• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR

GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BIDANG STUDI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh : AUKO THINUS WAPAY

NIM : 141334095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahan kepada:

1. Untuk diri sendiri yang selalu berdoa kepada Tuhan dan berjuang dalam mengerjakan skripsi ini untuk masa depan kelak sesuai dengan rencana Tuhan. 2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, biaya dan

memberikan kasih sayang dimanapun saya berada.

3. Keempat kakakku Maikel Wapay, Yorghen Wapay, Billy H. Wapay, dan Richard Ronald Wapay yang telah memberikan dukungan, doa dan menjadi motivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

4. Ordo Santo Agustinus (OSA) keuskupan manokwari-sorong yang mana telah membantu dalam biaya pendidikan selama berkuliah di universitas sanata dharma Yogyakarta.

5. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

7. Pembibimbing skripsi Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

(5)

v

dukungan, membantu saya dan selalu setia menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini.

9. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Chyntia, Jeannie, Ruli, Mitha, Yani, Rista, Tendry, Wulan, Sumi yang saling memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2014 yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas empat tahun ini dan dinamika kita yang dapat mendewasakan dimasa perkuliahan. Selamat berjuang teman-teman.

11. Semua pihak yang mendukung membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

(6)

vi

MOTTO

Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

(7)
(8)
(9)

ix ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI

AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA

Auko Thinus Wapay Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara: 1) motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi. 2) metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Yogyakarta pada bulan September-Oktober 2018. Dengan populasi sebanyak 567 orang diambil sampel penelitian sebanyak 126 orang dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan korelasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi r = -0,176; nilai Sig.(2-tailed) = 0,049); 2) tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi (r= -0,134; nilai Sig.(2-tailed) = 0,136.

(10)

x

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF LEARNING MOTIVATION AND TEACHING METHODS AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN ACCOUNTING SUBJECT IN ONE VOCATIONAL HIGH SCHOOL

YOGYAKARTA

Auko Thinus Wapay Sanata Dharma University

2018

This study aims to find out the positive and significant relationship between:1) learning motivation and student learning achievements in accounting subject. 2) methods of teacher theaching and learning achievements in accounting subject.

This research is an ex post facto study conducted at SMK Negeri 1

Yogyakarta from September – October 2018. The population were 567 students. The samples were 126 students taken by purposive sampling technique. Data were collected by using questionnaires and documentation. Data were analyzed by using descriptive analysis and correlation.

The result of this study indicate that; 1) there is a positive and significant relationship between learning motivation and learning achievment of the students in accounting subject (r=0.176; Sig. (2-tailed) = 0.049);. 2) there is no positive and significant relationship between teaching method of the teacher and learning achievement of the students in accunting subject (r= -0.134; Sig. (2-tailed=0.136.

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar Dan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik

Bidang Studi Akuntansi Di SMK Negeri 1 Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi ini

ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu saya dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih juga untuk segala usaha, kesabaran, kerajinan, ketelitian, nasihat, perhatian, dan motivasi yang telah bapak berikan kepada saya.

(12)

xii

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses perkuliahan.

7. Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses pekuliahan. 8. Bapak Markus Wapay yang menjadi alasan saya untuk selalu semangat

mengerjakan skripsi ini, yang senantiasa mendukung, memberikan perhatian dan kasih sayangnya, mendoakan, dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Yulce Mansi yang juga menjadi alasan saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini, yang senantiasa mendukung, memberikan perhatian dan kasih sayangnya, mendoakan dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

10. Keempat kakakku Maikel Wapay, Yorghen Wapay, Billy H. Wapay, dan Richard Ronald Wapay yang telah memberikan dukungan, doa dan menjadi motivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat terbaikku Tendry Maghu, Ignatius Bayu, Fransiscus Rinto, Marselinus, Aloysius Dhimas, Agustinus Deyafajar, Irwand Pentor, yang selalu memberikan semangat, memberikan motivasi, masukan dan saran, memberikan dukungan, membantu saya dan selalu setia menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini.

