ANAISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN
METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA UD BASTON FOOD KUDUS
Muzer, Dwi Nurul Izzhati, Dewi Agustini Santoso
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, Jawa Tengah, 50131
Email : muzer95@gmail.com, dwi.nurul.izzhati@dsn.dinus.ac.id, dewi@dsn.dinus.ac.id
Abstrak
UD baston food merupakan perusahaan bergerak dibidang produksi makanan dan minuman, salah satu masalah yang sering dihadapi adalah masalah pengendalian bahan baku. Dimana resiko pembelian bahan harus ditekan seminimal mungkin. Upaya pembelian bahan baku dengan peramalan trend projection guna mengetahui penggunaan bahan baku mendatang, serta dengan menggunakan analisis metode EOQ guna mengetahui pembelian optimal, persediaan pengaman, pemesanan kembali, penyimpanan maximal dan total biaya persediaan dalam pengendalian bahan baku. Berdasarkan hasil dari penelitian dengan trend garis lurus didapat hasil kebutuhan kwartal 1 2017 sebesar 23.934,39 kg. Serta didapat pembelian optimal kwartal 1 2015 sebesar 3.525 kg, kwartal 2 2015 sebesar 3.839,30 kg, kwartal 3 2015 sebesar 3.592,36 kg, kwartal 4 2015 sebesar 3.342,19 kg, kwartal 1 2016 sebesar 3.787,31 kg, kwartal 2 2016 sebesar 4.123,38 kg, kwartal 3 2016 sebesar 3.981,88 kg, kwartal 4 2016 sebesar 3.746,70 kg, serta pembelian optimal mendatang (kwartal 1 2017) sebesar 3.994,53 kg dengan frekuensi pembelian 5,99 atau 6 kali dalam 90 hari dengan daur pesan ulang selama 15,02 atau 15 hari dengan metode EOQ. Total biaya persediaan bahan baku dengan metode eoq lebih sedikit dibandingkan dengan perhitungan kebijakan perusahaan, maka terdapat penghematan biaya bila perusahaan menerapkan metode EOQ dalam pengendalian persediaan bahan baku.
Kata kunci : pengendalian persediaan, trend projection, economic order quantity (EOQ) Abstract
UD Baston companies engaged in food is food and beverage production, prayer one problem often encountered is the problem of raw material control. Where risk materials purchase must be minimal maybe. Efforts purchasing raw materials trend forecasting with the use projections to determine upcoming raw materials, as well as using analytics with EOQ method to determine the optimal Purchasing, safety stock, Booking back, maximum storage and total includes the cost of raw materials Inventory control hearts. Based on the findings from research with straight line trend needs obtained results 1Q 2017 amounted to 23934.39 kg. As well as the optimal one obtained Purchasing quarter 2015 amounted to 3.525 kg, Quarter 2 2015 amounted to 3839.30 kg, Q3 2015 amounted to 3592.36 kg, fourth quarter 2015 amounted to 3342.19 kg, 1Q 2016 amounted to 3787.31 kg, Quarter 2 2016 at 4123.38 kg, Q3 2016 amounted to 3981.88 kg, fourth quarter 2016 amounted to 3746.70 kg, as well as optimal Upcoming Purchases (1Q 2017) amounted to 3994.53 kg Purchase Frequency 5.99 with or 6 times hearts 90 days WITH cycle repeated messages for 15 days 15.02 or with eoq method. Amount covers the cost of raw material inventories with EOQ method is less than the calculation of the company's policies, then cover the cost savings are checklists company when verifying method hearts EOQ main raw material inventory control.
Keywords: Inventory Control, trend projection, economic order quantity (EOQ)
1.
