• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

71

Bab IV

Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi

Bab ini membahas mengenai uji validasi model outsourcing teknologi informasi

yang diusulkan sebelumnya dengan cara membandingkan model yang dihasilkan dengan pendapat responden di Indonesia. Karena model yang diusulkan diperoleh berdasarkan pengembangan ilmu yang sudah ada (research and development),

maka pengujian dapat dilakukan dengan survey[21]. Metode kuantifatif digunakan untuk menguji validitas beberapa variabel yang berkaitan dengan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi.

IV.1 Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi

Saat ini outsourcing teknologi di Indonesia belum memiliki panduan yang jelas.

Panduan dalam pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi sangat

diperlukan terutama untuk menghindari ketergantungan organisasi pada suplier tempat mereka melakukan outsourcing.

Untuk mencocokkan model dengan kebutuhan di Indonesia, maka perlu dilakukan suatu uji validasi dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Proses penelitian kuantitatif untuk menguji validitas model dilakukan seperti Gambar IV.1 berikut:

Gambar IV.1 Komponen dan Proses Uji Validasi

Proses uji validasi dimulai dari identifikasi rumusan masalah. Rumusan masalah diambil berdasarkan tujuan yang diinginkan yaitu menguji kebenaran model yang diajukan. Untuk menguji kebenaran tersebut dilakukan pengumpulan data pada populasi tertentu yang dipersempit menjadi sampel untuk mempersingkat waktu dan tenaga. Untuk mendapatkan hasil yang akurat digunakan instrumen berbentuk

(2)

kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisa untuk menjawab rumusan masalah dengan menggunakan statistik. Hasil analisa kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan berupa jawaban untuk tiap rumusan masalah.

IV.1.1 Rumusan Masalah Uji Validasi

Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, model yang dihasilkan dilakukan melalui empat langkah, yaitu identifikasi pertimbangan terhadap framework yang diteliti,

identifikasi tahapan yang terdapat dalam teknologi informasi, dan integrasi pertimbangan pada tahapan sehingga dihasilkan sebuah model keputusan

outsourcing teknologi informasi. Dalam rangka penyesuaian model yang telah

dihasilkan dengan kondisi di Indonesia maka tiap langkah, elemen dan logika berpikir yang digunakan dalam pemodelan harus diuji coba. Uji coba pada model dibagi menjadi beberapa poin penting, antara lain sebagai berikut:

1. Pengujian terhadap faktor yang berpengaruh dalam outsourcing teknologi

informasi. Pengujian ini penting karena faktor berpengaruh adalah langkah awal dalam pemodelan dan merupakan dasar pembagian penggunaan

framework kedalam tahapan outsourcing teknologi informasi.

2. Pengujian terhadap urutan tahapan dan pengambil keputusan dalam

outsourcing teknologi informasi. Pengujian ini penting untuk mengetahui

seberapa cocok urutan dan pengambil keputusan yang diusulkan dalam model dengan kondisi nyata secara umum khususnya di Indonesia

3. Pengujian terhadap kualitas keputusan yang diambil setelah melalui proses yang dilakukan dalam model. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah model yang diusulkan benar – benar menghasilkan keputusan

outsourcing teknologi informasi yang lebih baik.

Berdasarkan tiga poin analogi di atas dapat dijelaskan bahwa keputusan

outsourcing teknologi informasi ditentukan oleh faktor berpengaruh, tahapan dan

pengambil keputusan. Pembagian tahapan sendiri ditentukan oleh faktor – faktor yang diduga memiliki andil kuat dalam pertimbangan para pengambil keputusan.

(3)

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka paradigma yang digunakan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi dapat dijelaskan melalui Gambar IV.2

berikut:

Gambar IV.2 Paradigma Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Keterangan :

X1 : Faktor - Faktor Berpengaruh dalam Outsourcing Teknologi Informasi.

X2 : Tahapan dan Pengambil Keputusan dalam Outsourcing Teknologi Informasi.

Y : Kualitas Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi Organisasi

r1 : Hubungan antara Y dan X1 r2 : Hubungan antara Y dan X2 r3 : Hubungan antara X1 dan X2

Penjelasan Gambar IV.2 menunjukkan bahwa kualitas keputusan outsourcing

teknologi informasi dipengaruhi oleh dua variabel yaitu faktor - faktor berpengaruh serta tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi

informasi. Hubungan yang terjadi diantara ketiga variabel merumuskan tiga masalah deskriptif yang berasal dari satu variabel independen (kualitas keputusan

outsourcing teknologi informasi) dan dua variabel terikat (faktor - faktor

berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi beserta tahapan dan

pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi). Beberapa rumusan

masalah dari hubungan ketiga variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rumusan masalah deskriptif:

1. Apa saja faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi?

2. Apa saja tahapan dan siapa saja pengambil keputusan dalam outsourcing

(4)

3. Bagaimana cara mengukur kualitas keputusan outsourcing teknologi

informasi?

b. Rumusan masalah asosiatif:

1. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi

informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi?

