• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN MARET 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN MARET 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN

INDEKS

HARGA

KONSUMEN

KABUPATEN

BANYUWANGI

BULAN

MARET

2017

DE

FLASI

0,20

PERSEN

 Pada bulan Maret 2017 Banyuwangi mengalami deflasi sebesar 0,20 persen, lebih tinggi dari inflasi Jawa Timur sebesar 0,09 persen dan Nasional sebesar 0,02 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di kota Probolinggo sebesar 0,29 persen, disusul Banyuwangi sebesar 0,20 persen, Jember 0,15 persen, Sumenep 0,15 persen, Kediri 0,13 persen, Malang 0,09 persen, Madiun 0,06 persen dan Surabaya 0,06 persen.

 Dari 82 kota IHK di Indonesia, 49 kota terjadi deflasi, 33 kota terjadi inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di kota tanjung pandan sebesar 1,49 persen, sementara inflasi tertinggi terjadi di kota Merauke sebesar 1,24 persen.

 Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, 3 (tiga) kelompok (kel) mengalami deflasi yaitu kel. bahan makanan; kel. makanan jadi, minuman, rokok, tembakau dan kel. Sandang. Sementara kel. perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar; kel. kesehatan; kel. Pendidikan, rekreasi dan olah raga dan kel. transport, komunikasi dan jasa keuangan terjadi inflasi.

 Komoditas yang mendorong laju deflasi adalah turunnya harga cumi-cumi, beras, lamuru, tempe, tahu mentah, tarif pulsa ponsel, bawang putih, cabai merah, tongkol, kangkung, bawang merah, emas perhiasan, pisang, ikan kembung rebus, rempela hati ayam, daging ayam ras, gula pasir, kacang panjang, cabai rawit, kelapa dan tomat sayur.

 Komoditas yang menahan laju deflasi adalah kenaikan tarif dasar listrik, tarif angkutan udara, sepatu, jeruk, sepeda anak, terong panjang, bensin, minyak goreng, daging sapi, ikan mernying, sabun deterjen bubuk/cair, nangka muda, mie kering instant, pasta gigi, emping mentah, kompor, majalah anak, baju muslim

 Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) kota Banyuwangi sebesar 0,81 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 1,68 persen dan Nasional sebesar 1,19 persen dan laju inflasi year-on-year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 1,90 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 3,85 persen dan Nasional sebesar 3,61 persen.

 Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, laju Deflasi Tahun Kalender tertinggi terjadi di kota Madiun sebesar 2,15 persen, disusul Surabaya 1,85 persen, Malang 1,61 persen, Jember 1,53 persen, Kediri 1,51 persen, Sumenep 1,16 persen, Probolinggo 0,99 persen, Banyuwangi 0,81 persen.

 Inflasi Year on Year (y-o-y) tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 4,43 persen, disusul Madiun 3,82 persen, Malang 3,79 persen, Sumenep 3,01 persen, Jember 2,84 persen, Kediri 2,59 persen, Probolinggo 2,27 persen, dan Banyuwangi 1,90 persen.

(2)

A. INFLASI BULANAN (month to month)

Inflasi Bulanan yakni persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Pebruari 2017 sebesar -0,20 persen atau terjadi deflasi. Sementara tahun 2015 dan 2016 terjadi inflasi masing-masing sebesar 0,09 persen dan 0,03 persen (gambar 3).

Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan Maret 2017 di kota Banyuwangi menunjukkan adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas. Hal ini mendorong terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,74 pada bulan Pebruari 2017 menjadi 123,49 pada bulan Maret 2017.

.

Gambar. 1 Inflasi Bulanan (month to month) bulan Maret 2017 8 kota IHK di Jawa Timur

-0.30 -0.25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 -0.15 -0.20 -0.15 -0.13 -0.06 -0.29 -0.09 -0.06 -0.09 -0.02 JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MADIUN PROBOLINGGO MALANG SURABAYA JATIM NASIONAL -0.48 -0.01 0.19 -0.01 0.01 0.06 0.04 -0.60 -0.50 -0.40 -0.30 -0.20 -0.10 0.00 0.10 0.20 0.30 Bahan Makanan MakananJadi,Minuman,Rokok&Tembakau Perumahan,Air,Listrik,Gas&Bahan.Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan,Rekrasi,OR Trans,Kom&Jasa Keuangan Gambar 2.

Andil Inflasi Bulanan (month to month) Kelompok Pengeluaran Bulan Maret 2017

(3)

Deflasi bulan Maret 2017 paling besar dipicu oleh turunnya harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,48 persen. Komoditas pada kelompok tersebut adalah cumi-cumi, beras, ikan lemuru, bawang putih, bawang merah, cabe merah dan cabe rawit. Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok sandang, masing-masing sebesar

0,01 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau berasal akibat penurunan harga gula pasir, sementara pada kelompok sandang akibat penurunan harga emas perhiasan.

