• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEMBUHAN LUKA DENGAN STIMULASI LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM PENYEMBUHAN LUKA DENGAN STIMULASI LISTRIK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEMBUHAN LUKA

DENGAN STIMULASI LISTRIK

Rahmawati

1)

, Achmad Arifin

2)

, M. Guritno S

3)

, Duti Sriwati Aziz

4)

1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe, email: rahmawati.gunawan@gmail.com 2) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: arifin@ee.its.ac.id

3) RSAL. Ramelan, Surabaya, email: mguritno@yahoo.com

4) RSAL. Ramelan, Surabaya, email: dutiprakoso@gmail.com

Abstrak – Untuk menghasilkan proses penyembuhan luka yang optimal maka perlu pengaturan pemberian stimulasi listrik terkendali. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat menentukan lamanya pemberian stimulasi listrik secara otomatis sejalan dengan kemajuan kesembuhan yang dihasilkan. Penelitian ini mengembangkan alat stimulasi listrik arus mikro untuk penyembuhan luka yang dinamakan MstimWound menggunakan sistem berbasis mikrokontroller Atmega32. Mstimwound tersusun dari modul rangkaian boost converter, pulsa generator, dan pemroses data sinyal terapi. Parameter stimulasi listrik yang diatur adalah tegangan dan lamanya waktu pemberian stimulasi listrik, frekuensi dan lebar pulsa tetap (20Hz, 250µs) dengan arus tidak lebih dari 50 µA. Sistem kendali menggunakan pengendali fuzzy karena keefektifannya mengatasi respon penyembuhan luka yang dinamis dan kompleks. Realisasi pengendali fuzzy adalah mendeteksi pencapaian pengurangan luas luka dan menentukan lamanya pemberian stimulasi. Penilaian pengurangan luas luka dilakukan dengan image

processing dalam skala persen. Kesalahan rata-rata

hasil parameter yang didapat mempunyai kesalahan rata-rata amplitudo 1%, frekuensi 0%, lebar pulsa 0%, dan pengurangan luas luka 1%. Eksperimen tersebut diujicobakan pada luka dalam (depth

wound) hewan coba marmut. Hasil eksperimen

menunjukkan bahwa pengurangan luas luka yang dicapai adalah 50% setelah 8 hari. Penilaian hasil penyembuhan diuji dengan nilai microvascular meliputi nilai kepadatan jaringan ikat fibrous dan pertumbuhan pembuluh darah baru. Pengujian hari ke delapan hewan coba marmut yang diberi terapi stimulasi listrik memiliki nilai jaringan ikat mencapai 75-100%, dengan prediksi kesembuhan 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan yang tanpa perlakuan. Dari hasil ini diharapkan MstimWound dapat diaplikasikan secara klinis untuk mempercepat penyembuhan luka. Pengembangan lebih lanjut dapat diarahkan pada jenis luka yang berbeda dengan penilaian luka meliputi luas dan volume.

Kata kunci: stimulasi listrik mikro amper, penyembuhan luka, fuzzy logic, image processing.

1. PENDAHULUAN

Perawatan luka biasanya dimulai dengan pengobatan yang konvensional seperti pembersihan luka, pemberian anti radang dan antibiotik. Terapi stimulasi listrik untuk penyembuhan luka umumnya adalah terapi tambahan yang diberikan pada pengobatan luka yang bertujuan untuk mempercepat kesembuhan. Tubuh mempunyai arus yang disebut dengan bioelektrik dan ketika terjadi luka ada arus lemah yang terukur antara kulit dan jaringan dalam disebut current of injury. Arus ini memegang peranan penting dalam proses penyembuhan luka dan yang mendasari penggunaan stimulasi listrik untuk percepatan proses penyembuhan luka. Terapi stimulasi listrik mikroamper diterapkan karena arus mikro lebih dekat kesamaannya dengan arus bioelektrik yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Oleh karena itu terapi stimulasi listrik mikroamper lebih efektif dalam meningkatkan perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh. Hal ini dikarenakan arus listrik mikroamper membuat proses metabolisme dan transport membran sel menjadi lebih efisien. Penerapan stimulasi listrik umumnya dengan metode loop terbuka dengan penilaian luka dan menentukan pengobatan berikutnya sangat tergantung pada interpretise terapis. Pengukuran luas dan volume Teknik pengukuran luas dan volume luka konvensional adalah invansive karena pengukurannya dengan memasukkan alat ukur ke dalam luka. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran luka secara non invasive melalui metode digital photograph dan hasilnya sebagai masukan ke pengendali untuk menentukan terapi berikutnya.