PENDAHULUAN
Sebuah perusahan memiliki tujuan yaitu memperoleh keuntungan yang tinggi/laba. Dalam proses pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor itu ialah kelancaran produksi. Pada dasarnya manajemen yang baik memiliki fungsi sangat penting dalam perusahaan guna melakukan pemilihan keputusan serta sebagai kontrol dalam kegiatan perusahaan supaya berjalan secara efektif dan perusahaan mampu memperoleh laba yang optimal. Sehingga kebijakan manajemen
dalam persediaan perusahaan mampu memberikan kelancaran suatu proses produksi sendiri. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya mucul karena adanya masalah yang dihadapi perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan (sutarman 2003). Sekarang ini masih banyak perusahaan melakukan persediaan tanpa memperhitungkan perencanaan sehingga dapat mempengaruhi biaya operasional (Ernawati & Surnasih, 2008), begitu pula dengan UD BastonFood, penentuan jumlah pemesanan dan ROP (Re-Order
Point) hanya ditentukan berdasarkan perkiraan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap total biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan persediaan (Ernawati & Surnasih, 2008). Dalam kegiatanya perusahaan membuat kebijakan mengenai pengelolaan persediaan bahan baku dengan melakukan pembelian bahan baku dengan menambah 5%-10% dari pembelian tahun sebelumnya. Jika persediaan kelebihan (persediaan terlalu besar), maka akan mengakibatkan biaya penyimpanan daripada persediaan bahan baku akan menjadi tinggi, tertahannya modal, dan berkurangnya dana untuk investasi dalam bidang lain. Jika persediaan kekurangan (persediaan terlalu kecil), maka akan mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan untuk proses produksi, proses produksi tidak dapat berjalan dengan lancar, dan frekuensi pembelian bahan baku menjadi tinggi(Ahyari, 1985).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat yaitu “persediaan bahan baku untuk kwartal selanjutnya dengan menggunakan trend projection, penentuan pembelian bahan baku sirup optimal dengan menggunakan metode EOQ serta optimalisasi total biaya persediaan bahan baku kebijakan perusahaan dibandingkan dengan menggunakan metode
Economic Order Quantity (EOQ)” adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian adalah (1). Mengetahui jumlah pengguaan bahan baku dengan penggunaan metode trend projection. (2). Mengetahui jumlah pembelian bahan baku sirup optimal dengan metode EOQ. (3). Mengetahui perbandingan hasil total biaya persediaan bahan baku sirup dengan metode EOQ dan kebijakan perusahaan.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisa Kebutuhan
Kebutuhan bahan baku utuk bulan januari 2017 diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan peramalan kebutuhan bahan baku guna mengetahui kebutuhan bahan baku untuk produksi bulan januari 2017, peneliti menggunakan metode Trend
Projection. Teknik ini menyesuaikan dengan garis trend suatu rangkaian titik-titik data historis suatu perusahaan dan kemudian diproyeksikan dengan ramalan periode yang akan datang. Adapun bentuk persamaan garis linear adalah:
Ŷ = a + b X
Dimana:
Ŷ : Peramalan kebutuhan bahan baku
a : Konstanta penggunaan bahan baku
b : Bilangan waktu untuk satuan waktu
Model EOQ untuk mengidentifikasikan ukuran pesanan tetap yang akan meminimalkan jumlah biaya tahunan untuk meyimpan persediaan dan memesan persediaan, sedangkan Metode EOQ atau pembelian bahan baku dan suku cadang yang optimal sesuai yang diutarakan Slamet (2007) dapat diartikan sebagai kuantitas bahan baku dan suku cadangnya yang dapat diperoleh melalui pembelian jumlah pembelian dengan mengeluarkan biaya minimal tetapi tidak berakibat pada kekurangan dan kelebihan bahan baku dan suku cadangnya. Pengertian EOQ sebenarnya merupakan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian (Sukanto 1992).
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
1. Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) Berdasarkan paparan dari Handoko (2000) perhitungan EOQ dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
EOQ = √ Keterangan :
S : biaya pemesanan per pesanan D : pemakaian bahan periode waktu h : biaya penyimpanan per unit per tahun
2. Frekuensi pemesanan seuai yang diutarakan Deanta dalam Rifqi (2012) dapat
diformulasikan sebagai berikut : I =
Dimana :
I = frekuensi pembelian dalam satu tahun
D = jumlah kebutuhan bahan baku selama satu tahun EOQ = jumlah pembelian bahan sekali pesan
3. Reorder Point berdasarkan paparan Slamet (2007) dirumuskan sebagai berikut:
Reorder Point = ( LD x AU ) + SS Dimana :
LD : Lead time atau waktu tunggu
AU : Average unit atau rata-rata pemakaian selama satuan waktu tunggu
SS : Safety stock atau persediaan pengaman 4. Persediaan pengaman (safety stock)
diperlukan karena dalam kenyataannya jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tidak selalu tepat seperti yang direncanakan. Perhitungan safety stock
adalah sebagai berikut (Iwan Nova, MBA, CPIM, CSCP) :
Safety Stock = Z x √( )
Keterangan : Z : Safety Factor PC : Siklus order
: Std. Deviasi : Siklus Periodik
5. Total Inventory Cost (TIC) sesuai dengan yang telah dipaparkan oleh Buffa (1991) dapat diformulasikan sebagai berikut:
TIC = √ Keterangan :
D : jumlah kebutuhan barang dalam unit S : biaya pemesanan setiap kali pesan h : biaya penyimpanan
3.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di perusahaan UD Baston food yang terletak di Jl Getas Pejaten No 50, Getas Pejaten, Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan ini bergerak dibidang usaha produksi sirup dengan bahan baku utama gula pasir. Dalam penelitian ini metode yang digunakan terhadap perusahaan UD Baston food adalah trend projection dan Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengukur angka persediaan yang optimal.
Dalam penelitian pengendalian bahan baku ini penulis membuat diagram alir
proses dari awal penelitian sampai akhir pembuatan kesimpulan penelitian selesai.
Berikut gambar diagram alur penelitian :
Gambar 1. Alur Penelitian
4.
PEMBAHASAN
1. Analisa kebutuhan bahan baku
untuk mengetahui kebutuhan bahan baku pada bulan januari 2017 dengan menggunakan metode trend projection dengan menggunakan metod trend projection dapat menggunakan data penggunaan bahan baku pada tahun sebelumnya yaitu penggunaan bahan baku tahun 2015 sampai 2016 dengan rumus : Y = a + bX
Dimana :
Y = Peramalan Kebutuhan bahan baku A = Konstanta
B = Bilangan Waktu X = Satuan Waktu
Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas diperoleh hasil sebesar 23.934,4 kg.
