21 BAB III
METODE PENILITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian
Jenis dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, penelitian diakukan saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Penelitan Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian praktis yang dimaksudkan memperbaiki pemebelajaran di kelas (Slameto, 2015: 148). Penelitian dilakukan secara kolabratif partisipatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara bekerja sama antara peneliti dengan guru.
Penelitian dilakukan karena nilai IPA kelas 5 di SDN Krandon Lor 01 Suruh masih banyak yang berada di bawah KKM, dikarenakan siswa kurang antuias dalam mengikuti pembelajaran IPA. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tindakan kelas untuk SDN Krandon Lor 01 Suruh agar hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan model Problem Besed Learning.
Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Krandon Lor 1 Suruh yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan beralamat di Desa Krandon Lor, kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Telp. 50776. Penelitian dilakukan di SDN Krandon Lor 01 Suruh karena ditemukan masalah yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017 yaitu pada bulan Maret 2017. Berikut adalah perincian waktu pelaksanaan penelitian.
Tabel 3.1
Pelaksanaan penelitian
Siklus Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Siklus I Senin, 3 April 2017 Selasa, 4 April 2017 Kamis, 6 April 2017 SiklusII Senin, 10 April 2017 Senin, 11 April 2017 Senin, 13 April 2017
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian terdapat dua variabel yang diselidiki yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel Bebas atau Independent Variabel adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain ( Slameto, 2015: 198). Variabel yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Problem Besed Learning (PBL).
Model Problem Besed Learning dalam pembelajaran IPA, diharapkan dapat sesuai dengan kehidupan sehari-hari agar memungkinkan siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri/menemukan solusi sehingga dapat membangun sendiri pengalaman belajarnya.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel tergantung atau dependent variabel adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas (Slameto, 2015: 198). Variabel tergantung dapat pula disebut variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar dalam pembelajaran IPA.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa baik meyangkut aspek kognitif, afekti, dan psikomotorik setelah siswa mendapatkan pengalaman belajarnya. Agar dapat memperoleh hasil belajar maka dilakukan evaluasi/penilaian utnuk mengukur sejauh mana siswa memahami/menguasai materi agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
3.3 Prosedur Penelitian
Desain penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian menurut Kemmis dan McTaggart yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan. Menurut C.Kemmis dan Mc Taggart (dalam Hopskins, 2011: 92) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dibawah ini adalah bagan model siklus dalam penelitian menurut C.Kemmis dan Mc Taggart.
Bagan 3.1
Prosedur Penelitian Menurut C.Kemmis dan Mc Teggart
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
SIKLUS I
1. Perencanaan
Perencanaan peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan di tempat penelitian dan tujuan yang harus dicapai dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan meliputi:
a. Melakukan pelatihan untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
b. Mempersiapkan tujuan dalam pembelajaran.
c. Mempersiapkan model yang dapat mengatasi masalah yang ada yaitu dengan model Problem Based Learning (PBL).
d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan. Observasi A k si k si Rencana Observasi A k si R ef le k si Renca A k si A k si a Rencan a
e. Mempersiapkan rancangan apa yang akan dilakukan guru dan apa yang dilakukan siswa dalam melakukan penelitian tindakan yang telah direncanakan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara guru melaksanakan rancangan yang telah direncanakan. Guru mengajar siswa dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Dalam mengajar disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru. Guru yang akan melaksanakan pembelajaran yaitu peneliti, guru kelas 5 sebagai observer yang mengamati peneliti saat pembelajaran IPA berlangsung dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran IPA kelas 5 sebagai berikut:
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. b. Absensi.
c. Menyanyikan lagu tentang cahaya. Tahap 1: Orientasi masalah
d. Siswa bertanya jawab tentang lagu yang mereka nyanyikan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Eksplorasi
a. Guru menciptakan suasana agar siswa berani berpendapat dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa: “Apa saja sumber-sumber cahaya di lingkungan sekitar yang kalian ketahui? Apa yang terjadi jika ada cahaya? Jika begitu apa yang dimaksud dengan cahaya?”.
b. Siswa mencari tahu tentang sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Siswa menemukan pengetahuan bahwa cahaya dapat merambat lurus dengan cara melakukan percobaan.
d. Siswa menemukan pengetahuan bahwa cahaya dapat menembus benda
bening dengan cara melakukan percobaan. 2. Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
b. Guru menyiapkan media alat peraga dan LKS kepada setiap kelompok. Tahap 3: Membimbing penyelidikan kelompok
c. Siswa secara individu aktif dalam mengerjakan tugas kelompok. d. Guru membimbing jalannya diskusi.