Permasalahan utama penelitian ini yaitu:

1. Berapa amplitudo stimulasi listrik yang dibutuhkan untuk terapi penyembuhan luka.

2. Berapa lama waktu stimulasi listrik yang dibutuhkan dalam 24 jam untuk terapi penyembuhan luka.

3. Bagaimana merancang kendali fuzzy dengan umpan balik luas luka untuk mengatur lamanya pemberian stimulasi listrik terapi penyembuhan luka.

Stimulasi listrik yang diterapkan adalah gelombang kotak mikroamper, frekuensi 20Hz dan lebar pulsa 250µs sebagai terapi penyembuhan luka pada jaringan kulit. Pemilihan parameter ini berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa frekuensi 20 Hz yang paling optimal untuk penyembuhan luka dan lebar pulsa 250µs tidak menimbulkan rasa sakit.

(2)

Pengaturan lamanya pemberian stimulasi listrik menggunakan kendali fuzzy dengan masukan pengurangan luas luka. Sistem kendali menggunakan pengendali fuzzy karena keefektifannya mengatasi respon penyembuhan luka yang dinamis dan kompleks. Objek yang dijadikan bahan percobaan adalah hewan coba marmut.

1.1 Penyembuhan Luka

Tubuh mempunyai sistem bioelektrik sendiri yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka, perbaikan sel yang rusak dan mengubah permeabilitas sel membran [2].

Beberapa variabel penting dalam proses penyembuhan adalah ATP (adenosine triphospate), sintesis protein dan transport membran. Arus listrik dipercaya dapat menstimulasi beberapa aktifitas sel seperti sintesis DNA, konsentrasi ATP, proliferasi (pertumbuhan) sel, meningkatkan aliran darah arteri, antibacterial, dan pergerakan sel [1].

Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Pertumbuhan pembuluh darah adalah proses penting awal penyembuhan luka untuk meningkatkan aliran darah[6]. Jaringan ikat fibrous adalah sel yang bertanggung jawab untuk sintesa kolagen[2].

Fisiologi penyembuhan luka secara alami akan mengalami fase seperti dibawah ini :

1. Fase inflamasi (2-5 hari), segera setelah terjadinya luka, pembuluh darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala fibrin membekukan darah.

2. Fase proliferasi (2 hari–3 minggu), pada masa ini fibroblas sangat menonjol perannya. Fibroblas mengalami proliferasi dan mensintesis kolagen. Pada fase ini mulai terjadi jaringan granulasi, kontraksi luka dan epitelialisasi

3. Fase remodeling atau maturasi (3 minggu–2 tahun), terjadi proses yang dinamis berupa remodelling kolagen, kontraksi luka dan pematangan parut.

Tiga fase tersebut diatas berjalan normal selama tidak ada gangguan baik faktor luar maupun dalam.

Gambar 1. Waktu penyembuhan luka normal

1.2 Model Matematik Pengurangan Luas Luka Pada sistem ini parameter pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran luas luka pada tahap proliferasi sampai hari ke delapan setelah terjadi luka. Bila luas luka awal (S0): 2 cm x 2 cm = 4 cm2, pada hari ke 8 (S8): 1

cm x 1 cm = 1 cm2 maka dengan menggunakan

persamaan (1), normalisasi pengurangan luas luka[3]:

t S S t / ln 0 ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = θ (1) θ = [ln (4/1)]/14 θ = 0.099 / hari.

