• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAYANG, BUNG HATTA KURANG DIPEDULIKAN OR... 52KB Jun 13 2011 06:28:15 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SAYANG, BUNG HATTA KURANG DIPEDULIKAN OR... 52KB Jun 13 2011 06:28:15 AM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SAYANG, BUNG HATTA KURANG DIPEDULIKAN ORANG Nasionalisme romantik yang sekarang masih dipegang sebagai ideologi nampaknya sudah mulai kedodoran menghadapi perkembangan di abad 21, dimana batas-batas nasionalisme menghilang oleh intervensi teknologi global. Jawaban nasionalisme romantik misalnya lewat jargon persatuan dan kesatuan tidak berbunyi, bahkan ketika mengusung kembali Pancasila dan UUD 45 juga tidak mempan, karena Pancasila dan UUD 45 pernah mengalami proses over politisasi yang sangat berlebihan hingga dijadikan alat penggebuk oleh penguasa bagi suara kritis rakyat. Melihat realita di atas, sepertinya bangsa Indonesia memerlukan nasionalisme baru yang lebih rasional dan diperlukan revisi nasionalisme.

Lantas bagaimana sumbangan Islam terhadap revisi nasionalisme baru tersebut, berikut kita ikuti wawancara Ton Martono dan Mustofa W Hasyim dengan Prof.DR. H. Deliar Noor, Ketua Partai Umat Islam, mantan Rektor IKIP Jakarta, mantan sekretaris pribadi Bung Hatta dan penulis buku Gerakan Modernisme Islam yang terkenal itu.

Mengapa akhir-akhir ini nasionalime bangsa kita mulai memudar bahkan diporak-porandakan oleh globalisasi?

Ini saya rasa dikarenakan bangsa kita ini sudah mulai tergantung pada kepentingan luar negeri. Ketergantungan ini selain sangat mempengaruhi integritas kita sebagai sebuah bangsa dan melunturkan idealisme, juga merapuhkan rasa nasionalisme kita. Dulu kita masih bisa berdiri dengan kaki sendiri, tetapi sekarang sudah tidak bisa lagi tanpa bantuan dari luar negeri. Di samping ada ketergantungan dengan pihak luar juga

perhatian bangsa kita sudah mulai mengglobal, jadi mudah sekali terpengaruh sehingga rasa nasionalisme kita lambat laun bisa pudar.

Lalu apakah benar bahwa nasionalime itu mampu dijadikan sebagai energi politik perlawanan terhadap penjajahan baru di bidang ekonomi, budaya dan politik? Untuk itu terkait ada tidaknya pemimpin bangsa ini. Jadi bukan nasionalismenya yang jadi masalah, tetapi pemimpinnya. Pemimpin kita ini kan sering jalan sendiri, membuat kebijakan sendiri. Yang ada sekarang di Indonesia ini bukan pemimpin, tetapi pejabat. Kalau pemimpin itu dipercayai oleh rakyat dan dianut oleh semua rakyatnya. Nah yang ada sekarang ini bukan pemimpin tetapi pejabat yang menghamburkan uang rakyat. Ada yang merayakan hari ulangtahun suaminya di Bali yang menelan beaya ratusan juta. Ada juga yang melakukan yang sama, seperti menikahkan anaknya di Mekkah karena walinya ada di Mekkah dan dia membawa rombongan yang jumlahnya 96 orang. Bisa

dibayangkan berapa besar ongkosnya. Jadi sebenarnya sekarang ini tidak ada pejabat yang sungguh-sungguh memikirkan rakyatnya. Mereka tidak luhur, tidak ikhlas dan kurang bisa memegang amanah.

Di Indonesia ini sebenarnya pernah ada pemimpin yang jujur, luhur budinya, ikhlas dan amanah. Siapa dia? Adalah Bung Hatta tetapi sayangnya dia nggak dipedulikan.

(2)

perusahaan Belanda, tetapi dia tolak. Alasannya sederhana kalau itu kita terima apa kata rakyat nantinya.

Jadi menurut Bung Hatta pemimpin itu harus merakyat dan tingkah lakunya diterima oleh rakyat dan ditiru oleh semua lapisan.

Mengapa nasionalisme Jepang, Korea, Malaysia, Taiwan, Thailand, India, Perancis, Jerman itu bisa berfungsi positif bagi rakyatnya dan kenapa kita tidak?

