• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP

RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2009-2012

Lenny, Kriswanto

Bina Nusantara, Jalan Haji Jaimin No.119F, lennydjap@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ROE, PBV, NPM dan PER

terhadap Return Saham. Penelitian ini dilakukan karena salah satu faktor yang di

pertimbangkan investor dalam mengambil keputusan investasi pasar modal adalah

return. Investor akan termotivasi untuk melakukan investasi pada instrumen yang

diharapkan akan memberikan tingkat return yang sesuai. Penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari www.idx.co.id dengan periode

tahun 2009-2012. Jumlah populasi penelitian ini adalah 37 perusahaan dan setelah

melewati tahap purposive sampling jumlah sampel menjadi 29 perusahaan. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham sebagai variabel dependen,

serta ROE, PBV, NPM dan PER sebagai variabel independen. Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Return on Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Net Profit

Margin (NPM) dan Price to Earnings Ratio (PER) berpengaruh tidak signifikan

terhadap return saham. Hasil yang tidak signifikan ini menunjukkan bahwa Return on

Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM) dan Price to

Earnings Ratio (PER) tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi

investasi para investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal.

(2)

Kata Kunci : Return Saham, ROE, PBV, NPM dan PER.

Abstract

The purpose of this research is to examine the effect of ROE, PBV, NPM and PER to

Stock Return. This research was conducted because one of the factors that investors

consider in making investment decisions in capital markets is the return. Investors will

be motivated to invest in instruments that are expected to provide an appropriate level of

return. This research was conducted using secondary data. Data obtained from

www.idx.co.id with period 2009-2012. The study population was 37 company and after

passing through purposive sampling stage sample size to become 29 companies. The

variables used in this study is stock return as the dependent variable, as well as ROE,

PBV, NPM and PER as independent variables. The method of analysis used in this study

is multiple linear regression analysis. The results showed that Return on Equity (ROE),

Price to Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM) and Price to Earnings Ratio

(PER) has no significant effect on stock returns. Nonsignificant results indicate that the

Return on Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM) and

Price to Earnings Ratio (PER) can not be used as a reference in determining the

investment strategy of the investors in shares in the capital market.

Keyword : Stock Return, ROE, PBV, NPM and PER.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pembangunan yang dilakukan di Indonesia selain itu banyak investor lokal maupun asing yang tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Para investor tertarik melakukan investasi dikarenakan banyak faktor, yaitu inflasi, time value of money dan keinginan untuk memperoleh keuntungan melalui investasi yang dilakukan. Salah satu investasi yang cukup dikenal oleh masyarakat adalah investasi saham. Sebelum melakukan investasi saham di pasar modal, para investor akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan (return).

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut merupakan kinerja keuangan perusahaan yang bisa menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Dalam melakukan investasi saham selain akan mendapatkan keuntungan para investor juga akan di perhadapkan dengan resiko. Oleh karena itu sebelum melakukan investasi sebaiknya para investor melakukan analisis terhadap kondisi perusahaan tersebut untuk meminimalisir resiko dan dapat memperkirakan keuntungan yang akan didapat.

Pada penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah perusahaan consumer goods. Ada beberapa alasan dipilihnya perusahaan consumer goods yaitu karena perusahaan consumer goods merupakan perusahaan yang memproduksi barang-barang keperluan sehari-hari oleh karena itu masyarakat akan lebih mengenal perusahaan-perusahaan consumer goods.

Berdasarkan alasan dan masalah tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012”

LANDASAN TEORI

Pasar Modal

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Menurut Fahmi (2013:1)

(3)

pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.

Saham

Saham adalah bukti atau sertifikat kepemilikan seseorang atau suatu badan terhadap perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut, yang dapat pula diartikan sebagai keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu perusahaan, sehingga memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan tersebut (Harsono, 2013: 20).

Menurut Fahmi (2013: 37) dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preference stock).

a. Common Stock (Saham Biasa)

Common stock (saham biasa) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden.

b. Preference Stock (Saham Istimewa)

Preference stock (saham istimewa) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan)

Return Saham

Return adalah tingkat keuntungan atau pendapatan yang akan diperoleh pemodal atas suatu

investasi yang dilakukan.

Investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor dalam menganalisis keadaan harga saham yang rnerupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya kondisi (performance) dari perusahaan, kendala-kendala eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan dimasa mendatang.

Return saham bisa didapatkan dengan perhitungan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

• Pt = Harga saham periode sekarang • (Pt-1) = Harga saham periode sebelumnya

ROE (Return on Equity)

ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2013: 55)

Perusahaan selalu berupaya agar ROE dapat selalu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efektif perusahaan memanfaatkan ekuitasnya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, dengan semakin meningkatnya ROE maka profitabilitas perusahaan semakin baik.