Sehingga ukuran luas luka pada hari ke t:

St = S0 e- θ (t – Tdex) (2)

dengan St : Ukuran luas luka hari ke t.

S0 : Ukuran luas luka awal.

θ : normalisasi kecepatan penyembuhan luka. t : dinyatakan dalam hari.

Tdex: delay pengurangan luka.

Nilai luas luka dengan Tdex 3 hari, maka St = 1.5 e- θ (t – 3)

dilukiskan pada grafik gambar 1. Pengurangan luas luka maksimum setelah Tdex adalah pada hari ke 4 sebesar

9.43 %.

2. Pengembangan Stimulasi Listrik MstimWound Stimulasi listrik untuk penyembuhan luka adalah penggunaan arus listrik untuk mentransfer energi ke luka, yaitu menempatkan elektroda di sekitar luka sehingga arus listrik mengalir melewati luka. Penggunaan ini adalah pengobatan tambahan untuk penyembuhan luka yang telah dikemukakan beberapa tahun sejak dikenalkan bahwa kulit mempunyai medan listrik dan kehadiran luka mengganggu medan listrik ini. Umumnya pemberian terapi stimulasi listrik adalah dengan menempatkan dua buah elektroda pada sisi luka selama 30 menit sampai 2 jam[3]. Wolcott menerapkan pemberian arus dc microcurrent selama 2 jam on dan 4 jam off setiap hari [4].

Stimulator loop tertutup ditunjukkan pada blok diagram gambar 2. Bidang luka dideteksi, kemudian luka diberi stimulasi listrik dengan lamanya pemberian stimulasi listrik tergantung dari pengurangan luas luka yang sudah tercapai. Luas luka ditentukan dengan banyaknya komposisi warna merah luka. Pengurangan luas luka capai dibandingkan dengan pengurangan luas luka target untuk menentukan lama waktu pemberian stimulasi listrik. Bila perbandingan bernilai negatip maka waktu pemberian stimulasi ditambah dan sebaliknya bila positip maka waktu pemberian stimulasi dikurangi.

Keluaran Fuzzy Inference System (FIS) akan menentukan

lamanya pemberian stimulasi listrik yang bertujuan untuk mengoptimalkan waktu pemberian terapi penyembuhan luka.

(3)

Gambar 2. Blok diagram stimulasi listrik loop tertutup

2.1 Perancangan dan Implementasi Stimulator Listrik Perancangan fungsi sinyal MstimWound bertujuan untuk menghasilkan prototip alat stimulasi listrik mikro ampere untuk penyembuhan luka. Stimulator listrik terdiri dari boost converter, switch

circuit dan pulsa generator ditunjukkan pada gambar

3. Stimulator ini menghasilkan gelombang kotak frekuensi rendah 20 Hz dengan lebar pulsa 250 µs. Amplitudo tegangan disesuaikan dengan keadaan pasien yang dibuat variabel 0-50 volt. Arus listrik yang dihasilkan tidak melebihi dari 50 µA. Sinyal listrik ini yang diberikan ke jaringan kulit untuk melewatkan arus listrik pada luka.

Switch circuit untuk mengatur PWM (Pulsed

Width Modulation) yang berfungsi sebagai pengatur

tegangan. Semakin besar duty cycle maka semakin besar amplitudo tegangannya. Perbandingan antara waktu on (t1) dan perioda (T) disebut duty cycle.