Mereka sedikit banyak konsisten dengan cita-citanya. Kita proforma Pancasila dan UUD 45, tetapi KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) jalan terus. Ini kan nggak benar. Kalau bangsa lain antara pemerintah dengan para oposisi walaupun berlawanan tetapi tetap bisa menjaga batas-batas. Seperti Mahathir Muhammad yang kadang kasar tetapi tidak mau menghancurkan kepentingan rakyatnya. Lain dengan rezim Suharto, siapa yang menentang, tangkap dan jebloskan dalam penjara. Dulu ada 4 dosen di Indonesia yang dilarang mengajar dan salah satunya saya. Ketika itu saya diblack list tidak boleh mengajar di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, termasuk diberhentikan dari Rektor IKIP Jakarta. Bahkan ketika saya mau khotbah Idul Fitri di suatu tempat dibatalkan dan panitianya diteror.

Jadi kalau dibandingkan dengan Jepang, Korea dan lain sebagainya kita masih ketinggalan jauh, karena nasionalime kita sudah terkontaminasi dengan kekuasaan.

Kenapa nasionalisme Amerika Serikat dan Inggris lebih bersifat eksploitatif dan ekspansif?

Inggris dan Amerika itu kan sejarahnya panjang dan kemauan mereka untuk bersama-sama sangat kuat, sementara kita belum ke sana. Salah satu contoh misalnya dulu ada Batalyon Pagaruyung, militer di Sumatera Barat. Orangnya beragama semua. Waktu mereka ditempatkan di Garut berbaur di masyarakat sholat jamaah bersama, ketika Ramadhan tiba melakukan shalat tarawih bersama, tetapi oleh rezim Suharto batalyon itu kemudian dibubarkan dan diganti dengan batalyon lain yang lebih keras dan kafir

sehingga Garut jadi rusuh. Di Aceh begitu juga, di sana dikirim tentara yang tidak peduli dengan agama akhirnya terjadi rusuh sampai sekarang. Bahkan rakyat Aceh masih trauma kalau bertemu dengan tentara. Ini secara psikologis tentara di Aceh harus dibina oleh pusat sehingga rakyat Aceh tidak timbul dendam yang berkepanjangan.

Dulu pernah saya usulkan agar semua birokrasi, legislatif, tentara, polisi dan aparat pemerintah di Aceh ditata kembali dan dibina kembali bukan untuk mengangkat senjata tetapi untuk memperbaiki sikap dan pola lakunya. Jadi dilatih kembali apa tugas

birokrasi, tentara, polisi dan sebagainya agar mereka bisa memahami kondisi rakyat Aceh.

Sementara nasionalisme Arab justru menjadikan bangsa Arab menjadi kerdil dan tak berdaya menghadapi Israel?

Kita lihat dari Maroko sampai di Irak itu semua bangsa Arab tetapi mereka pecah, sehingga tidak mungkin secara sendiri-sendiri negara Arab itu bisa mengalahkan Israel, karena tidak lagi memiliki kekuatan nasionalisme.

(3)

Memang demikian. Tetapi kalau dari era Uni Soviet itu semacam ada paksaan bagi etnik tertentu untuk tunduk. Seperti di Yugoslavia, Bosnia masyarakatnya banyak yang muslim. Jadi kalau nasionalisme itu kan harus ada kemauan sendiri bukan paksaan, yang

umumnya mereka berangkat dari kesadaran.

Masih adakah model nasionalisme yang dapat dijadikan acuan oleh bangsa kita? Ada. Seperti nasionalisme Jepang itu bagus dan bisa kita jadikan model untuk kita contoh.

Lalu apa sumbangan Islam terhadap revisi nasionalisme?

Kalau saya melihat Islam begini. Ada sekelompok masyarakat apakah masyarakat itu dalam satu negara atau pecah-pecah di beberapa negara yang berkaitan dengan

berkembangnya kebudayaan. Kalaupun belum ada negara atau sudah ada negara ajaran Islam itu harus tegak. Jadi tegaknya Islam itu bisa berhubungan dengan negara dan bisa juga tidak. Walau pun umpamanya kita berada dalam masyarakat yang terpencil, ajaran Islam tetap harus ditegakkan. Jadi Islam dalam rangka itu bisa memperkuat nasionalisme. Kalau nasionalisme ala Bung Karno dulu sebenarnya banyak dibenci orang. Ketika itu nasionalisme Bung Karno digugat oleh KH.Agus Salim, sebab nasionalisme Bung Karno itu bisa menjadi kolonialisme dan imperalisme karena bermaksud mencaplok negeri orang. Nasionalisme Bung Karno disertai dengan kebencian.

Ditahun 50-an Bung Hatta juga pernah memperingatkan Bung Karno, tetapi Bung Karno tetap keras kepala. Pada akhirnya Bung Hatta disingkirkan. Meskipun kemudian Bung Hatta sudah mundur tetapi masih saja tetap memperingatkan Bung Karno melalui surat-surat dan pernyataan-pernyataan, tetapi peringatan tidak pernah digubris.