(13)
(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

(15)

xv

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Masalah ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Motivasi Belajar ... 7

a. Pengertian Motivasi Belajar ... 7

b. Factor-faktor yang mempengaruhi Motivasi ... 11

c. Ciri-ciri Motivasi ... 12

d. Tujuan Motivasi... 13

e. Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 14

f. Macam-macam Motivasi ... 15

g. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ... 19

2. Metode Mengajar Guru ... 23

a. Pengertian Metode Mengajar Guru ... 23

b. Macam-macam Metode Mengajar Guru ... 23

3. Prestasi Belajar ... 28

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 28

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 30

3. Jenis-jenis atau Bidang Akuntansi... 32

(16)

xvi

1. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar ... 34

2. Hubungan Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 36

1. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar ... 36

2. Hubungan Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar ... 36

3. Hipotesis ... 38

BAB III Metode Penelitian ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 39

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 40

D. Populasi Penelitian ... 40

E. Sampel Penelitian ... 42

F. Teknik Sampling ... 43

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 44

H. Teknik Pengumpulan Data ... 45

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 48

1. Validitas ... 48

2. Reliabilitas ... 53

J. Teknik Analisis Data ... 55

1. Analisis Deskriptif... 55

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 59

(17)

xvii

BAB IV Gambaran Umum ... 62

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 62

B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ... 68

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ... 68

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ... 69

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .... 73

BAB V Analisis dan Pembahasan ... 74

A. Deskripsi Data Penelitian ... 74

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 79

C. Pengujian Hipotesis ... 81

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik ... 81

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik ... 82

D. Pembahasan ... 84

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi Akuntansi ... 84

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi Akntansi ... 86

BAB VI Penutup ... 89

(18)

xviii

B. Keterbatasan ... 90

C. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jumlah Peserta Kelas XI dan Kelas XII ... 41

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Kelas XI dan Kelas XII ... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 46

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Metode Mengajar Guru ... 46

Tabel 3.5 Penilaian Instrumen menggunakan skala Likert ... 47

Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar... 50

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Ulang Validitas Item Motivasi Belajar ... 51

Tabel 3.8 Uji Validitas Item Variabel Metode Mengajar Guru ... 52

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Item Metode Mengajar Guru ... 53

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 54

Tabel 3.11 Uji Reliabilitas ... 55

Tabel 3.12 Standar Patokan Penilaian Dengan PAP II ... 56

(19)

xix

Tabel 3.14 Interval Skor Motivasi Belajar ... 57

Tabel 3.15 Perhitungan Tingkat Penggunaan ... 57

Tabel 3.16 Interval Skor Metode Mengajar Guru Dalam Pembelajaran ... 58

Tabel 3.17 Interval Skor Prestasi Belajar ... 58

Tabel 3.18 Interval Skor Prestasi Belajar ... 59

Tabel 5.1 Data Jumlah Peserta Didik ... 74

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 76

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Metode Mengajar Guru ... 77

Tabel 5.4 Interval Skor Prestasi Belajar ... 79

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Peserta Didik ... 80

Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar Peserta Didik ... 80

Tabel 5.7 Hasil Uji Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik ... 81

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lapiran I : Instrumen Penelitian ... 97

Lamprian II : Surat Ijin Penelitian ... 102

Lampiran III : Data Penelitian... 103

Lampiran IV : Data Responden Penelitian... 107

Lampiran V : Uji Validitas ... 114

Lampiran VI : Uji Reliabilitas... 116

Lampiran VII: Hasil Analisis Deskriptif ... 117

Lampiran VIII : Distribusi Frekuensi ... 118

Lampiran IX : Hasil Uji Normalitas... 119

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(22)

Usaha untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi tidak terlepas dari berbagai hal yang mempengaruhinya. Untuk itu perlu ditelusuri factor-faktor yang berpengaruh dengan prestasi belajar yang diharapkan dapat tercapai. Menurut M. Dalyono (2001:32) ada beberapa factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu: faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa seperti kondisi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Berdasarkan pengamatan dan peristiwa yang saya alami pada masa sekolah waktu SMA, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Akuntansi siswa berasal dari dalam (intrinsik) dan faktor dari luar (ekstrinsik). Faktor dari dalam; setiap siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, ada yang kuat dan ada yang lemah. Motivasi belajar Akuntansi siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta cenderung lemah. Hal ini dapat diketahui dari sikap siswa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa cenderung kurang memperhatikan dan masih ada yang berbicara sendiri pada saat guru memberikan pelajaran. Keaktifan atau antusiasme belajar kurang karena siswa menganggap pelajaran Akuntansi sulit dipahami sehingga prestasi belajarnya rendah. Selama kegiatan belajar mengajar tentu siswa mempunyai persepsi tentang metode mengajar gurunya.