3. Konfirmasi
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Siswa mempresentasikan hasil praktikum di depan kelas.
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru atas jawaban dari hasil kerja kelompok.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
d. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya.
e. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas.
b. Guru melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas membawa alat peraga untuk pertemuan selanjutnya dan membaca materi selanjutnya. c. Guru memberikan pesan moral agar selalu bersyukur karena adanya
cahaya.
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. b. Absensi.
c. Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Eksplorasi
Tahap 1: Orientasi masalah
a. Siswa menemukan sifat-sifat cermin dalam peristiwa pemantulan cahaya cermin melalui percobaan.
2. Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
b. Siswa menyiapkan media alat peraga.
c. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Tahap 3: Membimbing penyelidikan kelompok
d. Siswa secara individu aktif dalam mengerjakan tugas kelompok. e. Guru membimbing jalannya diskusi.
3. Konfirmasi
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Siswa mempresentasikan hasil praktikum di depan kelas.
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru atas jawaban dari hasil kerja kelompok.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
d. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya.
Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas.
b. Guru melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas mempelajari kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya.
c. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan 3
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. b. Absensi.
c. Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan cara mengerjakan tes formatif. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengerjakan tes formatif dengan sungguh-sungguh (siklus 1). b. Guru membimbing siswa jika ada yang kurang jelas.
c. Siswa dan guru mencocokkan soal tes formatif. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas.
b. Guru mengucapkan salam.
3. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar, guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahap observasi dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran menceritakan pengalamannya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan perwakilan siswa diminta untuk memberikan komentar dari pembelajaran yang sudah dilalui oleh siswa.
Kegiatan refleksi tidak hanya terfokus pada guru pengajar saja, akan tetapi mencakup semua aspek pembelajaran yang dilakukan, seperti siswa dan lingkungan. Kegiatan refleksi kemudian di evaluasi diambil suatu simpulan untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Simpulan tersebut digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan tindakan pada siklus II.
SIKLUS II
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II relatif sama dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja ditambah dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada siklus I. Berikut adalah langkah-langkah tindakan pada siklus II:
1. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Menyusun kembali RPP untuk materi selanjutnya, soal tes hasil belajar dan sarana pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Langkah-langkah pada siklus II adalah sebagai berikut:
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. b. Absensi.
c. Menyanyikan yel-yel.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Eksplorasi
a. Guru menciptakan suasana agar siswa berani berpendapat dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa: “Apa yang dimaksud pembiasan cahaya? Apasaja akibat dari pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari?”.
b. Siswa menemukan pengetahuan peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan percobaan.
c. Siswa menemukan pengetahuan bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna dengan cara melakukan percobaan.
2. Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
b. Guru menyiapkan media alat peraga dan LKS kepada setiap kelompok. Tahap 3: Membimbing penyelidikan kelompok
c. Siswa secara individu aktif dalam mengerjakan tugas kelompok. d. Guru membimbing jalannya diskusi.
3. Konfirmasi
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Siswa mempresentasikan hasil praktikum di depan kelas.
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru atas jawaban dari hasil kerja kelompok.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
d. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya.
e. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas.
b. Guru melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas membawa alat peraga untuk pertemuan selanjutnya dan membaca materi selanjutnya.
c. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. b. Absensi.
c. Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Eksplorasi
Tahap 1: Orientasi masalah
a. Guru menciptakan suasana agar siswa berani berpendapat dengan mmemberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa: “Apakah kalian pernah melihat periskop? Mengapa periskop di kapal selam bisa digunakan untuk teropong arah jalannya kapal?”.
b. Unjuk rasa penasaran siswa, siswa membuat periskop sederhana. 2. Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
b. Siswa menyiapkan alat untuk membuat periskop sederhana. Tahap 3: Membimbing penyelidikan kelompok
c. Siswa secara individu aktif dalam membuat periskop sederhana. d. Guru membimbing jalannya percobaan.
3. Konfirmasi
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Siswa memperlihatkan periskop sederhana yang dibuat secara berkelompok.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
c. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya.
Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas.
b. Guru melakukan tindak lanjut berupa mempelajari materi selanjutnya.
c. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan 3
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. b. Absensi.
c. Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan cara mengerjakan tes formatif. Kegiatan Inti (50 menit)
d. Siswa mengerjakan tes formatif dengan sungguh-sungguh (siklus 2). e. Guru membimbing siswa jika ada yang kurang jelas.
f. Siswa dan guru mencocokkan soal tes formatif. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas.
b. Guru mengucapkan salam.
3. Refleksi
Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh guru pengajar, guru observer dan perwakilan beberapa siswa setelah melaksanakan tindakan berupa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Refleksi pada siklus II difokuskan
pada penilaian dari upaya perbaikan hasil belajar yang menjadi tujuan dari tindakan tersebut.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan hasil belajar khusunya dalam meningkatkan pembelajaran IPA di SDN Krandon Lor 01 Suruh,yaitu:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015:232). Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk menganalisis kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II di SDN Krandon Lor 01 Suruh.
2. Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administratif dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dengan kondisi yang sama (Slameto 2015: 233).
Tes digunakan dalam penelitian tindakan kelas setelah selesai siklus I maupun siklus II untuk mengetahui hasil belajar IPA dapat meningkat atau tidak dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta untuk mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran.
3.4.2 Instrumen Penelitian Data
Instrument penilaian data dilakukan untuk mengukur kemampuan belajar setiap siswa. Dengan adanya penilaian dapat mengetahui berhasil atau tidaknya
model pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan dalam
pembelajaran. Penilaian dilakukan pada akhir siklus I maupun siklus II. Pembelajaran yang dipilih dalam penelitian adalah IPA. Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Kompetensi Dasar pada siklus I yaitu 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Pada
siklus II Standar Kompetensinya adalah 6.2 Membuat suatu karya/model, misal periskop atau lensa dari bahan-bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Dokumen yang dipakai adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengejar Guru pada Pembelajaran IPA melalui Penerapan Model PBL Siklus I
No. Aspek yang Dinilai
I Kegiatan awal
Tahap 1 (orientasi pada masalah) 1. Guru melaksanakan kegiatan apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan inti
Tahap 2 (mengorganisasikan siswa dalam belajar)
3. Guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok
4. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lks
Tahap 3 (membimbing penyelidikan individu maupun kelompok)
5. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan
Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan data)
6. Guru membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan dalam
percobaan
Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
7. Guru menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah III Kegiatan penutup
8. Guru melakukan refleksi pembelajaran 9. Guru melaksanakan tindak lanjut
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengejar Guru pada Pembelajaran IPA melalui Penerapan Model PBL Siklus II
No. Aspek yang Dinilai
I Kegiatan awal
Tahap 1 (orientasi pada masalah) 1. Guru melaksanakan kegiatan apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan inti
Tahap 2 (mengorganisasikan siswa dalam belajar)
3. Guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok
4. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lks
Tahap 3 (membimbing penyelidikan individu maupun kelompok)
5. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan
Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan data)
6. Guru membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan dalam
percobaan
Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
7. Guru menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah III Kegiatan penutup
8. Guru melakukan refleksi pembelajaran 9. Guru melaksanakan tindak lanjut
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengejar Siswa pada Pembelajaran IPA melalui Penerapan Model PBL Siklus I
No. Aspek yang Dinilai
I Kegiatan awal
Tahap 1 (orientasi pada masalah) 1. Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi
2. Siswa memperhatikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran II Kegiatan inti
Tahap 2 (mengorganisasikan siswa dalam belajar)
3. Siswa terlibat dalam organisasi tugas melaksanakan percobaan 4. Siswa berinteraksi dengan semua anggota kelompok
Tahap 3 (membimbing penyelidikan individu maupun kelompok) 5. Siswa antusias dalam melakukan percobaan
Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan data) 6. Siswa menyusun hasil laporan dengan baik
Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