Boost converter adalah dc to dc converter yang

berfungsi menaikkan tegangan input yang dinamakan step-up converter. Boost converter pada rangkaian stimulasi listrik ini adalah rangkaian induktor yang berfungsi untuk menguatkan tegangan

input dc 0-5 volt menjadi tegangan output dc 0-50

volt. Rangkaian dasar Boost converter digambarkan pada gambar 4. Transistor sebagai switch yang mana

on-off diatur oleh PWM. Ketika transistor on

tegangan output meningkat lebih tinggi dari tegangan input. Besar tegangan output ditentukan berdasarkan persamaan 3. 1 . t T T V Vout= in (3) Untuk duty cycle 90% maka :

in out V

V =10.

Gambar 3. Blok diagram rangkaian stimulasi listrik

Gambar 4. Rangkaian Boost Converter[8].

Program stimulasi listrik mikro amper merupakan program yang berfungsi untuk mengendalikan sesuatu yang berhubungan dengan perangkat stimulasi listrik secara software. Fungsi-fungsi meliputi:

1. Memberikan penjelasan pengurangan luas luka (%). 2. Memberikan penjelasan amplitudo dan durasi

pemberian stimulasi listrik.

3. Menyediakan data sinyal stimulator listrik sebagai akses I/O.

4. Menjalankan fungsi timer dan interupsi.

Program akses I/O:

#include <util/delay.h> #include<avr/io.h> #include<avr/iom32.h> #include<avr/interrupt.h> //= Inisialisasi =

frek_amp1 = 25; //default tegangan = 25 volt frek_amp2 = 25;

frek_amp3 = 25; frek_amp4 = 25;

frek_max = 500; //Batas tegangan teratas 50V frek_min = 0; //Batas tegangan terbawah 0V

step = 2; //kenaikan tegangan setiap penekanan tombol frekuensi = 20; //Frekuensi yang dikeluarkan high = 1; //panjang sinyal high (kelipatan 250us) // Akses I/O

DDRB = 0xFF; // Port B sebagai Output

PORTB = 0x00; // PB4-PB7: pulse ; PB0-PB3: clock DDRC = 0x0F; //Port C sebagai

PORTC = 0xFF; // PC0-PC3: Led indikator alat bekerja DDRD = 0x02;

PORTD = 0xFF; //PD2-PD6: tombol up/down

Pengendali Logika Fuzzy

Pengendali logika fuzzy didesain dalam lima tahap yaitu pemilihan input kendali, menentukan fungsi keanggotaan fuzzy, desain fuzzy rules, menentukan fuzzy

inference dan defuzzifikasi. Fuzzifikasi merupakan proses

mengkuantisasi masukan pengendali. Terdapat dua masukan kendali error[n-1] dan delta error[n]. Error[n-1] didefenisikan sebagai hasil selisih pengurangan luas luka target dengan pengurangan luas luka yang terjadi pada siklus[n-1]. Delta error[n] adalah selisih error[n] dengan error[n-1].

Mekanisme sistem kendali stimulasi listrik untuk penyembuhan luka adalah :

1. Perhitungan pengurangan luas luka maksimum 2. Perhitungan lama pemberian terapi stimulasi listrik

(4)

Gambar 5. Kendali logika fuzzy

Struktur dasar kendali fuzzy ditunjukkan pada gambar 5. Terapi stimulasi listrik diberikan pada luka selama durasi tertentu, pemberian durasi berikutnya tergantung pada kondisi luka. Pemberian durasi stimulasi listrik untuk menghasilkan pengurangan luas luka mencapai target pengurangan luka ditentukan dan diregulasi secara otomatis oleh kendali fuzzy.

Pemberian awal stimulasi listrik adalah 30 menit on – 60 menit off, selanjutnya pengendali melakukan aksi kendali sehingga dapat mencapai target kendali. Stimulator listrik menstimulasi jaringan luka berdasarkan masukan luas luka sebelumnya dan luas luka sekarang untuk menentukan lamanya pemberian terapi.