2. Bagaimana pengaruh tahapan dan pengambil keputusan outsourcing

teknologi informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi

informasi?

3. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi

informasi terhadap penentuan tahapan dan pengambil keputusan dalam

outsourcing teknologi informasi atau sebaliknya?

Berdasarkan pembagian rumusan masalah maka ketiga rumusan masalah deskriptif diselesaikan dengan t-test satu sampel dan rumusan masalah asosiatif

korelasi sederhana diselesaikan dengan korelasi Pearson Product Moment(r).

Beberapa hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Deskriptif:

1. Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut

responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.

2. Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi

informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.

3. Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya

(70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.

b. Hipotesis Asosiatif:

1. Terdapat hubungan positif antara X1 dan Y 2. Terdapat hubungan positif antara X2 dan Y 3. Terdapat hubungan positif antara X1 dan X2

(5)

Dalam rangka menguji hipotesis digunakan statistik sebagai berikut: a.1 Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70%

a.2 Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70% a.3 Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70% b.1 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0

b.2 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0 b.3 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0

IV.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebar melalui e-mail.

Populasi yang dituju dalam uji validasi adalah personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang teknologi informasi, khususnya

outsourcing. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling

dimana setiap anggota sample dalam populasi diambil secara acak.

Untuk perancangan instrumen uji validasi, masing - masing variabel yang telah dirumuskan dalam hipotesis diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menggunakan hirarki penilaian dari responden mengenai variabel yang diukur. Pengukuran dilakukan melalui beberapa indikator yang dibagi dalam beberapa instrumen atau pertanyaan. Pembagian detil dari tiap variabel dapat dilihat pada Tabel IV.1 berikut:

Tabel IV.1 Penyebaran Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi

Variabel Penelitian Indikator No Item Instrumen

Keputusan outsourcing

teknologi informasi

Pengalaman responden, Sejarah outsourcing

organisasi, sasaran dan risiko outsourcing

(6)

Faktor berpengaruh dalam outsourcing

teknologi informasi

Faktor yang

dipertimbangkan 9a-9h

Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing

teknologi informasi

Urutan tahapan, Faktor berpengaruh pada tiap

tahapan, pengambil keputusan

10a-10e, 11,12a-12e,13a-13e,14a-14e

Tiap instrumen memiliki nilai berbeda dalam tujuannya mengukur kevalidan hipotesa yang dirumuskan. Detil item dan penilaian dari tiap instrumen dapat dilihat pada Lampiran D.

IV.1.3 Analisis Data

Analisis data menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk menguji hipotesa statistik yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan data hasil penelitian untuk tiap – tiap variabel berdasarkan item dan bobot penilaiannya. Rekap hasil pengumpulan data untuk setiap variabel dapat dilihat pada Lampiran E.

Pada Tabel IV.2 ditunjukkan kumpulan data untuk variabel faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi (X1), tahapan dan pengambil keputusan

dalam outsourcing teknologi informasi (X2), serta kualitas keputusan outsourcing

teknologi informasi (Y). Hasil penghitungan juga menghasilkan jumlah bobot tiap tiap(Σ), rata – rata(mean), serta simpangan baku (s), yang diperlukan untuk menghitung validasi hipotesis yang telah dirumuskan.

(7)

Tabel IV.2 Rangkuman Data untuk Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi

No X1 X2 Y 1 28 65 57 2 27 67 59 3 31 55 53 4 27 66 49 5 27 57 59 6 25 61 48 7 25 56 51 8 24 65 45 9 24 61 52 10 23 68 52 11 24 58 46 Σ=285, mean X1=25,9 S=2,234 Σ=679, mean X2=61,72 S=4,49 Σ=571, mean Y=51,9 S=4,58

IV.1.3.1 Pengujian Hipotesis Deskriptif

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis deskriptif yaitu: a.1 Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut

responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.

a.2 Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi

menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.

a.3 Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya (70%) dari

kriteria yang digunakan dalam model.

Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan t-test satu sampel dengan

langkah sebagai berikut:

1. Menghitung skor ideal untuk tiap variabel:

a. Skor ideal untuk tahapan dan keputusan = 352 dengan rata – rata = 352:11=32

b. Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 1078 dengan rata – rata = 1078:11=98

(8)

c. Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 770 dengan rata – rata = 770:11=70

2. Menentukan nilai yang dihipotesiskan dan hasil uji validasinya:

a. Nilai yang dihipotesiskan dalam faktor berpengaruh adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 32 = 22,4. Hasil survey menunjukkan nilai 285:11=25,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria faktor berpengaruh yang digunakan dalam model adalah valid.

b. Nilai yang dihipotesiskan dalam tahapan dan pengambil keputusan adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 98 = 68,6. Hasil survey menunjukkan nilai 679:11=61,7, atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria tahapan dan pengambil keputusan yang digunakan dalam model adalah tidak valid.

c. Nilai yang dihipotesiskan dalam kualitas keputusan outsourcing

teknologi informasi adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 70 = 49. Hasil survey menunjukkan nilai 571:11=51,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi yang digunakan dalam

model adalah valid.

IV.1.3.2 Pengujian Hipotesis Asosiatif

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis asosiatif yaitu: b.1 Terdapat hubungan positif antara X1 dan Y

b.2 Terdapat hubungan positif antara X2 dan Y b.3 Terdapat hubungan positif antara X1 dan X2

Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan korelasi Pearson Product Moment(r) dengan Rumus II.2 pada data Lampiran F, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

a. Korelasi antara X1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi)

adalah 0.501 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan menengah.

(9)

b. Korelasi antara X2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi

informasi) adalah 0.038 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan sangat rendah.

c. Korelasi antara X1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan X2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) adalah -0.29 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan negatif (tidak memiliki hubungan)

IV.1.5 Kesimpulan Uji Validasi

Dari hasil analisa statistik dalam menguji kevalidan pemodelan outsourcing

teknologi informasi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor berpengaruh yang digunakan sesuai atau digunakan juga di Indonesia dalam mempertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi.

2. Pengambil keputusan pada tiap tahapan pemodelan outsourcing teknologi

informasi dianggap tidak sesuai untuk Indonesia

3. Kriteria kualitas pertimbangan pelaksanaan outsourcing teknologi informasi

telah sesuai dengan kriteria di Indonesia.

4. Kualitas pertimbangan outsourcing teknologi informasi terbukti memang

dipengaruhi oleh faktor yang dipertimbangkan, tahapan, dan pengambil keputusan dalam model.

5. Pembagian pengambil keputusan berdasarkan faktor berpengaruh dirasa tidak sesuai menurut pendapat responden.

Untuk mengetahui hasil pengujian terhadap model secara detil, pengujian tiap item dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini:

(10)

Tabel IV.3 Detil Hasil Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi

Poin Hasil Pemodelan Hasil Uji

Validasi Indikator Kesimpulan

Keputusan outsourcing teknologi informasi

Ditentukan oleh faktor berpengaruh yang digunakan, tahapan yang dilalui dan pengambil keputusan Terdapat korelasi positif (valid) Pengujian hipotesis b1 dan b2

Keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia ditentukan juga oleh faktor , tahapan, dan pengambil keputusan dalam model.

Faktor – faktor berpengaruh yang diperlukan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi

Risiko Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.a

Faktor risiko dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia

Teknologi Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.b Faktor teknologi dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Biaya Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.c Faktor biaya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi

informasi di Indonesia Kompetensi Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.d

Faktor kompetensi dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Sumber daya Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.e

Faktor sumber daya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Aset Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.f Faktor aset dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi

(11)

Lingkungan

Setuju kurang dari 70% (tidak valid)

Instrumen 9.g Faktor lingkungan tidak digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Suplier Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.h Faktor suplier dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi

informasi di Indonesia Urutan tahapan outsourcing teknologi informasi 1.Analisa kebutuhan organisasi 2.Pemilihan aktifitas 3.Pemilihan rekan

Setuju lebih dari

70% (valid) Instrumen 11 Urutan tahapan dalam model cocok untuk digunakan di Indonesia. Keputusan outsourcing

teknologi informasi Dilakukan tingkat tinggi organisasi

Setuju kurang dari 70% (tidak valid)

Instrumen 12

Pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat tinggi

organisasi. Pemilihan aktifitas

teknologi informasi yang di-outsource

Dilakukan tingkat menengah organisasi

Setuju kurang dari 70%

(tidak valid) Instrumen 13

Pemilihan aktifitas outsourcing

teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat menengah organisasi.

Penentuan sumber daya yang diperlukan dalam outsourcing

Dilakukan tingkat bawah organisasi

Setuju kurang dari 70%

(tidak valid) Instrumen 14

Pemilihan sumber daya outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat bawah

organisasi. Pembagian Tahapan dan

pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi

Dilakukan berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan

Terdapat korelasi negatif(tidak valid)

Pengujian hipotesis b3

Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak dibagi berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan

(12)

IV.2 Usulan Perbaikan Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi

Berdasarkan uji validasi terhadap model, maka dapat diusulkan beberapa perbaikan sebagai berikut:

1. Faktor lingkungan yang dipertimbangkan dalam pemodelan outsourcing

teknologi informasi dapat dihilangkan (sub proses 9), karena berdasarkan uji validasi kurang umum digunakan di Indonesia.