7. Siswa percaya diri dalam mempresentasikan laporan
8. Siswa memberikan pertanyaan dan menanggapi hasil laporan III Kegiatan penutup
9. Siswa ikut serta dalam melakukan refleksi dan tindak lanjut pembelajaran
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengejar Siswa pada Pembelajaran IPA melalui Penerapan Model PBL Siklus II
No. Aspek yang Dinilai
I Kegiatan awal
Tahap 1 (orientasi pada masalah) 1. Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi
2. Siswa memperhatikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran II Kegiatan inti
Tahap 2 (mengorganisasikan siswa dalam belajar)
3. Siswa terlibat dalam organisasi tugas melaksanakan percobaan 4. Siswa berinteraksi dengan semua anggota kelompok
Tahap 3 (membimbing penyelidikan individu maupun kelompok) 5. Siswa antusias dalam melakukan percobaan
Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan data) 6. Siswa menyusun hasil laporan dengan baik
Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
7. Siswa percaya diri dalam mempresentasikan laporan
8. Siswa memberikan pertanyaan dan menanggapi hasil laporan III Kegiatan penutup
9. Siswa ikut serta dalam melakukan refleksi dan tindak lanjut pembelajaran
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. 6.1Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 1. Menyebutkan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari. 1, 7, 12, 17, 21, 24, 25, 28, 34, 38, 40. 11 2. Menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus. 4, 18, 19, 20, 22, 27, 35, 42, 44. 9 3. Menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda bening 2, 5, 6, 14, 29, 32, 36, 43. 8 4. Membedakan sifat bayangan cermin pada peristiwa pemantulan cahaya. 3, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 23, 26, 30, 31, 33, 37, 39, 41, 45. 17 Jumlah 45 Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Soal 6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu karya/model. 6.2Membuat suatu karya/model, missal 1. Menjelaskan akibat dari pembiasan cahaya 2, 6, 7, 11, 15, 19, 21, 24, 30, 32, 44, 45. 12
periskop atau lensa dari bahan-bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menunjukka n bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna. 4, 8, 10, 13, 16, 17, 18, 26, 27, 29, 31, 33, 37, 40, 43. 15 3. Membuat karya melalui percobaan sederhana. 1, 3, 5, 9, 12, 14, 20, 22, 23, 25, 28, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42. 18 Jumlah 45
Instrumen soal tes evaluasi di atas terdapat butir soal yang digunakan untuk menunjukan indikator pembelajaran yang berada pada instrumen soal untuk siklus I dan siklus II.
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Psikomotor Siklus I Kriteria Baik Sekali
(4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1. Membawa alat dan
bahan untuk percobaan
Membawa semua alat dan bahan untuk percobaan
Membawa 3 alat dan bahan untuk percobaan Membawa 2 alat dan bahan untuk percobaan Tidak membawa alat dan bahan untuk percobaan 2. Mengoprasikan alat
dan bahan dalam percobaan dengan benar Mengoprasika n alat dan bahan dalam percobaan dengan benar sesuai langkah-langkah Terdapat 2 kesalahan saat mengoprasikan alat dan bahan dalam percobaan Terdapat kesalahan saat mengoprasik an alat dan bahan dalam percobaan Mengoprasika n alat dan bahan dalam percobaan tidak sesuai langkah-langkah
3. Ketelitian dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan
Teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan Kurang teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan Tidak teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan Banyak kesalahan dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan 4. Mendemonstrasikan hasil percobaan di depan kelas Dapat menjelaskan langkah dan hasil percobaan dengan benar Menjelaskan langkah percobaan kurang benar Terdapat kesalahan saat menjelaskan langkah percobaan Tidak dapat menjelaskan langkah dan hasil percobaan dengan benar Tabel 3.9
Kisi-kisi Instrumen Psikomotor Siklus II Kriteria Baik Sekali
(4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1. Membawa alat dan
bahan untuk percobaan
Membawa semua alat dan bahan untuk percobaan
Membawa 3 alat dan bahan untuk percobaan Membawa 2 alat dan bahan untuk percobaan Tidak membawa alat dan bahan untuk percobaan 2. Mengoprasikan alat
dan bahan dalam percobaan dengan benar Mengoprasika n alat dan bahan dalam percobaan dengan benar sesuai langkah-langkah Terdapat 2 kesalahan saat mengoprasikan alat dan bahan dalam percobaan Terdapat kesalahan saat mengoprasik an alat dan bahan dalam percobaan Mengoprasika n alat dan bahan dalam percobaan tidak sesuai langkah-langkah 3. Ketelitian dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan
Teliti dalam menuliskan jawaban dari Kurang teliti dalam menuliskan jawaban dari Tidak teliti dalam menuliskan jawaban dari Banyak kesalahan dalam menuliskan
hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan jawaban dari hasil percobaan 4. Mendemonstrasikan hasil percobaan di depan kelas Dapat menjelaskan langkah dan hasil percobaan dengan benar Menjelaskan langkah percobaan kurang benar Terdapat kesalahan saat menjelaskan langkah percobaan Tidak dapat menjelaskan langkah dan hasil percobaan dengan benar Tabel 3.10