(4)

PBV (Price to Book Value)

Menurut (Ang, 1997 dalam Novitasari, 2013) price to book value merupakan rasio pasar (market rasio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini dihitung dengan membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham (book value per share). Perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik, umumnya memiliki rasio price to book value di atas satu, yang menunjukkan nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya. Semakin tinggi rasio price to book value, maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh investor.

PBV dapat diperoleh dengan perhitungan rumus sebagai berikut:

NPM (Net Profit Margin)

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya (Cicilia, 2012 dalam Novitasari, 2013). Nilai Net Profit Margin (NPM) semakin besar, maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih (Ang, 1997 dalam Nathaniel, 2008). Dengan kata lain semakin tinggi rasio Net Profit Margin berarti laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan juga semakin besar. NPM dapat diperoleh dengan perhitungan rumus sebagai berikut:

PER (Price to Earnings Ratio)

Price to Earning Ratio (PER) merupakan rasio perbandingan antara harga saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang (prospects of the firm) (Adistya,2012 dalam Novitasari, 2013). Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap pendapatannya (Rio Malintan, 2013 dalam Novitasari, 2013).

PER dapat diperoleh dengan perhitungan rumus sebagai berikut:

Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian tentang pengaruh Return on Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM), dan Price to Earnings Ratio (PER) terhadap return saham. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :

Peter, Robin (2011), mengenai Pengaruh Volume Perdagangan dan Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham: Studi Emiten PT. Astra Agro Lestari,Tbk Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2004-2007. Hasil dari penelitian tersebut adalah CR, DER, EPS, PER berpengaruh signifikan, kemudian OPM dan Volume – In tidak berpengatuh signifikan terhadap harga saham.

Desi Arista (2012), mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Hasil dari penelitian tersebut adalah ROA dan EPS berpengaruh negatif dan tidak signifikan, DER berpengaruh negatif dan signifikan, serta PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Cicilia Oley dan Steven Tangkuman (2012), mengenai pengaruh DER, EPS, NPM, dan PBV terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa DER dan EPS berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Kemudian, NPM dan PBV berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Happy Widyawati (2013), mengenai pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham. Hasil dari penelitian tersebut adalah ROE dan DTA berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan ROA tidak signifikan.

Nicky Nathaniel (2008), mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (studi pada saham-saham real estate and property di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2006). Hasil dari

(5)

penelitian tersebut adalah PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan DER, EPS dan NPM berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

Ryan Novitasari (2013), mengenai analisis pengaruh faktor fundamental terhadap return saham (pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012). Hasil dari penelitian tersebut adalah ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return saham. CR, PER, EPS dan NPM berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return saham. DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return saham. PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham.

Lusi Lesmana (2013), mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan dan faktor makro ekonomi terhadap return saham. Hasil dari penelitian tersebut adalah ROA, ROE, tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangkan nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan diatas terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain:

1. Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROE (return on equity), PBV (price to book value), NPM (net profit margin), PER (Price to Earnings Ratio) dan Return Saham

2. Studi kasus penelitian

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012

3. Tahun penelitian

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dengan kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2014

METODE PENELITIAN

Jenis data penelitian termasuk kedalam data kuantitatif dengan periode pengamatan tahun 2009-2012. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data yang relevan dengan penelitian ini. Data dari variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ROE, PBV, NPM dan PER. Data dari variabel dependen adalah return saham. Objek penelitian, yaitu perusahaan consumer goods yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan pengujian hipotesis uji t dan uji F dengan signifikan 5%.

HASIL DAN BAHASAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 29 sampel data selama periode 2009-2012. Tingkat terendah (minimum) untuk return saham adalah 0.00 dan nilai tertinggi (maksimum) adalah 1.3463 dengan rata-rata sebesar 0.588971 dan standar deviasi return saham sebesar 0,3522157. Variabel independen Return on Equity (ROE) memiliki nilai terendah (minimum) - 51.5300 nilai tertinggi (maksimum) 210.1957 nilai rata-rata 27.103355 dan standar deviasi 44.0358254. Price to Book Value (PBV) dengan nilai terendah (minimum) 0.3450 nilai tertinggi (maksimum) 33.3089 nilai rata-rata 6.172264 dan standar deviasi 7.4825342. Net Profit Margin (NPM) dengan nilai terendah (minimum) - 4.1200 nilai tertinggi (maksimum) 32.8600 nilai rata-rata 8.888917 dan standar deviasi 8.1493907. Price to Earnings Ratio (PER) dengan nilai terendah (minimum) - 3.0700 nilai tertinggi (maksimum) 70.4075 nilai rata-rata 19.073103 dan standar deviasi 14.9733241.