Fungsi keanggotaan fuzzy: Input 1: (a) Input 2: (b) Output: (c)

Gambar 7. Membership Function Input dan Output Fuzzy

Tabel 1. Aturan Fuzzy

Jika error bernilai zero (Z) dan delta error adalah besar (B) maka durasi adalah besar (b).

2.3 Pengolah Gambar

Penilaian kondisi luka diperlukan untuk dapat menentukan dosis terapi berikutnya. Kemajuan penyembuhan luka dapat ditandai dengan berkurangnya luas luka dengan berkurangnya warna merah luka. Gambar diambil dari kamera dan dilukiskan dalam komponen Red, Green dan Blue (RGB). Nilai masing-masing komponen tergantung intensitas cahaya yang dipengaruhi perbedaan kondisi pencahayaan, maka komponen RGB diubah menjadi warna HSV (Hue,

Saturation, Value). Hue adalah mengukur panjang

gelombang warna dan dinyatakan oleh sudut (0o-360o).

Lemah atau kuatnya cahaya ditentukankan oleh

saturation (S) dan terang atau gelapnya ditentukan oleh value (V).

Image RGB ditransformasi ke space warna HSI menggunakan rumus Gonzalez and Woods [12].

[

R G B

]

I = + + 3 1 (4) )] , , [min( 3 1 R G B B G R S ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + + − = (5) ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − + − − + − = − ] ][ [ ] [ )] ( ) [( 2 1 cos 2 1 B G B R G R B R G R H (6)

Program untuk menentukan daerah luka: src=cvQueryFrame(cv_cap); cvShowImage("source",src); cvCvtColor(src,img2,CV_BGR2HSV); cvSplit(img2,H,S,V,NULL); cvThreshold(H,A,10,255,CV_THRESH_BINARY); cvThreshold(H,B,170,255,CV_THRESH_BINARY); cvThreshold(S,S,35,255,CV_THRESH_BINARY); cvThreshold(V,V,90,255,CV_THRESH_BINARY);

(5)

Perintah cvCvtColor mengubah warna RGB menjadi warna HSV, cvSplit memisahkan komponen warna ke variabel H, S, V, cvTreshold membatasi nilai dari variabel H, S dan V.

3. Hasil dan Pembahasan

Ujicoba kinerja rangkaian MstimWound adalah suatu langkah ujui coba yang membandingkan data sinyal yang djalankan oleh software pada mikrokontroller dengan parameter sinyal keluaran MsimWound. Pengujian klinis dilakukan sebagai uji coba pendukung yang membandingkan kecepatan penyembuhan luka yang diterapi stimulasi listrik dengan yang tanpa perlakuan.

Tahap pengujian yang dilakukan: 1. Ujicoba bentuk dan frekuensi sinyal 2. Ujicoba amplitudo sinyal

3. Ujicoba lebar pulsa sinyal

4. Ujicoba klinis stimulator listrik loop terbuka 5. Ujicoba pengukuran luas luka

6. Ujicoba kendali fuzzy 7. Ujicoba klinis MstimWound

Pada ujicoba ini dilakukan pengambilan data sinyal keluaran MstimWound pada berbagai kondisi penyetelan sinyal.

1. Ujicoba bentuk dan frekuensi sinyal

Bentuk sinyal yang dihasilkan adalah gelombang kotak yang sesuai dengan perancangan. Gambar 8 menunjukkan bentuk gelombang yang dihasilkan MstimWound.

Pengukuran frekuensi dilakukan pada frekuensi 20Hz. Pengujian bertujuan untuk menguji kebenaran frekuensi yang dibangkitkan Mstimwound dibanding dengan hasil pengukuran menggunakan osiloskop. Kesalahan keluaran frekuensi adalah mendekati 0%. Ditinjau dari ketepatan frekuensi sinyal hasil coba, MstimWound sudah layak diterapkan pada aplikasi penyembuhan luka.