Kisi-kisi Instrumen Afektif Siklus I Kriteria Sikap Baik Sekali
(4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) 1. Mendengarkan pendapat/ gagasan orang lain Menghormati Memperhatika n pendapat/ gagasan orang lain saat berbicara. Berbicara dengan teman saat orang lain sedang mengemuka kan pendapat Bermain sendiri saat orang lain sedang mengemukak an pendapat Berbicara dan bermain saat orang lain sedang mengemuka kan pendapat 2. Dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Partisipasi Ikut berpartisipasi aktif saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok Kadang-kadang ikut berpartisipas i saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok Kurang ikut berpartisipasi saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok Tidak ikut berpartisipas i saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok 3. Dapat memadukan berbagai pendapat Bekerjasama Saling bekerjasama memadukan berbagai Bekerjasama dengan teman tertentu Pendapat sendiri yang harus digunakan Menolak pendapat yang dikemukaka
Tabel 3.11
Kisi-kisi Instrumen Afektif Siklus II kelompok untuk tercapainya suatu kesimpulan pendapat kelompok untuk tercapainya suatu kesimpulan dalam memadukan pendapat untuk tercapainya suatu kesimpulan oleh teman satu kelompok n oleh teman satu kelompok 4. Dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain Tanggung jawab Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tepat Menjawab pertanyaan guru maupun kelompok lain tetapi kurang tepat Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tidak tepat Tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain
Kriteria Sikap Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) 1. Mendengarkan pendapat/ gagasan orang lain Menghormati Memperhatika n pendapat/ gagasan orang lain saat berbicara. Berbicara dengan teman saat orang lain sedang mengemuka kan pendapat Bermain sendiri saat orang lain sedang mengemukak an pendapat Berbicara dan bermain saat orang lain sedang mengemuka kan pendapat 2. Dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Partisipasi Ikut berpartisipasi aktif saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok Kadang-kadang ikut berpartisipas i saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok Kurang ikut berpartisipasi saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok Tidak ikut berpartisipas i saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument yang akan dikatakan valid jika instrument tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2015: 348). Berkaitan dengan uji validitas soal, butir soal dianggap valid apabila mencapai nilai koefisien korelasi setiap skor dengan skor totalnya lebih besar dari 0,30. (Azwar, 2011: 158).
Uji validitas dilakukan menggunakan software SPPS 16.00 dengan cara Analyze–Scale –Reliability Analysis. Validitas soal siklus 1 dan 2 dilakukan pada siswa kelas 5 yang berjumlah 25 siswa yang dilaksanakan di SDN Krandon Lor 03 Suruh. Saat di uji pada SDN Krandon Lor 03 berjumlah 45 butir soal pilihan ganda pada siklus I dan siklus II. Uji validitas di dapat dari nilai Corrected Item-Total Correlatian. Apabila Corrected Item-Total Correlatian lebih besar dari 0,30 maka di kategorikan valid (≥0,30).
Tabel 3.12
Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I 3. Dapat memadukan berbagai pendapat kelompok untuk tercapainya suatu kesimpulan Bekerjasama Saling bekerjasama memadukan berbagai pendapat kelompok untuk tercapainya suatu kesimpulan Bekerjasama dengan teman tertentu dalam memadukan pendapat untuk tercapainya suatu kesimpulan Pendapat sendiri yang harus digunakan oleh teman satu kelompok Menolak pendapat yang dikemukaka n oleh teman satu kelompok 4. Dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain Tanggung jawab Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tepat Menjawab pertanyaan guru maupun kelompok lain tetapi kurang tepat Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tidak tepat Tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain
Indikator Nomor Soal Sebelum Uji Validitas Instrumen Valid Instrumen Tidak valid Bentuk Soal 1. Menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari. 1, 7, 12, 17, 21, 24, 25, 28, 34, 38, 40. 1, 12, 17, 24, 28, 40. 7, 21, 25, 34, 38. Pilihan Ganda 2. Menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus. 4, 18, 19, 20, 22, 27, 35, 42, 44. 4, 18, 20, 22, 42, 44. 19, 27, 35. Pilihan Ganda 3. Menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda bening. 2, 5, 6, 14, 29, 32, 36, 43. 2, 14, 29, 43. 5, 6, 32, 36. Pilihan Ganda 4. Membedakan sifat bayangan cermin. 3, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 23, 26, 30, 31, 33, 37, 39, 41, 45. 3, 8, 10, 13, 15, 16, 23, 26, 30, 37, 41, 45. 9, 11, 31, 33, 39. Pilihan Ganda
Hasil uji validitas pada 45 item terdapat 17 item soal yang tidak valid yaitu pada item soal nomor 5, 6, 7, 9, 11, 19, 21, 25, 27, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39. dan terdapat 28 item soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30, 37, 40, 41, 42, 43, 44, 45 menggunakan software SPPS 16.00.