(23)

mempunyai persepsi kurang baik tentang metode mengajar guru yang digunakan, mereka cenderung akan bermalas-malasan untuk mengikuti pelajaran, bahkan mungkin asyik sendiri dengan temanya. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar Akuntansi siswa adalah metode mengajar guru. Metode mengajar guru adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Setiap guru diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariasi dan tepat untuk diterapkan didalam kelas yang terdapat bermacam-macam siswa dengan karakteristik yang berbeda-beda metode mengajar guru di SMK Negeri 1 Yogyakarta masih kurang karena penggunaan metode mengajar guru yang selalu monoton, kurang bervariasi sehingga siswa merasa cepat bosan dalam mengikuti pelajaran.

(24)

proses pembelajaran Akuntansi ini akan mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar yang dicapai siswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang hubungan antara motivasi belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar dan metode mengajar guru dalam melaksanakan dan melancarkan proses pembelajaran sehingga dapat memberikan pengaruh bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti mengadakan penelitian yang berjudul ”Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi

Akuntansi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan prestasi belajar siswa dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Motivasi belajar Akuntansi siswa masih rendah

2. Penggunaan metode mengajar guru Akuntansi yang kurang bervariasi

C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah masalah yang akan dibahas dan mempermudah dalam pengumpulan data, maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

(25)

2. Peneliti hanya membatasi tentang masalah yang berkaitan dengan hubungan motivasi belajar dan metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi Akuntansi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019?

2. Adakah hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta tahun Ajaran 2018/2019.

2. Mengetahui hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

(26)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, sebagai masukan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Bagi siswa, sebagai masukan agar siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan optimal.

c. Bagi dunia penelitian, sebagai acuan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

(27)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

a. Kajian Teori

A. Motivasi Belajar

a) Pengertian Motivasi Belajar

Pengertian motivasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa: “Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara

sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan yang dengan tujuan tertentu. Motivasi juga diartikan merupakan usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau

mendapat kepuasan dengan perbuatanya” (Depdiknas, 2002 : 756)

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukkan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. (Drs. Hamzah B. Uno, M.Pd, 2015:1). Dari segi taksonomi, motivasi berasal dari kata Movere dalam bahasa Latin yang

(28)

mengarahkan dan menyalurkan perilaku sikap dan tindak tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan. Karena itulah bagaimana motivasi didefinisikan terdapat tiga komponen utama, yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan (Siagian, 2004:142).

Motivasi ini dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri (Sardiman, 2005:76).

(29)

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Kecenderungan sukses ditentukan oleh motivasi dan peluang serta intensif, begitu pula sebaliknya dengan kecenderungan untuk gagal. Berikut ini pendapat Mc. Donald mengenai motivasi yang dikutip oleh Sardiman (2005:74).

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya “perasaan” dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini mengandung tiga elemen penting, yaitu:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini

motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

(30)

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi sendiri bukan merupakan suatu kekuatan yang netral atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor-faktor lain, misalya: pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya (Handoko, 1992:9). Fernald dan Fernald yang dikutip oleh Fasti Rola (2006:5-7) Widiastuti (2007:15), mengungkapkan terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi bagi seseorang, yaitu:

1) Pengaruh keluarga dan kebudayaan (Family and Cultural Influences) Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam satu keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan motivasi berprestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu negara seperti cerita rakyat sering mengandung tema-tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat warga negaranya.

2) Peranan Dari Konsep Diri (Role of Self Concept)

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang berpikir mengenai dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut, sehingga berpengaruh dalam bertingkah laku.

3) Pengaruh dan Peran Jenis Kelamin (Influence of Sex Roles)

(31)

1998) juga menyatakan bahwa pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan (fear of success) yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan.

4) Pengakuan dan Prestasi (Recognition and Archievement) Individu akan termotivasi untuk bekerja keras jika dirinya merasa dipedulikan oleh orang lain.

c) Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman A.M (2005:83), motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

(32)

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. d) Tujuan Motivasi

Menurut Ngalim Purwanto (2003:73), tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau pencapaian tujuan tertentu. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuawnnya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Fungsi motivasi menurut Sardiman A.M (2005:85) ada tiga fungsi, yaitu: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

(33)

e) Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. “Motivation is an essential condition of learnig”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Maski tetap motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebai penggerak atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaaat bagi tujuan tersebut.

(34)

prestasi yang baik. Intensi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.

f) Macam-macam motivasi

Berbicara tenang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu bervariasi.

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorngan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual.motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis. b) Motif-motif yang dipelajari maksudnya motif-motif yang timbul

karena dipelajari. Sebagai contoh : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di masyarakat. Motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Disamping itu Frandsen, masih membuka jenis-jenis motif ini: (1) Cognitive motives : Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik,

yaitu menyangkut kepuasan individu kepuasan individu yang berbeda didalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.