2. Ujicoba amplitudo sinyal

Amplitudo sinyal menyatakan tegangan keluaran pada sinyal gelombang kotak arus mikro. Pengujian bertujuan untuk menguji kebenaran beberapa nilai tegangan yang dibangkitkan Mstimwound dibanding dengan hasil pengukuran menggunakan osiloskop. Kesalahan rata-rata keluaran tegangan adalah 1%. Pengujian arus listrik dari beberapa tegangan dilakukan dengan beban yang berbeda mulai 1Ω, 100 Ω, 500 Ω, 1K Ω, 20KΩ dan menghasilkan arus maksimum 50µA. Resistansi kulit dalam keadaan basah berkisar pada range 2KΩ-20 KΩ.

Gambar 8. Tampilan sinyal gelombang kotak 3. Ujicoba lebar pulsa sinyal

Hasil ujicoba lebar pulsa Mstimwound mempunyai nilai yang sangat mendekati nilai data lebar pulsa yang diatur dari program. Keluaran lebar pulsa adalah 250µs dengan kesalahan mendekati 0%. Lebar pulsa yang tidak menimbulkan rasa sakit adalah yang kurang dari 500µs. 4. Ujicoba preklinis stimulator listrik loop terbuka

Ujicoba preklinis ini bersifat sebagai uji coba pendukung untuk mendapatkan hubungan pengaruh amplitudo dan lama pemberian terapi listrik terhadap penyembuhan luka. Hasil coba ini sebagai dasar untuk pembentukan sistem stimulator listrik mikroampere loop tertutup. Ujicoba dilakukan pada hewan coba marmut karena lebih mudah dalam pemeliharaan dan penempatan elektroda stimulasi listrik.

Hasil pengujian microvascular pada hari ke 5 ditunjukkan pada gambar 9. Hasil uji coba menunjukkan lama pemberian terapi stimulasi listrik terbaik adalah 30 menit on-60 menit off dalam 24 jam dengan amplitudo tegangan 25 volt. Berdasarkan nilai jaringan ikat dan pembuluh darah baru, prediksi kesembuhan yang mendapatkan terapi stimulasi listrik 1.5-2 kali lebih cepat dibandingkan dengan yang tanpa perlakuan.

Dari hasil ini diketahui bahwa lamanya pemberian stimulasi berpengaruh pada kemajuan penyembuhan luka, dan merupakan dasar untuk masukan pada sistem kendali yang diterapkan.

(6)

Gambar 10. Hasil pengujian mikrovascular hari ke 8

5. Ujicoba pengukuran luas luka

Pengujian ukuran luas luka untuk mendapatkan nilai pengurangan luas luka dalam %. Pengukuran ini mempunyai kesalahan 10% dari pengukuran luka secara langsung. Hal ini dikarenakan penilaian luas luka hanya berdasarkan jumlah warna merah. Pada nyatanya luka mengandung komposisi warna seperti kuning, merah dan hitam.

6. Ujicoba kendali fuzzy

Pada pengujian ini dilakukan pada beberapa nilai pengurangan luas luka dan menghasilkan durasi maksimum pemberian terapi stimulasi listrik 45 menit. Hal ini sesuai dengan persyaratan pemberian terapi stimulasi listrik loop terbuka, tidak melebihi dari 1 jam untuk menghindari faktor kelelahan jaringan.

7. Ujicoba preklinis MstimWound

Ujicoba yang terakhir dari pengembangan perangkat stimulasi listrik mikro ampere untuk penyembuhan luka MstimWound adalah uji coba klinis. Uji coba preklinis dilakukan pada 4 ekor hewan marmut, jumlah sampel ini belum memenuhi jumlah sample standar uji coba klinis yaitu 16 hewan coba untuk 2 kelompok perlakuan. Pemeriksaan data mikrovascular dilakukan pada hari ke 8 yang merupakan tahap proliferasi ditunjukkan pada gambar 10.

