71
Bab IV
Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi
Bab ini membahas mengenai uji validasi model outsourcing teknologi informasiyang diusulkan sebelumnya dengan cara membandingkan model yang dihasilkan dengan pendapat responden di Indonesia. Karena model yang diusulkan diperoleh berdasarkan pengembangan ilmu yang sudah ada (research and development),
maka pengujian dapat dilakukan dengan survey[21]. Metode kuantifatif digunakan untuk menguji validitas beberapa variabel yang berkaitan dengan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi.
IV.1 Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi
Saat ini outsourcing teknologi di Indonesia belum memiliki panduan yang jelas.
Panduan dalam pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi sangat
diperlukan terutama untuk menghindari ketergantungan organisasi pada suplier tempat mereka melakukan outsourcing.
Untuk mencocokkan model dengan kebutuhan di Indonesia, maka perlu dilakukan suatu uji validasi dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Proses penelitian kuantitatif untuk menguji validitas model dilakukan seperti Gambar IV.1 berikut:
Gambar IV.1 Komponen dan Proses Uji Validasi
Proses uji validasi dimulai dari identifikasi rumusan masalah. Rumusan masalah diambil berdasarkan tujuan yang diinginkan yaitu menguji kebenaran model yang diajukan. Untuk menguji kebenaran tersebut dilakukan pengumpulan data pada populasi tertentu yang dipersempit menjadi sampel untuk mempersingkat waktu dan tenaga. Untuk mendapatkan hasil yang akurat digunakan instrumen berbentuk
kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisa untuk menjawab rumusan masalah dengan menggunakan statistik. Hasil analisa kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan berupa jawaban untuk tiap rumusan masalah.
IV.1.1 Rumusan Masalah Uji Validasi
Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, model yang dihasilkan dilakukan melalui empat langkah, yaitu identifikasi pertimbangan terhadap framework yang diteliti,
identifikasi tahapan yang terdapat dalam teknologi informasi, dan integrasi pertimbangan pada tahapan sehingga dihasilkan sebuah model keputusan
outsourcing teknologi informasi. Dalam rangka penyesuaian model yang telah
dihasilkan dengan kondisi di Indonesia maka tiap langkah, elemen dan logika berpikir yang digunakan dalam pemodelan harus diuji coba. Uji coba pada model dibagi menjadi beberapa poin penting, antara lain sebagai berikut:
1. Pengujian terhadap faktor yang berpengaruh dalam outsourcing teknologi
informasi. Pengujian ini penting karena faktor berpengaruh adalah langkah awal dalam pemodelan dan merupakan dasar pembagian penggunaan
framework kedalam tahapan outsourcing teknologi informasi.
2. Pengujian terhadap urutan tahapan dan pengambil keputusan dalam
outsourcing teknologi informasi. Pengujian ini penting untuk mengetahui
seberapa cocok urutan dan pengambil keputusan yang diusulkan dalam model dengan kondisi nyata secara umum khususnya di Indonesia
3. Pengujian terhadap kualitas keputusan yang diambil setelah melalui proses yang dilakukan dalam model. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah model yang diusulkan benar – benar menghasilkan keputusan
outsourcing teknologi informasi yang lebih baik.
Berdasarkan tiga poin analogi di atas dapat dijelaskan bahwa keputusan
outsourcing teknologi informasi ditentukan oleh faktor berpengaruh, tahapan dan
pengambil keputusan. Pembagian tahapan sendiri ditentukan oleh faktor – faktor yang diduga memiliki andil kuat dalam pertimbangan para pengambil keputusan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka paradigma yang digunakan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi dapat dijelaskan melalui Gambar IV.2
berikut:
Gambar IV.2 Paradigma Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Keterangan :
X1 : Faktor - Faktor Berpengaruh dalam Outsourcing Teknologi Informasi.
X2 : Tahapan dan Pengambil Keputusan dalam Outsourcing Teknologi Informasi.