Langkah selanjutnya adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, data residual memiliki distribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 29

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

(6)

Most Extreme Differences

Absolute .107

Positive .107

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .577

Asymp. Sig. (2-tailed) .893

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas di dapatkan bahwa nilai signifikansinya sebesar 0.893 lebih besar dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Selanjutnya uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Model t Sig. 1 (Constant) 3.780 .001 ROE .659 .516 PBV .363 .720 NPM -.527 .603 PER -.388 .701

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas di dapatkan bahwa nilai signifikansi dari setiap variabel independennya adalah di atas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Selanjutnya akan dilakukan uji multikolinearitas yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) ROE .267 3.751 PBV .411 2.432 NPM .441 2.268 PER .900 1.111

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diatas di dapatkan bahwa nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF dari setiap variabel independen lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas. Uji asumsi klasik yang terakhir adalah uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.

Model Durbin-Watson

1 2.041

Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas di dapatkan bahwa nilai Durbin Watson (2.041) lebih besar dari dl (1.1241) dan lebih kecil dari 4-du (2.2574) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi.

Pengujian selanjutnya yang akan dilakukan adalah uji regresi linear berganda dan berdasarkan pengujian yang ada di dapatkan persamaan regresi seperti dibawah ini:

(7)

Y = + + - -

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis, dimana untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dilakukan uji t dan hasil dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

Model t Sig. 1 (Constant) 3.780 .001 ROE .659 .516 PBV .363 .720 NPM -.527 .603 PER -.388 .701

Berdasarkan pengujian diatas didapatkan hasil bahwa ROE, PBV, NPM dan PER tidak berpengaruh terhadap return saham secara parsial karena memiliki tingkat signifikansi di atas 5%.

Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dapat dilakukan uji F dan di dapatkan hasil sebagai berikut:

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1

Regression .240 4 .060 .446 .774b

Residual 3.233 24 .135

Total 3.474 28

a. Dependent Variable: Return_Saham

b. Predictors: (Constant), PER, ROE, NPM, PBV

Hasil uji F di dapatkan bahwa tingkat signifikansi berada diatas 5% yang dengan kata lain menunjukkan bahwa secara bersama-sama atau simultan variabel independen (ROE, PBV, NPM dan PER) tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya (return saham).

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel ROE (Return on Equity), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin) dan PER (Price to Earnings Ratio) tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan seperti penelitian ini terbatas kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri consumer goods, penelitian ini hanya terbatas pada periode pengambilan data yaitu pada periode waktu 2009-2012 dan penelitian ini hanya melakukan pengujian terhadap 4 (empat) variabel independen. Oleh karena itu diharapkan bahwa peneliti selanjutnya dapat memperluas ruang lingkup penelitian dimana tidak hanya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri consumer goods tetapi juga mencakup industri atau sektor lainnya, memperluas periode pengujian yang diharapkan mampu menjelaskan keadaan dengan lebih jelas dan detail dan menambah variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian selanjutnya.

REFERENSI

Arista, D. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham: Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Periode Tahun 2005-2009. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan.

Fahmi, I. (2013). Rahasia Saham dan Obligasi Strategi Meraih Keuntungan Tak Terbatas Dalam Bermain Saham dan Obligasi. Jakarta Selatan: Alfabeta.

(8)

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harsono, B. (2013). Efektif Bermain Saham Dengan Mengenali 10 Penyebab Utama Kekalahan dan Mengkonversikannya Menjadi Keuntungan yang Menggiurkan. Jakarta: Kompas Gramedia. Ika, F. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia: Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage.

Lesmana, L. (2013). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dan Makro Ekonomi Terhadap Return Saham. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Nusantara.

Nathaniel, N. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham: Studi pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006. Disertasi tidak diterbitkan. Semarang: Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro. Novitasari, R. (2013). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham: Pada

Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Disertasi tidak diterbitkan. Semarang: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Siswoyo, S. (2013). Analisis Fundamental dan Teknikal Untuk Profit Lebih Maksimal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wira, D. (2014). Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed.

RIWAYAT PENULIS

Lenny lahir di Pontianak 19 September 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Akuntansi di Universitas Bina Nusantara pada tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik selanjutnya adalah kepemilikan dana, pada asuransi syariah dana investasi yang terkumpul dari peserta (premi) merupakan milik peserta seutuhnya, pada asuransi

Arus bolak balik dihasilkan oleh generator yang menghasilkan tegangan bolak-balik dan biasanya dalam bentuk fungsi sinusoida (sinus atau cosinus) karena ini yang memungkinkan

Kondisi eksisting saat ini pada Kelurahan Lappa kondisi permukiman tidak teratur (semraut) sedangkan untuk kondisi prasarana dasar seperti drainase lingkungan yang masih

Metode Penelitian, yang digunakan berupa referensi dari buku biografi Muhammad Ali, serta beberapa sumber lain seperti situs utama WBO dan referensi video.Hasil

Kewajiban Lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama.. Kewajiban Kewajiban

yang merupakan fasilitas dari potensi yang dimiliki oleh peserta 16 didik dalam belajar, sehingga munculnya motivasi yang berupa. pengalaman pada diri anak

Hubungan Banyaknya Media Massa dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMU. Negeri

Hari PPOK Sedunia adalah even tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2002 atas Prakarsa Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) yang