Tabel 3.13
Indikator Nomor Soal Sebelum Uji Validitas Instrumen Valid Instrumen Tidak valid Bentuk Soal 1. Menjelaskan akibat dari pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari. 2, 6, 7, 11, 15, 19, 21, 24, 30, 32, 44, 45. 2, 15, 19, 21, 24, 30, 32, 45. 6, 7, 11, 44. Pilihan Ganda 2. Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna. 4, 8, 10, 13, 16, 17, 18, 26, 27, 29, 31, 33, 37, 40, 43. 4, 10, 13, 16, 17, 18, 27, 29, 33, 37, 40. 8, 26, 30, 31, 43. Pilihan Ganda 3. Membuat karya melalui percobaan sederhana. 1, 3, 5, 9, 12, 14, 20, 22, 23, 25, 28, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42. 1, 5, 14, 25, 28, 34, 38. 3, 9, 12, 20, 22, 23, 35, 36, 39, 41, 42. Pilihan Ganda
Hasil uji validitas pada 45 item terdapat 19 item soal yang tidak valid yaitu pada item soal nomor 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 20, 22, 23, 26, 31, 35, 36, 39, 41, 42, 43, 44 dan terdapat 26 item soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 37, 38, 40, 45 menggunakan software SPPS 16.00.
2. Reliabilitas
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, 2012: 344). Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keajegan skor tes. Penelitian untuk reliabilitas di laksanakan di SDN Krandon Lor 03 Suruh pada siswa kelas 5 yang berjumlah 25 siswa. Uji reliabilitas menggunakan software SPPS 16.00. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument menggunakan pedoman pendapat dari Wardani (2012: 346) pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.14
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi 1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel 2 < 0, 80 – 0,60 Reliabel 3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel 4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel 5 < 0,20 Kurang reliabel Tabel 3.15
Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I dan siklus II Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
Siklus I .858 .851 45
Siklus II .906 .903 45
Dari uji reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,858 untuk siklus I dan 0,906 untuk siklus II. Hal ini menunjukkan indeks reliabilitasnya tergolong sangat reliabel atau dapat dikatakan memuaskan. Soal yang sangat reliabel dapat digunakan untuk instrument dalam penelitian.
3. Uji Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Slameto (Wardani, 2012: 338). Dalam uji kesukaran akan diketahui criteria soal masuk dalam katagori mudah, sedang atau sukar.
Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: B
P = ---- N Keterangan:
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul N = jumlah peserta didik
P = jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik
P = proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan seperti tabel tabel berikut ini.
Tabel 3.16
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0.0 – 0.25 0.26 – 0.70 0.76 – 1.00 Sukar Sedang Mudah
Berdasarkan rentang nilai tingkat kesukaran untuk soal evaluasi pada siklus I dan siklus II hasil dari soal yang diujikan kepada siswa kelas 5 SD Krandon Lor 03 Suruh dengan jumlah responden 25 siswa didapat hasil seperti berikut.
Tabel 3. 17
Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I dan II Kreteria Siklus I Siklus II Jumlah Soal
Siklus I Siklus II Sukar 0 14. 0 1 Sedang 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 26, 30, 43, 44, 45. 2, 5, 13, 17, 25, 27, 28, 29, 34, 38, 45. 14 11 Mudah 1, 2, 3, 8, 10, 12, 18, 28, 37, 40, 42. 4, 10, 15, 16, 18, 19, 21, 24, 30, 32, 33, 37, 40. 11 13 Jumlah Keseluruhan 25 25 3.5 Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Krandon Lor 01 Suruh, kecamatan Suruh, kabupaten Semarang minimal 80% siswa mengalami peningkatan hasil belajar dengan mencapai nilai KKM yaitu 70 dalam mata pelajaran IPA.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu untuk membandingkan nilai tes sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II.