(35)

tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian.

(3) Self-enhancement : Melalui alkulturasi diri dan pengembangan potensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu.

2) Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis (1986:87), terbagi menjadi tiga:

a) Motif atau kebutuhan organisasi, meliputi misalnya : kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.

b) Motif-motif darurat : Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelas motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.

c) Motif-motif objektif : Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan manipulasi, untuk menaruh niat. Motif-motif ini muncul karena dorongan dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah

(36)

kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen: Timbulnya Alasan, Pilihan, Putusan, Terbenuknya Kemauan

4) Motivasi Intrinsik dan Ekstrisik

(37)

memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-stunya jalan untuk menuju tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin

(38)

g) Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peran motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk memotivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga biasa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar peserta didik. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai pada raport angkanya baik-baik.

(39)

belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para peserta didik sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga ketrampilan dan afeksinya.

2) Hadiah

Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar peserta didik karena akan dianggap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi peserta didik.

3) Saingan atau kompetisi

Saingan atau kopetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar peserta didik. Persaingan, baik persaingan individu maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia untuk meningkatkan kegiatan belajar peserta didik. 4) Ego-involvement

(40)

tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

5) Memberi ulangan

Peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan sifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka maksudnya, kalau akan ulangan harus diberitahu kepada peserta didik.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajarnya meningkat, maka ada motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meingkat.

7) Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

(41)

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan dengan tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9) Hasrat utuk belajar

Hasrat untuk belajar, bererti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat ingin belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik.

10) Minat

Sebelumya telah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubunganya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan dengan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan;

(42)

B. Metode Mengajar Guru

a) Pengertian Metode Mengajar Guru

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Metode mengajar adalah model mengajar yang dapat melibatkan siswa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dalam belajar. Model mengajar ini menuntut keterlibatan siswa sesuai dengan taraf perkembangannya. (Dra. Elida Prayitno; 1989:108).

b) Macam-macam Metode Mengajar Guru

(43)

1) Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relative besar. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif.

3) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangata efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti : Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

4) Metode Ceramah Plus

(44)

a) Metode ceramah plus tanda jawab dan tugas b) Metode ceramah plus diskusi dan tugas

c) Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) 5) Metode Resitasi

Metode resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

3. Kelebihan metode resitasi adalah

(1) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

(2) Peserta didik memilki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

4. Kelemahan Metode Resitasi adalah

(1) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

(2) Kadang kala tigas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. (3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual. 6) Metode Eksperimental

(45)

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

7) Metode Study Tour (Karya Wisata)

Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

8) Metode Latihan Keterampilan

Metode Latihan Keterampilan adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9) Metode Pengajaran Guru

(46)

10) Peer Teaching Method

Peer teaching method sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

11) Metode Pemecahan Masalah

Metode Pemecahan Masalah bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

12) Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

13) Taileren Method

Taileren Metgod yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya.

14) Metode Global

(47)

C. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

(48)

setelah melakukan aktivitas belajar yang meliputi perubahan tingkah laku (psikomotorik), penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Nilai yang dilaporkan dalam rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu.

Prestasi belajar atau hasil belajar siswa dapat diketahui dengan jalan diukur atau menilai. Menurut Sumadi Suryabrata (2005:294), disebutkan bahwa hasil belajar siswa dapat diukur dengan cara:

1) Memberikan tugas-tugas tertentu

2) Menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pelajaran tertentu 3) Memberikan tes pada siswa sesudah mengikuti pelajaran tertentu 4) Memberikan ulangan

Menurut Zaenal Arifin (1991:3-4) prestasi belajar mempunyai fungsi utama, antara lain:

a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu.hal ini didasarkan pada asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (curiocity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan pada anak didik dalam suatu program pendidikan.

(49)

berperan sebagai umpan balik, (feadback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intrn dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan faktor produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstrn dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik dimasyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan pembangunan masyarakat.

e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama dan karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk mengetahui prestasi belajar, karena prestasi belajar selain sebagai daya serap siswa, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.

(50)

1) Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam) Faktor ini meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar, dan

2) Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar) Faktor ini meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar .

Ada (3) ranah atau aspek yang harus dilihat tingkat keberhasilanya yang dapat dicapai siswa, yaitu:

a) Ranah kognitif

(51)

b) Ranah efektif

Pengukuran ranah efektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif. Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku siswa tidak dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang relativ lama. Sasaran penilaian ranah efektif adalah perilaku siswa bukan pada pengetahuanya melainkan sikapn (Arikunto, 2002:182)

c) Ranah psikomotorik

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Cara yang dipandang paling tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotorik adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan sebagai jenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain dengan pengamatan langsung. Guru yang hendak melakukan observasi perilaku psikomotorik siswa seyogyanya mempersiapkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis (Syah, 2005:156).

c. Jenis-jenis atau Bidang-Bidang Akuntansi

1) Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang secara khusus mempelajari tentang transaksi-transaksi keuangan seperti hutang (kewajiban), modal (ekuitas) ataupun perubahan aset perusahaan. 2) Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang memberikan data

(52)

3) Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengefisensi biaya produksi ataupun biaya-biaya yang lain.

4) Akuntansi Pajak adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengurusi perpajakan. Dalam hal ini untuk meminimalisir pajak yang harus dibayarkan perusahaan tanpa menyalahi aturan yang berlaku. 5) Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berupa

pemeriksaan atas laporan pencatatan akuntansi / laporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan independen tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Akuntansi pemeriksaan ini biasa disebut dengan audit, dan orang yang mengaudit disebut auditor.

6) Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang mempelajari penyusunan budgeting atau pengeluaran dari sebuah perusahaan kemudian membandingkannya dengan pengeluaran yang aktual.

7) Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mempelajari tentang penyajian data laporan keuangan atau financial statement yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan, baik lembaga daerah atau pusat. 8) Akuntansi Pendidikan adalah bidang akuntansi yang outputnya diarahkan khusus di bidang pendidikan, misalkan untuk menjadi pengajar akuntansi, peneliti atau pekerjaan lain yang berhubungan dengan edukasi akuntansi.

(53)

10) Akuntansi Internasional adalah bidang akuntansi yang mempelajari masalah-masalah internasional seperti pedagangan internasional yang umum terjadi di perusahaan multi nasional/internasional.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik

Bidang Studi Akuntansi

(54)

menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas II SMP Wahid Hasyim Malang.

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta

Didik Bidang Studi Akuntasi

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

(55)

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

Motivasi adalah perubahan diri dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan. Sedangkan menurut Asmara (2009:11) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran, lazimnya ditunjukan dengan tes, angka, dan nilai yang diberikan oleh guru. Motivasi merupakan faktor yang menentukan prestasi belajar, sehingga besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan seseorang. Dalam kegiatan belajar motivasi instrinsik dan ekstrinsik tidak bisa berdiri sendiri melainkan bersama-sama menuntun seseorang menuju prestasi yang akan dicapai.

2. Hubungan Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar

(56)

tidak memperhatikan guru yaitu guru hanya menjelaskan materi didepan kelas atau mencatat materi saja, kurang melibatkan siswa didalamnya sehingga proses pembelajaran menjadi tidak menarik yang mengakibatkan siswa merasa jenuh didalam kelas.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa metode mengajar guru dalam suatu proses belajar mengajar terhadap siswa tidak hanya bersifat monoton artinya jangan terlalu menjelaskan kepada siswa tetapi harus disertai dengan melibakan siswa sehingga siswa atau peserta didik tidak cepat jenuh dan demikian hasil yang diterima dapat memuaskan maka semakin baik juga prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Sebaliknya, metode mengajar guru terhadap siswa bersifat monoton dan tidak melibatkan siswa maka hasil yang diperoleh siswa kurang memuaskan dan semakin buruk juga prestasi yang akan dicapai oleh siswa.

(57)

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian.

D. Hipotesis

Dari Kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha1 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Ha2 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Motivasi Belajar (X1)

Metode Mengajar Guru

(X2)

(58)

38 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2010:7). Penelitian ini hanya mengungkap data mengenai peristiwa yang telah berlangsung pada responden yang tidak ada perlakuan dan kontrol.

Penelitian ex post facto dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu motivasi belajar dan metode mengajar guru di sekolah terhadap variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa.

B.Tempat dan Waktu Pelaksanaan

(59)

39 C.Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas XI dan Kelas XII Bidang Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Motivasi Belajar, Metode mengajar Guru dan Prestasi Belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

D.Populasi Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitas maupun kualitas mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari secara keseluruhan (Sudjana, 2005:6).