Turunnya harga ikan cumi-cumi di pasar diduga akibat dari ketersediaan ikan cumi-cumi melebihi kebutuhan konsumen sehingga terjadi penurunan harga. Sementara turunnya harga beras dimungkinkan akibat adanya panen raya padi sawah yang biasa jatuh pada bulan maret dan april. Melimpahnya produksi beras yang sudah digiling memicu terjadinya penurunan harga beras ditingkat konsumen.

Dari hasil pengamatan di pasar mulai minggu I maret 2017 harga komoditas bawang putih, bawang merah, cabe merah, cabe rawit menunjukkan pergerakan harga kearah minus atau terjadi penurunan harga setelah terjadi kenaikan pada bulan sebelumnya. Intensitas curah hujan yang mulai berkurang mendorong peningkatan produktivitas komoditas tersebut sehingga berpengaruh pada ketersediaan barang di pasar. Cabe rawit sejak beberapa bulan sebelumnya terjadi lonjakan harga hingga Rp. 120.000,- per kg, tetapi mulai bulan maret 2017 komoditas tersebut berangsur-angsur turun. Fenomena turunnya harga cabe rawit terjadi di 55 kota dari 82 kota IHK di Indonesia.

Deflasi bulan maret 2017 dipicu juga oleh turunnya harga gula pasir sebesar 1,85 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,013 persen. Turunnya harga gula pasir sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah mengenahi kesepakatan pembatasan harga eceran gula pasir atau gula kristal putih. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, penetapan harga eceran tertinggi (HET) gula kristal putih sebesar Rp12.500 per kilogram dan diberlakukan mulai bulan Maret 2017. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah telah mengeluarkan izin impor gula mentah (raw sugar) sebanyak 400 ribu ton. Gula mentah akan diproses terlebih dahulu menjadi gula kristal putih oleh pihak produsen dan hasilnya akan diserahkan kepada distributor untuk disalurkan kepada para pedagang dipasar yang berupa gula kristal putih.

Deflasi bulan maret 2017 tertahan oleh kenaikan harga tarif listrik sebesar 4,22 persen. Pelanggan listrik dengan daya 900 Volt Ampere (VA) yang masuk dalam kategori Rumah Tangga Mampu (RTM) kembali terkena pencabutan subsidi listrik tahap kedua terhitung mulai tanggal 1 Maret 2017. Kondisi ini menyebabkan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan tersebut. Pencabutan subsidi dilakukan setiap dua bulan dengan besaran mencapai 30 persen. Hal ini berdampak kepada kenaikan tarif listrik untuk golongan 900 VA yang masuk kategori mampu,

(4)

dengan jumlah pelanggan mencapai 18,9 juta rumah tangga. Pada pencabutan tahap kedua ini tarif listrik naik menjadi Rp. 130 ribu per bulan dari sebelumnya Rp. 98 ribu per bulan.

Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama tahun 2015-2017

Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Gambar 4. KOMODITAS KELOMPOK BAHAN MAKANAN PEMICU DEFLASI BULAN MARET 2017 (%)

-0.12 -0.10 -0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0.00 -0.10 -0.07 -0.06 -0.04 -0.04 -0.03 -0.02 -0.01 -0.01 -0.01 CUMI-CUMI BERAS LAMURU BAWANG PUTIH CABAI MERAH TONGKOL/AMBU-AMBU BAWANG MERAH RAMPELA HATI AYAM DAGING AYAM RAS CABAI RAWIT 0.11 -1.02 0.09 0.36 0.55 0.26 0.62 0.35 0.21 -0.25 0.08 0.8 0.67 0.12 0.03 -0.61 0.12 0.73 0.43 -0.14 0.02 -0.18 0.25 0.47 0.66 0,35 -0.20 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 0 2 4 6 8 10 12 14 2015 2016 2017

(5)

B. INFLASI TAHUN KALENDER

Inflasi Tahun Kalender yakni persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. Inflasi tahun kalender bulan Maret 2017 kabupaten Banyuwangi sebesar 0,81 persen lebih rendah dari Maret 2016 sebesar 0,82 persen, sementara Maret 2015 terjadi deflasi sebesar 0,84 persen (gambar 6). Sementara perbandingan dengan 8 kota IHK Jawa Timur, inflasi kalender kabupaten Banyuwangi terkecil dibanding 7 kota lainnya (gambar 7).

Gambar 6.