Y : Kualitas Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi Organisasi
r1 : Hubungan antara Y dan X1 r2 : Hubungan antara Y dan X2 r3 : Hubungan antara X1 dan X2
Penjelasan Gambar IV.2 menunjukkan bahwa kualitas keputusan outsourcing
teknologi informasi dipengaruhi oleh dua variabel yaitu faktor - faktor berpengaruh serta tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi
informasi. Hubungan yang terjadi diantara ketiga variabel merumuskan tiga masalah deskriptif yang berasal dari satu variabel independen (kualitas keputusan
outsourcing teknologi informasi) dan dua variabel terikat (faktor - faktor
berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi beserta tahapan dan
pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi). Beberapa rumusan
masalah dari hubungan ketiga variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rumusan masalah deskriptif:
1. Apa saja faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi?
2. Apa saja tahapan dan siapa saja pengambil keputusan dalam outsourcing
3. Bagaimana cara mengukur kualitas keputusan outsourcing teknologi
informasi?
b. Rumusan masalah asosiatif:
1. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi
informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi?
2. Bagaimana pengaruh tahapan dan pengambil keputusan outsourcing
teknologi informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi
informasi?
3. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi
informasi terhadap penentuan tahapan dan pengambil keputusan dalam
outsourcing teknologi informasi atau sebaliknya?
Berdasarkan pembagian rumusan masalah maka ketiga rumusan masalah deskriptif diselesaikan dengan t-test satu sampel dan rumusan masalah asosiatif
korelasi sederhana diselesaikan dengan korelasi Pearson Product Moment(r).
Beberapa hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis Deskriptif:
1. Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut
responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
2. Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi
informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
3. Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya
(70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
b. Hipotesis Asosiatif:
1. Terdapat hubungan positif antara X1 dan Y 2. Terdapat hubungan positif antara X2 dan Y 3. Terdapat hubungan positif antara X1 dan X2
Dalam rangka menguji hipotesis digunakan statistik sebagai berikut: a.1 Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70%
a.2 Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70% a.3 Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70% b.1 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0
b.2 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0 b.3 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0
IV.1.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebar melalui e-mail.
Populasi yang dituju dalam uji validasi adalah personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang teknologi informasi, khususnya
outsourcing. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling
dimana setiap anggota sample dalam populasi diambil secara acak.
Untuk perancangan instrumen uji validasi, masing - masing variabel yang telah dirumuskan dalam hipotesis diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menggunakan hirarki penilaian dari responden mengenai variabel yang diukur. Pengukuran dilakukan melalui beberapa indikator yang dibagi dalam beberapa instrumen atau pertanyaan. Pembagian detil dari tiap variabel dapat dilihat pada Tabel IV.1 berikut:
Tabel IV.1 Penyebaran Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi
Variabel Penelitian Indikator No Item Instrumen
Keputusan outsourcing
teknologi informasi
Pengalaman responden, Sejarah outsourcing
organisasi, sasaran dan risiko outsourcing
Faktor berpengaruh dalam outsourcing
teknologi informasi
Faktor yang
dipertimbangkan 9a-9h
Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing
teknologi informasi
Urutan tahapan, Faktor berpengaruh pada tiap
tahapan, pengambil keputusan
10a-10e, 11,12a-12e,13a-13e,14a-14e
Tiap instrumen memiliki nilai berbeda dalam tujuannya mengukur kevalidan hipotesa yang dirumuskan. Detil item dan penilaian dari tiap instrumen dapat dilihat pada Lampiran D.
IV.1.3 Analisis Data
Analisis data menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk menguji hipotesa statistik yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan data hasil penelitian untuk tiap – tiap variabel berdasarkan item dan bobot penilaiannya. Rekap hasil pengumpulan data untuk setiap variabel dapat dilihat pada Lampiran E.
Pada Tabel IV.2 ditunjukkan kumpulan data untuk variabel faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi (X1), tahapan dan pengambil keputusan
dalam outsourcing teknologi informasi (X2), serta kualitas keputusan outsourcing
teknologi informasi (Y). Hasil penghitungan juga menghasilkan jumlah bobot tiap tiap(Σ), rata – rata(mean), serta simpangan baku (s), yang diperlukan untuk menghitung validasi hipotesis yang telah dirumuskan.
Tabel IV.2 Rangkuman Data untuk Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi
No X1 X2 Y 1 28 65 57 2 27 67 59 3 31 55 53 4 27 66 49 5 27 57 59 6 25 61 48 7 25 56 51 8 24 65 45 9 24 61 52 10 23 68 52 11 24 58 46 Σ=285, mean X1=25,9 S=2,234 Σ=679, mean X2=61,72 S=4,49 Σ=571, mean Y=51,9 S=4,58
IV.1.3.1 Pengujian Hipotesis Deskriptif
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis deskriptif yaitu: a.1 Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut
responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
a.2 Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi
menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
a.3 Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya (70%) dari
kriteria yang digunakan dalam model.
Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan t-test satu sampel dengan
langkah sebagai berikut:
1. Menghitung skor ideal untuk tiap variabel:
a. Skor ideal untuk tahapan dan keputusan = 352 dengan rata – rata = 352:11=32
b. Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 1078 dengan rata – rata = 1078:11=98
c. Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 770 dengan rata – rata = 770:11=70
2. Menentukan nilai yang dihipotesiskan dan hasil uji validasinya:
a. Nilai yang dihipotesiskan dalam faktor berpengaruh adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 32 = 22,4. Hasil survey menunjukkan nilai 285:11=25,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria faktor berpengaruh yang digunakan dalam model adalah valid.
b. Nilai yang dihipotesiskan dalam tahapan dan pengambil keputusan adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 98 = 68,6. Hasil survey menunjukkan nilai 679:11=61,7, atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria tahapan dan pengambil keputusan yang digunakan dalam model adalah tidak valid.
c. Nilai yang dihipotesiskan dalam kualitas keputusan outsourcing
teknologi informasi adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 70 = 49. Hasil survey menunjukkan nilai 571:11=51,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi yang digunakan dalam
model adalah valid.
IV.1.3.2 Pengujian Hipotesis Asosiatif
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis asosiatif yaitu: b.1 Terdapat hubungan positif antara X1 dan Y
b.2 Terdapat hubungan positif antara X2 dan Y b.3 Terdapat hubungan positif antara X1 dan X2
Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan korelasi Pearson Product Moment(r) dengan Rumus II.2 pada data Lampiran F, maka didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Korelasi antara X1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi)
adalah 0.501 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan menengah.
b. Korelasi antara X2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi
informasi) adalah 0.038 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan sangat rendah.
c. Korelasi antara X1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan X2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) adalah -0.29 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan negatif (tidak memiliki hubungan)
IV.1.5 Kesimpulan Uji Validasi
Dari hasil analisa statistik dalam menguji kevalidan pemodelan outsourcing
teknologi informasi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor berpengaruh yang digunakan sesuai atau digunakan juga di Indonesia dalam mempertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi.
2. Pengambil keputusan pada tiap tahapan pemodelan outsourcing teknologi
informasi dianggap tidak sesuai untuk Indonesia
3. Kriteria kualitas pertimbangan pelaksanaan outsourcing teknologi informasi
telah sesuai dengan kriteria di Indonesia.
4. Kualitas pertimbangan outsourcing teknologi informasi terbukti memang
dipengaruhi oleh faktor yang dipertimbangkan, tahapan, dan pengambil keputusan dalam model.
5. Pembagian pengambil keputusan berdasarkan faktor berpengaruh dirasa tidak sesuai menurut pendapat responden.
Untuk mengetahui hasil pengujian terhadap model secara detil, pengujian tiap item dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini:
Tabel IV.3 Detil Hasil Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi
Poin Hasil Pemodelan Hasil Uji
Validasi Indikator Kesimpulan
Keputusan outsourcing teknologi informasi
Ditentukan oleh faktor berpengaruh yang digunakan, tahapan yang dilalui dan pengambil keputusan Terdapat korelasi positif (valid) Pengujian hipotesis b1 dan b2
Keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia ditentukan juga oleh faktor , tahapan, dan pengambil keputusan dalam model.
Faktor – faktor berpengaruh yang diperlukan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi
Risiko Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.a
Faktor risiko dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Teknologi Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.b Faktor teknologi dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Biaya Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.c Faktor biaya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi
informasi di Indonesia Kompetensi Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.d
Faktor kompetensi dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Sumber daya Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.e
Faktor sumber daya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Aset Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.f Faktor aset dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi
Lingkungan
Setuju kurang dari 70% (tidak valid)
Instrumen 9.g Faktor lingkungan tidak digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Suplier Setuju lebih dari 70% (valid) Instrumen 9.h Faktor suplier dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi
informasi di Indonesia Urutan tahapan outsourcing teknologi informasi 1.Analisa kebutuhan organisasi 2.Pemilihan aktifitas 3.Pemilihan rekan
Setuju lebih dari
70% (valid) Instrumen 11 Urutan tahapan dalam model cocok untuk digunakan di Indonesia. Keputusan outsourcing
teknologi informasi Dilakukan tingkat tinggi organisasi
Setuju kurang dari 70% (tidak valid)
Instrumen 12
Pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat tinggi
organisasi. Pemilihan aktifitas
teknologi informasi yang di-outsource
Dilakukan tingkat menengah organisasi
Setuju kurang dari 70%
(tidak valid) Instrumen 13
Pemilihan aktifitas outsourcing
teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat menengah organisasi.