(60)

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Didik Kelas X Sampai Kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2017/2018

No Nama Jumlah Peserta Didik Total Laki-Laki Perempuan

1 X Akuntansi 1 2 30 32

2 X Akuntansi 2 1 31 32

3 X Adm Perkantoran 1 2 28 30

4 X Adm Perkantoran 2 1 31 32

5 X Pemasaran 1 7 25 32

6 X Pemasaran 2 8 25 33

7 XI Akuntansi 1 1 30 31

8 XI Akuntansi 2 1 30 31

9 XI Adm Perkantoran 1 2 30 32

10 XI Adm Perkantoran 2 2 30 32

11 XI Pemasaran 1 2 27 29

12 XI Pemasaran 2 2 27 29

13 XII Akuntansi 1 0 32 32

14 XII Akuntansi 2 1 31 32

15 XII Adm Perkantoran 1 1 31 32

16 XII Adm Perkantoran 2 1 31 32

17 XII Pemasaran 1 2 30 32

18 XII Pemasaran 2 1 31 32

(61)

E.Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel juga merupakan bagian yang diambil dari suatu populasi yang karakteristiknya diteliti dan dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Jadi jenis sampel yang diambil harus mencerminkan populasi. Data yang dianalisis dalam suatu penelitian merupakan data hasil pengukuran yang diperoleh dari sampel. Dalam penelitian ini sampel penelitian terdiri dari kelas XI dan XII akuntansi yang berjumlah 126 peserta didik. Pembagian tersebut seperti pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Jumlah Peserta Didik Kelas XI dan XII Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2017/2018

No Nama Jumlah Peserta Didik Total Laki-Laki Perempuan

1 XIAkuntansi 1 2 30 32

2 XI Akuntansi 2 1 31 32

3 XIIAkuntansi 1 1 30 31

4 XII Akuntansi 2 1 30 31

(62)

F. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2016:82) terdapat dua teknik sampling yang dapat

digunakan, yaitu:

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) Populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling,

disproportionate stratifies random sampling, sampling area (cluser).

2. Non Probability sampling

Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2016:85) bahwa:

Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu”.

(63)

Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah kerena tidak semua sampel memilki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik purposive sampling yang menetapkan pertimbangan-pertimabangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

G.Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel penelitan adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhati an suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang diselidiki pengaruhnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar (X1) dan Metode Mengajar Guru (X2) yang diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan motivasi belajar dan metode mengajar guru yang telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan oktober 2018 di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

2. Variabel Terikat (dependent variabel)

(64)

Belajar (Y) yang di ukur dengan menggunakan nilai peserta didik kelas XI dan kelas XII Akuntansi dalam hal ini nilai akhir semester peserta didik (Raport).

H.Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil dokumen yang tersedia. Pada penelitian ini data yang diambil untuk dokumentasi adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diambil datanya dari nilai raport peserta didik Bidang Studi Akuntansi kelas XI dan XII.

2. Kuesioner

(65)

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner Variabel Motivasi Belajar (X1)

Dimensi (Pengertian) Indikator Item

Positif Negatif

2.3 Kondisi peserta didik dan lingkungan

Sumber : Dimyanti dan Mudjiono (1999:100) dan Sardiman A.M (1986)

(66)

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Maka skala pengukuran yang digunakan yaitu skala Likert. Menurut Mulyatiningsih (2013:29) skala likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur tanggapan positif dan negatif terhadap suatu pernyataan. Tanggapan responden dinyatakan dalam bentuk rentang jawaban mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Kolom jawaban sudah tersedia dan responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Apabila alternatif jawaban sudah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah pemberian skor terhadap setiap alternatif jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.5

Penilaian instrumen menggunakan skala Likert

Penilaian Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

Skor Skor

Sangat Setuju 5 5

Setuju 4 4

Ragu-Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 2

Sangat Tidak Setuju 1 1

(67)

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168).

Menurut Ghozali (2005:50) untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, maka dengan membandingkan antara nilai (rhitung) dengan (rtabel) dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan valid, apabila rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Perhitungan dapat menggunakan dengan bantuan program SPSS versi 22.

Menurut Arikunto (2006:168), uji validitas yaitu pengukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji kesahihan dan keandalan soal diguakan teknik

(68)

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi tiap butir N = banyaknya subyek uji coba

ΣX = jumlah skor tiap butir

ΣY = jumlah skor total

ΣX2 = jumlah kuadrat skor tiap butir

ΣXY = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total

Kriteria keputusan :

rhitung ≥ rtabel maka butir soal yang diuji dinyatakan valid rhitung ≤ rtabel maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta dengan jumlah data (n) 126 peserta didik dengan df = n-2. Dari hasil uji coba tersebut diketahuai drajat kebebasan sebesar 124 (df = 126-2) dengan taraf signifikansi 5% menunjukan rtabel sebesar 0,147.