1. Perhitungan EOQ
Dalam menentukan EOQ diperlukan data jumlah pemakaian bahan baku, harga bahan baku per unit, biaya pesan, dan biaya simpan.
Perhitungan EOQ dapat menggunakan rumus : EOQ = √
Sedangkan untuk frekuensi pembelian dapat dihitung dengan rumus :
I =
Didapat hasil perhitungan pada tabel berikut :
2. Safety Stock
Perhitungan safety stock dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Safety Stock = Zq Z= Standar Deviasi q = √ Keterangan : Z :Std. Deviasi q : kuadrat eror
X : Penggunaan bahan baku nyata
Y : Perkiraan penggunaan bahan baku
Adapun hasil perhitungan Safety Stock secara berurutan adalah 662,86 kg, 3.104,43 kg, 116,81 kg, 2.707,47 kg, 1.223,16 kg,
2.721,72 kg, 1.019,93 kg, 1.677,09 kg, dan 222,59 kg
3. Reoerder Point (ROP)
Adapun perhitungan ROP adalah sebagai berikut :
ROP = safety stock + (laed time x kebutuhan per hari )
Didapat hasil perhitungan ROP pada tabel berikut :
4. Maximal Inventory
Persediaan maksimum diperlukan oleh perusahaan agar jumlah persediaan yang terdapat digudang tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan biaya modal. Persediaan Maksimum dapat dihitung dengan rumus :
Maximum Inventory =safety stock + EOQ
Untuk hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :
5. Total Inventory Cost (TIC)
Dalam persediaan bahan baku pasti akan dilakukan untuk penghematan biaya persediaan bahan baku sehingga untuk itu mengetahui total biaya dalam persediaan akan berpengaruh dalam penghematan biaya perusahaan. Dalam perhitungan total biaya persediaan dapat melihat tabel:
Perhitungan total biaya persediaan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
TIC = √
Untuk hasil perhitungan didapat hasil sebagai berikut :
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan perhitungan metode trend projection kebutuhan bahan baku diperkirakan sebesar 23.934,4 kg. dengan jumlah pembelian bahan baku optimal metode EOQ pada UD Baston Food Pada periode 2015 dengan perhitungan kwartal sebesar 3.574,735 kg dengan frekuensi pembelian sebanyak 6 kali tiap kwartal, pada periode 2016 jumlah pembelian optimal dengan menerapkan metode EOQ sebesar 3.909,815 kg dengan frekuensi pembelian sebanyak 6 kali tiap kwartal, Pada periode 2017 untuk kwartal 1 dengan pembelian optimal menerapkan metode EOQ sebesar 3.994,53 kg
dengan frekuensi pembelian sebanyak 6 kali tiap kwartal. Dan total biaya perhitungan dengan menggunakan metode EOQ terdapat perbandingan hasil total biaya persediaan pada periode 2015 terdapat selisih pada penghematan biaya sebesar Rp 2.637.847,54 dari kebijakan perusahaan, pada periode 2016 terdapat selisih penghematan biaya sebesar Rp 2.992.009,02 dari kebijakan perusahaan, dan pada periode 2017 kwartal 1 terdapat selisih penghematan biaya sebesar Rp 688.032,23 dari kebijakan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. (1985). Management Produksi 2: Pengendalian Produksi (Edisi ke 3.). Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA.
_______. 1990. Pengendalian Produksi II. Yogayakarta: BPFE UGM.
Assauri, Sofyan. 1998. Manajeman Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: BPFE UI _______. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi,
Edisi Revisi, Lembaga Penerbitan Faculties Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Buffa, Elwood S. 1991. Manajemen
Produksi/Operasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Deitiana,Tita. 2012. Manajemen Opeasional Strategi
dan Analisa Service dan Manufaktur. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ernawati, Y., & Surnasih. (2008). Sistem Pengendalian Persediaan Model Probabilistik dengan “Back Order Policy.” Jurnal Matematika, 11(2), 87–93.
Freddy Rangkuti (2005, p94)Great Sales Forecast for Marketing (Gramedia Pustaka Utama, Handoko, T.Hani 1984, edisi ke 1, Dasar-dasar
Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta: BPFE.
_______. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.
Heyzer J, Barry Render. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Salemba Empat. Jakarta.
http://www.bastonfood.com/perusahaan-makanan-dan-minuman/# diakses 22 febuari 2017 Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi
Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Slamet, Achmad. 2007. Penganggaran Perencanaan dan Pengendalian Usaha. Semarang: UNNES PRESS.
Stevenson, Willian J., Chuong, Sum Chee. 2014. Manajemen Operasi:Perspektif Asia, Edisi 9-Buku-1. Salemba Empat. Jakarta.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-dasar Manajemen
Produksi dan Operasi. Jakarta: Salemba Empat
Sutarman. (2003). Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Model Backorder. FTI Universitas Pasundan Bandung