2. Perlu dilakukan penelitan lebih lanjut untuk mengetahui pengambil keputusan dalam tiap tahapan outsourcing teknologi informasi di Indonesia.

Hasil uji validasi menunjukkan organisasi di Indonesia tidak setuju dengan pembagian pengambil keputusan dalam pemodelan outsourcing teknologi

informasi di Indonesia.

3. Pembagian tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi

informasi dapat dilakukan tanpa memperhatikan faktor yang berpengaruh. Hal ini disebabkan berdasarkan hasil uji validasi, tidak terdapat adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut.

Dari beberapa usulan perbaikan yang diberikan, usulan perbaikan pertama dapat langsung diterapkan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi, yaitu

dengan memperbaiki fungsi dan pelaksanaan sub proses 9, dimana sub proses tersebut tidak perlu menggunakan pertimbangan suatu framework, karena faktor

lingkungan yang terlibat tidak umum digunakan di Indonesia. Hasil perbaikannya dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut ini:

(13)

Mulai Selesai Selesai Outsourcing Dilakukan Perlu dilakukan ? Aktifitas layak ditemukan? Rekan cocok ditemukan? Proses 1: Seleksi Kandidat Aktifitas Proses 2: Pertimbangan Manfaat dan Risiko Proses 6: Analisa Suplier Proses 3: Pemilihan Aktifitas Proses 4: Evaluasi Proses 5:

Analisa Sumber Daya

Sub Proses 1: Memilih Kandidat Aktifitas Sub Proses 12: Sumber Daya Aktifitas Sub Proses 4: Analisa Risiko Sub Proses 5: Menentukan Sasaran Sub Proses 15.1: Sumber Daya Suplier Sub Proses 15.2: Prediksi Sikap Suplier Sub Proses 7: Analisa Aktifitas Sub Proses 8: Memilih Aktifitas Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 Sub Proses 2: Analisa Pasar Sub Proses 3: Sub Proses 11: Evaluasi HR Sub Proses 10: Resolusi Konflik Sub Proses 6: Evaluasi Biaya Sub Proses 13: Penetapan Kebutuhan Sumber Daya Sub Proses 14: Sub Proses 16: Pemilihan Suplier Keterangan : Kondisi Sub Proses Framework Sub Proses diluar Framework Keputusan Proses Sub Proses 9: Evaluasi Organisasi

Gambar IV.3 Hasil Perbaikan Model Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi

(14)

Gambar IV.3 menunjukkan bahwa model keputusan outsourcing teknologi

informasi tidak mengalami banyak perubahan. Pengambilan keputusan tetap melalui enam proses utama dan enam belas sub proses. Perbedaan hanya terdapat pada sub proses 9, dimana penggunaan Agency Cost untuk faktor lingkungan

dihilangkan karena tidak terlalu dibutuhkan di Indonesia. Sub proses 9 pada akhirnya tetap menjadi bagian proses 4 (Evaluasi), namun dipindahkan menjadi subproses yang tidak menggunakan framework.

Gambar

Gambar IV.1 Komponen dan Proses Uji Validasi
Gambar IV.2 Paradigma Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi
Tabel IV.1 Penyebaran Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing  Teknologi Informasi
Tabel IV.2 Rangkuman Data untuk Variabel Penelitian Keputusan  Outsourcing Teknologi Informasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Apakah Profitabilitas, Total Asset Turnover (TATO), Growth of sales, dan firm size yang diproksikan dengan natural logaritma Total Asset (TA) berpengaruh

Transformasi dari sistem lama yang mengandalkan sistem manual ke sistem baru yang berbasis teknologi informasi dapat dilakukan dengan baik karena manajemen Shuttle Express

Hasil pemodelan regresi poisson diperoleh rasio nilai devians dengan derajat bebasnya lebih besar dari 1, yang artinya data jumlah kasus penyakit tuberkulosis di

Pada saat membeli, investasi dicatat berdasar harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi dalam transaksi pembelian. Oleh karena bunga berjalan yang dibayar investor dalam

Pimpinan atau penanggung jawab adalah orang dan/atau badan hukum yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau usaha di tempat

Anggota Majelis Kehormatan yang sudah mendapat penugasan menjadi Ketua atau Anggota Majelis Kehormatan, tetapi berhalangan untuk melaksanakan tugasnya atau ada alasan yang

Sebelum proses pencarian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pencarianterhadap nilai-nilai histogram dari beberapa image kemudian nilai-nilai inilahyang disimpan di

Outsourcing dalam sistem dan teknologi informasi adalah istilah yang umum dipakai untuk menyatakan sebagian besar fungsi teknologi informasi yang secara selektif