Penentuan sumber daya yang diperlukan dalam outsourcing
Dilakukan tingkat bawah organisasi
Setuju kurang dari 70%
(tidak valid) Instrumen 14
Pemilihan sumber daya outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat bawah
organisasi. Pembagian Tahapan dan
pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi
Dilakukan berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan
Terdapat korelasi negatif(tidak valid)
Pengujian hipotesis b3
Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak dibagi berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan
IV.2 Usulan Perbaikan Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi
Berdasarkan uji validasi terhadap model, maka dapat diusulkan beberapa perbaikan sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan yang dipertimbangkan dalam pemodelan outsourcing
teknologi informasi dapat dihilangkan (sub proses 9), karena berdasarkan uji validasi kurang umum digunakan di Indonesia.
2. Perlu dilakukan penelitan lebih lanjut untuk mengetahui pengambil keputusan dalam tiap tahapan outsourcing teknologi informasi di Indonesia.
Hasil uji validasi menunjukkan organisasi di Indonesia tidak setuju dengan pembagian pengambil keputusan dalam pemodelan outsourcing teknologi
informasi di Indonesia.
3. Pembagian tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi
informasi dapat dilakukan tanpa memperhatikan faktor yang berpengaruh. Hal ini disebabkan berdasarkan hasil uji validasi, tidak terdapat adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut.
Dari beberapa usulan perbaikan yang diberikan, usulan perbaikan pertama dapat langsung diterapkan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi, yaitu
dengan memperbaiki fungsi dan pelaksanaan sub proses 9, dimana sub proses tersebut tidak perlu menggunakan pertimbangan suatu framework, karena faktor
lingkungan yang terlibat tidak umum digunakan di Indonesia. Hasil perbaikannya dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut ini:
Mulai Selesai Selesai Outsourcing Dilakukan Perlu dilakukan ? Aktifitas layak ditemukan? Rekan cocok ditemukan? Proses 1: Seleksi Kandidat Aktifitas Proses 2: Pertimbangan Manfaat dan Risiko Proses 6: Analisa Suplier Proses 3: Pemilihan Aktifitas Proses 4: Evaluasi Proses 5:
Analisa Sumber Daya
Sub Proses 1: Memilih Kandidat Aktifitas Sub Proses 12: Sumber Daya Aktifitas Sub Proses 4: Analisa Risiko Sub Proses 5: Menentukan Sasaran Sub Proses 15.1: Sumber Daya Suplier Sub Proses 15.2: Prediksi Sikap Suplier Sub Proses 7: Analisa Aktifitas Sub Proses 8: Memilih Aktifitas Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 Sub Proses 2: Analisa Pasar Sub Proses 3: Sub Proses 11: Evaluasi HR Sub Proses 10: Resolusi Konflik Sub Proses 6: Evaluasi Biaya Sub Proses 13: Penetapan Kebutuhan Sumber Daya Sub Proses 14: Sub Proses 16: Pemilihan Suplier Keterangan : Kondisi Sub Proses Framework Sub Proses diluar Framework Keputusan Proses Sub Proses 9: Evaluasi Organisasi
Gambar IV.3 Hasil Perbaikan Model Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi
Gambar IV.3 menunjukkan bahwa model keputusan outsourcing teknologi
informasi tidak mengalami banyak perubahan. Pengambilan keputusan tetap melalui enam proses utama dan enam belas sub proses. Perbedaan hanya terdapat pada sub proses 9, dimana penggunaan Agency Cost untuk faktor lingkungan
dihilangkan karena tidak terlalu dibutuhkan di Indonesia. Sub proses 9 pada akhirnya tetap menjadi bagian proses 4 (Evaluasi), namun dipindahkan menjadi subproses yang tidak menggunakan framework.