Hasil pengujian dari setiap item pernyataan baik itu item variabel Motivasi Belajar maupun item Metode Mengajar Guru dapat dilihat pada tabel berikut ini.

a. Variabel Motivasi Belajar

(69)

Tabel 3.6 Uji Validitas Item Variabel Motivasi Belajar

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,394 0,147 Valid

(70)

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Ulang Validitas Item Motivasi Belajar

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,394 0,147 Valid

Butir 2 0,527 0,147 Valid

Butir 3 0,186 0,147 Valid

Butir 4 0,598 0,147 Valid

Butir 5 0,547 0,147 Valid

Butir 6 0,385 0,147 Valid

Butir 7 0,429 0,147 Valid

Butir 8 0,543 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 10 0,548 0,147 Valid

Butir 11 0,589 0,147 Valid

Butir 12 0,286 0,147 Valid

Butir 13 0,179 0,147 Valid

Butir 16 0,536 0,147 Valid

Butir 17 0,425 0,147 Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

b. Metode Mengajar Guru

(71)

Tabel 3.8 Uji Validitas Item

Variabel Metode Mengajar Guru

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,436 0,147 Valid

Butir 2 0,443 0,147 Valid

Butir 3 0,445 0,147 Valid

Butir 4 0,547 0,147 Valid

Butir 5 0,501 0,147 Valid

Butir 6 0,503 0,147 Valid

Butir 7 0,153 0,147 Valid

Butir 8 0,360 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 10 0,111 0,147 Tidak Valid

Butir 11 0,529 0,147 Valid

Butir 12 0,193 0,147 Valid

Butir 13 0,036 0,147 Tidak Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

(72)

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Ulang Validitas Item

Variabel Metode Mengajar Guru

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,436 0,147 Valid

Butir 2 0,443 0,147 Valid

Butir 3 0,445 0,147 Valid

Butir 4 0,547 0,147 Valid

Butir 5 0,501 0,147 Valid

Butir 6 0,503 0,147 Valid

Butir 7 0,153 0,147 Valid

Butir 8 0,360 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 11 0,529 0,147 Valid

Butir 12 0,193 0,147 Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

2. Reliabilitas

(73)

pengujian reliabilitas kuesioner ini digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikan 60% sebagai berikut.

𝑟11

=

[

K

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut (Masidjo, 1995:209) adalah sebagai berikut.

(74)

Tabel 3.11

Uji Reliabilitas

Variabel

Nilai Cronbach's

Alpha

Status Keterangan

Motivasi Belajar 0,794 Reliabel Tinggi Metode Mengajar

Guru 0,606 Reliabel Tinggi

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Berdasarkan tabel uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa koefisien

Cronbach's Alpha untuk semua variabel berada di atas 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

(75)

Tabel 3.12

Standar Patokan Penilain Dengan PAP II

Skor Penilaian

81%-100% Sangat tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Kurang

Dibawah 46% Sangat Kurang

a. Motivasi Belajar

Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 17 item pertanyaan adalah 85 dan skor terendah adalah 17, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 68, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah+% (nilai tertinggi–nilai terendah)

Tabel 3.13

Interval Skor Motivasi Belajar

Tingkat Penggunaan Kategori Kecenderungan Variabel

17+(81%x68) = 72,08 dibulatkan menjadi 72 Sangat Menunjang 17+(66%x68 ) = 61,88 dibulatkan menjadi 62 Menunjang 17+(56%x68) = 55,08 dibulatkan menjadi 55 Cukup Menunjang 17+(46%x68) = 48,28 dibulatkan menjadi 48 Tidak Menunjang

(76)

Tabel 3.14

Interval Skor Motivasi Belajar

Interval skor Keterangan

72-85 Sangat Menunjang

62-71 Menunjang

55-61 Cukup Menunjang

48-54 Tidak Menunjang

17-47 Sangat Tidak Menunjang

Apabila skor penilaian makin tinggi maka motivasi belajar di sekolah sangat menunjang sedangkan skor penilaian makin rendah maka motivasi belajar sangat tidak menunjang.

b. Metode Mengajar Guru

Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 13 item pertanyaan adalah 126 dan skor terendah adalah 26, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 100, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah)