Pengujian klinis menggunakan hewan marmut jantan berumur 5-6 bulan, berat badan 450–500 gram digunakan sebagai hewan coba. Terapi menggunakan stimulasi listrik gelombang kotak microcurrent 50µA, 20Hz, 250µs.

4. Kesimpulan

Hasil coba stimulator listrik telah memenuhi performa yang memadai untuk tujuan pengobatan luka. Lama pemberian stimulasi listrik maksimum adalah 45 jam memenuhi batas maksimum yang dapat menimbulkan kelelahan jaringan yaitu 1 jam. Prediksi penyembuhan luka yang menggunakan MstimWound dua kali lebih cepat dari yang tanpa

terapi. Diharapkan methoda stimulasi listrik dapat diaplikasikan secara klinis untuk mempercepat penyembuhan luka.

Perlu dilanjutkan penelitian penerapan stimulasi listrik penyembuhan luka MstimWound dengan sampel yang memenuhi standar penelitian uji coba klinis yaitu 16 untuk 2 perlakuan. Juga perlu ditingkatkan teknologi pengolahan gambar luka dengan beberapa jenis luka. Referensi

[1] Carrie Sussman, PT, “Electrical stimulation for

wound healing”, Aspen Publishers, 1998.

[2] Robert F. Diegelmann at all, “Wound healing: an overview of acute, fibrotic and delayed healing”,

Frontiers in Bioscience, no. 9, 2004, hal. 283-289.

[3] Renata Karba at all, “Dc electrical stimulation for chronic wound healing enhancement”,

Bioelectrochemistry and Bioenergetics, no. 43, 1997,

hal. 265-270.

[4] Wolcott at all, “Accelerated healing of skin ulcer by electrotherapy", South Med J, vol. 62(7), 1969, hal. 795-801.

[5] Giovanna Castellano, at all, “Design of Transparent Mamdani Inference Systems”, Computational

Intelligence Laboratory, Italy.

[6] Robbins, “Basic Pathology”, Prentice Hall, 2005. [7] J. Hang, “Miniaturized electrical stimulator with

controllable duty cycles” AJP - Heart and Circulatory Physiology, Vol 268, Issue hal.1373-1378, 1995.

[8] “Boost converter”, wikipedia, the free

encyclopedia.mht, diakses pada tanggal 1 Maret 2009.

[9]Michael Barr, “Introduction to Pulse Width

Modulation”, Embedded.com, diakses pada tanggal 1

Maret 2009.

[10]

“Single Supply Function Generator”, The Electronics Circuit Directory.mht, diakses pada tanggal 1 Maret 2009.

[11] Atmega32 Datasheet

[12] Hakan Oduncu at all, “Analysis of skin wound images using digital color images processing”, The

International Journal of lower Extremity Wounds,

2004, vol 3 (3) hal 501-506.

Gambar

Gambar 1. Waktu penyembuhan luka normal
Gambar 2. Blok diagram stimulasi listrik loop tertutup
Tabel 1. Aturan Fuzzy
Gambar 9. Data microvascular pada hari ke lima
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penyaluran informasi yang dikembangkan oleh Barat pada era ini bertendensi sinisme dan antipati terhadap Islam sehingga seringkali tidak berdasarkan objektivitas, akurasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) keadaan guru teknologi dan kejuruan pada umumnya telah berkualifikasi

Dari hasil analisis data menujukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media animasi pada materi reaksi reduksi oksidasi terhadap motivasi belajar siswa di SMA

Pemberian ruang partisipasi kepada warga masyarakat untuk ikut serta menetapkan dan perumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan publik, akan mengakomodasi berbagai

Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi di Kelas X IIS SMA Negeri 3

Hasil perbandingan kedua pengaruh di atas, dapat dianalisa nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawati melalui

Domat card didesain untuk memfaasilitasi siswa untuk belajar sambil bermain. Prinsip domat card adalah memasangkan kartu yang berisikan soal dengan kartu lain yang