Inflasi Tahun Kalender Selama tahun 2015 - 2017 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Gambar 5. KOMODITAS KELOMPOK BAHAN MAKANAN PENAHAN DEFLASI BULAN MARET 2017 (%) 0.00 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.0013 0.0033 0.007 0.008 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 GARAM

SUSU UNTUK BAYI EMPING MENTAH MIE KERING INSTANT NANGKA MUDA MERNYING DAGING SAPI MINYAK GORENG TERONG PANJANG JERUK 0.11 -0.93 -0.84 -0.48 0.06 0.32 0.94 1.30 1.51 1.26 1.34 2.15 0.67 0.79 0.82 0.21 0.32 1.06 1.49 1.35 1.36 1.18 1.44 1.91 0.66 1,01 0.81 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 0 2 4 6 8 10 12 14 2015 2016 2017

(6)

Gbr. 7 Inflasi Kalender bulan Maret 2017 dari 8 kota IHK di Jawa Timur

C. INFLASI TAHUNAN (Year on Year)

Inflasi Tahunan (year on year) yakni persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap Maret 2016. Inflasi Tahunan (Year on Year) bulan Maret 2017 kabupaten Banyuwangi sebesar 1,90 persen lebih rendah dari Pebruari 2015 dan 2016 masing-masing sebesar 3,82 persen dan 3,87 persen. Sementara perbandingan dengan 8 kota IHK Jawa Timur, pada bulan Maret 2017 kabupaten Banyuwangi berada pada posisi paling kecil dari 7 kota IHK lainnya

(gambar 9).

Gambar 8.

Inflasi Year on Year Selama tahun 2015 - 2017 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 1.53 0.81 1.16 1.51 2.15 0.99 1.61 1.85 1.68 1.19 Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Madiun Probolinggo Malang Surabaya JATIM NASIONAL 6.09 3.92 3.82 4.45 4.97 4.45 5.25 5.75 5.86 5.05 3.88 2.15 2.75 3.93 3.87 2.86 2.42 2.90 2.70 2.20 2.00 2.07 2.25 1.91 1.90 2,14 1.90 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0 2 4 6 8 10 12 14 2015 2016 2017

(7)

Gbr. 9 Inflasi Tahunan (Year on Year) bulan Maret 2017 8 kota IHK di Jawa Timur

BADAN PUSAT STATISTIK

Kabupaten Banyuwangi Kepala, ttd, 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 3.07 2.14 2.89 2.81 3.97 2.48 3.91 4.55 3.85 3.61 Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Madiun Probolinggo Malang Surabaya JATIM NASIONAL IHK Pebruari 2016 IHK Desember 2016 IHK Pebruari 2017 % perub thd Januari 2017 Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20171) Tingkat Inflasi Year on Year 20172) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 0 U M U M / T O T A L 121,19 122,50 123,49 -0,20 0,81 1,90 1 Bahan Makanan 130,77 130,69 126,27 -1,67 -3,38 -3,44

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,5 124,32 125,06 -0,07 0,60 5,54

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan

Bahan Bakar 118,7 120,27 126,40 1,05 5,10 6,49

4 Sandang 118,21 115,48 118,66 -0,15 2,75 0,38

5 Kesehatan 111,45 113,97 116,29 0,14 2,04 4,34

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 109,87 113,02 114,38 0,91 1,20 4,10

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa

Keuangan 119,68 120,04 122,77 0,22 2,27 2,58

1) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 2) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Maret 2016

Kelompok Pengeluaran

(1)

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year bulan Maret 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

(8)

