Pemberlakuan Standar NasionalNasional
Indonesia (SNI) Nomor: SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Indonesia (SNI) Nomor: SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (Puil 2000) di Tempat Kerja
Instalasi Listrik 2000 (Puil 2000) di Tempat Kerja 2.
2. KeputKeputusan Meusan Menternteri Tenaga Keri Tenaga Kerja No. Kepja No. Kep-187/M-187/MEN/1EN/1999 tent999 tentangang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja 3.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-187/MEN/1999 tentang UnitKep-187/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja 4.
4. PeratPeraturan Menuran Menteri Tenateri Tenaga Kerja RI No. Perga Kerja RI No. Per-03/M-03/MEN/19EN/1999 tenta99 tentang Syarang Syarat- t-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang danLift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang
5.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai AmbangKep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja 6.
6. PeratPeraturan Menuran Menteri Tenateri Tenaga Kerja RI No. Perga Kerja RI No. Per-03/M-03/MEN/19EN/1998 tenta98 tentang Tata Carang Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan 7.
7. PeratPeraturan Meuran Menternteri Tenaga Keri Tenaga Kerja RI No. Perja RI No. Per-01/M-01/MEN/19EN/1998 tent98 tentangang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengandengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan kesehatan Dasar Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jaminan Sosial Tenaga Kerja 8.
8. PeratPeraturan Meuran Menternteri Tenaga Keri Tenaga Kerja No. Per-ja No. Per-04/M04/MEN/19EN/1998 tent98 tentangang Pengangkatan, Pemberhenti
Pengangkatan, Pemberhentian dan an dan Tata Kerja Dokter PenasehatTata Kerja Dokter Penasehat 9.
9. PeratPeraturan Menuran Menteri Tenateri Tenaga Kerja No. Perga Kerja No. Per-05/M-05/MEN/19EN/1996 tenta96 tentang Sisteng Sistemm Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 10.
10.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995 tentang Perusahaang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11.
11.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1992 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Carag Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja 12.
12.Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-245/MEN/1990 tentang HariKeputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional 13.
13.Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-333/MEN/1989 tentang DiagnosisKeputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja
dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja 14.
14.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1989 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1989 tentangg Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir 15.
15.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1989 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1989 tentang Kwalifikasig Kwalifikasi Dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat
Dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat 16.
16.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1988 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1988 tentang Kwalifikasig Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
17.
17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-1135/MEN/1987 tentang BenderaKep-1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja 18.
18.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitiag Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja 19.
19.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1985 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1985 tentang Kesehatang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pemakaian Asbes
20.
20.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1985 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1985 tentang Pesawatg Pesawat Angkat dan
Angkat dan AngkutAngkut 21.
21.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1985 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1985 tentang Pesawatg Pesawat Tenaga dan Produksi
Tenaga dan Produksi 22.
22.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 tentang Instalasig Instalasi Alarm Kebakar
Alarm Kebakaran Automatik an Automatik 23.
23.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1982 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1982 tentang Pelayanang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Kesehatan Tenaga Kerja 24.
24.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1982 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1982 tentang Kwalifikasig Kwalifikasi Juru Las
Juru Las 25.
25.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1982 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1982 tentang Bejanag Bejana Tekanan
Tekanan 26.
26.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1981 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1981 tentang Kewajibang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Melapor Penyakit Akibat Kerja 27.
27.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1980 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-g Syarat-syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan 28.
28.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1980 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1980 tentangg Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam PenyelenggaraaPenyelenggaraan Keselamatann Keselamatan Kerja
Kerja 29.
29.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1980 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1980 tentangg Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi BangunanKonstruksi Bangunan 30.
30.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1979 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1979 tentang Kewajibang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan
Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja BagiKeselamatan Kerja Bagi Paramedis Perusahaan
Paramedis Perusahaan 31.
31.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1978 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1978 tentangg Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban
Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas KeselamatanPegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja
dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja 32.
32.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1978 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1978 tentangg Keselamatan Kesehatan Kerja Dalam Penerbangan Dan
Keselamatan Kesehatan Kerja Dalam Penerbangan Dan Pengangkutan KayuPengangkutan Kayu 33.
33.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1976 tentanPeraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1976 tentang Wajibg Wajib Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan
1.
1. InstrInstruksi Meuksi Menternteri Tenaga Kei Tenaga Kerja RI No. Inrja RI No. Ins. 11/Ms. 11/M/BW/1/BW/1997 tent997 tentangang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran 2.
2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI No. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI No. SE-01/MEN/1997 tentang AmbangSE-01/MEN/1997 tentang Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja
Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja
1.
1. KeputKeputusan Dirusan Direktuektur Jenderar Jenderal Pembinl Pembinaan Hubunaan Hubungan Indgan Industriustrial Danal Dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep-311/BW/2002 Tentang Pemberlakuan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep-311/BW/2002 Tentang Pemberlakuan Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik 2.
2. KeputKeputusan Dirusan Direktuektur Jenderar Jenderal Binawal Binawas No. Kep-40s No. Kep-407/BW/7/BW/1999 ten1999 tentangtang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi
Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi LiftLift
Sa
Salalah h sasatu tu sysyararat at yayang ng memenjnjamamin in teterjrjalalanannynya a prprososededur ur kekesesehahatatan,n, keselamatan dan keamanan kerja adalah terpenuhnya syarat ergonomis di keselamatan dan keamanan kerja adalah terpenuhnya syarat ergonomis di tempat kerja.
tempat kerja.
Terdapat beberapa pengertian ergonomi, antara lain: Terdapat beberapa pengertian ergonomi, antara lain:
•
• Ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ” Ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ” ergo ergo ” yang artinya kerja dan” yang artinya kerja dan
”
” nomos nomos ” yang artinya hukum alam, dan dapat didefinisikan sebagai studi” yang artinya hukum alam, dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
secara anatomi, fisiologi, psikology psikology ,, engineering engineering , manajemen dan, manajemen dan design design ..
•
• ErgoErgonomi nomi adaladalah ah suatsuatu u cabacabang ng ilmu yang ilmu yang mempmempelajaelajari ri tubutubuh h manusmanusiaia
da
dalam lam kaikaitantannya nya dendengan gan pekpekerjerjaan aan dendengan gan memmemanfanfaataatkan kan infinforormasmasi- i-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem dengan baik, dengan demikian manusia dapat melakukan pada sistem dengan baik, dengan demikian manusia dapat melakukan pe
pekekerjrjaaaan n dedengngan an nynyamamanan, , amamanan, , dadan n efefekektitif f sesehihingngga ga memencncapapaiai produktif