Tabel 3.15

Perhitungan Tingkat Penggunaan

Tingkat Penggunaan Kategori Kecenderungan Variabel

13+(81%x100) = 94 Sangat Menunjang

13+(66%x100) = 79 Menunjang

13+(56%x100) = 69 Cukup Menunjang 13+(46%x100) = 59 Tidak Menunjang

(77)

Tabel 3.16

Interval Skor Metode Mengajar Guru Dalam Pembelajaran

Interval skor Keterangan

94-126 Sangat Menunjang

79-93 Menunjang

69-78 Cukup Menunjang

59-68 Tidak Menunjang

20-58 Sangat Tidak Menunjang

Apabila skor penilaian makin tinggi maka metode mengajar guru dalam pembelajaran sangat menunjang sedangkan skor penilaian makin rendah maka metode mengajar guru dalam pembelajaran sangat tidak menunjang.

c. Prestasi Belajar Siswa

Nilai tertinggi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik adalah 100 dan nilai terendah adalah 0, maka selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah adalah 100, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah+%(nilai tertinggi–nilai terendah)

Tabel 3.17

Interval Skor Prestasi Belajar

Tingkat Penggunaan Kategori Kecenderungan Variabel

0+(81%x100) = 81 Sangat Tinggi

0+(66%x100) = 66 Tinggi

0+(56%x100) = 56 Cukup Tinggi

0+(46%x100) = 46 Rendah

(78)

Tabel 3.18

Interval Skor Prestasi Belajar

Interval skor Keterangan

81-100 Sangat Tinggi

66-80 Tinggi

56-65 Cukup Tinggi

46-55 Rendah

0-45 Sangat Rendah

2. Pengujian Prasyarat Analisis

Uji Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan utuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas berdasarkan uji normalitas bivariat. Ketentuannya yaitu jika nilai R square > 0,8 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai R square < 0,8 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

3. Pengujian Hipotesis

a. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

bidang studi akuntansi.

Ho1 : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta.

Ha1 : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta.

(79)

Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Spearman Rank.

Rumus Product Moment pearson menurut (Sujarweni, 2012:185) sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi antara X dan Y

Σx = Total jumlah dari variabel X

Σy = Total jumlah dari variabel Y

Σx2 = Kuadrat dari total jumlah variabel X

Σy2 = Kuadrat dari total jumlah variabel Y

Σxy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y.

Berdasarkan nilai signifikansinya jika nilai sinifikansi < 0,05 maka diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka ditolak.

b. Hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta

didik bidang studi akuntansi.

Ho2 : Tidak ada hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

Ha2 : Ada hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

(80)

Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Spearman Rank.

Rumus Product Moment pearson menurut (Sujarweni, 2012:185)sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi antara X dan Y

Σx = Total jumlah dari variabel X

Σy = Total jumlah dari variabel Y

Σx2 = Kuadrat dari total jumlah variabel X

Σy2 = Kuadrat dari total jumlah variabel Y

Σxy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y.

(81)

61

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta

SMK Negeri 1 Yogyakarta beralamat di jalan Kemetiran Kidul 35 Yogyakarta, alamat lama jalan Kemetiran Kidul 47 Yogyakarta, lebih dikenal dengan nama SMEA 2 Yogyakarta. SMK Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah yang cukup tua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia industri maupun pemerintahan. Banyak lulusannya bekerja tersebar di berbagai bidang industri maupun pemerintahan di wilayah Indonesia.

Gedungnya anggun dan berwibawa, dengan luas kurang lebih 3400 m2. Karena merupakan peninggalan sejarah yang dahulu adalah gedung

Sekolah Dasar milik Thiongha yang bernama SD “Chung Hua Tsung

Hui”, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui

peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan sebagai cagar budaya.

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian.
Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas X Sampai Kelas XII
Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Kelas XI dan XII Akuntansi
tabel.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi kepada para pecinta musik tentang grup band DEWA yang disajikan dalam bentuk Websites dan mendorong minat para pencinta

Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai limit fungsi aljabar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas limbah cair tahu berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Baku Mutu Air Limbah Cair, dan

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

Dengan demikian, kemampuan negara dalam memaksimalkan peluang dan kesiapan dalam menghadapi tantangan merupakan prasyarat mutlak bagi perekonomian nasional untuk

Hasil uji statistika menggunakan uji T dengan software R.3.2.2 pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada pH,

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/ kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelom- pok

Untuk menghitung Total Cost Optimal digunakan software program QUEUING SISTEM (QS), dari Analisa Perhitungan Total Cost ini akan diperoleh berapa besar biaya parkir baik