Sebenarnya Bung Hatta itu memiliki konsep nasionalisme, tetapi berbeda dengan Bung Karno. Karena konsep nasionalisme Bung Hatta adalah memerdekakan negeri secara rasional.

Bagaimana sesungguhnya Islam memandang gejala nasionalisme?

Kalau saya melihat Islam itu apapun yang dilakukan orang harus turut serta. Jadi kita harus bisa melakukan itu sebagai jiwa nasionalisme. Islam selalu mengingatkan jangan untuk bermusuhan, jangan karena orang berbeda bangsa kemudian saling membantah, tetapi menurut Islam perbedaan itu justru untuk saling mengenal dan saling memahami satu sama lain. Jadi saya katakan apa itu dengan nasionalisme, apa dengan demokrasi atau dengan ajaran-ajaran tertentu di bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan sebagainya Islam harus ikut serta. Jadi saya memahami Islam begini, untuk diri kita, untuk masyarakat, bangsa dan negara.

(4)

Saya di Majelis Mujahidin juga memberikan contoh bahwa kami tidak akan memotong tangan seorang pencuri karena syariat Islam harus kita jalankan dengan melihat kondisi siapa yang mencuri itu apakah dalam keadaan terpaksa atau tidak, kita harus arif menanganinya, tetapi hukum itu harus tetap kita tegakkan. Jadi kalau dalam keadaan terpaksa kita boleh makan makanan yang haram, tetapi kalau sudah ada yang halal harus kita hentikan segera. Jadi dalam keadaan darurat hukum Islam itu juga bisa

mengantisipasi, sebab keadaan darurat tidak sama dengan keadaan normal. Kalau tidak arif dalam mengetrapkan syariat Islam, maka Islam bisa jadi ancaman.

Makanya kalau jadi pemimpin Islam harus jujur dan amanah agar bisa melaksanakan pola kebijakan yang arif dan tidak menakutkan. Bukan sebagai pejabat, penguasa yang orientasinya adalah mengejar kekayaan. Ini termasuk pendidikan politik juga bagi bangsa kita.

Sumbangan Islam itu harus diberikan lewat forum apa dan lewat aksi yang seperti apa?

Dalam forum apapun dan dalam bidang apapun, baik itu forum masyarakat maupun forum negara, harapan saya umat Islam ini harus bersatu dulu. Sekarang ini banyak pecahnya, partai yang berbasis massa Islam saja ada bermacam-macam. Jadi dalam Islam yang namanya perjuangan itu tidak pernah akan habis, kita harus selalu belajar untuk memperbaiki diri, karena sifat manusia itu ada kelemahannya, betapapun kekuatan manusia pasti ada kelemahannya, sehingga kita harus berjuang sampai akhir hayat dikandung badan. Jadi ini harus diperhatikan oleh kalangan ummat Islam, satu kata dan perbuatan.

Artinya kita harus amanah, jujur dan ikhlas serta sadar bahwa tantangan umat Islam itu masih banyak dan komplek, karena itu untuk menanggulangi itu kita harus bersatu jangan terpecah belah, terutama negara bangsa ini. Umat Islam harus bisa menyatukan umat sebagai tanggung jawab untuk mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi.

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai Berita Acara nomor : 07/PAN-BUKIDE/UPP.TAHUNA/I/2012 tanggal 24 Januari 2012 tentang Evaluasi Koreksi Aritmatik Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Faspel Laut

Bagi peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang berkeberatan atas penetapan ini, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan

2012 Nomor:4SIPBJ-KUPP.Ba'alU2A12 tanggal2S Januari 2012telah melaksanakan Rapat Perhitungan Hasil Koreksi Aritmatik terhadap masing-masing Dokumen Penawaran untuk

Salah satu objek wisata alam yang terkenal di daerah Kabupaten Bandung Barat adalah Curug Cimahi. Obyek wisata ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 1978, dengan menempati

Untuk mengetahui apakah algoritma improved apriori dapat mengoptimalisasi waktu dalam pencarian pola pembelian pelanggan maka dilakukan pengujian dengan cara

Fax. Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bandar Udara Oesman Sadik - Labuha Tahun Anggaran 2012 dengan ini mengumumkan Penetapan Hasil Kualifikasi Prakualifikasi dan Masuk Daftar

Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih, maka dilakukan pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha menggunakan metode pengujian black box

The Influence of The Debt to Equity Ratio, Managerial Ownership, Firm Size, and Investment of Opportunity Set on Dividend