• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka. pada tahun 1976 dan dipublikasikan dalam Journal of Financial Economics

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka. pada tahun 1976 dan dipublikasikan dalam Journal of Financial Economics"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1. Grand Theory

a) Teori Agensi (Agency Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976 dan dipublikasikan dalam Journal of Financial Economics vol.3, No.4, 305-360 Oktober 1976 dengan judul Theory of the Firm: Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure:

“Agency relationship as a contract under which one or more person (the principals) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent”.

Teori agensi adalah hubungan antara principal dan agent. Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent.

Hubungan keagenan ini mengakibatkan permasalahan adanya asymmetry information dan conflict of intereset. Masalah agensi ini terjadi antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang berasal dari kepemilikan dan pengawasan.

(2)

b) Teori perusahaan (Entity Theory)

Teori perusahaan pada mulanya, perusahaan dipandang sebagai usaha yang memaksimalkan laba sebagai sasaran utamanya yaitu pemilik. Manajer perusahaan diasumsikan berusaha memaksimumkan laba jangka pendek perusahaan (Aulia Tasman dan M. Hafidz Aima 2013:4).

Sasaran memaksimalisasi nilai yang diharapkan sekarang dipandang sebagai tujuan utama bisnis dalam teori ekonomi tentang perilaku perusahaan. c) Manajemen Keuangan

Menurut Kasmir (2010:7) aktivitas manajemen keuangan berkaitan erat dengan pengelolaan sumber pendanaan dan investasi keuangan perusahaan serta instrumen keuangan.

Tujuan dari manajemen keuangan menurut Irham Fahmi (2014:3) adalah: 1) memaksimalkan nilai perusahaan, 2) menjaga stabilitas finansial perusahaan agar selalu terkendali, 3) memperkecil risiko perusahaan saat ini hingga masa yang akan datang.

2. Pertumbuhan Penjualan

Barton, et. Al (1989) mengemukakan bahwa pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang.

Menurut Indrawati dan Suhendro (2006) pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Sedangkan Nugroho (2011) lebih jauh

(3)

menyatakan dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan.

Menurut Horne dan Wachiwicz (2005) tingkat pertumbuhan penjualan adalah hasil perbandingan antara penjualan ditahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan penjualan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat memenuhi kewajiban finansialnya dibandingkan dengan penjualan yang tidak stabil.

3. Ukuran Perusahaan

Menurut Seftianne (2011) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan penjualan, total asset, dan rata-rata tingkat penjualan.

Menurut Saffold (1988:132) The view that the contribution of strong culture to performance is conditioned y the nature of the industry, organization size and the gain of the environment.

Yang berarti bahwa kultur perusahaan yang kuat dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dimana kultur perusahaan yang kuat tersebut akan terbentuk dari berbagai faktor seperti jenis industri, ukuran perusahaan dan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri.

(4)

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan menunjukan besar kecilnya perusahaan dalam kemampuan mengembangkan apa yang dimiliki untuk terus dioptimalkan demi memajukan perusahaan. Rumus untuk menghitung ukuran perusahaan adalah:

Dengan semakin besar total aset perusahaan, maka pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset tersebut dalam mengendalikan perusahaan guna meningkatkan nilai perusahaan.

4. Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover–TATO)

Menurut Brigham dan Houston (2010:139) total asset turnover adalah rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya berupa aset. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.

Sedangkan menurut Lukman Syamsuddin (2011:62) total asset turnover adalah tingkat efisiensi penggunakan keseluruhan aset perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio berarti semakin efisien penggunaan seluruh aset dalam menghasilkan penjualan.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa total asset turnover digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas seluruh aset yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan penjualan. Rasio ini diukur dengan

(5)

membandingkan antara penjualan dengan seluruh aset yang digunakan dalam suatu periode, dengan rumus sebagai berikut:

Semakin besar rasio maka semakin baik, yang berarti bahwa aset dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aset dalam menghasilkan penjualan.

5. Rasio Lancar (Current Ratio)

Menurut Irham Fahmi (2011:121) rasio lancar merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Sedangkan Kasmir (2012:136) lebih jauh mengatakan bahwa rasio lancar merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi, membayar kewajiban atau hutang lancar dengan aset lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory).

Adapun menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:301) rasio lancar merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana aset lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aset lancar dengan hutang lancar, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rumus untuk mengukur current ratio adalah:

(6)

Menurut K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2014:243) semakin tinggi jumlah aset lancar terhadap kewajiban lancar, maka semakin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar.

6. Profitabilitas

Menurut Fachrudin (2011), profitabilitas menggambarkan prestasi suatu perusahaan serta memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan para stakeholders dan kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang.

Adapun menurut Kasmir (2012:196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari laba yang dihasilkan atas penjualan dan pendapatan investasi. Manfaat rasio profitabilitas menurut Kasmir (2012:198) antara lain:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode,

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumya dengan tahun sekarang,

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

(7)

7. Return On Asset (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aset (Lestari dan Sugiharto, 2007:196 dalam Rinati, 2008:6). Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih.

Menurut Lawrence J. Gitman dan Chad J. Zutter (2011) dalam jurnal: Principles of Managerial Finance 13th edition, page 81:

“ROA is measures the overall effectiveness of management in generating profits with its available assets. The higher the firm’s return on total assets the better”.