mtm komul yoy 1 MEULABOH -0,06 1,68 4,72 2 BANDA ACEH -0,15 0,32 3,08 3 LHOKSEUMAWE -1,40 -1,93 3,61 4 SIBOLGA -0,70 -1,46 3,18 5 PEMATANG SIANTAR 0,17 0,73 4,72 6 MEDAN -0,20 -0,45 3,85 7 PADANGSIDIMPUAN -0,43 0,57 3,76 8 PADANG -0,01 0,42 3,98 9 BUKITTINGGI 0,25 0,02 2,65 10 TEMBILAHAN 0,01 1,05 2,97 11 PEKANBARU 0,38 1,23 5,17 12 DUMAI -0,19 2,52 5,33 13 BUNGO 0,71 1,51 4,00 14 JAMBI 0,31 -0,85 2,72 15 PALEMBANG -0,10 0,52 3,77 16 LUBUKLINGGAU -0,07 1,07 3,18 17 BENGKULU 0,23 1,43 6,01 18 BANDAR LAMPUNG -0,06 1,37 3,90 19 METRO -0,30 0,69 2,40 20 TANJUNG PANDAN -1,49 -0,09 5,08 21 PANGKAL PINANG 0,38 0,97 7,13 22 BATAM -0,83 -0,08 3,20 23 TANJUNG PINANG -0,64 0,91 2,38 24 DKI JAKARTA 0,05 1,37 3,43 25 BOGOR 0,09 1,78 4,34 26 SUKABUMI 0,23 1,42 3,47 27 BANDUNG -0,02 0,85 3,21 28 CIREBON -0,12 1,15 2,74 29 BEKASI 0,23 1,20 3,21 30 DEPOK 0,05 1,48 3,49 31 TASIKMALAYA 0,03 1,04 3,05 32 CILACAP -0,11 2,18 4,21 33 PURWOKERTO -0,01 1,61 3,22 34 KUDUS -0,05 2,25 3,86 35 SURAKARTA -0,15 1,49 2,83 36 SEMARANG -0,14 1,41 3,27 37 TEGAL -0,11 1,18 3,17 38 YOGYAKARTA -0,06 1,54 3,40 39 JEMBER -0,15 1,53 2,84 40 BANYUWANGI -0,20 0,81 1,90 41 SUMENEP -0,15 1,16 3,01 42 KEDIRI -0,13 1,51 2,59 43 MALANG -0,09 1,61 3,79 44 PROBOLINGGO -0,29 0,99 2,27 45 MADIUN -0,06 2,15 3,82 46 SURABAYA -0,06 1,85 4,43 47 TANGERANG -0,03 1,11 3,07 48 CILEGON 0,50 1,86 5,11 49 SERANG 0,29 1,58 3,83 50 SINGARAJA -0,20 2,38 5,41 51 DENPASAR 0,02 1,83 4,18 52 MATARAM -0,62 1,29 2,83 53 BIMA -0,91 0,08 1,63 54 MAUMERE -0,23 0,12 3,84 55 KUPANG -0,87 0,09 2,83 56 PONTIANAK -0,26 1,91 5,22 57 SINGKAWANG -0,13 1,82 4,02 58 SAMPIT 0,92 2,11 4,71 59 PALANGKARAYA 0,39 1,52 3,76 60 TANJUNG 0,21 1,30 3,83 61 BANJARMASIN 0,01 1,16 4,03 62 BALIKPAPAN -0,03 0,78 4,69 63 SAMARINDA 0,28 1,44 3,27 64 TARAKAN 0,40 1,13 4,34 65 MANADO 0,23 2,51 3,93 66 PALU 0,25 1,86 4,05 67 BULUKUMBA -0,16 1,61 4,06 68 WATAMPONE -0,21 2,11 3,84 69 MAKASSAR -0,16 1,78 3,45 70 PARE-PARE -0,45 0,61 2,56 71 PALOPO -0,25 1,44 3,26 72 KENDARI -0,24 1,13 2,40 73 BAU-BAU 0,02 0,33 1,85 74 GORONTALO 0,04 1,65 2,73 75 MAMUJU -0,29 1,37 4,10 76 AMBON 1,13 0,65 3,85 77 TUAL 0,78 1,93 5,18 78 TERNATE -0,31 0,35 2,41 79 MANOKWARI 0,05 -0,43 4,94 80 SORONG 0,38 1,38 3,27 81 MERAUKE 1,24 2,69 5,93 82 JAYAPURA 0,95 0,30 3,16

INFLASI 82 KOTA IHK

NO KABUPATEN

2017

Gambar

Gambar 4. KOMODITAS KELOMPOK BAHAN MAKANAN PEMICU  DEFLASI BULAN MARET 2017 (%)
Gambar 5. KOMODITAS KELOMPOK BAHAN MAKANAN PENAHAN DEFLASI  BULAN MARET 2017 (%) 0.000.010.010.020.020.030.030.040.04 0.0013  0.0033  0.007  0.008  0.01  0.02  0.02  0.03  0.03  0.04  GARAM
Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender  dan Year on Year bulan  Maret 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya seluruh sasaran strategis yang telah terbentuk baik dari adopsi langsung yang terbentuk dari strategi bisnis perusahaan, dan strategi teknologi informasi harus

pembelajaran, tata nilai, industri kreatif, dan desain seni Kuliah& Brainstorming Ceramah Diskusi Penugasan Presentasi/ produk [TM : 2 x 50”] Portofolio Kinerja Produk

Ketidaksesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada memberikan ancaman tersendiri bagi rumah sakit. Hal tersebut didukung oleh pendapat Direktur Rumah Sakit

Spasial BAPPEDA Peta sebaran bahaya terhadap penggunaan lahan dan rencana pola ruang Peta bahaya bencana tsunami Kawasan Perkotaan Kalianda v Analisis Spasial

Pada perancangan alat prototype ultrasonic anemometers menggunakan dua buah sensor jarak (SRF-04) yang akan memancarkan sinyal gelombang ultrasonik secara bergantian

Dan penelitian yang kedua mempromosikan sekolah dengan menampilkan informasi dan bangunan sekolah yang masih utuh lewat animasi 3D, sedangkan dalam perancangan ini

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada penelitian pertama juga menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui matriks faktor strategi

Pada penelitian ini, peningkatan nilai produk batik tulis dicapai dengan mengimplementasikan perbaikan alat produksi berupa kompor listrik untuk pembakaran lilin batik