Dengan mengetahui nilai ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan asetnya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan laba. Rumus untuk mengukur ROA adalah:

Menurut Harahap (2010:305) semakin besar rasio ini maka semakin baik karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunaan aset yang dimilikiya secara efektif untuk menghasilkan laba.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian lain yang memiliki hubungan kesamaan untuk dijadikan rujukan dan pembanding yang dapat memperkuat penelitian ini, antara lain:

(8)

1. Meilinda Afriyanti (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh CR, TATO, DER, Sales dan Size terhadap ROA”. Dengan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa CR, TATO, DER, Sales dan Size berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan secara parsial CR, TATO dan DER berpengaruh positif signifikan, sedangkan Sales dan Size berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.

2. Elfianto Nugroho (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap profitabilitas perusahaan”. Dengan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa likuiditas, leverage, pertumbuhan penjualan, perputaran modal kerja, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan secara parsial leverage berpengaruh positif signifikan, sedangkan likuiditas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

3. Raditya Jatismara (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh TATO, DER, Dividend, Sales dan CR terhadap Return On Asset”. Dengan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa TATO, DER, Dividend, Sales dan CR berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan secara parsial DER, Dividend, CR dan Sales berpengaruh signifikan terhadap ROA, tetapi TATO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.

(9)

4. Alfa Dera Sumatri (2012) dengan judul penelitian “Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas”. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa periode perputaran persediaan, CR, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial periode perputaran persediaan berpengaruh negatif signifikan, sedangkan ukuran perusahaan dan CR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

5. Andreani Caroline Barus, Leliani (2013) dengan judul penelitian “Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Dengan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa CR, TATO, DER, SIZE dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Secara parsial, hanya TATO dan SIZE yang berpengaruh positif tidak signifikan, sedangkan CR, DER dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

(10)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Metode

dipakai Variabel Hasil penelitian

Meilinda Afriyanti (2011)

Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio, Sales dan Size

terhadap ROA Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: ROA Varibel Independen:

Current ratio, total asset turnover, debt to equity tatio, sales dan size

Secara Simultan :

CR,TATO, DER, sales dan size berpengaruh terhadap ROA

Secara Parsial :

CR, TATO, DER

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Sedangkan Sales dan Size

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Elfianto Nugroho (2011) Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas perusahaan Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: ROA Variabel Independen: Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage Secara Simultan : Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage

berpengaruh terhadap ROA

Secara Parsial :

Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Sedangkan

Likuiditas, SIZE dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Raditya

Jatismara (2011)

Pengaruh TATO, DER, Dividend, Sales dan Current Ratio terhadap Return On Asset Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: ROA Variabel Independen: TATO, DER, Dividend, Sales dan

Current Ratio

Secara Simultan :

TATO, DER, Dividend, Sales dan CR berpengaruh terhadap ROA

Secara Parsial :

DER, Dividend, Current Ratio dan Sales

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan

TATO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.

(11)

Alfa Dera Sumatri (2012) Analisis faktor– faktor yang mempengaruhi profitabilitas Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: ROA Variabel Independen: Periode Perputaran Persediaan, current ratio, ukuran perusahaan Secara Simultan : Periode perputaran persediaan, CR dan size

berpengaruh terhadap ROA

Secara Parsial : Periode Perputaran Persediaanberpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Sedangkan Size dan

CR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Andreani Caroline Barus, Leliani (2013) Analisis Faktor– Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: Profitabilitas Variabel Independen: Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio, Debt Ratio, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Penjualan Secara simultan: CR, TATO, DER, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Secara parsial:

hanya TATO dan SIZE yang berpengaruh positif tidak signifikan, sedangkan

CR, DER dan

Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Sumber : Diolah oleh penulis dari berbagai sumber.

C. Rerangka Pemikiran

Rerangka pemikiran adalah suatu tinjauan mengenai apa yang diteliti dan dituangkan dalam sebuah bagan yang menjadi alur pemikiran penelitian tersebut. Rerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(12)

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Sumber: Oleh penulis

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dalam penelitian ini dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Elfianto Nugroho (2011) pertumbuhan penjualan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

H1: Terdapat pengaruh antara pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. 2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alfa Dera Sumatri (2012) ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Meilinda Afriyanto (2011) ukuran perusahaan Pertumbuhan Penjualan

Profitabilitas (ROA) Ukuran Perusahaan

Perputaran Total Aset Rasio Lancar

(13)

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

H2 : Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. 3. Pengaruh perputaran total aset terhadap profitabilitas

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raditya Jatismara (2011) TATO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Meilinda Afriyanti (2011) menunjukkan TATO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

H3 : Terdapat pengaruh antara perputaran total aset terhadap profitabilitas. 4. Pengaruh rasio lancar terhadap profitabilitas

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raditya Jatismara (2011) dan Alfa Dera Sumatri (2012) current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Rerangka Pemikiran  Sumber: Oleh penulis

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penerapan media poster untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sertifikasi Bidang Studi NRG

Data hasil pretes dan postes yang telah diperoleh akan dianalisis untuk melihat bagaimana efektivitas model pembelajaran reflektif untuk meningkatkan pemahaman

In measuring phase the sequences (i.e. patterns) of HO and LAU zones can be determined and stored in database on each road. There are operating solutions and IPRs based

Kami juga akan memberikan dukungan dan pantauan kepada yang bersangkutan dalam mengikuti dan memenuhi tugas-tugas selama pelaksanaan diklat online. Demikian

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pemerintahan desa, dari 1945 sampai 2005 memberikan posisi eksistensi Desa Pakraman, mengalami pasang surut, hal

The optimum equivalent ratio of chitosan­pectin with PVA addition were determined by using the membranes for creatinine transport and water uptake